Anda di halaman 1dari 13

TES PILIHAN GANDA JAWABAN TUNGGAL

DAN PILIHAN GANDA ASOSIASI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Assesmen dan Evaluasi


yang Dibina oleh Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd

Disajikan pada Rabu, 30 Januari 2019

Disusun oleh:
Kelompok 3 Offering BB Tahun 2016
1. Alifia Rosidatuz Zulfa 160341606005
2. Imroatul Fauziah 160341606019
3. Moniq Indah S. N. 160341606083

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SI PENDIDIKAN BIOLOGI
Januari 2019
DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Pengertian Tes Pilihan Ganda .................................................................... 4
B. Kaidah Penyusunan Tes Pilihan Ganda ...................................................... 5
C. Kelebihan dan Kekurangan Soal Pilihan Ganda ........................................ 8
D. Contoh Soal Pilihan Ganda Jawaban Tunggal dan Contoh Soal Pilihan Ganda
Asosiasi ..................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................... 11
B. Saran ........................................................................................................... 11

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya hasil belajar dinilai melalui tes, baik tes uraian maupun tes
objektif. Pelaksanaan penilaian bisa secara lisan, tulisan, dan tindakan atau
perbuatan. Tes uraian mempunyai keunggulan dari tes objektif karena dapat
mengungkapkan aspek atau abilitas mental yang lebih tinggi yang tercermin
dalam logika berfikir dan kemampuan berbahasa tulisan. Sedangkan tes
objektif lebih unggul dalam hal materi yang diujikan dapat lebih banyak dan
mudah (praktis) dalam memeriksa dan mengolah hasilnya. Tes objektif
dibedakan ke dalam tipe benar salah, melengkapi, menjodohkan, dan pilihan
ganda dalam berbagai variasi. Tes pilihan ganda ( Multiple choice test ) yaitu
tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari
satu. Biasanya terdapat dua sampai lima alternatif jawaban yang disuguhkan
dan jumlah alternatif jawaban tersebut tidak boleh terlalu banyak karena akan
sangat membingungkan dan juga sangat menyulitkan penyusunan butir soal.
Soal pilihan ganda dapat mengukur beberapa aspek yaitu pengetahuan (recall,
knowledge), pengertian (coimprehension, understanding), aplikasi dan
analisis. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini akan membahas mengenai tes
pilihan ganda jawaban tunggal dan pilihan ganda asosiasi yang diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan pendidikan berkaitan
dengan pembuatan kedua jenis tes tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud tes pilihan ganda jawaban tunggal?
2. Apakah yang dimaksud tes pilihan ganda asosiasi?
3. Bagaimana kaidah penulisan tes pilihan ganda?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda?
5. Bagaimana contoh penerapan tes pilihan ganda jawaban tunggal?
6. Bagaimana contoh penerapan tes pilihan ganda asosiasi?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian tes pilihan ganda jawaban tunggal
2. Mengetahui pengertian tes pilihan ganda jawaban asosiasi

2
3. Mengetahui kaidah penulisan tes pilihan ganda
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda
5. Mengetahui contoh penerapan tes pilihan ganda jawaban tunggal
6. Mengetahui contoh penerapan tes pilihan ganda asosiasi

3
BAB II
ISI

A. Pengertian Tes Pilihan Ganda


Pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari
alternatif yang lebih dari satu. Tes pilihan ganda merupakan jenis tes obyektif
yang paling banyak digunakan oleh para guru. Soal tes bentuk pilihan ganda
terdiri dari pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Soal pilihan
ganda terdiri atas suatu pertanyaan atau keterangan tentang suatu pengertian
yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari terdiri
atas bagian keterangan dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif.
Alternatif jawaban kebanyakan berkisar empat dan lima Kemungkinan
jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar (sebagai kunci jawaban) dan
beberapa pengecoh. Soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur
hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan,
pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi (Arikunto, 2006).
Di Indonesia, tes obyektif khususnya bentuk tes pilihan ganda digunakan
pada tes formatif dan tes sumatif yang di dalamnya terdapat ujian sekolah,
ujian nasional dan digunakan juga pada ujian masuk perguruan tinggi.
Keunggulan penggunaan bentuk tes pilihan ganda adalah dapat mencakup
banyak pokok bahasan dan mudah penyekorannya. Menurut Sudjana (2004),
dilihat dari strukturnya bentuk soal pilihan ganda terdiri atas:
1. Stem: suatu pertanyaan/pernyataan yang berisi permasalahan yang akan
ditanyakan.
2. Option: sejumlah pilihan/alternatif jawaban.
3. Kunci: jawaban yang benar/paling tepat.
4. Distractor/pengecoh: jawaban-jawaban lain, selain kunci.
Jenis tes bentuk pilihan ganda antara lain pilihan ganda biasa dan pilihan
ganda asosiasi (Ramadhani, 2014). Pada tes pilihan ganda jawaban tunggal
atau pilihan ganda biasa hanya ada satu jawaban yang paling benar atau tepat.
Pada tes pilihan ganda asosiasi, bentuk pilihan ganda kompleks atau pilihan
ganda asosiasi hampir sama dengan bentuk pilihan ganda biasa, akan tetapi
cara menjawab pilihan ganda asosiasi lebih kompleks. Dalam pilihan ganda

4
biasa hanya ada satu jawaban yang paling benar atau tepat, tetapi pada pilihan
ganda asosiasi jawaban yang benar dapat lebih dari satu, mungkin dua, tiga,
atau empat. Jadi dalam pilihan ganda asosiasi diperbolehkan menuliskan
keempat alternatif pilihan sebagai jawaban yang benar (Sukmayadi, 2009).
B. Kaidah Penyusunan Soal Pilihan Ganda
Menulis soal bentuk pilihan ganda diperlukan keterampilan dan ketelitian.
Untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam
penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama
adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua adalah menuliskan kunci
jawabannya, kemudian langkah ketiga adalah menuliskan pengecohnya.
Teknik-teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat instrument tes
tertulis berbentuk objektif (termasuk untuk membuat tes pilihan berganda)
menurut (Sukmayadi, 2009) adalah sebagai berikut:
1. Petunjuk menjawab soal harus jelas.
2. Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari tipe tes pilihan ganda.
3. Perhatikan juga kekuatan dan kelemahan dari setiap ragam tes pilihan
ganda.
4. Cantumkan hanya 3 titik (…) untuk pengisian di tengah kalimat dan 4
titik (….) pada akhir kalimat.
5. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang, seringkali,
kebanyakan, biasanya, mungkin dan sejenisnya yang meragukan.
6. Jika pernyataan merupakan kalimat belum lengkap maka kalimat
alternatif jawaban harus diawali dengan huruf kecil.
7. Jika pernyataan merupakan kalimat tanya maka kalimat pilihan
jawaban harus diawali dengan huruf kapital.
8. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus digarisbawahi atau ditulis
dengan huruf tebal atau huruf miring sehingga jelas terlihat.
9. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti “tidak boleh tidak
makan”.
10. Hindari pilihan seperti semua jawaban benar, semua jawaban
salah/tidak satupun jawaban di atas benar/salah.

5
11. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta komunikatif.
Jangan gunakan bahasa setempat atau bahasa daerah.
Menurut Imam (2015), dalam menulis soal pilihan ganda harus
memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut:
1. Materi
 Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Artinya, soal
harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai
dengan tuntutan indikator soal.
 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama
seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara,
dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling
benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. Jika
terdapat beberapa pilihan jawaban yang benar, maka kunci jawabannya
adalah pilihan jawaban yang paling benar.
2. Konstruksi
 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya materi
yang hendak ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian
atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis, dan
hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomor.
 Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga mudah
dimengerti peserta didik. Apabila tanpa harus melihat dahulu pilihan
jawaban, peserta didik sudah dapat mengerti pertanyaan/ maksud
pokok soal, maka dapat disimpulkan bahwa pokok soal tersebut sudah
jelas.
 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja. Artinya, apabila terdapat rumusan
atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau
pernyataan tersebut dihilangkan.
 Pokok soal tidak boleh memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar. Artinya pada pokok soal tidak boleh terdapat kata, frase, atau

6
ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang
benar.
 Pokok soal tidak boleh mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda. Artinya, pada pokok soal tidak boleh terdapat dua kata atau
lebih yang mengandung arti negatif. Penggunaan kata negatif ganda
dapat mempersulit peserta didik dalam memahami maksud soal.
Tetapi untuk keterampilan bahasa, penggunaan kata negatif ganda
diperbolehkan kalau yang ingin diukur justru pengertian tentang
negatif ganda itu sendiri.
 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini perlu
diperhatikan karena adanya kecenderungan peserta didik untuk
memilih jawaban yang paling panjang, karena seringkali jawaban
yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.
 Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan
jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar".
Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka dari segi
materi pilihan jawaban berkurang satu, karena pernyataan tersebut
hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya.
 Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, dan pilihan
jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktu harus disusun
secara kronologis. Pengurutan angka dilakukan dari nilai angka
paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya. Pengurutan
waktu berdasarkan kronologis waktunya. Pengurutan tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat dan
memahami pilihan jawaban.
 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada
soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu
soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh
peserta didik. Apabila soal tersebut tetap bisa dijawab tanpa melihat
gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti
gambar, grafik, atau tabel tersebut tidak berfungsi.

7
 Butir materi soal tidak boleh bergantung pada jawaban soal
sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan
peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak
akan dapat menjawab dengan benar soal berikutnya.
3. Bahasa
 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
 Tidak menggunaan bahasa yang berlaku setempat supaya soal dapat
digunakan untuk daerah lain atau nasional.
 Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada
pokok soal.
C. Kelebihan dan Kekurangan Soal Pilihan Ganda
Soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kekuatan dari tipe tes pilihan berganda
menurut Sukmayadi (2009) adalah (1) dapat meliput banyak materi secara
padat dan ringkas, (2) dapat mengukur kemampuan berpikir tinggi jika
dikonstruksi dengan baik, (3) menskor dengan objektif dan mudah, (4) mudah
mengubah tingkat pengetahuan dan tingkat kesukarannya, yaitu dengan
memodifikasi pilihan jawaban dan (5) mudah dibantu analisis soal untuk
meningkatkan kualitasnya. Menurut Wakhinuddin (2010), kelebihan soal
pilihan ganda adalah sebagai berikut:
1. Sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi
yang telah diajarkan kepada peserta didik.
2. Memungkinkan bagi guru untuk bertindak lebih obyektif.
3. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi.
4. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis.
5. Sangat tepat untuk ujian yang diikuti banyak peserta sedangkan hasilnya
harus segera diperoleh, seperti ujian akhir nasional maupun ujian sekolah.
Soal tes pilihan ganda juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan
tersebut dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk membuat soal

8
tes objektif yang baik, sehingga penulis benar-benar terampil dalam membuat
soal tes objektif terutama soal pilihan ganda. Berikut ini adalah kekurangan
tes pilihan ganda menurut (Silverius, 1991):
1. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih
dari satu jawaban yang benar.
2. Kadang–kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum
diajarkan karena adanya petunjuk jawaban yang benar atau karena butir
soal itu mengukur sikap dan bukan mengukur pengetahuan.
3. Sulit membuat pengecoh (distractor) yang berfungsi yakni yang
mempunyai peluang cukup besar untuk dipilih oleh siswa.
4. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya.
5. Tidak dapat mengetahui proses/langkah-langkah siswa dalam
menyelesaikan soal.
6. Hasil skor yang tinggi belum tentu dari kemampuan sebenarnya (betul
jawaban karena kebetulan).
D. Contoh Soal Pilihan Ganda Tunggal dan Pilihan Ganda Asosiasi
Contoh Soal Pilihan Ganda Tunggal/Biasa
Organela sel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan adalah....
a. selaput plasma
b. mitokondria
c. retikulum endoplasma
d. kloroplas
e. mikrotubula
Kunci jawaban: D
Contoh Soal Pilihan Ganda Asosiasi
Pilihlah jawaban dengan ketentuan sebagai berikut:
Pilihan A jika jawaban terdapat pada pernyataan nomor (1); (2); dan (3)
Pilihan B jika jawaban terdapat pada pernyataan nomor (1); dan (3)
Pilihan C jika jawaban terdapat pada pernyataan nomor (2); dan (4)
Pilihan D jika jawaban terdapat pada pernyataan nomor (4) saja, dan
Pilihan E jika semua pernyataan (1); (2); (3); dan (4) adalah benar
Organel yang berhubungan dengan sintesis hormon ialah…

9
(1) Inti sel
(2) Retikulum endoplasma
(3) Ribosom
(4) Badan golgi
Kunci jawaban: E

10
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
1. Tes pilihan ganda jawaban tunggal atau pilihan ganda biasa merupakan tes
pilihan ganda yang hanya memiliki satu jawaban yang paling benar atau
tepat.
2. Tes pilihan ganda asosiasi merupakan tes pilihan ganda dengan jawaban
benar yang dapat memilih lebih dari satu, mungkin dua, tiga, atau empat.
3. Kaidah penulisan tes pilihan ganda harus memuat tiga aspek yaitu materi,
konstruksi, dan bahasa.
4. Kelebihan yang dimiliki oleh tes pilihan ganda yaitu sifatnya lebih
representative, memungkinkan bagi guru untuk bertindak lebih obyektif,
lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi, butir soal pada tes obyektif jauh
lebih mudah dianalisis, sangat tepat untuk ujian yang diikuti banyak
peserta. Sedangkan kekurangan tes pilihan ganda yaitu pokok soal tidak
cukup jelas, kadang–kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun
belum diajarkan, sulit membuat pengecoh (distractor), membutuhkan
waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya, tidak dapat
mengetahui proses/langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan soal dan
hasil skor yang tinggi belum tentu dari kemampuan sebenarnya.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami dapat mengetahui dan memahami
tentang tipe soal pilihan ganda dan kami mengharapkan mahasiswa lain juga
dapat memahami makalah ini. Makalah ini dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan, meskipun kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangannya. Sehingga saran dari pembaca akan sangat membantu
perbaikan makalah ini.

11
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Imam. 2015. Teknik Penyusunan Soal Pilihan Ganda, Benar Salah, dan
Menjodohkan (online) http://www.inspirasi.club/2015/08/teknik-
penyusunan-soal-pilihan-ganda-pg.html diakses tanggal 29 Januari 2019
Ramadhani, A. 2014. Perbandingan Hasil Evaluasi Belajar Tipe Pilihan Ganda
Biasa dan Tipe Pilihan Ganda Asosiasi pada Mata Pelajaran Ipa Kelas V
Sd Negeri 02 Tunggulrejo Tahun Ajaran 2013/2014 (Skripsi). Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Silverius, S. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT.
Grasindo
Sudjana, N. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensido Offset
Sukmayadi, D. 2009. Evaluasi Hasil Belajar bagi Guru SD dan SMP. Jakarta:
Depdiknas.
Wakhinuddin, S. 2010. Tes Objektif (online) https://wakhinuddin. Wordpress
.com/2010/06/03/tes- objektif/ diakses tanggal 29 Januari 2019

12

Anda mungkin juga menyukai