Anda di halaman 1dari 7

Peran Mahasiswa sebagai Pengendali Implementasi IPTEK untuk Mencapai Era Society 5.

- ABSTRAK

Society 5.0 adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa teknologi akan hidup berdampingan
dengan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan. Era society 5.0
mempersyaratkan tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki setiap individu, yaitu: creativity, critical
thinking, communication and collaboration. Karena di era Society 5.0 banyak mengalami perubahan di
bidang Pendidikan dan juga Teknologi. Dimana masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai
tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi
industri 4.0. Contohnya Internet on Things, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data
dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup. Di era ini, kita para mahasiswa
memiliki peran penting di era society 5.0, yaitu sebagai pengendali dalam implementasi IPTEK. Metode
penulisan yang kami lakukan adalah membaca artikel dan jurnal yang kredibel dengan penulisan kami.
Tujuan penulisan ini yaitu mengetahui peran dan kedudukan mahasiswa dan lebih mempersiapkan
upaya dalam menghadapi tantangan dalam digitalisasi di Era Society 5.0 sehingga mampu mematangkan
kesiapan kami mahasiswa sebagai Agent of Change kedepannya. Kesimpulannya, dalam menghadapi Era
Society 5.0 terutama di bidang IPTEK kita sebagai mahasiswa harus mengembangkan tiga kemampuan
utama yang telah disebutkan sebelumnya supaya dalam menyeimbangkan antara perkembangan
teknologi dan kualitas SDM yang nantinya jika kedua factor tersebut sudah tercapai akan menjadikan
era Society 5.0 lebih efektif dan efisien.

Kata kunci: society 5.0, IPTEK, kualitas, implementasi.


BAB 1

a. Latar Belakang
Era Society 5.0 merupakan era dimana masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai
tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era
revolusi industri 4.0. sebenarnya masuknya era society 5.0 memang tergolong cepat. Konsep
yang pertama kali digagas oleh Jepang ini memang menjadi kelanjutan dari industry 4.0, yang
mengutamakan pemanfaatan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam society
5.0, masyarakat menjadi bagian dari teknologi itu sendiri, sehingga akan tercipta keseimbangan
antara humanity dan teknologi.
Di era ini peran mahasiswa sangat penting, salah satunya menjadi agen of social control. Inilah
yang dapat membedakan antara mahasiswa dengan mereka yang non mahasiswa. Bukan
maksud untuk mengklaim diri bagi mahasiswa merasa lebih tinggi atau hebat dengan mereka
yang non mahasiswa. Tetapi ini merupakan konsekuensi logis yang dapat dimiliki karena sebagai
mahasiswa yang menyandang “maha-diatas-siswa” yang mengandung makna yang besar di
dalamnya ketimbang siswa serta proses pembelajaran dan pengalaman yang mereka lalui.
Jadi Mahasiswa perlu mengembangkan berpikir kritis sehingga bisa melihat sesuatu secara lebih
mendalam dan menemukan sisi lain yang tidak banyak ditemukan oleh orang lain. Dalam kondisi
sosial yang tampak baik-baik saja, mahasiswa bisa melihat bahwa ada sesuatu yang tidak baik-
baik saja.
b. Rumusan masalah
- Apa saja peran dan kedudukan mahasiswa di era society 5.0?
- Sejauh mana perkembangan teknologi di revolusi industry 4.0 memengaruhi era society 5.0?
- Seperti apa implementasi IPTEK di bidang pendidikan pada era society 5.0?
-
c. Tujuan
- Untuk mengetahui peran dan kedudukan mahasiswa di era society 5.0.
- Pada dasarnya untuk membandingkan keduanya, supaya dapat mengetahui perbedaan
revolusi industry 4.0 dan era society 5.0.
- Untuk mempersiapkan upaya dalam menghadapi tantangan dalam digitalisasi di Era Society
5.0.
d. Manfaat
- dengan mengetahui peran dan kedudukan, kita sebagai mahasiswa akan lebih siap dalam
menghadapi era society 5.0 ini.
- Dengan memperluas pemahaman kita terhadap pengertian dan pentingnya inovasi digital
yang semakin cerdas dalam mengelola data ruang di era society 5.0 akan sangat membantu
pemuda menjadi pemimpin bangsa yang dapat mengawalkan serta memanusiakan zaman.
BAB 2

Tinjauan pustaka

a. Society 5.0

Setelah melakukan pengamatan dari beberapa artikel dan jurnal yang kredibel, ada beberapa
hal yang memiliki keterkaitan dengan penulisan yang kami lakukan sebagai bahan perbandingan,
baik mengenai kekurangan dan kelebihan yang sudah ada.

Memasuki era society 5.0 sebagian besar jumlah informasi dari sensor pada ruang fisik
akan diakumulasi menjadi satu dalam cyberspace yang akan dianalisis menggunakan artificial
intelligence dimana nantinya hasil analisis tersebut melalui feedback akan diberikan kembali ke
manusia yang berada di ruang fisik dalam berbagai macam bentuk yang dihasilkan (arief &
saputra, 2019). oleh karena itu, untuk mendorong tata kelola yang cerdas, kualitas konten harus
ditingkatkan, seiring dengan kecepatan publikasi, dengan tetap memperhatikan keakuratan
data dan informasi (maizunati, 2018). Menurut Widodo (Syahida, 2014:10), implementasi berarti
menyediakan sarana untuk melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkan dampak atau
akibat terhadap sesuatu. Dalam hal ini ka di telusuri kembali, pada dasarnya berbagai tahapan
konsep society bermula dari society 1.0 yang didefinisikan sebagai sekelompok orang yang
berburu dan berkumpul dalam keharmonian dengan alam. Kemudian, society 2.0 merupakan
konsep suatu kelompok budidaya pertanian, kemajuan organisasi, dan pembangunan negara.
Selanjutnya, Society 3.0 adalah konsep masyarakat yang mampu mendorong industrialisasi dan
memfasilitasi produksi massal melalui revolusi industri. Sedangkan, konsep Society 4.0 akan
mengidentifikasi masyarakat informasi yang mewujudkan nilai tambah yang lebih besar
dengan menghubungkan aset tidak berwujud melalui jaringan informasi. Kemudian, era society
5.0 saat ini merupakan suatu terobosankonsep masyarakat informasi yang dibangun di atas
society4.0dan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang berpusat pada manusia yang
sejahtera di mana setiap orang akan menikmati hidup secara maksimal (Fukuyama, 2018;Harayama,
2016). Menurut Hayashi et al. (2017), dengan Society 5.0. Jepang berusaha untuk menciptakan
nilai-nilai baru dengan berkolaborasi dan bekerja sama dengan beberapa sistem yang berbeda, dan
merencanakan standarisasi format data, model, arsitektur sistem, dll. Dan pengembangan sumber
daya manusia yang diperlukan. Selain itu, diharapkan bahwa peningkatan pengembangan properti
intelektual, standardisasi internasional, teknologi konstruksi sistem IoT, teknologi analisis data
besar, teknologi kecerdasan buatan dan sebagainya mendorong daya saing Jepang dalam
“masyarakat super pintar”.

Untuk tujuan mewujudkan Society 5.0 ini menurut Keidanren (Japan Business Federation, 2016,
hal. 14, dalam Serpa, 2018) diperlukan sejumlah unsur mekanisme dalam pemerintahan masing-
masing negara yaitu;

- Perumusan strategi nasional dan integrasi sistem komunikasi pemerintah.

- Pengembangan undang-undang menuju penerapan teknologi terbaru.

- Pembentukan landasan pengetahuan.

- Keterlibatan dinamis semua warga negara dalam ekonomi baru dan masyarakat.

- Integrasi teknologi dan masyarakat sangat penting.


BAB 3 3
Metode Penelitian

A. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah Studi Literatur. Teknik ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan data yang relevan sesuai judul penelitian. Penelitian ini didapatkan dari
sumber yang kredibel.

B. Teknik analisis data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, Analisis deskriptif adalah analisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.
Penelitian ini berisi tentang bagaimana peran mahasiswa sebagai pengendali implementasi di era
society 5.0.

C.

D.

E.
Bab 4

Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai