Skor Nilai :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical
Book Review dengan buku yang direview berjudul “Ilmu Sosial Budaya Dasar”. Critical
Book Review ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar, semoga critical book review ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical book review ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu, Bapak Muhammad Arif, M.Pd
Penulis menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga
materi yang ada dalam critical book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
Elva M Hutapea
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Penting CBR.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR................................................................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan CBR.............................................................................................. 1
1.4 Identitas Buku..............................................................................................................1
BAB II RINGKASAN BUKU............................................................................................... 3
BAB IX PENUTUP.............................................................................................................. 23
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 23
B. Tinjauan Ke Depan........................................................................................................ 23
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................... 24
3.1 Keunggulan Buku...................................................................................................... 24
3.2 Kelemahan Buku........................................................................................................24
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................. 25
4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 25
4.2 Saran.......................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tebal Buku : 222 Halaman
6. ISBN : 978-602-8730-37-2
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
3
subbahasnya, yaitu terdiri :
i. Pengantar ilmu sosial budaya dasar (ISBD) yang mencakup :
1. Hakikat dan ruang lingkup ISBD
2. ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
3. ISBD sebagai alternatif pemecah masalah sosial budaya
ii. Manusia sebagai makhluk budaya :
1. Hakikat anusia sebagai makhluk budaya
2. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
3. Etika dan estetika budaya
4. Memanusiakan manusia melalui pemahaman konsep-konsep dasar manusia
5. Problematika kebudayaan
iii. Manusia sebagai individu dan makhluk sosial :
1. Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
2. Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan makhluk sosial
3. Dinamika interaksi sosial
4. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
iv. Manusia dan peradapan
1. Hakikat peradapan
2. Manusia sebagai makhluk beradap dan masyarakat
3. Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya
4. Dinamika peradaban global
5. Problematika peradaban pada kehidupan manusia
v. Manusia, keragaman dan kesetaraan :
1. Hakikat keragaman dan kesetaraan manusia
2. Kemajemukan dalam dinamika sosial dan budaya
3. Keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial budaya bangsa
vi. Manusia, nilai, moral dan hukum dalam domain akhlak mulia :
1. Hakikat,fungsi dan perwujudan nilai, moral dan hukum dalam kehidupan
manusia masyarakat dan negara
2. Keadilan, ketertiban dan kesejahteraan sebagai wujud masyarakat yang
bermoran dan menaati hukum
3. Problematika nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara
4
1. Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi manusia
2. Dampak penyalahgunaan ipteks pada kehidupan sosial dan budaya
3. Problematika pemanfaatan ipteks di indonesia
viii. Manusia dan lingkungan :
1. Hakikat dan makna kehidupan bagi manusia
2. Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia
3. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
4. Isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa
Secara umum cukupan materi ilmu ini dapat disimpulkan adalah tentang eksistensi,
etika, variasi, dan perubahan budaya (peradaban), hak dan kewajiban, serta pelbagi alternatif
solusi masalah kehidupan.
5
Melengkapi kajian hakikat manusia pada bahasan sebelumnya, maka dipandang
penting untuk mendiskusikan hakikat manusia dalam prepekktif Islam. Mengkaji manusia
dalam prespektif keislaman tidak dapat dilepaskan dari konteks masyarakat muslim itu
sendiri. Sebagaimana disebutkan Fazlur Rahman bahwasannya masyarakat Islam dibentuk
karena ideologinya, yaitu Islam (Fazlur Rahman, 1980 : 43). Ideologi adalah
Waltanschauung, yang menjelaskan realitas dalam prespektif tertentu. Ideologi adalah cara
memandang realitas. Diantara realitas penting yang diulas ideologi adalah hakikat manusia.
Konteks manusia dan masyarakat tersebut sebagaimana disebutkan dalam Al- Qur’an,
terdapat sekurangnya tiga istilah kunci yang mengacu kepada makna pokok manusia, yaitu :
basyar, insan dan al-nas.
Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah
SWT, berkewajiban memahami isi wahyu (Al-Qur’an dan Hadis), berakidah (berTuhan),
beribadah, berakhlakul karimah, memahami sosok pembawa dan pengembang serta
kebudayaan hingga peradaban agama, motivasi dan jenis penuntutan ilmu (langit dan bumi)
dalam hidup, serta aktualisasinya dalam kehidupan dari, masyarakat dan negara.
6
3) Menepati janji
4) Toleransi
5) Berpedoman pada kebudayaan Indonesia
6) Tanamkan minat sejak dini pada kebudayan daerah Indonesia
7) Mempelajara dan mengenali kebudayaan daerah Indonesia (tarian, kerajinan tangan,
seni betutur, alat musik, membangun rumah kebudayaan daerah dan lain- lain).
Sudah saatnya kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan budaya barat. Oleh
karena itu, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah di Indonesia memiliki keunggulan
mukai dari pandangan alam hingga pranata sosial. Dan masyarakat barat juga mulai
menyadari kekurangan kebudayaan mereka sendir, yang melihat lewaat gairah dan
keterkaitan kepada kebudayaan timur sebagai penawar kegeliisahan mereka.
Defenisi budaya populer yang umum digunakan adalah segala bentuk ide, propektif,
sikap, gaya, style yang mudah dikonsumsi atau disukai, mudah dimengerti dan berbeda
dengan arus atau mainstream dan umumnya dikembangkan mulai teknologi, media
informatika dan pasar industri. Karena itu, budaya populer dianggap sebagai budaya
remeh, kurang intelik dibandingkan dengan budaya yang sudah mapan selama ini. Tuduhan
atau hujatan tersebut penting di kaji untuk tidak terjebak pada debat kusir tak berkesudahan.
Ciri-ciri budaya populer adalah :
1) Adanya tren atau tingkat kesukaan publik yang relatif tinggi
2) Memiliki tingkat pemahaman yang mudah diingat, mudah dimengerti, sehingga
publik mudah memahami dan mudah dinikmati
3) Mudah diadabtasi dan mudah diterima bahkan dijiblak atau menduplikasikannya
4) Umumya abersifat berkala, durasi, momentum, era tertentu, atau dengan bahasa lain
tidak bertahan lama, umumnya mudah dilupakan selama sekian lamanya trend
5) Mengundang unsur nilai keuntungan (profit) dan ini menjadi ciri utama dari budaya
populer.
7
barat dengan kebudayaan daerah di Indonesia.barat yang sering diposisikan sebagai pihak
superior dan kebudayaan daerah di Indonesia sebagai pihak Inferior. Rendah diri ini
disebabkan oleh penjajahan, kerusakan perilaku masyarakat Indonesai, dan pencitraan yang
kuat dari media tentang keunggulan budaya barat. Namun, dari beberapa sebab tersebut,
yang terus terjadi hingga saat ini dan yang paling mendasar adalah pencitraan.dikatakan
mendasar karena pada saat penjajahan pun sudah terjadi proses pencitraan tersebut.
Menurut banyak ahli permasalahan kemunduran budaya Nasional muncul karena
persoalan pencitraan, dan karena itu juga harus diselesaikan dengan cara pencitraan. Sudah
saatnya kita melihat bahwa kebudayaan Indonesia memiliki kesejahteraan dengan budaya
barat, setelah kebudayaan Indonesia kurang dicitrakan dan kurang dikenali oleh sebagian
masyarakat Indonesia yang hidup mulai masa 70-an.tentu, dalam usaha mengenali
kebudayaan Indonesia adalah tugas yang ditambah oleh setiap warga negara Indonesia.
Pengenalan ini adalh salah satu modal untuk memiliki dan mengembangkan kebudayaan
Indonesia.
Didalam diri manusia terdapat dua kepentingan, yaitu kepentingan individu dan
kepentingan bersama. Kepentingan individu didasarkan manusia sebagai makhluk individu,
karena pribadi manusia ingin memenuhi kebutuhan pribadi. Kepentingan bersama
didasarkan manusia sebagai makhluk sosial (kelompok) yang ingin memenuhi kebutuhan
bersama.
Manusia makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan
sendiri. Meskipun dia kaya, dia selalu membutuhkan bantuan orang lain. Telah berabad-
abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada, menitikberatkan pada pengeruh
masyarakat yang berkuasa kepada individu. Yakni memiliki unsur-unsur keharusan biologi,
yang terdiri dari :
a) Dorongan untuk makan
b) Dorongan untuk mempertahankan diri
c) Dorongan untuk melagsungkan hubungan beda jenis
Secara garis besar manusia faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi
manusia terdiri dari tiga hal yakni :
8
a) Tekanan emosional
b) Harga diri yang rendah
c) Isolasi sosial.
Dengan demikian, sebagai individu perlu tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Sebagai anggota masyarakat yang perlu menjalankan kewajiban dan haknya dalam tatanan
suatu kehidupan bersama. Berarti tidak semua kepentingan pribadi bisa dilaksanakan jika
musyawarah masyarakat tidak menghendakinya, atau kerena bisa dipandang masyarakat.
Pada hakikatnuya, manusia senantiasa berperan ganda, yaitu sebagai mekhluk individu
dan makhluk sosial. Dalam berinteraksi dengan sekitar, ada hubungan secara vertikal
(hubungan dengan Tuhan) dan secara horizontal (hubungan dengan sesama manusia, alam
sekitar, dan makhluk lainnya). Manusia senbagai makhluk sosial artinya manusia tidak bisa
hidup sendirian. Manusia sejak lahir dan sampai ke ujung liang kubur seelalu membutuhkan
kehadiran orang lain selain dirinya sendiri. Jika manusia tidak berhubungan dan berinteraksi
kepada sesama manusia lainnya, maka orang tersebut belum bisa dikatakan manusaia.
Adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu sedemikian rupa dipengaruhi oleh unsur-unsur suatu
kebudayaan lain sehingga unsur-unsur lain itu diterima dan disesuaikan dengan
unsur- unsur kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya identitas kebudayaan
asli.
2. Asimilasi Budaya
Proses asimilasi dapat terjadi jika terjadi jika terjadi hal sebagai berikut :
9
1) Discovery, atau penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru berupa gagasan
individu atau kelompok
2) Invention, atau tidak lanjut inovasi berupa pengakuan, penerimaan, dan
penerapan proses discovery oleh masyarakat
BAB 4 Manusia dan Peradaban
A. Hakikat Peradaban Manusia
Hakikat peradaban bisa kita mulai dengan defenisi “peradaban” itu sendiri. Peradaban
mengambil padanan kata civilization yang berarti nilai hidup satu kelompok atau bangsa
dalam merespom tantangan masa yang dihadapinya dalam era tertentu. Peradaban adalah
suatu istilah yang digunakan untuk menyebut bagian-bagian atau unsur-unsur suatu
kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan indah. Dalam defenisi peradaban juga
mengandung adanya perkembangan pengetahuan dan kecakapan sehingga orang
memungkinkan memiliki tabiat “beradab”
Pada perkembangan kehidupan manusia modern muncul sejak beberapa ratus ribu
tahun terakhir sungguh Hanya Sekejap jika dibandingkan dengan sejarah planet bumi yang
sudah berusia 5 miliar tahun. Kita tidak dapat mengganggu sistem bumi secara keseluruhan,
10
namun kita telah mempengaruhinya dengan menggunakan energi yang menyebabkan
polusi suatu membuat makanan, tempat berteduh sejumlah produk lainnya bagi polusi dunia
yang meningkat, kita melepas senyawa-senyawa kimia yang menyebabkan timbulnya dari
radiasi UltraViolet dan kita membakar bahan bakar yang menyebabkan terbentuknya gas
gas panas yang tidak dapat keluar dari lapisan atmosfer sehingga jumlahnya terus bertambah.
Penambahan jumlah populasi juga menambah beban bagi potensi pertanian dan kebutuhan
lahan semakin meningkat.
Mobilitas antar bangsa seperti saat ini menjadi salah satu ciri kuat perkembangan
masyarakat global mobilitas yang dilakukan atas alasan apapun telah menjadi fenomena
penting yang menandai terbukanya isolasi isolasi rutinitas kehidupan di berbagai belahan
dunia Namun demikian tidak dapat disangkal pula bahwa berbagai model dan
perkembangan momobilitas antar bangsa tidak lagi mengenal adanya batasan spesial
teritorial Kedaulatan suatu bangsa ruang maupun waktu berbagai pergerakan manusia yang
berlangsung dapat dikatakan bergerak di luar kendali ruang dan waktu.
Dalam konteks kehidupan Global tas tangan utama yang dihadapi banyak negara
adalah terjadinya ketidakseimbangan perkembangan sosial budaya dan politik termasuk
kesetimbangan pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada persaingan ketat pada pasar
tenaga kerja secara global globalisasi dengan demikian merupakan dunia terbuka yang
benar- benar telah meleburkan sekat yang membatasi pergerakan manusia dari dan ke
berbagai negara sehingga hampir menghilangkan keuangan waktu yang menjadi identifikasi
identitas sebuah bangsa
11
BAB V Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
A. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia
Kita menyadari bahwa kepulauan nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan
bahasa. secara umum keragaman atau sosial budaya yang terjadi Nusantara kita ini dapat
dideskripsikan dalam tiga aspek yaitu. struktur kesukuan, distribusi wilayah agama, dan dari
aspek tingkat pendidikan namun keberagaman tersebut dalam konteks kekayaan menjadi
kekayaan yang patut kita syukuri keberagaman dalam konteks nusantara yang menjadi
konsep kesetaraan sesuai dengan konsep integrasi nasional dengan rebusan Bhineka Tunggal
Ika.
12
Tingkat jarang kebhinekaan bangsa kita sampai pada konflik tingkat nasional yang
menyebabkan ketergantungan integritas bangsa sebagai cita-cita bangsa sosial budaya begitu
kompleksnya menyangkut sebagai segi kehidupan manusia dan masyarakat serta unsur utama
dalam proses pembangunan diri manusia dan masyarakat.
Manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya pada dasarnya dipengaruhi oleh nilai-
nilai kemanusiaan. Nilai tersebut berupa : etika yang erat hubungannya dengan moralitas
maupun estetika yang berhubungan dengan keindahan. Dalam realitas sosial
pengembangan supremasi hukum sangat tergantung pada empat komponen yaitu
a. Materi hukum
b. Sarana prasarana hukum
c. Aparatur hukum
d. Budaya hukum masyarakat.
Nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atau bisa
dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia , itulah nilai-nilai kemanusiaan. Fitrah
13
manusia adalah punya sisi baik dan sisi buruk. Tetapi kita juga jangan lupa bahwa manusia
itu juga punya fitrah/kecendrungan ntuk menyempurnakan diri.
B. Nilai Budaya
Kebudayaan adalah konsep, keyakinan, nilai, dan norma yang dianut masyarakat yang
mempengaruhi perilaku mereka dalam upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal
dari alam sekelilingnya.
Ada 6 nilai yang amat menentukan wawasan etika dan kepribadian manusia sebagai
individu maupun sebagai masyarakat yaitu : ekonomi ,solidaritas ,agama seni ,kuasa ,dan
teori.
1. Nilai teori. Ketika manusia-manusia menentukan dengan objektif identitas benda-
benda atau kejadian-kejadian maka dalam proses nya hingga menjadi pengetahuan
manusia mengenal adanya teori yang menjadi konsep dalam proses penilaian atas
alam sekitar.
2. Nilai Ekonomi. Ketika manusia bermaksud menggunakan benda-benda atau
kejadian- kejadian pada proses penilaian ekonomi atau kegunaan efisiensi untuk
memperbesar kesenangan hidup. Kombinasi antara nilai teori dan nilai ekonomi
yang senantiasa maju disebut aspek progresif dari kebudayaan.
3. Nilai Agama. Ketika manusia menilai sesuatu rahasia yang menakjubkan dan
kebesaran yang menggetarkan di mana di dalamnya ada konsep kekudusan dan ke
Pak Jiman kepada yang maha gaib Maka manusia mengenal nilai agama.
4. Nilai seni. Jika yang dialami itu keindahan di mana ada konsep estetika dalam
menilai benda atau kejadian-kejadian Maka manusia mengenai nilai seni.
Kombinasi dari nilai agama dan seni yang sama-sama menekankan intuisi perasaan
dan Fantasy disebut aspek ekspresif dari kebudayaan.
5. Nilai kuasa. Ketika manusia merasa puas jika orang lain mengikuti pikirannya
norma- normanya dan kemauannya maka ketika itu manusia mengenal nilai kuasa.
Nilai Solidaritas. Tetapi ketika hubungan itu menjelma menjadi cinta persahabatan dan
Simpati sesama manusia menghargai orang lain dan membantu mereka dalam manusia
mengenal nilai Solidaritas.
Enam nilai budaya itu merupakan kristalisasi dari berbagai macam nilai kehidupan
yang selanjutnya menentukan konfigurasi kepribadian dan norma etik individu dan
masyarakat. Nilai apa yang paling dominan pada seseorang atau sekelompok orang akan
14
menentukan sosok mereka sebagai manusia budaya( Al Insan Madaniyyun Bi at thab'i)
Orang yang lebih dipengaruhi oleh nilai ekonomi cenderung kurang memperhatikan
halal dan haram orang yang lebih dipengaruhi oleh teori menjadi ilmuwan yang lebih
dipengaruhi oleh nilai kuasa cenderung tega dan nekad yang lebih dipengaruhi oleh nilai
agama dan seni cenderung menjadi Sufi dan seterusnya sehingga ada seseorang yang
materialis seniman dan pekerja sosial.
Budaya progresif akan mengembangkan cara berpikir ilmiah dan melahirkan berbagai
cabang ilmu pengetahuan sedangkan puncak dari budaya ekspresif bermuara pada
kepercayaan mitologis dan mistik. Pendukung budaya progresif pada umumnya dinamis dan
siap digantikan oleh generasi penerus dengan penempenemuan-penemuan baru, sedangkan
pendukung budaya ekspresif statis atau tradisional , memandang Kebudayaan sebagai
sesuatu yang sudah final.
Etika lahir dari hasil pemikiran manusia kapas tata nilai yang berkembang dalam suatu
masyarakat yang dipandang sebagai sebuah kebenaran bersama. Adapun moral adalah
tindakan manusia yang dipandang baik dan sesuai dengan pemikiran yang ada dalam
masyarakat.
Etika memiliki penjelasan sekurangnya Iya sebagai sistem nilai kode etik dan filsafat
moral. Sebagai sistem nilai Iya berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
bagi seseorang kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Dengan demikian persamaan etika dan moral adalah sebuah konsep tentang peraturan
yang berkembang dan diterima dikalangan masyarakat atau keduanya sama-sama tentang
baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia termasuk mana yang wajar dan tidak.
Perbedaannya adalah jika etika lebih bersifat teoritis dan konseptual sementara moral lebih
banyak bersifat praktis. Etika lebih menitikberatkan pada pembahasan tingkah laku manusia
secara universal atau yang berlaku umum dan normal lebih dekatdengan peraturan lokal
atau komunitas tertentu.Moral lebih menekankan pada ukuran baik dan buruk, wajar tidak
wajar, lebihjauh etika menjelaskan dan mengkaji ukuran yang diberikan norma.
Akan hanya norma, tata aturan hukumnya lahir dari norma yang terlambangkan atau
dibakukan oleh institusi legal seperti negara. Karena itu , antara kedua nya terdapat
hubungan yang cukup erat, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan. Kualitas sebuah
15
produk hukum ditentukan oleh norma moral yang berkembang di tengah masyarakatnya.
Karena itu berlakunya sebuah ketetapan hukum sebenarnya menunjukkan kualitas norma
moral yang berkembang pada masyarakat nya.
Perbedaan tegas antara norma dan hukum dapat dilihat dari sifat dari hukum yang
tertulis dan disusun dalam bentuk kitab undang-undang sementara norma umumnya
berbentuk kebiasaan yang tidak tertulis tetapi kuat dipatuhi atau dia kini.
Kamal atau kesempurnaan manusia terletak pada kestabilan dan keseimbangan nilai-
nilainya. Manusia dengan segala kemampuan yang ada pada dirinya dapat dianggap
sempurna ketika tidak hanya kecenderungan pada satu nilai dari sekian banyak nilai yang ia
miliki. Iya dapat dianggap sempurna ketika mampu menyeimbangkan dan menstabilkan
serangkaian potensi Insaninya . Orang-orang mengatakan Hakikat dan substansi Keadilan
adalah keseimbangan dan keselarasan “. Yang dimaksud dengan keseimbangan di sini
adalah seiring dengan perkembangan potensi Insania tercipta juga keseimbangan dalam
perkembangannya. Insan Kamil adalah manusia yang seluruh nilai Insania berkembang
secara seimbang dan stabil. Tidak satupun dari nilai-nilai itu yang berkembang tidak selaras
dengan nilai yang lain. Alquran menyebutkan manusia yang nilai-nilai insan
yang berkembang seimbang dengan sempurna ini sebagai “ Dan (ingatlah) ketika Ibrahim
diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat( perintah dan larangan-nya) , lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: Sesungguhnya aku akan menjadikanmu Imam bagi
seluruh (Qs Al-Baqarah:124)
16
Saleh belum teruji kalau dia tidak berinteraksi dengan komunitas sekitarnya nya
sebagai makhluk sosial.
Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi,
yang digunakan sebagai acuan untuk mengiterpretasikan dan memahami lingkungan beserta
isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitas, mengolah, dan memanfaatkannya
untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Sains dan teknologi dapat berkembang melalui
kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invenstion), melalui berbagai bentuk inovasi
dan rekayasa. Kegunaan nyata iptek bagi manusia sangat tergantung dari nilai,
moral, norma, dan hukum yang mendasarinya. Iptek tanpa nilai sangat berbahaya
dan manusia tanpa iptek mencerminkan keterbelakangan.
1) Hakikat dan Makna Sains
Sains dalam istilah inggris berarti sciense berasal dari bahasa latin yaitu scientia,
yang berarti knowledge atau ilmu pengetahuan (P. Medawar, 1986). Pengertian
pengetahuan sendiri istilah filsafat tidaklah sesederhana dipahami pada umumnya,
karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi) yang melingkupi makna
pengetahuan tersebut. Di antaranya pandangan Aristoteles (384 SM-322 SM), bahwa
pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diindra dan dapat merangsang budi,
oleh Bacon dan David Home (1711- 1776) diartikan sebagai pengalaman indra dan
batin. Menurut Immanuel Kant (1724-1804) pengetahuan merupakan persatuan antara
budi dan pengalaman. Tetapi tidak semua ilmu itu boleh dikatakan sains. Yang
dimaksud ilmu sains adalah ilmu yang dapat diuji (hasil pengamatan yang
sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-
kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau keyataan semata sehingga pengetahuan
yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
2) Hakikat dan Makna Teknologi
Istilah teknolgi berasal dari kata techne dan logia, kata Yunani Kuno techne
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti
orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan
seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan satu pola, langkah, dan
17
metode yang pasti, keterampilan tersebut menjadi lebih teknik. Seperti yang
diungkapkan Jacques Ellul (1912-1994) dalam tulisannya berjudul The Technological
Society tidak mengatakan teknologi tetap teknik, meski arti dan maksudnya sama.
Teknologi itu sendiri memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal
impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia
menjadi lingkup teknis. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak untuk mesin,
teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang
dicapai secara rasioanal dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat
perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia.
3) Hakikat dan Makan Seni
Menurut pandangan tradisional, seni hanya diekspresikan oleh segelintir orang dan
audiensi yang ekslusif. Pandangan ini mengatakan bahwa kegiatan artistik yang benar, apa pun
macamnya hanya dilakukan oleh oran-orang tertentu yang memiliki kreativitas unik. Namun
dewasa ini, pandangan semacam ini dianggap terlalu sempit dan elitis.
Seni adalah suatu nilai hakiki yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam
seluruh sejarah kebudayaan manusia pun ditandai dengan seni manusia sebagaimana terungkap
dalam berbagai ragam karya seni. Mungkin sulit memisahkan permulaan kesenian dan
kebudayaan manusia, karena aktivitas sosial pada hakikatnya bersifat artistik, yakni
pembentukan lingkungan material menjadi lingkungan yang manusiawi berkat keterampilan dan
kreativitas manusia, manusia pernah didefenisikan sebagai a tool-using-animal, binatang yang
menggunakan alat. Karya seni merupakan wujud dari keseluruhan serta keagungan hati manusia.
Seni memang tiada lain dari keindahan yang terpancar dari segi batin yang halus, maka seni
merupakan aktif-kreatif-dinamis; suatu kekuatan yang dapat menghidupkan dan memperkarya
batin manusia dan masyarakat. Seni adalah nilai yang secara kreatif mendorong manusia kearah
pemenuhan martabat manusia sebagai manusia.
4) Hakikat dan Makan Sains, Teknologi, dan Seni bagi Manusia
Dalam kehidupan kita sehari-hari ini, berbagai pendapat yang mempertentangkan praksis
sain dan teknologi secara bipolar masih sering terdengar. Sudah tentu, diskursus tersebut tidak
mungkin muncul tanpa searah. Salah satu sebabnya, boleh jadi ialah karena pemahaman umum
tentang teknologi-sebagai perpanjangan tangan dari sains modern-yang dianggap selalu
berurusan dengan kepastian rasional dan serba keterukunan dalam logika positivisme. Adapun
seni atau lebih khusus lagi, seni rupa modern, umumnya dilihat sebagai praksis filsofis yang
justru identik dengan berbagai ketidakpastian, penafsiran personal, dan subjektif.
Pengaruh negati ipteks secara manusiawi dirasakan pada masyarakat dewasa ini,
18
trlihat dari kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada ssat ini telah begitu jauh
dipengaruhi oleh ipteks. Gambaran kondisi tersebut adalah
1) Situasi Tertekan, manusia mengalami ketegangan akibat penyerapan ipteks, dan
mekanisme ipteks. Manusia melebur dengan mekanisme ipteks, sehingga waktu
manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran.
2) Perubahan ruang dan lingkungan manusia. Ipteks telah mengubah lingkungan
manusia dan hakikat manusia.
3) Perubahan waktu dan gerak manusia. Akibat ipteks, manusia terlepas dari hakikat
kehidupan.
4) Terbentuknya suatu masyarakat massa.akibat ipteks, manusia hanya membentuk
masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat kolektif.
5) Ipteks manusiawi dalam arti ketat. Artinya ipteks manusiawi harus memberikan
kepada manusia suatu kehidupan manusia yang sehat dan seimbang, bebas dari
tekanan-tekanan.
Yang tersisa diindonesia saat ini mungkin adalah budaya dalam pengertian culture dan
heritage. Indonesia berlimpah berbagai ragam budaya yang membentang sepanjang
nusantara. Keanekaragaman budaya ini merupakan salah satu karakteristik unik yang
mampu memberikan nilai tambah tinggi bagi produk yang akan menjadi implementasi
budaya ini.
Masalahnya kemudian adalah bagaimana untuk mengembangkan potensi ipteks kreatif yang
dimiliki indonesia. Satu hal yang harus jadi perhatian adalah bagaimana mengakomodasi
pengembangan bidan yang relati baru ini di indonesia sehingga mampu menciptakan nilai
tambah yang tinggi dan hal lainnya adalah bagaimana untuk menjaga dan mengembangkan
sumber dari ipteks kreatif yaitu penciptaan ide dari manusia-manusia kreatif indonesia
19
bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia menyikapi dan mengelola
lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
C. Pencemaran Lingkungan
Umumnya ahli lingkungan membagi kriteria lingkungan hidup dalam tiga golongan
besar, yakni :
1) Lingkungan Fisik : segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda mati.
2) Lingkungan Biologis: segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda hidup.
3) Lingkungan Sosial, adalah manusia yang hidup secara bermasyarakat.
D. Pengendalian Pencemaran
20
Salah satu akibat yang paling pasti dari adanya pencemaran adalah perubahan tatanan
lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya secara alami telah terjadi. Akibat lainnya
adalah tidak atau kurang berungsi satu atau beberapa elemen lingkungan dikarenakan
kegiatan manusia yang mengeakibatkan pencemaran tersebut. Akibat lain, dan ini barangkali
yang paling fatal adalah menurunnya kualitas sumber daya dan kemudian tidak bisa
dimanaatkan lagi.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi terhadap pembentukan dan
perkembangan perilaku individu, baik linkungan fisik maupun linglkungan sosiopsikologis,
termasuk di dalamnya adalah belajar. Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri
individu, dapat kita ikuti pada uraian berikut :
1) Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial. Yang dimaksud dengan
lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain
yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya
akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul
suatu dengan lainnya.
2) Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu. Lingkungan dengan aneka ragam
kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi
kekayaan budaya bagi dirinya.
Kebanyakan masyarakat dunia dewasa ini disatukan oleh sistem komunikasi dunia.
Kejadian di suatu masyarakat atau di suatu tempat tidak akan luput dari sorotan media
komunikasi sehingga masyarakat di tempat lain pun mengetahuinya. Secara umum,
persoalan lintas budaya umumnya terkait dengan perkembangan kebudayaan dari suatu
wilayah atau bagian di dunia memengaruhi atau dipengaruhi. Persoalan lintas budaya dapat
diartikan pula sebagai perkembangan modernisasi yang berkembang terus menjadi
globalisasi.
Globalisasi adalah sistem atau tatanan yang meyebabkan suatu negara tidak mungkin
mengisolasi diri akibat kemajuan teknologi dan komunikasi. Dalam era globalisasi unsur-
21
unsur budaya saling memengaruhi dari satu budaya ke budaya lain. Pengaruh globalisasi
tersebut dapat dikelompokkan pada dua macam, yaitu : pengaruh positi dan pengaruh negatif.
1) Person
Tidak adanya pola pemenuhan kebutuhan hidup yang terbiasakan ata
teradatkan
Kecaunya pegangan nilai dan norma acuan regulasi dan spritual
bersikap dan berperilaku
Kuran memaksimalkan potensi untuk pengayaan produksi kehidupan
Apatid terhadap penggunaan peluang pada even-even yang memungkinkan
Lemahnya kemauan meningkatkan pendiidkan walaupun profesinya menuntut
ha tersebut dan peluang juga terbuka
Teknik manajemen sikap dan perilaku sangat lamban serta jauh dari inovatif
Centang perenang dalam penataan bahasa dan komunikasi ketika
mengartikulasikan pengetahuan, pernyataan sikap dan penampilan perilaku
Kering kerontang dalam seni penampilan seluruh aktivitas
Putusya mata rantai fungsi sejak lini idea terhadap aktivitas hingga lini produk.
2) Kelembagaan Negara
Kurangnya pengetahuan regulasi keberagaman mainstream dan membiarkan
tumbuhnya keberagaman yang merubah penafsiran dari akar nilai dan norma
agama.
3) Kelembagaan Dunia
Dunia akan terus kacau jika Lembaga PBB hanya sebagai lambang
kedamaian dan pertolongan dunia aka tetapi penuh dengan kebohongan
Dunia tidak akan pernah damai jika hak veto 5 negara terus mengecilkan arti
hak kemerdekaan berpendapat dan bersuara negara anggota lainnya.
22
Di dunia tidak akan ada keteladanan dan panutan jika di negara yang
mengklaim sebagai dasar negara demokrasi tapi di negaranya sendiri tidak
terlaksana demokrasi dengan baik
Dunia tidak akan damai jika sebuah negara menyuruh negara lain
mengahancurkan nuklirnya sementara negaranya terus memelihara bahkan
mengembangkannya
Dunia tidak akan lepas dari berbagai macam penyakit jika berbagai negara
terus memproduksi narkoba dan sindikatnya, bisnis seks bebas dan
penggunaan sejata kimia.
BAB IX PENUTUP
A. Kesimpulan
Problematika kebudayaan tersebut perlu ditelaah dan disikapi dengan serius guna tidak
jatuh pada penasiran kebudayaan yang keliru. Karena tujuan akhir dari pengembangan
kebudayaan sejatinya adalah untuk kemajuan peradaban manusia yang lebih baik. Sebagai
bangsa yang bermartabat, kebudayaan indonesia haruslah ditempatkan sebagai konsepsi dan
strategi dalam pembangunan nasional. Dengan itu, proses integrasi sosial dan politik
NKRI tetap kukuh terpelihara. Demikain juga tujuan kesejahteraan sosial bagi setiap
warga Negara RI dapat tercapai.
B. Tinjauan Ke Depan
Mahasiswa dan para pengkaji keilmuan sosial dan budaya perlu memiliki kesadaran
dan pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai
mahkluk individu dan sosial. Akhirnya buku ini penting bagi manusia, alumni, dosen, dan
warga masyarakat yang berminat dalam memahami eksistensi, esensi, dan substansi
kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan. Mulai dari fakta, data, konsep, teori, dan
filosofi kehidupan bersama dan berpranata serta norma acuan didalamnya.
23
BAB III
PEMBAHASAN
1. Keunggulan dari buku ini adalah materi yang disajikan dijelaskan dengan baik dan
lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca.
2. Materi yang dibahas dalam bab bab saling berkaitan dan berkesinambungan karena
materi yang disajikan dalam buku yang berjudul rekaya Ilmu sosila dan budaya
daasr ini menerangkan pengetahuan pengetahuan dasar, dan juga menjelaskan
dengan melengkapi dengan gambar gambar yang dimana mahasiswa dituntut untuk
dapat mengerti dan memahami isi buku yang disajikan.
3. Buku ini juga dilengkapi dengan tujuan umum pembvelajaran, tujuan khusus
pembelajaran dan juga uraian materi yang baik dan lengkap. Oleh karena itu buku
ini baik digunakan sebagai bahan ajar kepada mahasiswa.
3.2 Kelemahan Buku
1 Kelemahan kelemahan dari buku ini adalah Beberapa penjelasan yang terlalu
singkat sehingga ada mahasiswa yang tidak mengerti, Beberapa dimuat dalam buku
sulit untuk dipahamidikarenakan Penjelasan gambar kurang lengkap
2 Materi yang dibahas dalam bab bab saling berkaitan dan berkesinambungan karena
buku ini menerangkan pengetahuan pengetahuan dasar dan juga tujuan
pembelajaran. Akan tetapi Dalam ini banyak penulisan kalimat yang kurang baik
karena beberapa penempatan kata ada yang salah sehingga mahasiswa harus pandai
menelaah maksud dari buku tersebut.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar menjelaskan materi secara detail dan
mudah dipahami
2. Buku ini banyak memuat materi materi tetapi sebagian dai materi tersebut tidak
dijelaskan secara lengkap.
3. Buku ini cocok diggunakan dosen dosen sebagai bahan ajar kepada mahasiswa.
4.2 Saran
Penjelasan dari buku ini dijelaskan secara singkat, sehingga sebagian Mahasiswa sulit
unuk memahami isi dari buku mekanika ini baik dari segi materi, gambar dan juga
penyelesaian soal soal. Untuk itu, perlu ada buku referensi yang memuat penjelasan materi
yang lebih lengkap dan juga penjelasan penjelasan soal yang mudah dipahami dan
dimengerti.
25
DAFTAR PUSTAKA
Rusmin Tumanggor, Kholis Ridho, Nurochim.2013. Ilmu Sosial dan Bdaya Dasar : Kencana
Prenadamedia Group, Jakarta.
26