Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

“NILAI DAN SEMANGAT PENDIRI NEGARA


DALAM PERUMUSAN DAN PENETAPAN
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”
 

DI SUSUN OLEH :

NAMA : CRISYANT DINESH PURBA

KELAS : VII.C

SMP NENGERI 1 RAYA KAHEAN

KEC. RAYA KAHEAN KAB. SIMALUNGUN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

atas pertolongan, rahmat dan karuniaNYA penyusuna makalah sebagai tugas sekolah mata

pelajaran PKN ini selesai kami susun sesuai dengan apa yang diharapkan,dan tak lupa kami

ucapkan terima kasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah  tentang

 Nilai dan Semangat Para Pendiri Negara dan yang kami sebagai penyusun tidak lupa mohon

saran dan kritik dari segala kekurangan baik itu dari susunan makalah, isi ataupun kosa kata

yang terdapat pada makalah ini.

Terimakasih.

Sindar Raya ,  Agustus 2022

Penyusun

Crisyant Dinesh Purba


DAFTAR ISI

 Kata Pengantar ............................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................... ii

BAB I

.PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A.Latar Belakang ............................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah .............................................................................. ………2

C.Tujuan Masalah .................................................................................. ………2

BAB II 

PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A.Pengertian Komitmen Kebangsaan ............................................................ 3

B.Semangat Para Pendiri Bangsa dan Negara dalam Merumuskan  

Pancasila............................................................................. 6

C.Komitmen Para Pendiri Bangsa dan Negara

dalamMerumuskan Pancasila....................................................................... 7

D. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila .................... 8

E.Meneladani Nilai Juang Perumusan Dasar Negara ............................ 9

F.Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda .................... 11

G.Komitmen Sumpah Pemuda ............................................................. 17

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan ..................................................................................... 20

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Rasa kebangsaan bisa timbul dan terpendam secara berbeda dari orang per orang dengan

naluri kejuangannya masing-masing, tetapi bisa juga timbul dalam kelompok yang

berpotensi dasyat luar biasa kekuatannya. Bila begitu,apa itu rasa kebangsaan? Rasa

kebangsanaan adalah kesadaran berbang-sa,yang lahir secara alamiah karena adanya

kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa

lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa

kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan,

yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional di mana suatu bangsa memiliki cita-cita

kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berangkat dari rasa dan wawasan kebangsaan itu,

timbul semangat kebangsaan maupun

semangat patriotisme yang sangat penting artinya guna menjaga kedaulatan negara.Bangsa

mengandung pengertian kumpulan manusia yang sama asal usulnya serta serupa sifat-

sifatnya.

1. Namun realitas obyektif menyebutkan 

bila definisi tersebut belum bisa mengakomodasikan  pengertian  bangsa

sebagaimana yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia bukanlah kumpulan manusia

yang tidak sama asal-usulnya dan tidak pula serupa sifat-sifatnya.Bangsa Indonesia

adalah kumpulan dari 500-an suku bangsa dengan 1.025tapak budaya, yang

mendiami 17.504 pulau yang tersebar di seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan luas 1.922.570 km persegi.

Bahkan nama Indonesia saja bukan orang Indonesia yang mengusulkan, tapi George

Samuel Winsor Earl yang pertama kali menggunakan nama tersebut,mengajukan

nama Indunesia sebagai pengganti Hindia Belanda.

2. Pada majalah yang sama,dalam artikelnya James Richardson Logan memilih nama

Indonesia.

3. Oleh karena itu, penyusun membuat makalah dengan judul:

KomitmenKebangsaan Dan Tegaknya NKRI, Serta Wujud Semangat Dan Komitmen

Sumpah Pemuda

1
B. Rumusan Masalah

a.Pengertian komitmen kebangsaan ? 

b.Bagaimana semangat dan komitmen para pendiri bangsa dan Negara dalam merumuskan

pancasila ?

c.Apa saja nilai kebersamaan dalam merumuskan pancasila ?

d.Sebutkan contoh bentuk dari komitmen dan semangat dalam merumuskan pancasila ?

C. Tujuan Masalah

Dengan adanya makalah ini kita dapat memahami beberapa unsur Negara serta nilai-nilai

yang termaktub di dalam rumusan pancasila dan semangatserta komitmen para pendiri

bangsa dalam mempertahanakan keutuhan NKRI.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komitmen Kebangsaan

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan”dan “Kebangsaan”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti : (1) hasil mewawas,

Tinjauan , pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang.Wawasan Kebangsaan

sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu

cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan 

Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya,ekonomi dan pertahanan

keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata“ bangsa” yang berarti kelompok masyarakat yang sama

mulai dari asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta pemerintahannya sendiri.

Sedangkan “kebangsaan” juga mengandung arti

(1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa,

(2) perihal bangsa; mengenai(yang bertalian dengan) bangsa,

(3) kesadaran diri sebagai warga dari suatunegara.

Dengan demikian “Wawasan Kebangsaan” dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang

yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga darisuatu negara akan diri dan

lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan

kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,

mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah

dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau

integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu

kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan

pertahanan dan keamanan.Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan

kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan

keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.Wawasan

kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan

1
sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa laindi dunia internasional. Wawasan

kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan

peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai

tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.Wawasan

kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung

kemampuan seseorang atau kelompok oranguntuk memahami keberadaan jati diri sebagai

suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa

dalam lingkung aninternal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).Dengan

demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa

Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang

mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya,

ekonomi dan

pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau

dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan

Poleksosbud dan Hankam.Selama ini bangsa Indonesia selalu memperingati hari

Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei. Hari yang diperingati sebagai hari

Kebangkitan Nasional ini merupakan tanggal berdirinya satu perkumpulan yang bernama

Budi Utomo. Perkumpulan ini didirikan tepatnya pada 20 Mei 1908, oleh Dr. Wahidin

Sudirohusodo dkk, seorang dokter priyayi Jawa yangmerakyat. Tujuan didirikannya

organisasi ini antara lain untuk meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat

Indonesia.Awal sejarah berdirinya Nusantara, sejatinya jauh sebelum Indonesia lahir,di mana

saat itu sudah dikenal beberapa kerajaan yang kuat dengan wilayah yang cukup luas antara

lain Kerajaan Taruma nagara, Sriwijaya dan Majapahit.Secara jujur, tanpa menafikan

keberadaan kerajaan yang pernah ada, harus diakui bahwa sejak masa kerajaan di wilayah

Nusantara, semangat untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa juga telah ada. Namun

secara konkret memasuki kehidupan berbangsa yang lebih masif, cikal bakal komitmen

kebangsaan masyarakat Indonesia adalah sejak dicetuskannya kebangkitan nasional seabad

lebih yang lalu. Dalam perkembangannya semangat dankomitmen kebangsaan Indonesia

tumbuh lebih matang, terutama sejak lahirnya deklarasi pemuda pada tanggal 28 Oktober

1928, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Ada tiga hal mendasar tentang komitmen kebangsaan yang lahir saat itu,yakni komitmen

tentang satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia.Memasuki periode berikutnya,

komitmen kebangsaan tersebut berhasil mewujud menjadi komitmen kenegaraan, yakni

1
dengan diproklamasikannya kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945, dengan tekad berdirinya

NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke.

Selaras dengan terwujudnya tiga rangkaian peristiwa kebangsaan tersebut (sejak 1908, 1928

dan 1945), harus disadari bahwa secara substansial pengalaman berkebangsaan masyarakat

Indonesia  masih  ada  yang mencoba mempertanyakan. Sebagian kalangan ada yang

mengajukan dua masalah mendasar yang hendak diungkapkan, yaitu pertama, wawasan

kebangsaan  bagaimana  yang  dimaksudkan  setiap kita  peringati pada  tanggal 20 Mei, 

28 Oktober maupun 17 Agustus? Kedua adalah apakah konsep wawasan kebangsaan ini

masih relevan tertanam ke dalam sanubari setiap warga negarayang nota bene mengantongi

KTP Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan inikembali ke hati masing-masing individu

setiap warga masyarakat Indonesia.Bukannya hendak menihilkan segala teori tentang

keberadaan suatu bangsa ataupun teori tata negara idealis, tetapi hati nurani setiap individu

itu sendiri sebagai bagian dari warga negara yang merasakan perjalanan hidup selama berada

dalam naungan NKRI.

B.Semangat Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam MerumuskanPancasila

 Pancasila sebagai dasar negara melalui proses yang panjang

dalam perumusannya. Proses perumusan Pancasila yang dilakukan  para tokoh  telah

memberikan pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuhnilai perjuangan

dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Dalam

proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara terdapat nilai-nilai juang dan sebagai warga

negara yang baik kita harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain :

Para pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat kejuangan yang tinggi untuk merdeka.

Pada pita yang dicengkeram

burung garuda tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”.Artinya,meskipun berbedabeda, kita adalah 

satu. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong-

menolong, dan hidup rukun.Perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling

mengenal,menghormati, menolong, dan bekerja sama. Jiwa dan semangat kejuanganyang

dimiliki oleh pejuang itu, di antaranya sebagai berikut :

a.Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakatterhadap perjuangan

kemerdekaan; 

b.Pro patria dan primus patrialis, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air danmendahulukan

kepentingan tanah air;

1
c.Jiwa toleransi atau tenggang rasa antarumat beragama, suku, golongan,dan bangsa.

d.Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab;

e.Jiwa ksatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.

C.Komitmen Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila

 Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki,memberikan

perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapandan cita-cita dengan sungguh-

sungguh. Seseorang yang memiliki komitmenterhadap bangsa adalah orang yang akan

mendahulukan kepentingan bangsadan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Para

pendiri negaradalam perumusan Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut:

a. Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, Pendiri negaramemiliki

semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi, inidiwujudkan dalam

bentuk mencintai tanah air dan mendahulukankepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan; 

b. Selalu bersemangat dalam berjuang, Para pendiri negara

selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangs

a Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para pendirinegara lainnya

yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang

luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-kali dipenjara olehBelanda.

Namun, dengan semangat perjuangannya, para pendiri negaratetap bersemangat

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia;

c. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa,yaitu

merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;

d. Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingannegara di

atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi,serta mendukung

keputusan yang menguntungkan bangsa dan negarawalaupun keputusan tersebut

tidak disenangi.

D. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945

sekaligus sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila tidak hanya sebagai jiwa

bangsa Indonesia, juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Ada beberapa nilai

kebersamaan dalam proses perumusan dasarnegara yang perlu kita teladani dan kita amalkan

dalam kehidupan sehari-hari. Nilai kebersamaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1
1. Menghargai pendapat orang lain .Dalam menyelesaikan masalah bersama, bangsa kita

selalu menyelesaikan dengan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Musyawarah

merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan untuk menyelesaikan

masalah. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah oleh bangsa Indonesia memiliki

ciri-ciri sebagi berikut:

a.Mengutamakan kepentingan bersama; 

b.Tujuan diharapkan untuk kebaikan bersama

c.Tidak ada paksaan dalam berpendapat.

2. Menerima keputusan bersama Keputusan bersama adalah ketentuan, ketetapan dan

penyelesaian yang dilakukan sekelompok orang terhadap suatu permasalahan sehingga

tercapai kesepakatan. Keputusan bersama dapat dicapai melalui musyawarah. Musyawarah

adalah adalah suatu cara untuk merumuskan suatu masalah berdasarkan kesepakatan

bersama. Upaya mencapai kesepakatan bersama (mufakat) bukanlah perkara mudah, selama

kitamemaksakan pendapat sendiri, mendahulukan kepentingan pribadi/golongan, mufakan

akan gagal.Kita dapat belajar dari sejarah sidang BPUPKI Pertama. Pada saat sebelum rapat

pleno ada pihak yang keberatan tentang rancangan Pembukaan UUD 1945 pada alinea

keempat tentang dasar negara. Dengan semangat kebersamaan, demi menciptakan suasana

yang damai, maka paratokoh seperti Bung Hatta, Wahid Hasyim. Mr. Teuku Moh. Hasan,

dan lain-lain menyetujui untuk menghilangkan kalimat sila pertama dasarnegara yang

menjadi keberatan sebagian peserta sidang. Hal inimenunjukkan bahwa para tokoh pendiri

negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada

kepentingan pribadi/golongan.

3. Melaksanakan hasil keputusan bersamaSetelah semua pihak menerima hasil keputusan

bersama, makalangkah selanjutnya adalah melaksanakan keputusan tersebut.

Semuapihak harus ikhlas dan penuh tanggung jawab melaksanakan, hasilkeputusan

bersama.Melaksanakan keputusan bersama telah ditunjukkan oleh seluruh tokohyang terlibat

dalam proses perumusan Pancasila. Mereka sebagai wakilrakyat Indonesia melaksanakan

hasil keputusan bersama denga ikhlasyaitu dengan melaksanakan Pancasila sebagai dasar

negara dalamkehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

E. Meneladani Nilai Juang Perumusan Dasar Negara

  Nilai juang dalam proses perumusan Pancasila yang dapat kita teladani adalahsebagai

berikut:

1
1.Semangat persatuan dan kesatuan

Sikap ini dimiliki oleh para tokoh pejuang kita pada saat merumuskan Pancasila sebagai

dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI para peserta sidang diberi kesempatan untuk

menyampaikan pidatonya tentang rumusan dasar negara, kemudian dibahas dan didiskusikan

bersama untuk mendapatkan rumusan yang terbaik. Musyawarah itu dijiwai semangat

sumpah pemuda, dengan rasa persatuan dan kesatuannya meskipun berasal dari berbagai

daerah dan mempunyai latar belakang yang berbeda.

Contoh perilaku yang menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan adalah sebagai

berikut:

a. Gotong-royong dalam membersihkan lingkungan sekitar; 

b. Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan.

2.Memperjuangkan Hak Asasi Manusia.

Pada saat perumusan dasar negara Pancasila, hak asasi manusia selalu menjadi perhatian

utama. Pancasila dirumuskan sebagai sumber hak asasi manusia, yang artinya bahwa hak

asasi manusia mendapat jaminan kuat dari Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam

proses perumusan Pancasila para tokoh mencerminkan sikap saling menghargai hak asasi

manusia.Sikap para tokoh dalam memperjuangkan dan menghargai hak asasi manusia itu

perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya ialah dengan :

a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; 

b. Memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapatnya;

c. Menghargai hak-hak orang lain.

3.Cinta tanah air

Sikap para tokoh dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negaramenunjukkan kecintaanya

terhadap tanah air Indonesia. Adapun sikapcinta tanah air yang harus diteladani dalam

kehidupan sehari-hari antaralain sebagai berikut:a. Mempelajari kebudayaan daerah; b.

Mencintai dan memakai produk dalam negeri;c. Berprestasi dalam kegiatan yang

mengharumkan nama bangsa.

4.Mendahulukan Kepentingan Umum

Para pejuang yang terlibat dalam perumusan dasar negara bekerja tanpamengenal lelah.

Mereka mempersiapkan kemerdekaan beserta alat-alat perlengkapan negara dengan sungguh-

1
sungguh. Sebagai hasil jerih payah mereka, lahirlah UUD 1945 yang di dalam pembukaannya

termuat tujuan negara Indonesia. Semua itu dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara.

Adapun sikap mendahulukan kepentingan umum itu perlu kita teladani diantaranya dengan:

a.Ikut berpartisipasi dalam kerja bakti di lingkungan masyarakat; 

b.Menyiapkan sarana belajar sebelum pelajaran di mulai untukkepentingan kelas.

5.Jiwa kepahlawanan

Jiwa kepahlawanan jelas tercermin dari sikap pejuang dalam proses perumusan

Pancasila. Mereka memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan Indonesia

merdeka. Jiwa kepahlawanan para tokoh bangsa tersebut dapat kita teladani, diantaranya

melalui :

a. Membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan;

b.  Berani menegur teman yang berbuat tidak baik;

c. Melerai teman yang berselisih/bertengkar.

d.

F.Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda

  Nilai adalah pedoman yang dianggap baik dan benar oleh suatu kelompokmasyarakat.

Setiap orang yang mengikuti nilai tertentu akan diterima oleh anggota masyarakat. Salah

satunya contoh yang terkandung dalam SumpahPemuda.Sumpah Pemuda adalah suatu

peristiwa bersejarah yang sangat pentingdalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Semangat

sumpah pemuda telah mempersatukan langkah perjuangan yang dahulunya bersifat

kedaerahan menjadi semangat nasionalisme. Pada waktu dahulu, organisasi pemuda memiliki

perbedaan bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan suku bangsa.Sumpah pemuda telah

memberikan semangat persatuan dan kesatuan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan

negara di atas segalanya.Isi daripada teks Sumpah Pemuda memiliki peranan yang sangat

penting.Terutama dalam proses mempersatukan bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda,

tanah air, bangsa dan bahasa dapat diwujudkan untuk bersatu.Dengan sumpah pemuda pula

perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, namun

sifatnya sudah nasionalis hingga akhirnya kemerdekaan dapat dicapai. Kini semangat sumpah

pemuda tersebut perlu tetap kita jaga dan lestarikan supaya persatuan dan kesatuan  bangsa

Indonesia tetap dapat terjaga dengan baik.Disamping itu, dengan menerapkan makna yang

terkandung dalam sumpah pemuda ini juga dapat menghindari terjadinya perang

saudara maupun perang antar suku bangsa. Dimana sumpah pemuda juga mampu untuk

1
menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai.Dari sejarah sumpah pemuda ini

dapat kita ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata

dari berbagai perbedaan dapat disatukan walaupun Sumpah pemuda sudah terjadi dizaman

dahulu,akan tetapi masih ada nilai-nilai luhur yang masih bisa kita terima dan kita amalkan.

Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemudaadalah sebagai berikut ini:

1. Cinta Bangsa dan Tanah Air .Dalam peristiwa Sumpah Pemuda ada ikrar satu tanah

air, satu bangsa dansatu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Inilah wujud dari rasa cinta

bangsa dan tanah air para pemuda zaman dahulu.Cinta terhadap bangsa dan tanah air

artinya kita setia terhadap bangsa

dan Negara Indonesia. Kita berbuat sesuatu yang baik ditujukan demi kemajuan

bangsa dan kemajuan masyarakat Indonesia. Disamping itu kita juga dapa merasakan

sedih jika bangsa ini tidak mengalami kemajuan

2. Persatuan Sumpah pemuda merupakan sumpah yang mampu menyatukan

para pemuda dari berbagai kalangan daerah dalam satu wadah, yakni satu bangsa.

 Mereka semua harus bersatu padu untuk berjuang melawan penjajah demi mendapat

kan kemerdekaan. Mereka benar-benar sadar jika berjuang tanpa persatuan tak akan

bakal menang dan berhasil.Penjajah tak bisa terusir jika rasa persatuan tidak tercipta

antar pemudadan pemudi diseluruh tanah air Indonesia, disamping itu juga

tanpa persatuan dalam kita tak akan dapat mengalahkan para penjajah, seperti halnya

peribahasa yang berbunyi “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”

3. Sikap Rela BerkorbanRela berkorban dalam hal ini adalah diartikan sebagai suatu

perbuatanyang tak mengharap imbalan. Apa yang sudah dilakukannya

merupakansikap penuh rasa ikhlas. Sikap rela berkorban demi kepentingan

orang banyak mampu meningkatkan persatuan dan kesatuan. Begitu juga yangdilaku

kan oleh para pemuda-pemudi dalam peristiwa Sumpah Pemuda,mereka tidak

mengharapkan imbalan meski telah mengorbankan banyaktenaga dan pikiran demi

kemerdekaan bangsa.

4. Mengutamakan Kepentingan BangsaPada waktu sumpah pemuda, para pemuda tak

mementingkan daerah atau golongannya masing-masing. Namun mereka hanya

memikirkan bagaimana supaya seluruh Indonesia dapat bersatu padu untuk mengusir 

penjajah dan mencapai kemerdekaan.

5.  Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan Peristiwa sumpah pemuda menyatukan

tekat dan tujuan seluruh pemuda dari berbagai daerah. Meskipun mereka berlatar

1
belakang dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun mereka tidak

mempermasalahkan hal tersebut.Semua menerima dan menghargai demi terwujudnya

satu bangsa yaitu,Indonesia.

6. Semangat Persaudaraan Kekeluargaan merupakan sikap dan perbuatan yang

mengutamakan kebersamaan dalam bergaul. Semua masyarakat Indonesia adalah

satukeluarga besar. Jika salah satu anggota kita menderita, maka keluarga yang lain

harus menolong. Begitulah seharusnya sikap seorang keluarga, harus mampu

memberikan rasa saling menghormati dan tolong-menolong dengan penuh keikhlasan

dan kasih sayang.Semangat kekeluargaan juga harus kita tingkatkan dimana saja dan

kapan saja supaya Bangsa Indonesia selalu dalam keadaan damai. Dengan tingginya

semangat kekeluargaan tersebut, pemuda dan pemudi seluruh Indonesia berikrar

Sumpah Pemuda yang mengantarkan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

7. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau KerjasamaGotong royong atau kerja

sama merupakan ciri khas bangsa Indonesiasejak zaman dahulu. Hal ini dapat

dibuktikan dengan kerjasama

para pemuda dalam rangka mengikrarkan Sumpah Pemuda. Mereka bersama-sama

berusaha menyatukan seluruh pemuda dari berbagai daerah untuk bersatu, tanpa

adanya kerja sama tersebut, ikrar sumpah pemuda juga tidakakan dapat

berjalan.Kerja sama dalam kebaikan mampu memberikan manfaat yang baik

bagiorang lain, oleh karena itu kita harus membiasakan bekerja sama dalam kebaikan

dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan.

G. Komitmen Sumpah Pemuda

 Semangat para pemuda dalam memerdekaan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

telah menjadi jiwa dalam hati sanubari para pemudaIndonesia. Berkat semangat, usaha dan

cita-cita yang sama dapat menggerakkan para pemuda untuk meraih kemerdekaan, karena

perubahanyang terjadi didunia ini sangatlah banyak sekali. Negara kesatuan dapat lahir dan

berdiri tegak karena sikap ketegasan dan komitmen para pemuda bangsa

Indonesia.Perjuangan yang penuh dengan semangat sumpah pemuda yang luar biasa tersebut

tidak sia-sia. Akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus1945 yang

diproklamasikan Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.Bayangkan, tanpa semangat

sumpah pemuda persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur. Untuk itu, semangat

sumpah pemuda harus selalu ada meskipun kemerdekaan telah diraih.Suatu semangat yang

memiliki nasib dan sepenanggungan terangkum dalam sebuah komitmen sebagai satu bangsa,

1
satu tanah air dan satu Bahasa yang telah disepakati sebagai bahasa universal yaitu bahasa

Indonesia.Adapaun semangat dan komitmen sumpah pemuda dapat dijabarkan

seperti berikut:

1. Kami Putra Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.Para

pemuda Indonesia telah berkomitmen bahwa bertumpah darah satu,tanah Indonesia.

Maksudnya, dimanapun para masyarakat

Indonesia berada baik yang sedang merantau karena pendidikan, pekerjaan dan

sebagainya berjuang secara bersama-sama mempertahankan persatuan dankesatuan

dengan tetap berpegang teguh terhadap tanah air. Karena tanahair merupakan tanah

kelahiran yang tak kan terlupakan selama hidup.Disana tumbuh dan dibesarkan

dengan penuh cinta dan kasih sayang.

2. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa

Indonesia.Bersatunya putra dan putri Indonesia karena didasari oleh hasrat yang

kuatuntuk bersatu membela dan memperjuangkan bangsa Indonesia. Meskipun

mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, akan tetapi mereka yakin

dengan bersatunya putra putri bangsa Indonesia akan

memerdekakan bangsa Indonesia. Dengan hasrat dan keyakinan tersebutlah merekaa

khirnya bersatu dan membuat komitmen berbangsa satu, bangsa Indonesia yang

akhirnya dideklarasikan pada saat kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3. Kami Putra dan Putri Indonessia, menjunjung bahasa Persatuan,

BahasaIndonesia.Dengan beragamnya bahasa yang digunakan para pemuda

Indonesia yangsulit dimengerti satu sama lain. Akhirnya mereka menyepakati

bahwa bahasa Indonesiaadalah bahasa universal antar bangsa. Bahasa  Indonesia

adalah bahasa yang efektif digunakan sebagai alat komunikasi antar suku,daerah

ataupun budaya. Sumpah pemuda pun menegaskan bahwa

bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia yang memiliki    yang  sangat menentukan

dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia.

1
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sejarah dan Komitmen Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila memiliki peranan penting

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Artinya, kita harus menjadikan Pancasila sebagai pegangan, pedoman,  dan

panduan dalam hidup kita. Segala tindakan dan perilaku kitaharus berdasarkan nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila, dalam melaksanakan segala sesuatu harus

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pula, serta dalam mengevaluasi tindakan

dan kebijakan kita juga berpedoman pada Pancasila ,  apakah

kebijakan tersebut sesuai atau justru bertentangandengan nilai-nilai Pancasila. Inilah

masyarakat yang ingin kita capai: yang berpegang teguh dan senantiasa mengamalkan nilai-

nilai dasar negara kita,Pancasila.

1
DAFTAR PUSTAKA

1. Waluyo, Sri. Bahan ajar Pendidikan kewarganegaraan,

2. Drs. H.M. Arifin Noor.ISD (Ilmu Sosial Dasar).Untuk UIN, STAIN,PTAIS Semua

Fakultas dan Jurusan Komponen MKU . Pustaka Setia:Bandung 2007.

3. Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad

Zubaidi,M.Si.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.Penerbit

Paradigma:yogyakarta 2007.

4. Kamus besar bahasa indonesia(KBBI).

5. Journal of the Indian Acrhipelego and Eastern Asia (JIAEA)Volume

IVtahun 1850 halaman 66-67.

6. The Ethnology of Indian Archipelag di halaman 252 – 347

7. (sejarah indonesia untuk SMA/SLTA/sederajat ).airlangga: surabaya2005

8. Roem,Mohammad,Tiga Peristiwa Bersejarah,Jakarta:Sinar Huyada,1972

1
 

1
1

Anda mungkin juga menyukai