1
Dokumen MI Muhammadiyah 1 Kudus.
73
2
Ibid,
75
3
Dokumen MI Muhammadiyah 1 Kudus.
76
Tabel 1
Data Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah I Kudus
Pendidika
No Nama Tanggal Lahir Jabatan
n
1 Syaiful Umam,S.Pd.I 25 September 1974 S.1 Kepala Madrasah
2 Hidayat Mahfud,S.Pd.I 2 Mei 1959 S.1 Wakil Kepala
3 Anshori,S.Ag 31 Desember 1975 S.1 Wali Kelas
4 Nusaibah Ratnasari,S.Ag 30 Mei 1970 S.1 Wali kelas
5 Rokhzanik,S.Pd.I 2 Maret 1969 S.1 Wali kelas
6 Wiana Inayati,A.Ma 13 Mei 1958 D.2 Wali kelas
7 Sumito Hedi Eryono, S.Pd.I 20 Oktober 1962 S.1 Guru
8 Karimah Sulistyowati, S.Pd.I 9 Oktober 1977 S.1 Wali kelas
9 Noorma Sri Elly Yati,S.Ag 12 November 1970 S.1 Guru/Bendahara
10 Ulfah Hidayati,S.Pd 1 Mei 1981 S.1 Wali kelas
11 Uswatun Khasanah,S.Pd.I 5 Desember 1985 S.1 Wali kelas
12 Mardhiyah Hayati,S.Pd 30 April 1979 S.1 Wali kelas
13 Farida Hikmawati,S.Pd 17 Mei 1986 S.1 Wali kelas
14 Muhammad Arifin,S.Pd.I 26 Januari 1982 S.1 Wali kelas
15 Novi Hidayati NR,S.Pd.I 24 November 1989 S.1 Wali kelas
16 Suparti,S.Pd 11 Juni 1968 S.1 Wali kelas
17 Dyan Kurniawati 26 Maret 1984 D.3 TU
78
Tabel 2
Data Siswa MI Muhammadiyah I Kudus
Rombongan Belajar
No Kelas Jumlah
A B
1 I 23 25 48
2 II 24 25 49
3 III 26 26 52
4 IV 28 30 58
5 V 24 26 50
6 VI 20 22 42
Jumlah 145 154 299
6
Dokumen MI Muhammadiyah 1 Kudus.
79
7
Herdiansyah Haris,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba
Humanika,2010),hlm.143
8
Hasil observasi dan wawancara dengan bapak Saiful Umam, selaku kepala MI
Muhammadiyah 1 Kudus , hari Jum’at 13 April 2018 jam 09.30- 10.00 WIB
9
Hasil observasi dan wawancara dengan ibu Uswatul Khasanah, selaku Pembina / pelatih
HW di MI Muhammadiyah 1 Kudus , hari Jum’at 20 April 2018 jam 09.30 -10.00 WIB
83
10
Hasil observasi dan wawancara dengan bapak Rokhzanik, selaku pelatih HW di MI
Muhammadiyah 1 Kudus , hari Sabtu, 21 April 2018 jam 09.30-10.00 WIB
84
Tabel 4.3
Struktur Kepengurusan Kegiatan Hizbul Wathan
MI Muhammadiyah 1 Kudus Tahun 2017/2018
No Nama Jabatan
1. Saiful Umam,S.Pd.I Kepala madrasah
2. Hidayat Taufiq,S.Pd.I Wakil kepala
3. Uswatul Khasanah,S.Pd.I Koordinator dan Pembina HW
4. Rokhzanik,S.Pd.I Pembina HW
5. Nusaibah Ratnasari,S.Ag Pembina HW
2. Muhammad Arifin,S.Pd.I Pembina HW
a. Kegiatan keagamaan
Di dalam kegiatan Hizbul Wathan juga ada materi tentang
keagamaan yaitu materi keIslaman dan KeMuhammadiyahan.
untuk menanamkan nilai-nilai religius, melalui sikap dan perilaku
patuh melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun berdampingan
dengan pemeluk agama lain.
b. Lagu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan sebagai bentuk penghayatan
untuk menumbuhkan sifat patriotisme , toleransi, persatuan, cinta
tanah air, yang tercermin pada syair ; …..marilah kita berseru
Indonesia bersatu…. memiliki makna menjaga persatuan dan
toleransi dalam kebhinekaan bangsa, budaya dan agama.
c. Mars HW
Lagu Mars HW dinyanyikan sebagai bentuk penghayatan terhadap
kepanduan Hizbul Wathan yang didalamnya terdapat syair lagu
….sama-sama fakir dan kaya punya haluan sedikit bicara banyak
bekerja. Memiliki makna kebersamaan dan toleransi dalam
menjalankan kewajiban.
d. Undang-Undang Athfal dan HW
Undang-Undang Athfal dan HW ialah ucapan ikrar dan sikap lahir (
keberanian ) dan sikap batin ( setia, berbakti, teguh hati, amanah,
penyayang, cinta perdamaian dan toleransi , sopan santun, taat,
sabar, dan hemat ) yang harus dimiliki oleh seorang pandu HW yang
biasanya dilakukan dalam upacara-upacara pembukaan dan
pelantikan HW.
e. PBB
Baris berbaris adalah salah satu wujud latihan fisik yang diperlukan
guna menanamkan disiplin mempertebal rasa dan semangat
kebangsaan, patriotisme serta rasa tanggung jawab yang tinggi bagi
peserta didik sehingga diperoleh sikap lahir ( ketegapan,
88
j. Tali-temali
Tali temali untuk membuat dlakbar, tiang bendera, mendirikan tenda.
Dalam materi ini memerlukan kerja sama, toleransi, kerja keras,
kreatifitas dan kesungguhan.
Contoh terkait sikap toleransi seperti : dalam kegiatan tali temali
sering terjadi perbedaan pendapat, kemampuan, penafsiran antara
sesama teman, maka dibutuhkan sikap toleransi agar keutuhan dan
kebersamaan regu tetap terjaga serta memperoleh hasil kerja yang
bagus.
k. Membuat yel-yel
Yel-yel adalah sorakan para pelajar untuk memberi dorongan
semangat kepada regunya yang sedang bermain. Kegiatan ini melatih
untuk menghargai pendapat teman yang berbeda dengannya dan mau
berdiskusi untuk membuat yel-yel.
Contoh terkait sikap toleransi seperti : dalam kegiatan membuat yel-
yel sering terjadi perbedaan pendapat, penafsiran tujuan antara
sesama teman, maka dibutuhkan sikap toleransi agar tujuan,
keutuhan dan kebersamaan regu tetap terjaga.
l. Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat digunakan sebagai media komunikasi dalam
kepanduan meliputi : semapore, morse dan sandi. Tujuannya agar
terjalin hubungan sosial diantara mereka sehingga terciptalah
toleransi melalui komunikasi yang dibangun.
Contoh terkait sikap toleransi seperti : dalam kegiatan bahasa isyarat
sering terjadi perbedaan pendapat, penafsiran antara sesama teman,
maka dibutuhkan sikap toleransi agar keutuhan dan kebersamaan
regu tetap terjaga serta tujuan tercapai.
menahan emosi tidak egois yang semua itu merupakan indikator dari
sikap toleransi.’’
Diperkuat lagi dengan yang disampaikan oleh Hidayat Taufiq,
S.Pd.I selaku wakil kepala MI Muhammadiyah 1 Kudus tanggal 20
April 2018 (catatan lapangan No.3) menyatakan bahwa : ‘’ dampak
yang sudah terlihat pada siswa-siswi kami di MI Muhammadiyah 1
sudah terbiasa untuk menghargai teman , senang bekerjasama, senang
menolong teman, tidak suka bertengkar,bisa menahan emosi tidak egois
yang semua itu merupakan indikator dari sikap toleransi. Anak-anak
kami sudah terbiasa menyapa temannya dengan mas…,kak….atau
dik… sebagai bentuk rasa hormat dan sayang kepada sesama.’’
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Nusaibah Ratnasari,
S.Pd selaku pembina HW tanggal 20 April 2018 (catatan No.4) yang
mengatakan bahwa : ‘’dampak dari pengelolaan kegiatan HW sudah
terlihat pada siswa-siswi kami di MI Muhammadiyah 1 sudah terbiasa
untuk menghargai teman , senang bekerjasama, senang menolong
teman, tidak suka bertengkar, bisa menahan emosi tidak egois yang
semua itu merupakan indikator dari sikap toleransi.
Berdasarkan wawancara dengan kepala madrasah, wakil kepala
serta pembina diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan ada
pengelolaan kegiatan kepanduan Hizbul Wathan yang tertata dengan
baik mempunyai dampak positif dalam membentuk sikap toleransi pada
siswa MI Muhammadiyah 1 Kudus.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan siswa kelas V.A Adinda
Balqis Quinn Imtiyaz (Catatan Lapangan No. 8), juga mengungkapkan
bahwa tali-temali, PBB, membuat drakbar dan membuat yel-yel juga
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Pembina Hizbul Wathan yang
agar kami dapat terbiasa memiliki sikap toleransi yang bisa nenghargai
teman yang baik, tidak mudah bagi kami untuk bersikap toleransi dengan
teman tetapi para Pembina Hizbul Wathan memiliki kesabaran dan
Ketulusan untuk menanamkan sikap toleransi tersebut.
92
11
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia , (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), hal 1-2
94
Tabel 4.3
Struktur Kepengurusan Kegiatan Hizbul Wathan
MI Muhammadiyah 1 Kudus Tahun 2017/2018
No Nama Jabatan
1. Saiful Umam,S.Pd.I Kepala madrasah
2. Hidayat Taufiq,S.Pd.I Wakil kepala
3. Uswatul Khasanah,S.Pd.I Koordinator dan Pembina HW
4. Rokhzanik,S.Pd.I Pembina HW
5. Nusaibah Ratnasari,S.Ag Pembina HW
2. Muhammad Arifin,S.Pd.I Pembina HW
12
Kusumandari,P ,Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Untuk Membentuk
Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah2 Yogyakarta.(Skripsi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.2017)
13
Arifin, Z. , Implementasi Pendidikan Karakter Islami Pada Kegiatan Ekstrakulikuler
Hizbul Wathan.(Skripsi, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.2017)
96
a. Kegiatan keagamaan
Di dalam kegiatan Hizbul Wathan juga ada materi tentang
keagamaan yaitu materi keislaman dan KeMuhammadiyahan.
untuk menanamkan nilai-nilai religius, melalui sikap dan perilaku
patuh melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun berdampingan
dengan pemeluk agama lain.
b. Lagu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan sebagai bentuk penghayatan
untuk menumbuhkan sifat patriotisme , toleransi, persatuan, cinta
tanah air, yang tercermin pada syair ; …..marilah kita berseru
Indonesia bersatu…. memiliki makna menjaga persatuan dan
toleransi dalam kebhinekaan bangsa, budaya dan agama.
c. Mars HW
Lagu Mars HW dinyanyikan sebagai bentuk penghayatan terhadap
kepanduan Hizbul Wathan yang didalamnya terdapat syair lagu
….sama-sama fakir dan kaya punya haluan sedikit bicara banyak
bekerja. Memiliki makna kebersamaan dan toleransi dalam
menjalankan kewajiban.
d. Undang-Undang Athfal dan HW
Undang-Undang Athfal dan HW ialah ucapan ikrar dan sikap lahir (
keberanian ) dan sikap batin ( setia, berbakti, teguh hati, amanah,
penyayang, cinta perdamaian dan toleransi , sopan santun, taat,
sabar, dan hemat ) yang harus dimiliki oleh seorang pandu HW yang
biasanya dilakukan dalam upacara-upacara pembukaan dan
pelantikan HW.
e. PBB
Baris berbaris adalah salah satu wujud latihan fisik yang diperlukan
guna menanamkan disiplin mempertebal rasa dan semangat
kebangsaan, patriotisme serta rasa tanggung jawab yang tinggi bagi
peserta didik sehingga diperoleh sikap lahir ( ketegapan,
97
j. Tali-temali
Tali temali untuk membuat dlakbar, tiang bendera, mendirikan tenda.
Dalam materi ini memerlukan kerja sama, toleransi, kerja keras,
kreatifitas dan kesungguhan.
Contoh terkait sikap toleransi seperti : dalam kegiatan tali temali
sering terjadi perbedaan pendapat, kemampuan, penafsiran antara
sesama teman, maka dibutuhkan sikap toleransi agar keutuhan dan
kebersamaan regu tetap terjaga serta memperoleh hasil kerja yang
bagus.
k. Membuat yel-yel
Yel-yel adalah sorakan para pelajar untuk memberi dorongan
semangat kepada regunya yang sedang bermain. Kegiatan ini melatih
untuk menghargai pendapat teman yang berbeda dengannya dan mau
berdiskusi untuk membuat yel-yel.
Contoh terkait sikap toleransi seperti : dalam kegiatan membuat yel-
yel sering terjadi perbedaan pendapat, penafsiran tujuan antara
sesama teman, maka dibutuhkan sikap toleransi agar tujuan,
keutuhan dan kebersamaan regu tetap terjaga.
l. Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat digunakan sebagai media komunikasi dalam
kepanduan meliputi : semapore, morse dan sandi. Tujuannya agar
terjalin hubungan sosial diantara mereka sehingga terciptalah
toleransi melalui komunikasi yang dibangun.
Contoh terkait sikap toleransi seperti : dalam kegiatan bahasa isyarat
sering terjadi perbedaan pendapat, penafsiran antara sesama teman,
maka dibutuhkan sikap toleransi agar keutuhan dan kebersamaan
regu tetap terjaga serta tujuan tercapai.
14
Endang, B., Mengembangkan Sikap Toleransi Kebersamaan Di Kalangan Siswa. Jurnal
Visi Ilmu Pendidikan,2016, hlm. 89–105
100
15
Theresia, N. , Peningkatan Sikap Toleransi Melalui Pendekatan Multikultural, (PAUD
PPs Universitas Negeri Jakarta,2011)
16
Wahyu Lestari, Dkk., Hubungan Pemahaman Nilai Toleransi Antar Suku Dengan
Sikap Siswa Dalam Lingkungan Sosial, (2016)
17
Ismail, R. (2017). Meningkatkan Sikap Toleransi Siswa Melalui Pembelajaran
Tematik, (Darul Ilmi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol. 2,No.1, Juni 2017),
hlm.1–13.
18
Suharyanto, A. (2013). Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membina Sikap
Toleransi Antar Siswa, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik,1 (2)(2013) , 192–203.
101
1.) Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain dan hidup rukun denganpemeluk agama lain.
2.) Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagaii orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
3.) Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agam, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
4.) Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.) Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam menguasai erbagi hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6.) Kreatif adalah berfikir dan melakukan ssesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari suatu yang telah dimiliki.
7.) Mandiri adalah sikap dan berprilaku yang tidak mudah bergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas.
8.) Demokratis adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.) Rasa ingin tahu adalah sikap dan tinfdakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat dan didengar.
10.) Semangat kebangsaan adalah cara berpikir, bertindak dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas segala
kepentinngan diri dan kelompok.
11.) Cinta tanah air adalah cara berpikir, dan berbuat yag menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa,
lingkungan fisik, sosial, budaya,ekonomi dan politik bangsa.
103
19
Listyarti,Retno,Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif,(Jakarta :
Gapprint,2012),hlm.5-8
104
20
Bernadeta Yunita.K.U,Peningkatan sikap toleransi melalui kegiatan bercerita pada
anak kelompok A TK Karya Rini ,Yogyakarta (Skripsi,Fakultas Ilmu Pendidikan UNY,2015)
21
Astutik,Endri,Dwi., Implementasi Pendidikan Karakter Kepedulian Sosial Melalui
Kegiatan Ekstrakulikuler Hizbul Wathan.(Studi Kasus di SMA Muhammadiyah2 Surakarta Tahun
2012/2013)(Skripsi, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.2017)
105
generasi muda yang berkarakter yang baik, dan menjadi suatu kekuatan
perubahan sosial nasional . Peran kegiatan Kepanduan Hizbul Wathan
dalam pembentukan sikap toleransi generasi muda dapat terwujud. Dari
wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peniliti menyimpulkan
bahwa dampak dari kegiatan kepanduan Hizbul Wathan dapat mendidik
siswa untuk bersikap toleransi , karakter berbudi luhur, berjiwa
nasionalisme, melaksanakan Islam yang sebenar-benarnya.