Anda di halaman 1dari 288

1

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA (UNINUS) Untuk mewujudkan cita-cita yang diamanatkan oleh para ulama, didirikanlah sebuah Universitas Islam di bandung pada tanggal 30 November 1959 dengan nama Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) di bawah pembinaan yayasan UNNU; sebagai persembahan keluarga besar Ahlussunnah waljamaah kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Sejak berdirinya UNNU telah meletakkan dasar dan menganut system pendidikan terpadu yang dijabarkan dalam program pendidikan professional yang dipandang strategis bersumberkan hasil-hasil perkembangan disiplin ilmu pengetahuan dan kaidah-kaidah yang terkandung dalam dinul Islam. Atas dasar itulah, dibuka Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum, yang pada tanggal 18 September 1963 memperoleh status diakui. Perkembangan politik diseluruh tanah air sekitar tahun 1965-1966 telah mempengaruhi kehidupan dunia Perguruan Tinggi, termasuk UNNU didalamnya. Salah satu upaya untuk menetapkan UNNU sebagai lembaga akademik ilmiah, maka diadakan reorganisasi termasuk penggantian namanya menjadi Universitas Islam Nusantara UNINUS) mulai tanggal 15 April 1969, dibawah pembinaan yayasan UNINUS. Namun romantika sejarah perkembangan UNINUS selanjutnya masih memerlukan terciptanya suatu pola dan sistem kepemimpinan lebih mantap dan berwibawa, maka diadakan reorganisasi kepemimpinan yang dipercayakan kepada H.Muhammad Nawawi sebagai Rektornya, dan termasuk penggantian nama Yayasan menjadi Yayasan Islam Nusantara (YIN), yang diasuh antara lain oleh Prof.Dr.H.Ahmad Sanusi SH,MPH. Yayasan tersebut sebagai penerus kedua Yayasan terdahulu yang bertugas melanjutkan pembinaan atas UNINUS.

Dengan terwujudnya sistem kependidikan yang baru itu, maka sejak tanggal 17 Nopember 1976 pembinaan UNINUS dengan lancar dan mantap serta berkembang lebih pesat. Kepesatan perkembangan dan tingkat kemajuan yang dicapai UNINUS hingga saat ini adalah berkat usaha dan pengabdian yang tidak mengenal lelah dari para tokoh dan Pembina; sehingga pada tanggal 20 April 1977 berdirilah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dan pada tahun akademik 1980/1981 dibuka tiga Fakultas yaitu: Fakultas Teknik, Pertanian dan Fakultas Sastra. Kemudian pada tahun akademik 1984/1985 dibuka Fakultas Ilmu Komunikasi. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor No.596-Kep/RUIN/II/1989 tanggal 17 Februari 1989 bertepatan dengan tanggal 11 Jumadil Akhir 1409 H tentang pembentukan Panitia persiapan Pendirian Fakultas Agama Islam. Berdasarkan hasil musyawarah ditetapkan berdirinya Fakultas Ushuluddin jurusan Dawah di lingkungan UNINUS. Adapun susunan kepanitiaannya sebagai berikut : Penasihat : K.H.R. Sudjai (Alm) K.H.E.Z. Muttaqin (Alm) Ketua Sekretaris Wakil Sekretaris Anggota : Prof.Dr.Tb.Abin Syamsuddin Mamun,MA : H. Salimuddin,MA : Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH : K.H. Shodiq Ihsan,MA (Alm) Drs.K.H. Ahmad Syahid Drs.H. Chairuddin,MA (Alm) Drs.H.Husen Saeful Insan,M.M.Pd Dra.Hj.R.Ella M.Muhammad

Sesuai dengan surat keputusan Binbaga Islam DEPAG.RI Nomor : 48/E/1989 tanggal 3 Oktober 1989, lahirlah Fakultas Ushuluddin Jurusan Dawah; hal ini tentu saja atas dukungan alim ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat. Sebagai perintis pendirian pertama, pimpinan Fakultas Ushuluddin UNINUS periode 1989/1990 dipercayakan kepada Rektor Uninus pada saat itu yaitu : Prof.Dr.Tb.Abin Syamsuddin Mamun,MA, selaku Pejabat Sementara (Pjs) Dekan, dibantu dengan Pembantu Dekan I merangkap ketua Jurusan Dawah, yaitu: H.Salimuddin,MA; sedangkan Pembantu Dekan II dan III dipercayakan kepada Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH. Kemudian sebagi generasi penerus periode 1991-1994 Fakultas Ushuluddin dipimpin oleh : Dekan Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II : H. Salimuddin,MA : Drs.Chotib Amrullah,M.Ag : Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH

Pembantu Dekan III : Drs.H. Chairuddin,MA (Alm) Ketua Jurusan dawah : Dra.Hj.R.Ella M.Muhammad Sekretaris jurusan : Drs.H.dadang Zaim Affandi,M.Si

Untuk memperluas pengembangan keilmuan, dorongan masyarakat dan kebijakan Pemerintah, maka pada tanggal 29 Nopember 1994 dengan surat keputusan Menteri Agama Nomor: 511 Tahun 1994, Fakultas Ushuluddin berubah nama menjadi Fakultas Agama Islam, dengan tambahan Jurusan yaitu: Jurusan Pendidikan Agama Islam. Sebagai bukti terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kelahirannya, Fakultas Agama Islam UNINUS membuka kegiatan perkuliahan KELAS BINA UKHUWAH, yang

diselenggarakan

khusus

bagi

putera-puteri

dari

kalangan

keluarga alumni UNINUS, keluarga pendidik,dan keluarga praktisi perbankan, yang memiliki jiwa juang membela Agama Allah SWT dan memiliki tekad ingin maju menyongsong masa depannya. Kegiatan ini diikhtiarkan sebagai wujud upaya Fakultas Agama Islam UNINUS memperkokoh jalinan ukhuwah Islamiyah dengan berbagai kalangan masyarakat sekaligus menyiratkan ungkapan terima kasih kepada dalam masyarakat kehidupan yang telah melahirkan serta mencurahkan simpati dan kepercayaannya. Landasan nuansa nilai agama yang menjanjikan harmoni kehidupan seimbang. Terciptanya

kehidupan antara material dan spiritual, lahir dan bathin. Hadirnya Fakultas Agama Islam UNINUS, sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang mengkaji ilmu-ilmu agama dan akan melahirkan sarjana agama, menempati posisi yang diperlukan untuk mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan zaman. Dari Fakultas Agama Islam UNINUS lahir sarjana muslim ahli komunikasi dan penyiaran Islam, programer multi media dakwah (TV, Koran, majalah, dll) yang setiap saat dibutuhkan umat. Sarjana muslim ahli pendidikan agama Islam yang dibutuhkan oleh Depatemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional sebagai tenaga pengajar baik di Madrasah Aliyah/Guru kelas Ibtidaiyah maupun SMA; membina dan mencetak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang muamalah perbankan Islam dan memiliki kapasitas untuk berpikir, mengkomunikasikan dan merespon lingkungan yang

terus berubah dan kompetetif, kemajuan teknologi yang cepat serta revolusi kualitas. Untuk memenuhi hal itu maka Fakultas Agama Islam Universitas Islam Nusantara Bandung, membuka empat jurusan /program studi yaitu : 1. Komunikasi dan Penyiaran Islam /KPI ( terakreditasi) 2. Pendidikan Agama Islam /PAI 3. Muamalah Perbankan Islam /MPI penyelenggaraan) 3. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/PGMI penyelenggaraan) ( proses izin ( terakreditasi) (Proses izin

Sejak

berdiri

sampai

saat

ini

disamping

telah

mengeluarkan ratusan lulusannya, FAI pun secara intensif melakukan kerjasama positif dengan berbagai lembaga/instansi, baik pemerintah maupun swasta antara lain Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa Barat, MUI Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren serta dengan lembaga yang lainnya. VISI Menjadikan Pendidikan Tinggi Fakultas yang Agama paling Islam sebagai dalam lembaga studi-stusi otoritatif

keislaman (tafaquh fi al-din) dan pembinaan moral yang berbasis pada nilai-nilai universal agama dan multikultural bangsa menuju terbentuknya masyarakat madani.

MISI 1. Melakukan kajian keislaman secara intensif melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. 2. Memelihara tradaisi keilmuan Islam tradisional sekaligus mendorong terciptanya pemikiran Islam yang mengakomodasikan nilai-nilai modernitas dan pluralitas. 3. Menciptakan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi etika akademik, profesionalisme dan nilai-nilai akhlakul karimah. 4. Memberikan kontribusi dan upaya mewujudkan program pembangunan nasional umumnya dan daerah khususnya sesuai dengan program studi yang ada.

TUJUAN PENDIDIKAN FAKULTAS AGAMA ISLAM Tujuan pendidikan Fakultas Agama Islam adalah agar para lulusannya : 1. Mampu menggali, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam dari sembernya yakni al-Quran dan as-Sunnah terutama dan bidang aqidah, pendidikan agama Islam dan muamalah, sehingga menjadi suri tauladan bagi keluarga dan masyarakat lingkungannya.

2.

Mampu mengadakan penelitian terutama bidang dakwah, pendidikan Islam dan muamalah, sehingga dapat memecahkan masalah-masalah yang tumbuh di masyarakat.

3. Terampil dalam mengadakan pengabdian pada masyarakat dan mampu tampil sebagai leader yang menyeru amal maruf nahi munkar TUJUAN PENDIDIKAN JURUSAN Tujuan pendidikan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam/KPI, Pendidikan Agama Islam/PAI dan Muamalah Perbankan Islam.MPI adalah sebagai berikut :

A. Komunikasi dan Penyiaran Islam /KPI 1. Mendidik dan mencetak sarjana muslim yang bertaqwa , berilmu, berakhlakul karimah, terampil dan mampu mandiri, tanggap terhadap perubahan-perubahan sosisl dan berwawasan luas. 2. Mendidik dan mencetak tenaga ahli dalam bidang dakwah, juru penerang, bimbingan dan penyuluhan agama Islam guna kepentingan pembangunan masyarakat. B. Pendidikan Agama Islam/PAI

1.

Mendidik dan mencetak tenaga ahli dalam bidang

pendidikan agama Islam guru yang professional, ahli dalam bidangnya dan guru-guru yangh bertanggungjawab dengan tugasnya. 2. Mendidik cendekiawan muslim yang mampu berperan aktif dalam pembangunan nasional. C. Muamalah Perbankan Islam/MPI Misi Jurusan muamalah Perbankan Islam didedikasikan sebagai pusat pengembangan kemampuan sumberdaya manusia yang memiliki kepribadian, profesional dan dan intelektual,

berakhlakul karimah untuk mengahadapi tantangan global melalui upaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan penelitian bidang muamalah perbankan Islam. Visi Membina dan mencetak sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi tinggi dalam bidang muamalah perbakan Islam yang memiliki moral Islami dan memiliki kapasitas untuk berpikir, mengkomunikasikan dan merespon lingkungan yang terus berubah dan kompetitif, kemajuan teknologi yang cepat serta revolusi kualitas.

Tujuan 1. Menghasilkan lulusan dengan kualifikasi sarjana strata-1 yang memiliki kompetensi unggul dan berwawasan generalis dengan spesialisasi terbatas dalam bidang

muamalah perbankan Islam yang mampu bekerja secara efektif dalam lingkungan yang multi kultur, beradaptasi cepat dalam menghadapi setiap strategis, masyarakat memenuhi luas tuntutan perubahan lingkungan komunitas perbankan etika yang

syariah serta berperan dan bertanggung jawab terhadap dengan mengedepankan berlandaskan moral Islami. 2. Mempromosikan aplikasi sistem nilai dan etika Islam kedalam lingkungan ekonomi khususnya sistem keuangan dan perbankan syariah melalui berbagai bentuk kajian yang unggul dan bermanfaat serta mengkomunikasikan dan menerapkannya masyarakat luas. D.PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH Visi Program Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menghasilkan guru dan pengelola/Manajer kelas yang professional, berfikir rasional dan berakhlak mulia. Misi demi kepentingan dan kesejahteraan

10

a. mengembangkan Ilmu Pendidikan Islam dalam bidang keguruan, b. khususnya ilmu keguruan guru Madrasah Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah dasar. Mengembangkan profesionalitas Ibtidaiyah/Sekolah dasar. c. Mendukung cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mencerdaskan bangsa.

Tujuan pendidikan Jurusan PGMI. Menciptakan guru MI/SD yang professional, memiliki tanggung jawab spiritual, personal dan social, sebagai pemimpin pendidikan dan muslim yang kaffah. PIMPINAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA Dekan Pembantu Dekan I Muhammad Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III Ketua Jurusan KPI Ketua Jurusan PAI : Drs. H. Z. Arifin Sanusi : Dra. Mumung Mulyati : Drs. Iyad Suryadi : Drs. H. Dadang Zaim Affandi, M.Si : Drs. Chotib Amrullah, M.Ag. : Dra. Hj. R. Ella M.

11

Ketua Jurusan MPI Sekretaris Jurusan M.MPd Ketua Jurusan PGMI Sekretaris Jurusan PGMI

:: H. Asep A. Sukandar, S.Ag. : Akhmad Roziqin,M.Ag : Nurainiyah,M.Ag

BAB I PANDUAN TEKNIK PROSEDUR BELAJAR A. Ketentuan Umum 1. Prosedur umum belajar di Fakultas Agama Islam (FAI) UNINUS Bandung secara garis besar meliputi Prosedur Administrasi mengikuti kuliah dan Prosedur Akademik untuk menyelesaikan studi. 2. Prosedur Administrasi adalah tahapan kerja administrasi yang harus diikuti mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan.

12

3. Prosedur Administrasi adalah tahapan kegiatan akademik yang harus ditempuh mahasiswa sejak masuk sampai selesai studinya di FAI UNINUS Bandung. B. Pemenuhan Prosedur Administrasi 1. Melaksanakan registrasi (mahasiswa baru) atau herregistrasi (mahasiswa lama) tepat pada waktunya dengan mengikuti tahapan berikut: a. Membayar uang SPP yang ditunjuk sesuai jadwal yang ditentukan oleh Rektor. b. Menyerahkan satu lembar bukti pembayaran SPP ke Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan untuk mendapatkan hak memperoleh Kartu Rancana Studi (KRS). c. Mengisi KRS dengan catatan: I. Bagi mahasiswa baru baik semester I maupun semester II boleh mengambil mata kuliah yang ditawarkan pada semester itu yaitu paling banyak 24 SKS. II. Bagi mahasiswa lama, mulai semester III dan seterusnya, pengambilan mata kuliah itu harus didasarkan atas indeks prestasi yang diraih pada semester sebelumnya. Pengambilan program studi semester ganjil didasarkan atas IPK semester ganjil sebelumnya dan begitu juga untuk semester genap. d. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan Rencana Studi yang telah diisi kepada Pembimbing Studi dan disahkan oleh Pembantu Dekan I atau Ketua Jurusan yang bersangkutan; dengan catatan dalam hal terdapat kesulitan teknis penandatanganan persetujuan dari Dosen pembimbing studi perkuliahan sudah dimulai, maka Ketua Jurusan dapat langsung menangani KRS.

13

2. Menyerahkan KRS kepada Bagian Akademik Fakultas, Jurusan; masingmasing satu lembar dan satu lembar untuk mahasiswa yang bersangkutan. 3. Memperoleh Kartu Mahasiswa yang ditandatangani oleh Rektor dan Stempel Universitas. Selanjutnya setiap di awal semester apabila mahasiswa yang bersangkutan telah membayar SPP harus dicatat oleh petugas yng berwenang dalam Kartu Mahasiswa tersebut. 4. Menunjukkan Kartu Mahasiswa sebagai bukti legalitas mahasiswa yang bersangkutan untuk ikut berkiprah dalam segala kegiatan kemahasiswaan. 5. Dalam keadaan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan, mahasiswa dapat meminta cuti kuliah kepada Rektor melalui Dekan. C. Prosedur Kegiatan Akademik 1. Mengikuti kuliah perdana yang diselenggarakan oleh Jurusan bagi mahasiswa baru. 2. Mengikuti perkuliahan. 3. Mengikuti ujian-ujian. 4. Melaksanakan tugas-tugas praktikum yang meliputi Praktik Ibadah, Praktik Tilawah, Praktik Microteaching, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan Praktik-praktik yang menjadi kesatuan dengan mata kuliah. 5. Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). 6. Mengikuti ujian komprehensif. 7. Mengikuti ujian skripsi. 8. Mengikuti wisuda.

BAB II PANDUAN TEKNIK PELAKSANAAN BIMBINGAN AKADEMIK

14

A. Bimbingan Akademik 1. Bimbingan Akademik merupakan bagian dari tugas pokok Dosen seharga 4 (empat) SKS persemester terhadap mahasiswa pada waktu yang terjadwal. 2. Bimbingan Akademik merupakan bagian dari prosedur administrasi akademik yang wajib diikuti mahasiswa untuk kelancaran dan kesuksesan studinya. B. Penetapan Pembimbing Akademik 1. Dosen pembimbing akademik adalah Dosen yang ditetapkan Dekan sebagai pembimbing akademik bagi mahasiswa per kelompok bimbingan. 2. Dosen pembimbing akademik berfungsi sebagai pemberi bantuan arahan dan sebagai konsultan untuk suksesnya studi mahasiswa yang bersangkutan. 3. Dekan menetapkan pembimbing akademik pada awal semester pertama bagi setiap angkatan mahasiswa baru. 4. Setiap mahasiswa wajib mempunyai pembimbing akademik. C. Syarat Pembimbing Akademik 1. Dosen pembimbing akademik adalah Dosen tetap pada Fakultas/Jurusan mahasiswa yang bersangkutan. 2. Berstatus sebagai tenaga edukatif dan sekurang-kurangnya telah mengajar selama 2 (dua) tahun. D. Tugas dan Kewajiban Pembimbing Akademik 1. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam mengenali dan mengidentifikasi potensi, minat, bakat, dan kemampuan akademiknya.

15

2. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam memilih dan menetapkan program mata kuliah, serta menandatangani KRS sebagai bukti persetujuan pengambilan program mata kuliah pada semester berjalan. 3. Memantau perkembangan mahasiswa bimbingannya dengan mengevaluasi pencapaian hasil studi dan indeks prestasi semester setiap mahasiswa bimbingannya, pada akhir semester atau awal semester berikutnya, serta pada akhir masa studi. 4. Membantu mahasiswa dalam menyiapkan rencana penelitian, proses penelitian, dan penyusunan skripsi bagi mahasiswa program strata 1. 5. Menyalurkan informasi masalah akademik dari Universitas atau Fakultas/ Jurusan kepada mahasiswa bimbingannya. 6. Melakukan koordinasi dengan orang tua/wali mahasiswa dalam rangka membantu mahasiswa bimbingannya. 7. Menyediakan waktu bimbingan terjadwal di kampus sekurang-kurangnya sekali sebulan bagi tiap kelompok angkatan (empat angkatan=empat kali perbulan). E. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa Bimbingan 1. Mengadakan konsultasi akademik sekurang-kurangnya satu kali sebulan. 2. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan pembimbing akademik tentang pengambilan program studi pada tiap semester. 3. Memberikan informasi kepada pembimbing akademik tentang prestasi yang dicapai pada setiap semester. 4. Mengkonsultasikan masalah-masalah studi yang dihadapi dan meminta persetujuan pembimbing akademik jika hendak cuti kuliah. 5. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan pembimbing akademik tentang rencana, proses, dan laporan hasil penelitian untuk skripsi bagi mahasiswa program S-1.

16

6. Mengkonfirmasikan waktu dan teknis pelaksanaan bimbingan kepada pembimbing akademik setiap akan berkonsultasi. F. Prosedur Bimbingan 1. Jadwal (rutin) pertemuan bimbingan ditetapkan bersama antara mahasiswa dengan Dosen pembimbing akademiknya setiap awal semester. 2. Pertemuan rutin bimbingan setiap minggu sedapat-dapatnya dilaksanakan di kampus. 3. Dosen pembimbing akademik memberikan catatan dan paraf dalan buku konsultasi/bimbingan setiap kali pertemuan. 4. Setiap akhir semester pembimbing akademik menetapkan jadwal konsultasi rencana studi untuk awal semester berikutnya.

17

BAB III PANDUAN TEKNIK PELAKSANAN TUGAS MENGAJAR A. Ketentuan umum Untuk memantapkan penyelenggaraan dan pengembangan proses belajar mengajar, maka setiap Dosen/asisten Dosen pada FAI diwajibkan mematuhi prosedur yang terdapat pada panduan teknis pelaksanaan tugas mengajar. B. Persiapan Memasuki Ruang Kuliah 1. Mengecek dan mempersiapkan daftar kehadiran mahasiswa. 2. Menyiapkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). 3. Mengecek hasil kerja asisten Dosen. 4. Dosen bersama-sama asisten Dosen menyiapkan segala peralatan yang akan dibawa ke ruang perkuliahan. 5. Berpakaian rapih: I. Bagi laki-laki memakai stelan jas atau safari atau kemeja berdasi, bersepatu, dan tidak memakai pakaian santai. II. Bagi perempuan memakai pakaian resmi sopan, berjilbab, dan bersepatu. Disarankan tidak menggunakan celana panjang atau kulot. C. Menjelang dan Sewaktu Proses Belajar Mengajar

18

1. Pada awal waktu setiap Dosen/asisten harus sudah siap diruang perkuliahan. 2. Setiap awal perkuliahan setiap Dosen/asisten mengecek kehadiran mahasiswa. 3. Sebelum perkuliahan dimulai, Dosen/asisten memimpin mahasiswa membaca Al-Quran selama 10 menit. 4. Tugas-tugas mahasiswa harus diperiksa dan dikembalikan kepada mahasiswa. 5. Perkuliahan dimulai dan diakhiri tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 6. Teknis penyelenggaran perkuliahan disampaikan Dosen/asisten pada awal perkuliahan kepada mahasiswa untuk disepakati, termasuk didalamnya tugas-tugas yng harus dikerjakan mahasiswa. 7. Frekuensi perkuliahan sekurang-kurangnya 14 kali pertemuan. D. Tugas Dosen/Asisten Sehubungan dengan Ujian Akhir 1. Setiap Dosen/asisten berkewajiban mengawasi sndiri pelaksanaan ujian mata kuliah yang diujikan. Apabila ternyata kelas yang harus diawasinya lebih banyak, maka Dosen/asisten ybs dapat meminta bantuan Fakultas untuk memberikan tenaga pengawas. 2. Selambat-lambatnya satu minggu setelah mata kuliah diujikan Dosen/asisten harus menyerahkan rekap nilai mahasiswa yang diasuhnya kepada sekretariat Fakultas untuk diumumkan. E. Menghadiri Rapat dan Pertemuan Akademik Untuk mengantisipasi dan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa pada perkuliahan semester berikutnya, Dosen/asisten diwajibkan aktif mengikuti

19

rapat dan pertemuan-pertemuan akademik, baik yang diselenggarakan oleh Universitas, Fakultas, Jurusan, maupun pertemuan antar Dosen sendiri.

BAB IV PANDUAN TEKNIK PELAKSANAAN ASISTENSI A. Pengertian Umum 1. Asistensi adalah teknik pengembangan proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu dengan menggunakan tenaga pembantu. 2. Dosen yng dibantu adalah Dosen yang memiliki otoritas dan tanggung jawab formal untuk mengembangkan mata kuliah atau disiplin ilmu tertentu, sedangkan Dosen yang membantu disebut asisten Dosen sebagai tenaga pembantu yang mengajar atas nama Dosen yang dibantunya. 3. Asisten Dosen terdiri dari dua jenis kategori, yaitu Asisten Biasa dan Asisten Luar Biasa. Asisten Biasa adalah pegawai negeri sipil yang bertugas/diperbantukan sebagai tenaga pengajar tetap di FAI dan berpangkat asisten. Asisten Luar Biasa adalah Dosen yang berstatus bukan sebagai tenaga pengajar tetap FAI.

20

B. Kewajiban Dosen terhadap Asistensinya 1. Memberi bimbingan dan bentuk kuliah langsung sekurang-kurangnya 3 kali pertemuan (permulaan, tengah, dan menjelang akhir perkuliahan). 2. Membahas dan menjelaskan silabus. 3. Memeriksa Satuan Acara Perkuliahan yang disusun oleh asistennya. 4. Menentukan buku wajib dan ajuran yang harus dibaca mahasiswa. C. Kewajiban Asisten Melaksanakan perkuliahan sesuai dengan petunjuk Dosen. D. Prosedur Pengangkatan Asisten 1. Asisten Biasa/Tetap; prosedur dan pengangkatannya sama dengan prosedur pengangkatan pegawai negeri sipil. 2. Asisten Luar Biasa/Tidak Tetap; prosedur dan pengangkatannya sebagai berikut: I. Adanya surat pernyataan Dosen yang menjelaskan bahwa ia memerlukan tenaga bersangkutan untuk menjadi asistennya dalam mata kuliah tertentu. II. Calon asisten bersangkutan mengajukan surat lamaran menjadi asisten yang ditujukan kepada Dekan Fakultas. III. Dengan pertimbangan, Dekan FAI menerbitkan Surat Keputusan tentang pengangkatan sebagai asisten.

21

BAB V PANDUAN TEKNIK PELAKSANAAN UJIAN DAN NILAI A. Fungsi dan Jenis Ujian 1. Ujian diselenggarakan untuk mengevaluasi keberhasilan belajar mahasiswa. 2. Jenis ujian meliputi Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS),Ujian Komprehensif dan Ujian sidang munaqasyah. B. Jadwal Ujian

22

Jadwal ujian ditetapkan oleh Dekan merujuk Kalender Akademik UNINUS dan diberitahukan kepada Dosen sebelum pelaksanaan ujian. C. Waktu dan Pengaturan Ujian Tengah Semester 1. Waktu pelaksanaan UTS disesuaikan dengan jadwal kuliah Dosen yang bersangkutan. Sehingga waktu, tempat, dan lama ujian sama dengan jadwal perkuliahannya. 2. Tempat duduk, tata tertib, dan pengawasan UTS diatur sendiri oleh Dosen/asisten. 3. Dosen/asisten mempersiapkan naskah soal ujian. D. Persyaratan dan Penggandaan Soal 1. Syarat mengikuti UTS: I. Mahasiswa telah tercatat mengambil mata kuliah itu. II. Memenuhi kuliah sekurang-kurangnya enam kali dari tujuh kali perkuliahan. 2. Penggandaan soal, honorarium, dan lain-lain diselenggarakan oleh Jurusan dan berkoordinasi dengan sekretariat Fakultas. 3. Hasil UTS harus diumumkan sekaligus dengan nilai UAS. 4. Setiap Dosen/asisten pemegang mata kuliah dapat menyelenggarakan UTS apabila perkuliahan sekurang-kurangnya telah berlangsung tujuh kali. 5. Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal yang legal tidak dapat mengikuti UTS, ujiannya dapat dilaksanakan pada masa ujian susulan. E. Persiapan Umum UAS 1. Pada prinsipnya UAS diselenggarakan oleh Dosen mata kuliah bersangkutan, dalam hal ini diperlukan Dekan dapat membentuk panitia UAS.

23

2. Pembentukan dan pengangkatan Panitia UAS ditetapkan oleh surat Keputusan Dekan Fakultas. 3. Panitia diketuai oleh Pembantu Dekan I dengan anggota: a. Penerima daftar hadir perkuliahan dari Dosen. b. Penerima soal ujian. c. Pelaksana dan pengawas ujian. d. Penerima hasil UAS. e. Keuangan. f. Peralatan dan konsumsi. g. Pembantu umum. 4. Syarat hak mahasiswa mengikuti UAS adalah mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 75% dari kehadiran Dosen. 5. Bukti hadir mahasiwa kolektif diserahkan oleh Dosen/asisten kepada Panitia UAS berikut keterangan tentang mahasiswa yang berhak mengikuti ujian, selambat-lambatnya pada hari terakhir perkuliahannya. 6. Sebelum dan selama minggu tenang, panitia menyiapkan: a. Jadwal ujian dengan melakukan koordinasi dengan BAAK UNINUS. b. Penerimaan foto mahasiswa untuk Kartu Hak Ujian. c. Catatan mata kuliah yang berhak diikuti oleh setiap mahasiswa sesuai dengan KRS. d. Pembagian Kartu Hak Ujian kepada mahasiswa. e. Pemeriksaan kesiapan ruang ujian, pengaturan jarak kursi, denah lokasi ujian, dll. F. Pembuatan Soal UAS 1. Yang berhak menguji adalah Dosen, karena itu soal ujian dibuat oleh Dosen pembina, sedang asisten dosen membantu dalam pelaksanaannya. 2. Soal UAS dibuat berdasarkan silabus dan SAP.

24

3. Soal UAS lebih diarahkan pada kemampuan berpikir, tidak hanya pada kemampuan mengingat. 4. Soal UAS dirancang untuk durasi 90 menit, kecuali mata kuliah tertentu dapat dijadwalkan selama-lamanya 150 menit. 5. Score yang digunakan adalah rentang 0 100. itu diujikan, dengan mendapat tanda bukti penerimaan soal dari panitia. G. Penggandaan Soal UAS 1. Penggandaan soal UAS merupakan tanggung jawab panitia UAS. 2. Panitia bertanggung jawab untuk memelihara kerahasiaan dan ketelitian soal UAS. H. Teknis Pelaksanaan UAS 1. Apabila UAS dilaksanakan secara tertulis, maka panitia harus memperhatikan: I. Jarak tempat duduk (satu meter antar peserta). II. Pengecekan Kartu Hak Ujian. 2. Apabila UAS dilaksanakan secara lisan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: I. Dosen berkonsultasi kepada panitia tentang waktu ujian, ruang ujian, daftar mahasiswa, fasilitas lain, dan pengumuman kepada peserta. II. Secara teknis ujian diserahkan kepada Dosen yang bersangkutan dengan tetap berpegang kepada silabus dan SAP. I. Pengawasan UAS 1. Dekan mengangkat dua jenis pengawas, yaitu Pengawas Umum dan Pengawas Khusus. 6. Soal diserahkan kepada panitia selambat-lambatnya lima hari sebelum soal

25

2. Pengawas Umum terdiri dari atas personel Pembantu Dekan, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan. 3. Tugas Pengawas Umum adalah: I. Mengawas ke setiap ruang ujian secara periodik. II. Membantu Panitia Ujian dalam pemeriksaan soal ujian. III. Menyelesaikan masalah yang terjadi di ruang ujian yang tidak dapat dipecahkan oleh Pengawas Khusus. IV. Menetapkan keputusan bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib ujian. V. Menginventarisasi masalah-masalah spesifik untuk perbaikan pelaksanaan ujian berikutnya. 4. Pengawas Khusus adalah pengawas yang bertugas di dalam lokal ujian. Personalianya terdiri atas Dosen/asisten, tenaga administrasi yang bergelar sarjana, alumni FAI selain Dosen/asisten, atau pegawai administrasi. 5. Tugas Pengawas Khusus adalah: I. Mengambil dan membagikan kertas dan soal ujian. II. Memeriksa Kartu Hak Ujian Mahasiswa. III. Merapikan tempat duduk mahasiswa. IV. Mengumpulkan dan menyusun lembar jawaban mahasiswa. V. Memeriksa daftar hadir ujian. VI. Mengisi berita acara ujian. VII. Mengingatkan mahasiswa mengenai waktu yang tersedia. VIII. Menyerahkan lembar jawaban dan berita acara kepada Panitia. 6. Tata tertib Pengawas Khusus: I. Sudah berada di ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai. II. Tidak diperbolehkan meninggalkan ruang ujian. III. Tidak diperkenankan membantu mahasiswa menjawab soal ujian.

26

IV. Betul-betul mengawasi ujian, sehingga tidak dibenarkan mengawas sambil membaca buku, koran, atau mengobrol dengan sesama pengawas. V. Setiap lokal diawasi oleh sekurang-kurangnya satu orang Pengawas Khusus. J. Tata Tertib Ujian 1. Peserta sudah berada di ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai. 2. Peserta berpakaian sopan, bersepatu, dan tidak memakai kaos, serta: I. Laki-laki: tidak bercelana jeans, tidak berambut gondrong. II. Perempuan: berjilbab dan berbusana muslimah. 3. Peserta tidak membawa buku atau catatan kedalam ruang ujian. 4. Tidak bertanya atau memberi tahu jawaban kepada peserta lain dan tidak mencontek. 5. Peserta tidak mengubah letak tempat duduk dan posisi kursi. 6. Peserta tidak meninggalkan ruang ujian kecuali atas izin pengawas. 7. Peserta yang terlambat tidak mendapat tambahan waktu. 8. Lembar jawaban hanya diserahkan kepada pengawas UAS. 9. Peserta tidak ribut 10. Peserta melanggar tata tertib ujian dicatat dan dilaporkan oleh pengawas kepada ketua panitia untuk dijadikan bahan pertimbangan penjatuhan sanksinya, dengan tembusan kepada Dosen mata kuliah yang bersangkutan. K. Pemeriksaan Hasil UAS 1. Selambat-lambatnya dua hari setelah diujikan, berkas jawaban UAS harus sudah diterima oleh Dosen/asisten.

27

2. Lembar jawaban harus diperiksa oleh Dosen dan diperbolehkan dibantu oleh asistennya. 3. Hasil ujian akhir semester dianggap sah apabila ditanda tangani oleh Dosen pembina pemegang mata kuliah yang bersangkutan. L. Nilai 1. Nilai akhir (NA) keberhasilan mahasiswa merupakan perhitungan gabungan komponen evaluasi dengan bobotnya masing-masing dengan rumus: NA = 1 UTS + 2 UAS + 3 FF 6 3 FF meliputi: a) Tugas mandiri b) Tugas terstruktur c) Penyajian makalah (jika komponen forto folio hanya dua, maka pembagian menjadi lima ) 2. Nilai akhitr mata kuliah mahasiswa diserahkan secara langsung oleh Dosen kepada Fakultas. 3. Nilai akhir dari Dosen berbentuk angka dengan rentang 0 100. Konversi nilai menjadi simbol huruf A, B, C, D, dan E dilakukan sendiri oleh Dosen/asisten dan diserahkan ke Jurusan untuk langsung dimasukkan pada buku legger dan diumumkan. 4. Standar rentang skor, nilai, dan bobot penilaian hasil studi adalah sebagai berikut:
Rentang Skor Nilai 80-100 70-79 60-69 50-59 0-49 Nilai A B C D E Bobot 4 3 2 1 0

28

5. Apabila terjadi dua hasil ujian antara hasil ujian utama dan hasil ujian kedua, maka yang diakui adalah hasil ujian yang kedua (hasil ujian perbaikan). M. Pengumuman Hasil Ujian 1. Nilai diserahkan oleh Dosen yang bersangkutan ke Fakultas selambatlambatnya 15 hari setelah mata kuliah tersebut diujikan. 2. Pengumuman dilakukan dengan cara penempelan rekap hasil ujian pada papan pengumuman. 3. Mahasiswa diberi hak menanyakan kepada Dosennya mengenai hasil ujian yang dirasakan tidak sesuai dengan perkiraannya. Waktu untuk itu selama 15 hari setelah diumumkan. 4. Apabila karena sesuatu hal, semisal kurang terpenuhinya komponen penilaian, mahasiswa bersangkutan dapat meminta penyelesaian kepada Dosennya, dan hasilnya diserahkan ke Jurusan. N. Ujian Susulan 1. Mahasiswa yang berhalangan secara legal mengikuti ujian sesuai jadwal diberi kesempatan menyelesaikannya melalui ujian susulan. 2. Syarat dan ketentuan ujian susulan adalah sebagai berikut: I. Halangan yang bersangkutan dibuktikan secara tertulis, seperti keterangan sakit dari dokter. II. Mahasiswa tersebut memenuhi syarat mengikuti ujian. III. Membawa surat pengantar dari Dekan. 3. penentuan waktu dan tempat ujian susulan mempertimbangkan: I. Waktu berdasarkan persetujuan antara Dosen dengan mahasiswa. II. Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan terhitung sejak hari terakhir pelaksanaan ujian akhir semester berlangsung.

29

4. Nilai ujian susulan diserahkan langsung oleh Dosen kepada Jurusan. O. Perhitungan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 1. IPK setiap mahasiswa harus diumumkan selambat-lambatnya 15 hari setelah hari terakhir UAS berlangsung. 2. IPK dihitung setelah nilai angka dari Dosen dikonversikan ke simbol huruf: A=4, B=3, C=2, D=1, dan E=0. 3. Rekap IPK dibuat rangkap empat; satu lembar untuk arsip Fakultas, satu lembar untuk arsip Jurusan, satu lembar untuk Dosen pembimbing, dan satu lembar ditempel pada papan pengumuman. P. Pencatatan Nilai 1. Nilai (angka) mahasiswa dicatat pada buku di Jurusan dan di Pembantu Dekan I. 2. Pencatat dan pemegang buku legger adalah petugas khusus yang ditunjuk oleh Dekan. Q. Ujian Komprehensif Adalah ujian untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah secara komprehensif. R. Syarat Mengikuti Ujian Komprehensif 1. Terdaftar sebagai mahasiswa yang sah. 2. Telah lulus semua mata kuliah. 3. Telah lulus praktik ibadah dan praktik tilawah. 4. Mengkuti ujian sesuai jadwal yang ditentukan oleh Dekan Fakultas. 5. Apabila mahasiswa tidak hadir, maka hak ujiannya diundur pada periode bulan berikutnya.

30

6. Telah lunas SPP. S. Syarat Penguji 1. Dosen berpangkat serendah-rendahnya lektor, atau berijazah magister, atau Dosen berijazah doktor, seerta Dosen yang sangat diperlukan secara akademik. 2. Memiliki tugas menguji dari Dekan fakultas.

T. Materi dan Topik Ujian 1. Materi ujian ialah topik yang harus diselesaikan atau dijawab teruji dengan menggunakan berbagai sudut pandang. 2. Sudut pandang yang digunakan: 3. I. Jurusan PAI : Agama dan KPAI I. Jurusan KPI: Agama dan MD. II. Jurusan PGMI: Agama dan KPGMI. U. Bentuk Ujian 1. Ujian Komprehensif dilakukan oleh tiga orang penguji secara lisan, bersama-sama. Penguji menunjuk salah satu topik dari topik-topik yang ditawarkan, mahasiswa menjawab/menyelesaikan topik itu secara komprehensif. 2. Setiap sesi ujian hanya boleh diikuti oleh seorang mahasiswa peserta ujian. V. Bahasa yang Digunakan Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia.

31

W. Lama Ujian Ujian berlangsung paling lama 30 menit untuk setiap mahasiswa. X. Aspek yang Dinilai I. Banyak dan tepatnya teori, serta konsep yang digunakan teruji dalam memecahkan topik. II. Penguasan kemampuan dasar-dasar pengetahuan agama. Y. Penentuan Kelulusan Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai akhir serendah-rendahnya 60 dan tidak ada penguji yang memberi nilai kurang dari 50. Z. Pembukaan, Pengumuman, Penutupan Ujian Pembukaan, Pengumuman, Penutupan Ujian dilakukan secara lisan oleh Dekan fakultas, dihadiri oleh seluruh mahasiswa teruji. BAB VI PANDUAN TEKNIK PELAKSANAAN PRAKTIK IBADAH DAN TILAWAH A. Tujuan, Status, dan Bentuk Kegiatan 1. Tujuan praktik ibadah adalah agar mahasiswa terampil melaksanakan peribadatan. 2. Status praktik ibadah adalah co-curricular; atau paling banyak 2 SKS. 3. Bentuk kegiatan praktik ibadah adalah melatih keterampilan mahasiswa melaksanakan ibadah. B. Materi

32

1. Thaharah: Wudluk, Tayammum. 2. Shalat wajib: Shalat Munfarid, berjamaah, dan Shalat Jumat. 3. Shalat Sunnah: Sunnah rawatib, Shalat Dhuha, Shalat tahajjud, Shalat tarawih dan witir, Shalat istisqa, Shalat istikharah, Shalat idul fitri dan idul adha, Shalat khauf, Shalat khusuf dan kusuf. 4. Khutbah: Khutbah jumat, Khutbah idul fitri dan idul adha, Khutbah gerhana matahari dan gerhana bulan, Khutbah istisqa, dan Khutbah nikah. 5. Memandikan, mengafani, menyolati, dan menguburkan jenazah. 6. Penyembelihan: Penyembelihan pada umumnya, kurban, aqiqah. 7. Haji dan Umrah. 8. Doa-doa dan bacaan wirid setelah shalat. C. Frekuensi, Waktu, dan Tempat Kegiatan 1. Frekuensi kegiatan praktik ibadah adalah delapan kali pertemuan. 2. Waktu dan tempat praktik ibadah Semester II dan III, di kampus sesuai dengan jadwal yang ditentukan fakultas.

D. Pembimbing Pembimbing praktik ibadah adalah Dosen praktikum yang ditetapkan oleh Dekan Fakultas Agama Islam (FAI). E. Peserta Peserta praktik ibadah adalah mahasiswa semester II/III. F. Evaluasi 1. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan melaksanakan ibadah.

33

2. Cara mengevaluasi dengan Performance Test. 3. Nilai yang diberikan dalam bentuk angka rentang 0 100 kemudian dikonversi dengan kualifikasi A, B, C, D, dan E. G. Pembiayaan 1. Sumber pembiayan pelaksanaan praktik ibadah adalah uang praktikum. 2. Alokasi pembiayaan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan biaya evaluasi dan pelaporan. H. Praktik Tilawah 1. Tujuan praktik tilawah adalah agar mahasiswa terampil membaca dan menulis Al-Quran. 2. Status praktik tilawah adalah co-curricular; atau paling banyak 2 SKS. 3. Bentuk kegiatan praktik tilawah adalah berupa latihan secara praktis keterampilan membaca, menulis, dan imla Al-Quran. I. Materi 1. Qiraatul Quran: Murattal dan Mujawwad. 2. Menulis ayat Al-Quran: Khat mushaf Usmani dan Khat imlai. J. Frekuensi, Waktu, dan Tempat Kegiatan 1. Frekuensi kegiatan praktik tilawah minimal delapan kali pertemuan. 2. Waktu pelaksanaan praktik tilawah adalah semester II dan III. K. Pembimbing Pembimbing praktik tilawah adalah Dosen praktikum yang ditetapkan oleh Dekan Fakultas Agama Islam (FAI).

34

L. Peserta Peserta praktik tilawah adalah mahasiswa semester II/III. M. Evaluasi 1. Aspek yang dievaluasi adalah: I. Kemampuan membaca. II. Kemampuan menulis. III. Hafalan. 2. Cara mengevaluasi dengan Performance Test. 3. Nilai yang diberikan dalam bentuk angka rentang 0 100 kemudian dikonversi dengan kualifikasi A, B, C, D, dan E. N. Pembiayaan 1. Sumber pembiayan pelaksanaan praktik tilawah adalah uang praktikum. 2. Alokasi pembiayaan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan biaya evaluasi dan pelaporan

BAB VII PANDUAN TEKNIK PENYELENGGARAAN KULIAH MICROTEACHING

35

A. Pengertian Microteaching Microteaching adalah sebuah model pengajaran yang dikecilkan, yakni jumlah peserta didiknya dibatasi antara 5 sampai 15 orang, ruang kelasnya kira-kira setengah dari ruangan kelas biasa. Waktu pelaksanaannya antara 10 -15 menit ditambah evaluasi pembimbing sekitar 5 menit per orang. Materinya berupa sub topik yang disederhanakan. B. Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Microteaching 1. Kuliah Microteaching bertujuan melatih mahasiswa agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam proses belajar mengajar. 2. Sasaran Microteaching adalah terbinanya calon guru yang: I. Memiliki pengetahuan tentang proses belajar mengajar. II. Memiliki keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar. III. Memiliki sikap dan perilaku dan perilaku sebagai guru ideal. 3. Fungsi Microteaching selain sebagai sarana latihan dalam mempraktekkan keterampilan mengajar juga menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa yang akan mengikuti praktek mengajar di sekolah. C. Prasyarat dan Bobot SKS Microteaching 1. Mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah ini harus sudah lulus atau sedang mengambil mata kuliah: psikologi pendidikan/belajar, ilmu pendidikan, sistem perencanaan pengajaran (untuk masing-masing bidang studi), metode pengajaran (untuk masing-masing bidang studi), dan pengembangan kurikulum. 2. Microteaching merupakan salah satu mata kuliah berbobot 2 SKS yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan PAI dan PGMI pada FAI.

36

D. Tenaga Pengajar Microteaching Tenaga pengajar Microteaching adalah Dosen pemegang mata kuliah kependidikan yang telah mengikuti orientasi pengajaran mata kuliah Microteaching. E. Silabus Microteaching 1. Keterampilan prosedur mengajar (10%). 2. Keterampilan-keterampilan khusus dalam mengajar (60%). Meliputi: teknik bertanya, teknik memberi perintah, teknik memberi penguatan, teknik mengoreksi kesalahan, teknik menciptakan variasi dan stimulus. 3. Keterampilan menggunakan sumber, alat, dan media pengajaran (10%). 4. Jenis-jenis metode mengajar (10%), yakni: metode pengajaran Agama Islam dan metode mengajar di SD/MI untuk Jurusan PGMI. F. Waktu dan tempat Microteaching 1. Waktu kuliah Microteaching diselenggarakan pada semester IV. 2. Kuliah Microteaching dilaksanakan di kampus Fakultas Agama Islam, UNINUS, tepatnya di ruangan laboraturium Microteaching. G. Pelaksanaan Microteaching Inti Microteaching adalah membimbing dan melatih mahasiswa agar menguasai berbagai keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar, termasuk keterampilan membuat program persiapan mengajar, membuat dan memilih media, penguasaan bahan, dan pengembangannya. H. Pelaksana Microteaching dan Tugasnya

37

1. Penanggung jawab kuliah Microteaching adalah Dekan Fakultas Agama Islam UNINUS. Sedangkan pengelola kuliah adalah Kepala Laboraturium Microteaching dan Ketua Jurusan. 2. Pelaksana kuliah Microteaching adalah Koordinator Pembimbing; bertugas mengkoordinir sejumlah Dosen pembimbing dan Dosen pembimbing yang bertugas langsung membimbing mahasiswa dan sekaligus sebagai teknisi yang bertugas mengoperasikan alat-alat elektronik. 3. Tugas Koordinator Pembimbing I. Memantau pelaksanaan kuliah Microteaching dalam kelas. II. Mengkoordinasikan pelaksanaan kuliah antar Dosen pembimbing/asisten pembimbing terutama dalam rolling pembimbing. III. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Dosen pembimbing. 4. Tugas Dosen Pembimbing I. Memberikan penjelasan dalam orientasi mahasiswa. II. Membimbing pembuatan desain pembelajaran. III. Memberikan penjelasan dalam pelaksanaan latihan keterampilan khusus. IV. Mengevaluasi hasil latihan mahasiswa. V. Mengatur tata laksana latihan makasiswa. I. Tugas Mahasiswa pada Microteaching 1. Mempelajari buku pedoman. 2. Mengikuti orientasi. 3. Membuat desain pembelajaran. 4. Menyiapkan alat peraga. 5. Pada waktu-waktu tertentu berfungsi sebagai siswa. 6. Mengikuti seluruh kegiatan kuliah Microteaching sesuai jadwal. 7. Bersikap dan bertindak guru yang ideal.

38

J. Penilaian Microteaching 1. Penilaian dilakukan oleh Dosen pembelajaran dan pelaksanaan latihan. Penilaian dilaksanakan setiap mahasiswa tampil latihan mengajar dan penampilan terakhir sebagai ujian. 2. Nilai akhir diperoleh dari rata-rata nilai setiap tampil praktek ditambah nilai penampilan ujian akhir, yang rumusnya sebagai berikut: NA = (6 X PA) + (4 X PUA) 10 3. Setelah diperoleh nilai akhir, kelulusan diklasifikasikan menjadi tiga bagian: I. Lulus tanpa syarat bagi yang mendapat nilai A, B, dan C. II. Lulus bersyarat bagi yang mendapat nilai D. Mereka disyaratkan mengikuti bimbingan pada bengkel praktikum. III. Tidak Lulus bagi yang mendapat nilai E.

39

BAB VIII PANDUAN TEKNIK PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN/PRAKTIK KEGURUAN A. Ketentuan Umum 1. Praktik Keguruan yang dimaksud dalam peraturan ini ialah praktik mengajar dan beberapa praktik yang berhubungan dengan itu. 2. Frekuensi Praktik Keguruan adalah delapan kali tatap muka tanpa dinilai dan dua kali tatap muka dengan penilaian. 3. Bobot kegiatan Praktik Keguruan adalah 4 SKS. B. Syarat-syarat Mengikuti Praktik Keguruan 1. Telah lulus mata kuliah: 2. Telah menyelesaikan praktik mengajar di laboraturium Microteaching, 3. Telah mengikuti kegiatan orientasi Praktik Keguruan. 4. Telah mendaftar sebagai sebagai calon mahasiswa praktikan. C. Program 1. Observasi

40

a. Tujuan: 1). Mengetahui perencanaan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kelas, teknik evaluasi pengajaran. 2). Memperoleh gambaran tentang mekanisme belajar mengajar, sarana, dan prasarana sekolah. 3). Mengenali pimpinan sekolah, dewan guru, dewan sekolah, dan karyawan (staf) sekolah. 4). Mengetahui dan mengikuti upacara dan kegiatan ekstra kurikuler. 5). Membantu mengatur perpustakaan sekolah. b. Ketentuan Waktu pelaksanaan observasi adalah sebelum atau berbarengan dengan masa kegiatan praktik keguruan. c. Objek Observasi 1). Gedung sekolah dan perlengkapannya. 2). Struktur dan personalia sekolah. 3). OSIS. 4). Kesejahteraan sekolah. 5). Rapat sekolah. 6). Perpustakaan sekolah. 7). Ketentuan dan peraturan sekolah yang berlaku. 8). Organisasi Dewan Sekolah/Komite Sekolah. d. Laporan Observasi Laporan observasi dan pengalaman partisipasi dibuat rangkap tiga oleh setiap mahasiswa sebagai persyaratan ujian praktik keguruan. 2. Pelaksanaan Praktik Keguruan

41

a. Tujuan: agar para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman serta penghayatan secara langsung dari berbagai kegiatan sebagai guru, serta mahasiswa mampu mengajar. b. Jenis-jenis kegiatan meliputi: 1). Di dalam kelas, yaitu mengajar a). Delapan kali tatap muka diawasi guru pamong, tidak dinilai. b). Dua kali tatap muka diawasi guru pamong, diberi nilai. 2). Di luar kelas a). Memberi bimbingan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. b). Memimpin diskusi kelompok murid. c). Memimpin kelompok kesenian murid. d). Memimpin pengembangan hobi murid. e). Memimpin pemeliharaan kebersihan murid. f). Partisipasi dalam pertemuan Dewan Sekolah/Komite Sekolah. g). Melakukan piket sekolah. h). Berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat. i). Memimpin upacara pada setiap hari Senin/Sabtu. j). Aktif dalam penyelenggaraan memperingati hari-hari besar Islam dan Nasional. 3. Evaluasi Praktik Keguruan a. Ruang lingkup penilaian 1). Kegiatan di dalam kelas (mengajar). 2). Kegiatan di luar kelas. b. Nilai akhir praktik keguruan ialah nilai nilai 2 kali tatap muka ditambah 1 kali ujian dibagi 3 {(2a + 1b)/3}. c. Evaluator ialah guru pamong dan Dosen pembimbing. d. Komponen yang dinilai:

42

1). Di dalam kelas. a). Tujuan pengajaran. b). Penguasaan bahan. c). Komunikasi. d). Metode dan langkah mengajar. e). Pemotivasian. f). Cara evaluasi. g). Hasil evaluasi. 2). Di luar sekolah penilaian subjektif. e. Besaran nilai
Simbol A B C D E Bobot 4 3 2 1 0 Nilai Konvensional 80-100 70-79 60-69 50-59 0-49 Keterangan Amat baik Baik Cukup Kurang Gagal

D. Tugas Panitia Pelaksana Praktik Keguruan 1. Tugas Tim Orientasi Praktik Keguruan a. Menerangkan cara-cara melakukan observasi di lokasi sekolah praktik. b. Menerangkan cara menyusun laporan hasil observasi lokasi praktik. c. Menerangkan cara membuat satuan pelajaran. d. Menerangkan cara penampilan mengajar. e. Menerangkan cara melakukan evaluasi hasil prestasi belajar siswa. f. Menerangkan cara melakukan kegiatan di luar sekolah. g. Menerangkan tentang etika pergaulan selama melakukan praktik keguruan di lokasi. 2. Tugas Koordinator Praktik Keguruan a. Bertindak sebagai penghubung antara praktikan dan guru pamong. b. Menyusun laporan dan rekomendasi.

43

3. Tugas Dosen Pembimbing a. Administratif 1). Mengetahui dan mengenal dengan baik jumlah dan nama-nama mahasiswa bimbingannya yang sedang praktik. 2). Mengetahui sekolah tempat praktik para mahasiswa bimbingannya. 3). Mengetahui nama-nama mahasiswa yang mengalami hambatan akademis. 4). Menyerahkan dan menerima kembali mahasiswa praktikan. b. Akademik 1). Persiapan sebelum ke sekolah praktik a). Pembimbing mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa bimbingannya untuk memberi pengarahan teknis apa yang seharusnya dikerjakan oleh mahasiswa yang menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum sekolah tempat praktik. b). Mengikuti kegiatan simulasi di Microteaching. c). Mengecek kelulusan mahasiswa dalam mata kuliah yang menjadi syarat mengikuti praktik. 2). Masa latihan a). Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para mahasiswa yng mendapat kesulitan, baik di kampus maupun di sekolah tempat latihan. b). Mengadakan kunjungan ke sekolah tempat latihan sekurangkurangnya tiga kali, satu kali pada waktu pembukaan, satu kali pada periode latihan, dan satu kali pada periode ujian. c). Mengadakan pertemuan dengan guru pamong untuk membicarakan hambatan-hambatan, baik yang dialami guru pamong atau yang dialami oleh mahasiswa bimbingannya. 3). Masa ujian dan setelahnya

44

a). Memberikan bantuan kepada mahasiswa dalam persiapan ujian, antara lain berupa penyiapan materi pelajaran. b). Turut serta sebagai penguji dengan baik hak memberikan nilai dan pertimbangan kelulusan mahasiswa bimbingannya. c). Menyusun laporan hasil bimbingan praktek keguruan dan memberikan rekomendasi sebagai bahan penyempurnaan praktik keguruan tahun akademik berikutnya disampaikan pada rapat tentang praktik keguruan. 4. Tugas Guru Pamong a. Menanamkan kebiasaan menaati waktu kepada mahasiswa. b. Menerima dan memperlakukan mahasiswa bimbingannya sebagai anak sejawatnya. c. Menyediakan rencana kerja atau kegiatan sehingga mahasiswa selalu aktif mengisi waktu latihan. d. Mengetahui dan memahami masalah-masalah kebutuhan dan kelemahan mahasiswanya. e. Selalu menciptakan kesan positif, berlaku bijaksana dan bertindak paedagogis sehingga meninggalkan kesan yang berharga bagi mahasiswa bimbingannya. f. Mengadakan pertemuan, baik rutin maupun insindental dengan mahasiswa bimbingannya. g. Mengadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah/koordinator untuk membahas masalah yang tidak dapat diatasi oleh guru-guru pamong dan mahasiswa. h. Apabila guru pamong berhalangan, hendaknya mahasiswa bimbingannya diberi tugas yang harus dilaksanakan. i. Memiliki catatan kegiatan mahasiswa sejak masa orentasi sampai akhir kegiatan praktik keguruan.

45

j. Dalam keadaan terpaksa, kalau guru pamong berhalangan, mahasiswa dapat melakukan bimbingan dengan guru pamong lain tetapi dengan sepengetahuan dan seizin guru pamong bersangkutan. k. Mengadakan supervisi kepada setiap praktikan setelah selesai mengajar, membicarakan tentang kelemahan/kekurangan dalam penampilan, penguasaan bahan, penguasaan kelas, suara, pendengaran, kesesuaian bahan dengan waktu, sikap, gaya, tulisan, penggunaan papan tulis, peragaan, dan lain-lain. 5. Tugas Guru Pamong selama Latihan Praktik Keguruan a. Selama observasi di sekolah 1). Guru pamong memberi petunjuk dan pengarahan dalam rangka mengenal situasi dan kondisi sekolah. 2). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa untuk mencari data dan informasi mengenai: a). Struktur organisasi sekolah dan urutan tugas setiap bidang. b). Perkenalan dengan seluruh staf dan karyawan. c). Mengikuti penjelasan terinsi dari petugas bidang kurikulum. d). Mengikuti penjelasan terinci petugas bidang administrasi sekolah seperti presentase (guru, karyawan, dan siswa), buku induk, legger, raport, buku mutasi siswa, pemilikan wali kelas, dan tugas-tugasnya, buku tugas klaper, buku tamu, dan saransaran lainnya. e). Mengikuti uraian tugas dari bidang kesiswaan seperti program OSIS, program kurikuler mengenai olah raga, kesenian, pramuka, UKS, karya wisata/keindahan/kebersihan sekolah. f). Mengikuti uraian tentang tugas BP sehubungan dengan bantuan, partisipasi guru pada program bimbingan dan penyuluhan.

46

b. Selama masa partisipasi 1). Guru pamong memberikan tugas kepada mahasiswa agar dapat berpartisipasi dalam menciptakan hubungan harmonis dengan semua personal/aparat sekolah. 2). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif mempelajari dan melaksanakan kegiatan administrasi sekolah dan kegiatan kesiswaan. 3). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar mempelajari perpustakaan sekolah dan kegiatan tertentu. 4). Guru pamong mendorong kepada mahasiswa untuk aktif sebagai motivator bidang ko kurikuler seperti: olah raga, kesenian, pramuka, UKS, karya wisata/keindahan/kebersihan sekolah. 5). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif rapat, ucapan, dan case conference. 6). Guru pamong mendorong mahasiswa agar dapat mengemukakan konsep perumusan dan pemecahan masalah belajar mengajar. 7). Guru pamong mendorong mahasiswa untuk aktif mempelajari/membimbing kegiatan OSIS. 8). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa dalam menyusun dan mengolah sosiometri dan check list untuk keperluan tertentu. 9). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif memberikan bimbingan belajar melakukan identifikasi kasus kesulitan belajar siswa. c. Selama kegiatan belajar mengajar 1). Partisipasi sebelum penampilan a). Guru pamong memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai rencana kegiatan guru dalam keberhasilan belajar mengajar yang berpusat pada administrasi kelas, satuan

47

pelajaran, interaksi guru, siswa, alat peraga, metode, dan evaluasi. b). Guru pamong memberikan penjelasan mengenai cara menyusun satuan pelajaran. 2). Partisipasi sesudah penampilan (belajar mengajar) di kelas a). Setiap selesai latihan penampilan satuan pelajaran, guru pamong memimpin diskusi penampilan mahasiswa bimbingannya mengenai penampilan dan saran pendapat dari siswa lain dan guru pamong. b). Guru pamong memberikan hasil penilaian kepada mahasiswa bimbingannya, mulai dari kegiatan persiapan operasional, penggunaan alat peraga, interaksi guru siswa, penguasaan bahan, serta cara mengevaluasi kelas. d. Selama masa evaluasi 1). Materi yang dievaluasi a). Guru pamong mengevaluasi segala kegiatan mahasiswa bimbingannya selama partisipasi sekolah baik di luar kelas maupun di luar sekolah. b). Guru pamong mengevaluasi penampilan belajar mengajar mahasiswa bimbingannya pada masa ujian akhir yang meliputi aspek: Sikap dan gaya guru. Penguasaan materi. Pandangan. Peragaan. Tulisan dan penggunaan papan tulis.

2). Penilaian

48

a). Guru pamong bersama-sama Kepala Sekolah/koordinator dan pembimbing dari Fakultas memberikan penilaian kepada mahasiswa bimbingannya. b). Guru pamong beserta penguji lainnya menerapkan sistem evaluasi serta pembobotan dan kriteria lainnya seperti tercantum dalam pedoman evaluasi. c). Guru pamong beserta penguji lainnya memutuskan /merekomendasikan keberhasilan mahasiswa bimbingannya. d). Guru pamong melaporkan hasil ujian akhir mahasiswa kepada Fakultas (Tim Praktik Keguruan). E. Prosedur Ujian 1. Kepala Sekolah/koordinator melaporkan jadwal dan daftar mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir praktik mengajar ke tim praktik keguruan FAI UNINUS. 2. Guru pamong beserta penguji lainnya melakukan evaluasi pada waktunya. 3. Mahasiswa dinyatakan lulus setelah semua penguji sepakat untuk menyatakan LULUS berdasarkan pedoman evaluasi. 4. Masa ujian akhir praktik keguruan akan dilaksanakan berdasarkan jadwal khusus yang disusun oleh Kepala Sekolah. 5. Mahasiswa yang tidak lulus diberi kesempatan untuk menampilkan satuan pelajaran pada kelas paralel satu hari setelah ujian praktiknya dinyatakan gagal/tidak lulus. F. Proses Penampilan 1. Sebelum ujian akhir praktik keguruan, guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa bimbingannya untuk membuat satuan pelajaran sebagai bahan ujian akhir.

49

2. Satu hari sebelum ujian akhir, guru pamong menerima satuan pelajaran untuk dipelajari dan dievaluasi. 3. Guru pamong/penguji lainnya dengan segala berkas format ujian siap untuk menguji penampilan akhir pada waktunya. G. Tugas Mahasiswa Praktikan 1. Mendaftarkan untuk menjadi peserta praktik keguruan pada Fakultas. 2. Mengikuti orientasi praktik keguruan. 3. Melakukan observasi di lokasi praktik. 4. Menyusun laporan observasi lokasi. 5. Menyerahkan laporan pada Tim Praktik Keguruan. 6. Melaksanakan praktik keguruan di lokasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Mengikuti ujian praktik keguruan.

50

BAB IX PANDUAN TEKNIK PROSEDUR PEMBUATAN DAN UJIAN SKRIPSI A. Ketentuan Umum Skripsi dalah karya tulis ilmiah tertinggi bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Program Sarjana S-1 yang merupakan hasil penelitian sesuai dengan bidang profesi program studi yang ditekuninya. Skripsi dipertahankan kualitas dan keabsahan ilmiahnya dalam ujian munaqasyah yang diadakan oleh Fakultas dan dihadiri Dosen Ahli. B. Tahapan Pembuatan Skripsi 1. Mengajukan rencana penelitian untuk skripsi. 2. Seminar rencana penelitian. 3. Pengesahan rencana penelitian dan penentuan Dosen pembimbing.

51

4. Pelaksanaan penelitian dan bimbingan skripsi. 5. Persetujuan pembimbing dan Ketua Jurusan. 6. Pelaksanaan munaqasyah. 7. Penggandaan skripsi. C. Pengajuan Rencana Penelitian 1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan 75% dari beban studi program S-1 diperkenankan mengajukan rencana penelitian untuk pembuatan skripsi. 2. Ketua Jurusan melakukan pengecekkan jumlah SKS yang telah diselesaikan mahasiswa. Duplikasi masalah yang diteliti dan pengarahannya. 3. Rencana penelitian berisi judul penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, dan tujuan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis (kalau ada), dan langkah-langkah penelitian. 4. Rencana penelitian diajukan kepada Ketua Jurusan setelah dikonsultasikan dan disetujui Pembimbing Akademik (PA). D. Rencana Seminar Penelitian 1. Mahasiswa mengajukan usul seminar rencana penelitian atas persetujuan Pembimbing Akademik. 2. Ketua Jurusan memimpin penyelenggaraan seminar rencana penelitian yang dihadiri oleh beberapa Dosen yang direncanakan akan menjadi pembimbing skripsi tersebut. 3. Seminar rencana penelitian boleh dihadiri mahasiswa lainnya. 4. mahasiswa pengusul menjelaskan rencana penelitiannya. 5. Ketua Jurusan, Dosen penguji, dan hadirin mengajukan beberapa pertanyaan dan pendangan tentang rencana penelitian tersebut. 6. Bila dipandang perlu Ketua Jurusan dan Dosen penguji lain menolak untuk menyarankan perbaikan rencana penelitian termasuk untuk dilakukan seminar ulang.

52

E. Pengesahan Rencana Penelitian dan Penentuan Pembimbing 1. Ketua Jurusan merekomendasi rencana pemelitian yang sudah disempurnakan kepada Dekan untuk ditetapkan judul dan Dosen pembimbingnya. 2. Jumlah Dosen pembimbing sekurang-kuranya dua orang, yang salah satunya secara otomatis adalah Dosen Pembimbing Akademik. 3. Mahasiswa berhak mengusulkan calon Dosen pembimbing skripsinya. Dan Jurusan mempertimbangkan sesuai proporsi, keadaan dan kebutuhan. F. Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan Skripsi 1. mahasiswa membuat rencana penelitian, kisi-kisi penelitian, tahapan kerja, teknik pengimpul data, out line laporan, dan proses pelaksanaan penelitian dengan selalu dan berkesinambungan berkonsultasi kepada Dosen prmbimbinganya. 2. Bimbingan dilakukan oleh Dosen secara terus menerus dan integral, karena skripsi dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh baik dalam proses, metode, maupun isinya. 3. Pembimbing menyediakan waktu terjadwal satu hari tertentu perminggu di kampus (ruang kerja atau ruang Dosen) untuk memberikan kesempatan konsultasi dan pengarahan. 4. Dosen pembimbing berhak melakukan perubahan kerangka penulisan skripsi setelah dibicarakan secara argumentatif dengan mahasiswa bimbingannya dan pembimbing lainnya. 5. Mahasiswa melaksanakan penelitian setelah mendapat persetujuan Dosen pembimbing tentang persiapan bahan dan alat pengumpul datanya.

53

6. Pembuatan laporan hasil penelitian mengacu pada out line yang telah disepakati dan Pedoman Pembuatan Skripsi yang ditetapkan Dekan Fakultas Agama Islam UNINUS. G. Persetujuan Pembimbing dan Ketua Jurusan 1. Draft skripsi yang sudah disetujui, ditandatangani pembimbing, dan diajukan kepada Ketua Jurusan untuk didaftar mengikuti ujian munaqasyah. 2. Ketua Jurusan memeriksa skripsi dengan mengacu pada Pedoman Pembuatan Skripsi Fakultas Agama Islam Uninus dan menandatangani persetujuannya. H. Ujian Skripsi Ujian skripsi adalah ujian sidang dalam rangka menguji skripsi yang ditulis oleh mahasiswa sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) dalam bidang PAI, PGMI atau Dakwah. I. Syarat Mengikuti Ujian 1. Berstatus mahasiswa. 2. Telah lulus dalam ujian semua mata kuliah. 3. Telah lulus ujian praktikum. 4. Telah lulus ujian komprehensif. 5. Memiliki keterangan lulus Taaruf 6. Bebas pinjaman perpustakaan. 7. Menyerahkan dua eksemplar naskah skripsi yang sudah disetujui pembimbing dan Ketua Jurusan.

54

8. terdaftar sebagai peserta dan apabila pada tanggal yang telah ditentukan mahasiswa yang bersangkutan tidak hadir, maka ujiannya diundur pada periode dua bulan berikutnya. J. Syarat Penguji 1. Dosen berpangkat serendah-rendahnya lektor, atau dosen bergelar doktor, serta Dosen yang diperlukan secara akademik. 2. Memiliki surat tugas dari Dekan Fakultas. K. Materi Penguji Materi pokok yang diuji ialah sebagaimana tergambar dalam kisi-kisi. Penguji tidak diperkenankan menguji materi diluar kisi-kisi. L. Kisi-kisi Ujian Skripsi 1. masalah yang dipertanyakan dalam ujian skripsi pada dasarnya meliputi tiga hal, yaitu: a. Apa yang diteliti. b. Bagaimana cara meneliti. c. Apa hasil yang diperoleh. 2. Secara rinci pertanyaan dalam ujian skripsi diarahkan pada komponenkomponen berikut: a. Masalah penelitian. b. Kerangka pemikiran yang digunakan. c. Keabsahan hipotesis (bila menggunakan hipotesis). d. Ketepatan kisi-kisi dan indikator variabel penelitian. e. Sumber data. f. Metode penelitian (langkah-langkah penelitian). g. Teknik analisis data.

55

h. Penguasaan isi skripsi, termasuk teori-teori yang digunakan. i. Kesimpulan hasil penelitian. j. Teknik penulisan. M. Jumlah dan Ketentuan Penguji 1. Setiap mahasiswa diuji oleh dua orang penguji. 2. Ketua dan sekretaris sidang dapat merangkap sebagai penguji. 3. Pembimbing skripsi tidak menjadi penguji skripsi mahasiswa yang dibimbingnya. N. Penyerahan Naskah Skripsi 1. Naskah skripsi diterima penguji selambat-lambatnya dua hari sebelum ujian berlangsung. 2. Naskah skripsi yang diserahkan kepada penguji adalah naskah skripsi yang diketik rapi, belum dijilid. O. Bentuk Ujian Skripsi Ujian skripsi dilaksanakan dalam suatu sidang yang dipimpin oleh seorang ketua sidang dan seorang sekretaris sidang. P. Lama Ujian Skripsi 1. Setiap mahasiswa diuji oleh dua orang penguji paling lama 60 menit. 2. Setiap meja hanya menyelenggarakan ujian untuk sebanyak-banyaknya lima orang mahasiswa yang diuji dalam sehari. 3. Satu meja ujian adalah satu unit sidang. Q. Penilaian 1. Nilai deberikan dengan menggunakan rentang 0 100.

56

2. Dua orang penguji masing-masing memberikan nilai. 3. Nilai akhir skripsi ialah penjumlahan nilai dua orang penguji dan dua orang pembimbing dibagi empat. R. Penentuan Kelulusan 1. Teruji dinyatakan lulus bila nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya 60, tidak ada yang memberikan nilai kurang dari 50, tidak ada perbaikan yang mengharuskan teruji harus diuji ulang. 2. teruji dinyatakan ditangguhkan bila nilai yang diperoleh sekurangkurangnya 60 atau terdapat perbaikan prinsipil yang harus dilakukan. Pengumumannya akan diberikan setelah yang bersangkutan melakukan perbaikan yang telah disetujui oleh kedua penguji. Penguji harus menjelaskan secara tertulis bagian-bagian yang harus diperbaiki dalam selembar penilaian. 3. Teruji dinyatakan mengulang bila nilai yang diperoleh kurang dari 50 atau bila para penguji sepakat agar teruji yang bersangkutan merombak skripsi yang ditulisnya. Penyebab ketidaklulusan itu harus dituliskan dalam selembar penilaian. S. Pembukaan, Kata Akhir, Penutupan 1. Ujian dibuka oleh Dekan Fakultas. 2. Kata akhir (pelantikan sarjana) dilakukan oleh Dekan Fakultas. 3. Penutupan ujian dilakukan Dekan Fakultas. T. Penggandaan Skripsi 1. Mahasiswa melakukan penyempurnaan skripsi sesuai rekomendasi penguji munaqasyah.

57

2. Penyempurnaan skripsi selambat-lambatnya satu bulan sejak tanggal pelaksanaan munaqasyah. 3. Skripsi yang telah disyahkan oleh penguji dan disetujui Ketua Jurusan digandakan sekurang-kurangnya lima eksemplar dan ditandatangani oleh pembimbing, penguji, dan Ketua Jurusan. 4. Warna cover skripsi untuk Fakultas Agama Islam adalah hijau muda. Dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Skripsi. BAB X PEDOMAN PEMBUATAN SKRIPSI
A.

Pengertian Skripsi Yang dimaksud dengan skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh

mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studinya pada program sarjana (S1) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
B.

Fungsi dan Kedudukan Skripsi Skripsi berfungsi sebagai alat komunikasi ilmiah antara mahasiswa, yang

menyelesaikan tugas akhir program S1 dengan masyarakat akademik dalam rangka pengembangan ilmu. Skripsi, dengan demikian merupakan wahana untuk melatih dan membiasakan berfikir ilmiah mahasiswa, sebagai ciri utama masyarakat terdidik (akademis). Secara kurikuler, di lingkungan Fakultas Agama Islam UNINUS Bandung, skripsi merupakan tugas akhir yang bersifat intrakurilkuler dengan bobot 4 sks. Dengan demikian, setiap mahasiswa wajib membuatnya.
C.

Syarat dan Prosedur Pengajuan Proposal Skripsi Setiap mahasiswa dapat mengajukan rencana penelitian (proposal) skripsi jika

telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

58

a. Telah menyelesaikan (lulus) minimal 75 % seluruh mata kuliah program studi, termasuk Metode Penelitian dan Statistik Pendidikan. b. Tidak memiliki nilai E, dan jumlah nilai D maksimal 1 (satu) mata kuliah (bukan mata kuliah kurnas) c. Proposal penelitian yang telah dibuat diajukan ke ketua Jurusan untuk mendapatkan pertimbangan mengenai kelayakan dan relevansinya sebagai usulan karya ilmiah. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ketua Jurusan, selanjutnya diampaikan ke Fakultas. Setelah jumlah proposal skripsi yang masuk dianggap memadai, Fakultas mengumumkan jadwal seminar proposal skripsi. Selanjutnya Fakultas menentukan dosen pembimbing I dan II.
D.

Wilayah Penelitian untuk Penulisan Skripsi Sesuai dengan jenis bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Agama Islam,

yakni bidang pendidikan (tarbiyah), kominikasi dan penyiaran Islam (dakwah) dan muamalah perbankan Islam (Syariah), maka cakupan wilayah penelitian dalam penyusunan skripsi juga harus terkait dengan dua bidang tersebut. Sebagaimana kelazimannya yang berlaku dalam lingkungan perguruan tinggi agama Islam, bidang-bidang tersebut dapat didekati dari segi doktrin / kitab suci (kewahyuan), pemikiran (falsafi) dan gejala aktual yang timbul dalam pengalaman nyata (empirik). Sehingga paling tidak ada 9 ruang lingkup wilayah penelitian yang bisa dijadikan dasar pemilihan tema penelitian dalam skripsi. Kesembilan ruang lingkup itu adalah tarbiyah kewahyuan, tarbiyah falsafi dan tarbiyah empirik, dakwah kewahyuan, dakwah falsafi dan dakwah empirik, syariah kewahyuan, syariah falsafi dan syariah empirik. Berikut ini adalah beberapa contoh judul skripsi yang termasuk dalam sembilan ruang lingkup tersebut : 1. Tarbiyah kewahyuan :

59

Kajian tentang Nilai-Nilai Edukatif dalam Surat Luqman ayat 11-16 2. Tarbiyah Falsafi : Hukuman dalam Pendidikan menurut Al-Ghazali 3. Tarbiyah Empirik : Hubungan antara Latarbelakang Sosial Ekonomi Orangtua Murid terhadap Prestasi Belajar di Sekolah : Studi Kasus di MAN I Bandung 4. Dakwah Kewahyuan : Kewajiban Dakwah menurut Al-Quran 5. Dakwah Falsafi : M. Natsir : Pemikirannya tentang Dakwah Islam di Indonesia 6. Dakwah Empirik : Pengaruh Dakwah melalui Televisi terhadap Pembentukan Kepribadian Muslim : Studi kasus di Lingkungan Perumahan Pindad Kota Bandung 7. Syariah Kewahyuan : Etika Berbisnis dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits 8. Syariah Falsafi : Hukum Bunga Bank menurut Ulama Hanafiyah dan Syafiiyah 9. Syariah Empirik : Bank Konvensional dan Bank Syariah : Studi tentang tingkat Imunitas masing-masing terhadap Gejolak Krisis Moneter BAGIAN-BAGIAN / SISTEMATIKA SKRIPSI A. Bagian Awal 1. Halaman Sampul / Kulit Muka dan Halaman Judul Halaman sampul memuat informasi tentang identitas judul, penulis dan lembaga perguruan tinggi. Urutan penulisan dalam halaman sampul adalah sebagai berikut :

60

a.Judul Skripsi, ditulis dengan huruf kapital semua dan tanpa diakhiri dengan tanda titik atau tanda baca lain. b.Keterangan tentang kedudukan skripsi dalam sistem pendidikan / program studi. c. Nama penulis dan keterangan diri yang lain seperti nomor pokok (NPM). d. Nama jurusan, fakultas dan perguruan tinggi . e.Nama kota dan tahun penulisan, yaitu tahun Hijriyah dan Miladiyah. Bentuk dan redaksi pada halaman judul persis sama dengan halaman sampul. 2. Abstrak / Ikhtisar Abstrak atau ikhtisar merupakan paparan ringkas yang mencerminkan seluruh unsur utama dari isi skripsi. Abstrak dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mengetahui keseluruhan isi dan hasil penelitian dalam skripsi dalam waktu singkat. Mengingat abstrak sudah mencerminkan keseluruhan unsur utama skripsi, maka jika sudah dibuat abstrak tidak perlu lagi dibuat ringkasan. Betapapun dari segi bentuk dan penggunaan, keduanya dapat berbeda. Isi ringkasan lebih rinci, sehingga hampir persis sama dengan tulisan lengkap. Sedangkan abstrak lebih ringkas lagi. Ringkasan biasanya diletakkan pada bagian belakang karya tulis, sedangkan abstrak biasanya diletakkan pada bagian awal karya tulis (skripsi). 3. Halaman Pengesahan Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah dipertanggungjawabkan dalam sidang munaqasyah. Hal-hal yang termuat dalam lembar pengesahan antara lain : a. Judul skripsi b. Tanggal pelaksanaan munaqasyah c. Nama-nama panitia dan penguji munaqasyah

61

d. Tandatangan panitia dan penguji yang dilakukan setelah skripsi diperbaiki sesuai dengan petunjuk dan saran penguji / panitia ujian lainnya. 4. Halaman Persetujuan Unsur-unsur yang terdapat dalam halaman persetujuan antara lain : a. Judul skripsi b. Nama pneulis dan NPM-nya Nama pembimbing I dan II beserta NIP-nya. 5. Motto Motto merupakan ungkapan singkat namun memiliki makna dan pesan yang sangat dalam yang mengekspresikan jiwa penulis berkaitan dengan penulisan skripsinya. Sedapat mungkin motto yang dipilih memiliki relevansi dengan tema utama dalam skripsi yang disusun penulis. Motti tidak lebih dari halaman. 6. Kata Pengantar Kata Pengantar berisi ucapan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak atas terselesaikannya penulisan skripsi. Ucapan terimakasih hanya diberikan kepada pihak-pihak yang secara langsung/nyata memberikan kontribusi terhadap proses penulisan dan penyelesaian skripsi. Urutan penulisannya adalah sebagai berikut : a. Dekan dan ketua jurusan yang bersangkutan. b. Para pembimbing c. Pimpinan lembaga/instansi tempat mengadakan penelitian, termasuk di dalamnya adalah kepala perpustakaan bagi yang melakukan library researcrh. d. Pihak lain yang nyata-nyata memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

62

7. Daftar Isi Daftar isi memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan urutan bagian-bagian suatu skripsi. Daftar isi dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mengetahui isi karya tulis/skripsi,sekaligus menemukan bagianbagiannya yang tertuang dalam bab dan sub-bab berdasarkan nomor halaman masing-masing. 8. Daftar Tabel Sebuah skripsi kadang-kadang dilengkapi dengan tabel. Jika tabel yang dibuat lebih dari lima, perlu dibuatkan tabel tersendiri. Adapun hal-hal yang termuat dalam daftar tabel adalah nomor tabel, teks isi tabel dan halaman tabel, sesuai dengan nomor yang tercantum dalam halaman naskah. B. Bagian Tengah 1. Pendahuluan Isi pendahuluan merupakan penjelasan yang erat sekali hubungannya dengan uraian yang dibahas dalam bab-bab. Dalam skripsi, pendahuluan sekaligus menjadi bab I. Sebelum menjadi bab I, biasanya menjadi bahan ajuan (proposal) atau sering disebut bakal calon skripsi. Secara lengkap hal-hal yang termasuk dalam bagian pendahuluan meliputi : latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan langkah-langkah penelitian. Selengkapnya akan diuntaikan sebagai berikut : a. Latarbelakang Masalah Latarbelakang masalah adalah penjelasan yang menjadi dasar, acuan atau alasan timbulnya masalah penelitian. Ia dirumuskan dalam bentuk pernyataanpernyataan yang saling berhubungan, yang didalamnya mengandung kontradiksi atau keunikan. Pengungkapan pernyataannya dilakukan secara deduktif, berawal dari uraian yang bersifat umum dan berakhir pada hal-hal yang bersifat khusus.

63

Akan tetapi, keumuman uraian tersebut tidak terlalu jauh dari tema/topik penelitian. Latar belakang masalah bertolak dari adanya minat dan perhatian peneliti, dalam hal ini adalah mahasiswa, terhadap sesuatu yang disinyalir mengandung problematika/masalah. Dan masalah itu sendiri belum jelas solusinya, kecuali setelah diadakan penelitian. Namun demikian, peneliti diperkenankan membuat solusinya secara tentatif. Hal inilah yang biasanya dirumuskan dalam suatu hipotesa. Minat dan perhatian masahasiswa/peneliti terhadap suatu masalah, bisa berasal dari berbagai situasi/lingkungan baik lingkungan pergulatan pemikiran maupun lingkungan riil / sosiologis. Satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa masalah apapun yang dipilih, selalu berkisar pada salah satu ruang lingkup wilayah penelitian sebagaimana diuraikan di muka. Dengan kata lain, peneliti harus meyakinkan dirinya, pada wilayah yang manakah, tema itu dipilih (kewahyuan, falsafi atau empirik). b. Perumusan Masalah Dalam penelitian, masalah menempati posisi yang amat sentral. Dari masalah itulah, aspek-aspek lain dalam kerja penelitian akan menyesuaikan diri. Semua kegiatan penelitian (tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan langkahlangkah penelitian) harus diarahkan pada pencapaian solusi masalah. c. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan perumusan masalah, yang dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diperiksa dengan hasil penelitian. Ia merupakan muiara dari suatu penelitian. Oelh karena itu, segenap uapaya pokok diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Secara teknis, kata kerja yang biasa digunakan dalam merumuskan tujuan penelitian ini antara lain : untuk memahami, untuk menemukan, untuk

64

mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk membandingkan, untuk menguraikan dan sebagainya. d. Tinjauan Pustaka / Kerangka Teori Tinjauan pustaka merupakan pijakan dan/atau arahan bagi kegiatan penelitian berikutnya sekaligus sebagai rujukan dalam perumusan kerangka berfikir peneliti (mahasiswa). rumusan tinjauan pustaka digali dari berbagai informasi/bahan yang telah ditulis oleh para ahli atau peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan tema penelitian yang telah dipilih. Tinjauan terhadap bahan pustaka memiliki beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan diteliti. 2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang akan dijadikan landasan berfikir. 3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan, sehingga mempermudah peneliti dalam perumusan hipotesis. 4. Untuk menghindari terjadinya pengulangan dari suatu penelitian. Sebab pengulangan tersebut merupakan pemborosan waktu, tenaga, dan biaya. Secara sistematis, kegiatan penelusuran pustaka ini dapat dilakukan dengan teknis sebagai berikut : 1. Melakukan inventarisasi terhadap sejumlah sumber yang memiliki relevansi dengan tema/judul penelitian. Baik dari buku, laporan penelitian (skripsi, tesis, disertasi), ensiklopedia, kamus, jurnal ilmiah, makalah, koran, majalah dan lainlain. Sumber-sumber tersebut sedapat mungkin memiliki bobot ilmiah yang tinggi (bukan sekedar informasi), ditulis oleh pihak yang memiliki otoritas dalam disiplin keilmuan tertentu. 2. Melakukan pemilihan topik dari bahan yang telah diinventarisir tersebut. hal ini dapat dilakukan dengan cara melihat daftar isi atau sub judul dari masing-masing sumber tersebut. Jadi, tidak semua isi buku/sumber dijadikan rujukan.

65

3. Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dari topik yang telah dipilih tersebut. Hasilnya dihimpun dalam catatan tersendiri yang telah disediakan khusus untuk kepentingan penelitian. 4. Menuliskan hasil penelaahan tersebut sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang tercantum dalam rumusan dan pertanyaan masalah penelitian.

e. Kerangka Pemikiran Jika tinjauan pustaka digali dari bahan yang ditulis oleh para ahli/peneliti sebelumnya, maka kerangka pemikiran sepenuhnya merupakan milik peneliti. Sungguhpun proses perumusannya didasarkan atas informasi atau pandangan yang terdapat dalam tinjuan pustaka, baik berupa konsep maupun teori. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan teori dalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa/kejadian yang berisi gambaran hubungan sebab akibat diantara variabelvariabel guna menjelaskan dan memprediksi suatu gejala. Kerangka pemikiran berifat operasional yang diturunkan dari satu atau beberapa teori, atau dari pernyataan-pernyataan yang logis. Ia berhubungan dengan malasah penelitian dan menjadi pedoman dalam perumusan hipotesis yang akan diajukan. Sebaiknya, kerangka pemikiran dilengkapi dengan skema sederhana untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman dan cara kerja peneliti. f. Penyusunan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesa selalu dirumuskan terutama pada penelitian yang menitikberatkan pada pengujian teori, hubungan antar variabel, hubungan pengaruh dan sejenisnya.

66

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengemukakan hipotesa : 1. Hipotesis hendaklah dirumuskan dengan kalimat pernyataan (statement) bukan pertanyaan. 2. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat, sehingga dapat dimengerti maknanya. 3. Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih dan dapat diuji. Hiptesis yang telah diuji dan terbukti kebenarannya, maka ia telah berubah menjadi kesimpulan dan bahkan dapat pula merupakan teori baru yang telah dilakukan pengujiannya. g. Langkah-langkah Penelitian. Langkah-langkah penelitian juga sering disebut sebagai prosedur penelitian atau ada pula yang menggunakan istilah metodologi penelitian. Secara garis besar, langkah-langkah penelitian meliputi kegiatan sebagai berikut : (1) penentuan lokasi, populasi dan sampel (2) penentuan metode penelitian (3) penentuan jenis dan sumber data (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. Uraian selengkapnya mengenai hal ini dapat dilihat dalam pembahasan . mata kuliah Metodologi Penelitian. 2. Bab-bab Penguraian Bagian ini merupakan inti suatu karya ilmiah/skripsi. Di dalamnya memaparkan pokok masalah yang dibahas dengan menyajikan data yang ditemukan dalam penelitian. Oleh karena itu ada yang menamainya sebagai bab Data dan Pembahasan. Uraian pada bagian ini hendaknya dapat memberikan petunjuk kepada pembaca di dalam memahami setiap langkah dan keseluruhan pembahasan. Di samping itu, bagian ini harus menunjukkan kelengkapan, ketaatasasan, keeksplisitan analisis dan kesimpulan materi yang dibahas.

67

Panjang lebar uaraian harus proporsional dengan pentingnya masalah yang dibahas. Jika perlu, bagian isi dapat dijadikan lebih dari satu bab, bergantung pada keluasan masalah yang dibahas. Pada bagian ini juga dikemukakan hal-hal berikut : uraian masalah yang dibahas, analisis dan interpretasi, alustrasi atau contohcontoh, serta tabel, bagan dan gambar (kalau ada). Uraian tentang hal-hal yang bersifat teoritis yang data-datanya sebagian besar diperoleh dari hasil-hasil peneltitian kepustakaan ditempatkan pada permulaan penguraian masalah. Sedangkan data beserta analisisnya yang diperoleh melalui penelitian lapangan dibicarakan sesudahnya. Yang terakhir adalah bagian kesimpulan. 3. Penutup : Kesimpulan dan Saran Kesimpulan merupakan pernyataan yang berupa hasil penafsiran dan pembahasan data yang dilakukan dalam bab-bab terdahulu (penguraian), sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Ia diinduksi dari hasil pembahasan sebagaimana disajikan dalam bab-bab sebelumnya. Kesimpulan (conclusion/natijah) bukanlah rangkuman atau ikhtisar (summary). Pernyataan kesimpulan dapat berupa uraian (esai) atau berupa butir-butir yang bernomor. Dengan kesimpulan ini, dapat diperoleh informasi baru, perdapat baru, pengukuhan terhadap pendapat lama atau koreksi terhadap pendapat lama yang sangat berguna bagi pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian tersebut. Pada bagian ini pula dapat dikemukakan saran penulis/peniliti yang dirasakan perlu disampaikan kepada pembaca atau pihak lain yang terkait. C. Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah atau surat kabar atau artikel di dalam kumpulan karangan (antologi) yang digunakan

68

sebagai acuan di dalam pengumpulan data, analisis/pembahasan atau penyusunan karya ilmiah. Semua sumber kepustakaan/acuan yang disebutkan di dalam catatan pustaka harus dicantumkan di dalam daftar pustaka, dan diletakkan pada akhir karangan. Catatan kuliah tidak dibenarkan sebagai sumber acuan, kecuali diktat yang diterbitkan secara resmi. Daftar pustaka merupakan persyaratan suatu karya ilmiah/skripsi. Di samping itu, penyusunan daftar pustaka sebagai daftar acuan memudahkan pembaca yang ingin menemukan sumber acuan yang dugunakan. Daftar pustaka harus sudah dicantumkan sejak peneliti/mahasiswa mengajukan proposal penelitian, walaupun bersifat sementara. Sumber kepustakaan yang akan dijadikan sebagai daftar pustaka disusun menurut abjad nama-nama pengarang. Jika nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan juga tidak ada, penyusunan daftar pustaka didasarkan pada kata pertama judul, jika judul tersebut berbahasa Indonesia. Namun jika judul buku atau artikel tersebut berbahasa Asing (Arab, Inggris, dsb.) maka penyusunan daftar pustaka didasarkan pada kata kedua. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Urutan penyebutan keterangan tentang buku sebagai sumber acuan adalah sebagai berikut: nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit dan nama penerbit. Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya, tetapi gelar kesarjanaan tidak dicantumkan. Penulisan nama pengarang dilakukan dengan menyebutkan nama akhir lebih dahulu, baru nama pertama. Diantara keduanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara penulisan seperti ini juga berlaku untuk nama Indonesia yang terdiri dari dua kata atau lebih. Contoh : Swasono, Sri Edi., Cara Menulis Daftar Kepustakaan dan Catatan Kaki: untuk Karangan dan Terbitan Ilmiah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984.

69

Jika tidak ada nama pengarang, maka yang dicantumkan nama lembaga yang menerbitkan. Urutannya sebagai berikut: nama lembaga yang menerbitkan, judul artikel, nama majalah, tahun terbitan keberapa (kalau ada), nomor majalah/bulan terbitan, nomor halaman dan tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit. Contoh : Departemen Agama, Al-Quran dan terjemahannya,Jakarta: UI Press, 1973. Adapun aturan penyebutan keterangan tentang majalah sebagai sumber acuan adalah sebagai berikut: nama pengarang, judul artikel, nama majalah, tahun terbitan keberapa (kalau ada), nomor majalah/bulan terbitan, nomor halaman dan tempat terbit,tahun penerbit. Contoh: Hakiki, Pendidikan Islam Indonesia: Antara Visi, Tradisi dan Perubahan Sosial. Dalam Mukaddimah III (3): 72-77. Yogyakarta,1990. Urutan penyebutan keterangan tentang surat kabar sebagai sumber acuan adalah sebagai berikut: nama pengarang, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit dan tempat terbit,tahun terbit. Contoh: Turmudzi, Didi, Restrospeksi Pendidikan Nasional. Dalam Pikiran Rakyat. 24 Juni 2002. Bandung, 2002. ( Pembahasan selengkapnya tentang penulisan Daftar Pustaka, lihat : Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono, Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:1996 ) 2. Daftar Indeks Indeks merupakan daftar kata yang menyatakan topik, istilah, nama (orang, tempat atau negara), singkatan dan istilah penting lainnya yang dimuat dalam tulisan karya ilmiah. Tujuan penyusunan indeks adalah untuk memudahkan pembaca yang hendak mencari topik tertentu yang dibahas di dalam suatu karya

70

ilmiah. Indeks ditempatkan pada bagian akhir karya ilmiah sesudah daftar pustaka dan lampiran. Dalam penulisan skripsi, penyusunan indeks sangat baik jika dibuat, meskipun masih sangat langka yang melakukannya. Penyusunan indeks sangat membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Oleh karena itu, sebagai latihan pembiasaan, untuk sementara indeks disusun untuk hal-hal yang tekait dengan subjek/topik yang dianggap sangat perlu. Indeks disusun menurut abjad, berelompok menurut huruf awal kata dengan jarak antar kelompok empat spasi. Hanya kata yang pertama di dalam tiap-tiap kelompok dan nama (orang, kota dan lainnya) diawali dengan huruf kapital. Sesudah kata diberi tanda koma, dan dengan jarak satu ketukan dicantumkan halaman yang bersangkutan. Contoh : Nahdlatul Ulama, 31, 45 ; nasionalis sekuler, 183 non-directive, 267 ; Nurjanah, 23 2. Lampiran / Appendix Lampiran adalah bagian/tempat dalam suatu karya ilmiah yang memuat keterangan atau informasi tambahan yang dianggap perlu untuk menunjang kelengkapan karya ilmiah/skripsi. Keterangan yang dapat dilampirkan tergantung, jenis, sifat, dan tujuan karya ilmiah. Misalnya korpus data, kuesioner, angket pengumpul data, peta lokasi penelitian, tanda bukti penelitian, tabel, bagan, gambar dan lain-lain yang tidak dapat dimasukan di dalam uraian karena terlalu mengganggu penyajian. Apabila lampiran itu cukup banyak, dapat dibuat Daftar Lampiran setelah Daftar Isi dan Daftar Tabel. Urutan penulisan lampiran disusun sesuai dengan urutan pembahasan yang memuat lampiran tersebut. Lampiran yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan masalah yang dibahas, diletakkan pada

71

bagian paling akhir. Misalnya pedoman transliterasi, surat keterangan melakukan penelitian dan lain-lain. 3. Daftar Riwayat Hidup Daftar riwayat hidup (DRH) diletakkan pada bagian / halaman paling akhir (setelah lampiran) dari karya ilmiah/skripsi. Di dalam DRH dicantumkan nama, tempat tanggal lahir, alamat, riwayat pendidikan, perkawinan (nama istri dan anak), pengalaman organisasi/pekerjaan, dan dilengkapi dengan foto terbaru ukuran 4x6. TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
A.

Penggunaan Bahasa

Bahasa yang dipergunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia. Adapun jenisnya adalah ragam ilmiah adalah baku, logis, lugas, ringkas dan obyektif. Kebakuan bahasa Indonesia tersebut secara formal mengacu kepada kaidah bahasa Indonesia baku, baik struktur maupun kata yang berpedoman pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1997, tanggal 9 September 1997.
B.

Penulisan Istilah Asing dan Daerah

Dalam hal skripsi menggunakan istilah asing (Arab, Inggris, Belanda dll) atau daerah, jika belum ada penyesuaian ejaannya dalam bahasa Indonesia, maka ditulis dengan huruf miring. Misalnya : al-Quran al-Karim, al-akhlaq al-karimah (Arab), Transfer of knowledge (Inggris), gono gini (Jawa), Nyalindung ka geulung (Sunda)

72

Namun jika istilah tersebut sudah mengalami penyesuaian ejaan dalam bahasa Indonesia, maka penulisannya dengan menggunakan padanan atau serapannya tersebut, tidak perlu menggunakan huruf miring. Hal ini sekaligus sebagai usaha pengembangan perbendaharaan istilah bahasa Indonesia. Misalnya : ekstrakurikuler, akhlak yang mulia, dan sebagainya. f. Penulisan Ayat Quran / Hadits Kutipan ayat-ayat Al-Quran dan hadits harus ditulis dengan huruf Arab, sebagaimana aslinya, lengkap dengan syakalnya. Khusus untuk menuliskan AlQuran, perlu dicantumkan nama dan nomor surat serta ayat yang diletakkan pada akhir kutipan. Sedangkan pada penulisan hadits, perlu dicantumkan sanad dan rawinya. g. Transliterasi Arab-Latin Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf Latin beserta perangkatnya. Dalam penyusunan skripsi di lingkungan Fakultas Agama Islam khususnya dan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) pada umumnya, transliterasi tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, ketentuan tentang transliterasi sangat penting. Adapun pedoman transliterasi tersebut, mengacu kepada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan Nomor 0543b/U/1987. Dalam Skripsi, pedoman transliterasi, diletakkan pada bagian lampiran. h.Tehnik Pengetikan, Penjilidan dan Penggandaan Skripsi diketik diatas kertas A4 80 gram. Diusahakan pengetikan skripsi menggunakan komputer dengan jenis huruf Times New Roman, font size 12. Batas margin atas 4 cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm dan kiri 4 cm. Pengetikan dilakukan dengan jarak 2 spasi diantara baris yang satu dengan baris yang lain di dalam teks. Jarak diantara judul bab dengan anak bab ( kalau

73

ada ) atau uraian adalah dua kali dua spasi ( 4 spasi ). Sedangkan judul tabel, skema, dan gambar diketik 1,5 spasi. Penulisan halaman yang bertajuk misalnya kata pengantar, lembar pengesahan, lembar persetujuan, daftar isi, dan bab-bab baru selalu diletakkan di tengah dengan margin kiri dan kanan yang seimbang (simetris). Paragraf baru menjorok ke dalam adalah satu tab dari margin kiri naskah, sejajar dengan kutipan langsung yang terpisah dari teks. Jarak antar paragraf tidak perlu diperlebar, sehingga jarak diantara paragraf yang satu dengan yang lain dua spasi. Skripsi yang telah dimunaqasyahkan dan diperbaiki, dijilid dan digandakan sebanyak 6 eksemplar. Dua eksemplar diserahkan kepada dua orang pembimbing, 1 eksemplar untuk fakultas, 1 eksemplar untuk jurusan, 1 eksemplar untuk UPT perpustakaan dan 1 eksemplar untuk mahasiswa yang bersangkutan. Untuk menghindari kekeliruan, maka penjilidan dikordinasi akademik FAI UNINUS. i. Tehnik Penomoran Halaman Halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, pengesahan, persetujuan motto, dan daftar tabel diberi nomor urut dengan menggunakan angka Romawi kecil ( i, ii, iii, iv dan seterusnya ). Khusus halaman judul, nomor halaman tidak diterakan / ditulis. Halaman pendahuluan sampai dengan daftar pustaka, lampiran atau indeks ( kalau ada ) diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab ( 1, 2, 3, dan seterusnya ). Nomor halaman diletakkan pada sudut atas dari margin kanan dengan jarak 3 cm dari margin atas dan lurus margin kanan. Pada halaman yang teksnya ditirunkan yaitu pada halaman yang bertajuk kata pengantar, daftar isi, bab-bab baru, dan daftar pustaka dan sejenisnya nomor halaman diletakkan di bawah di tengah dengan jarak 3 cm dari tepi bawah kertas. Naskah skripsi ditulis paling sedikit 60 halaman, terhitung dari halaman oleh bagian

74

pendahuluan sampai dengan kesimpulan. Tidak termasuk bagian muka dan lampiran. j. Tehnik Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Pustaka Di dalam penulisan karya ilmiah/skripsi. Mau tidak mau penulis mengutip sumber informasi yang digunakan untuk menunjang pembahasan yang diperlukan. Penulis dapat menyajikan kutipan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar tidak terjadi kesalahan, maka perlu diketahui dengan baik pedoman penulisannya. 1) Kutipan Kutipan yang bersifat langsung dan sama benar dengan aslinya jika kurang dari lima baris, maka penulisannya diletakkan dalam teks di antara tanda petik dengan jarak sama dengan jarak baris di dalam teks, yaitu 2 spasi. Sementara, kutipan langsung dan sama benar dengan aslinya yang lebih dari lima baris, penulisannya diletakkan di bawah baris teks terakhir yang mendahulinya dengan jarak 1 spasi dan menjorok ke dalam lima ketukan (lurus dengan paragraf baru). Hindari terlalu banyak kutipan langsung, karena akan memberi kesan bahwa penulis tidak mampu menangkap dan memahami gagasan dari bahan yang dikutip. 2) Catatan Kaki Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat, atau keterangan penyusun mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan: (1) nama pengarang, (2) koma, (3) judul buku, (4) koma, (5) kurung buka, (6) tempat penerbit, (7) titik dua, (8) penerbit, (9) koma, (10) tahun terbit, (11) kurung tutup, (12) koma, (13) nomor cetakan, nomor halaman. (14) koma, (15) juz, dan (16)

75

Nama buku ditulis miring, halaman disingkat dengan h., dan juz disingkat dengan (j.). Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang tercantum dalam buku karangannya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., SH., Ir., dan sebagainya tidak usah dicantumkan. 1. Kutipan buku yang ditulis hanya seorang diri Contoh: Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), cet. Ke-2, h.7.

2. Kutipan buku yang ditulis oleh dua orang Contoh:


1

Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: Rosda

Karya, 1999), cet. Ke-1, h. 50-52. 3. Kutipan buku yang ditulis oleh tiga orang atau lebih. Buku ini ada dua: pertama, buku yang ada editornya; dan kedua, buku yang tidak ada editornya. a. Contoh kutipan buku yang ada editornya: Juhaya S. Praja,Teori-teori Implementasi Hukum Islam di Indonesia dalam Tjun Soemardjan (ed.). Sejarah dan Pembentukan Hukum Islam di Indonesia, (Bandung: Rosda Karya, 1987), h. 35. b. Kutipan buku yang tidak ada editornya: Apabila pengarangnya terdiri atas tiga orang atau lebih. Yang disebut hanyalah pengarang pertama dan setelah tanda koma ditulis tanda et al. (diberi garis bawah). Singkatan itu kepanjangan dari et alii (dengan orang lain); untuk
1

76

skripsi yang ditulis dalam bahasa Arab digunakan akharun; dan dalam bahasa Indonesia diganti dengan dkk. (dan kawan-kawan). Contoh: J.S. Coleman, et.al., Equality of Education Opportunity, (Washington D.C.: U.S. Government Printing Office, 1966), p. 15. Apabila dua buah sumber atau lebih dikarang oleh orang yang sama, apabila ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus disebutkan nama pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Di sini digunakan istilah op.cit ataupun loc.cit, untuk yang halamannya sama.

BAB XI PANDUAN TEKNIK TATA TERTIB MAHASISWA A. Ketentuan Umum 1. Tata tertib adalah ketentuan ketentuan yang bersifat normatif yang mengatur begaimana seharusnya sikap, perilaku, dan penampilan mahasiswa FAI UNINUS baik dalam kaitannya dengan pemenuhan terhadap hak-haknya maupun penunaian terhadap kewajibannya. 2. Mahasiswa adalah mahasiswa FAI UNINUS yang terdaftar dan memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditetapkan oleh FAI UNINUS. 3. Hak adalah sesuatu yang diperoleh sebagai konsekuensi logis dari status dan posisinya sebagai mahasiswa FAI UNINUS.

77

4. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh mahasiswa FAI UNINUS. 5. Larangan adalah sesuatu yang mengikat dan tidak boleh dilakukan oleh mahasiswa FAI UNINUS. 6. Pelanggaran tata tertib adalah setiap sikap perilaku dan penampilan mahasiswa yang dianggap bertentangan dengan tata tertib ini. 7. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib yang ketentuannya diatur dalam tata tertib ini. 8. Pimpinan FAI UNINUS adalah pejabat struktural yang memiliki otoritas untuk menerapkan, mengawasi, dan mengenakan sanksi terhadap pelanggaran tata tertib. Unsur pimpinan ini disesuaikan dengan struktur kelembagaan yang adad di FAI UNINUS. 9. Pengurus Lembaga Kemahasiswaan adalah mahasiswa yang terdaftar secara administratif pada tahun berjalan dan menjadi fungsionaris dalam salah satu organisasi kemahasiswaan intra Universiter

B. Maksud dan Tujuan Maksud: 1. Terjamin tegaknya peraturan dan ketertiban kegiatan mahasiswa FAI UNINUS. 2. Terlindunginya hak-hak yang harus diterima mahasiswa FAI UNINUS. 3. Menjadi jelas hak dan kewajiban, larangan, dan sanksi yang berlaku bagi mahasiswa FAI UNINUS. Tujuan:

78

1. Memberikan landasan, arah, dan petunjuk bagi mahasiswa FAI UNINUS dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan norma-norma akademik dan norma-norma Islam. 2. Menjamin terciptanya ketertiban dan suasana kampus FAI UNINUS yang kondusif bagi terlaksananya penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 3. Memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan UNINUS. C. Waktu Kegiatan Kemahasiswaan 1. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik yang telah ditetapkan oleh UNINUS. 2. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar waktu yang telah ditetapkan sebagaimana ayat 1 di atas, dan atau karena libur harus sepengetahuan dan seizin pimpinan FAI UNINUS. 3. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan dilaksanakan dengan lebih mengedepankan penalaran ilmiah dan tidak mengganggu jalannya kegiatan akademik yang telah ditetapkan oleh UNINUS. 4. Pengurus atau anggota organisasi Lembaga Kemahasiswaan yang melakukan tugas organisasi atau bekerja di luar waktu yang telah ditetapkan harus mendapatkan rekomendasi Pembantu Dekan III bagi kegiatan organisasi intra tingkat Fakultas dan atau Jurusan. D. Penggunaan Fasilitas Kampus 1. Penggunaan fasilitas kampus harus sepengetahuan dan seizin pimpinan dan atau pejabat yang berwenang mengurus fasilitas kampus. 2. Dalam penggunaan fasilitas kampus harus senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan, ketertiban, dan keamanan.

79

3. Dalam hal penggunaan fasilitas kampus untuk kegiatan kemahasiswaan harus menyampaikan jadwal acara kegiatan. 4. Selain lembaga kemahasiswaan intra universiter tidak diperkenankan menggunakan fasilitas kampus, kecuali atas sepengetahuan dan seizin pihak pimpinan UNINUS. E. Penyampaian Pesan dan Kritik Sosial 1. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial secara lisan terhadap kebijaksanaan pemerintah dan atau kebijaksanaan pimpinan Fakultas harus dilakukan secara etis dengan lebih mengutamakan nilai-nilai kesopanan dan akhlakul karimah. 2. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial sebagaimana ayat 1 diatas, tidak dibenarkan mengganggu jalannya proses kegiatan akademik serta senantiasa memperhatikan keamanan dan ketertiban dilingkungan kampus. 3. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial sebagaimana ayat 1 diatas, dalam bentuk pemasangan spanduk, pamplet, sebaran, dan sejenisnya harus senantiasa memperhatikan dan menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan kampus. F. Hak Mahasiswa 1. Mengembangkan kebebasan mimbar akademik melalui penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial secara etis dan bertanggung jawab. 2. Mendapat bimbingan dan arahan dari pimpinan dan atau Dosen dalam rangka melaksanakan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

80

3. Mendapat perlakuan yang layak dan kesempatan yang sama dalam bidang akademik, kemahasiswaan dan atau pengembangan minat, bakat, dan kesejahteraan. 4. Memperoleh kesempatan yang sama dalam memanfaatkan sarana dan prasarana UNINUS dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan organisasi kemahasiswaan intra universiter sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Mengajukan cuti akademik yang ketentuannya diatur dalam peraturan tersendiri. 6. Memperoleh penghargaan dari FAI UNINUS bagi mahasiswa yang berprestasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. G. Kewajiban Umum Mahasiswa 1. Menjunjung tinggi ajaran Islam, Pancasila, UUD 1945, dan Kode Etik Mahasiswa UNINUS. 2. Menjaga dan memelihara kewibawaan serta nama baik almamater, pimpinan, dan civitas akademika FAI UNINUS baik didalam maupun diluar kampus. 3. Mematuhi dan mentaati pelaksanaan segala bentuk peraturan FAI UNINUS baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. 4. Menjaga dan memelihara stabilitas dan suasana lingkungan kampus yang kondusif, asri, dan ilmiah. 5. Menjaga dan memelihara batas-batas pergaulan yang sopan sesuai dengan norma-norma kesusilaan dan norma-norma Islam. H. Kewajiban Khusus Mahasiswa 1. Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan lingkungan kampus pada umumnya dan sekretariat lembaga kemahasiswaan pada khususnya.

81

2. Melaksanakan registrasi atau herregistrasi tepat pada waktunya. 3. Melaksanakan dan mengikuti kegiatan Kuliah Taaruf , orentasi Studi, Praktikum, KKN dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya dengan penuh rasa tanggung jawab. 4. Mengambil dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) tepat pada waktunya. 5. Memiliki dan memlihara Kartu Tanda Mahasiswa dan kartu-kartu lainnya yang berhubungan dengan administrasi akademik. 6. Menggunakan jalan kampus dan tempat-tempat beristirahat lainnya dengan tertib dan sopan. 7. Memarkirkan kendaraan dengan tertib pada tempatnya. 8. Menghormati dan menjunjung tinggi akhlakul karimah kepada pimpinan, Dosen, karyawan, dan sesama mahasiswa baik diluar maupun didalam kampus. 9. Menghargai dan mentaati setiap keputusan musyawarah lembaga-lembaga kemahasiswaan. 10. Menjaga dan memelihara fasilitas belajar dan fasilitas kampus lainnya. 11. Menyampaikan nasihat atau teguran kepada sesama mahasiswa dan melaporkan segala bentuk pelanggaran atas Tata Tertib ini kepada pihak pimpinan FAI UNINUS. 12. Menggunakan jas almamater pada waktu ujian dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya yang ketentuannya diatur tersendiri. 13. Berpakaian dan berambut rapih serta sopan sesuai dengan kaidah-kaidah urf dan nilai-nilai ke-Islaman. 14. Pakaian wajib mahasiswa dalam mengikuti kegiatan akademik di FAI UNINUS adalah celana panjang (bukan jeans), sepatu, kemeja, dan kaos berkerah (kecuali dalam kegiatan olahraga). 15. Pakaian wajib mahasiswi dalam kegiatan akademik di kampus FAI UNINUS adlah baju lengan panjang dengan ukuran baju paling tinggi 10

82

cm di atas lutut dan berjilbab (menutup kepala dan dada), rok yang panjangnya sampai mata kaki atau celana panjang (bukan jeans) yang tidak mempertontonkan lekuk tubuh, dan bersepatu/sendal sepatu yang pantas (kecuali dalam kegiatan olah raga dapat menyesuaikan). I. Larangan yang bersifat Umum 1. Dilarang melanggar ajaran Islam, Kode etik, Tata tertib mahasiswa, dan peraturan-peraturan lainnya yng ditetapkan oleh FAI UNINUS. 2. Dilarang Mencemarkan nama baik dan kehormatan almamater serta civitas akademika FAI UNINUS. 3. Dilarang melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan gangguan ketertiban, kebersihan, dan keindahan di lingkungan kampus FAI UNINUS. 4. Dilarang melanggar batas-batas pergaulan yang berdampak pada penodaan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. 5. Dilarang melakukan tindakan penghasutan dan tindakan-tindakan kriminal lainnya baik didalam maupun diluar kampus. J. Larangan yang bersifat Khusus 1. Mengganggu ketertiban pelaksanaan perkuliahan. 2. Melanggar Tata Tertib Ujian. 3. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan sikap dan nilai-nilai kejujuran ilmiah seperti: tindakan plagiat, karya ilmiah dibuatkan oleh orang lain, membuatkan karya ilmiah orang lain, memalsukan nilai, tanda tangan, cap/stempel, ijazah dan surat-surat berharga lainnya yang terkait dengan administrasi akademik. 4. Menjadikan sekretariat organisasi lembaga kemahasiswaan sebagai tempat menginap dan tempat melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji lainnya.

83

5. Tidak menghargai dan tidak mentaati setiap keputusan hasil musyawarah lembaga-lembaga kemahasiswaan. 6. Melakukan pergaulan bebas dengan yang bukan muhrimnya baik didalam maupun diluar kampus yang dapat mengarah pada perbuatan asusila dan pelanggaran norma agama. 7. Memakai sendal, kaos oblong, bercelana tidak sopan, berambut panjang, atau tidak berwarna yang tidak alami, memakai kalung, anting dan perhiasan lainnya yang tidak sesuai bagi mahasiswa ketika mengikuti kegiatan perkuliahan, memasuki kantor atau kegiatan-kegiatan lainnya. 8. Berpakaian ketat, tembus pandang, dan berlengan pendek, berdandan berlebihan (bagi mahasiswi) yang dapat mengundang dan menimbulkan fitnah ketika mengikuti kegiatan perkuliahan, memasuki kantor atau kegiatan-kegiatan lainnya. 9. Berbahasa kasar dan kotor kepada pimpinan, Dosen, Karyawan, dan sesama mahasiswa. 10. Merokok pada waktu mengikuti kegiatan-kegiatan akademik. 11. Merusak dan mengotori fasilitas belajar dan fasilitas kampus lainnya. 12. Melakukan tindakan teror dan kriminal, meliputi: a. Membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak. b. Mengancam, memfitnah, dan menyakiti pimpinan dan karyawan serta sesama mahasiswa. c. Melakukan tindakan kekerasan, penyiksaan, dan tindakan-tindakan anarkis lainnya. d. Melakukan pembunuhan, perampokan, pencurian, dan pelanggaran hukum lainnya. 13. Mengunjungi tempat-tempat maksiat seperti lokalisasi pelacuran, tempat perjudian, diskotik, dan tempat sejenisnya, kecuali dalam kepentingan

84

yang dibenarkan menurut kaidah akademik serta mendapat persetujuan dan izin pimpinan. 14. Memiliki, membawa, mengedarkan, dan menggunakan segala macam obat-obatan terlarang dan minuman keras serta media pornografi. 15. Perbuatan-perbuatan lainnya yang dianggap melanggar atau menodai nilainilai kepatutan dan kepantasan dalam pergaulan hidup di perguruan tinggi dan di lingkungan masyarakat. K. Ketentuan Pemberian Sanksi 1. Sanksi dapat dijatuhkan terhadap mahasiswa yang tidak melaksanakan kewajiban dan melanggar larangan sebagaimana dijelaskan pasal-pasal dalam Tata Tertib ini. 2. Pemberian sanksi dilakukan oleh pihak pimpinan setelah melalui proses penelitian terhadap masalahnya secara cermat, akurat, dan adil. 3. Dalam kasus tertentu, sebelum penetapan saksi oleh pimpinan terlebih dahulu pihak pimpinan dapat membentuk Tim penanganan khusus yang bertugas untuk meneliti, menelaah, menguji, dan mengevaluasi terhadap munculnya suatu kasus. 4. Kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang memerlukan proses hukum baik pidana maupun perdata akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang. L. Jenis Sanksi 1. Sanksi Ringan, berupa: a. Sanksi moral dalam bentuk permintaan maaf. b. Sanksi material berupa ganti rugi atas barang yang rusak dan atau hilang. c. Teguran/peringatan secara lisan dan atau tertulis.

85

d. Surat peringatan yang tembusannya disampaikan kepada orang tua dan atau Dosen pembimbing akademik. e. Dikeluarkan dari ruang kuliah. f. Sanksi-sanksi lain yang dapat dikategorikan ringan. 2. Sanksi Menengah, berupa: a. Tidak berhak mengikuti dan mendapatkan pelayanan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. b. Penangguhan atau pembatalan hasil ujian termasuk ujian komprehensif dan munaqasyah. c. Tidak diperbolehkan mengikuti ujian. d. Tidak mendapat pelayanan administratif. e. Tidak diperbolehkan duduk sebagai fungsionaris pada lembaga kemahasiswaan. f. Sanksi lainnya yang dapat dikategorikan menengah. 3. Sanksi Berat, berupa: a. Skorsing dari kegiatan akademik dan kemahasiswaan selama periode tertentu yang ditetapkan pimpinan FAI UNINUS. b. Penangguhan ijazah, kesarjanaan, dan transkip nilai dalam jangka waktu tertentu. c. Pencabutan hak, ijazah, dan gelar kesarjanaan. d. Pemberhentian atau pemecatan status kemahasiswan dengan hormat. e. Pemberhentian atau pemecatan status kemahasiswan dengan tidak hormat. f. Sanksi lainnya yang dapat dikategorikan berat. M. Pertimbangan Penerapan Sanksi

86

Dalam menerapkan jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa sebagaimana diatur di atas, perlu beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1. Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan unsur kesengajaan yang direncanakan atau karena ketidaktahuan dalam melakukan perbuatan yang melanggar. 2. Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan pengulangan dari perbuatan serupa yang pernah dilakukan sebelumnya atau bukan. 3. Ruang lingkup dan pengaruh diakibatkan dari perbuatan melanggar tersebut baik dirinya, lingkungannya maupun kelembagaan akademik FAI UNINUS. N. Pengawasan 1. Pengawasan Tata Tertib ini dilakukan oleh Tim Pengawas yang terdiri atas: Dekanat, Jurusan, dan mahasiswa. 2. Tim Pengawas berwenang memberikan masukan kepada pihak pengambil keputusan dalam pemberian sanksi.

O. Prosedur Pemberian Sanksi 1. Penerapan sanksi ringan dapat dilakukan secara langsung baik oleh Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Dosen, dan Tim Advokasi Mahasiswa setelah melalui tersebut. 2. Penerapan sanksi menengah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung baik oleh Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, dan Dosen setelah melalui proses pemeriksaan secara akurat dengan senantiasa proses pemeriksaan secara akurat dengan senantiasa mempertimbangkan unsur-unsur mendidik dalam penerapan sanksi

87

mempertimbangkan unsur-unsur mendidik dalam penerapan sanksi tersebut. 3. Penerapan sanksi berat, dilakukan oleh Rektor atas saran dan pengajuan Dekan Fakultas, Jurusan, dan Tim Khusus yang dibentuk menangani kasus tertentu. 4. Khusus penerapan sanksi pemecatan status kemahasiswaan ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor. 5. Sebelum SK Rektor diterbitkan sebagaimana dimaksud ayat 4 diatas, mahasiswa dapat mengajukan keberatan/pembelaan sebagai bahan pertimbangan rapat Senat Universitas atau Rapat Pimpinan UNINUS. P. Ketentuan penutup 1. Dengan berlakunya Tata Tertib Mahasiswa UNINUS, maka ketentuanketentuan lain dinyatakan tidak berlaku. 2. Hal-hal lain yang tidak/belum diatur dalam Tata Tertib Mahasiswa Fakultas Agama Islam UNINUS ini akan ditetapkan dalam peraturan tersendiri. 3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan BAB XII PANDUAN TEKNIK PERPINDAHAN MAHASISWA A. Ketentuan Umum 1. Yang dimaksud dengan perpindahan mahasiswa aalah pindahan dari Perguruan Tinggi lain ke FAI UNINUS. 2. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa dari luar FAI UNINUS yang karena alasan tertentu pindah ke FAI UNINUS.

88

B. Syarat Pindah ke FAI UNINUS 1. Tersedia tempat (lowongan) pada Jurusan yang dituju. 2. Menyerahkan transkip nilai dari Jurusan. 3. Pindahan akan dikonversi nilai transkripnya. 4. Mahasiswa tersebut tidak pernah tersangkut dalam hal yang tidak baik dalam belajar di PT, seperti pelanggaran moral, kriminal, dan sebagainya (dibuktikan dengan surat keterangan dari Dekan Fakultasnya). 5. Perpindahan dilakukan pada waktu registrasi/herregistrasi. 6. Mengajukan surat perpindahan yang dilampiri: a. Surat keterangan pindah dari PT asal, dan keterangan tentang point 3 dan 4. b. Transkip nilai. c. Keterangan kelakuan baik. C. Proses Pindah 1. Surat permohonan kepindahan diajukan kepada Rektor melalui Dekan, dengan menyebutkan alasan pindah. 2. Bila calon mahasiswa pindahan diterima, maka Dekan Fakultas bersangkutan menerbitkan Surat Keputusan Konversi al: a. Mata kuliah serta jumlah SKS dari PT asal yang diakui dan diterima sebagai pindahan. b. Mata kuliah serta jumlah SKS dari kurikulum Fakultas bersangkutan yang harus ditempuh oleh mahasiswa pindahan tersebut. c. Batas waktu studi dan waktu evaluasi yang harus ditaati oleh mahasiswa pindahan yang bersangkutan. D. Pindahan dari FAI UNINUS

89

1. Mahasiswa yang keluar dan pindah dari FAI UNINUS tidak dalam status cuti studi, sedang dalam skorsing atau gugur studi dan putus studi. 2. Mahasiswa bersangkutan harus mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor melalui Dekan, dilampiri kuitansi pembayaran SPP semester akhir. 3. Rektor menerbitkan Surat Keterangan/Pindahan Studi atas permintaan sendiri dengan lampiran transkip nilai dan tanda bukti lunas SPP. E. Pindahan Jurusan di Lingkungan FAI UNINUS 1. Pindah Jurusan di lingkungan Fakultas hanya berlaku bagi mahasiswa yang tidak dalam status cuti studi,sedang dalam skorsing atau gugur studi dan putus studi. 2. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah jurusan kepada Dekan, dengan mengemukakan alasan kepindahan dan selanjutnya Dekan akan membuat Surat Keputusan tentang kepindahan itu. 3. Mahasiswa yang diterima kepindahanya, harus melakukan : a. Herregisterasi sesuai ketentuan yang berlaku. b. Menunjukkan kwitansi pembayaran SPP ke Fakultas.

BAB XIII KURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kurikulum Fakultas Agama Islam disusun berdasarkan Kurikulum yang berlaku secara nasional, yang terdiri atas komponen : 1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

90

2. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK). 3. Matakuliah Berkarya (MKB). 4. Matakuliah Perilaku berkarya (MPB). 5. Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). KODIFIKASI MATAKULIAH Kodifikasi Matakuliah berlaku setiap jurusan atas tujuh digit, yaitu : Digit 1,2,3 Digit 4 Digit 5 Digit 6,7 semester. KOMPONEN MPK NO. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. 9. 10. 11. 12. 13. 14. KODE PAI 1201 PAI 1202 PAI 1203 PAI 1204 PAI 1205 PAI 1206 PAI 1207 PAI 2201 PAI 3201 PAI 1208 PAI 2202 PAI 3202 PAI 1210 PAI 2209 MATAKULIAH Pancasila Metodologi Studi Islam Ulum al-Quran Ulum al-Hadits Ilmu Alamiah Dasar Bahasa Indonesia Bahasa Arab I Bahasa Arab II Bahasa Arab III Bahasa Inggris I Bahasa Inggris II Bahasa Inggris III Ushul al-Fiqh Kewarganegaraan JUMLAH KOMPONEN MKK NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 SEMESTER 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 3 1 2 : Menunjukkan jurusan. : Menunjukkan semester. : menunjukkan besarnya SKS. : menunjukkan nomor urut matakuliah pada setiap

91

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

PAI 2203 PAI 2204 PAI 3203 PAI 4201 PAI 2205 PAI 3204 PAI 4202 PAI 2206 PAI 3205 PAI 4203 PAI 2207 PAI 3206 PAI 2208 PAI 3207 PAI 3209 PAI 3210 PAI 4208 PAI 5204 PAI 4207 PAI 5308 PAI 2210 PAI 6209 PAI 7205

Filsafat Umum Al-Fiqh I Al-Fiqh II Al-Fiqh III Al-Hadits I Al-Hadits II Al-Hadits III Al-Tafsir I Al-Tafsir II Al-Tafsir III Ilmu Pendidikan I Ilmu Pendidikan II MKPAI. I MKPAI. II Akhlak/Tasawuf Psikologi Umum Filsafat Pendidikan Islam Filsafat Ilmu Psikologi Agama Ilmu Pendidikan Islam Sejarah Peradaban Islam Masail Al-Fiqhiah al-haditsah Ilmu Kalam JUMLAH KOMPONEN MKB

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 47

2 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 5 4 5 2 6 7

NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

KODE PAI 1209 PAI 4204 PAI 5201 PAI 6204 PAI 7202 PAI 3008 PAI 5209 PAI 7404 PAI 8401 PAI 8603

MATAKULIAH Computer Ststistik Pendidikan I Statistik Pendidikan II Metodologi Penelitian I Metodologi Penelitian II Praktik Ibadah Qiraat al-Kutb Praktik Pengalaman Lapoangan Kuliah Kerja Nyata Skripsi JUMLAH

SKS 2 2 2 2 2 0 2 4 4 6 26

SEMESTER 1 4 5 6 7 3 5 7 8 8

92

KOMPONEN MPB NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. KODE PAI 6206 PAI 7204 PAI 4205 PAI 5202 PAI 4206 PAI 5203 PAI 5205 PAI 6201 PAI 7306 PAI 6205 PAI 7203 PAI 8302 PAI 6207 MATAKULIAH Administrasi Pendidikan I Administrasi Pendidikan II Perencanaan Sis. Pengajaran I Perencanaan Sis. Pengajaran II Pengem.Sis. Evaluasi PAI. I Pengem.Sis. Evaluasi PAI. II Strategi Belajar Mengajar I Strategi Belajar mengajar II Kapita Selekta Pendidikan Pengembangan Kurikulum I Pengembangan Kurikulum II Komprehensif Psikologi Pendidikan JUMLAH KOMPONEN MBB NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. KODE PAI 4209 PAI 5206 PAI 5207 PAI 6202 PAI 6203 PAI 7201 PAI 6208 MATAKULIAH Micro Teaching Bimbingan Konseling Media Pengajaran I Media Pengajaran II Telaah.Kur.PAI di SLTP/A. I Telaah Kur.PAI di SLTP/A. II Jasa Kewirausahaan JUMLAH MATAKULIAH PILIHAN NO. 1. 2. KODE MATAKULIAH PAI 1411 Komputer PAI 3211 Praktik Tilawah SKS 4 2 SMT. I III KET. MKB MKB SKS 2 2 2 2 2 2 2 14 SEMESTER 4 5 5 6 6 7 6 SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 28 SEMESTER 6 7 4 5 4 5 5 6 7 6 7 8 6

93

3. 4. 5. 6.

PAI 4210 PAI 5310 PAI 6210 PAI 7308

Telaah.Kurikulum.RA/TK Jasa Kewirausahaan Telaah Kurikulum MI/SD Bimbingan Skripsi JUMLAH

2 3 2 3 16

IV V VI VII

MBB MBB MBB MKB

A. Urutan Matakuliah pada setiap semester SEMESTER I NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. KODE PAI 1201 PAI 1202 PAI 1203 PAI 1204 PAI 1205 PAI 1206 PAI 1207 PAI 1208 PAI 1209 PAI 1210 MATAKULIAH Pancasila Metodologi Studi Islam Ulum al-Quran Ulum al-Hdits Ilmu Alamiah Dasar Bahasa Indonesia Bahasa Arab I Bahasa Inggris I Komputer Ushul al-Fiqh JUMLAH SEMESTER II Bahasa Arab II Bahasa Inggris II Filsafat Umum Al-Fiqh. I Al-Hadits. I Al-Tafsir. I Ilmu Pendidikan. I MKPAI. I Kewarganegaraan Sejarah Peradaban Islam JUMLAH SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 KET. MPK MPK MPK MPK MPK MPK MPK MPK MPK MPK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

PAI 2201 PAI 2202 PAI 2203 PAI 2204 PAI 2205 PAI 2206 PAI 2207 PAI 2208 PAI 2209 PAI 2210

MPK MPK MKK MKK MKK MKK MKK MKK MPK MKK

1. 2. 3.

SEMESTER III PAI 3201 Bahasa Arab III PAI 3202 Bahasa Inggris III PAI 3203 Al-Fiqh. II

MPK MPK MKK

94

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

PAI 3204 PAI 3205 PAI 3206 PAI 3207 PAI 3008 PAI 3209 PAI 3210

Al-Hadits. II Al-Tafsir. II Ilmu Pendidikan. II MKPAI. II Praktik Ibadah Akhlak/Tasawuf Psikologi Umum JUMLAH

2 2 2 2 0 2 2 18

MKK MKK MKK MKK MKB MKK MKK

SEMESTER IV 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. PAI 4201 PAI 4202 PAI 4203 PAI 4204 PAI 4205 PAI 4206 PAI 4207 PAI 4208 PAI 4209 Al-Fiqh. III Al-Hadits. III Al-Tafsir. III Ststistik Pendidikan. I Perencanaan Sistem Pengajaran. I Pengembangan Sis.Evaluasi PAI. I Psikologi Agama Filsafat Pendidikan Islam Micro Teaching JUMLAH SEMESTER V Ststistik Pendidikan. II Perencanaan Sistem Pengajaran. II Pengembangan Sis.Evaluasi PAI. II Filsafat Ilmu Strategi Belajar Mengajar. I Bimbingan Konseling Media Pengajaran. I Ilmu Pendidikan Islam Qiraat al-Kutb JUMLAH SEMESTER VI Strategi Belajar Mengajar. II Media Pengajaran. II Telaah Kurikulum PAI di SLTP/A. I Metodologi Penelitian. I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 2 2 2 2 2 3 2 19 2 2 2 2 MKK MKK MKK MKB MPB MPB MKK MKK MBB

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

PAI 5201 PAI 5202 PAI 5203 PAI 5204 PAI 5205 PAI 5206 PAI 5207 PAI 5308 PAI 5209

MKB MPB MPB MKK MPB MBB MBB MKK MKB

1. 2. 3. 4.

PAI 6201 PAI 6202 PAI 6203 PAI 6204

MPB MBB MBB MKB

95

5. 6. 7. 8. 9.

PAI 6205 PAI 6206 PAI 6207 PAI 6208 PAI 6209

Pengembangan Kurikulum. I Administrasi Pendidikan. I Psikologi Pendidikan Jasa Kewirausahaan Masail al-Fiqhiah al-Haditsah JUMLAH SEMESTER VII Telaah Kurikulum PAI di SLTP/A. II Metodologi Penelitian. II Pengembangan Kurikulum. II Administrasi Pendidikan. II Ilmu Kalam Kapita Selekta Pendidikan Praktik Pengalaman Lapangan JUMLAH SEMESTER VIII Kuliah Kerja Nyata Komprehensif Skripsi JUMLAH

2 2 2 2 2 18 2 2 2 2 2 3 4 17 4 3 6 13

MPB MPB MPB MBB MKK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

PAI 7201 PAI 7202 PAI 7203 PAI 7204 PAI 7205 PAI 7306 PAI 7407

MBB MKB MPB MPB MKK MPB MKB

1. 2. 3.

PAI 8401 PAI 8302 PAI 8603

MKB MPB MKB

96

B. Deskripsi Matakuliah. 1. PANCASILA (MPK) Deskripsi Bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam memahami dan menghayati dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945 dari sudut etis, historis, yuridis, sosiopolitis, dan filosofis untuk membentuk nilai, sikap, serta tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai warga negara yang baik. Diharapkan dapat mejadi landasan bagi calon guru PAI dalam pengembangan studi Pancasila di Sekolah. KOMPETENSI 1. Mampu memahami pengertian Pancasila, UUD, dan GBHN.

97

2. Mampu memahami metode pendekatan dan penghayatan Pancasila. 3. Mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. 4. Mampu memahami hakekat GBHN sebagai pola umum pembangunan nasional. SUBSTANSI MATERI 1. Kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah. 2. Proses pembentukan BPUPKI serta penyusunan sila-sila pancasila dan UUD 1945, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pengesahan Pancasila dan UUD 1945. 3. Manusia dan pandangan hidup. Lembaga yang mewujudkan pandangan hidup, hubungan pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan dasar negara. 4. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha Esa, pertumbuhan kesadaran berbangsa, sejarah singkat berdirinya RI dan integrasi nasional. 5. Latar belakang perlunya P4: Ideologi golongan sebelumnya Orde Baru, masa depan pergantian generasi peranan Orde Baru, P4 sebagai kesepakatan nasional. 6. Pancasila: penjabaran nilai-nilai Pancasila, uraian sila demi sila. 7. Hubungan Pancasila dan UUD 1945. 8. Pengertian UUD 1945 dan pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945. 9. Pancasila dan UUD 1945 dalam kurun waktu ORLA dan ORBA. 10. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945. 11. Sistem pemerintahan negara menurut Demokrasi Pancasila. 12. Hubungan antar negara, hubungan warga negara dengan pemerintah menurut UUD 1945. 13. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

98

14. Pembangunan Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dardji Darmodiharji, Orientasi Singkat Pancasila; Ditjen Bimas Depag, P4 dan Islam. Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila; Notonegoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila. Sekneg RI, UUD 1945, P4, dan GBHN (Buku Merah). ______, Bahan Penataran P4, UUD 1945, dan GBHN (Buku Kuning).

2. KEWARGANEGARAAN (MPK) DESKRIPSI Matakuliah ini secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip kewarganegaraan. Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak dan kewajiban warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa agar ia dapat mengembangkan dirinya menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban (Smart and good citizen). KOMPETENSI 1. Mampu memahami pentingnya kewarganegaraan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 2. Mampu mengimplementasikan sebagai warganegara dalam kehidupan seharihari. 3. Mampu memilih metode dalam mengajarkan kewarganegaraan. 4. mampu mengevaluasi Kewarganegaraan dalam proses mengajar. SUBSTANSI MATERI 1. Civic Intelligent (Kecerdasan Warganegara) yang meliputi: Civic Knowledge (Pengetahuan kewargaan), Civic Skills (Keterampilan kewargaan) dan civic dispositions (Sikap Kewargaan).

99

2. Konsep identitas nasional. 3. Negara dan kewwarganegaraan. 4. Konstitusi, pemerintahan dan hubungan sipil-militer. 5. Hubungan agama dan Negara. 6. Civi society, demokrasi dan hak asasi Manusia (HAM). REFERENSI 1. Craig Calhoun (Ed.), Social theory and the politics of identity. 2. Khairan dkk, Pendidikan politik bagi warganegara. 3. C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia. 4. Charle L.Coehran, Civil-Militery Relations. 5. Bachtiar Effendi, Islam dan Negara. 6. Arief Budiman, State and Civil society. 7. Frans Magnis Suseno, Mencari sosok demokrasi: sebuah telaah Filosofis. 8. baharuddin Lopa, Al-Quran dan Hak Asasi Manusia. 3. TAFSIR I (MKK) DESKRIPSI Mata kuliah yang membahas tentang ayat-ayat yang mengandung ajaran tentang Allah, manusia, kenabian, moral. Kepedulian sosial, ibadah, dan ilmu pengetahuan. Mata kuliah ini merupakan realisasi pendalaman ulum Al-Quran dan mendasari pengkajian Tafsir II. KOMPETENSI 1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. 2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. 3. Kemampuan mempraktikkan dalam kehidupan ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam.

100

SUBSTANSI MATERI 1. Tafsir ayat-ayat dalm surat al-Fatihah. 2. Ayat-ayat tentang Allah, manusia, dan alam. 3. Ayat-ayat tentang risalah dan akherat. 4. Ayat-ayat tentang ibadah dan ilmu pengetahuan. 5. Ayat-ayat tentang hubungan antar agama. 6. Ayat-ayat tentang makna Islam dalam Al-Quran. 7. Ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran, dan moral. 8. Ayat-ayat tentang gender. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Abdul Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kayssyaf. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Quran. Hamka, Tafsir al-Azhar. Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah. Taba Rabai, Tafsir al-Mizan.

4. TAFSIR II (MKK) DESKRIPSI Membahas tentang ayat-ayat kependidikan, mulai dari masalah kewajiban belajar mengajar, tujuan pendidikan, subjek pendidikan, objek pendidikan sampai ke metodologi pengajaran. Merupakan kelanjutan dari Tafsir I dan menjadi pra syarat untuk mempelajari Tafsir III. KOMPETENSI 1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan. 2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.

101

3. Kemampuan menerapkan ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan dalam kehidupan. SUBSTANSI MATERI 1. Kewajiban belajar mengajar meliputi Surat Al-alaq:1-5, Al-Ghasiyah: 17-20, Ali Imran: 190-191, Al-Taubah: 122; dan Al-Ankabut: 20 dan 29. 2. Tujuan Pendidikan meliputi Surat Ali Imran: 138-139, Al-Fath: 29, AlHajj:41, Az-Zariyat:56, dan Hud:61. 3. Subjek Pendidikan meliputi Surat Al-Rahman:5-6, Al-Nahl:43-44, dan AlKahfi:66. 4. Objek Pendidikan meliputi Surat al-Tahrim: 6, Al-Syura:214, Al-Taubah:122; dan Al-Nisa:170. 5. Metode Pengajaran meliputi Surat Al-Maidah:67, Al-Nahl:125, Al-Araf:176177, dan Ibrahim:24-25. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf. Depag RI, Al-Quran dan Tarjamahannya. Hamka, Tafsir al-Azhar. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Quran Al-Adhim. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.

5. TAFSIR III (MKK) DESKRIPSI Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, tanggung jawab sosial, hak, kewajiban, dan sifat-sifat pemimpin serta hubungan muslim dengan non muslim. Karena itu mata kuliah ini sangat berguna untuk mengembangkan kehidupan sosial. KOMPETENSI

102

1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial, dan kepemimpinan. 2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial, dan kepemimpinan. 3. Kemampuan menerapkan dan mengamalkan ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial, dan kepemimpinan dalam kehidupan. SUBSTANSI MATERI 1. Etika berekonomi meliputi Surat al-Nisa:29 dan 32, Al-Jumuah:9-11, AlFathir:29, Al-Taubah:34-35, Al-Anfal:69, Al-Baqarah:188. 2. Produksi meliputi Surat Al-Nahl:65-69 dan 80-81, Hud:37, Al-Hadid: 27. 3. Efisiensi dan kejujuran meliputi Surat Al-Isra: 26-29, Al-Muthaffiin:1 4. Tanggung jawab sosial meliputi Surat Adz-Dzariyat: 19, Al-Maarij:24-25, Al-Baqarah:177,195 dan 261, Al-Nisa:36-37. 5. Melindungi golongan lemah meliputi Surat Al-Fajr:17-20, Al-Balad:11-18, Al-Dluha:7-11, Al-Maun:1-7, Al-Baqarah:177, Ali-Imran:92, Al-Nisa:36-38. 6. Hak dan kewajiban Pemimpin meliputi Surat Al-Nisa:105, Al-Maidah:99, AlAnbiya:107, Al-Isra:105, Al-Furqan:56. 7. Sifat-sifat Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:31, 59, 79 dan 80, Al-Ahzab:36 8. Mentaati Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:144, Al-Nisa:59 dan 80, AlHasyr:7. 9. Prinsip mengeluarkan pendapat meliputi Surat Al-Hujurat:11-13, AlAnam:54-55, Al-Kahfi:28-30, Ali Imran:60. 10. Hubungan muslim-non muslim meliputi Surat Al-Maidah:78-83, AlBaqarah:100-101, Ali Imran:69, 75, 128, Al-Nisa:51-53. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf. Depag RI, Al-Quran dan Tarjamahannya. Hamka, Tafsir al-Azhar. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Quran Al-Adhim.

103

5. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi. 6. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih. 6. HADITS I (MKK) DESKRIPSI Merupakan realisasi pemahaman Ulum al-Hadits, terutama yang dapat mendorong penghayatan terhadap petunjuk-petinjuk Rasulullah mengenai keimanan, keikhlasan, dosa besar, tanda-tanda ,unafiq, pentingnya kesehatan dan lingkungan, serta kepatuhan terhadap amalan wajib dan menghindari setiap yang haram. Mata kuliah ini relevan dijadikan dasar pertimbangan untuk pengembangan bahan ajar PAI dabn syarat baghi pengambilan Hadits II. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami dan menghayati petunjuk-petunjuk Nabi berkenaan dengan masalah-masalah keimanan dan keikhlasan. 2. Kemampuan ememahami dan menghayati beberapa hala yang wajib dipatuhi den wajib dihindari, baik kapasitas sebagai makhluk maupun sebagai anggota masyarakat. SUBSTANSI MATERI 1. Masalah Iman, Islam, Ihsan, dan hari kiamat. 2. Masalah Keikhlasan beramal dan dosa besar, meliputi: kedudukan niat, Istiqomah beramal, tujuh macam dosa besar, larangan membunuh anak, menjadi saksi palsu, dan tanda-tanda kemunafikan. 3. Tingkah laku terpuji dan tercela, meliputi: orang yang baik akhlaknya, kejujuran membawa pada kebajikan, yang beehak dihormati, berbaikan dengan tetangga, masalah buruk sangka, kesopanan di jalan, Ghibah, dan larangan berlaku boros. 4. Kesehatan dan lingkungan, meliputi: pentingnya mumin yang kuat, lima fitrah manusia, bersikat gigi, jika terjadi wabah, larangan menelantarkan lahan, sedekah, dan menanam pohon.

104

5. Persaudaraan sesama muslim. 6. Masalah menuntut ilmu, meliputi: dua hasad yang diperkenankan, perbandingan membaca Al-Quran dengan yang tidak, hilangnya ilmu karena tidak ada ilmuwan, serta baik buruk dalam menuntut ilmu. 7. Mencari rizki dan peduli sosial, meliputi: memberi lebih baik dari meminta, larangan hidup individualis, membuang duri di jalan, melapangkan orang lain, larangan menganiaya kucing, dan menyantuni anjing. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin. An-Nawawi, Syarah Muslim. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin. Muhammad bin Ismail al-Shanani, Subulu al-Salam. Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan.

7. HADITS II (MKK) DESKRIPSI Membahas realisasi iman, Islam, dan Ihsan dalam hubungan urgensi ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad menurut hadits Nabi. Mata kuliah ini akan mendasari bahan ajar PAI dan syarat untuk pengambilan mata kuliah Hadits III. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.

105

2. Kemampuan menerapkan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad. 3. Kemampuan menyampaikan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad. SUBSTANSI MATERI 1. Toharoh yang mambahas: membersihkan kencing dan jilatan anjing, berwudlu yang sempurna, tayamum, dan mandi junub. 2. Ibadah sholat, meliputi: sholat pada waktunya, keutamaan sholat, sholat qasar, dan jama, dan sholat malam. 3. Masalah amar maruf nahi munkar, meliputi: yangg halal, haram, dan subhat, penegak kebenaran, selalu muncul mencegah kemunkaran, dan menyuruh beramar maruf. 4. Pakaian dan hiasan, meliputi: cara berpakaian, pakaian yang menyeret tanah, memakai cincin emas, masalah tato, dan tahi lalat, serta berpakaian lawan jenis. 5. Aturan pergaulan, meliputi: larangan berduaan tanpa muhrim, bergaul dengan ipar, dan macam-macam zina anggota tubuh. 6. Aturan nikah: nikah sebagai sunnah, memilih calin istri, larangan nikah mutah, mahar nikah, dan wali nikah. 7. Mendidik anak. 8. Masalah jihad meliputi: arti jihad, motivasi jihad, jihad sebagai amal utama, berbakti pada orang tua, dan menyantuni janda, orang miskin sebagai jihad fisabilillah. REFERENSI 1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi. 2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.

106

3. An-Nawawi, Syarah Muslim. 4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari. 5. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram. 6. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Tekstual dan Konsptual. 7. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar. 8. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin. 9. Muhammad bin Ismail al-Shanani, Subulu al-Salam. 10. Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan. 11. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits. 12. _____, Fathu al-Bari. 8. HADITS III (MKK) DESKRIPSI Membahas hadits-hadits Nabi yang berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, masa berkabung, pengajaran massal, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. Sebagai bahan ajar mata kuliah ini bersifat antisipatif perluasan wawasan bagi calon guru agama. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. 2. Kemampuan mengamalkan dan menerapkan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. 3. Kemampuan menyampaikan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. SUBSTANSI MATERI 1. Surga, neraka, dan kezuhudan, meliputi: neraka terlindungi syahwat, adzab turun terkena bagi semua anggota masyarakat, tiga hal menyertai jenazah, memandang yang lebih rendah, perbandingan makan orang beriman dengan orang kafir.

107

2. Musibah dan ampunan Allah: musibah sebagai penghapus dosa dan masa berkabung bagi wanita. 3. Dawah dan pengajaran, meliputi: permintaan dawah kaum wanita, cara mengajar secara bertahap, wajah dan suara Nabi tatkala berdawah, Nabi tak pernah bicara kasar, mempermudah dan mempersulit. 4. Jual beli, riba dan hutang, meliputi: larangan jual beli ijon, keharaman hasil menjual daging, upah pelacur, Riba Fadhl, menunda pembayaran hutang, memberi tempo pelunasan hutang. 5. Harat warisan untuk ahli waris, maksimalnya wasiat, wakaf hasil tanaman tanah milik, serta larangan menyerobot tanah. 6. Masalah hudud, meliputi: hukuman bagi pezina, hukuman razam bagi wanita hamil, nisab potong tangan karena mencuri, hukuman bagi peminum khamar, larangan minta pembebasan hukuman had, bebas hukuman akherat setelah dihukum didunia. 7. Kepemimpinan dan penyogokan, meliputi: tanggung jawab setiap pemimpin, pemimpin sebagai pelayan,,larangan ambisius memimpin, betas ketaatan pada pemimpin, wanita sebagai kepala negara, larangan menyogok, pejabat yang menerima hadiah, dan bendahara yang mendapat pahala. REFERENSI 1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi. 2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin. 3. An-Nawawi, Syarah Muslim. 4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari. 5. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram. 6. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar. 7. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin. 8. Muhammad bin Ismail al-Shanani, Subulu al-Salam. 9. Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan. 10. _____, Fathu al-Bari. 9. FIQH I/IBADAH (MKK)

108

DESKRIPSI Matakuliah ini membahas tata cara beribadah yang meliputi thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, termasuk dasar hukum dan syarat-syarat pengamalannya. Mata kuliah ini merupakan bekal utama untuk dijadikan dasar pengembangan bahan ajar PAI. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami tata cara beribadah. 2. Kemampuan melaksanakan ibadah secara benar. 3. Kemampuan mengajarkan ibadah kepada orang lain dengan benar. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, dasar hukum, hakikat, dan hikmah ibadah. 2. Tata cara tharah dari hadats dan najis: wudlu, mandi, dan tayamum. 3. Tata cara mengerjakan shalat: wajib, sunnat, khauf, jama, dan qasar. 4. tata cara mengurus jenazah dari hal memandikan, mengkafani, dan menyolati jenazah. 5. Zakat: harta yang dizakati,: mustabiq dan macam-macamnya. 6. Masalah puasa Ramadhan, Puasa sunat, dan cara-cara melaksanakannya. 7. Pengertian, macam, cara pelaksanaan, dan perbedaan haji dengan umrah. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Ali-Fikri, Ushul al-Ahkam fi Arkam al-Islam. Al-Jurjani, Hikmatu al-Tasyri wa fal-safatuhu. Al-Sayid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah. Ibnu Rusyd, Bidayatul al-Mujtahid. T.M. Hasbi Ashshiddieqy, Kuliah Ibadah.

10. FIQH II/MUAMALAT (MKK) DESKRIPSI Membahas kemuamalatan dimulai dari hak dan kewajiban individu atas harta benda, pemilikan serta aktivitasnya dalam rangka mewujudkan komunikasi sosial

109

secara Islami. Sebagai mata kuliah profesi, mata kuliah ini akan mendasari pengembangan bahan ajaran PAI. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami pengaturan kewajiban dan hak atas harta benda manurut syariat Islam. 2. Kemampuan mempedomani ajaran Islam yang berkaitan dengan muamalah dalam kehidupan sehari-hari. 3. Kemampuan menerapkan syariat Islam berkaitan dengan muamalah. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian tentang Muamalh, harta, dan aqad serta macam-macam dan kedudukannya. 2. Jual-beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa. 3. Khiyar dan adai serta pemecahan permasalahannya. 4. Perkongsian dan kerja sama atas lahan semisal musaqah dan masalahnya. 5. Bagi hasil, hibah, shadaqah, hadiah, dan permasalahannya. 6. Pengertian macam-macam dan kedudukan hukum riba. 7. Masalah-masalah Bank, Deposito, Kredit, dan lain-lain. REFERENSI 1. Abu Zahrah, Al-Buhu fi Al-Riba, Kairo, 1962. 2. Abdul Al-Raziq Al-Sanhuri, Masadir Al-Haq fi Al-Fiqh Al-Islami, Beirut, 1954. 3. Ali Al-Khafifi, Ah-Kam Al-Muamalah, Al-Syariyah, Kairo, 1952. 4. Ali Fikri, Muamalahu Al-Madiyah wa Al-Adabiyah, Kairo, 1956. 5. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah. 6. Helmi Karim, Fiqh Muamalat, Rajawali Press, 1998. 11. FIQH III/MUNAKAHAT DAN MAWARIS (MKK) DESKRIPSI Membahas tata aturan pernikahan, perceraian, dan kewarisan secara Islami sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang hak, kewajiban, dan aktivitas atas

110

harta benda. Mata kuliah ini pun bersifat antisipatif untuk mendasari pengembangan bahan ajar PAI. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami tata aturan pernikahan dalam Islam. 2. Kemampuan memahami tata aturan kewarisan dalam Islam. 3. Kemampuan menerapkan tata aturan pernikahan dalam Islam. 4. Kemampuan menerapkan tata aturan kewarisan dalam Islam. 5. Kemampuan menyelesaikan masalah pernikahan dan kewarisan dengan berpedoman pada syariat Islam. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, tujuan, hukum, rukun, dan syarat pernikahan. 2. Masalah mahram, khitbah, dan mahar dalam pernikahan. 3. Hak dan Kewajiban suami istri serta pendidikan anak. 4. Masalah poligami, napkah, dan kedudukan harta dalam pernikahan. 5. Nusyuz, syiqaq, Ila, dan Fungsi hakim dalam penyelesaiannya. 6. Masalah talaq, iddah, dan ruju. 7. Sebab, syarat, dan halangan pewarisan. 8. Penggolongan ahli waris dan haknya masing-masing. 9. Penyelesaian masalah aul, radd, musyarah, dan gharawain. 10. Kewarisan anak jinah, bayi dalam kandungan, orang mafqud, dan banci. 11. Masalah waris di Indonesia. REFERENSI 1. A. hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Munakahat. 2. Amir Syarifuddin, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan adat Minangkabau. 3. Fathur Rahman, Ilmu Waris. 4. Hasanaen Muhammad Mahluf, Al-Mawaris fi Al-Syafiyah Al-Islamiyah. 5. M. hasbi Ash-Syddieqy, Fiqh Al-Mawaris. 6. Sayid Sabiq, Fiqhu Al-Sunnah.

111

12. FIQH IV/JINAYAH (MKK) DESKRIPSI Membahas jenis-jenis kejahatan dan sangsi hukumannya menurut ketentuan Allah dan Rasulnya, baik yang berkaitan dengan diri, harta, dan akibat-akibat makan atau minum. Mata kuliah ini bersofat antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul di kalangan siswa SLTP dan SMU. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami jenis-jenis kejahatan dan sangsinya menurut ajaran Islam. 2. Kemampuan menginternalisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan jinayah. 3. Kemampuan menyelesaikan masalah kejahatan dan sangsinya dengan mempedomani ajaran Islam. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, dasar, tujuan, dan unsur-unsur jinayah. 2. Masalah percobaan dan kerjasama berbuat jarimah. 3. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah qishash-diyat. 4. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah hudud. 5. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah tazir. 6. Pengertian, macam, tujuan, dan sebab-sebab hapusnya hukuman. 7. Masalah makanan dan minuman yang haram dimakan. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Abdul al-Qodir Audah, Al-Tasyri al-Jinai al-Islami. Abu Zahrah, Al-Jarimah wa al-Uqubatu fi Fiqh al-Islami. Ahmad Fathi Bahansi, Al-Jaraim fi Fiqh al-Islami. A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.

112

5. A. Hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Jinayah. 13. BAHASA ARAB (MPK) DESKRIPSI Diarahkan untuk mendorong, membimbing, dan membina kemampuan mahasiswa untuk berbahasa Arab fushah, baik aktif maupun pasif. Serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa tersebut. Kemampuan berbahasa Arab aktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa Arab pasif yaitu kemampuan untuk memahami bahasa Arab lisan dan tulisan. KOMPETENSI 1. Mampu memahami seluk beluk bahasa Arab, khususnya aspek gramatikal. 2. Mempunyai kemampuan dasar untuk memahami tek berbahasa Arab. 3. Mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab secara sederhana. SUBSTANSI MATERI 1. Kata dan pembagiannya. 2. Kalimat dan pembagiannya. 3. Irab dan bina. 4. Fiil dan bagiannya. 5. Isim dan pembagiannya. 6. Mudzakar dan Muanast. 7. Dhomir dan pembagiannya. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Muhammad Muharam, Al-Kitabh Al-Kiroat. Mustafagulaini, Jamiu durus Al-Arobiyah. Nahwu Wadih. Pusbinsa IAIN SGD Bandung, Bahasa Arab.

113

14. AKHLAK/TASAWUF (MKK) DESKRIPSI Berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir akhlaqiah tasawuf secara kronologis sejak masa klasik, pertengahan hingga modern. KOMPETENSI 1. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi berpikir tasawuf secara tepat dan benar. 2. Kemampuan menginternalisasikan tasawuf secara tepat dan benar dalam kehidupan sehari-hari. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, dasar-dasar Qurani dan perkembangan tasawuf. 2. Kerangka berpikir irfani mengenai dasar-dasar filosofi Ahwal dan Maqomat. 3. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, filsafat, dan psikologi agama. 4. Memahami Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi. 5. Sejarah dan perkembangan Tharekat. 6. Studi kritis terhadap aliran-aliran Tasawuf. 7. Tasawuf di Indonesia. REFERENSI 1. Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara, Surabaya, al-Ikhlas, 1980. 2. Afifi, Abu al-Alq, Fi al-Tsawuf al-Islami wa Tarikhih hajnah al-ralif wa alTarjamah wa al-Nasyr, Iskandariah, 1969. 3. Atjeh, Aboebakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadani, Solo, 1990. 4. Al-Affas, Muhammad Naquib, The Mysticism of Hamzah Fansuri. 5. Badawi, Absu al-Rahman, Syathahat al-Shufiah. 6. Hamka, Tasawuf Modern. 7. Jafar, Kamal, Al- Tasawuf: Thoriqotan wa Tajribatan wa Madzahaban , Daru al-Marifah, Iskandariah, 1970. 8. ______, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya.

114

15. SEJARAH PERADABAN ISLAM (MKK) DESKRIPSI Mempelajari proses perkembangan historis umat Islam dalam seluruh aspek kehidupannya, sejak masa Rasulullah hingga masa kini. Pemahaman ini diperlukan untuk mengenal masa lalu, memahami masa kini dan memprediksi masa depan, serta dapat digunakan untuk menganalisis ilmu lain. KOMPETENSI 1. Kemampuan memagami sejarah peradaban Islam sebagai cerminan masa lalu. 2. Kemampuan menjadikan sejarah peradaban Islam sebagai alat analisis terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilum keislaman. SUBSTANSI MATERI 1. Sejarah peradaban Islam sebagai ilmu, dasar-dasar, dan periodisasi perkembangan peradaban Islam. 2. Arab pra Islam, masa Nabi, dan masa Khulafa al-Rasyidin. 3. Masa Umayyah, Islam di Andalusia, dan masa Abbasiyaah. 4. Dinasti-Dinasti Aghlabiyah, Fathimiyah, Ayubiyah, Perang Salib, dan Islam di Asia Tenggara. 5. Kekuasaan Islam periode tengah yang meliputi Mamluk Mesir, Usmani, Shafawiyah, dan Sultanat Delhi dan Mughal. 6. Negara Islam pada periode modern yang meliputi Turki, Mesir, Asia Barat, Iran , anak benua India, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Ahmad Amin, Fajru al-Islam. Azyumandi Azra, ed., Perspektif Islam di Asia Tenggara. Brockelmann, Carl, History of The Islamic People. Hasanin Muhammad Mahluf, Tarikh al-Islam al-Siyasi al-Din wa al-Tsagofi wa al-Ijtimai, I dan II. 5. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. 6. Hitti, Philip, K., History of The Arab from the Earliest Time to The Present.

115

7. Hodgson, Marshal G.S., The Venture of Islam Conscience and History in a World Civilization, Jilid I. 8. ______, Jaringan Ulama Timur Tengah. 16. ILMU PENDIDIKAN I (MKK) DESKRIPSI Merupakan dasar pengetahuan pendidikan yang berisi konsep dan teori pendidikan yang telah dirintis oleh pakar-pakar pendidikan, untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam penyusunan Ilmu Pendidikan Terpadu. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang menunjang tugas utamanya sebagai pendidik. 2. Kemampuan menerapkan konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang menunjang tugas utamanya sebagai pendidik. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian tentang pendidikan. 2. Kemungkinan pendidikan. 3. Pusat-pusat pendidikan. 4. Pendidikan sebagai sestem. REFERENSI 1. John Dewey, Democracy of Education, New York, The McMillan co, 1964. 2. John s. Brubacher, Modern Phylosophies of Education, New York, McGraw Hill Books Co, 1969. 3. Lester D. Crow and Alice Crow, Introduction to Education: Fundamental Principles and Modern Practice, New York, American Books Company, 1960. 4. R. Sugarda Poerbakawatja, et, al., Sekolah dan Masyarakat, Bandung, Ganaco, 1963. 5. Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, yayasan Penerbit FIP IKIP Bandung, 1978. 6. ______, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, Jakarta, Gunung Agung, 1970.

116

17. ILMU PENDIDIKAN ISLAM (MKK) DESKRIPSI Membahas latar belakang, pertumbuhan, dan perkembangan pendidikan Islam sejak zaman klasik sampai zaman modern, serta visi dan misinya para tokoh pendidikan Islam. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Ilmu Pendidikan Islam dan Filsafat Pendidikan Islam. KOMPETENSI. 1. Kemampuan memahami dan menghayati sejarah perkembangan pendidikan Islam dari zaman ke zaman. 2. Kemampuan menangkap visi dan misi perkembangan pendidikan Islam untuk pengembangan pendidikan Islam di masa yang akan datang. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, objek, dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam. 2. Pendidikan Islam di zaman Rasul dan Khulafa al-Rasyidin, termasuk latar belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya. 3. Pendidikan Islam di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbas, termasuk latar belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya. 4. Sekolah dan perpustakaan dalam dunia Pendidikan Islam. 5. Warisan Pendidikan Islam terhadap peradaban Barat. 6. Pembaruan Pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia. 7. Pendidikan Islam di zaman Belanda dan setelah kemerdekaan. 8. Departemen Agama dan pengembangan Pendidikan Islam. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Fachrurrazi, Sejarah Pendidikan Islam. Fuad al-Ahwany, Tarbiyatu fi al-Islam. Hamka, Sejarah Umat Islam. M. Asad, Al-Tarbiyah wa al-Talim fi al-Islam.

117

5. Muhammad Said, Pendidikan dari Zaman ke Zaman.

18. BAHASA INDONESIA (MPK) DESKRIPSI Diarahkan pada pendalaman dan pengembangan wawasan mahasiswa mengenai materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MI, yang mencakup penguasaan kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia secara terpadu. KOMPETENSI 1. Mampu menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun tulisan dengan baik dan benar. 2. Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa. 3. Mampu memahami bahwa keempat keterampilan berbahasa saling berkaitan dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami. 4. Mampu merangsang program pengajaran bahasa dan sastra lintas kurikulum yang terpadu yang berpusat pada anak didik. 5. Mampu melaksanakan pengajaran simulasi untuk membaca dan menulis permulaan. 6. Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan remidiasi. SUBSTANSI MATERI 1. Perkembangan Bahasa I dan II 1.1. Hakikat perkembangan bahasa 1.2. Belajar bahasa lisan 1.3. Perkembangan komunikasi awal 1.4. Komunikasi tertulis

118

2. Pendekatan pengajaran bahasa 2.1. Pendekatan terpadu 2.2. Pendekatan komunikasi 2.3. Pendekatan pengalaman berbahasa 3. Pengajaran membaca dan menulis permulaan 3.1. Kesiapan membaca dan menulis 3.2. Metode dan materi pengajaran membaca dan menulis permulaan 4. Pengajaran bahasa lintas kurikulum 4.1. Pengajaran bahasa lewat sastra 4.2. Pengajaran bidang-bidang studi lewat sastra 5. Program pengajaran bahasa terpadu 5.1. Pengajaran bahasa terpadu 5.2. Pengajaran bahasa lewat bidang studi 6. Mengevaluasi pengajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 MI 6.1. Mengevaluasi kemajuan anak 6.2. Mengevaluasi program pengajaran anak REFERENSI 1. A. Malik Thahir. 1993, Pandai Membaca dan Menulis I, Petunjuk Guru Kelas I, Teratai, Bandung. 2. Agus, dkk. Metode Materi Penilaian Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, PPPG tertulis, Bandung. 3. Agus, dkk. 1997, Bahasa Indonesia Kelas I s.d VI untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah bernuansa IMTAQ,, BWII, Bandung. 4. Ardi, 1978, Membaca dan Menulis Permulaan Metode Struktur Analitik Sintetik, Depdikbud, Jakarta. 5. Burhan, Jazir, dkk. 1972, Nana-Nini, mari Membaca dan Menulis Bahasaku. 6. Depag RI, 1993, Al-Quran dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru, Surya Cipta Aksara, Surabaya. 7. Depdikbud, 1993, Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta. 8. Depdikbud, 1993, Kurikulum Pendidikan Dasar Landasan Program dan Pengembangan, Jakarta.

119

9. Depdikbud, 1994-1995, Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas 1 dan 2 SD, Tim PKG, Kasrang Anyar. 10. Sabarti Akhadiah, dkk. 1997-1998, Pedoman Guru Madrasah Ibtidaiyah, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta. 19. ILMU ALAMIYAH DASAR (MPK) DESKRIPSI Mebahas tentang kajian keilmuan secara mendasara terhadap gejala-gejala alam, sehingga dapat dipahami perannya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Karena itu ilmu ini dapat melengkapi pengembanan pola pikir intelektual muslim, sehingga akan mendasari upaya penguasaan bidang studi lain. DESKRIPSI 1. Kemampuan memahami konsep-konsep alamiah dasar sebagai pelengkap wawasan penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual muslim. 2. Kemampuan memahami ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang terkait dengan alam semesta. SUBSTANSI MATERI 1. Mitos sebagai landasan perkembangan pola pikir manusia. 2. Hubungan pola pikir Eropa dan dunia Islam dengan kelahiran pengetahuan alamiah modern. 3. Batasan, sikap, dan lamgkah-langkah operasional metode ilmiah. 4. Kelahiran alam semesta ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam Modern. 5. Biologi, fisika, kimia, dan perkembangan ketiganya ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Modern dan Islam. 6. Masalah teknologi modern, lingkungan hidup dan upaya mengatasinya. 7. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam memenuhi kebutukan hidup manusia.

120

REFERENSI 1. Ahmad Fud Al-Ahwani, Filsafat Islam, 1983. 2. Arthur Beiser, Bumi, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1984. 3. David Bergamini, Alam Semesta, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1983. 4. Fazlur Rahman, Al-Quran Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 1989. 5. Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press, 1986. 6. IKIP Malang, Ilmu Alamiah Dasar. 7. Maskori Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Rajaeali Press, 1992. 8. Maurice Bucaille, Bibel Al-Quran dan Sains Modern, Bulan Bintang, 1978. 9. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, 1986. 10. Universitas Terbuka, Ilmu Alamiah Dasar, Materi Pokok, 1986. 20. PSIKOLOGI UMUM (MKK) DESKRIPSI Membahas tentang teori-teori psikologi dan tingkah laku manusia sebagai gejala jiwa dan perkembangannya terutama pada peserta didik serta membahas kepribadian dan aspek-aspeknya. Mata kuliah ini berada pada rumpun Psikologi PAI dan ini berkaitan dengan mata kulaiah Psikologi Belajar, Psikologi Agama, dan Psikologi Pendidikan. Mata kuliah ini menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami teori-teori psikologi. 2. Kemampuan memahami tentang struktur dan sifat psikis manusia dan perkembangannya. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah perkembangan psikologi. 2. Berbagai aliran dan metode psikologi. 3. Gejala psikis pada manusia normal. 4. Fase dan ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, 6. Kepribadian dan aspek-aspeknya.

121

7. Fungsi psikologi dalam pendidikan. REFERENSI 1. Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. 2. Agus Sujanto, Psikologi Deskripsi, Jakarta, Aksara Baru, 1986. 3. Bimo Walgito, Psikologi Deskripsi, Yayasan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, 1981. 4. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, 1993. 5. M.A.W. Brouwer, dkk. Kepribadian dan Perubahannya, Gramedia, Jakarta, 1983. 6. Moh. Surya, Psikologi Perkembangan, IKIP Bandung, 1990. 7. Rita L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, PT Gelar Aksara Pratama, 1991. 8. ______, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, 1980. 21. PSIKOLOGI AGAMA (MKK) DESKRIPSI Membahas tentang teori-teori perkembangan jiwa keagamaan pada manusia, pengaruh keyakinan beragama pada perilaku manusia, sebagaimana juga pengaruh pendidikan dan kebudayaan terhadap pembentukan keberagaman seseorang. Sebagai disiplin yang termasuk ke dalam rumpun psikologi, Psikologi Agama menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami gejala-gejala jiwa dalam jiwa manusia beragama. 2. Kemampuan menerapkan psikologi dalam kehidupan manusia beragama. 3. Kemampuan memahami perkembangan beragama bagi pada balita, anak, remaja, dan orang dewasa. 4. Kemampuan melakukan penelitian terhadap proses belajar agama. SUBSTANSI MATERI 1. Batasan, ruang lingkup, dan kegunaan Psikologi Agama. 2. Perkembangan agama pada manusia.

122

3. Kriteria kematangan beragama, problem keimanan, dan gangguan-gangguan terhadap keberagamaan seseorang. 4. Prinsip-prinsip proses internalisasi nilai-nilai agama dan masalah hukuman serta ganjaran bagi perilaku agama. 5. Peran agama dalam memelihara kesehatan mental. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. A. Hasan Gaos, Psikologi Agama, Diktat I dan II. Daniel L. Pals, Seven Theorities of Religion. Djalaludin, Ilmu Jiwa Agama. M. Natsir Ali, Rangkuman Pengantar Ilmu Jiwa Agama. Samsudin Abdullah, dkk, Fenomenologi. W.H. Clark, The Psychology of Religion. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama.

22. ULUM AL-HADITS (MPK) DESKRIPSI Ulum Al-Hadits adalah seperangkat pengetahuan yang menjadi landasan metodologis dalam kegiatan penelitian dan pemahaman hadits, serta kajian terhadap berbagai persoalan menyangkut hadits. Filosofis keilmuan hadits merupakan pengetahuan tentang sumber ajaran agama yang bersifat normatif dan landasan hadits bagi ilmu-ilmu keislaman lainnya. KOMPETENSI 1. Kemampuan mengkaji berbagai persoalan menyangkut hadits. 2. Kemampuan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadits-hadits Nabi dengan pemahaman yang mendalam dan filosofis. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsal, termasuk struktur Hadits, terutama mengenai sanad, matan, dan mukharij. 2. Hadits sebagai sumber ajaran agama.

123

3. Sejarah Hadits yang meliputi pra modifikasi dan modifikasinya. 4. Pengertian, sejarah, dan cabang-cabang Ilmu Hadits. 5. Pembagian Hadits, syarat Hadits Shohih, Hadits Dhoif, dan macammacamnya. 6. Pengertian, objek kajian, dan lafadz-lafadz Ilmu al-Jarhu wa al-Tadil. 7. Hadits Maudlu. 8. Pengertian dan pengenalan Takhrij al-Hadits dan Mukharij. 9. Pengertian, sejarah, dan bantahan tentang Inkaru al-Sunnah. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. M. Ajjaj al-Khatib, Ushulu al-Hadits. Muhammad Thohar, Tafsir Mustholah al-Hadits. Shubhiy al-Shahih, Mabahis fi Ulum al-Hadits. Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Hadits. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. ______, Al-Sunnah Qahl al-Tadwin.

23. ULUM AL-QUR'AN (MPK) DESKRIPSI Berorientasi pada pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Al-Quran secara deskriptif. Karena itu di dalamnya dibahas hal-hal yang bartalian dengan turunnya Al-Quran, tertib ayat, dan surah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabbih, kemujizatan Al-Quran, serta uraian ringkas mengenai tafsir, atwil, dan tarjamah Al-Quran. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami ilmu-ilmu tentang Al-Quran yang mencakup berbagai pokok pembahasan yang diperlukan sebagai salah satu alat untuk memahami kandungan Al-Quran. 2. Kemampuan memahami latar belakang turunnya Al-Quran, tertib ayat dan surah. SUBSTANSI MATERI

124

1. Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ulum Al-Quran. 2. Sejarah turun dan penulisan Al-Quran. 3. Pengertian, ungkapan-ungkapan dan urgensi asbab al-nuzul. 4. Munasabah Al-Quran. Baik pengertian, urgensi, dan kegunaannya. 5. Al-Muhkam dan al-Mutasyabbih. 6. Qiraat Al-Quran. 7. Ijaz Al-Quran. 8. Pengertian dan perbedaan antara Tafsir, Tawil, dan Tarjamah. REFERENSI 1. Al-Suyuti, al-Itqon fi Ulum Al-Quran. 2. Al-Zarqani, Manabi al-Irfan fi Ulum Al-Quran. 3. Ahmad Von Denffer, Ulum Al-Quran: an Introduction to the Sciencies of the Quran. 4. MannaKhil Qathan, Mabahits fi Ulum Al-Quran. 5. Shubhiy al-Shahih, Mabahits fi Ulum Al-Quran. 6. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran. 24. USHUL AL-FIQH (MPK) DESKRIPSI Membahas dasar-dasar pemikiran Islam dalam upaya menetapkan suatu ketentuan hukum berdasarkan dalil-dalil Islami untuk menilai dan mengantisipasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping untuk mendasari penguasaan Fiqh, Tafsir, dan Hadits. Pendalaman Ushul Fiqh harus didasarkan atas penguasaan bahasa Arab, Ilmu Mantik, dan Filsafat Hukum Islam. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami Ushul Fiqh sebagai alat untuk mengistimbatkan hukum. 2. Kemampuan memahami cara-cara mengistimbatkan hukum dengan menggunakan dalil-dalil.

125

3. Kemampuan

menerapkan

cara-cara

mengistimbatkan

hukum

dengan

menggunakan dalil-dalil. 4. Kemampuan dapat memecahkan istimbatkan hukum pada setiap dalil. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, kegunaan, dan objek pembahasan Ushul Fiqh. 2. Hukum, hakim, mahkumfiih, dan mahkum alaih. 3. Masalah-maslah Aam, Khas, Amr, Nahi, Mutlak, Muqayyad, Mujmal, Mubayan, Muradif, dan Musytarak. 4. Di sekitar sumber-sumber hukum Islam. 5. Ijtihad, Ittiba, dan Tarjih. REFERENSI 1. Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fiqh. 2. Khudlory Beik, Ushul Fiqh. 3. Hanafi MA, Ushul Fiqh. 4. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh. 5. Departemen Agama RI, Ushul Fiqh . 25. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM (MKK) DESKRIPSI Membahas rumusan pemikiran secara filosofis mengenai pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits, sehingga merupakan dasar bagi pembentukan dan pengembangan sistem pendidikan Islam. Karena itu mata kuliah ini akan langsung mendasari Ilmu Pendidikan Islam dan Sejarah Pendidikan Islam. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami hubungan filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam. 2. Kemampuan membedakan antara filsafat pendidikan dengan ilmu atau sistem pendidikan Islam.

126

3. Kemampuan memahami pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Islam. 4. Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pendidikan Islam dengan pendekatan filsafat. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam. 2. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang alam semesta, manusia, masyarakat, dan ilmu pengetahuan. 3. Pengertian dan hakekat pendidikan, pendidik, anak didik, dan etika ilmuan. 4. Pengertian dan hakekat kurikulum, alat pendidikan dan evaluasi. 5. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem. 6. Pemikiran filsafat pendidikan dari berbagai ahli baik dalam negeri maupun luar negeri (luar Indonesia). REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Pendekatan Filsafat. Jamaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam. M. Al-Raumil al-Syaukani, Filsafat Pendidikan Islam. M. Fadli Jamali, Filsafat dalam Islam. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam.

26. ILMU KALAM (MKK) DESKRIPSI Mata kuliah ini berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir kalamiah Islami secara historis sejak masa klasik, pertengahan sampai modern. Karena itu mata kuliah ini menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lainnya. KOMPETENSI 1. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi pemikiran kalam secara tepat dan benar. 2. Kemampuan memahami latar belakang dan pemikiran berbagai aliran kalam.

127

3. Kemampuan memahami perbandingan tokoh-tokoh aliran kalam. SUBSTANSI MATERI 1. Dasar-dasar Ilmu Kalam dan hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat dan Tasawuf. 2. Pemikiran Ilmu Kalam 3. Perbandingan antar aliran mengenai pelaku dosa besar, iman, dan kufur, perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak dan keadilan Tuhan, serta masalah imamah. 4. Studi kritis terhadap aliran-aliran pemikiran kalam. REFERENSI 1. Al-Asyari, Abu al-Hasan Ali Ismail, Maqalat al-Islamiyiin wa Ikhtilafu alMushlliin, Kairo, Maktabah Nahdah, Misriyah, 1950. 2. Al-Ghurobi, Ali Musthafa, Tarikh al Firaq al-Islamiyah wa Nasyat Ilmu alKalam Inda al-Muslimin, Kairo, 1957. 3. Al-Syahrastani, Abu Bakar Ahmad, al-Milal Wa al-Nihal, Berut Darul alFikri. 4. Badawi, Abdu al-Raluna, Maqalat al-Islamiyah. 5. Khan, Wahid al-Din, al-Basu al-Islami. 6. Mahmud, Abdul al-Hakim, al-Tauhid al-Kalish. 7. Nasution, Harun, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah: Analisis Perbandingan, Jakarta, UPress, 1986. 27. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (MPB) DESKRIPSI Diarahkan pada pembahasan mengenai konsep-konsep strategi belajar mengajar dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan strategi perencanaan pengajaran, strategi penyampaian, serta strategi pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas di MI. pengembangan berbagai strategi tersebut dengan mempertimbangkan tujuan dan karakteristik bidang studi. Kendala-kendala pengajaran karakteristik murid MI, sehingga dapat dicapai pembelajaran yang efisien, efektif, dan mempunyai daya tarik.

128

KOMPETENSI 1. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi strategi belajar mengajar. 2. Mampu mengimplementasikan strategi belajar mengajar pada proses belajar mengajar di MI. 3. Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar-dasar pemilihan metode dalam pembelajaran. 4. Mampu mempertimbangkan teori-teori strategi belajar mengajar pada waktu proses belajar mengajar. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, klasifikasi, implementasi strategi belajar mengajar. 2. Ciri-ciri, tujuan, dan prinsip-prinsip umum metode mengajar. 3. Pendekatan metode/teknik mengajar. 4. Manajemen kelas; pengertian manajemen kelas, disiplin kelas, organisasi kelas, dan seni mengelola kelas. 5. Media pengajaran REFERENSI 1. H.E. Komar, dkk, Strategi Belajar Mengajar, 1995. 2. H. Mansur, Strategi Belajar Mengajar (Modul), Dirjen Pembinaan Kelebmagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991. 3. J.J. Hasibuan dan Moesjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1986. 4. Nana Sujana dan Daeng Arifin, Cara Belajar Siswa Aktif, Sinar Baru, Bandung, 1988. 5. Na Ametambun, Manajemen Kelas, Terbitan Katigo, 1981. 6. Winarno Surachman, Metodologi Pengajaran Nasional, Jamars, 1979. 7. ______, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, 1989. 8. _____, Pengelolaan Belajar dan Kelas, Bandung, 1993. 28. METODOLOGI PENELITIAN (MKB) DESKRIPSI

129

Membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai dari mengidentifikasi masalah, menyusun rancangan, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta menuliskan laporan hasil penelitiannya sebagai karya ilmiah dalam bidang pendidikan. Mata kuliah ini sangat berguna untuk penyusunan skripsi dan pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Filsafat Ilmu dan Statistik Pendidikan. KOMPETENSI 1. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan. 2. Kemampuan menyusun rencana penelitian. 3. Kemampuan mengolah, menganalisis data penelitian. 4. Kemampuan melaporkan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang pendidikan. SUBSTANSI MATERI 1. Kriteria dan jenis-jenis penelitian ilmiah. 2. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka penelitian. 3. Penentuan bahan pustaka dan langkah-langkah penelitian. 4. Masalah pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan analisis data. 5. Penarikan kesimpulan. 6. Format penulisan, teknik pengutipan, dan penulisan laporan. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. David J. Fox, Research Process in Education, Holt, New York, 1969. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1982. Manasse Mallo, Metode Penelitian Masyarakat, UI, Jakarta. Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1982. Masri Singaribun, Pedoman Praktis Membuat Usul Penelitian. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I & II, UGM, Yogyakarta, 1988.

29. BAHASA INGGRIS (MPK) DESKRIPSI

130

Diarahkan untuk membekali dan memberikan kemampuan berkomunikasi lisan dalam bahasa Inggris secara sederhana kepada calon guru dan diarahkan untuk membekali calon guru dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing. KOMPETENSI 1. Mampu mengenal dan mengeja huruf bahasa Inggris, nama-nama benda, warna, ruangan di dalam rumah, bentuk benda, dan waktu. 2. Mampu melakukan percakapan yang sederhana. SUBSTANSI MATERI 1. Alphabet, things, colour, and house. 2. Simple conversation. 3. Thing shape 4. Telling the time. 5. Hobbies 6. Kind of job. 7. Apologize. 8. At the zoo. 9. Direction. 10. Visiting the movie. 11. Grammar. REFERENSI 1. A Perfect English Grammar, A.J. and A.V. Klastinet, ELBS and OXFORD University Press Grammer. 2. First things First Vocabulary. 30. STATISTIK PENDIDIKAN (MKB) DESKRIPSI Membahas cara-cara mengumpulkan, mengolah, dan mengorganisasi data melalui data, tabel dan grafik, ukuran gelaja pusat, ukuran variasi, regresi linier sederhana

131

dalam analisis korelasioner, pengujian hipotesis, dan beberapa teknik yang tergolong statistika parametrik dan nonparametrik. Mata kuliah ini juga membahas aplikasi perhitungan ststistika, sehingga dapat membantu mahasiswa mengembangkan evaluasi pendidikan dan melakukan penelitian pendidikan dengan analisis kuantitatif. Untuk mempelajari mata kuliah ini mahasiswa harus sudah menguasai metodologi penelitian. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami teori-teori statistik pendidikan. 2. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik dasar cara menyajikan, mengolah, dan menganalisis data. 3. Kemampuan menguji hipotesisi serta dapat menggunakan hasilnya secara tepat dalam kegiatan evaluasi dan penelitian pendidikan. SUBSTANSI MATERI 1. Hubungan penelitian, Pendidikan, dan Statistika. 2. Penyusunan distribusi frekuensi dan penyajian grafiknya. 3. Ukuran gejala pusat dan variabilitas sebagai dasar analisis kenormalan, kelinieran, dan korelasi. 4. Konsep dan pengujian hipotesis dalam analisis regresi, korelasi, dan uji perbedaan dua rata-rata populasi. 5. Analisis variansi dan statistik non parametrik. REFERENSI 1. Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1989. 2. Edwards, A.L. An Introduction to Linear Regression and Correlation, Freeman and Company, New York, 1984. 3. Endi Nurgana, Statistika Untuk Penelitian, Permadi, Bandung, 1985. 4. Furqon, Statistika Terapan untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997. 5. Shavelson, R.J. Statistical Reasoning for Behavioral Sciences, Allyn and Bacon, Boston, 1988. 6. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996.

132

31. EVALUASI PENGAJARAN (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada pembahasan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip pengukuran dan penilaian, pengembangan tes hasil belajar, pengelolaan dan penggunaan pengukuran hasil belajar serta pengenalan tentang syarat-syarat pokok tes yang baik, baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotorik. KOMPETENSI 1. Mampu membedakan pengukuran pengujian dan evaluasi pengajaran. 2. Mampu memahami prinsip-prinsip konstruksi tes hasil belajar, prinsip-prinsip pengadministrasian tes hasil belajar. 3. Mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan dan pengajaran. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian pengukuran, meliputi: definisi pengukuran, contoh-contoh pengukuran, kegunaan pengukuran pendidikan dan pengajaran. 2. Pengertian pengujian, meliputi: definisi pengujian pendidikan, manfaat pengujian pendidikan. 3. Pengertian evaluasi pengajaran, meliputi: definisi evaluasi, evaluasi sebagai proses pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran. 4. Hubungan antara pengukuran, pengujian, dan evaluasi pengajaran. 5. Tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi hasil belajar, meliputi karakteristik TLK, ranah kognitif, ranah apektif, dan ranah psikomotorik. 6. Prinsip-prinsip konstruksi tes-tes essai, benar salah, pilihan ganda, dan menjodohkan. 7. Administrasi evaluasi. 8. Beberapa aspek analisis butir soal. 9. Pemanfaatan hasil evalusi dan TIK dan perbaikan proses belajar mengajar. REFERENSI

133

1. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-peinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran. 2. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar, Bandung, Remaja Rosda Karya. 3. Suharsismi Arikunto, Perkembangan Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bina Aksara. 4. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990. 5. Wayan Nurkencana dkk, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1986. 32. ADMINISTRASI PENDIDIKAN (MPB) DESKRIPSI Mata kuliah ini membahas dasar-dasar, tata kerja kelembagaan pendidikan, administrasi keguruan, serta fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator. Mata kuliah ini berhubungan erat dengan dasar-dasar kependidikan, Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengembangan Kurikulum dan Bimbingan dan Penyuluhan. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami konsep dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan. 2. Kemampuan dan terampil menerapkan teori administrasi pendidikan dalam kegiatan pendidikan. 3. Kemampuan memahami teori-teori administrasi pendidikan yang berkembang dan aktual. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, dasar, tujuan dan ruang lingkup administrasi pendidikan. 2. Administrasi personal Sekolah, kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan. 3. Administrasi siswa dan kerja sama Sekolah dengan masyarakat. 4. Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan. 5. Administrasi keguruan. 6. Undang-undang Pokok Kepegawaian dan kode etik keguruan.

134

7. UU. RI No.2 tahun 1989 dan peraturan Pemerintah No.27, 28 & 29 tahun 1990. 8. Administrasi dan supervisi pendidikan. 9. Struktur Organisasi Pendidikan Nasional di Indonesia. 10. School Based management di tingkat pendidikan dasar. 11. Kepemimpinan dalam pendidikan. 12. Professionalisasi Administrasi pendidikan. REFERENSI 1. Bappenas, School Based Management, 1999. 2. Dadi Permadi, Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah, Sarana Panca Karya, Bandung, 1998. 3. Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Petunjuk Administrasi SMU, 1997. 4. Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta, 1997. 5. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1985. 6. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta, 1998. 7. Lane, Roland, G., Foundation of Education Administration; Behavioral Analysis, The McMillan Co, New York, 1967. 8. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya, Bandung, 1998. 9. Moh RifaI, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1982. 10. Nurhadi Nawawi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, 1983. 11. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa Bandung, 1993. 12. Peit A. Suhertian dan Frans Nataheru, Prinsip dan Letak Supervisi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1981. 13. Soetopo Handayat dan Waasti Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1984. 14. UU RI No. 2 Tahun 1999. 15. UU RI Otonomi daerah Tahun 1999. MKPAI (MKK) DESKRIPSI Diarahkan untuk mengembangkan wawasan dan sikap mahasiswa dalam meyakini, memahami, dan mengamalkan aajaran Islam secara utuh dan

135

menyeluruh, sebagai landasan bagi pengembangan agama Islam dalam hubungannya dengan bidang studi lainnya. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan cara pembelajaran secara agamis. KOMPETENSI 1. Memiliki wawasan tentang agama dalam hubungannya dengan kehidupan manusia. 2. Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh. 3. Memahami sumber-sumber ajaran Islam dan cara menggali ajaran Islam dan sumbernya. 4. Memiliki wawasan yang luas dan terpadu tentang ajaran Islam dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan untuk menciptakan suasana keagamaan Islam dalam proses pendidikan. SUBSTANSI MATERI 1. Manusia dan agama. 2. Dimensi-dimensi keberagaman siswa. 3. Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia. 4. Kedudukan dan fungsi agama dalam sistem budaya dan peradaban manusia modern. 5. Kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan unsur etika sumber daya. 6. Perspektif kehidupan keagamaan di Indonesia untuk generasi mendatang. 7. Pengertian agama Islam. 8. Perspektif iman, ilmu-amal, dan taqwa dalam Islam. 9. Sumber-sumber ajaran Islam.

136

10. Pandangan Islam tentang Allah, manusia, dan alam semesta serta keterpaduan, keserasia, keselarasan, dan keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah SWT, sesama manusia, dirinya sendiri, makhluk lain, dan lingkungannya. 11. Islam dalam lintasan sejarah dan ibrah masing-masing periode sejarah. 12. Islam dan kebudayaan. 13. Islam dan pendidikan. 14. Islam dan masalah sosial ekonomi. 15. Islam dan IPTEK. 16. Islam dan kesehatan serta hubungannya dengan lingkungan hidup yang mencakup prinsip-prinsip Islam mengenai masalah kesehatan dan lingkungan hidup. REFERENSI 1. Al-Ghazali, M. 1993, Studi Kritis atas Hadits Nabi SAW. Bandung, Mizan. 2. Ali S. Amir. Tt. The Spirit of Islam (A History of The Evolution and Idelas of Islam), London; Christophers, Sixth Impression. 3. Al-Shoumy, A. dkk. 1995, Mujizat Al-Quran dan Al-Sunnah tentang IPTEK, Jakarta, Gema Insani Press. 4. Al-Syaibany, O.M. Al-Thoumy. 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang. 5. Anshary, E.S. 1980, Kuliah Al-Islam, Bandung, Pustaka. 6. Ash-Sghidiqy, T.M.H.1974, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Jakarta, Bulan Bintang. 7. Ditbinperta, Depag RI, 1998, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Ilmu Biologi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Jakarta, Ditjen Binbaga Islam. 8. Fazlurrahman, 1983, Tema Pokok Al-Quran, Bandung, Pustaka. 9. Ismail, M.S.tt. Ilmu Hadits (Pengantar Sejarah dan Istilah). 10. Mhmudunnasir, S. 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Remaja Rosdakarya. 11. Majid, N. 1995, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta, Yayasan Paramadina. 12. Muthahhari, M. 1989, Manusia dan Agama, Bandung, Mizan. 13. Nasution, H. 1984, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI, Press. 14. Qordlawi, Y. 1993, Kaifah Nataa amalu Maal-Sunnah al-Nabawiyyah, Bandung, Karisma. 15. Shihab, M.Q. 1992, Membumikan Al-Quran, Bandung, Mizan.

137

16. Syaltut, M. 1975, Al-Islam Aqidah wa al-Syariah, Kairo, Dar al-Syuruq.

33. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN (MPB) DESKRIPSI Merupakan pertemuan antara psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan anak untuk memberikan landasan yang kokoh dan kerangka teoritik praktek pendidikan. Karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada pengembangan mahasiswa tentang hakekat psikologi, konsep, dan prinsip tentang perkembangan belajar serta implikasinya bagi strategi belajar. KOMPETENSI 1. Mampu memahami pengertian dasar psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan. 2. Mampu memahami teori-teori psikologi pendidikan dan perkembangan individu anak. 3. Mampu memahami fase-fase dan ciri-ciri perkembangan anak dalam berbagai segi. 4. Mampu memahami implikasi psikologi pendidikan dan perkembangan terhadap pendidikan anak. 5. Mampu mengaplikasikan teori-teori pendidikan dan perkembangan dalam proses belajar dan mengajar. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian, ruang lingkup, dan objek ilmu jiwa belajar. 2. Hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan. 3. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada balita. 4. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada anak dan remaja. 5. Hakekat perkembangan anak dididk. 6. Perkembangan biologis dan perseptual anak.

138

7. Proses belajar siswa. 8. Perkembangan kecerdasan anak. 9. Perkembangan bahas. 10. Motivasi tentang mengapa (perilaku anak). 11. Perkembangan sosial dan pribadi anak. 12. Lingkungan perkembangan anak di pusat pendidikan, keluarga, sekolah, dan masyarakat dan aspek-aspek terkait, teman sebaya, keseragaman budaya, dan media massa. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Abdulloh Nasirwwana, Tazrbiyatul aulad fil Islam. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jilid I dan II, Jakarta, Airlangga, 1979. 5. Usman Najiti, Al-Quran wa Ummun-nafsi.

34. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (MBB) DESKRIPSI Sebgai guru harus menyadari akan kebutuhan individual anak dan mampu mengembangkan layanan pendidikan yang cocok dengan kebutuhan dan karakteristik individual anak. Karena itu, mata kuliah ini berusaha mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan peran bimbingan dan penyuluhan secara agamis dan psikologis sebagai bagian terpadu dari tugastugas kependidikan. KOMPETENSI 1. Mampu memahami pengertian latar belakang dan kedudukan bimbingan dan konseling. 2. Mampu memahami tujuan dan fungsi BK. 3. Mampu memahami implikasi BK dalam proses belajar dan mengajar.

139

4. Mampu melaksanakan bentuk-bentuk pelaksanaan BK sederhana terhadap individu anak. SUBSTANSI MATERI 1. Pengertian latar belakang dan kedudukan BK. 2. Tujuan dan fungsi BK dan inplikasinya dalam proses belajar mengajar di SD/MI. 3. Sasaran dan ruang lingkup BK. 4. Jenis dan kegunaan data BK serta pengumpulannya. 5. Bentuk-bentuk pelayanan BK. 6. Jenis-jenis masalah murid dan usaha penanganannya. 7. Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama Islam. 8. Jenis-jenis masalah perilaku menyimpang. REFERENSI 1. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Andi Ofset, Andi Ofset, Yogyakarta, 1993. 2. Cartledge, Gwendolyn dan Milburn, Joanne F, 1986, Teachings Social Skill to Children, Pergamnon Books, Inc, New York. 3. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling. 4. H.M. Arifin, Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. 5. Winkle, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia, Jakarta. 35. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MKB) DESKRIPSI Berorientasi pada upaya membimbing mahasiswa untuk menerapkan teori-teori kependidikan dalam pengalaman di lapangan, mulai dari upaya memahami keadaan sekolah, menyusun rencana pengajaran, latihan keterampilan mengajar, mengembangkan administrasi sekolah, sampai ke latihan membimbing siswa.

140

Pengambilan program mata kuliah ini harus didasari oleh penguasaan teori-teori kependidikan termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, dan Perencanaan Sistem Pengajaran. KOMPETENSI 1. Kemampuan mengantisipasi pelaksanaan tugas sebagai guru. 2. Kemampuan menyelenggarakan program pendidikan. 3. Kemampuan mempraktekan penyelenggaraan administrasi sekolah. 4. Keterampilan dalam menyampaikan materi. 5. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan berbagai strategi mengajar. SUBSTANSI MATERI 1. Mengobservasi keadaan siswa, guru, dan instrumen Sekolah. 2. Latihan menyusun rencana pengajaran dengan berbagai strategi mengajar. 3. Latihan keterampilan mengajar. 4. Latihan memberikan bimbingan kepada siswa. 5. Mempraktikan penyelenggaraan administrasi sekolah. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. A. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta, 1980. Hasibuan, dkk. PBM Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, 1991. Hasibuan dan Nudjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1982. J.L. Bolla, Keterampilan Mengelola Kelas, Depdikbud, 1982. S.L. La Sulo, et al., Micro Teaching, Depdikbud, Jakarta, 1980. S. Mapassaro, Pengembangan Program Pengalamn Lapangan, 1982.

36. ILMU PENDIDIKAN II (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon guru yang memiliki pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan secara luas dan komprehensif, serta penghayatan tentang peranan tugas profesional guru. karena itu, mata kuliah

141

ini ditekankan pada pembahasan tentang hubungan manusia dan pendidikan, pendidikan dan persekolahan, sistem pendidikan nasional di Indonesia, profesi guru, dan tugas-tugas administrasi guru. KOMPETENSI 1. Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan nasional. 2. Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem pendidikan formal. 3. Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia. SUBSTANSI MATERI 1. Manusia dan Pendidikan. 2. Dasar-dasar pendidikan. 2.1. Dasar Religius 2.2. Dasar Filosofis 2.3. Dasar Psikologi 2.4. Dasar Sosiologi 2.5. Dasar Teknologis 3. Pendidikan, sekolah, dan masyarakat. 4. Sistem pendidikan nasional di Indonesia. 5. Profesi guru. 6. Inovasi pendidikan. 7. Tugas-tugas administrasi Guru Sekolah Dasar. REFERENSI 1. Ahmad Tafsir, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya. 2. Alfred, Bork. 1979, School For Tomorrow, International Journal of Educational Research. 3. Al-Abrasy, Muhammad Atiyah, 1974, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang. 4. Depdikbud, 1983, Wawasan Pendidikan Guru, Jakarta; Ditjen Dikti.

142

5. Driyarkara, 1970, Filsafat Manusia, Yogyakarta, Raka Press. 6. Houston, W. Robert, dkk. 1988, Touch the Future Teach, New York West Publishing co. 7. Imam Barnadib, 1988, Ke Arab Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta, Depdikbud. 8. Tim Dosen IKIP, 1981, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, IKIP, Malang. METODOLOGI STUDI ISLAM (MPK) DESKRIPSI Matakuliah ini berorientasi pada pembinaan cara-cara berfikir Islami dan berbagai pendekatan memahami Islam, mulai dari sumber, aqidah, hokum, perilaku penganut, sampai ke pranata keagamaannya. Oleh karena itu, matakuliah ini berkaitan erat dengan matakuliah Ulum al-Quran, Ulum al-Hadits, Ushul al-Fiqh dan akan mendasari pendalaman matakuliah tafsir, hadits, fiqh, dan matakuliah keislaman ainnya. KOMPETENSI 1. kemampuan memahami cara-cara berfikir Islami. 2. Kemampuan menerapkan cara-cara mempelajari sumber-sumber, aqidah,hukum,akhlak,pengalaman, dan pranata keagamaan Islam. SUBSTANSI MATERI a. Pengantar perkuliahan tentang metodologi dan beberapa pendekatan studi Islam. b. Definisi, ruang lingkup dan pembidangan ajaran Islam. c. Konsep Islam sebagai sumber ajaan, pemahaman dan pengalaman. d. Sumber dan metode mempelajari sumber ajaran Islam. e. Metode mempelajari pemahaman Islam, mulai dari aqidah, filsafat, hukum, sampai ke akhlak/tasawuf.

143

f. Metode mempelajari pengamalan Islam dalam pranata dan masyarakat Islam, termasuk didalamnya politik, ekonomi, social, budaya dll. REFERENSI a. Syekh M.Syaltut, Islam aqidah wa syariah. b. M. Ghalab, Hadza wuwa al-Islam. c. fazlur Rahman, Islam. d. Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya. e. Harun nasution, Theologi Islam. f. M. Ali, The religion of Islam. g. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam. h. M.Quraisy Shihab, Wawasan al-Quran. i. Thomas Kuhn, The structure of Scientific Revolution. j. Shalahuddin Sanusi, Pandangan hidup Muslim. k. M.Iqbal, The Reconstruktion of Religions thought in Islam.

PENGEMBANGAN KURIKULUM (MPB) DESKRIPSI Matakuliah ini membahas kurikulum dan pengembangan untuk pengajaran Agama Islam pada tingkat dasar an menengah, baik pada sekolah-sekolah maupun pada madrasah-madrasah yang bercirikan Islam. Matakuliah ini erkaitan erat dengan ilmu Pendidikan, psikologi belajar Agama, Perencanaan system PAI, statistic pendidikan, dan system evaluasi PAI. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami teori-teori konsep kurikulum. 2. Kemampuan merancang dan mengembangkan kurikulum PAI di sekolah dan luar sekolah. 3. Kemampuan menginovasi kurikulum yang bercirikan Islam.

144

SUBSTANSI MATERI a. Pengertian, kedudukan dan komponen-komponen kurikulum. b. Analisis system dan jenis-jenis pengembangan kurikulum. c. Model dan langkah-langkah pengembangan kurikulum. d. telaah kritis pengembangan kurikulum Sekolah dan madrasah di Indonesia. e. Perbandingan isi dan tujuan Pendidikan Islam dalam kurikulum Sekolah dan madrasah mulai 1945 sampai 2007. f. Perencanaan pengembangan kurikulum PAI di masa dating untuk tingkat dasar dan menengah pada sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah. REFERENSI 1. S. Nasution, Asas-asas kurikulum, 1978. 2. Depdikbud, Pembaharuan Pendidikan di Indonesia, 1971. 3. DEPAG.RI, Kurikulum Pendidikan Agama, 1994. 4. Depdikbud/Depag.R.I, Kurikulum yang sedang diharapkan di Sekolah / Madrasah. 5. Teks book, Pendidikan Agama Islam SMP/Mts, SMA/MA, SMK/MAPK. 6. Hilda Taba, Curriculum development Theory and Practise, 1962. 7. Conny Semiawan, pengembangan kurikulum 1984, Latar belakang dan implikasinya, 1985. 8. Warijan et.al, Pengembangan kurikulum dan system Instruksional, Depdikbud, 1984.

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN(MPB) DESKRIPSI Membahas berbagai permasalahan yang berkembang secara aktual secara aktual mengenai pendidikan (Islam) di berbagai negara pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Rincian pembahasan antara lain meliputi: profesionalitas pendidik agama, pengelolaan pendidikan Islam, strategi pendidikan generasi muda muslim, otonomi daerah dan pendidikan, reformasi pendidikan nasional, sosok guru muslim ideal di abad millenium, pendidikan Islam dan kemajuan sains, dll.

145

Diakhiri dengan kunjungan ke lembaga pendidikan terkait untuk menyerap berbagai masalah yang berkembang saat ini serta laporan kunjungan dan seminar. KOMPETENSI 1. Memiliki kemampuan memahami masalah-masalah pendidikan yang sedang berkembang 2. Kemampuan menganalisis berbagai permasalahan dalam pengembangan pendidikan 3. Kemampuan menyikapi secra objektif masalah-masalah pendidikan yang berkembang 4. Kemampuan memahami teori-teori pendidikan yang aktual SUBSTANSI MATERI a. Pengertian dan kegunaan bagi perluasan wawasan pemikiran b. Model pendidikan Islam pada era global dan pendidikan generasi muda c. Pola kerja sama tri pusat pendidikan Islam d. Otonomi daerah dan pendidikan e. Memahami kembali profesi keguruan f. Reformasi pendidikan nasional g. Strategi pendidikan nasional h. Pendidikan Islam dan kemajuan sains i. Modernisasi pendidikan Islam dan epistimologi ilmu j. Manajemen berbasis sekolah k. Paradigma manajemen pendidikan Islam l. Penyususnan laporan kunjungan m. Seminar hasil kunjungan REFERENSI a. A. Tafsir, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, 2004

146

b. A. Sanusi. 1998. Pendidikan Alternatif, Bandung, PPS IKIP Bandung c. Azmyumardi Azra. 2000. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, Jakarta, Logos d. Dedi Supriadi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta, Adicita Karya Nusa e. Engkoswara. 1999. Menuju Indonesia Modern 2020, Bandung, Yayasan Amal Keluarga f. Fasli Jalal & Dedi Supriadi. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah, Yogyakarta, Adicita Karya Nusa g. Suryadi A, Tilaar HAR. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu Pengantar, Bandung, Rosda Karya h. Soediarto. 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, PT. Grasindo i. Tilaar HAR. 1994. Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung, Rosda Karya j. Tim Pokja SBM Dinas Pendidikan Nasional Jabar. 2001. Pedoman Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, Diknas Jabar k. Tim Teknis Bappenas. 1999. School Based Management di Tingkat Sekolah Dasar, Jakarta, Bappenas l. Tap MPR tahun 1999 m. UUSPN (UU RI No. 2 Tahun 1989) n. UU Otonomi daerah Tahun 1999 o. ____, 2001. Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi Daerah, Bandung, Yayasan Amal Keluarga p. ____, 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Magelang, Tera Indonesia

MASAIL AL-FIQHIYAH AL-HADITSAH(MKK) DESKRIPSI Membahas masalah-maslah baru dari berbagai fenomena yang muncul sesuai dengan perkembangan unsur-unsur kemasyarakatan yang membutuhkan jawaban berdasarkan pemahaman agama (Fiqh), dengan mata kuliah ini, disamping mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah tersebut, juga mampu melakukan Istimbath hukum dan dalil-dalil syari. mata kuliah ini terkait dengan Al-Quran dan Hadits, Ushul Fiqh dan Qaidah Fiqhiyah.

147

KOMPETENSI 1. Kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah baru dalam fiqh Islam 2. Kemampuan memecahkan masalah fiqh yang aktual dalam memasyarakat 3. Kemampuan memahami ajaran Islam yang berkaitan dengan masalah-masalah yang berkembang di masyarakat SUBSTANSI MATERI a. Akad nikah dengan alat teknologi maju b. Kepala Negara wanita dan udzur menurut Islam c. Anak pungut dan anak angkat d. Anak jinah dan anak hasil inseminasi e. Bayi tabung dan kloning f. Abortus g. Penggunaan organ tubuh, ari-ari, dan air seni manusia untuk kepentingan obatobatan dan kosmetik h. Bank ASI dan Bank Sperma i. Transpalansi anggota badan, transfusi darah j. Oparasi plastik dan ganti kelamin k. Asuransi jiwa l. Undian dan lotere m. Pasar uang dan Bursa Valuta Asing n. Pelaksanaan shalat jumat dua gelombang o. Makar REFERENSI a. b. c. d. Abdul Rahman Isa, Al-Muamalah al-Haditsah wa Ahkamuha A. Hasan, Soal Jawab Agama Dr. Fuad Faakhrudin, Riba dalam Bank, Koparasi, Perseroan, dan Asuransi Dr. Muhammad Syaltut, Al-Fatawa

148

e. f. g. h. i.

Dr. Ysuf Qardhawy, Fiqh al-Zakat Dr. Ysuf Musa, Al-Fiqh Hasbi Ash-Shiddieqy, Hukum Islam Muhammad Abduh, Tafsir al-Manar Prof. Drs. Msfuk Zuhdi, Masailul Fiqh

QIRAATUL AL KUTUB(MKB) DESKRIPSI Membahas teks-teks keagamaan dan qowaid materi bacaan melalui latihan membaca, menerjemahkan, dan menyimpulkan kandungannya. Dasar pengambilan mata kuliah ini adalah kelulusan mata kuliah bahasa Arab, sehingga dapat menunjang upaya memahami mata kuliah Keislaman KOMPETENSI 1. Kemampuan membaca teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab 2. Kemampuan memahami teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab 3. Kemampuan memahami unsur-unsur qowaid materi bacaan dalam teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab SUBSTANSI MATERI a. Membaca dan menerjemahkan tekas agama dengan latihan memahami fail, maful, isism inna dan anna dan khabarnya, khabar mubta, khabar muqaddam, mubtada muakhar. b. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami jumlah ismiah, jumlah filiyah, masdar, dan kata-kata sifat. c. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami mudhof ilaih, mana huruf jarr, wawu athaf, wawu istinaf, fa athaf, fa talil. d. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami isim dan khabar kaana, ungkapan-ungkapan aktif dan pasif, almausul dan silahnya.

149

e. Membaca dan menerjemahkan teks keagamaan dengan latihan memahami fiil syarat dan jawabnya, tamyiz, dan hal. f. Membaca dan menerjemahkan teks keagamaan dengan latihan memahami maful bih, maful mutlaq, maful liajlih, mana hakiki, dan mana majazi. REFERENSI a. Al-Quranul al-Karim, Hadits-hadits Nabi b. Kitab-kitab Muraji, Agama dalam Perkuliahan c. Buku-buku Qowaid 1). Hanafi Bek Na Akharun, Qowaidu al-Lughatu al-Arabiyah 2). Abbas Hasan, Al-Nahwu al-Wafi, Daru al-Maarif, Kairo 3). Ali Al-jarami dan Musthofa Amin, Al-Balaghatu al-Wadhihah, Daru alMaarif, Kairo MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN JASA PENDIDIKAN(MBB) DESKRIPSI Membahas dasar-dasar pembentukan kepribadian, wawasan dasar kewirausahaan, manajemen usaha pendidikan, dan model-model potensi kewirausahaan pendidikan. Mata kuliah ini membekali mahasiswa PAI untuk memiliki jiwa kewirausahaan dalam jasa pendidikan. KOMPETENSI 1. Kemampuan memahami, merumuskan, dan menerapkan teori-teori, konsep, model, dan praktis pendidikan kedalam setting sosial yang cepat dan tepat. 2. Kemampuan merumuskan dan memenej potensi-potensi kewirausahaan profesi pendidikan baik produk gagasan, jasa maupun barang, menuju produktivitas dan kualitas hidup yang sesungguhnya. SUBSTANSI MATERI a. Landasan Pembentukan Kepribadian (Based High Personality)

150

o Teologi dan filosofi kemandirian hidup o Etos kerja kewirausahaan o Super motivasi kewirausahaan o Pengembangan kepribadian Inter-independen o Berpikir positif, kreatif, produktif, dan mandiri o Guess presenter I: Model wirausaha b. Wawasa Dasar Kewirausahaan (Based High Enterpreneurial Knowledge: Analisis SWOTE) o Perencanaan kewirausahaan jasa pendidikan o Identifikasi kewirausahaan jasa pendidikan o Studi kelayakan kewirausahaan jasa pendidikan o Desain produk (gagasan, jasa, dan barang) o Guess presenter II: Model wirausahawan sukses c. Manajemen Usaha jasa Pendidikan (Based High Management Skill: Conceptual Skill, Design skill, Social Skill, and Technical Skill) o Manajemen sumber daya manusia o Manajemen Fund-raising dan keuangan o Manajemen produksi dan pemasaran o Manajemen perubahan dan pengelolaan konfliks o Manajemen komunikasi, negosiasi dan selling usaha jasa pendidikan o Guess presenter III: Super model manajer sukses d. Model-model Potensi Kewirausahaan Sukses (Based High Enterpreneurial Model) o Penelitian konsep, metodologi, dan model-model pendidikan o Pelayanan jasa konsultasi dan pelatihan kependidikan o Pengembangan produk barang pendidikan

151

Produk buku sumber pembelajaran (sekolah, luar sekolah, dan balitamanula) Produksi media dan alat peraga pembelajaran Pengembangan dan penyediaan sarana pendidikan

o Kunjungan model REFERENSI a. Buchori Alma, Kewirausahaan Panduan Perkuliahan, bandung, Alfabeta, 1999 b. Bobbi dePorter & Make Hernacki, Quantum Business, Bandung, Kaifa, 1999 c. David J. Schwarts, Berpikir dan Berjiwa Besar, Binarupa Aksara, 1992 d. Mansyur Wiratmo, Pengantar Kewirausahaan, Yogyakarta, BPFE, 1995 e. Mursidin, Filsafat Kemandirian Hidup, Bandung, Tunas Nusantara, 2001 f. Nanat fatah Natsir, Etos Kerja Sufisme, Bandung SGD Press, 2000 g. Peter F. Drucker, Inovasi dan Kewirausahaan, Jakarta, Erlangga, 1994 h. Philif Kotler, Manajemen Pemasaran, jakarta, Prenhallindo, 1997 i. Setyo Wibowo, Rahasia Mencapai Sukses, Surabaya, Tiga Dua, 1996 j. Syahrial Yusuf, Kiat Menjadi Pengusaha Sukses, Jakarta, Mutiara Sumber Widya, 1998 k. Toto Tasmara, Etos Kerja Muslim, Jakarta, Jamiatul Ikhwan, 1993 l. Vincent P. Barabba & Gerald Zaltman, Hearing Voice The Market, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1997 m. Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, Jakarta, Prenhallindo, 1997 n. Wasty Soemanto, Pendidikan Kewirausahaan, Jakarta, Bumi Aksara, 1993 FILSAFAT UMUM(MKK) DESKRIPSI Mata kuliah ini mempunyai tujuan agar mahasiswa menguasai dasar pemikiran filsafat dari awal perkembangannya sampai munculnya Renaissance serta relasinya dengan ilmu pengetahuan. TOPIK INTI 1. Pengertian, obyek, metode, dan struktur pembahasan filsafat

152

2. Sistematika pembagian filsafat 3. Hellenisme (metologi dan filsafat serta ilmu pengetahuan) 4. Isi pemikiran metologi (Tuhan, manusia, dan alam) 5. Filsafat Yunani kuno 6. The one and the many: Problem awal filsafat 7. Pra materialistik 8. Filsafat alam sebagai sikap demitologi 9. Edialisme Plato 10. Realisme Aristoteles 11. Atomisme 12. Tuhan dalam pandangan filsafat Yunani kuno 13. Filsafat Patristik 14. Filsafat Skolastik 15. Filsafat Islam 16. Renaissance dan Humanisme: awal perkembangan filsafat modern 17. Empirisme 18. Positivisme 19. Pragmatisme 20. Fenomenologi 21. Eksistensialisme REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bertens, Kees, Ringkasan Sejarah Filsafat Copelston, F. History of Philosophy Fakhry, Madjid, Sejarah Filsafat Islam Harun, Hadiwijoyo, Sari Sejarah Filsafat Barat Kattsof, Louis, Pengantar Filsafat Muhammad Hatta, Alam Pikiran Yunani Radhakrisnan (ed), History of Philosophy, Eastern and Western Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat

153

9. The Liang Gie, Suatu Konsepsi ke Arah Penerbitan Bidang Filsafat 10. Titus, Harold, dkk, Persoalan-Persoalan Filsafat

METODOLOGI STUDI ISLAM(MPK) DESKRIPSI Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik metodologi studi Agama Islam, pendekatan terhadap Islam dan studi Agama, model-model penelitian agama, konstruksi teoritis kemudian menerapkannya dalam penulisan makalah dan proposal penelitian. TOPIK INTI 1. Pendahuluan: Islam dan studi agama (pengantar), pentingnya studi Islam, asalusul dan pertumbuhan studi Islam di dunia Islam. 2. Penelitian agama: Kedudukan penelitian agama diantara penelitian lain, pendekatan-pendekatan terhadap Islam dalam studi agama, konstruksi teori penelitian agama. 3. Model-model penelitian agama: Agama sebagai doktrin, agama sebagai produksi budaya, agama sebagai produk interaksi sosial. 4. Islam dan kebudayaan: Apa Islam kebudayaan?, Islam dan kebudayaan lama (kebudayan yang ada sebelum Islam). 5. Islam sebagai agama: Peran agama Islam dalam kehidupan, apa yang diajarkan Islam keseluruh dunia. 6. Sejarah Islam: Islam pada Nabi SAW dan Khulafau al Rasyidin, masa kemajuan dan kemunduran Islam, pusat peradaban dan penyebaran Islam ke seluruh dunia. 7. Studi kawasan: Islam di Afrika Timur, Islam di Asia Tenggra, Islam di Cina. 8. Islam dan kebudayaan Indonesia: Islam dan kebudayaan melayu, Islam dan kebudayaan Jawa, Islam dan kebudayan lain di Nusantara.

154

9. Islam pada masa sekarang: Di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia belakang, Cina, Afrika. 10. Aliran-aliran dalam pemikiran Islam dan sejarahnya: Aliran fiqh, aliran kalam, aliran metafisika dan gnosis, aliran filsafat, dan teosofi. 11. Al-Quran sebagai sumber agama Islam: Peranan dan fungsi Al-Quran, pendekatan memahami Al-Quran, Al-Quran sebagai kalamullah, sumbangan Al-Quran untuk memahami kitab suci lain, ulum Al-Quran dan tafsir AlQuran. 12. Sunnah sebagai sumber agama Islam: Nabi Muhammad sebagai sumber sunnah, kedudukan fungsi sunnah dan kodifikasinya, pendekatan memahami sunnah. 13. Ijtihad sebagai sumber agama Islam: Pengertian, ijtihad sebagai sumber dinamika, pembentukan kebudayaan Islam. 14. Doktrin kepercayaan dalam Islam: Allah, wahyu, Rasul, manusia, alam semesta, eskatologi. 15. Dimensi-dimensi Islam: Syariah, tariqah, sufisme, Islam, iman, dan ihsan. 16. Ritual dan institusi dalam Islam: Perspektif dan teori, sistematika, elemenelemen, analisis. 17. Islam dan kemanusiaan: Kedudukan manusia diantara makhluk Allah, tugas manusia, manusia sebagai khalifahtullah. 18. Islam dan moral: Tujuan Muhammad SAW diutus, akhlak manurut Islam. 19. Islam, keluarga, dan masyarakat: Keluarga sebagai fondasi masyarakat, musyawarah dan tolong menolong, hubungan silaturahmi. 20. Islam dan dunia kontemporer: Islam dan tradisi sekarang, nillenialisme, revivalisme, fondamentalisme, tendensi kaum modernis. 21. Islam dan agama lain: Pandangan metafisik dan teologi tentang agama-agama lain, sumbangan Islam terhadap kemanusiaan pada masa kini.

155

REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Amin Abdullah, Studi Agama: Nirmatifitas atau Historisitas Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam Mulyanto Sumardi, (ED), Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran Richad C. Martin (ED), Approaches to Islam in Religious Studies , Tucsan: The Universitiy of Arizona Press, 1985 6. Sayyid Husein Nasr, Islam, dalam Arvin Shana (ED), Our Religious, Ny. Harper Collins, 1995 7. Taufiq Abdullah dan M. Rusli Karim (Eds), Metodologi Penelitian Agama, sebuah Pengantar BAHASA INDONESIA(MPK) DESKRIPSI Agar mahasiswa mampu menggunakan Bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun tulisan dengan baik dan benar. TOPIK INTI 1. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi a). Pengertian bahasa b). Macam-macam bahasa c). Bahasa negara d). Tujuan mempelajari bahasa ragam bahasa 2. Pemakaian ejaan Bahasa Indonesia yang disempurbakan (EYD) a). Pengertian ejaan b). Ejaan yang berlaku sekarang c). Penulisan huruf kapital d). Penulisan tanda baca 3. Pemakaian EYD (lanjutan) a). Cara meyerap kata-kata asing b). Pedoman penyerapan c). Latihan mengoreksi kesalahan ejaan 4. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baku a). Pengertian Bahasa Indonesia baku b). Pengertian Bahasa Indonesia tidak baku c). Ciri-ciri Bahasa Indonesia baku d). Contoh-contoh kesalahan berbahasa

156

5. Masalah kata a). Pengertian tentang kita b). Makna kata (semantik) c). Diksi/pemilihan kata yang tepat d). Macam dan penggunaan kamus e). Bentuk-bentuk kata 6. Seluk beluk kalimat a). Pengertian kalimat b). Pola-pola dan bagian-bagian kalimat c). Kalimat sederhana dan kalimat luas d). Prinsip-prinsip mencari gatra kalimat dan macam keterangan kalimat e). Kalimat analitis dan sintetis serta variasi susunannya 7. Menyusun alinea a). Pengertian alinea b). Macam-macam alinea c). Koreksi kesalahan kalimat d). Membuat ringkasan teks 8. Analisis teks a). Koreksi kesalahan ejaan b). Koreksi kesalahan alinea c). Koreksi kesalahan kalimat d). Membuat ringkasan teks 9. Mengenal cara menyusun karangan a). Bentuk-bentuk karangan b). Proses penulisan c). Hubungan antara membaca dan mengarang 10. Tahap awal penyusunan karangan a). Penentuan topik karangan b). Pengertian tentang judul yang baik c). Penyusunan kerangka karangan 11. Penyusunan karya ilmiah a). Penggunaan ragam ilmiah b). Asas-asas penyusunan gagasan di dalam karya ilmiah c). Teknik pengatur perwajahan karangan 12. Penyusunan karya ilmiah (lanjutan) a). Aspek penalaran dalam karangan ilmiah b). Penalaran induktif dan deduktif 13. Penusunan skripsi/buku a). Bagian-bagian pokok sebuah buku b). Kandungan masing-masing bagian buku c). Fungsi dan teknik penulisan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka

157

14. Penyusunan teks pidato a). Retorika dan komposisi b). Penyusunan gagasan dalam menyusun teks REFERENSI 1. Depdikbud, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan , Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bahasa, 1975 2. Depdikbud, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta, Perum Balai Pustaka, 1989 3. Gorys Keraf, Komposisi, Flores, Nusa Indah, 1971 4. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern: Pendekatan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1992 5. Panuti Sudjiman dan Dendy Sugono, Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta, Kelompok 24 Pengajar Bahasa Indonesia, 1989 6. Purwadarminta, W. J. S. Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang 7. Sabanti Achadiah Cs, Buku Materi Pokok Bahasa Indonesia, Jakarta, Universitas Terbuka, 1984/1985 8. Yus Badudu, Indonesia dalam Pembinaan di TV, Bandung, CV Pustaka Prima, 1978 PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI(MPB) DESKRIPSI Mahasiswa memperoleh wawasan tentang kegiatan evaluasi dan pengukuran pendidikan sebagai suatu kegiatan integral dalam KBM, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam merencanakan dan melakukan kegiatan evaluasi pendidikan serta menafsirkan dan memanfaatkan hasilnya dalam konteks KBM dan mampu mengembangkan alat evaluasi terutama tes prestasi belajar. TOPIK INTI 1. Pengertian evaluasi manajemen kedudukan evaluasi dalam sistem pendidikan Islam dan sistem evaluasi. 2. Fungsi, tujuan, dan kegunaan evaluasi pendidikan Islam. 3. Jenis, syarat-syarat evaluasi pendidikan Islam. 4. Teknik evaluasi Pendidikan Islam I (non tes).

158

5. Teknik evaluasi Pendidikan Islam II (tes essay). 6. Teknik evaluasi Pendidikan Islam III (tes obyektif). 7. Teknik evaluasi Pendidikan Islam IV (tes lisan, tes perbuatan, dan sikap keagamaan). 8. Langkah-langkah penyusunan dan pelaksanaan evaluasi pendidikan Islam. 9. Pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi). 10. Pemberian skor, verifikasi, dan standar penilaian (PAP dan PAN). 11. Konversi nilai I (norma relatif dan absolut dan kombinasi). 12. Konversi nilai II (skala 5, skala 9, skala 11, skala 100, dan Z-Skor). 13. Validitas tes, reabilitas tes, tes buatan guru dan tes standar. 14. Taraf kesukaran tes dan daya pembeda sebuah tes. 15. Mencari mean kelompok, mean mata pelajaran, standar dedikasi dan penetapan ranking siswa di kelas. 16. Analisis hasil evaluasi dan pengembangannya. REFERENSI 1. Hasan Mustofa, Ijtihad fi al-Idarah al-Madaniyah 2. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran 3. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja Rosda Karya 4. Norman E. Grondlund, Constructing Achievment Test, NY, McMillaw 5. Norman E. Grondlund, Measurement and Evaluation in Teaching, McMillaw, 1976 6. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Bagian Teknik Evaluasi 7. Suharsim Arikunto, Perkembangan Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , Jakarta, Bina Aksara, 1989 8. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990 9. Wayan Sujana, dkk. Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasinal, 1986 10. Yulian C. Stanley, Kenneth D. Hophin, Educational and Psychological Measurement & Evaluation PRAKTEK MENGAJAR(MKB)

159

DESKRIPSI Agar mahasiswa memahami berbagai teori mengajar dan terampil dalam kegiatan pembelajaran. TOPIK INTI 1. Keterampilan mengelola kelas. 2. Keterampilan membuat persiapan observasi lapangan. 3. Keterampilan menyusun SAP. 4. Keterampilan membuka pelajaran. 5. Keterampilan melaksanakan pre tes. 6. Keterampilan memotivasi murid. 7. Keterampilan menyajikan pelajaran. 8. Keterampilan mengaktifkan murid. 9. Keterampilan menjawab pertanyaan murid. 10. Keterampilan menumbuhkan minat dan perhatian. 11. Keterampilan mempergunakan alat peraga/media. 12. Keterampilan mempergunakan metode mengajar/teknik mengajar. 13. Keterampilan mengumpulkan pelajaran. 14. Keterampilan menganalisa hasil post tes. 15. Keterampilan menutup. 16. Keterampilan membuat laporan pelaksanan PPL. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Belajar yang berhasil Methodik Pengajaran Agama Islam Teknik dan Evaluasi Belajar Buku Pedoman PPL

PERENCANAAN SISTEM PAI(MPB) DESKRIPSI

160

Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang perencanaan pendidikan agama Islam serta mampu membuat rencana pengembangan program pendidikan agama Islam di suatu Madrasah/sekolah berdasarkan pendekatan sistem. TOPIK INTI 1. Pengertian, fungsi, dan tujuan perencanaan pengajaran. 2. Pendekatan sisrtem dalam pendidikan. 3. Ruang lingkup pendidikan agama Islam. 4. Pendidikan agama sebagai suatu sistem. 5. Menilai kebutuhan peserta didik. 6. Merumuskan tujuan intruksional. 7. Mengembangkan tes kriteria. 8. Menganalisis tugas. 9. Membuat desain pembelajaran pendidikan. 10. Merancang evaluasi program pendidikan agama Islam. 11. Merancang pengolahan hasil evaluasi pendidikan agama Islam. REFERENSI 1. Abdul Ghafur, Desain Instruksional: Suatu Langkah Penyusunan Dasar Kegiatan Belajar Mengajar 2. A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran. 3. Banathy Bella H. 1968. Instructional System, Belmont: Feoron Publishers 4. Buku Tentang PPSI, Keterampilan Proses, CSBA 5. Leslie J. Brigg, Instructional Desaign: Principles and Application 6. S. Nasution, Berbagai Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar 7. Udin Sarifuddin W, Materi Pokok Perencanaan Pengajaran, 1991 8. Umar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem Perencanaan 9. Walter Dick & Lou Carey, The Systematic Design of Instruction 10. Wicho & Carly, 1989, Systematic Design of Instruction

161

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI(MPB) DESKRIPSI Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang hakekat kurikulum pendidikan agama Islam dan proses pengembangannya serta keterampilan menelaah kurikulum pendidikan agama Islam di suatu Madrasah/Sekolah berdasarkan pendekatan sistem. TOPIK INTI 1. Kedudukan kurikulum dalam proses pendidikan. 2. Komponen-komponen kurikulum. 3. Jenis-jenis kurikulum. 4. Analisis sistem dalam pengembangan kurikulum. 5. Langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum. 6. Model-model dalam pengembangan kurikulum. 7. Kriteria untuk mengevaluasi kurikulum. 8. Telaah kritis pengembangan kurikulum sekolah umum dan madrasah di Indonesia (1954-1994). 9. Perbandingan isi dan tujuan pendidikan agama Islam dalam kurikulum sekolah umum dan madrasah mulai 1945-1994. REFERENSI 1. Conny Setiawan, Pengembangan kurikulum 1984, Latar Belakang dan Implikasinya, 1985 2. Depdikbud, Pembaruan Pendidikan Indonesia, 1971 3. Departemen Agama, Kurikulum Pendidikan Agama, 1994 4. Depatemen agama RI, Kurikulum Madrasah Aliyah, 1994 5. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, Kurikulum MTsN, 1994 6. Hilda Taba, Curriculum Development Theoryand Practice, Harcout Brace & World, Inc N.Y., 1962 7. Iskandar Wirjokusumo, Dasar-dasar Kurikulum, 1988

162

8. Robert S. Zein, Curriculum: Principles and Foundation, Harper and Publisher N.Y., 1976 9. S. Nasution, Azas-azas Kurikulum, 1978 10. ______, Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1984 11. ______, Kurikulum 1975 dan 1976, Jakarta, 1979 12. ______, The Frame Work in Designing a Curriculum: Context Design and Development, Harcourt Brace & World, Inc N.Y., 1962 MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(MKK) DESKRIPSI 1. Agar mahasiswa memahami tentang hak-hak yang berkaitan dengan ibadah, masalah muamalah, perkawinan, dan kewarisan dalam Islam untuk dapat diamalkan dan dapat dikembangkan dalam masyarakat. 2. Agar mahasiswa memahami permasalahan pokok disekitar nilai baik buruknya tingkah laku manusia dan memahami esensi, upaya, dan ide serta praktek yang berkembang dalam tasawuf. 3. Agar mahasiswa memahami dan melakukan analisis serta evaluatif terhadap antar berbagai aliran teologis dalam Islam. 4. Agar mahasiswa memahami dengan baik tentang penetapan hukum Islam dan perkembangannya semenjak masa Nabi sampai sekarang ini untuk meningkatkan rasa keterkaitannya kepada hukum Islam. TOPIK INTI 1. Thaharah, wudhu, dan tayamum. 2. Shalat, macam dan hikmahnya. 3. Jenazah dan rukunnya. 4. Zakat, harta yang wajib dizakati, macam zakat dan mustahiq zakat. 5. Puasa, macam dan cara melakukannya. 6. Haji dan umroh, cara pelaksanaan dan macam haji.

163

7. Jual-beli dan riba. 8. Nikah, hak dan kewajiban suami-istri. 9. Mawaris dalam Islam. 10. Akhlak, macam dan hubungan dengan ilmu-ilmu dan manfaat mempelajarinya. 11. Perpaduan ilmu pengetahuan dengan agama dan akhlak. 12. Pengertian baik dan buruk, ukurannya dan berbagai aliran tentang baik dan buruk. 13. Aspek-aspek yang mempengaruhi pembentukan akhlak mulia. 14. Kebebasan, tanggung jawab, hati, dan lidah. 15. Akhlakul karimah dengan kaitannya dengan fungsi hidup. 16. Tasauf. 17. Akal dan wahyu dan fungsi wahyu. 18. Free will dan predestination. 19. Kekuasan dan Tuhan. 20. Keadilan Tuhan. 21. Perbuatan-perbuatan Tuhan. 22. Sifat-sifat Tuhan. 23. Konsep iman, takdir, dan hari kiamat. 24. Sunnatullah, mujizat, karmah, dan sihir. 25. Konsep surga dan neraka. 26. Pengertian dan ruang lingkup kajian Tarikh tasyri Islami. 27. Penetapan hukum pada Nabi, atas Tasyri dakam Al-Quran, penetapan hukum dan sumber hukum masa sahabat generasi pertama. 28. Tasyri dan sumber hukum dan fuqaha pada masa sahabat generasi ke dua dan pengaruhnya pada perkembangannya tasyri masa berikutnya. 29. Tasyri pada masa awal abad ke dua sampai pertengahan abad ke empat, faktor yang mendorong perkembangan tasyri waktu itu.

164

30. Penyusunan sunnah dan pengaruhnya atas perkembangan tasyri. 31. Munazarah Ulama tentang sunnah, Ijma, qiyas, dan ijtihad dan pengaruhnya terhadap perkembangan tasyri. 32. Munculnya istilah-istilah fiqiyah danh tokoh-tokoh mujtahid serta pengaruhnya dalam tasyri. 33. Timbulnya jiwa taqlid: timbulnya mazhab dan kegiatan Fuqaha dalam periode taqlid tersebut. 34. Pembaruan pemikiran hukum pada masa pasca kejumudan dan reaktualisasi hukum Islam di dunia Islam. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Abdurahman al-Jaziry, Al-Fiqh, Ala al-Mazahib al-Arbaah Abu Zarah, Tarikh al-Mazahib al-Islammiyah I dan II Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak) Al-Maturidi, Kitab al-Tahwid Al-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah Ditbinperta, Ilmu Mewaris al-Islamiyah H. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam Hasanin Muhammad Makluf, Al-Mawaris fi al-Syariah al-Islamiyah

BAHASA INGGRIS(MPK) DESKRIPSI Memberikan bekal pengetahuan bahasa Inggris kepada para mahasiswa, terutama dalam membangun dan mengembangkan kemampuan komunikasi lisan dan tulisan baik dalam dunua akademik maupun pergaulan sehari-hari. TOPIK INTI 1. Nouns a). Singular and plural nouns b). Countable and uncountable nouns c). Abstract and concrete nouns 2. Articles a). Definite and indefinite articles b). Quantities

165

c). Reading 3. The use of lingking be a). Singular and plural b). Present, past, and past participle tenses c). Reading 4. Lingking verbs a). Appear, look, seem, feel, smell, sound, taste b). Become, get,go, turn c). Keep, remain, stay d). Reading 5. Types of verbs a). Transitive and intransitive verbs b). Regular and irregular verbs c). Infinitive, preterite, past participle verbs d). Reading 6. Pronouns a). Personal pronouns b). Possessive pronouns c). Reflexive pronouns d). Reading 7. Five basic tenses a). Simple present tense b). Present future tense c). Simple past tense d). Reading 8. Five basic tenses (continued) a). Present continuous tense b). Present perfect tense c). Reading 9. Adverbs and their formations a). Adverb of manner b). Adverb of place c). Adverb of time d). Reading 10. Adverb a). Adverb of frequency b). Adverb of degree c). Adverb of modality d). Reading 11. Auxiliary verbs a). Formal auxiliary verbs

166

b). National auxiliary verbs c). Reading 12. Conjunction a). Andtoo b). Andeither c). Reading 13. Conjunction (continued) a). And so, and neither b). Bothand, eitheror, neithernor c). Reading 14. Passive Voices a). Simple present tense b). Simple past tense c). Present continuous tense d). Reading 15. Passive Voices (continued) a). Present future tense b). Present perfect tense c). Reading 16. Degrees of comparisons a). Positive degree b). Comparative degree c). Superlative degree d). Reading 17. Degrees of comparisons (continued) a). Like, the same as, different from b). The sameas, asas c). Reading 18. Derivative words a). Noun suffexis: ness, ity, ment, ion, etc b). Adjective suffexis: full, ish, y, ly, etc c). Verb suffexis: miss, dis, etc d). Reading 19. Question tags a). Negative sentences b). Positive sentences c). Reading 20. Question tags (continued) a). Sentences with proper verb b). Sentences with auxiliary verb c). Reading

167

21. Sentences a). Independent and dependent clause b). Simple, compound, complex, and compound-complex sentences c). Reading 22. Sentence a). Positive, negative, and interrogative sentences b). Reading 23. Adverbial Clauses a). Types of adverbial clauses b). Verbs in time clauses: future and past time c). Conditional clauses with unless d). Reading 24. Adverbial Clauses (continued) a). Conditional clauses beginning with were, had, should b). Real condition: future and general time c). Ubreal condition d). Reading 25. Adverbial Clauses (continued) a). Mixed time unreal condition b). Unreal condition in sentences with but, or, otherwise c). Adverbial clauses of result with so, such, such as d). Reading 26. Adverbial Clauses (continued) a). Adverbial clauses of manner b). Phrasal conjunction in adverbial clauses c). Using adverbial clauses for summarizing d). Reading 27. Adjective Clauses a). Recognotion and function of adjective clauses b). Case of relative pronouns, introducing adjective clauses c). Reading 28. Adjective Clauses (continued) a). Relative pronouns as objects of prepositions b). Relative pronouns patterning like some of which c). Reading 29. Adjective Clauses (continued) a). Number of the verb after phrase beginning with one of the b). Adjective clause used in definition c). Using adjective clauses for summarizing 30. Noun clauses a). Sequence of tense in noun clause

168

b). Noun clause objects from statements, questions, exclamations c). Noun clauses with infinitive abridgment d). Reading 31. Noun clauses (continued) a). Noun clause after wish: referring to present and past time b). That clause after verbs of urgency c). Changing famous statements to indirect speech d). Reading 32. Participial phrase a). Forms of participles b). Punctuation and position of participial phrases c). Participial phrases in two-part object of verbs d). Reading 33. Participial phrase (continued) a). Participial phrases to express means of manner b). Participial phrases as alternatives for adverbial phrases c). Reading 34. Participial phrase (continued) a). Instructions with Have + Past Participle b). Using participial phrases for summarizing c). Reading 35. Gerund phrase a). Forms of gerunds b). Gerund phrase as a subject c). Reading 36. Gerund phrase (continued) a). Gerund phrase objects of verbs and prepositions b). Gerund phrases as compliment c). Reading 37. Gerund phrase (continued) a). The + gerund + of phrase b). Adjectives form adverbs in gerund phrases c). Using gerund phrases for summarizing 38. Infinitive phrases a). Forms of infinitive b). For, of, to subjects of infinitive phrases c). Reading 39. Infinitive phrases (continued) a). Anticipatory it with infinitive phrase subjects b). Infinitive phrases as subjects and objects c). Infinitive versus gerund subjects and objects

169

d). Reading 40. Infinitive phrases (continued) a). To-less infinitives or Ing participles in two-part objects b). To substitution c). Infinitive phrases as alternatives for adjective and adverbial clauses d). Infinitive phrases after too, enough e). Using infinitive phrases for summarizing 41. Absolute constructions a). Absolute constructions with and without participles b). Positions of Absolute constructions c). With Absolute constructions d). Absolute constructions used in professional writing 42. Abstract noun phrases a). Forms of abstract nouns b). Subject and object in abstract noun phrases c). Special complement of noun in abstract noun phrases d). Reading 43. Abstract noun phrases (continued) a). Adjectives form adverbs in abstract noun phrases b). Abstract noun phrases as alternatives for dependent clauses c). Using abstract noun phrases for summarizing 44. Appositive phrases a). Position of appositive phrases b). Changing adjective clauses to Appositive phrases c). Complements of Appositive nouns and adjectives d). Using Appositive phrases for summarizing REFERENSI 1. Alexander. L.G., First Thing First: An Integrated Course for Beginners 2. Bates, Jefferson, Writing with Precision 3. Krohn, Robert, English Sentences Structure 4. Marcella, Frank, Modern English: A Pratical Reference Guide 5. Shertzer, Margaret, The Elements of Grammar 6. Swan, Michael, Basic English Usage 7. Zandvoort, RW, A Handbook of English Grammar 8. ____, Developing Skills: An Integrated Course for Intermediate Students 9. ____, Fluency in English: An Integrated Course for Advance 10. ____, Practice and Progress: An Integrated Course for Pre-Intermediate Students

170

BAB XIV KURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1 JURUSAN KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM/DAKWAH NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. KODE KPI 1201 KPI 1202 KPI 1203 KPI 1204 KPI 1305 KPI 1306 KPI 1207 KPI 1208 SEMESTER I MATAKULIAH Pancasila Bahasa Inggris. I Bahasa Arab. I Ilmu Alamiah Dasar Metodologi Studi Islam Ushul al-Fiqh Komputer Sejarah Peradaban Islam JUMLAH S E M E S T E R II Bahasa Inggris . II Bahasa Arab. II Bahasa Indonesia Ulum al-Quran Ulum al-Hadits Al-Fiqh. I Kewarganegaraan SKS 2 2 2 2 3 3 2 2 18 2 2 2 3 3 2 2 KET. MPK MPK MPK MPK MPK MPK MKB MKK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

KPI 2201 KPI 2202 KPI 2203 KPI 2304 KPI 2305 KPI 2206 KPI 2207

MPK MPK MPK MPK MPK MKK MPK

171

8.

KPI 2208

Ilmu Dakwah. I JUMLAH S E M E S TE R III Bahasa Inggris. III Bahasa Arab. III Al-Fiqh. II Ilmu Dakwah. II Aliran Kepercayaan Filsafat Umum Al-Tafsir. I Al- Hadits. I Metodologi Dakwah J U M L AH S E M E S T E R IV Al-Fiqh. III Al-Tafsir. II Al-Hadits. II Metode Penelitian. I Ilmu Tasauf Ilmu Kalam Psikologi Dakwah. I Dasar-dasar Ilmu Tabligh. I Dakwah Antar Budaya Perbandigan Agama J U M LA H SEMESTER V Metode Penelitia. II Psikologi Dakwah. II Dasar-dasarIlmu Tabligh. II Pemikiran Modern Dalam Islam Sejarah Dakwah. I Ilmu Komunikasi Jurnalistik. I Teknik Khitobah Pendalaman Pengamalan Ibadah Anthopologi Budaya JUMLAH

2 18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

MKK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

KPI 3201 KPI 3202 KPI 3203 KPI 3204 KPI 3205 KPI3206 KPI 3207 KPI 3208 KPI 3209

MPK MPK MKK MBB MKK MKK MKK MKK MKB

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

KPI 4201 KPI 4202 KPI 4203 KPI 4204 KPI 4205 KPI 4206 KPI 4207 KPI 4208 KPI 4209 KPI 4210 KPI 5201 KPI 5202 KPI 5203 KPI 5204 KPI 5205 KPI 5206 KPI 5207 KPI 5208 KPI 5209 KPI 5210

MKK MKK MKK MKB MKK MKK MBB MPB MBB MBB MKB MBB MPB MKK MKK MBB MKB MKB MBB MBB

172

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

KPI 6201 KPI 6202 KPI 6203 KPI 6204 KPI 6205 KPI 6296 KPI 6207 KPI 6208 KPI 6209 KPI 6210

S E M E S T E R VI Sejarah Dakwah. II Jurnalistik. II Perbandingan mazhab Statistik. I Manajemen Dakwah Teknik Produksi & Film Dakwah Kewirausahaan. I Teknik Produksi & TV Dakwah Filsafat Ilmu Sosiologi Pembangunan S E M E S T E R VII Statistik. II Kewirausahaan. II Praktik Profesi Filsafat Dakwah Produksi Siaran RTF Komunikasi Antar Budaya JUMLAH S E M E S T E R VIII Kuliah Kerja Nyata Komprehensif Skripsi JUMLAH A. DESKRIPSI MATAKULIAH

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 4 2 4 2 16 4 4 6 14

MKK MKB MBB MKB MBB MPB MBB MPB MKK MBB

1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3.

KPI 7201 KPI 7202 KPI 7403 KPI 7204 KPI 7405 KPI 7206 KPI 8401 KPI 8402 KPI 8603

MKB MBB MKB MKK MPB MBB MKB MPB MKB

ULUMUL QURAN Mempelajari ulumul Quran sebagai alat untuk memahami kandungan AlQuran. Tujuan utamanya agar mahasiswa memahami ulumul Quran dengan berbagai pokok pembahasan yang diperlukannya untuk memahami kandungan AlQuran. Oleh karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada upaya agar mahasiswa memahami ulumul Quran dan menerapkan kaidah-kaidahnya dalam memahami kandungan ayat-ayat suci Al-Quran.

173

Untuk sampai pada sasaran itu, mata kuliah ini mengembangkan topik inti pembahasannya meliputi pengertian, ruang lingkup, cabang-cabang, dan perkembangan ulumul Quran, sejarah turun dan penulisan Al-Quran, pembahasan tentang asbab al-nuzul, minasabah Al-Quran, al-Makkiy dan alMadaniy, al-Muhkam wa al-mutasyabih, qiraat Al-Quran, Ijaz Al-Quran, dan pembahasan tentang tafsir, tawil dan tarjamah. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ahmad von Denffer, Ulum Al-Quran Al-Suyuti, Al-Itqan fi ulum Al-Quran Al-Zahabi, Al-Tafsir wa al-Mufassirun Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi ulum Al-Quran Al-Zarqani, Manahil al-Irfan fi ulum Al-Quran MannaKhalil Qaththan, Mabahits fi ulum Al-Quran Subhiy al-Shahi, Mabahits fi ulum Al-Quran T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-ilmu Al-Quran

ULUMUL HADITS Mata kuliah ini mengetengahkan pembahasan mengenai hal ikhwal yang berkenaan dengan Nabi SAW, khususnya yang berkaitan dengan term-term penting, sejarah perkembangan hadits, pembagian hadits, takhrij hadits, kitabkitab hadits yang terkenal, dan pembahasan tentang inkarussunah. Tujuan utamanya agar mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik akan arti penting ilmu hadits sebagai suatu pengetahuan yang berkaitan dengan haditshadits Nabi SAW. Untuk sampai pada tujuan tersebut, topik inti yang dikembangkan maliputi terminologi yang berkaitan dengan hadits, hadits sebagai sumber ajaran agama, sejarah hadits sebelum kodifikasi, kodifikasi hadits hadits (sejarah dan perkembangannya), pembahasan ulumul (pengertian, sejarah

perkembangan, dan cabang-cabangnya), pembagian hadits, syarat-syarat hadits

174

shahih, hadits dhaif, dan macam-macamnya, syarat-syarat seorang perawi dan proses transformasi hadits, hadits maudhu, pengenalan takhrij secara teoritik, pengenalan praktik takhrij hadits, pengenalan terhadap mukharij, ikhtisar sanad dan matan, dan pembahasan tentang inkarussunnah. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Muhammad Aja al-Khatib, Al-Sunnah Qobla a Tadwin Muhammad Aja al-Khatib, Ushul a Hadits, Ulumu wa Mushthalahuh Mahmud Thahan, Taisir Mushthalah al-Hadits Mustofa al-Sibaiy, Al-Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri al-Islami Shubhi al-Salih, Ulum al-Hadits wa Mushthalah T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits

USHUL FIQH Mata kuliah ini mempelajari ushul fiqh sebagai alat untuk mengistinbath hukum dari Al-Quran dan al-Sunnah. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami cara-cara pengambilan hukum dari Al-Quran dan al-Sunnah dengan menggunakan kaidah-kaidah ushul fiqh. Untuk sampai pada tujuan tersebut, topik inti yang dikembangkan dalam pembahasannya meliputi: pembahasan mengenai pengertian, objek, tujuan, ruang lingkup dan sejarah perkembangan ushul fiqh, pembahasan mengenai sumber hukum Islam, pengertian, macam, kedudukan dan permasalahan ijma dan qiyas, metode ijtihad, kaidah-kaidah ushuliyah, taarudl al-adillah dan cara penyelesaiannya, kaidah-kaidah fiqh, dan pembahasan tentang al-Ahkam (pengertian dan penjelasannya). Referensi: 1. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh 2. Asymuni A. Rahman, Qawaud Fiqhiyah 3. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh 4. Wahbah al-Zuhayli, Ushul Fiqh ILMU KALAM

175

Mata kuliah ini mempelajari ilmu kalam sebagai salah satu metodologi pemikiran yang berkembang di kalangan kaum muslimin. Tujuan utamanya adalah untuk membekali para mahasiswa agar menjadi sarjana yang mengenali dan memahami ilmu kalam sebagai salah satu metodologi pemikiran Islam dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari didalam meresponi berbagai khazanah intelektual Islam. Untuk tujuan tersebut, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik pembahasan yang meliputi landasan-landasan normatif dan sejarah timbulnya ilmu kalam, kerangka berpikir aliran-aliran kalam, pemikiran aliran-aliran kalam, dan perbandingan antar aliran dalam kalam. Referensi: 1. 2. 3. 4. Abu Hasan Al-Asyari, Maqalat al-Islamiyyin Abdurrahman Badawi, Maqalat al-Islamiyah Abdul Qahir Al-Bagdadi, Al-Farq baina al-Firaq Ali Mushthafa al-Gurabi, Tarikh al-Firaq al-Islamiyah wa Nasyat Ilm alKalamind al-Muslimin 5. Abu Bakar Ahmad al-Syahrastani, Al-Milal wa al-Nihal 6. Harun Nasution, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah Analisis Perbandingan

ILMU TASAWUF Mata kuliah ini mempelajari ilum tasawuf sebagai salah satu cabang pemikiran Islam. Tujuan utamanya agar mahasiswa mengenal dan memahami metodologi berpikir irfani dalam Islam serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam merespon beragam khazanah intelektual Islam. Untuk maksud tersebut, topik inti yang dikembangkan dalam mata kuliah ini adalah: landasan-landasan normatif dan sejarah timbulnya tasawuf, sejarah perkembangan tasawuf, kerangka berpikir irfani, hubungan tasawuf dengan ilmu kalam dan filsafat, hubungan tasawuf dengan ilmu jiwa agama, pembahasan

176

aliran-aliran tasawuf, sejarah dan perkembangan tarekat, studi kritis terhadap aliran-aliran tasawuf, dan pembahasan tentang tasawuf di Indonesia. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Abu Ala Afifi, Fi al-Tasawwuf al-Islami wa Tarikhih Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat HAMKA, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya HAMKA, Tasawuf: Modern Harun Nasution, Filsafat dan Mitisisme dalam Islam Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara 7. Muhammad Naquib al-Atas, The Misticism of Hamzah Fansuri FILSAFAT ISLAM Mata kuliah ini mempelajari sejarah timbul dan perkembangan pemikiran filsafat di dunia Islam (dari klasik hingga modern) serta melakukan pembahasan mengenai keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Tujuannya agar mahasiswa mengenal dan memahami sejarah timbul dan perkembangan filsafat di dunia Islam, serta memahami metodologi berpikir filsafat Islam. Untuk mencapai tujuan dimaksud, mata kuliah ini mengembangkan topiktopik pembahasan yang meliputi: pengertian filsafat Islam, hubungan filsafat Islam dengan filsafat Yunani, filsafat Islam di dunia Islam bagian Timur (alKindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Razi, Ibnu Maskawih, Al-Ghazali, Ikhwan alShafa, Suhrawardi al-Maktul). Filsafat Islam di dunia Islam bagian Barat (Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd), dan filsafat Islam pasca Ibnu Rusyd (Nashiruddin Thusi, Mulla Sadra, Mulla Hadi Sabziwari, Muhammad Iqbal). Referensi: 1. 2. 3. 4. A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam Majid Fakhri, Sejarah Filsafat Islam MM. Syarif, Para Filosof Muslim

177

SEJARAH PERADABAN ISLAM Mata kuliah ini mengkaji tentang sejarah perkembangan peradaban di kalangan masyarakat Islam. Ia akan memaparkan sifat, watak, asal usul, dan tahapan-tahapan perkembangan peradaban yang terjadi di dunia Islam secara global. Oleh karena itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan pada mahasiswa tentang sejarah perjalanan peradaban Islam sejak periode awal sampai era kontemporer. Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik inti sebagai berikut: pengertian dan ruang lingkup sejarah peradaban Islam, munculnya zona-zona budaya dalam sejarah Islam, perkembangan peradaban Islam di kawasan kultur Arab: a). Masa kemajuan, b). Masa integrasi, c). Islam di Eropa, pengaruh peradaban Islam terhadap renaissance, perkembangan peradaban Islam di wilayah kultur Persia, perkembangan peradaban di wilayah kultur Afrika, perkembangan peradaban Islam di wilayah kultur India, perkembangan peradaban Islam di wilayah kultur Melayu/Indonesia, pusat-pusat peradaban Islam, dan sumbangan Islam terhadap peradaban modern. Referensi: 1. Abdul Haq, Gerakan Islam di Korea dan Indonesia awal abad 20 2. A. Mansyur Suryanegara, Menemukan Sejarah 3. Amir Hasan Siddiqi, Studies in Islamic History 4. Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam 5. C.E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam 6. Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Peradaban Islam 7. J. Pedersen, Fajar Intelektual Islam 8. K. Ali, MA dan Adang Affandi, Studi Sejarah Islam 9. Muhammad Tohir, Sejarah Islam dari Andalus sampai Indus 10. Philip K. Hitti, The Arab 11. Syed Hosen Nasr, Science and Civilization in Islam 12. W. Montgomery Watt, Islam dan Peradaban Dunia

178

ILMU ALAMIYAH DASAR Mempelajari dasar-dasar ilmu alam sebagai salah satu komponen penting dalam pengembangan wawasan ilmu. Pembahasan dipusatkan pada pengertian, ruang lingkup, perkembangan, dan konsep-konsep dasar ilmu alam. Sebagai bagian yang juga penting pada mata kuliah ini adalah pembahasan sekitar pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia secara umum. Dengan demikian tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa mengetahui konsep-konsep mendasar tentang ilmu pengetahuan alam. Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik inti tentang Ilmu Pengetahuan Alam, ruang lingkupnya, perkembangannya, pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia. Referensi: 1. David Bergamini dkk. 1983. Alam Semesta, Jakarta: Pustaka Alami Tira Pustaka 2. Maurice Bucaile. 1978. Bibel, Quran, dan Sains Modern, Jakarta, Bulan Bintang 3. M. Mursid. 1995. Ilmu Alamiah Dasar, Bandung, IAIN SGD 4. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta. 1996. Ilmu Alamiah Dasar 5. Universitas Terbuka. 1996. Ilmu Alamiah Dasar KEWARGANEGARAAN Secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip kewarganegaraan. Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak dan kewajiban warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa agar ia dapat mengembangkan dirinya menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban (smart and good citizen). Oleh karena itu dalam perkuliahannya secara programatik dikembangkan Kecerdasan Warganegara yang meliputi tiga hal: Pengetahuan Kewargaan, Keterampilan Kewargaan, dan Sikap Kewargaan, serta difasilitasi terjadinya Partisipasi

179

Kewargaan melalui berbagai interaksi pembelajaran yang bersifat partisipatif, kajian individual, dan kelompok, diakhiri evaluasi yang berlandaskan pada penguasaan seluruh kompetensi kewargaan secara proporsional. Untuk mencapai tujuan tersebut topik inti mata kuliah ini meliputi: konsep identitas nasional, negara dan kewarganegaraan, konstitusi, pemerintahan dan hubungan sipil-militer, hubungan agama dan negara, civil society, demokrasi, dan hak asasi manusia. Yang pembahasannya digali dari berbagai sumber kepustakaan yang relevan, antara lain: Craig Calhoun (Ed), Social Theory and The Politics of Identity; Khairan, dkk. Pendidikan Politik bagi Warganegara; C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia; Charle L. Coehran, Civil-Military Relations; Bachtiar Effendi, Islam dan Negara; Arief Budiman, State and Civil Society; F. Magnis Suseno, Mencari Sosok Demokrasi; Sebuah Telaah Filosofis ; Bahrudin Lopa, Al-Quran dan Hak Asasi Manusia, dan lain-lain. BAHASA INDONESIA Mempelajari kaidah-kaidah bahasa dan tata bahasa serta penerapannya dalam bentuk kalimat, sehingga mahasiswa mampu memilih dan memilah kalimat yang baik dan benar dengan cara pengungkapan ide dalam pemilihan kalimat efektif, kesalahan umum dalam kalimat, dan ejaan yang disempurnakan. Pengajaran mata kuliah ini bertujuan supaya mahasiswa mampu menuangkan dan menyusun gagasan dalam bentuk bahasa tulisan. Untuk tujuan tersebut maka topik inti mata kuliah Bahasa Indonesia meliputi: pengetahuan terapan EYD dan tata bahasa, cara-cara pembuatan istilah dan definisi, pemilihan kata/bentuk kata dalam kalimat, pengungkapan ide kalimat efektif, dan kesalahan umum dalam kalimat. Referensi: 1. A. Subantari R dan Amas Suryadi, Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dan Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah

180

2. Djago Tarigan, Membina Keterampilan Menulis Paragraf 3. Soedjito, Kalimat Efektif BAHASA INGGRIS Mempelajari Bahasa Inggris sebagai alat pengembangan tradisi ilmiah. Ia memusatkan pembahasannya pada usaha menyegarkan pemikiran mahasiswa atas struktur bahasa dan penerapannya dalam pemahaman teks ilmiah berbahasa inggris. Diamping itu mata kuliah ini juga menjadi tempat mengasah kemampuan percakapan Bahasa Inggris. Dengan demikian tujuan pokok pengajaran mata kuliah ini adalah untuk melakukan review tentang struktur dan grammar Bahasa Inggris. Untuk mencapai tujuan itu mata kuliah ini dikembangkan dengan topik pembahasan yang meliputi: review tenses, review grammar, direct and indirect speech, nouns, relative and interrogative pronouns, gerund, articles, conjuction, adverbs, passive voice, clauses, termasuk pengembangan kosakata. Referensi: 1. 2. 3. 4. Chaedar A. dan Sachri Ramdhan. Soal Jawab Bahasa Inggris Laura Donahue Latulippe. Developing Academic Reading Skill Syahri Ramdan. English for Islamic Studies Syahri Ramdan. English for Tenses

BAHASA ARAB Merupakan ilmu bantu bagi penelaahan Al-Quran dan hadits sebagai sumber hukum Islam, dengan jalan menguasai dan memahami bahasa yang dipakai dalam Al-Quran dan Hadits tersebut. Kemudian dipelajari dan dicari hubungannya dengan program-program studi di Fakultas Dakwah dari segi gramatikanya. Dengan demikian tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa mampu dan terampil membaca huruf-huruf arab sebagai huruf Al-Quran dan Hadits, memahami kosa kata dasar Nahasa Arab yang berkaitan dengan programprogram studi Fakultas Dakwah.

181

Untuk tujuan tersebut, topik inti mata kuliah Bahasa Arab meliputi: muqaddimah, al-kalimah wa aqsamuha, al-jumlah wa an-wauha, al-Irab wa albina, al-fil wa aqsamuh, al-madhi wa al-mudhari wa al-amr, al-fil almutaaddi, al-fil al-lazim, al-malum wa al-majhul, al-shahih wa al-mutal, al fil al-jamid, al-fil al-mutasharrif, afal al-taajjub, afal al-madh wa al-adzam, nunta al-taukid maa al-fil, al-ism wa aqsamuh, al-maushuf wa al-shifah, almudzakkar wa al-mu-annats, al-dhama-ir wa anwauha, asma-u al-isyarah, alasma-u al-maushulah, asma-u al-istifham, al-marifah wa al nakirah, almuqtaran bi al, al-munada al-maqshud, al-mashdar wa anwauh, ism al-failm ism al-maful, al-shifah al-musyabbahah, ism al-tafdhil, asma-u al-zaman wa almakan, ism al-alah, al-jamu wa anwauh, kana wa akhwatuha, inna wa akhwatuha, al-mashdar al-sharih wa al-muawwal, al-maful bih, al-maful almutlaq, al-maful liajlih, al-maful fih, al-maful maah, al-idhafah. Referensi: 1. Abd. Karim Zaidan. 1975/1396. Ushul Al-Dakwah. Dar Umar bin AlKhatab. Iskandariyah 2. Aminah Shawi. t.t. Nazhriyah al-Ilam Fi Al-Dakwah Al-Islamiyah. Maktabah Mesir. Kairo 3. Chotibul Umam, dkk. 1976/1396. Pelajaran Bahasa Arab. Depag RI. Jakarta 4. Muhammad Abdul Al-Aziz Al-Khuli. t.t. Al-Adab Al-Nahawi. Syarikah Bangkol Indah, Surabaya 5. Muhammad Imarah. 1991/1411. Mualim Al-Manhaj Al-Islami. Dar AlSyuruq, Kairo 6. Rabithah Al-Alam Al-Islami. 1968/1387. Nadwah Al-Muhadlarah. Mekah 7. Sayid Qutb. 1970/1390. Fiqh Al-Dakwah. Dar Al-Fikr, Beirut METODOLOGI STUDI ISLAM Mengkaji berbagai pendekatan dalam studi Islam. Ia akan memperkenalkan beragam model pendekatan dalam mempelajari Islam sebagai

182

landasan untuk dapat memahami ajaran (doktrin) Islam secara mendalam. Karena itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa untuk dapat mentransformasikan model-model pendekatan dalam memahami ajaran Islam secara objektif, komprehensif, dan integratif. Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik inti sebagai berikut: kuliah pengantar (Islam dan studi agama, urgensi studi Islam, asal-usul dan pertumbuhan studi Islam di dunia Islam), pengertian metodologi dan beberapa pendekatan studi Islam, definisi agama, ruang lingkup dan pembidangan, konsep Islam (Islam sebagai sumber ajaran, Islam sebagai pemahaman, Islam sebagai pengamalan), sumber-sumber ajaran Islam (AlQuran, Al-Sunnah), metode mempelajari sumber-sumber ajaran Islam, metode mempelajari pemahaman Islam, dan metode pengamalan Islam. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. H. Abudin Nata, Metodologi Studi Islam Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Mahmud Syaltut, Islam Aqidah wa Ayariah Mukti Ali, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam Taufik Abdullah dan Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama

FIQH Mengetengahkan pembahasan tentang ketentuan-ketentuan pokok dalam ibadah, muamalat, munakahat, mawaris, dan jinayat. Tujuannya agar mahasiswa memahami ketentuan-ketentuan fiqh yang berkaitan dengan segenap kewajiban seorang muslim dalam menjalankan ajaran agamanya, baik yang berhubungan dengan Tuhan, sesama manusia, binatang, atau alam sekitarnya.

183

Topik inti yang dikembangkan dalam pembahasannya meliputi masalah ibadat, muamalat, munakahat, mawaris, dan jinayat, serta pembahasan tentang fiqh siyasah. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. Al-Mawardi, Al-Ahkam al-Sulthaniyah Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah Tm.M. Hasbi ash-Shiddiqy, Kuliah Ibadah Wahbah al-juhaily, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu

HADITS Mengetengahkan pembahasan tentang hadits-hadits Rasulullah SAW, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Termasuk membahas tentang hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah keimanan, dosa, ikhlas, akhlak, etos kerja, dan tanggung jawab, dll. Tujuan utamanya agar mahasiswa memahami, menghayati, dan mengamalkan dalam kehidupan seharihari ketentuan-ketentuan yang digariskan Rasulullah SAW dalam haditshaditsnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik inti yang meliputi: hadits-hadits tentang masalah keimanan, masalah realisasi iman dalam kehidupan sosial, ikhlas dalam beramal, tingkah laku terpuji, dosadosa besar, etos kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, larangan korupsi dan kolusi, larangan menimbun dan memonopoli, tingkah laku tercela, persaudaraan, tata pergaulan, ajakan kepada kebaikan, kepedulian sosial, peduli lingkungan, dan pandangan Rasulullah tentang syair. Referensi:

184

1. 2. 3. 4.

Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughu al-Maram Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari Muhammad bin Abdul Aziz al-Kulli, Al-Adab al-Nabawi Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lulu wa al-Marjun

TAFSIR Mengetengahkan pembahasan tentang sejumlah ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. Tujuannya agar mahasiswa mampu menghafal, memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk tujuan itu, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik pembahasan yang meliputi: tafsir surat al-Fatihah, ayat-ayat tentang Allah, ayat-ayat tentang manusia, ayat-ayat tentang manusia, ayat-ayat tentang alam, ayat-ayat tentang risalah, ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran dan moral, ayat-ayat tentang akhirat, ayat-ayat tentang masyarakat dan kepedulian sosial, ayat-ayat tentang hubungan antar agama, ayat-ayat tentang ibadah, ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan, makna Islam dalam Al-Quran, ayat-ayat tentang gender. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. Abd. Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kasyaf Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Fatihah

DASAR-DASAR ILMU DAKWAH Mata kuliah ini mengkaji disiplin ilmu dakwah. Ia akan mengetengahkan pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup dakwah dan ilmu dakwah, perkembangan ilmu dakwah, dan teori-teori dakwah. Karena itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang dasar-dasar

185

disiplin ilmu dakwah dan memberikan pemahaman tentang penerapan teori-teori dakwah dalam berbagai perspektif. Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik inti sebagai berikut: hakikat dakwah dan ilmu dakwah, objek materia dan objek forma ilmu dakwah, analisis objek ilmu dakwah dan ilmu dakwah, analisis disiplin ilmu dakwah, perkembangan ilmu dakwah, ilmu dakwah terapan, dan pembahasan tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan dakwah. Referensi: 1. Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, 1980 2. Aep Kusnawan Ilmu Dakwah Tinjauan Berbagai Aspek, Pustaka Bani Quraisy, 2004 3. Ahmad Faiz, Thariqud Dawah Dhilalil Quran, 1977 4. Ahmad Kanian, Perlunya Memahami Sunnah Rabbaniyah dalam Dakwah , 1993 5. Ahmad Subandi, Ilmu Dakwah, 1994 6. Ali Makhfudh, Hidayatul Mursyidin 7. Amin Ahsan Islahi, Metode Dakwah Menuju Jalan Allah, 1985 8. Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, 1993 9. M. Natsir, Fiqhud Dakwah, DDII, 1978 10. Muhammad Abu Zahrah, Al- Dakwah ila al-Islam, 1973 11. Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam 12. Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, 1996 SEJARAH DAKWAH Mengkaji dakwah dari aspek historisnya. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan mampu melakukan pengkajian mengenai pola-pola perkembangan dakwah Islam, periodisasi, dan kewilayahan. Untuk mencapai tujuan termaksud, topik-topik yang dikembangkan dalam perkuliahannya meliputi: pengertian dan ruang lingkup sejarah dakwah, studi tentang rasulullah sebagai shahibuddawah beserta kondisi masyarakatnya,

186

dakwah dan kondisi masyarakat pada masa Khula-Faurrasyidin, dakwah dan kondisi masyarakat pada masa Umayah, Abbasyiah dan Usmaniyah, pola dakwah di Asia Barat dan Afrika, pola perkembangan dakwah di Spanyol, pola dakwah di Cina, pola dakwah di Asia Tengah dan Selatan, pola dakwah di Asia Tenggara, pola perkembangan dakwah di Indonesia dan pola dakwah kontemporer Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. HAMKA, Sejarah Umat Islam I-IV Ibarahim Tiu Ying, Perkembangan Islam di Tiongkok Majelis Ulama Indonesia, Sejarah Umat Islam di Indonesia Muhammad Tahir, Sejarah Islam dari Andalan sampai Indus Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam Yusuf Suaib, Sejarah Dakwah Abbasyiyah I-IV

FILSAFAT DAKWAH Mengkaji landasan-landasan filosofis tentang dakwah Islam. Tujuannya agar mahasiswa memahami hakikat, fungsi, dan kedudukan dakwah dalam Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini mengembangkan topiktopik inti yang meliputi: pengertian dan tujuan filsafat dakwah, kebutuhan manusia terhadap dakwah, prinsip dasar dan metode berpikir dalam filsafat dakwah, perkembangan pemikiran falsafi dalam dakwah Islam yng berkaitan dengan subjek dan sasaran dakwah, hakikat struktur dan fungsi dakwah sebagai sebuah sistem, dan Al-Quran sebagai sumber infirasi filsafat dakwah. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. H.M. Rasyidi, Filsafat Dakwah Jalaludin Rakhmat, Konsep Perbuatan Manusia dalam Al-Quran Ki Moesa al-Mahfuoed, Filsafat Dakwah Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban Syukriadi Sambas, Filsafat Dakwah, Bandung: HADID Zaid Abdul Karim, Al-Hikmah fi al-Dakwah Ilahiyah

METODOLOGI DAKWAH

187

Mempelajari tentang metode-metode dakwah. Tujuan utamanya adalah agar mahasiswa mengenal, memahami, dan mampu memilih serta mengaplikasikan ragam metode dakwah dalam melaksanakan dakwah. Untuk tujuan termaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik inti yang meliputi: pengertian, sumber, dan landasan metodologi dakwah, ruang lingkup metodologi dakwah, perkembangan metodologi dakwah, metode-metode dakwah (dari segi media, kelompok sasaran, materi, dan segi teknik), standar dan kriteria pemilihan metode, model-model penerapan metode dakwah, analisis metode-metode dakwah, dan pembahasan tentang fungsi metodologi dakwah dalam pengembangan ilmu dakwah. Referensi: 1. 2. 3. 4. Ahmad Faiz, Tariqu al-Dawah fi dilalil Quran Amin Ahsan Islahi, Metode Dakwah Menuju jalan Allah Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial Rabi Ibn Hadi al-Madhkali, Manhajul Anbiya fi Dawah ilallah fihi alhikmah wa aql 5. Syekh Munir Muhammad al-Ghadhban, Al-Manhaj al-Hariki li al-Sirah al-Nabawiyah

PSIKOLOGI DAKWAH Melakukan pengkajian interaksi manusia sebagai subjek dan objek dakwah. Tujuannya agar mahasiswa mampu menggunakan interaksi psikologis antara subjek dakwah dan sasarannya dalam proses pelaksanaan dakwah. Untuk itu dalam perkuliahannya ia mengembangkan topik-topik inti yang meliputi: pengertian dakwah dan hubungan antara psikologi dan dakwah, tujuan dan kegunaan psikologi dakwah, manusia sebagai satu kesatuan jiwa dan raga dalam proses dakwah, memahami aspek-aspek psikologis sasaran dakwah dalam lingkungan fisik maupun sosial, proses adjusment (penyesuaian) psikologis subjek

188

dakwah teerhadap aspek psikologis sasaran dakwah ke arah tercapainya tujuan dakwah, kompleksitas dan bentuk-bentuk interaksi psikologis antara subjek dakwah dan sasaran dakwah, dan peranan etika sosial keagamaan dalam proses interaksi psikologis antara subjek dakwah dan sasaran dakwah. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Lysen, Individu dan Masyarakat M. Arifin, Psikologi Dakwah Sarlito Wirawan, Teori-teori Psikologi Sosial W.A. Gerungan, Psikologi Sosial

ETIKA DAKWAH Merupakan unit pembangunan kepribadian mahasiswa berkaitan dengan profesi dai yang digeluti. Ia membahas secara komprehensif berbagai kode etik dan moralitas Islam dalam menata kegiatan dakwah. Ia juga membahas sejumlah kode etik nasional dan internasional yang berkaitan dengan profesi penyiaran, bimbingan, manajemen, dan pengembangan masyarakat Islam. Untuk mencapai sasaran di atas, mata kuliah ini mengembangkan topiktopik inti yang meliputi: pengertian etika dakwah, perkembangan etika dakwah, ruang lingkup etika dakwah, akhlak dai, dai sebagai profesional, penampilan dai, kepribadian dai, keluarga dai, kode etik penyiar Islam, kode etik, pembimbing, penyuluh dan konsultan Islam, kode etik manajer Islam, dan kode etik pengembang masyarakat Islam. Referensi: 1. Almaududi, Akhlak a-duat 2. A. Nasih Ulwan, Akhlak a-duat 3. Fathy Yakan, Tsaqafah Daiyah

189

4. M. Amin, Ilmu Akhlak

PERBANDINGAN DAKWAH Membahas ragam pendekatan aktivitas dakwah yang dilakukan manusia di dunia baik intra atau lintas agama. Ia juga membahas pendekatan-pendekatan dakwah yang dilakukan oleh para Nabi dan sahabatnya-sahabatnya. Tujuan utamanya agar mahasiswa dapat memahami secara komprehensif ragam pendekatan dakwah yang berkembang di dunia. Untuk mencapai tujuan dimaksud, mata kuliah ini mengembangkan topiktopik inti yang meliputi: pengertian perbandingan dakwah, perkembangan pendekatan dakwah sejak masa klasik hingga modern, ruang lingkup perbandingan dakwah, pendekatan dakwah dalam agama-agama non Islam, pendekatan dakwah di dunia Islam (pendekatan dakwah Sunni, pendekatan dakwah Syiah, dll), dan pendekatan dakwah Islam di Indonesia. Referensi: 1. Aep Kusnawan, Ilmu Dakwah Kajian Berbagai Aspek, Pustaka Bani Quraisy, 2004 2. Benedict Anderson. 2002. Hantu Komparasi: Nasionalisme, Asia Tenggara dan Dunia (The Spectre of Comparisons: Nationalism, Southeast Asia and the World), terjemahan Dindin Solahudin, Yogyakarta, Qalam 3. Hugh Goddard. 2000. Menepis Standar ganda: Membangun Saling Pengertian Muslim-Kristen (Christians and Muslims: From Double Standard to Mutual Understanding), terjemah Ali Noer Zaman, Yogyakarta, Qalam 4. Jeffrey K. hadden and Anson Shupe (eds). 1986. Prophetic Religions and Politics: Religion and Political Order, New York, Paragon House. 5. Muhammad Al-Ghazali. 1988. Difaan al-Aqidah wa al-Syariah dhid Mathain al-Mustasyrikin, Cairo, Mathbaah Hassan 6. Muhammad Al-Ghazali. 1997. Fi Maukib al-Dawah, Cairo, Nahdhah Mishr li al-Thibaah wa al-Tawzi 7. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam

190

8. William R. Garett (eds). 1989. Social Consequences of Religious Beliefs, New York, Paragon House

DAKWAH ANTAR BUDAYA Mempelajari tentang keragaman etnik dan budaya manusia sebagai salah satu bekal utama dalam aktivitas dakwah Islam. Selanjutnya, mata kuliah ini memfokuskan pembahasannya pada kajian-kajian mengenai pendekatan (strategi) dakwah di kalangan berbagai etnik dengan keragaman budayanya. Tujuan utamanya disamping agar mahasiswa mengenal dan memahami keragaman etnik dan budaya manusia, juga agar mengetahui dan mampu memilih berbagai alternatif pendekatan dakwah di kalangan etnik yang beragam budayanya dalam suasana aman dan damai. Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini menyajikan topik-topik inti yang meliputi: pengertian, ruang lingkup, dan metodologi kajian dakwah antar budaya, konsep dasar kesuku-bangsaan dan prinsip-prinsip dakwah antar budaya perspektif Quran-Sunnah, wujud agama (konsep dasar penyiaran agama-agama non Islam, gerakan dakwah etnik Cina, gerakan dakwah etnik Arab), wujud Islam kesatuan dalam keragaman sebagai produk dakwah antar budaya (keragaman pemahaman Islam, keragaman pengamalan Islam, pola interaksi kesatuan dalam keragaman), kearifan budaya bagi kesatuan dan perdamaian dalam keragaman sebagai etika dakwah antar budaya. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Al-Quran Syukriadi Sambas, Dasar-dasar Kajian Dakwah Antar Budaya Shafiyyu al-Rahman al-Muarakfury, Sirah Nabawiyah Ernest Cassirer, Manusia dan Kebudayaan CA. Van Puersen, Strategi Kebudayaan Robert A. Le Vine (et.al), Ethnocentrism: Theories of Conflic, Ethnic Attitides and Group Behavior 7. Koentjaraningrat, Atlas Etnografi Sedunia

191

8. Franz Magnis Suseno, Etika Jawa, Sebuah Analisis Falsafah tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa 9. Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa 10. Kamil Kartapraja, Aliran Kebatinan dan Kepercayan di Indonesia 11. Rahmat Subagya, Agama Asli Indonesia 12. P. Hariono, Kultur Cina dan Jawa: Pemahaman Menuju Asimilasi Kultural 13. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII DAN XVIII 14. Rahnip M, Intelijen dalam Al-Quran dan Dakwah Rasulullah 15. Yuyus Suherman, Sejarah Perintisan Penyebaran Islam di Tatar Sunda 16. H. Muhammad Syamsu AS, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya 17. Andito (Ed), Atas Nama Agama: Wacana Agama dalam Dialog Bebas Konflik 18. Gustave E. Von Grunebaum, Islam Kesatuan dalam Keragaman 19. Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia yang Dilipat 20. Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya 21. James Lull, Media Komunikasi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global 22. Nurcholish Madjid, Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan Relevansi Doktrin Islam dalam Sejarah 23. Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam di Indonesia 24. Omar Amin Hoesin, Kultur Islam 25. H. Katono Kamajaya Partokusumo, Kebudayaan Jawa, Perpaduannya dengan Islam ESENSI AL-QURAN Mempelajari Al-Quran sebagai sumber ajaran materi bimbingan dan penyuluhan Islam. Pendekatan kajiannya dilakukan melalui pembahasan tematema pokok Al-Quran dan pendalaman mengenai konsep-konsep Al-Quran yang berkaitan dengan wilayah kajian bimbingan dan penyuluhan Islam. Tujuan mata kuliah ini adalah memberikan bekal pemahaman kepada mahasiswa mengenai isi dan tema-tema pokok Al-Quran secara global dan mempunyai wawasan tentang dasar-dasar ajaran Qurani sesuai dengan profesi bimbingan dan penyuluhan Islam.

192

Topik inti: Al-Quran tentang ilmu pengetahuan, Al-Quran tentang manusia sebagai pribadi dan anggota masyarakat, Al-Quran tentang nafs, AlQuran tentang taqwa, Al-Quran tentang zhalim, Al-Quran tentang fasiq, AlQuran tentang ketenangan jiwa, Al-Quran tentang pengobatan, Al-Quran tentang pola hubungan anak dan orang tua, Al-Quran tentang generasi muda, AlQuran tentang wanita, Al-Quran tentang keseimbangan dunia dan akhirat, AlQuran tentang konsep hidup sehat, Al-Quran tentang taubat, Al-Quran tentang sabar, dan Al-Quran tentang tawakal. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. Abu Ala al-Maududi, Essensi Al-Quran Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Quran M. Dawam Raharjo, Ansiklopedi Al-Quran M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Quran M. Quraisy Shihab, Wawasan Al-Quran

ADMINISTRASI DAKWAH Mempelajari mengenai pengadministrasian dalam berbagai kegiatan dakwah, mulai dari mengenal medan dakwah sampai kepada bagaimana mengelola sebuah perkantoran. Tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pembuatan peta dakwah termasuk mengelola perkantoran. Topik inti yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah pengertian dn ruang lingkup administrasi dakwah, prinsip-prinsip administrasi dakwah, proses administrasi dalam dakwah, pembuatan peta dakwah, tata cara kerjasama, tata cara surat menyurat, sistem pembuatan laporan kegiatan, kearsipan, pekerjaan perkantoran, sistem perkantoran, komunikasi perkantoran, dan tata ruang perkantoran. Referensi:

193

1. Haaran Khan Serwani, Mempelajari Pendapat Sarjana-sarjana Muslim Tentang Administrasi Negara, Pent. M. Arief Lubis, Jakarta, Tirta Mas, 1974 2. Muhammad A. al Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan, Penerjemah: Natsir Budiman, Rajawali, Jakarta 3. Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta, Gunung Agunf, 1998 4. The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta, 1985 DASAR-DASAR ILMU TABLIGH Mata kuliah ini mempelajari dan mengkaji konsep-konsep dasar Ilmu Tabligh. Tujuannya agar mahasiswa memahami dasar-dasar Ilmu Tabligh dan terampil dalam bertabligh serta memahami kaitannya dengan dakwah Islam. Topik bahasannya meliputi: pengertian tabligh, tabligh menurut konsepsi Al-Quran, kedudukan tabligh dalam sistem dakwah Islam, substansi kegiatan tabligh, objek kajian ilmu tabligh, hubungan ilmu tabligh dengan ilum-ilmu lainnya, tujuan dan sasaran tabligh, fungsi-fungsi tabligh dalam sistem Islam, bentuk-bentuk kegiatan tabligh, tahapan-tahapan tabligh, Ghazwul fikri sebagai salah masalah tabligh. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Abd. Al-Latief Hamzah, Al-Islam fi Shadr al-Islam Abul Ala al-Maududi, Petunjuk untuk Juru Dakwah Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Pres, 2004 Aminah al-Shawi, Zazhiyah al-Islam fil al-Dakwah Ibrahim Imam, Ushul al-Islam al-Islami Thoha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah Zaid Abdul Karim al-Zaid, al-Himah fi al-Dakwah ila Allah

TEKNIK KHITHABAH Mempelajari tentang teknik-teknik berpidato sebagai bagian dari proses dakwah bi al-lisan. Tujuannya adalah agar mahasiswa menguasai teknik dan seni berpidato /khithabah untuk kepentingan penyampaian ajaran Islam.

194

Topik pembahasannya meliputi: pengertian teknik khithabah, pidato dan komunikasi, penentuan topik dan tujuan, analisis khalayak (individual dan komunal), persiapan khithabah, penyajian khithabah, bentuk-bentuk khithabah dan prinsip-prinsip khithabah. Referensi: 1. Bert E. Bradley, Fundamental of Speech Communication: The Credibility of Ideas 2. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern 3. Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking 4. William F. Smith and Raymond D. Liedlick, Rhetoric for Today SISTEM INFORMASI DAKWAH Mempelajari konsep-konsep dasar informasi dakwah serta mempelajari tentang jaringan informasi dakwah. Tujuannya memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang konsep-konsep dasar informasi dakwah. Pokok bahasannya adalah: definisi sistem informasi dakwah (SID), konsep-konsep pokok sistem SID, proses perkembangan SID, jaringan SID, dai sebagai pengolah informasi dakwah, pemanfaatan data untuk SID, manajemen SID, model pengolahan informasi dakwah, proses pengambilan keputusan, model pengambilan keputusan organisasi. Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. E. Koswara dkk, Dinamika Informasi dalam Era Global Gordon B. Davis, Sistem Informasi Manajemen, Jilid I & II Pawit M. Yusuf, Pedoman Praktis Mencari Informasi R. Wayne Pace and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi (terjemahan) Winardi, Teori Sistem dan Analisis Sistem

195

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Merupakan pengantar dasar bagi mahasiswa yang akan mempelajari ilmu komunikasi secara lebih mendalam. Ilmu ini akan memperkenalkan konsepkonsep dasar komunikasi, baik sebagai ilmu maupun sebagai perilaku manusia. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dasar kepada para mahasiswa agar menguasai dasar-dasar ilmu komunikasi untuk dikembangkan pada perkuliahan selanjutnya. Topik bahasannya adalah: pengertian konsep komunikasi, proses komunikasi penerimaan dan penyampaian pesan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok sampai dengan komunikasi massa. Referensi: 1. 2. 3. 4. DeFleur, Melvin L, Fundamental of Human Communication Tubbs, Stewart L. and Moss, Slyvia, Human Communication Tubb, Stewart L. and Moss, Slyvia, Human Communication Watzlawik, Paul, Pragmatics Human Communication

PENGANTAR ILMU JURNALISTIK Merupakan ilmu yang mengantarkan para mahasiswa pada dunia jurnalistik sebelum mempelajari bentuk-bentuk dan jenis-jenisnya secara spesifik. Ia memperkenalkan beberapa aspek penting berkaitan dengan jurnalistik. Tujuannya memberikan pengetahuan kepada mahasiswa agar menguasai dasardasar jurnalistik, baik secara teoritis maupun secara praktis. Topik inti mata kuliah ini meliputi: pengertian pers (umum dan khusus), hubungan jurnalistik dengan pers, masalah pokok dalam pers dan jurnalistik, medium komunikasi sebagai media kegiatan jurnalistik, jenis-jenis tulisan jurnalistik, perbedaan karakteristik tulisan media massa (cetak dan elektronik),

196

teknik menata surat kabar dan jurnalisme baru, serta praktek pengenal lapang kerja jurnalistik . Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik Assegaf, Jurnalistik Masa Kini Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Merril, Global Journalism Miller, Modern Journalism Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers

RETORIKA Mempelajari teknik-teknik berpidato, wawancara, ceramah, dan lain-lain sebagai bagian dari proses dakwah bi al-lisan (bimbingan dan penyuluhan). Tujuan: memberikan bekal pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa mengenai teknik dan seni berkomunikasi lisan untuk kepentingan penyampaian pesan-pesan agama, khususnya dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan Islam. Topik inti: retorika dan proses komunikasi, pengertian, ruang lingkup dan tujuan retorika, pidato, wawancara, ceramah dalam perspektif retorika, penentuan topik dan tujuan pidato, analisis khalayak, persiapan pidato, penyajian pidato, bentuk-bentuk pidato dilihat dari tujuannya, dan prinsip-prinsip pidato. Referensi: 1. Bert E. Bradley, Fundamental of Speech Communication: the Credibility of Ideas. Dubuque, Iowa, Wm.C. Brown Co. Publisher, 1981 2. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern, 1982 3. Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking 4. William F. Smith and Raymond D. Liedlick, Rhetoric for Today

KOMUNIKASI MASSA

197

Merupakan lanjutan perkuliahan pengantar Ilmu Komunikasi. Ia memperkenalkan kepada mahasiswa tentang konsep-konsep dan teori-teori komunikasi massa sebagai landasan konseptual kegiatan dakwah melalui media massa. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami dan menguasai konsepkonsep dan teori-teori komunikasi massa untuk kepentingan dakwah Islam dan penelitian komunikasi. Perkuliahan ini menyajikan topik-topik tentang: pengertian dan karakteristik komunikasi massa, model-model komunikasi massa, dimensidimensi komunikasi massa, fungsi media cetak dan elektronik dalam kegiatan dakwah Islam. Referensi: 1. 2. 3. 4. Deddy Mulyana, Pengantar Ilmu Komunikasi Malvin L. DeFleur, Theorhy of Mass Communication Malvin L. DeFleur and Dennis, Understanding Mass Communication William E. Francois, Introduction to Mass Communication and Mass Media

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Mempelajari komunikasi antar budaya sebagai bagian pengetahuan untuk menunjang proses dakwah Islam. Fokus kajiannya diarahkan kepada pembahasan tentang konsep-konsep dasar komunikasi antar budaya dan urgensinya dalam sistem budaya global Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya wawasan antar budaya dalam proses interaksi insani dan manfaatnya dalam proses penyampaian pesanpesan agama, khususnya kepentingan dakwah Islam.

198

Topik mata kuliah ini adalah: hubungan komunikasi antar budaya dengan ilmu dakwah, pengertian dan ruang lingkup komunikasi antar budaya, urgensi kombud (komunikasi antar budaya) dalam sistem global, model-model komunikasi antar budaya, bentuk-bentuk komunikasi antar budaya, persepsi antar budaya, interaksi antar budaya, pesan-pesan verbal dan non verbal, stereotipe dan kombud, signifikansi pengetahuan kombud dalam dakwah Islam. Referensi: 1. 2. 3. 4. Andrean L. Rich, International Communication Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya Larry A. Samovar, Understanding Intercultural Communication William B. Gudy Kunst and Young Yun Kim, Communicating with Stinger, An Approach to Intercultural Communication 5. Zulyani Hidayah, Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia

PSIKOLOGI KOMUNIKASI Mempelajari konsep-konsep dasar psikologi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar psikologi komunikasi sebagai ilmu bantu dalam kegiatan khithabah. Pokok bahasannya adalah: pengertian psikologi komunikasi, psikologi komunikasi interpersonal (sensasi persepsi, memori, dan berpikir), psikologi komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal), dan psikologi komunikasi kelompok dan psikologi komunikasi massa. Referensi: 1. Bimo Walgito, Psikologi Sosial 2. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi

199

3. 4. 5. 6.

Nina Syam, Komunikasi Persuasif Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial Siti Partini Suadirman, Psikologi Sosial WA. Gerungan, Psikologi Sosial

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Mengkaji tentang perkembangan teknologi komunikasi mulai dari teknologi tradisional sampai modern. Ia menjelaskan berbagai jenis teknologi komunikasi sebagai media pendukung. Karena itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengertian dan pengetahuan tentang teknologi komunikasi. Topik bahasannya adalah: sejarah perkembangan teknologi komunikasi, jenis-jenis teknologi komunikasi baru, satelit komunikasi, videotext, teletext, interactive cable television, telekonferen, jaringan komputer, aplikasi teknologi baru dalam masyarakat, dampak positif dan negatif dari teknologi komunikasi. Referensi: 1. 2. 3. 4. Cees J. Hamelink, Trends in World Communication Raymond Williams, Television: Technology and Cultural Form Soejono Truno, Dari Dokumentasi ke Sistem Informasi Manajemen Sean Macbride, Communication and Society, Today and Tomorrow: Many Voices, One World 5. William Vesterman (et al), American Mass Media: Industries and Issues

MANAJEMEN PERS DAKWAH Merupakan kelanjutan dari mata kuliah dasar-dasar manajeman. Ia memperkenalkan teori-teori manajeman pers dakwah sebagai landasan dalam pengelolaan pers dakwah. Tujuannya agar mahasiswa memahami teori-teori manajeman pers dakwah dan mampu mengelola pers dakwah. Topik inti mata kuliah ini antara lain: pengertian manajemen pers dakwah, konsep pers dakwah, tujuan dan fungsi pers dakwah, perencanaan pers dakwah, organisasi dan mekanisme kerja pers dakwah serta pengelolaan pers dakwah.

200

Referensi: 1. 2. 3. 4. Ahmad Naufal, Perang dan Isu dalam Islam DH Assegaf, Jurnalistik Masa Kini Muntaz A. Anwar, Information in Muslim Countries Rusdy Hamka dan Rafiq, Islam dan Era Informasi

TEKNIK PRODUKSI TV DAKWAH Mempelajari TV sebagai media dakwah. Fokus pembahasannya diarahkan pada penguasaan naskah-naskah tabligh (dakwah) pada televisi dan teknik-teknik produksi untuk TV. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai keterampilan dalam membuat desain dan menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui TV serta tampil dalam menggunakan kamera untuk dakwah Islam. Pokok bahasan mata kuliah ini adalah: konsep-konsep dasar penyampaian pesan di TV, teknik membuat desain khithabah/ceramah di TV, teknik-teknik penyampaian pesan agama di TV, teknik produksi TV dakwah, dan praktek khithabah di TV dakwah. Referensi: 1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004 2. Allan Wurtzet and Stephen R. Acker, Television Production 3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV 4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak TEKNIK PRODUKSI FILM DAKWAH Mempelajari tentang teknik-teknik pembuatan film dakwah untuk menunjang kepentingan dakwah Islam. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai keterampilan dalam membuat desai dan menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui TV serta terampil dalam menggunakan kamera untuk dakwah Islam.

201

Pokok bahasan mata kuliah ini antara lain: konsep-konsep dasar penyampaian pesan di TV, teknik membuat desain khithabah di TV, teknik-teknik penyampaian pesan agama di TV, teknik produksi TV dakwah, dan praktek khithabah di TV dakwah. Referensi: 1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004 2. Allan Wurtzet and Stephen R. Acker, Television Production 3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV 4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak

TEKNIK PRODUKSI RADIO DAKWAH Mempelaari tentang prinsip-prinsip dan cara-cara membuat produksi radio untuk kepentingan dakwah islam. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan menguasai prinsip-prinsip dan teknik-teknik membuat produksi radio untuk dakwah. Topik bahasannya meliputi: konsep-konsep penyampaian pesan komunikasi media radio, prinsip-prinsip dan cara-cara membuat produksi radio, mekanisme kerja radio, prakyek penyiaran dan ceramah di radio. Referensi: 1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004 2. Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia 3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV 4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak 5. Onong Uchyaa Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi 6. Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL DAN TAJUK RENCANA

202

Mata kuliah ini kelanjutan dari mata kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik. Ia mempelajari tentang konsep-konsep dasar serta teknikteknik penulisan artikel dan tajuk rencana (ATR). Tujuannya agar mahasiswa memahami dan menguasai konsep-konsep dasar dan teknik-teknik penulisan ATR. Topik inti mata kuliah ini meliputi: pengertian ATR, konsep dasar penulisan artikel, karakteristik tulisan artikel dan tajuk rencana dalam surat kabar, praktek penulisan artikel dan tajuk rencana. Referensi: 1. 2. 3. 4. Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, Mujahid Press, 2004 Carl G. Miller, Modern Journalism Thomas L. Warren, Technical Writing: Purpose Process and Form Thomas L. Warren, Writing Voyage: An Integrated Process Approach

METODOLOGI PENELITIAN KPI Mempelajari konsep-konsep penelitian komunikasi dan penyiaran Islam secara teoritis dan praktis. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan mampu melakukan penelitian KPI dengan baik. Pokok bahasan mata kuliah ini meliputi: metode penelitian komunikasi dan penyiaran Islam, penggunaan teori komunikasi dalam penelitian, teknikteknik analisis data kualitatif, kuantitatif dan analisis konten, serta hubungan penelitian KPI dengan pengembangan Ilmu dakwah. (Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi). Referensi: 1. 2. 3. 4. B. Miles Huberman, Analisis Data Kualitatif Lexy Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Noeng Muhajir, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif Syukriadi Sambas, Analisis Isi

203

PRAKTIK PROFESI KPI Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan kegiatan intrakurikuler yang mengikat dan menjadi alah satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademis dan menempuh ujian munaqasyah. Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah melaksanakan secara nyata apa yang disebut dalam teori yang terkandung dalam mata kuliah-mata kuliah yang menjadi kualifikasi keahlian praktik dan teknis yang merupakan transformasi disiplin ilmu dakwah baik yang berasal dari ilmu teoritis maupun teknik yang terkait dengan sub program studi yang dipilih ke dalam kegiatan praktis (ilmiah alamiah-alamiah ilmiah) oleh mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tujuan: memberikan bekal pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa mengenai penerapan ragam teori komunikasi dan penyiaran Islam di lapangan masyarakat bina. Topik inti: Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam diawali dengan orientsi Praktik Profesi, studi eksplorasi masyarakat bina, penyusunan desain praktikal profesi, simulasi desain praktik profesi, aplikasi desain praktik profesi di masyarakat bina, dan penyusunan laporan praktik profesi, presentasi laporan praktik profesi dalam forum seminar.

KULIAH KERJA NYATA (KKN) KKN merupakan unit praktikum komprehensif yang kedudukannya menjadi intrakurikuler. Unit praktikum ini dilaksanakan di lapangan, dengan maksud untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya di tengah-tengah problematika sosial. Karena itu, perkuliahan ini lebih bersifat praktik pengabdian dengan menggunakan pendekatan interdisipliner.

204

SKRIPSI Merupakan tugas akhir bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tugas ini berbentuk penelitian karya ilmiah sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi sebagai tugas akhir yang wajib dilakukan mahasiswa diawali dengan Seminar Proposal Judul Skripsi (SPJS). PembimbingnYA oleh dua orang pembimbing dan ujian munaqasyah. Referensi: 1. Kisi-kisi Komprehensif, Fakultas Agama Islam UNINUS 2. Pedoman Penyusunan Skripsi, Fakultas Agama Islam UNINUS

205

BAB XV KURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

A.

PROFESI KELULUSAN: Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) yang memiliki

kemampuan (Kompetensi) akademik dan profesional dalam bidang Keguruan dan Pendidikan Guru Kelas di MI serta mampu menerapkannya di masyarakat. B. KOMPETENSI a) PROFESI UTAMA KOMPETENSI DASAR Komp. Pengetahuan : 1. Menguasai berbagai pendekatan metode dan teknik pembelajaran pada PGMI yang mencakup aspek kognitif maupun psikomotorik. 2. Menguasai prosedur penyusunan desain program pembelajaran (lesson plan) pada PGMI. Komp. Sikap:

206

1. Berakhlak mulia mampu memaknai dirinya sebagai individu dan masyarakat dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai makhluk Allah SWT. 2. Mampu beradaptasi secara wajar dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Komp. Keterampilan : 1. Mampu 2. Mampu mendesain melaksanakan program program pembelajaran PGMI PGMI dengan menggunakan pendekatan, metode dan teknik mutakhir. dengan menggunakan pendekatan, metode dan strategi yang lebih sistematik. b) PROFESI TAMBAHAN KOMPETENSI DASAR Komp. Pengetahuan : 1. Menguasai cara efektif dan efisien dan mengevaluasi proses pembelajaran PGMI. 2. Menguasai teknik berpikir logis, ilmiah, kreatif, dan inovatif serta Problem Solving dan Triall and Error. Komp. Sikap: 1. Mampu memahami dan memecahkan masalah secara cermat dan teliti serta sistematis. 2. Menjunjung tinggi nilai orisinalitas sesuai gagasan dan menghargai pendapat orang lain. Komp. Keterampilan : 1. Mampu mengevaluasi program PGMI.

207

2. Mampu menentukan tingkat akurasi setiap komponen dalam program PGMI. 3. Mampu melakukan eksperimen dan menguji pendekatan, metode, dan teknik baru di bidang PGMI. KOMPETENSI DASAR Komp. Pengetahuan : 1. Menguasai kurikulum PGMI. 2. Mampu memahami kompetensi seorang pendidik. 3. Mampu memahami implementasi isi kurikulum PGMI. Serta memahami evaluasi kurikulum PGMI. Komp. Sikap: 1. Memiliki wawasan kebangsaan Indonesia. 2. Memiliki kebanggaan terhadap profesi Guru. 3. Menyadari untuk menempatkan dirinya dalam kepentingan berbangsa dan bernegara. Komp. Keterampilan : 1. Mampu mendesain/eksperimen untuk menguji, pendekatan, metode, dan strategi dalam menerapkan pemecahan masalah. 2. Mampu melakukan perbaikan program PGMI ke arah yang lebih inovatif dan lebih konstruktif. C. KOMPETENSI LULUSAN a. KOMPETENSI UTAMA Komp. Pengetahuan : 1. Pengetahuan tentang ilmu pendidikan.

208

2. Pengetahuan tentang sistem perencanaan dan evaluasi pembelajaran. 3. Pengetahuan tentang strategi belajar mengajar. 4. Pengetahuan tentang metodologi pembelajaran MI/SD. 5. Pengetahuan tentang media juga pengadministrasian. 6. Pengetahuan tentang kurikulum tingkat MI/SD perancangan implementasi dan evaluasinya. Komp. Sikap: 1. Memiliki sikap untuk menerima nilai-nilai Islam. 2. Aktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tanggung jawab terhadap profesi. 4. Sikap inovatif dalam pengembangan kemampuan profesionalnya. 5. Sikap sebagai pendidik yang mangutamakan akhlaqul karimah. Komp. Keterampilan : 1. Keterampilan merencanakan pengajaran pendidikan di MI/SD. Mendiagnosa kebutuhan siswa, analisa kompetensi tujuan materi. Pendekatan, metode, sumber media, dan evaluasi. 2. Terampil dalam proses pembelajaran dan pendidikan di MI/SD. 3. Keterampilan evaluasi pembelajaran menetapkan tujuan, bentuk, alat, dan analisis hasil evaluasi pembelajaran di MI/SD. 4. Terampil dalam menggunakan strategi, mengelola kelas serta mengaplikasikan materi di MI/SD. b. KOMPETENSI PENDUKUNG (A) Komp. Pengetahuan : 1. Menguasai dasar filosofi pendidikan ditingkat dasar.

209

2. Pengetahuan tentang masalah-masalah yang aktual dalam bidang pendidikan. 3. Pengetahuan tentang variasi seni dan olah raga. 4. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan serta mampu mengembangkan psikologis anak. 5. Pengetahuan tentang pengembangan pemikiran ditingkat MI/SD. Komp. Sikap: 1. Sikap bijak dalam menjalankan profesi guru kelas di MI/SD. 2. Responsif terhadap masalah aktual di bidang pendidikan. 3. Responsif terhadap masalah seni. 4. Mampu bersikap royal dalam mengadakan bimbingan terhadap siswa juga dalam pengembangan motivasi serta berbagai perkembangan IPTEK. Komp. Keterampilan : 1. Terampil menerapkan metode pemecahan, baik praktis maupun akademis, baik dengan menggunakan disiplin ilmu yang dimuilikinya, maupun menggunakan pendekatan indisipliner. 2. Menerapkan teknologi baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras dalam tugas-tugas keguruan dan pendidikan. 3. Terampil dalam bekerja sama dalam pengembangan profesi keguruan dan pendidikan. 4. Terampil D. mensosialisasikan gagasan, program dan kebutuhan pendidikan dan mengembangkannya di masyarakat. KOMPETENSI PENDUKUNG (B) Komp. Pengetahuan :

210

6. Tentang pendidikan sosial, baik antar sesama dan masyarakat. 7. Pengetahuan sosial, pendidikan, dan metodologi serta strategi untuk pendidikan MI/SD. Komp. Sikap: 1. Mampu bersikap lebih memiliki sifat sosial yang tinggi terhadap lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Bisa memberikan manfaat untuk orang-orang yang berada sekitarnya. 3. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara baik dan benar. Komp. Keterampilan : 1. Tampil dalam pergaulan tanpa membedakan harkat dan martabat manusia itu sendiri. 2. Terampil dalam mengadakan sosialisasi dengan masyarakat serta peka terhadap berbagai masalah. 3. Terampil dalam mengaplikasikan program-program yang berkenaan dengan masalah sosial khususnya dalam pendidikan MI/SD. E. KOMPETENSI YANG DIBELAJARKAN PADA JURUSAN PGMI b. KOMPETENSI DASAR Komp. Pengetahuan : 1. Menguasai dasar-dasar kenegaraan. 2. Memahami Al-Quran, Tafsir, dan Al-Hadits. 3. Memahami ilmu Fiqh. 4. Menguasai nilai, akhlaq, serta sejarah tentang Islam. 5. Pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengerti makna bahasa asing. Komp. Sikap:

211

1. Bersikap menjadi warga negara yang baik. 2. Menguasai bacaan Al-Quran serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bersikap sabar baik hati dan sopan sebagai pengejawantahan dari nilainilai akhlak. 4. Menerapkan bahasa Indonesia secara benar. Komp. Keterampilan : 1. Terampil dalam mendorong sesama manusia. 2. Konsisten dalam menjalankan ajaran agama Islam secara baik dan benar. 3. Terampil dalam memahami ayat-ayat Al-Quran dan Al-Hadits, dan dijadikan sebagi pedoman hidup. 4. Terampil menggunakan bahasa Indonesia, serta memahami bahasa asing (Arab dan Inggris). b. UNTUK PROFESI UTAMA Komp. Pengetahuan : 1. Pengetahuan tentang ilmu pendidikan. 2. Pengetahuan tentang sistem pendidikan, sistem perencanan, dan evaluasi pembelajaran. 3. Pengetahuan tentang strategi belajar mengajar. 4. Pengetahuan tentang metodologi pembelajaran MI/SD. 5. Pengetahuan tentang media juga pengadministrasian. 6. Pengetahuan tentang kurikulum. Komp. Sikap: 1. Cinta ilmu pengetahuan, lebih sabar dan bijaksana.

212

2. Rajin belajar, berpikir rasional, kritis, dan objektif. 3. Kreatif, inovatif, dan bersifat konstruktif dalam bidang keilmuan. Komp. Keterampilan : 1. Mampu menghadapi tantangan jaman. 2. Terampil dalam pengembangan, lebih bersifat fleksibel. 3. Terampil dalam menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran. c. UNTUK PROFESI TAMBAHAN (A) Komp. Pengetahuan : 1. Tentang dasar-dasar psikologis pendidikan ditingkat dasar. 2. Pengetahuan tentang masalah-masalah yang aktual dalam bidang pendidikan. 3. Pengetahuan tentang kreasi seni dan olah raga. 4. Pengetahuan tentang pengembangan dan konseling untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan serta mampu mengembangkan psikologis anak. 5. Pengetahuan tentang pengembangan pemikiran ditingkat MI/SD. Komp. Sikap: 1. Bersikap lebih aktif dan bijaksana dalam mengembangkan prestasi belajar siswa. 2. Bersikap menunjukkan kesetiaan terhadap profesi guru agama. 3. Lebih kreatif, inovatif dalam berpikir, bertindak, dan berwawasan keilmuan. 4. Mampu mensosialisasikan gagasan/ide-ide yang cemerlang dan mengikuti perkembangan kurikulum. Komp. Keterampilan :

213

1. Tampil dalam mengembangkan ranah kognitif, apektif, maupun psikomotorik. 2. Terampil dalam kreasi seni, baik sebagai pemain, pengarah seni, dan olah ragawan. 3. Lebih bersifat empati dalam mengadakan pelayanan bimbingan siswa, agar tujuan bimbingan lebih berdaya guna. 4. Terampil dalam mendesain pengembangan bakat dan minat siswa secara optimal. d. UNTUK PROFESI TAMBAHAN (B) Komp. Pengetahuan : 1. Tentang pendidikan sosial, baik antar sesama dan masyarakat. 2. Pengetahuan sosial, pendidikan, dan metodologi serta strategi untuk pendidikan MI/SD. Komp. Sikap: 1. Bersikap lebih toleran dalam menghadapi permasalahan. 2. Lebih bersikap santun, pemaaf, dan ramah terhadap sesama manusia. 3. Menjauhi hal-hal yang bersifat huru hara dan hal-hal yang dapat menjadikan permusuhan. Komp. Keterampilan : 1. Mampu bekerja secara bersama-sama (Team Teaching). 2. Mengedepankan rasa humanistik education, terutama dalam PBM. 3. Lebih bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi anak didik tanpa membedakan status sosial. 5. INDIKATOR DAN STANDAR PENGUASAAN KOMPETENSI a. KOMPONEN DASAR
KOMPONEN Pengetahuan INDIKATOR / STANDAR 1. Menguasai dasar-dasar kenegaraan 2. Memahami Al-Quran, Tafsir, dan Al-Hadits 3. Memahami ilmu Fiqh

214

4. Menguasai nilai-nilai akhlak serta sejarah tentang Islam 5. Pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengerti makna bahasa asing

Sikap

1. Mampu mendalami nilai-nilai keislaman secara kaffah dan integral 2. Bersikap ramah, sadar, dan bersahabat 3. Mampu berkepribadian muslim dan muslimah 1. Mampu menjadi guru agama dalam berbagai bidang mata pelajaran khususnya bidang pendidikan agama Islam secara profesional 2. Merancang pendekatan mengajar dan belajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran

Keterampilan

b. PROFESI UTAMA
KOMPONEN Pengetahuan INDIKATOR / STANDAR 1. Mampu menjelaskan objek, ruang lingkup, dan manfaat ilmu pendidikan dengan benar 2. Mampu memahami sistem pendidikan, sistem perencanaan, dan evaluasi pembelajaran 3. Mampu mengidentifikasi strategi belajar mengajar di MI/SD dengan tepat 4. Mampu memahami metode pembelajaran di MI/SD 5. Mampu mengidentifikasi media pembelajaran, komputer, pendidikan IPA 6. Mampu memahami perkembangan peserta didik dan kebutuhan pendidikannya Sikap 1. Mampu menerima ajaran Islam 2. Mampu mengaplikasikan nilai-nilai keislaman secara baik dan benar 3. Memiliki kemampuan dalam mengkombinasikan variasi mengajar yang bersifat lebih efisien dan efektif 4. Menguasai berbagai metode pengajaran sehingga PBM lebih bervariatif 5. Mampu menggunakan media baik visual, audio, dan audio visual, serta memahami praktikum IPA di LAB Keterampilan 1. Mampu menyusun rencana pengajaran di MI/SD, melakukan diaognosa kebutuhan siswa, analisis kompetensi, tujuan, materi pendekatan, metode, media, dan evaluasinya

215

2. Mampu menetapkan tujuan bentuk, alat, dan analisis hasil evaluasi pembelajaran di MI/SD 3. Mampu menggunakan metode memahami materi agama Islam dari sumber autentik 4. Mampu memahami materi pelajaran di MI/SD yang relevan dengan pendidikan khususnya, dan materi selain pendidikan pada umumnya dan sumber yang otentik

c. PROFESI TAMBAHAN
KOMPONEN Pengetahuan INDIKATOR / STANDAR 1. Mampu memahami dasar-dasar filosofis pendidikan Islam 2. Mampu memahami masalah-masalah aktual dalam bidang pendidikan 3. Mampu memahami perkembangan ilmu pengetahuan alam, humoria, dan ekologis Sikap 1. 2. 3. 4. Keterampilan 1. Terampil menerapkan metode pemecahan masalah, baik praktis maupun akademis, baik dengan menggunakan disiplin ilmu yang dimilikinya, maupun menggunakan pendekatan interdisipliner 2. Mampu menerapkan teknologi, baik perangkat lunak maupun keras dalam tugas-tugas keguruan dan pendidikan 3. Mampu bekerja sama dalam mengembangkan profesi keguruan dan pendidikan 4. Mampu mensosialisasikan gagasan, program, dan kebutuhan pendidikan dan mengembangkannya di masyarakat Mampu berpikir bijaksanan dalam menjalankan profesi guru kelas Mampu mensikapi masalah aktual di bidang pendidikan Mampu menghargai berbagai pertimbangan IPTEK Mampu menunjukkan rasa percaya diri dan kesanggupan dalam menekuni bidang jasa dan produk pendidikan

KOMPONEN Pengetahuan

INDIKATOR / STANDAR 1. Mampu dalam pendidikan sosial 2. Pengetahuan sosial, khususnya pendekatan dan metodologi serta strategi untuk pendidikan di MI/SD 3. Mampu mengembangkan bahasa daerah yang digunakan pada daerah masing-masing

Sikap 1. Lebih dekat dan bersahabat dalam hidup bermasyarakat 2. Sikap peduli terhadap lingkungan di masyarakat 3. Bermusyawarah dan berdialog antar sesama dalam memecahkan

216

masalah yang dihadapi 4. Bersikap lebih aktif selain bahasa Indonesia, asing, dan bahasa daerah Keterampilan 1. 2. 3. 4. Terampil lebih toleran dan demokrasi di masyarakat Cinta damai Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial Mampu membantu sesama sesuai kemampuan yang dimilikinya

6. URUTAN MATAKULIAH NO . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. MATAKULIAH Pancasila Bahasa Arab Bahasa Inggris Ilmu Alamiah Dasar Psikologi Umum Ulum al-hadits Ulum al-Quran Ushul al-Fiqh Ilmu Kalam Komputer Kewarganegaraan Al-Tafsir Al-Hadits Al-Fiqh Bahasa Indonesia Psikologi Agama Filsafat Umum Akhlak/tasawuf Sejaah Peradaban Islam Filsafat Ilmu Matematika Media Pengajaran Ilmu Pendidikan Filsafat Islam Stategi Belajar Mengajar Metodologi Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam SKS 2 6 6 2 2 2 2 2 2 2 2 6 6 6 2 2 2 2 2 2 8 2 4 2 2 2 6 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 SEMESTER 3 4 5 6 2 2 7 8

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2

2 2 2

2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2

2 2

217

28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46 47. 48. 49. 50. 51.

Psikologi Pendidikan Filsafat Pendidikan Islam Perencanaan Pengajaran Penddkan B.Arab di MI Penddkan B.Inggris di MI Pend. B.Indonesia di MI Pend.Matematika di MI Administrasi Pendidikan Evaluasi pengajaran Pend.Agama Islam di MI Pend.Kt.& ker.Tangan Bahasa Sunda Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan IPS di MI Pendidikan IPA di MI Statistik Pendidikan Micro Teaching Bim. dan Penyuluhan Pend. Jas.dan kesehatan Praktik Ibadah Kuliah Kerja Nyata Praktik Peng.Lapangan Komprehensif Skripsi JUMLAH

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 0 4 4 2 6 144

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 0 4 4 2 6 16

20

18 20

20

20

19

11

MATA KULIAH SEMESTER SATU KODE MATA KULIAH SKS NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PGI 1201 PGI 1202 PGI 1203 PGI 1204 PGI 1205 PGI 1206 PGI 1207 PGI 1208 PGI 1209 Pancasila Bahasa Arab. I Bahasa Inggris. I Ilmu Alamiah Dasar Psikologi Umum Ulum Al-Hadits Ulum Al-Qur'an Ushul al-Fiqh Ilmu Kalam 2 2 2 2 2 2 2 2 2

KET. MPK MPK MPK MPK MKK MPK MPK MPK MKK

218

10

PGI 1210

Komputer JUMLAH SKS

2 20 SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

MKB

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

MATA KULIAH SEMESTER DUA KODE MATA KULIAH PGI 2201 PGI 2202 PGI 2203 PGI 2204 PGI 2205 PGI 2206 PGI 2207 PGI 2208 PGI 2209 Kewarganegaraan Tafsir.I Hadits.I Fiqh.I Bahasa Arab.II Bahasa Indonesia Bahasa Inggris.II Psikologi Agama Filsafat Umum JUMLAH SKS

KET. MPK MKK MKK MKK MPK MPK MPK MKK MKK

MATA KULIAH SEMESTER TIGA NO KODE MATA KULIAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PGI 3201 PGI 3202 PGI 3203 PGI 3204 PGI 3205 PGI 3206 PGI 3207 PGI 3208 PGI 3209 PGI 3210 Tafsir.II Hadits.II Fiqh.II Bahasa Arab.III Akhlak Tasawuf Sejarah Peradaban Islam Bahasa Inggris.III Filsafat Ilmu Matematika.I Media Pengajaran JUMLAH SKS

KET. MKK MKK MKK MPK MKK MKK MPK MKK MKB MBB

MATA KULIAH SEMESTER EMPAT NO KODE MATA KULIAH

SKS

KET.

219

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PGI 4201 PGI 4202 PGI 4203 PGI 4204 PGI 4205 PGI 4206 PGI 4207 PGI 4208 PGI 4209 PGI 4210

Tafsir.III Hadits.III Fiqh.II Ilmu Pendidikan.I Filsafat Islam Strategi Belajar Mengajar Metodologi Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam.I Matematika.II Psikologi Pendidikan JUMLAH SKS

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

MKK MKK MKK MKK MKK MPB MKB MKK MKB MPB

MATA KULIAH SEMESTER LIMA NO KODE MATA KULIAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10. PGI 5201 PGI 5202 PGI 5203 PGI 5204 PGI 5205 PGI 5206 PGI 5207 PGI 5208 PGI 5209 PGI 5210 Filsafat Pendidikan Islam Perencanaan Pengajaran Ilmu Pendidikan.II Pendidikan Bahasa Arab di MI Pendidikan Bahasa Inggris di MI Pend. Bahasa Indonesia di MI Matematika.III Pendidikan Matematika di MI Ilmu Pengetahuan Alam.II Administrasi Pendidikan JUMLAH SKS

SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

KET. MKK MPB MKK MPB MPB MPB MKB MPB MKK MPB

220

MATA KULIAH SEMESTER ENAM NO KODE MATA KULIAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PGI 6201 PGI 6202 PGI 6203 PGI 6204 PGI 6205 PGI 6206 PGI 6207 PGI 6208 PGI 6209 JUMLAH SKS Evaluasi Pengajaran Pendidikan Agama Islam di MI Pendidikan Keterampilan dan Kerajinan tangan Bahasa Sunda Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan lImu Sosial di MI Matematika.IV Pendidikan IPA di MI Ilmu Pengetahuan Alam.III

SKS 2 2 2 2 3 2 2 2 2 18

KET. MPB MPB MKB MBB MKK MBB MKB MBB MKK

MATA KULIAH SEMESTER TUJUH NO. 1 2 3 4 5 KODE PGI 7201 PGI 7402 PGI 7203 PGI 7304 PGI 7005 MATAKULIAH Statistik Pendidikan Micro Teaching Bimbingan dan Penyuluhan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Praktik Ibadah JUMLAH SKS SKS 2 4 2 3 0 11 KET. MKB MBB MBB MBB MKB

MATA KULIAH SEMESTER DELAPAN NO KODE MATA KULIAH 1 2 3 4 PGI 8401 PGI 8402 PGI 8303 PGI 8604 Kuliah Kerja Nyata Praktik Pengalaman Lapangan Komprehensif Skripsi JUMLAH SKS

SKS 4 4 3 6 17

KET. MKB MKB MPB MKB

221

KOMPETENSI MATA KULIAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN o Memahami makna yang tertuang dalam butir-butir pancasila serta berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi warga ngara yang baik. o Rasa kesetiaan terhadap negara, siap membela negara. o Adanya rasa tolong menolong antar sesama, saling toleran antar umat beragama tanpa saling mengusik aqidah masing-masing. o Berusaha untuk mengisi negara ini sebaik-baiknya, terutama dalam memberantas penyakit masyarakat. ILMU AL-QURAN DAN ILMU HADITS o Bisa membaca Al-Quran secara tartil dan memahami secara mendalam. o Mampu menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan perbandingan ahli-ahli tafsir. o Al-Quran dijadikan sebagai pedoman hidup dalam mengisi kehidupan didunia ini dan bekal diakhirat khususnya untuk pribadi dan umumnya untuk mendidik siswanya. o Memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang keharusan kecintaan terhadap Al-Quran dan memberikan pengajaran. ILMU FIQH o Bisa memakai seluk beluk, arti, dan fungsi serta luar lingkup masalah Fiqh. o Bersikap lebih baik dalam menjalankan ibadah karena telah merefleksikan nilai-nilai yang tersurat dalam ilmu fiqh, khususnya untuk pribadinya dan untuk muridnya.

222

o Terampil dalam menyampaikan nilai-nilai ilahiyah kepada masyarakat dengan melalui dakwah bil hal dan billisan. BAHASA ARAB o Bisa menggunakan tata basa dan mufrodatnya. o Menguasai substansi ilmu-ilmu dan bahasa Arab dan metodologi pembelajaran. o Melaksanakan pembelajaran bahasa Arab o Mampu menjelaskan wawasan metodologi pembelajaran, melalui pendekatan metode, teknik, media, dan evaluasi. o Terampil dalam membaca dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Arab. ILMU TAUHID/AQIDAH o Bisa memahami rukun-rukun, fungsi, dan ruang lingkup ilmu tauhid. o Mampu mengkaji tentang ketauhidan. o Menyadari serta membenarkan dan meyakini dengan penuh keyakinan. o Dengan adanya keyakinan akan melahirkan ketentraman jiwa dan kelurusan tingkah laku berdasarkan makna keimanan yang dibenarkan oleh qalbu. o Pendidikan ketauhidan merupakan tujuan tertinggi pendidikan Islam, menjelaskan makna uluhiyah, rububiyah, dan sifat Ilahiyah. AKHLAK TASAWUF o Mampu memahami pentingnya pendidikan akhlak mulai dari arti, fungsi, macam, dan pengimplementasian. o Menjadi muslim dan muslimat yang baik dan menjalankan secara kaffah. o Mampu memberikan motivasi yang hakiki, dan menjadikan dirinya rasa khauf kepada Allah SWT.

223

SEJARAH PERADABAN ISLAM o Mampu menguraikan aspek-aspek sejarah umum dan Islam, pendapatpendapat, sejarah, tokoh, dan pemikirannya. o Mampu menjelaskan perkembangan sejarah, dan aspek-aspek perubahan di masyarakat. o Memiliki sikap yang objektif, rasional, dan transparan. o Memiliki kecintaan terhadap sejarah Islam. o Dapat menyajikan informasi berdasarkan data-data sejarah secara akurat dan reliable. BAHASA INDONESIA o Mampu menggunakan bahasa Indonesia baik dalam percakapan maupun tulisan dengan baik dan benar. o Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa. o Bersikap lebih kreatif dalam program bahasa dan sastra lintas kurikulum yang terpadu yang terpusat pada anak didik. o Bersikap aktif dalam melaksanakan pengajaran simulasi. o Terampil berbahasa. Saling berkaitan dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami. o Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan remidiasi. BAHASA INGGRIS o Menguasai tata bahasa.

224

o Menguasai

substansi

ilmu-ilmu

bahasa

Inggris

dan

metodologi

pembelajarannya. o Melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris. o Lebih bersikap percaya diri yang tinggi setelah belajar bahasa Inggris. o Terampil membaca dan menulis bahasa Inggris secara aktif. ILMU ALAMIYAH DASAR o Menguasai materi IAD mulai dari arti, makna, fungsi, ruang lingkup, dan objek IAD itu sendiri. o Lebih bersikap mencintai alam. o Memelihara dan mempergunakan sebaik-baiknya apa yang ada di alam ini sebagai anugerah yang maha kuasa. o Lebih responsif terhadap penggunaan kekayaan alam ini.

DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN o Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan nasional. o Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem pendidikan formal. o Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia. o Bersikap lebih religius, filosofis, dan sosiologis. o Bersikap lebih inivatif, konstruktif, dan bijaksana. o Terampil dalam mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan secara baik dan benar.

225

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR/PERENCANAAN PENGAJARAN o Menguasai pengertian dan klasifikasi SBM & PP. o Mampu mengimplementasikan SBM pada PBM di MI. o Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar pemikiran metode dalam PBM. o Sikap lebih profesional setelah mempelajari SBM dan PP dalam mengajar. o Mampu mensiasati dan membuat lesson plan secara benar. o Lebih berkreatif dalam PBM. o Terampil dalam menghadapi berbagai pengajaran di MI dengan menguasai SBM dan PP. o Mampu berinteraksi di kelas. o Mampu mengelola kelas. PENDIDIKAN BAHASA ARAB, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA INDONESIA DI MI o Mampu mengembangkan konsep teoritis dan praktis tentang cara pembelajaran bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia di tingkat MI. o Mampu meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan tulisan. o Mampu merancang pengajaran dan mengevaluasi kebutuhan individual anak dalam berbahasa. o Bersikap lebih meningkatkan perkembangan bahasa. o Lebih kreatif dan proaktif dalam menulis dan berbicara serta menyerang. o Terampil dalam ketatabahasaan, berbicara, dan memahami makna, metodologi, teknik, dan pendekatan belajar mengenai bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. MATEMATIKA/PENDIDIKAN MATEMATIK DI MI

226

o Mampu menguasai ruang lingkup, rumusan-rumusan, dan teori-teori yang dikembangkan didalam perhitungan matematika. o Menguasai materi pengayaan, uji kompetensi, dan uji daya serap. o Bersikap mampu mengidentifikasi perhitungan dengan menekankan pada kemampuan dasar. o Lebih kreatif untuk mencari solusi dalam problem solving dengan menggunakan hitungan matematika. o Lebih terampil dalam pengajaran perhitungan khususnya untuk guru MI/SD. o Wawasan berpikir lebih kritis dan akurat setelah mempelajari teori-teori matematika, baik ranah kognitif dan apektif. IPA/PENDIDIKAN IPA DI MI o Mampu menguasai teori, tujuan, ruang lingkup, dan indikator tentang pengetahuan alam. o Mampu menguasai pelajaran pengetahuan alam baik metodologi, teknik, pendekatan, dan strategi khususnya untuk mengajar di MI. o Bersikap lebih peka terhadap pemeliharaan alam. o Mampu mensiasati dan memfungsikan kekayaan alam sehingga lebih berdaya guna dan lebih bermanfaat untuk individu maupun masyarakat. o Terampil dalam mengadakan penelitian yang berhubungan dengan alam. o Terampil dalam mengadakan penelitian dan trial and error untuk diuji cobakan di lab. KOMPUTER o Mampu menguasai penggunaan, teori-teori, dan lingkup komputer. o Mampu menguasai tata cara, komponen-komponen dalam masalah komputerisasi.

227

o Lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya dengan menggunakan komputer. o Bersikap lebih percaya diri dan lebih cepat dalam menangkap informasi. o Terampil dalam mengakses data-data. o Terampil dalam menggunakan teknologi. o Lebih berkreasi.

EVALUASI PENGAJARAN o Mampu menguasai teori-teori, rumusan-rumusan, dan ruang lingkup serta komponen-komponen evaluasi. o Mampu mengevaluasi program PGMI juga PBM dalam setiap mata pelajaran. o Melakukan langkah mengevaluasi setiap mata pelajaran. o Mampu menentukan setiap akurasi antar komponen. o Terampil dalam pembuatan sol o Dengan evaluasi pengajaran lebih menjadikan sebagai feed back dalam PBM sehingga akan menjadikan kemajuan bagi dirinya dan siswa dalam setiap pengajaran. SEMINAR PENDIDIKAN/LAPORAN o Mampu melakukan penelitian/eksperimen untuk menguji pendekatan metode atau teknik baru di bidang PGMI. o Mampu mendesain baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. o Bersikap lebih peka terhadap lingkungan untuk dijadikan penelitian terutama di bidang pendidikan. o Bersikap lebih inovatif, kritis serta pola pemikirannya lebih berkembang. o Terampil dalam menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis data yang tepat.

228

o Terampil dalam membuat laporan hasil penelitian. MICRO TEACHING o Mampu menguasai dasar-dasar kependidikan dan semua mata pelajaran. o Mampu menguasai kompetensi bagi pendidik. o Mampu menyusun lesson plan, didaktik metodik, serta berbagai pendekatan mengajar dan belajar. o Lebih terampil dalam mengajar sebagai long mach applicated dari teori-teori yang sudah diberikan. o Menjadi tertarik untuk menjadi seorang guru yang profesional. ADMINISTRASI PENDIDIKAN o Mampu menguasai teori penggunaan, komponen-komponen, dan ruang lingkup administrasi pendidikan. o Memahami teori-teori penggunaan, komponen, dan ruang lingkup manajemen, organisasi, dan kepemimpinan pendidikan. o Bersikap lebih kreatif dalam menata sekolah. o Bersikap lebih inovatif dalam pembelajaran. o Memiliki sifat kepemimpinan yang demokratis. o Terampil dalam mengelola kelas. o Terampil dalam menata pendidikan. o Mampu memenej pendidikan kearah yang lebih konstruktif. MEDIA PENGAJARAN o Mampu memahami teori, landasan, dan langkah-langkah serta strategi dalam penggunaan media.

229

o Mampu menginterpretasi media yang ada di masyarakat untuk pembelajaran PGMI. o Mampu menguasai penggunaan-penggunaan media baik visual, audio, dan audio visual. o Mampu bersikap menilai karakteristik, landasan, dan kelebihan media. o Terampil dalam penggunaan media. o Lebih berkreatif dan menghilangkan verbalisme dalam PBM. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM o Memiliki wawasa tentang agama Islam dalam hubungan dengan kehidupan manusia. o Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh. o Bersikap lebi kreatif dalam mencari sumber-sumber ajaran Islam. o Bersikap lebih inovatif, sabar, tawadhu, serta giroh keislaman lebih tinggi. o Lebih terampil dalam menyampaikan materi agama Islam terhadap siswa MI. o Terampil dalam memandang dimensi-dimensi keberagamaan pemahaman keagamaan siswa. PSIKOLOGI PENDIDIKAN o Memahami teori, fungsi, dan komponen serta ruang lingkup psikologi pendidikan. o Menguasai bakat, minat, motivasi, background keluarga, kapasitas, dan kepribadian siswa. o Bersikap lebih bijaksana dalam menghadapi karakter yang berbeda pada siswa, baik menyangkut bakat, minat, sosial, kepribadian. o Memiliki dedikasi yang tinggi serta motivasi lebih inovatif setelah tahu seluruh seluk beluk psikologi pendidikan.

230

o Terampil dalam mengajar dengan menggunakan berbagai pendekatan belajar. o Terampil dalam mengembangkan bakat dan motivasi siswa dan dirinya. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN o Mampu menguasai arti, fungsi, ruang lingkup, dan pendekatan dalam BP. o Mampu menguasai implikasi BP dalam PBM dan mampu memahami bentukbentuk pelayanan dan BK terhadap individu anak. o Bersikap lebih toleran dan menghadapi permasalaham murid dan berusaha untuk penanganannya. o Lebih bijak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi terhadap siswa supaya lebih berprestasi dan perilaku baik. o Terampil dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi. o Terampil dalam memberikan solusi, inovasi, motivasi, dan dedikasi khususnya untuk dirinya dan umumnya untuk siswa di MI dan masyarakat. PENDIDIKAM KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN/PENJASKES o Mampu mengembangkan kemampuan dalam berbagai bidang. o Memiliki konsep seni, fungsi, pendidikan, dan ruang lingkup seni dan keterampilan. o Memiliki konsep dasar, teori-teori penjaskes dalam PBM untuk kepentingan PBM di MI juga untuk kebugaran pribadi. o Bersikap menghargai karya seni, terutama kebudayaan tradisional Indonesia. o Bersikap lebih cermat dalam membuat kerajinan tangan agar lebih bermanfaat. o Bersikap lebih sportif dalam menghadapi hidup, karena mencintai olah raga. o Terampil dalam membuat kreasi seni dalam berbagai bentuk. o Lebih berdaya guna untuk memanfaatkan alam seoptimal mungkin sehingga menjadikan karya yang lebih berguna.

231

o Lebih bugar, dalam menjaga kesehatan baik dalam PBM maupun untuk personal. PRAKTIK IBADAH/TILAWAH o Memahami dalam mengamalkan ajaran Islam, terutama yang berbentuk ibadah baik mahdhah maupun gair mahdhah. o Menguasai bacaan Al-Quran dan tafsirannya secara tartil. o Bersikap lebih sabar dan tawakkal pada Allah SWT. o Menjunjung nilai-nilai keislaman secara baik dan benar. o Memahami makna Al-Quran secara benar. o Terampil melaksanakan ibadah secara baik dan benar. o Terampil dalam memberikan penyuluhan dan penerangan pada masyarakat serta dalam mengaplikasikan pada siswa.

BAHASA DAERAH o Menguasai teori-teori, fungsi, dan ruang lingkup tata bahasa. o Menguasai artikulasi, jeda, dan penulisan dalam penggunaan bahasa daerah. o Bersikap lebih mencintai kultur budaya sendiri. o Lebih menghargai akar kebudayaan, terutama dalam penggunaan bahasa daerah secara benar. o Terampil dalam penggunaan bahasa Sunda khususnya untuk dirinya dan PBM di MI. o Terampil dalam penyusunan ketata bahasaan secara sistematis dan sistematik. IPS/PENDIDIKAN IPS DI MI/SD o Menguasai materi, ruang lingkup, serta pendekatan IPS. o Menguasai metode strategi dalam PBM ketika akan mengajar di MI/SD.

232

o Bersikap ramah, bersosialisasi dengan masyarakat. o Memahami makna persatuan dan kesatuan serta kebersamaan dengan orang lain. o Saling menghormati, menghargai, dan membutuhkan satu sama lain. o Terampil dalam menghadapi berbagaai persoalan yang berbeda latar belakang, kultur, multidimensional, background pendidikan dengan penuh kebijakan dan pengertian. o Lebih bersifat sosial terhadap masyarakat. 37. PANCASILA (MPK) Deskripsi Bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam memahami dan menghayati dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945 dari sudut etis, historis, yuridis, sosiopolitis, dan filosofis untuk membentuk nilai, sikap, serta tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai warga negara yang baik. Diharapkan dapat mejadi landasan bagi calon guru MI dalam pengembangan studi PPKN dan IPS di MI.

KOMPETENSI 5. Mampu memahami pengertian Pancasila, UUD, dan GBHN. 6. Mampu memahami metode pendekatan dan penghayatan Pancasila. 7. Mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. 8. Mampu memahami hakekat GBHN sebagai pola umum pembangunan nasional. SUBSTANSI MATERI

233

15. Kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah. 16. Proses pembentukan BPUPKI serta penyusunan sila-sila pancasila dan UUD 1945, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pengesahan Pancasila dan UUD 1945. 17. Manusia dan pandangan hidup. Lembaga yang mewujudkan pandangan hidup, hubungan pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan dasar negara. 18. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha Esa, pertumbuhan kesadaran berbangsa, sejarah singkat berdirinya RI dan integrasi nasional. 19. Latar belakang perlunya P4: Ideologi golongan sebelumnya Orde Baru, masa depan pergantian generasi peranan Orde Baru, P4 sebagai kesepakatan nasional. 20. Pancasila: penjabaran nilai-nilai Pancasila, uraian sila demi sila. 21. Hubungan Pancasila dan UUD 1945. 22. Pengertian UUD 1945 dan pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945. 23. Pancasila dan UUD 1945 dalam kurun waktu ORLA dan ORBA. 24. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945. 25. Sistem pemerintahan negara menurut Demokrasi Pancasila. 26. Hubungan antar negara, hubungan warga negara dengan pemerintah menurut UUD 1945. 27. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. 28. Pembangunan Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945. REFERENSI 7. Dardji Darmodiharji, Orientasi Singkat Pancasila; 8. Ditjen Bimas Depag, P4 dan Islam. 9. Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila; 10. Notonegoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila. 11. Sekneg RI, UUD 1945, P4, dan GBHN (Buku Merah).

234

12. ______, Bahan Penataran P4, UUD 1945, dan GBHN (Buku Kuning).

38. KEWARGANEGARAAN (MPK) DESKRIPSI Sebagai wahana untuk membekali mahasiswa sebagai calon guru dengan pengetahuan dan kemampuan dasar PPKN di MI, serta dapat mengembangkan materi pelajaran PPKN dan mengajarkan pada tingkat MI yang dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan pada tingkat SLTP. KOMPETENSI 5. Mampu memahami pentingnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 6. Mampu mengimplementasikan PPKN dalam kehidupan sehari-hari. 7. Mampu memilih metode dalam mengajarkan PPKN di MI/SD. 8. Mampu mengevaluasi PPKN dalam proses belajar mengajar di MI/SD. SUBSTANSI MATERI 1. Landasan dan fungsi PPKN. 2. Tujuan dan ruang lingkup PPKN. 3. Karakteristik PPKN sebagai pendidikan nilai/moral. 4. Hubungan individu dan masyarakat. 5. Karakteristik hidup bernegara. 6. Pancasila sebagai landasan hidup bernegara. 7. Metode mengajarkan Pancasila dan kewarganegaraan di MI. 8. Evaluasi pengajaran. REFERENSI 1. BP-7, 1994, Bahan Penataran P4, Pancasila PU, Jakarta, BP-7 Pusat. 2. Dimyati, M. 1996, Epistemilogi Pancasila, Malang, Pasvasarjana IKIP Malang.

235

3. Fadjar A. Malik, 1972, Pancasila Dasar Filsafat Negara; Prinsip-Prinsip Pengembangan Kehidupan Beragama, Malang UMM, Press. 4. Murdiono, dkk, 1991, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara, Jakarta: BP-7 Pusat. 39. TAFSIR I DESKRIPSI Mata kuliah yang membahas tentang ayat-ayat yang mengandung ajaran tentang Allah, manusia, kenabian, moral. Kepedulian sosial, ibadah, dan ilmu pengetahuan. Mata kuliah ini merupakan realisasi pendalaman ulum Al-Quran dan mendasari pengkajian Tafsir II. KOMPETENSI 4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. 5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. 6. Kemampuan mempraktikkan dalam kehidupan ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. SUBSTANSI MATERI 9. Tafsir ayat-ayat dalm surat al-Fatihah. 10. Ayat-ayat tentang Allah, manusia, dan alam. 11. Ayat-ayat tentang risalah dan akherat. 12. Ayat-ayat tentang ibadah dan ilmu pengetahuan. 13. Ayat-ayat tentang hubungan antar agama. 14. Ayat-ayat tentang makna Islam dalam Al-Quran. 15. Ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran, dan moral. 16. Ayat-ayat tentang gender. REFERENSI

236

9. Abdul Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah. 10. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kayssyaf. 11. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Quran. 12. Hamka, Tafsir al-Azhar. 13. Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir. 14. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih. 15. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah. 16. Taba Rabai, Tafsir al-Mizan. 40. TAFSIR II DESKRIPSI Membahas tentang ayat-ayat kependidikan, mulai dari masalah kewajiban belajar mengajar, tujuan pendidikan, subjek pendidikan, objek pendidikan sampai ke metodologi pengajaran. Merupakan kelan jutan dari Tafsir I dan menjadi pra syarat untuk mempelajari Tafsir III. KOMPETENSI 4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan. 5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan. 6. Kemampuan menerapkan ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan dalam kehidupan. SUBSTANSI MATERI 6. Kewajiban belajar mengajar meliputi Surat Al-alaq:1-5, Al-Ghasiyah: 17-20, Ali Imran: 190-191, Al-Taubah: 122; dan Al-Ankabut: 20 dan 29. 7. Tujuan Pendidikan meliputi Surat Ali Imran: 138-139, Al-Fath: 29, AlHajj:41, Az-Zariyat:56, dan Hud:61. 8. Subjek Pendidikan meliputi Surat Al-Rahman:5-6, Al-Nahl:43-44, dan AlKahfi:66. 9. Objek Pendidikan meliputi Surat al-Tahrim: 6, Al-Syura:214, Al-Taubah:122; dan Al-Nisa:170.

237

10. Metode Pengajaran meliputi Surat Al-Maidah:67, Al-Nahl:125, Al-Araf:176177, dan Ibrahim:24-25. REFERENSI 6. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf. 7. Depag RI, Al-Quran dan Tarjamahannya. 8. Hamka, Tafsir al-Azhar. 9. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Quran Al-Adhim. 10. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi. 41. TAFSIR III DESKRIPSI Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, tanggung jawab sosial, hak, kewajiban, dan sifat-sifat pemimpin serta hubungan muslim dengan non muslim. Karena itu mata kuliah ini sangat berguna untuk mengembangkan kehidupan sosial. KOMPETENSI 4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial, dan kepemimpinan. 5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial, dan kepemimpinan. 6. Kemampuan menerapkan dan mengamalkan ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial, dan kepemimpinan dalam kehidupan. SUBSTANSI MATERI 11. Etika berekonomi meliputi Surat al-Nisa:29 dan 32, Al-Jumuah:9-11, AlFathir:29, Al-Taubah:34-35, Al-Anfal:69, Al-Baqarah:188. 12. Produksi meliputi Surat Al-Nahl:65-69 dan 80-81, Hud:37, Al-Hadid: 27. 13. Efisiensi dan kejujuran meliputi Surat Al-Isra: 26-29, Al-Muthaffiin:1 14. Tanggung jawab sosial meliputi Surat Adz-Dzariyat: 19, Al-Maarij:24-25, Al-Baqarah:177,195 dan 261, Al-Nisa:36-37.

238

15. Melindungi golongan lemah meliputi Surat Al-Fajr:17-20, Al-Balad:11-18, Al-Dluha:7-11, Al-Maun:1-7, Al-Baqarah:177, Ali-Imran:92, Al-Nisa:36-38. 16. Hak dan kewajiban Pemimpin meliputi Surat Al-Nisa:105, Al-Maidah:99, AlAnbiya:107, Al-Isra:105, Al-Furqan:56. 17. Sifat-sifat Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:31, 59, 79 dan 80, Al-Ahzab:36 18. Mentaati Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:144, Al-Nisa:59 dan 80, AlHasyr:7. 19. Prinsip mengeluarkan pendapat meliputi Surat Al-Hujurat:11-13, AlAnam:54-55, Al-Kahfi:28-30, Ali Imran:60. 20. Hubungan muslim-non muslim meliputi Surat Al-Maidah:78-83, AlBaqarah:100-101, Ali Imran:69, 75, 128, Al-Nisa:51-53. REFERENSI 7. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf. 8. Depag RI, Al-Quran dan Tarjamahannya. 9. Hamka, Tafsir al-Azhar. 10. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Quran Al-Adhim. 11. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi. 12. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih. 42. HADITS I DESKRIPSI Merupakan realisasi pemahaman Ulum al-Hadits, terutama yang dapat mendorong penghayatan terhadap petunjuk-petinjuk Rasulullah mengenai keimanan, keikhlasan, dosa besar, tanda-tanda ,unafiq, pentingnya kesehatan dan lingkungan, serta kepatuhan terhadap amalan wajib dan menghindari setiap yang haram. Mata kuliah ini relevan dijadikan dasar pertimbangan untuk pengembangan bahan ajar PAI dabn syarat baghi pengambilan Hadits II. KOMPETENSI

239

3. Kemampuan memahami dan menghayati petunjuk-peyunjuk Nabi berkenaan dengan masalah-masalah keimanan, keihklasan. 4. Kemampuan ememahami dan menghayati beberapa hala yang wajib dipatuhi den wajib dihindari, baik kapasitas sebagai makhluk maupun sebagai anggota masyarakat. SUBSTANSI MATERI 8. Masalah Iman, Islam, Ihsan, dan hari kiamat. 9. Masalah Keikhlasan beramal dan dosa besar, meliputi: kedudukan niat, Istiqomah beramal, tujuh macam dosa besar, larangan membunuh anak, menjadi saksi palsu, dan tanda-tanda kemunafikan. 10. Tingkah laku terpuji dan tercela, meliputi: orang yang baik akhlaknya, kejujuran membawa pada kebajikan, yang beehak dihormati, berbaikan dengan tetangga, masalah buruk sangka, kesopanan di jalan, Ghibah, dan larangan berlaku boros. 11. Kesehatan dan lingkungan, meliputi: pentingnya mumin yang kuat, lima fitrah manusia, bersikat gigi, jika terjadi wabah, larangan menelantarkan lahan, sedekah, dan menanam pohon. 12. Persaudaraan sesama muslim. 13. Masalah menuntut ilmu, meliputi: dua hasad yang diperkenankan, perbandingan membaca Al-Quran dengan yang tidak, hilangnya ilmu karena tidak ada ilmuwan, serta baik buruk dalam menuntut ilmu. 14. Mencari rizki dan peduli sosial, meliputi: memberi lebih baik dari meminta, larangan hidup individualis, membuang duri di jalan, melapangkan orang lain, larangan menganiaya kucing, dan menyantuni anjing. REFERENSI 9. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi. 10. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin. 11. An-Nawawi, Syarah Muslim. 12. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.

240

13. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar. 14. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin. 15. Muhammad bin Ismail al-Shanani, Subulu al-Salam. 16. Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan. 43. HADITS II DESKRIPSI Membahas realisasi iman, Islam, dan Ihsan dalam hubungan urgensi ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad menurut hadits Nabi. Mata kuliah ini akan mendasari bahan ajar PAI dan syarat untuk pengambilan mata kuliah Hadits III. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad. 5. Kemampuan menerapkan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad. 6. Kemampuan menyampaikan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar maruf nahi munkar, tata cara berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad. SUBSTANSI MATERI 9. Toharoh yang mambahas: membersihkan kencing dan jilatan anjing, berwudlu yang sempurna, tayamum, dan mandi junub. 10. Ibadah sholat, meliputi: sholat pada waktunya, keutamaan sholat, sholat qasar, dan jama, dan sholat malam.

241

11. Masalah amar maruf nahi munkar, meliputi: yangg halal, haram, dan subhat, penegak kebenaran, selalu muncul mencegah kemunkaran, dan menyuruh beramar maruf. 12. Pakaian dan hiasan, meliputi: cara berpakaian, pakaian yang menyeret tanah, memakai cincin emas, masalah tato, dan tahi lalat, serta berpakaian lawan jenis. 13. Aturan pergaulan, meliputi: larangan berduaan tanpa muhrim, bergaul dengan ipar, dan macam-macam zina anggota tubuh. 14. Aturan nikah: nikah sebagai sunnah, memilih calin istri, larangan nikah mutah, mahar nikah, dan wali nikah. 15. Mendidik anak. 16. Masalah jihad meliputi: arti jihad, motivasi jihad, jihad sebagai amal utama, berbakti pada orang tua, dan menyantuni janda, orang miskin sebagai jihad fisabilillah. REFERENSI 13. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi. 14. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin. 15. An-Nawawi, Syarah Muslim. 16. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari. 17. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram. 18. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Tekstual dan Konsptual. 19. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar. 20. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin. 21. Muhammad bin Ismail al-Shanani, Subulu al-Salam. 22. Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan. 23. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits. 24. _____, Fathu al-Bari. 44. HADITS III DESKRIPSI

242

Membahas hadits-hadits Nabi yang berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, masa berkabung, pengajaran massal, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. Sebagai bahan ajar mata kuliah ini bersifat antisipatif perluasan wawasan bagi calon guru agama. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. 5. Kemampuan mengamalkan dan menerapkan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. 6. Kemampuan menyampaikan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, muamalah, hukuman, dan pemerintahan. SUBSTANSI MATERI 8. Surga, neraka, dan kezuhudan, meliputi: neraka terlindungi syahwat, adzab turun terkena bagi semua anggota masyarakat, tiga hal menyertai jenazah, memandang yang lebih rendah, perbandingan makan orang beriman dengan orang kafir. 9. Musibah dan ampunan Allah: musibah sebagai penghapus dosa dan masa berkabung bagi wanita. 10. Dawah dan pengajaran, meliputi: permintaan dawah kaum wanita, cara mengajar secara bertahap, wajah dan suara Nabi tatkala berdawah, Nabi tak pernah bicara kasar, mempermudah dan mempersulit. 11. Jual beli, riba dan hutang, meliputi: larangan jual beli ijon, keharaman hasil menjual daging, upah pelacur, Riba Fadhl, menunda pembayaran hutang, memberi tempo pelunasan hutang. 12. Harat warisan untuk ahli waris, maksimalnya wasiat, wakaf hasil tanaman tanah milik, serta larangan menyerobot tanah.

243

13. Masalah hudud, meliputi: hukuman bagi pezina, hukuman razam bagi wanita hamil, nisab potong tangan karena mencuri, hukuman bagi peminum khamar, larangan minta pembebasan hukuman had, bebas hukuman akherat setelah dihukum didunia. 14. Kepemimpinan dan penyogokan, meliputi: tanggung jawab setiap pemimpin, pemimpin sebagai pelayan,,larangan ambisius memimpin, betas ketaatan pada pemimpin, wanita sebagai kepala negara, larangan menyogok, pejabat yang menerima hadiah, dan bendahara yang mendapat pahala. REFERENSI 11. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi. 12. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin. 13. An-Nawawi, Syarah Muslim. 14. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari. 15. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram. 16. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar. 17. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin. 18. Muhammad bin Ismail al-Shanani, Subulu al-Salam. 19. Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan. 20. _____, Fathu al-Bari. 45. FIQH I/IBADAH DESKRIPSI Matakuliah ini membahas tata cara beribadah yang meliputi thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, termasuk dasar hukum dan syarat-syarat pengamalannya. Mata kuliah ini merupakan bekal utama untuk dijadikan dasar pengembangan bahan ajar PAI. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami tata cara beribadah. 5. Kemampuan melaksanakan ibadah secara benar. 6. Kemampuan mengajarkan ibadah kepada orang lain dengan benar. SUBSTANSI MATERI

244

8. Pengertian, dasar hukum, hakikat, dan hikmah ibadah. 9. Tata cara tharah dari hadats dan najis: wudlu, mandi, dan tayamum. 10. Tata cara mengerjakan shalat: wajib, sunnat, khauf, jama, dan qasar. 11. tata cara mengurus jenazah dari hal memandikan, mengkafani, dan menyolati jenazah. 12. Zakat: harta yang dizakati,: mustabiq dan macam-macamnya. 13. Masalah puasa Ramadhan, Puasa sunat, dan cara-cara melaksanakannya. 14. Pengertian, macam, cara pelaksanaan, dan perbedaan haji dengan umrah. REFERENSI 6. Ali-Fikri, Ushul al-Ahkam fi Arkam al-Islam. 7. Al-Jurjani, Hikmatu al-Tasyri wa fal-safatuhu. 8. Al-Sayid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah. 9. Ibnu Rusyd, Bidayatul al-Mujtahid. 10. T.M. Hasbi Ashshiddieqy, Kuliah Ibadah. 46. FIQH II/MUAMALAT DESKRIPSI Membahas kemuamalatan dimulai dari hak dan kewajiban individu atas harta benda, pemilikan serta aktivitasnya dalam rangka mewujudkan komunikasi sosial secara Islami. Sebagai mata kuliah profesi, mata kuliah ini akan mendasari pengembangan bahan ajaran PAI. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami pengaturan kewajiban dan hak atas harta benda manurut syariat Islam. 5. Kemampuan mempedomani ajaran Islam yang berkaitan dengan muamalah dalam kehidupan sehari-hari. 6. Kemampuan menerapkan syariat Islam berkaitan dengan muamalah. SUBSTANSI MATERI

245

8. Pengertian tentang Muamalh, harta, dan aqad serta macam-macam dan kedudukannya. 9. Jual-beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa. 10. Khiyar dan adai serta pemecahan permasalahannya. 11. Perkongsian dan kerja sama atas lahan semisal musaqah dan masalahnya. 12. Bagi hasil, hibah, shadaqah, hadiah, dan permasalahannya. 13. Pengertian macam-macam dan kedudukan hukum riba. 14. Masalah-masalah Bank, Deposito, Kredit, dan lain-lain. REFERENSI 7. Abu Zahrah, Al-Buhu fi Al-Riba, Kairo, 1962. 8. Abdul Al-Raziq Al-Sanhuri, Masadir Al-Haq fi Al-Fiqh Al-Islami, Beirut, 1954. 9. Ali Al-Khafifi, Ah-Kam Al-Muamalah, Al-Syariyah, Kairo, 1952. 10. Ali Fikri, Muamalahu Al-Madiyah wa Al-Adabiyah, Kairo, 1956. 11. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah. 12. Helmi Karim, Fiqh Muamalat, Rajawali Press, 1998. 47. FIQH III/MUNAKAHAT DAN MAWARIS DESKRIPSI Membahas tata aturan pernikahan, perceraian, dan kewarisan secara Islami sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang hak, kewajiban, dan aktivitas atas harta benda. Mata kuliah ini pun bersifat antisipatif untuk mendasari pengembangan bahan ajar PAI. KOMPETENSI 6. Kemampuan memahami tata aturan pernikahan dalam Islam. 7. Kemampuan memahami tata aturan kewarisan dalam Islam. 8. Kemampuan menerapkan tata aturan pernikahan dalam Islam. 9. Kemampuan menerapkan tata aturan kewarisan dalam Islam. 10. Kemampuan menyelesaikan masalah pernikahan dan kewarisan dengan berpedoman pada syariat Islam.

246

SUBSTANSI MATERI 12. Pengertian, tujuan, hukum, rukun, dan syarat pernikahan. 13. Masalah mahram, khitbah, dan mahar dalam pernikahan. 14. Hak dan Kewajiban suami istri serta pendidikan anak. 15. Masalah poligami, napkah, dan kedudukan harta dalam pernikahan. 16. Nusyuz, syiqaq, Ila, dan Fungsi hakim dalam penyelesaiannya. 17. Masalah talaq, iddah, dan ruju. 18. Sebab, syarat, dan halangan pewarisan. 19. Penggolongan ahli waris dan haknya masing-masing. 20. Penyelesaian masalah aul, radd, musyarah, dan gharawain. 21. Kewarisan anak jinah, bayi dalam kandungan, orang mafqud, dan banci. 22. Masalah waris di Indonesia. REFERENSI 7. A. hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Munakahat. 8. Amir Syarifuddin, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan adat Minangkabau. 9. Fathur Rahman, Ilmu Waris. 10. Hasanaen Muhammad Mahluf, Al-Mawaris fi Al-Syafiyah Al-Islamiyah. 11. M. hasbi Ash-Syddieqy, Fiqh Al-Mawaris. 12. Sayid Sabiq, Fiqhu Al-Sunnah. 48. FIQH IV/JINAYAH DESKRIPSI Membahas jenis-jenis kejahatan dan sangsi hukumannya menurut ketentuan Allah dan Rasulnya, baik yang berkaitan dengan diri, harta, dan akibat-akibat makan atau minum. Mata kuliah ini bersofat antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul di kalangan siswa SLTP dan SMU. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami jenis-jenis kejahatan dan sangsinya menurut ajaran Islam.

247

5. Kemampuan menginternalisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan jinayah. 6. Kemampuan menyelesaikan masalah kejahatan dan sangsinya dengan mempedomani ajaran Islam. SUBSTANSI MATERI 8. Pengertian, dasar, tujuan, dan unsur-unsur jinayah. 9. Masalah percobaan dan kerjasama berbuat jarimah. 10. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah qishash-diyat. 11. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah hudud. 12. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah tazir. 13. Pengertian, macam, tujuan, dan sebab-sebab hapusnya hukuman. 14. Masalah makanan dan minuman yang haram dimakan. REFERENSI 6. Abdul al-Qodir Audah, Al-Tasyri al-Jinai al-Islami. 7. Abu Zahrah, Al-Jarimah wa al-Uqubatu fi Fiqh al-Islami. 8. Ahmad Fathi Bahansi, Al-Jaraim fi Fiqh al-Islami. 9. A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam. 10. A. Hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Jinayah. 49. BAHASA ARAB (MKK) DESKRIPSI Diarahkan untuk mendorong, membimbing, dan membina kemampuan mahasiswa untuk berbahasa Arab fushah, baik aktif maupun pasif. Serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa tersebut. Kemampuan berbahasa Arab aktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa Arab pasif yaitu kemampuan untuk memahami bahasa Arab lisan dan tulisan. KOMPETENSI 4. Mampu memahami seluk beluk bahasa Arab, khususnya aspek gramatikal.

248

5. Mempunyai kemampuan dasar untuk memahami tek berbahasa Arab. 6. Mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab secara sederhana. SUBSTANSI MATERI 8. Kata dan pembagiannya. 9. Kalimat dan pembagiannya. 10. Irab dan bina. 11. Fiil dan bagiannya. 12. Isim dan pembagiannya. 13. Mudzakar dan Muanast. 14. Dhomir dan pembagiannya.

REFERENSI 5. 6. 7. 8. Muhammad Muharam, Al-Kitabh Al-Kiroat. Mustafagulaini, Jamiu durus Al-Arobiyah. Nahwu Wadih. Pusbinsa IAIN SGD Bandung, Bahasa Arab.

50. AKHLAK/TASAWUF DESKRIPSI Berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir akhlaqiah tasawuf secara kronologis sejak masa klasik, pertengahan hingga modern. KOMPETENSI 3. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi berpikir tasawuf secara tepat dan benar. 4. Kemampuan menginternalisasikan tasawuf secara tepat dan benar dalam kehidupan sehari-hari. SUBSTANSI MATERI 8. Pengertian, dasar-dasar Qurani dan perkembangan tasawuf.

249

9. Kerangka berpikir irfani mengenai dasar-dasar filosofi Ahwal dan Maqomat. 10. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, filsafat, dan psikologi agama. 11. Memahami Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi. 12. Sejarah dan perkembangan Tharekat. 13. Studi kritis terhadap aliran-aliran Tasawuf. 14. Tasawuf di Indonesia. REFERENSI 9. Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara, Surabaya, al-Ikhlas, 1980. 10. Afifi, Abu al-Alq, Fi al-Tsawuf al-Islami wa Tarikhih hajnah al-ralif wa alTarjamah wa al-Nasyr, Iskandariah, 1969. 11. Atjeh, Aboebakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadani, Solo, 1990. 12. Al-Affas, Muhammad Naquib, The Mysticism of Hamzah Fansuri. 13. Badawi, Absu al-Rahman, Syathahat al-Shufiah. 14. Hamka, Tasawuf Modern. 15. Jafar, Kamal, Al- Tasawuf: Thoriqotan wa Tajribatan wa Madzahaban , Daru al-Marifah, Iskandariah, 1970. 16. ______, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya. 51. DESKRIPSI SEJARAH PERADABAN ISLAM Mempelajari proses perkembangan historis umat Islam dalam seluruh aspek kehidupannya, sejak masa Rasulullah hingga masa kini. Pemahaman ini diperlukan untuk mengenal masa lalu, memahami masa kini dan memprediksi masa depan, serta dapat digunakan untuk menganalisis ilmu lain. KOMPETENSI 3. Kemampuan memagami sejarah peradaban Islam sebagai cerminan masa lalu. 4. Kemampuan menjadikan sejarah peradaban Islam sebagai alat analisis terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilum keislaman. SUBSTANSI MATERI

250

7. Sejarah peradaban Islam sebagai ilmu, dasar-dasar, dan periodisasi perkembangan peradaban Islam. 8. Arab pra Islam, masa Nabi, dan masa Khulafa al-Rasyidin. 9. Masa Umayyah, Islam di Andalusia, dan masa Abbasiyaah. 10. Dinasti-Dinasti Aghlabiyah, Fathimiyah, Ayubiyah, Perang Salib, dan Islam di Asia Tenggara. 11. Kekuasaan Islam periode tengah yang meliputi Mamluk Mesir, Usmani, Shafawiyah, dan Sultanat Delhi dan Mughal. 12. Negara Islam pada periode modern yang meliputi Turki, Mesir, Asia Barat, Iran , anak benua India, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika. REFERENSI 9. Ahmad Amin, Fajru al-Islam. 10. Azyumandi Azra, ed., Perspektif Islam di Asia Tenggara. 11. Brockelmann, Carl, History of The Islamic People. 12. Hasanin Muhammad Mahluf, Tarikh al-Islam al-Siyasi al-Din wa al-Tsagofi wa al-Ijtimai, I dan II. 13. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. 14. Hitti, Philip, K., History of The Arab from the Earliest Time to The Present. 15. Hodgson, Marshal G.S., The Venture of Islam Conscience and History in a World Civilization, Jilid I. 16. ______, Jaringan Ulama Timur Tengah.

52. ILMU PENDIDIKAN I DESKRIPSI Merupakan dasar pengetahuan pendidikan yang berisi konsep dan teori pendidikan yang telah dirintis oleh pakar-pakar pendidikan, untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam penyusunan Ilmu Pendidikan Terpadu. KOMPETENSI

251

3. Kemampuan memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang menunjang tugas utamanya sebagai pendidik. 4. Kemampuan menerapkan konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang menunjang tugas utamanya sebagai pendidik. SUBSTANSI MATERI 5. Pengertian tentang pendidikan. 6. Kemungkinan pendidikan. 7. Pusat-pusat pendidikan. 8. Pendidikan sebagai sestem. REFERENSI 7. John Dewey, Democracy of Education, New York, The McMillan co, 1964. 8. John s. Brubacher, Modern Phylosophies of Education, New York, McGraw Hill Books Co, 1969. 9. Lester D. Crow and Alice Crow, Introduction to Education: Fundamental Principles and Modern Practice, New York, American Books Company, 1960. 10. R. Sugarda Poerbakawatja, et, al., Sekolah dan Masyarakat, Bandung, Ganaco, 1963. 11. Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, yayasan Penerbit FIP IKIP Bandung, 1978. 12. ______, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, Jakarta, Gunung Agung, 1970. 53. ILMU PENDIDIKAN II DESKRIPSI Membahas latar belakang, pertumbuhan, dan perkembangan pendidikan Islam sejak zaman klasik sampai zaman modern, serta visi dan misinya para tokoh pendidikan Islam. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Ilmu Pendidikan Islam dan Filsafat Pendidikan Islam. KOMPETENSI.

252

3. Kemampuan memahami dan menghayati sejarah perkembangan pendidikan Islam dari zaman ke zaman. 4. Kemampuan menangkap visi dan misi perkembangan pendidikan Islam untuk pengembangan pendidikan Islam di masa yang akan datang. SUBSTANSI MATERI 9. Pengertian, objek, dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam. 10. Pendidikan Islam di zaman Rasul dan Khulafa al-Rasyidin, termasuk latar belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya. 11. Pendidikan Islam di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbas, termasuk latar belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya. 12. Sekolah dan perpustakaan dalam dunia Pendidikan Islam. 13. Warisan Pendidikan Islam terhadap peradaban Barat. 14. Pembaruan Pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia. 15. Pendidikan Islam di zaman Belanda dan setelah kemerdekaan. 16. Departemen Agama dan pengembangan Pendidikan Islam. REFERENSI 6. Fachrurrazi, Sejarah Pendidikan Islam. 7. Fuad al-Ahwany, Tarbiyatu fi al-Islam. 8. Hamka, Sejarah Umat Islam. 9. M. Asad, Al-Tarbiyah wa al-Talim fi al-Islam. 10. Muhammad Said, Pendidikan dari Zaman ke Zaman.

54. BAHASA INDONESIA (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada pendalaman dan pengembangan wawasan mahasiswa mengenai materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MI, yang mencakup penguasaan kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia secara terpadu. KOMPETENSI

253

7. Mampu menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun tulisan dengan baik dan benar. 8. Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa. 9. Mampu memahami bahwa keempat keterampilan berbahasa saling berkaitan dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami. 10. Mampu merangsang program pengajaran bahasa dan sastra lintas kurikulum yang terpadu yang berpusat pada anak didik. 11. Mampu melaksanakan pengajaran simulasi untuk membaca dan menulis permulaan. 12. Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan remidiasi. SUBSTANSI MATERI 7. Perkembangan Bahasa I dan II 7.1. Hakikat perkembangan bahasa 7.2. Belajar bahasa lisan 7.3. Perkembangan komunikasi awal 7.4. Komunikasi tertulis 8. Pendekatan pengajaran bahasa 8.1. Pendekatan terpadu 8.2. Pendekatan komunikasi 8.3. Pendekatan pengalaman berbahasa 9. Pengajaran membaca dan menulis permulaan 9.1. Kesiapan membaca dan menulis 9.2. Metode dan materi pengajaran membaca dan menulis permulaan 10. Pengajaran bahasa lintas kurikulum 10.1. 10.2. Pengajaran bahasa lewat sastra Pengajaran bidang-bidang studi lewat sastra

254

11. Program pengajaran bahasa terpadu 11.1. 11.2. 12.1. 12.2. REFERENSI 11. A. Malik Thahir. 1993, Pandai Membaca dan Menulis I, Petunjuk Guru Kelas I, Teratai, Bandung. 12. Agus, dkk. Metode Materi Penilaian Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, PPPG tertulis, Bandung. 13. Agus, dkk. 1997, Bahasa Indonesia Kelas I s.d VI untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah bernuansa IMTAQ,, BWII, Bandung. 14. Ardi, 1978, Membaca dan Menulis Permulaan Metode Struktur Analitik Sintetik, Depdikbud, Jakarta. 15. Burhan, Jazir, dkk. 1972, Nana-Nini, mari Membaca dan Menulis Bahasaku. 16. Depag RI, 1993, Al-Quran dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru, Surya Cipta Aksara, Surabaya. 17. Depdikbud, 1993, Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta. 18. Depdikbud, 1993, Kurikulum Pendidikan Dasar Landasan Program dan Pengembangan, Jakarta. 19. Depdikbud, 1994-1995, Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas 1 dan 2 SD, Tim PKG, Kasrang Anyar. 20. Sabarti Akhadiah, dkk. 1997-1998, Pedoman Guru Madrasah Ibtidaiyah, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta. 55. ILMU ALAMIYAH DASAR DESKRIPSI Mebahas tentang kajian keilmuan secara mendasara terhadap gejala-gejala alam, sehingga dapat dipahami perannya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Karena itu ilmu ini dapat melengkapi pengembanan pola pikir intelektual muslim, sehingga akan mendasari upaya penguasaan bidang studi lain. DESKRIPSI Pengajaran bahasa terpadu Pengajaran bahasa lewat bidang studi Mengevaluasi kemajuan anak Mengevaluasi program pengajaran anak

12. Mengevaluasi pengajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 MI

255

3. Kemampuan memahami konsep-konsep alamiah dasar sebagai pelengkap wawasan penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual muslim. 4. Kemampuan memahami ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang terkait dengan alam semesta. SUBSTANSI MATERI 8. Mitos sebagai landasan perkembangan pola pikir manusia. 9. Hubungan pola pikir Eropa dan dunia Islam dengan kelahiran pengetahuan alamiah modern. 10. Batasan, sikap, dan lamgkah-langkah operasional metode ilmiah. 11. Kelahiran alam semesta ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam Modern. 12. Biologi, fisika, kimia, dan perkembangan ketiganya ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Modern dan Islam. 13. Masalah teknologi modern, lingkungan hidup dan upaya mengatasinya. 14. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam memenuhi kebutukan hidup manusia. REFERENSI 11. Ahmad Fud Al-Ahwani, Filsafat Islam, 1983. 12. Arthur Beiser, Bumi, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1984. 13. David Bergamini, Alam Semesta, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1983. 14. Fazlur Rahman, Al-Quran Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 1989. 15. Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press, 1986. 16. IKIP Malang, Ilmu Alamiah Dasar. 17. Maskori Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Rajaeali Press, 1992. 18. Maurice Bucaille, Bibel Al-Quran dan Sains Modern, Bulan Bintang, 1978. 19. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, 1986. 20. Universitas Terbuka, Ilmu Alamiah Dasar, Materi Pokok, 1986. 56. PSIKOLOGI UMUM DESKRIPSI

256

Membahas tentang teori-teori psikologi dan tingkah laku manusia sebagai gejala jiwa dan perkembangannya terutama pada peserta didik serta membahas kepribadian dan aspek-aspeknya. Mata kuliah ini berada pada rumpun Psikologi PAI dan ini berkaitan dengan mata kulaiah Psikologi Belajar, Psikologi Agama, dan Psikologi Pendidikan. Mata kuliah ini menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam. KOMPETENSI 3. Kemampuan memahami teori-teori psikologi. 4. Kemampuan memahami tentang struktur dan sifat psikis manusia dan perkembangannya. SUBSTANSI MATERI 8. Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah perkembangan psikologi. 9. Berbagai aliran dan metode psikologi. 10. Gejala psikis pada manusia normal. 11. Fase dan ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan. 12. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, 13. Kepribadian dan aspek-aspeknya. 14. Fungsi psikologi dalam pendidikan. REFERENSI 9. Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. 10. Agus Sujanto, Psikologi Deskripsi, Jakarta, Aksara Baru, 1986. 11. Bimo Walgito, Psikologi Deskripsi, Yayasan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, 1981. 12. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, 1993. 13. M.A.W. Brouwer, dkk. Kepribadian dan Perubahannya, Gramedia, Jakarta, 1983. 14. Moh. Surya, Psikologi Perkembangan, IKIP Bandung, 1990. 15. Rita L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, PT Gelar Aksara Pratama, 1991. 16. ______, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, 1980.

257

57. PSIKOLOGI AGAMA DESKRIPSI Membahas tentang teori-teori perkembangan jiwa keagamaan pada manusia, pengaruh keyakinan beragama pada perilaku manusia, sebagaimana juga pengaruh pendidikan dan kebudayaan terhadap pembentukan keberagaman seseorang. Sebagai disiplin yang termasuk ke dalam rumpun psikologi, Psikologi Agama menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam. KOMPETENSI 5. Kemampuan memahami gejala-gejala jiwa dalam jiwa manusia beragama. 6. Kemampuan menerapkan psikologi dalam kehidupan manusia beragama. 7. Kemampuan memahami perkembangan beragama bagi pada balita, anak, remaja, dan orang dewasa. 8. Kemampuan melakukan penelitian terhadap proses belajar agama. SUBSTANSI MATERI 6. Batasan, ruang lingkup, dan kegunaan Psikologi Agama. 7. Perkembangan agama pada manusia. 8. Kriteria kematangan beragama, problem keimanan, dan gangguan-gangguan terhadap keberagamaan seseorang. 9. Prinsip-prinsip proses internalisasi nilai-nilai agama dan masalah hukuman serta ganjaran bagi perilaku agama. 10. Peran agama dalam memelihara kesehatan mental. REFERENSI 8. A. Hasan Gaos, Psikologi Agama, Diktat I dan II. 9. Daniel L. Pals, Seven Theorities of Religion. 10. Djalaludin, Ilmu Jiwa Agama. 11. M. Natsir Ali, Rangkuman Pengantar Ilmu Jiwa Agama. 12. Samsudin Abdullah, dkk, Fenomenologi. 13. W.H. Clark, The Psychology of Religion. 14. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama.

258

58. ULUM AL-HADITS DESKRIPSI Ulum Al-Hadits adalah seperangkat pengetahuan yang menjadi landasan metodologis dalam kegiatan penelitian dan pemahaman hadits, serta kajian terhadap berbagai persoalan menyangkut hadits. Filosofis keilmuan hadits merupakan pengetahuan tentang sumber ajaran agama yang bersifat normatif dan landasan hadits bagi ilmu-ilmu keislaman lainnya. KOMPETENSI 3. Kemampuan mengkaji berbagai persoalan menyangkut hadits. 4. Kemampuan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadits-hadits Nabi dengan pemahaman yang mendalam dan filosofis. SUBSTANSI MATERI 10. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsal, termasuk struktur Hadits, terutama mengenai sanad, matan, dan mukharij. 11. Hadits sebagai sumber ajaran agama. 12. Sejarah Hadits yang meliputi pra modifikasi dan modifikasinya. 13. Pengertian, sejarah, dan cabang-cabang Ilmu Hadits. 14. Pembagian Hadits, syarat Hadits Shohih, Hadits Dhoif, dan macammacamnya. 15. Pengertian, objek kajian, dan lafadz-lafadz Ilmu al-Jarhu wa al-Tadil. 16. Hadits Maudlu. 17. Pengertian dan pengenalan Takhrij al-Hadits dan Mukharij. 18. Pengertian, sejarah, dan bantahan tentang Inkaru al-Sunnah. REFERENSI 7. M. Ajjaj al-Khatib, Ushulu al-Hadits. 8. Muhammad Thohar, Tafsir Mustholah al-Hadits. 9. Shubhiy al-Shahih, Mabahis fi Ulum al-Hadits.

259

10. Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Hadits. 11. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. 12. ______, Al-Sunnah Qahl al-Tadwin.

59. ULUM AL-QUR'AN DESKRIPSI Berorientasi pada pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Al-Quran secara deskriptif. Karena itu di dalamnya dibahas hal-hal yang bartalian dengan turunnya Al-Quran, tertib ayat, dan surah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabbih, kemujizatan Al-Quran, serta uraian ringkas mengenai tafsir, atwil, dan tarjamah Al-Quran. KOMPETENSI 3. Kemampuan memahami ilmu-ilmu tentang Al-Quran yang mencakup berbagai pokok pembahasan yang diperlukan sebagai salah satu alat untuk memahami kandungan Al-Quran. 4. Kemampuan memahami latar belakang turunnya Al-Quran, tertib ayat dan surah. SUBSTANSI MATERI 9. Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ulum Al-Quran. 10. Sejarah turun dan penulisan Al-Quran. 11. Pengertian, ungkapan-ungkapan dan urgensi asbab al-nuzul. 12. Munasabah Al-Quran. Baik pengertian, urgensi, dan kegunaannya. 13. Al-Muhkam dan al-Mutasyabbih. 14. Qiraat Al-Quran. 15. Ijaz Al-Quran. 16. Pengertian dan perbedaan antara Tafsir, Tawil, dan Tarjamah. REFERENSI 7. Al-Suyuti, al-Itqon fi Ulum Al-Quran.

260

8. Al-Zarqani, Manabi al-Irfan fi Ulum Al-Quran. 9. Ahmad Von Denffer, Ulum Al-Quran: an Introduction to the Sciencies of the Quran. 10. MannaKhil Qathan, Mabahits fi Ulum Al-Quran. 11. Shubhiy al-Shahih, Mabahits fi Ulum Al-Quran. 12. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran. 60. USHUL AL-FIQH DESKRIPSI Membahas dasar-dasar pemikiran Islam dalam upaya menetapkan suatu ketentuan hukum berdasarkan dalil-dalil Islami untuk menilai dan mengantisipasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping untuk mendasari penguasaan Fiqh, Tafsir, dan Hadits. Pendalaman Ushul Fiqh harus didasarkan atas penguasaan bahasa Arab, Ilmu Mantik, dan Filsafat Hukum Islam. KOMPETENSI 5. Kemampuan memahami Ushul Fiqh sebagai alat untuk mengistimbatkan hukum. 6. Kemampuan 7. Kemampuan memahami menerapkan cara-cara cara-cara mengistimbatkan mengistimbatkan hukum hukum dengan dengan menggunakan dalil-dalil. menggunakan dalil-dalil. 8. Kemampuan dapat memecahkan istimbatkan hukum pada setiap dalil. SUBSTANSI MATERI 6. Pengertian, kegunaan, dan objek pembahasan Ushul Fiqh. 7. Hukum, hakim, mahkumfiih, dan mahkum alaih. 8. Masalah-maslah Aam, Khas, Amr, Nahi, Mutlak, Muqayyad, Mujmal, Mubayan, Muradif, dan Musytarak. 9. Di sekitar sumber-sumber hukum Islam. 10. Ijtihad, Ittiba, dan Tarjih.

261

REFERENSI 6. Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fiqh. 7. Khudlory Beik, Ushul Fiqh. 8. Hanafi MA, Ushul Fiqh. 9. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh. 10. Departemen Agama RI, Ushul Fiqh. 61. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DESKRIPSI Membahas rumusan pemikiran secara filosofis mengenai pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits, sehingga merupakan dasar bagi pembentukan dan pengembangan sistem pendidikan Islam. Karena itu mata kuliah ini akan langsung mendasari Ilmu Pendidikan Islam dan Sejarah Pendidikan Islam. KOMPETENSI 5. Kemampuan memahami hubungan filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam. 6. Kemampuan membedakan antara filsafat pendidikan dengan ilmu atau sistem pendidikan Islam. 7. Kemampuan memahami pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Islam. 8. Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pendidikan Islam dengan pendekatan filsafat. SUBSTANSI MATERI 7. Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam. 8. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang alam semesta, manusia, masyarakat, dan ilmu pengetahuan. 9. Pengertian dan hakekat pendidikan, pendidik, anak didik, dan etika ilmuan. 10. Pengertian dan hakekat kurikulum, alat pendidikan dan evaluasi. 11. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem.

262

12. Pemikiran filsafat pendidikan dari berbagai ahli baik dalam negeri maupun luar negeri (luar Indonesia). REFERENSI 6. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Pendekatan Filsafat. 7. Jamaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam. 8. M. Al-Raumil al-Syaukani, Filsafat Pendidikan Islam. 9. M. Fadli Jamali, Filsafat dalam Islam. 10. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam. 62. ILMU KALAM DESKRIPSI Mata kuliah ini berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir kalamiah Islami secara historis sejak masa klasik, pertengahan sampai modern. Karena itu mata kuliah ini menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lainnya. KOMPETENSI 4. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi pemikiran kalam secara tepat dan benar. 5. Kemampuan memahami latar belakang dan pemikiran berbagai aliran kalam. 6. Kemampuan memahami perbandingan tokoh-tokoh aliran kalam. SUBSTANSI MATERI 5. Dasar-dasar Ilmu Kalam dan hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat dan Tasawuf. 6. Pemikiran Ilmu Kalam 7. Perbandingan antar aliran mengenai pelaku dosa besar, iman, dan kufur, perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak dan keadilan Tuhan, serta masalah imamah. 8. Studi kritis terhadap aliran-aliran pemikiran kalam. REFERENSI

263

8. Al-Asyari, Abu al-Hasan Ali Ismail, Maqalat al-Islamiyiin wa Ikhtilafu alMushlliin, Kairo, Maktabah Nahdah, Misriyah, 1950. 9. Al-Ghurobi, Ali Musthafa, Tarikh al Firaq al-Islamiyah wa Nasyat Ilmu alKalam Inda al-Muslimin, Kairo, 1957. 10. Al-Syahrastani, Abu Bakar Ahmad, al-Milal Wa al-Nihal, Berut Darul alFikri. 11. Badawi, Abdu al-Raluna, Maqalat al-Islamiyah. 12. Khan, Wahid al-Din, al-Basu al-Islami. 13. Mahmud, Abdul al-Hakim, al-Tauhid al-Kalish. 14. Nasution, Harun, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah: Analisis Perbandingan, Jakarta, UPress, 1986. 63. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada pembahasan mengenai konsep-konsep strategi belajar mengajar dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan strategi perencanaan pengajaran, strategi penyampaian, serta strategi pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas di MI. pengembangan berbagai strategi tersebut dengan mempertimbangkan tujuan dan karakteristik bidang studi. Kendala-kendala pengajaran karakteristik murid MI, sehingga dapat dicapai pembelajaran yang efisien, efektif, dan mempunyai daya tarik. KOMPETENSI 5. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi strategi belajar mengajar. 6. Mampu mengimplementasikan strategi belajar mengajar pada proses belajar mengajar di MI. 7. Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar-dasar pemilihan metode dalam pembelajaran. 8. Mampu mempertimbangkan teori-teori strategi belajar mengajar pada waktu proses belajar mengajar.

264

SUBSTANSI MATERI 6. Pengertian, klasifikasi, implementasi strategi belajar mengajar. 7. Ciri-ciri, tujuan, dan prinsip-prinsip umum metode mengajar. 8. Pendekatan metode/teknik mengajar. 9. Manajemen kelas; pengertian manajemen kelas, disiplin kelas, organisasi kelas, dan seni mengelola kelas. 10. Media pengajaran REFERENSI 9. H.E. Komar, dkk, Strategi Belajar Mengajar, 1995. 10. H. Mansur, Strategi Belajar Mengajar (Modul), Dirjen Pembinaan Kelebmagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991. 11. J.J. Hasibuan dan Moesjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1986. 12. Nana Sujana dan Daeng Arifin, Cara Belajar Siswa Aktif, Sinar Baru, Bandung, 1988. 13. Na Ametambun, Manajemen Kelas, Terbitan Katigo, 1981. 14. Winarno Surachman, Metodologi Pengajaran Nasional, Jamars, 1979. 15. ______, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, 1989. 16. _____, Pengelolaan Belajar dan Kelas, Bandung, 1993. 64. METODOLOGI PENELITIAN DESKRIPSI Membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai dari mengidentifikasi masalah, menyusun rancangan, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta menuliskan laporan hasil penelitiannya sebagai karya ilmiah dalam bidang pendidikan. Mata kuliah ini sangat berguna untuk penyusunan skripsi dan pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Filsafat Ilmu dan Statistik Pendidikan. KOMPETENSI 5. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan. 6. Kemampuan menyusun rencana penelitian.

265

7. Kemampuan mengolah, menganalisis data penelitian. 8. Kemampuan melaporkan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang pendidikan. SUBSTANSI MATERI 7. Kriteria dan jenis-jenis penelitian ilmiah. 8. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka penelitian. 9. Penentuan bahan pustaka dan langkah-langkah penelitian. 10. Masalah pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan analisis data. 11. Penarikan kesimpulan. 12. Format penulisan, teknik pengutipan, dan penulisan laporan. REFERENSI 7. David J. Fox, Research Process in Education, Holt, New York, 1969. 8. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1982. 9. Manasse Mallo, Metode Penelitian Masyarakat, UI, Jakarta. 10. Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1982. 11. Masri Singaribun, Pedoman Praktis Membuat Usul Penelitian. 12. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I & II, UGM, Yogyakarta, 1988. 65. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS DI MI (MKK) DESKRIPSI Diarahkan untuk membekali dan memberikan kemampuan berkomunikasi lisan dalam bahasa Inggris secara sederhana kepada calon guru MI dan diarahkan untuk membekali calon guru MI dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di tingkat MI. KOMPETENSI 3. Mampu mengenal dan mengeja huruf bahasa Inggris, nama-nama benda, warna, ruangan di dalam rumah, bentuk benda, dan waktu. 4. Mampu melakukan percakapan yang sederhana.

266

5. Mampu menerapkan metode pengajaran bahasa Inggris di MI/SD. SUBSTANSI MATERI 12. Alphabet, things, colour, and house. 13. Simple conversation. 14. Thing shape 15. Telling the time. 16. Hobbies 17. Kind of job. 18. Apologize. 19. At the zoo. 20. Direction. 21. Visiting the movie. 22. Grammar.

REFERENSI 3. A Perfect English Grammar, A.J. and A.V. Klastinet, ELBS and OXFORD University Press Grammer. 4. Buku SD kelas 4, 5, dan 6 - Rujukan Bahan Pengajaran SD/MI. 5. First things First Vocabulary. 66. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA MI (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada pengembangan konsep teoritis dan praktis tentang cara pembelajaran bahasa Indonesia tingkat MI, baik kelas-kelas rendah maupun kelaskelas di MI. cara pembelajaran bahasa Indonesia yang terdiri atas komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan itu di kembangkan dengan penyajian secara terpadu dan metode pengajaran serta evaluasinya. KOMPETENSI

267

1. Mampu meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan tulis. 2. Mampu merancang pengajaran dan mengevaluasi bahasa lisan dan tulis untuk kebutuhan individu murid. 3. Mampu mengajarkan bahasa lisan dan tertulis berdasar tema-tema unit tertentu. 4. Mampu mengevaluasi bahasa lisan dan tertulis. 5. Tanggap terhadap kebutuhan individual anak dalam berbahasa. SUBSTANSI MATERI 1. Meningkatkan perkembangan bahasa lisan I dan II 1.1. Meningkatkan menyimak dan berbicara dengan kegiatan berbicara kreatif. 1.2. Menyusun bahasa pembelajaran dengan kegiatan berbicara kreatif. 1.3. Meningkatkan menyimak dan berbicara dengan dramatisasi kreatif. 1.4. Merancang model pembelajaran dan berbicara dengan dramatisasi kreatif. 2. Meningkatkan perkembangan bahasa tulis 2.1. Proses menulis berdasarkan bagan cerita. 3. Sastra sebagai landasan alam proses menulis 3.1. Karya sastra puisi sebagai landasan menulis. 3.2. Pembelajaran menulis berdasarkan karya sastra puisi, prosa, dan drama. 4. Pengajaran membaca dan sastra di kelas-kelas tinggi I dan II 4.1. Strategi membaca puisi. 4.2. Strategi membaca cerita. 4.3. Strategi membaca naskah drama. 4.4. Pembelajaran berdasarkan bahasa bacaaan. 5. Pengajaran menulis di kelas-kelas tinggi I dan II 5.1. Strategi pembelajaran menulis puisi, cerpen, dan drama. 5.2. Menulis cerpen. 5.3. Strategi pembelajaran menulis terpimpin. 5.4. Strategi pembelajaran menulis nonfiksi.

268

6. Evaluasi pengajaran bahasa di kelas-kelas tinggi 6.1. Evaluasi pengajaran bahasa lisan. 6.2. Evaluasi pengajaran bahasa tulis. REFERENSI 1. Akhadiah, S. dkk, 1990, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta, Erlangga. 2. Alwasilah, Ch. 1993, Dari Cicalengka sampai Chicago, Bunga Rampai Pendidikan Bahasa, Bandung, Angkasa. 3. Asmara, A. 1997, Ilmu Mengarang Bagi Pemula, Yogyakarta, CV Nur Cahaya. 4. Asmara, A. 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, PN Balai Pustaka. 5. Harjasujana A.S. 1986, Membaca, Modul UT, Jakarta, PT Karunika. 6. Hidayat Kosadi. 1990, Strategi Belajar Bahasa Indonesia, Bandung, Bina Cipta. 7. Rusyana, Y. 1982, Metode Pengajaran Sastra, Bandung, Gunung Larang. 8. Spriatna, A. dkk, 1997, Bahasa Indonesia untuk SD/MI 4 Bandung, Wiraswasta Indonesia. 9. Tarigan dan Tarigan, 1986, Keterampilan Berbahasa, Jakarta, Depdikbud. 67. MATEMATIKA (MKK) DESKRIPSI Mengkaji tentang konsep-konsep dasar matematika, geometrik, dan statistik. Digunakan untuk pengembangan materi pengajaran matematika di MI dan meliputi pengukuran, gerak, bangun, dan bidang datar, luas daerah, volume, geometrik euklid, statistika, dan peluang. Mengkaji matematika MI dalam kaitannya dengan ajaran Islam. KOMPETENSI 1. Memiliki wawasan matematika yang cukup luas untuk mengajarkan matematika di SD/MI. 2. Mampu mengaplikasikan teori-teori matematika dalam proses belajar MI/SD. 3. Mampu Menghubungkan teori-teori matematika dalam kehidupan individu anak.

269

SUBSTANSI MATERI 1. Pengantar geometri 1.1. Pengertian titik, garis, sudut, dan bidang. 1.2. Pengenalan bangun-bangun geometri. 2. Bangun ruang 2.1. Kubus dan balok. 2.2. Tabung dan bola. 3. Bidang datar 3.1. Lingkaran dan segi empat. 3.2. Segitiga dan segi banyak. 4. Simetri dan pencerminan 4.1. Simetri lipat dan simetri putar. 4.2. Pencerminan. 5. Pengukuran 5.1. Pengukuran, panjang, luas, dan volume. 5.2. Pengukuran, waktu, berat, dan sudut. 6. Bilangan dan pengerjaan 6.1. Pengertian bilangan bulat. 6.2. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 6.3. Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. 6.4. Operasi perpangkatan bilangan bulat. 6.5. Pembagian. 7. Faktor dan kelipatan 7.1. Faktor. 7.2. Kelipatan 8. Pecahan dan pengerjaannya 8.1. Pengertian pecahan. 8.2. Operasi pada pecahan.

270

9. FPB dan KPK REFERENSI 1. Cholis Sadijah, 1998, Pendidikan matematika II, Malang, Dirjen Dikti PPGSI Depdikbud. 2. Darhim, dkk, 1991, Materi Pokok Pendidikan Matematika 2, Modul 1-7, Jakarta, Depdikbud. 3. Depdikbud, 1997, Bahan Pendidikan dan Pelatihan Matematika bagi Guru Sekolah Dasar, Jakarta, Dirjen Dikdasmen-Depdikbud. 4. Depdikbud, 1999, Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum 1994, (suplemen GBPP mata pelajaran matematika satuan pendidikan sekolah dasar), Jakarta, Depdikbud. 5. Ruseffendi, 1990, Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan PGSD D2, Bandung, Tarsito. 68. ILMU PENGETAHUAN ALAM (MKK) DESKRIPSI Mengkaji tentang konsep dasar IPA sebagai pemantapan dan pengayaan pengetahuan IPA yang diperoleh di SLTA, yang digunakan untuk melandasi pengajaran IPA di MI. meliputi konsep pengukuran dan sistem metrik, materi, dan energi, serta mengkaji materi IPA di MI dalam kaitannya dengan ajaran Islam. KOMPETENSI 1. Mampu menguasai konsep-konsep dasar IPA MI tentang pengukuran dan sistem metrik serta energi. 2. Mampu menerapkan konsep-konsep dasar IPA dalam pembelajaran IPA yang bernuansa Islam. 3. Mampu mengevaluasi konsep-konsep dasar IPA dalam pembelajaran IPA. SUBSTANSI MATERI 1. Pengukuran dan sistem metrik 1.1. Pendahuluan. 1.2. Pengukuran panjang, luas, volume, berat, suhu, dan waktu. 2. Materi

271

2.1. Definisi materi. 2.2. Klasifikasi materi. 2.3. Molekul ion. 2.4. Perubahan materi, fisika, dan kimia (reaksi kimia). 3. Energi 3.1. Mekanika dan gerak. 3.2. Dinamika partikel. 3.3. Energi dan momentum. 3.4. Definisi dan gelombang. 3.5. Definisi panas. 3.6. Perubahan tingkat wujud zat. 3.7. Kesetaraan kalor mekanik. 3.8. Definisi cahaya dan Hukum Snelius untuk cahaya. 3.9. Dispersi dan difraksi. 3.10. Interferensi. 3.11. Panjang gelombang cahaya. 3.12. Definisi dan muatan listrik. 3.13. Muatan coulomb. 3.14. Medan listrik dan potensial listrik. 3.15. Arus, energi, dan kapasitas listrik. 3.16. Definisi, induksi, dan medan magnet. REFERENSI 1. Beiser, Arthur, 1962, Mainstream of Physics, Massachussets, Adison-Wesley Publishing Company. 2. Carin, Arthur, 1993, Teaching Modern Science, Sixth Edition, New York, Mcmillan Publishing Company. 3. Friedl, Alfred E, 1991, Teaching Science to Children an Integreted Approach, N.Y. Mc Graw Hill Inc. 69. STATISTIK PENDIDIKAN

272

DESKRIPSI Membahas cara-cara mengumpulkan, mengolah, dan mengorganisasi data melalui data, tabel dan grafik, ukuran gelaja pusat, ukuran variasi, regresi linier sederhana dalam analisis korelasioner, pengujian hipotesis, dan beberapa teknik yang tergolong statistika parametrik dan nonparametrik. Mata kuliah ini juga membahas aplikasi perhitungan ststistika, sehingga dapat membantu mahasiswa mengembangkan evaluasi pendidikan dan melakukan penelitian pendidikan dengan analisis kuantitatif. Untuk mempelajari mata kuliah ini mahasiswa harus sudah menguasai metodologi penelitian. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami teori-teori statistik pendidikan. 5. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik dasar cara menyajikan, mengolah, dan menganalisis data. 6. Kemampuan menguji hipotesisi serta dapat menggunakan hasilnya secara tepat dalam kegiatan evaluasi dan penelitian pendidikan. SUBSTANSI MATERI 6. Hubungan penelitian, Pendidikan, dan Statistika. 7. Penyusunan distribusi frekuensi dan penyajian grafiknya. 8. Ukuran gejala pusat dan variabilitas sebagai dasar analisis kenormalan, kelinieran, dan korelasi. 9. Konsep dan pengujian hipotesis dalam analisis regresi, korelasi, dan uji perbedaan dua rata-rata populasi. 10. Analisis variansi dan statistik non parametrik. REFERENSI 7. Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1989. 8. Edwards, A.L. An Introduction to Linear Regression and Correlation, Freeman and Company, New York, 1984. 9. Endi Nurgana, Statistika Untuk Penelitian, Permadi, Bandung, 1985. 10. Furqon, Statistika Terapan untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997.

273

11. Shavelson, R.J. Statistical Reasoning for Behavioral Sciences, Allyn and Bacon, Boston, 1988. 12. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996. 70. EVALUASI PENGAJARAN (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada pembahasan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip pengukuran dan penilaian, pengembangan tes hasil belajar, pengelolaan dan penggunaan pengukuran hasil belajar serta pengenalan tentang syarat-syarat pokok tes yang baik untuk tingkat MI, baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotorik. KOMPETENSI 4. Mampu membedakan pengukuran pengujian dan evaluasi pengajaran. 5. Mampu memahami prinsip-prinsip konstruksi tes hasil belajar, prinsip-prinsip pengadministrasian tes hasil belajar. 6. Mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan dan pengajaran. SUBSTANSI MATERI 10. Pengertian pengukuran, meliputi: definisi pengukuran, contoh-contoh pengukuran, kegunaan pengukuran pendidikan dan pengajaran. 11. Pengertian pengujian, meliputi: definisi pengujian pendidikan, manfaat pengujian pendidikan. 12. Pengertian evaluasi pengajaran, meliputi: definisi evaluasi, evaluasi sebagai proses pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran. 13. Hubungan antara pengukuran, pengujian, dan evaluasi pengajaran. 14. Tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi hasil belajar, meliputi karakteristik TLK, ranah kognitif, ranah apektif, dan ranah psikomotorik. 15. Prinsip-prinsip konstruksi tes-tes essai, benar salah, pilihan ganda, dan menjodohkan. 16. Administrasi evaluasi.

274

17. Beberapa aspek analisis butir soal. 18. Pemanfaatan hasil evalusi dan TIK dan perbaikan proses belajar mengajar. REFERENSI 6. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-peinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran. 7. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar, Bandung, Remaja Rosda Karya. 8. Suharsismi Arikunto, Perkembangan Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bina Aksara. 9. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990. 10. Wayan Nurkencana dkk, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1986. 71. ADMINISTRASI PENDIDIKAN DESKRIPSI Mata kuliah ini membahas dasar-dasar, tata kerja kelembagaan pendidikan, administrasi keguruan, serta fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator. Mata kuliah ini berhubungan erat dengan dasar-dasar kependidikan, Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengembangan Kurikulum dan Bimbingan dan Penyuluhan. KOMPETENSI 4. Kemampuan memahami konsep dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan. 5. Kemampuan dan terampil menerapkan teori administrasi pendidikan dalam kegiatan pendidikan. 6. Kemampuan memahami teori-teori administrasi pendidikan yang berkembang dan aktual. SUBSTANSI MATERI 13. Pengertian, dasar, tujuan dan ruang lingkup administrasi pendidikan. 14. Administrasi personal Sekolah, kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan. 15. Administrasi siswa dan kerja sama Sekolah dengan masyarakat.

275

16. Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan. 17. Administrasi keguruan. 18. Undang-undang Pokok Kepegawaian dan kode etik keguruan. 19. UU. RI No.2 tahun 1989 dan peraturan Pemerintah No.27, 28 & 29 tahun 1990. 20. Administrasi dan supervisi pendidikan. 21. Struktur Organisasi Pendidikan Nasional di Indonesia. 22. School Based management di tingkat pendidikan dasar. 23. Kepemimpinan dalam pendidikan. 24. Professionalisasi Administrasi pendidikan. REFERENSI 1. Bappenas, School Based Management, 1999. 2. Dadi Permadi, Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah, Sarana Panca Karya, Bandung, 1998. 3. Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Petunjuk Administrasi SMU, 1997. 4. Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta, 1997. 5. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1985. 6. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta, 1998. 7. Lane, Roland, G., Foundation of Education Administration; Behavioral Analysis, The McMillan Co, New York, 1967. 8. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya, Bandung, 1998. 9. Moh RifaI, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1982. 10. Nurhadi Nawawi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, 1983. 11. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa Bandung, 1993. 12. Peit A. Suhertian dan Frans Nataheru, Prinsip dan Letak Supervisi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1981. 13. Soetopo Handayat dan Waasti Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1984. 14. UU RI No. 2 Tahun 1999. 15. UU RI Otonomi daerah Tahun 1999. 72. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MI/SD

276

DESKRIPSI Diarahkan untuk mengembangkan wawasan dan sikap mahasiswa dalam meyakini, memahami, dan mengamalkan aajaran Islam secara utuh dan menyeluruh, sebagai landasan bagi pengembangan agama Islam dalam hubungannya dengan bidang studi lainnya. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan cara pembelajaran secara agamis. KOMPETENSI 5. Memiliki wawasan tentang agama dalam hubungannya dengan kehidupan manusia. 6. Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh. 7. Memahami sumber-sumber ajaran Islam dan cara menggali ajaran Islam dan sumbernya. 8. Memiliki wawasan yang luas dan terpadu tentang ajaran Islam dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan untuk menciptakan suasana keagamaan Islam dalam proses pendidikan di MI/SD. SUBSTANSI MATERI 17. Manusia dan agama. 18. Dimensi-dimensi keberagaman siswa. 19. Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia. 20. Kedudukan dan fungsi agama dalam sistem budaya dan peradaban manusia modern. 21. Kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan unsur etika sumber daya. 22. Perspektif kehidupan keagamaan di Indonesia untuk generasi mendatang. 23. Pengertian agama Islam. 24. Perspektif iman, ilmu-amal, dan taqwa dalam Islam.

277

25. Sumber-sumber ajaran Islam. 26. Pandangan Islam tentang Allah, manusia, dan alam semesta serta keterpaduan, keserasia, keselarasan, dan keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah SWT, sesama manusia, dirinya sendiri, makhluk lain, dan lingkungannya. 27. Islam dalam lintasan sejarah dan ibrah masing-masing periode sejarah. 28. Islam dan kebudayaan. 29. Islam dan pendidikan. 30. Islam dan masalah sosial ekonomi. 31. Islam dan IPTEK. 32. Islam dan kesehatan serta hubungannya dengan lingkungan hidup yang mencakup prinsip-prinsip Islam mengenai masalah kesehatan dan lingkungan hidup. REFERENSI 17. Al-Ghazali, M. 1993, Studi Kritis atas Hadits Nabi SAW. Bandung, Mizan. 18. Ali S. Amir. Tt. The Spirit of Islam (A History of The Evolution and Idelas of Islam), London; Christophers, Sixth Impression. 19. Al-Shoumy, A. dkk. 1995, Mujizat Al-Quran dan Al-Sunnah tentang IPTEK, Jakarta, Gema Insani Press. 20. Al-Syaibany, O.M. Al-Thoumy. 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang. 21. Anshary, E.S. 1980, Kuliah Al-Islam, Bandung, Pustaka. 22. Ash-Sghidiqy, T.M.H.1974, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Jakarta, Bulan Bintang. 23. Ditbinperta, Depag RI, 1998, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Ilmu Biologi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Jakarta, Ditjen Binbaga Islam. 24. Fazlurrahman, 1983, Tema Pokok Al-Quran, Bandung, Pustaka. 25. Ismail, M.S.tt. Ilmu Hadits (Pengantar Sejarah dan Istilah). 26. Mhmudunnasir, S. 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Remaja Rosdakarya. 27. Majid, N. 1995, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta, Yayasan Paramadina. 28. Muthahhari, M. 1989, Manusia dan Agama, Bandung, Mizan. 29. Nasution, H. 1984, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI, Press. 30. Qordlawi, Y. 1993, Kaifah Nataa amalu Maal-Sunnah al-Nabawiyyah, Bandung, Karisma.

278

31. Shihab, M.Q. 1992, Membumikan Al-Quran, Bandung, Mizan. 32. Syaltut, M. 1975, Al-Islam Aqidah wa al-Syariah, Kairo, Dar al-Syuruq.

73. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN (MPB) DESKRIPSI Merupakan pertemuan antara psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan anak untuk memberikan landasan yang kokoh dan kerangka teoritik praktek pendidikan. Karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada pengembangan mahasiswa tentang hakekat psikologi, konsep, dan prinsip tentang perkembangan belajar anak usia MI serta implikasinya bagi strategi belajar di MI.

KOMPETENSI 6. Mampu memahami pengertian dasar psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan. 7. Mampu memahami teori-teori psikologi pendidikan dan perkembangan individu anak. 8. Mampu memahami fase-fase dan ciri-ciri perkembangan anak dalam berbagai segi. 9. Mampu memahami implikasi psikologi pendidikan dan perkembangan terhadap pendidikan anak. 10. Mampu mengaplikasikan teori-teori pendidikan dan perkembangan dalam proses belajar dan mengajar di MI. SUBSTANSI MATERI 13. Pengertian, ruang lingkup, dan objek ilmu jiwa belajar. 14. Hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan. 15. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada balita. 16. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada anak dan remaja.

279

17. Hakekat perkembangan anak dididk. 18. Perkembangan biologis dan perseptual anak. 19. Proses belajar anak SD. 20. Perkembangan kecerdasan anak. 21. Perkembangan bahas. 22. Motivasi tentang mengapa (perilaku anak). 23. Perkembangan sosial dan pribadi anak. 24. Lingkungan perkembangan anak di pusat pendidikan, keluarga, sekolah, dan masyarakat dan aspek-aspek terkait, teman sebaya, keseragaman budaya, dan media massa. REFERENSI 6. 7. 8. 9. Abdulloh Nasirwwana, Tazrbiyatul aulad fil Islam. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jilid I dan II, Jakarta, Airlangga, 1979. 10. Usman Najiti, Al-Quran wa Ummun-nafsi. 74. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DESKRIPSI Sebgai guru harus menyadari akan kebutuhan individual anak dan mampu mengembangkan layanan pendidikan yang cocok dengan kebutuhan dan karakteristik individual anak. Karena itu, mata kuliah ini berusaha mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan peran bimbingan dan penyuluhan secara agamis dan psikologis sebagai bagian terpadu dari tugastugas kependidikan di MI. KOMPETENSI 5. Mampu memahami pengertian latar belakang dan kedudukan bimbingan dan konseling. 6. Mampu memahami tujuan dan fungsi BK.

280

7. Mampu memahami implikasi BK dalam proses belajar dan mengajar. 8. Mampu melaksanakan bentuk-bentuk pelaksanaan BK sederhana terhadap individu anak. SUBSTANSI MATERI 9. Pengertian latar belakang dan kedudukan BK. 10. Tujuan dan fungsi BK dan inplikasinya dalam proses belajar mengajar di SD/MI. 11. Sasaran dan ruang lingkup BK. 12. Jenis dan kegunaan data BK serta pengumpulannya. 13. Bentuk-bentuk pelayanan BK. 14. Jenis-jenis masalah murid SD/MI dan usaha penanganannya. 15. Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama Islam. 16. Jenis-jenis masalah perilaku menyimpang. REFERENSI 6. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Andi Ofset, Andi Ofset, Yogyakarta, 1993. 7. Cartledge, Gwendolyn dan Milburn, Joanne F, 1986, Teachings Social Skill to Children, Pergamnon Books, Inc, New York. 8. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling. 9. H.M. Arifin, Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. 10. Winkle, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia, Jakarta. 75. PENDIDIKAN KETERAMPILAN DAN KERAJINAN TANGAN DESKRIPSI Diarahkan pada sikap dan kemampuan mahasiswa agar berkreasi dan menghargai kerajinan tangan dan kesenian terutama pada tingkat MI. Kemudian, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan bahan kajian kerajinan tangan dan kesenian dan mengajarkannya pada tingkat MI yang mengkaitkan dengan ajaran Islam.

281

KOMPETENSI 1. Memiliki pemahaman tentang konsep seni, konsep pendidikan seni, dan fungsi seni di MI. 2. Mengenal ruang lingkup seni rupa. 3. Memiliki pemahaman tentang karakteristik hasil seni rupa anak. 4. Memiliki sikap menghargai hasil karya seni terutama kebudayaan tradisional Indonesia. 5. Menguasai keterampilan mengajarkan seni rupa di MI dengan prinsip pendidikan melalui seni. SUBSTANSI MATERI 1. Konsep seni. 2. Fungsi seni 3. Konsep pendidikan seni. 4. Ruang lingkup seni rupa. 5. Karakteristik hasil seni rupa anak. 6. Apresiasi seni rupa. 7. Produksi seni rupa 3 dimensi. 8. Perencanaan pembelajaran seni rupa. 9. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa. 10. Ruang lingkup seni-tari-drama. 11. Karakteristik seni-tari-drama. 12. Apresiasi seni-tari-drama. 13. Pengalaman studio seni-tari-drama. 14. Perencanaan pembelajaran seni-tari-drama. 15. Pelaksanaan seni-tari-drama. 16. Ruang lingkup seni musik. 17. Karakteristik seni musik. 18. Apresiasi seni musik.

282

19. Pengalaman studio seni musik. 20. Pelaksanaan pembelajaran seni musik. REFERENSI 1. Busrah, dkk. 1983, Pedoman Guru Seni Musik SD, Jakarta, Depdikbud. 2. Choate, Cs. 1976, Introducing Music, New York, American Book Company. 3. Keputusan Mendikbud, 1994, Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kerajinan Tangan dan Kesenian, Jakarta, Depdikbud. 4. Sedyawati, Edi. 1986, Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari, Jakarta, Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian, Depdikbud. 5. Sedyawati, Edi. 1980/1981, Pendidikan Kesenian Tari, Jakarta, Proyek Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan Guru, Depdikbud. 6. Soedarmono, 1979, Tari-tarian Indonesia I, Jakarta, Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Depdikbud.

76. PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN (MPB) DESKRIPSI Membahas beberapa aspek yang berkenaan dengan nilai kependidikan dari pendidikan jasmani, Termasuk dasar falsafahnya, aspek pertumbuhan, dan perkembangan anak, kebugaran jasmani, dan juga disajikan keterampilan dasar atletik, senam, dan permainan. Di samping itu juga dibahas pendidikan jasmani dan kesehatan dalam kaitannya dengan pembinaan self esteem anak, aplikasi model-model pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam konteks ke MI-an, evaluasi kuantitatif, serta pengembangan cabang olah raga pilihan sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa. KOMPETENSI 1. Mampu mengembangkan pengetahuan Penjaskes. 2. Mampu bersikap sportif, menilai, dan terampil dalam proses belajar. 3. Mampu memahami pengembangan jasmani dan kesehatan untuk kepentingan pengajaran di MI.

283

4. Mampu mengaplikasikan teori-teori Penjaskes dalam proses belajar mengajar. SUBSTANSI MATERI 1. Konsep dasar pendidikan jasmani dan kesehatan. 2. Pertumbuhan dan perkembangan. 3. Perkembangan dan belajar motorik. 4. Perkembangan kebugaran jasmani. 5. Orientasi proses belajar mengajar Penjaskes di MI/SD. 6. Dasar-dasar atletik, senam, dan permainan. 7. Model pengajaran Penjaskes. 8. Teknik evaluasi Penjaskes. REFERENSI 1. Depdikbud, 1975, Pedoman Mengajar Olah Raga Pendidikan di MI. 2. Lutan Rusli, P2LPTK, Jakarta, 1986, Belajar Keterampilan Motorik: Penatar Teori dan Metode. 3. _______, 1976/1977, Pembinaan Kurikulum. 4. _______, 1985, Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.

77. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (MKK) DESKRIPSI Mengkaji hakikat IPS, ciri-ciri pengajaran IPS, wawasan tentang strategi dan sumber belajar IPS serta penilaian IPS di MI yang disiapkan untuk mengikuti pendidikan tingkat SLTP, sehingga calon guru MI mampu merencanakan pengajaran, melaksanakan, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. KOMPETENSI 1. Mampu memahami berbagai pandangan tentang pendidikan IPS. 2. Mampu mengembangkan pandangan yang kritis terhadap berbagai pendekatan pembelajaran IPS di MI/SD. 3. Mampu mengikuti peristiwa-peristiwa kini dan isu-isu global kontemporer. 4. Peka dalam menghadapi lingkungan masyarakat.

284

SUBSTANSI MATERI 1. Latar belakang dan sejarah IPS. 2. Pengertian, tujuan, dan karakteristik IPS. 3. Perencanaan pengajaran dan strategi pengajaran IPS di MI/SD. 4. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam ilmu-ilmu sosial. 5. Konsep dasar IPS. 6. Penanaman nilai dan konsep pada pengajaran IPS. 7. Masalah globalisasi dalam pengajaran IPS. 8. Keanekaragaman budaya dan lingkungan hidup. 9. Media dan sumber pembelajaran IPS di MI/SD. 10. Konsep dasar evaluasi dan perangkat evaluasi. REFERENSI 1. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, Balai Pustaka, 1992. 2. San Hamaid Hasan, Materi Pokok Pendidikan IPS 2, Depdikbud, Proyek PPPG tertulis Bandung, 1992. 3. Tom Gunadi, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945, Angkasa, Bandung. 78. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DESKRIPSI Berorientasi pada upaya membimbing mahasiswa untuk menerapkan teori-teori kependidikan dalam pengalaman di lapangan, mulai dari upaya memahami keadaan sekolah, menyusun rencana pengajaran, latihan keterampilan mengajar, mengembangkan administrasi sekolah, sampai ke latihan membimbing siswa. Pengambilan program mata kuliah ini harus didasari oleh penguasaan teori-teori kependidikan termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, dan Perencanaan Sistem Pengajaran. KOMPETENSI 6. Kemampuan mengantisipasi pelaksanaan tugas sebagai guru MI/SD.

285

7. Kemampuan menyelenggarakan program pendidikan dalam MI/SD maupun luar MI/SD 8. Kemampuan mempraktekan penyelenggaraan administrasi sekolah. 9. Keterampilan dalam menyampaikan materi. 10. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan berbagai strategi mengajar. SUBSTANSI MATERI 6. Mengobservasi keadaan siswa, guru, dan instrumen MI/SD pada deskripsinya. 7. Latihan menyusun rencana pengajaran dengan berbagai strategi mengajar. 8. Latihan keterampilan mengajar. 9. Latihan memberikan bimbingan kepada siswa. 10. Mempraktikan penyelenggaraan administrasi sekolah. REFERENSI 7. A. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta, 1980. 8. Hasibuan, dkk. PBM Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, 1991. 9. Hasibuan dan Nudjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1982. 10. J.L. Bolla, Keterampilan Mengelola Kelas, Depdikbud, 1982. 11. S.L. La Sulo, et al., Micro Teaching, Depdikbud, Jakarta, 1980. 12. S. Mapassaro, Pengembangan Program Pengalamn Lapangan, 1982. 79. KEWIRAAN (MPK) DESKRIPSI Diarahkan pada pengembangan wawasan mahasiswa mengenai pengertian dan kesadaran nasional, khususnya di bidang HANKAMNAS dan memupuk cara berpikir komprehensif integral sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab dalam hubungannya dengan kelangsungan hidup bangsa dan negara. KOMPETENSI 1. Mampu memahami hakekat pendidikan kewiraan. 2. Mampu memahami hakekat wawasan nusantara.

286

3. Mampu memahami hakekat ketahanan nasional, politik, dan strategi nasional, Poltrahankamnas, sistem Hankamrata. 4. Mampu berpikir komprehensif integral dalam menghadapi Hankamnas. SUBSTANSI MATERI 1. Kewiraan; pengertian, kedudukan, fungsi, tujuan, landasan pendidikan kewiraan. 2. Latar belakang pendidikan kewiraan: nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, perkembangan dan situasi nasional dan internasional, manfaat mempelajari pendidikan kewiraan. 3. Wawasan nusantara: pengertian, dasar pemikiran, tujuan, dan kaitannya dengan undang-undang di Indonesia. 4. Latar belakang dan dasar: Geografis, geopolitis, dan geografis Historis dan yuridis formal Kepentingan nasional

5. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara: wadah, isis penerapan wawasan nusantara. 6. Ketahanan Nasional: pengertian, latar belakang, pemikiran, perkembangan, hakekat serta urgensinya bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara. 7. Hubungan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara. 8. Ketahanan Nasional dan IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS serta ATG. 9. Pengertian politik, strategi nasional dan pembangunan nasional serta cara dan kebijaksanaan untuk mencapai sasaran nasional dan GBHN. 10. Perlaksanaan Polstra Hankamnas: dasar, landasan, tujuan, pelaksanaan, serta faktor yang mempengaruhinya. 11. Sistem Hankamrata: pengertian, dasar, sifat, tujuan, dan sistemnya. 12. Pengalaman sejarah perang kemerdekaan, konflik antar bangsa, situasi dan perkembangan nasional.

287

13. Perang: perang gerilya, perang wilayah, dan perang modern. 14. Paham perang bagi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. REFERENSI 1. 2. 3. 4. Bachtiar, Pengembangan Mata Kuliah Kewiraan. BP-7 Pusat, Undang-Undang Dasar 1945. Ditjen DIKTI dan LEMHANAS: Kewiraan untuk Mahasiswa. Nugroho Notosusanto, Sejarah Perjuangan Nasional dan Ketahanan Nasional. 5. Purnomo, Mata Kuliah Kewiraan. 6. Seksi Kewiraan UGM: Pengantar Kewiraan. 80. DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN (MKK) DESKRIPSI Diarahkan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon guru MI yang memiliki pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan MI secara luas dan komprehensif, serta penghayatan tentang peranan tugas profesional guru MI. karena itu, mata kuliah ini ditekankan pada pembahasan tentang hubungan manusia dan pendidikan, pendidikan dan persekolahan, sistem pendidikan nasional di Indonesia, profesi guru, dan tugas-tugas administrasi guru MI. KOMPETENSI 4. Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan nasional. 5. Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem pendidikan formal. 6. Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia. SUBSTANSI MATERI 8. Manusia dan Pendidikan. 9. Dasar-dasar pendidikan. 9.1. Dasar Religius 9.2. Dasar Filosofis 9.3. Dasar Psikologi

288

9.4. Dasar Sosiologi 9.5. Dasar Teknologis 10. Pendidikan, sekolah, dan masyarakat. 11. Sistem pendidikan nasional di Indonesia. 12. Profesi guru. 13. Inovasi pendidikan. 14. Tugas-tugas administrasi Guru Sekolah Dasar. REFERENSI 9. Ahmad Tafsir, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya. 10. Alfred, Bork. 1979, School For Tomorrow, International Journal of Educational Research. 11. Al-Abrasy, Muhammad Atiyah, 1974, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang. 12. Depdikbud, 1983, Wawasan Pendidikan Guru, Jakarta; Ditjen Dikti. 13. Driyarkara, 1970, Filsafat Manusia, Yogyakarta, Raka Press. 14. Houston, W. Robert, dkk. 1988, Touch the Future Teach, New York West Publishing co. 15. Imam Barnadib, 1988, Ke Arab Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta, Depdikbud. 16. Tim Dosen IKIP, 1981, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, IKIP, Malang.

Anda mungkin juga menyukai