Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENELUSURI JEJAK SEJARAH PARA WALI, HABIB, SYEIH, KYAI TOKOH


PENYEBARAN AGAMA ISLAM

(HABIB MUHSIN BIN UMAR AL ATTHAS)

Disusun Guna Memenuhi UTS Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Muhamad Masrur S.H.I, M.E.I

Penyusun

1. Ayu Tiyas Styaningsih (4221038)


2. Meilinda Hidayah (4221131)
3. Marsha Syanindhita Putri Maharani (4221133)

KELAS D

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) PEKALONGAN

TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………i

BAB I PEMBAHASAN

A. Identitas Tokoh……………………………………………………….1

B. Cerita Sejarah Habib Muhsin Bin Umar Al-Atthas………….…….1

C. Jasa Perjuangan Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas……………....3

D. Peninggalan Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas…………………...5

E. Hikmah dan Ibrah Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas…………….8

F. Keteladanan Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas…………………..10

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………12

B. Saran……………………………………………………………………12

C. Sumber Rujukan………………………………………………….........13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……14

i
BAB I
PEMBAHASAN

A. Identitas Tokoh
Habib Muhsin bin Umar al Atthas lahir di desa pedawa , Idi aceh Pada hari
Ahad, 6 oktober 1935 M/ 8 rajab 1354 H. sejak kecil beliau sudah menjadi anak yatim,
karena ayah nya yang Bernama al-Habib Umar bin Abdullah bin Muhammad bin
Abdullah bin Aqil al-atthaas.
Beliau adalah ulama yang masih keturunan Rasullah SAW dari Sayid Husain
r.a dari qabalah Al-atthas , yaitu salah satu qabilah alawiyah besar di hadhramaut
yaman selatan. Hadhramaut memang terkenal sebagai daerah tempat bermukimnya
ba’Alawi, yaitu para keturunan Sayid Husain radhiyallahu’an, dari Ayekh Ahmad Al-
muhajjir rahimmahulla, ia berhijrah dari irak ke hijaz. Asal ayah beliau yaitu dari
hadhramaut yang kemudian hijrah ke aceh.1
Sejak Ayah nya wafat , Habib Muhsin terpaksa harus bekerja untuk
Mempertahankan kehidupannya tanpa meninggalkan bangku Pendidikan dan majelis
nya. Saat pagi beliau berangkat ke madrasah untuk menuntut ilmu kemudian sore nya
beliau bekerja apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan ibunya.
Beliau rahimahu ta’ala , sangat mencintai anak yatim. Dan selalu mengusahakan
mencari-cari dana untuk hidup, Pendidikan, dan untuk masa depan anak-anak yatim.2

B. Cerita Sejarah Al-Habib Muhsin Bin Umar Al-Atthas


Menurut Bapak Asy’ari selaku Kepala Desa Kauman ,Wiradesa.
Al-habib muhsin tinggal di malang dan mengajar di darul hadits selama 6 tahun.
kemudian pulang ke aceh untuk melanjutkan kuliahnya di IAIN AR-RANIRI. Setelah
4 tahun beliau berhasil menyelesaikan kuliah.

Walaupun beliau di besarkan dalam keadaan yatim dan harus bekerja di usia
yang masih muda, namun beliau tidak meninggalkan majelis ilmu dan bangku sekolah
. setiap pagi beliau harus pergi ke madrasah, dan sore hari nya beliau bekerja apa saja
untuk menafkahi ibu dan diri nya sendiri. Itu di jalaninya sendiri sampai beliau bisa

1
Laduni.id, profil ulama by Rozi
2
Merdeka.com

1
melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi IAIN AR-RANIRI, Banda aceh. Namun
saat semester 2 beliau berhenti kuliah sementara(cuti) untuk pergi ke pekalongan
dengan tujuan mencari dan menziarahi kerabat beliau disana , seperti wasiat ayah
beliau sebelum wafat.

Sesuai dengan tujuannya di pekalongan Al-habib muhsin berhasil berjumpa dan


bersilaturahmi dengan semua keluarga yang ada di pekalongan. Namun ternyata Allah
SWT punya rencana lain, di pekalongan beliau jatuh sakit dan secara tidak sengaja beliau
bertemu dengan Al-habib Abdul Qadir Bilfaqih, yaitu pendiri ma’had darul hadis di
Dalam keadaan sakit, beliau di ijazahi Al-Habib Abdul Qodir, sholwat thibb. Al-Habib
Abdul Qodir meminta beliau jika nanti sembuh, agar dating ke malang. Ternyata benar,
setelah beliau membaca sholawat thibb yang di ijazahi AL-Habib Abdul Qodir, dalam
waktu yang tidak lama beliaupun sembuh .

Sebagai rasa terimakasih maka beliau pergi ke malang. Sesampainya beliau di malang
Al-habib Abdul Qodir meminta beliau untuk mengajar di ma’had darul hadits .Setelah
meraih gelar Drs, mendapatkan karir di lingkungan departemen agama sebagai guru di
Aceh.dan di waktu yang bersamaan beliau juga mendapatkan surat dari Al-habib
Abdullah bin Abdul Qadir bilfaqih di Malang, sehingga beliau melaksanakan shalat
istikharah yang hasil nya beliau memilih untuk mengajar lagi di ma’had Darul hadist..

2
C. Bentuk Jasa Perjuangan yang telah dilakukan oleh Habib Muhsin bin Umar Al-
Atthas

Pada saat tinggal di Ngawarto, Lawang , beliau merencanakan pembangunan Ma’had,


banyak rintangan yang harus beliau hadapi . seperti persoalan tanah yang harus diselesaikan
di pengadilan, penolakan dari Sebagian warga jahil dan jahat, yang tidak ingin ada orang alim
yang mengajarkan kebaikan di wilayah mereka.

Sempat Beberapa kali warga berusaha merusak rumah beliau dan berusaha
mencelakai diri beliau dan keluarga. Namun beliau tidak pernah menghadapi semua itu
dengan amarah ataupun kekerasan , beliau selalu tersenyum dan tetap baik kepada warga .
bahkan pada saat ada warga yang meninggal dunia , beliau berziarah dan ikit mensholatinya.

Setelah 16 tahun beliau tinggal di Malaysia untuk berdakwah , dan berziarah ,


beliapun Kembali ke Lawang, untuk melanjutkan pembangunan ma’had yang telah beliu
rencanakan sejak lama.

Sudah menjadi kebiasaan bagi beliau apabila hendak menjalankan suatu rencana dan
dan pekerjaan , beliau melaksanakan shalat istikharah terlebih dahulu. Dan meminta saran
serta nasihat dari para Ulama’ dan Haba’ib yaitu Al-Habib Muhammad Husein Ba’abud.
Pendiri dan pengasuh Ma’had Darum Nasyi’in Lawang, yang menyarankan beliau untuk
mendirikan Ma’had putri, dengan dasar pemikiran, bahwa Ma’had untuk putra sudah banyak
disana saat itu , sedangkan Ma’had untuk putri masih sedikit.

Secara bertahap lokal demi lokal , ruangan demi ruangan di bantu para aghniyaa dan
muhsin di Malaysia akhirnya pada hari Ahad ,28 Juni 1998/ 4 Rabbi’ul Awal 1419
H.pembangunan Ma’had putri tersebut selesai di kerjakan dan di resmikan dengan Nama
Khairat Litarbiyatil banat oleh Gubernur Jawa Timur saat itu masa Basofi Sudirman.

Sesuai harapannya untuk mendirikan suatu Ma’had untuk mendidik dan mengkader
para putri-putri islam menjadi srikandi-srikandi Muslimah yang memiliki pengetahuan luas di
bidang agama, mempunyai sifat keibuan guna mendidik anak-anaknya kelak agar menjadi
generasi penerus yang berguna bagi agama dan negara.

usahanya yang pertama untuk mendirikan Ma’had telah selesai , beliau mulai
berkeinginan untuk mendirikan Ma’had Putra, dan telah membeli tanah seluas 2.400 m
persegi di Desa Kertosari, Purwosari, Pasuruan. Namun sebelum perencanaan Ma’had Putra
selesai beliau justru jatuh sakit Kembali karena beliau memang sudah di nyatakan gagl ginjal.

3
Meskipun begitu beliau masih tetap ingin melanjutkan tujuan mulianya untuk tetap
melanjutkan perencanaan pembangunan Ma’had Putra .

Dalam kondisi sakit yang sebenarnya mengharuskan beliau untuk beristirahat, beliau
tetap pulang-pergi dari Indonesia ke Malaysia untuk meminta bantuan dana,guna
pembangunan Ma’had Putra.

Namun sedihnya belum sempat terwujudnya impian beliau untuk membangun


Ma’had Putra , Allah SWT lebih dulu memanggil keharibaannya ,

Habib Muhsin Al-Atthas wafat pada tanggal 25 Februari 2006 M / 26 Muharram 1427H.
beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Tun Aminah Johor Baharu
Malaysia, Dan sebelumnya beliau sempoat di rawat di Rumah sakit selama beberapa hari.

Ajaran dan bentuk jasa perjuangan yang telah di lakukan Al-Habib Muhsin bin Umar
Al-Atthas yaitu beliau terkenal dengan akhlak nya yang terpuji dan rendah hati.

Orang-orang mengenalnya sebagai pribadi yang senantiasa menepati janji, dermawan,


dan ikhlas dalam berbuat, beliau sangat menyukai silaturahmi dan berziarah ke sanak
saudaranya yang tinggal bertebaran di berbagai kota dan negara.

Beliau tidak menyukai murid yang suka bermalas-malasan. Bahkan Semasa sebelum
Wafat , Al-Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas selalu memeriksa kamar tidur murid-muridnya
hamper setap malam menjelang jam tidur santri.

Apabila ada santri-nya yang tidak ada di tempat tidurnya beliau akan mencarinya ke
sekililing Ma’had maupun ke luar Ma’had sampai santri nya ketemu.

Beliau juga pernah tetap mengajar saat sedang sakit parah dengan berbaring Al-
Habib Muhsin bin Umar Al-Attash selalu ikhlas mendo’akan orang lain. Baliau menziarahi
Hampir seluruh semenanjung Malaysia. Hingga Ada warga Malaysia keturunan jerman
Bernama zhafir Lembang, ia berkata, “belum pernah saya jatuh cinta pada perjump;aan
pertama, kecuali perjumpaan saya dengan Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas”.

Nasehat beliau memberikan keberkahan di Malaysia, sampai banyak pasangan suami


istri yang seharusnya ingin segera bercerai namun setelah di nasehati dan di do’akan oleh Al-
Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas , mereka membatalkan niatan cerai mereka , dan tetap
berumah tangga dengan Sakinah.

4
Selain itu sebelum wafat , meskipun beliau sering jatuh sakit dan harus cuci ginjal tiga
kali sehari, namun beliau tetap menyambung silaturahmi dengan mengunjungi kerabatnya di
Hadhramaut untuk mengenalkan anak-anak beliau.

Dan yang paling bermakna untuk para Murid-murid dan teman-teman beliau baik di
Ma’had Babul Khairat maupun Ma’had Darul Hadits.

Kecintaan Al-Habib Muhsin terhadap Pendidikan hingga hari terkahir menjelang


wafat nya beliau begitu lekat dalam dirinya.3

D. Peninggalan dari Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas

Menurut Pak Asy’ari dan beberapa Tokoh Sejarah di Desa Kauman , peninggalan dari
Habib Muhsin Al-Attahas yaitu :

a) Nissan Makam Habib Muhsin Al-Atthas

Makam Al-Habib Muhsin Bin Umar Al-Atthas terletak tepat di Samping Makam Siti
Maryati Binti Mawali dan dua saudaranya , yang berada di Kauman Timur , Kauman,
Kec.Wiradesa, Kabupaten Pekalongan,Jawa Tengah 51127 . dan Masih Satu Kawasan
dengan makam berkubah milik Bupati Wiroto Yang pertama. Kawasan Makam
Tersebut baru di pugar dan di urus oleh pemerintah Desa Kauman Pada Tahun 2021. 4

3
laduni.id, profil ulama by Rozi
4
Wawancara kepala desa Kauman, Pak Asy’ari

5
b) Adanya Kawasan Wisata Religi

Desa Kauman , Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan


Memiliki Kekayaan budaya yang salah satu nya adalah Kawasan Makam Dan bangunan
Masjid Jami’Al-Qodim , di dalam nya terdapat salah satu situs cagar budaya makam
Kanjeng Adipati Djayengrono. Beliau adalah adipate Wiroto yang pertama. Menurut
narasumber sebelum Bernama Wiradesa , Daerah ini disebut Wiroto pada era sekitar
akhir 1600an Masehi.
Selain itu terdapat Makam Djayengrono 1 dan Djayengrono 2 yang makamnya
berada berdekatan dengan djayengrono 1.Dan djayengrono 3 yang lebih di kenal
kanjeng sedo rawuh,beliau merupakan bupati batang makamnya berada di astana
pasekaran batang di komplek makam itupun terdapat makam Habib Mushin Ba’abud
,beliau merupakan cikal bakal generasi Ba’abud di Indonesia.Makam beliau berada di
sebelah berat makam Djayengrono 1.5

5
Wawancara Kepala Desa Kauman, Pak Asy’ari

6
c) Adanya Cagar Budaya dan Peninggalan berupa Alat-alat bangunan

Pak Asy’ari selaku Kepala Desa Kauman, Wiradesa mengungkap penuturan


warga nya bahwa Cagar Budaya di Desa Kauman ini berisi alat-alat yang di gunakan
untuk membangun Masjid berupa gergaji, arit, palu, maupun peralatan lain yang
semuanya terbuat dari Kayu namun alat tersebut benar-benar dapat di gunakan untuk
membangun masjid.
warga sekitar mengungkap hal tersebut sebagai bukti kewalian dari wali-wali
yang di makam kan di Kawasan wisata religi Desa Kauman, Wiradesa. 6

6
Wawancara kepala Desa Kauman, Pak Asy’ari

7
E. Hikmah dan Ibrah dari tokoh AL-Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas
Hikmah dan ibrah yang dapat kita ambil dari kisah tokoh Habib Mushin bin
Umar Al-Atthas :
1. Tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan Pendidikan.
Hal ini dapat kita lihat dari beberapa perjuangan beliau
untuk Pendidikan yang salah satu nya ketika sebelum
perencanaan Ma’had Putra selesai beliau justru jatuh
sakit Kembali karena beliau memang sudah di nyatakan
gagal ginjal..
Meskipun begitu beliau masih tetap ingin
melanjutkan tujuan mulianya untuk tetap melanjutkan
perencanaan pembangunan Ma’had Putra .
2. Nasihat yang selalu membuat orang lain kagum.
Dalam hal ini kita dapat mengambil ibrahnya dengan
cara apabila ada orang lain atau teman kita yang sedang berada
dalam kesulitan ataupun sedangb memiliki masalah kita
sebaiknya membantu meredakan amarah mereka dengan
menasihatinya dengan baik dan tidak menyakiti hati nya.
3. Lembut perkataannya.
Kita dapat mengambil ibrah dalam hikmah beliau ini
dengan cara tidak berkata semena-mena terhadap orang
lain. Hal ini dapat di lihat pada kisahnya ketika warga
berusaha merusak rumah beliau dan berusaha
mencelakai diri beliau dan keluarga.
Tetapi beliau tidak pernah menghadapi semua itu
dengan perkataan yang kasar dan penuh amarah ataupun
kekerasan , beliau menghadapinya hanya dengan selalu
tersenyum dan tetap baik kepada warga . bahkan pada
saat ada warga yang meninggal dunia , beliau berziarah
dan ikit mensholatinya.

8
4. Disiplin dalam mendidik murid-muridnya
Hal ini dapat di lihat ketika Beliau tidak menyukai murid
yang suka bermalas-malasan. Bahkan Semasa sebelum
Wafat , Al-Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas selalu
memeriksa kamar tidur murid-muridnya hampir setiap
malam menjelang jam tidur santri.
Apabila ada santri-nya yang tidak ada di tempat
tidurnya beliau akan mencarinya ke sekililing Ma’had
maupun ke luar Ma’had sampai santri nya ketemu..
Kita sebagai pelajar dapat mengambil ibrahnya dengan
cara disiplin dalam menuntut ilmu.
Dalam hal ini kita dapat mengambil ibrahnya
dengan cara memulai mendisiplinkan diri dan tidak
bermalas-malasan dalam menuntut ilmu.
5. Tidak menjadikan sakit sebagai alasan untuk tidak mengajar
Hikmah ini bisa kita lihat ketika beliau Hal ini dapat kita
lihat dalam kisahnya ketika Beliau pernah tetap
mengajar saat sedang sakit parah dengan berbaring dan
tetap selalu ikhlas mendo’akan orang lain.
Kita dapat mengambil ibrahmya dengan cara
tetap terlihat kuat dan tidak mudah menyerah dalam
menjalani kehidupan kita.
6. Berusaha memperbaiki keburukan-keburukan yang nampak.
Hikmah ini dapat kita lihat dari kisahnya ketika beliau
memberikan keberkahan di Malaysia, sampai banyak
pasangan suami istri yang seharusnya ingin segera
bercerai namun setelah di nasehati dan di do’akan oleh
Al-Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas , mereka
membatalkan niatan cerai mereka , dan tetap berumah
tangga dengan Sakinah.

9
7. Baik dan selalu bersikap Adil.
Hikmah ini dapat kita ambil ibrah nya ketika para Murid-murid
dan teman-teman beliau baik di Ma’had Babul Khairat maupun
Ma’had Darul Hadits merasa di cintai dan di perlakukan dengan
baik semua tanpa terkecuali.7

F. Keteladanan Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas

Al habib Mushin bin umar Al-Athas sangat terkenal di kalangan teman-teman


dan pra muridnya beliau mempunyai akhlak yang terpuji dan rendah hati kepada
kerabatnya maupun kepada orang lain begitupun orang-orang mengenal beliau sebagai
pribadi yang dermawan , ikhlas dalam berbuat dan tidak pernah sakit hati kepada orang
lain.Beliau sangat senang bersilaturaim dan berziarah ke keluarga yang tinggal di
berbagai kota dan negara.

Bahkan saat menjelang akhir hayatnya, ketika beliau sudah sakit-sakitan, beliau masih
menyempatkan diri untuk pergi ke Hadhramaut untuk mengenalkan anak-anak beliau
keepada kerabat yang ada di sana.

Beliau sangat mencintai anak yatim dan selalu berusaha mencari dana untuk
keperluan hidup Pendidikan dan masa depan anak-anak yatim.Semangat beliau yang
senantiasa membara dalam segala situasi dan kondisi untuk bisa terus mengajar murid
murid-murid nya.

Beliau sangat disiplin dan bersikap adil kepada murid-muridnya jika ada yang
bermalas-malasan. Kecintaan Al Habib Muhsin terhadap Pendidikan tetap saja melekat
pada diri beliau, sampai hari-hari terakhirnya menjelang beliau wafat. Beliau masih
menyempatkan diri untuk terus mengajar walaupun sambal berbaring. Beliau sangat
acuh dan tidak menghiraukan rasa sakitnya, asal bisa tetap mengajar murid-muridnya
yang sangat ia cintai. Beliau selalu ikhlas ketika berdoa untuk orang lain, Wajah beliau
yang teduh dan senyum beliau yang selalu hangat telah menumbuhkan kecintaan yang
mendalam pada diri orang yang pertama kali berjumpa dengan beliau.

Beliau sangat menjadi suri tauladan bagi murid-muridnya dan orang lain.
Banyak ajaran-ajaran yang mulia dan bisa diterapkan dalam kehidupan kita semua.

7
merdeka.com

10
Sikapnya yang disiplin, yang adil, yang bijaksana dalam membangun pendidikan
kepada muridnya menjadikan muridnya terkagum dengan semua ajaran beliau.

Habib Muhsin bin Umar Al-Atthas seseoranhg yang memang dari semasa
kecilnya sudah dituntut untuk bisa mandiri dan harus bekerja di usianya yang masih
belia agar bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Keinginannya yang ingin mempunyai
pondok sendiri, akan tetapi saat dalam proses pembuatan pondok tersebut ada banyak
masalah-masalah yang beliau hadapi. Diantaranya persoalan tanah yang harus
diselesaikan di pengadilan, dan banyak warga sebagian yang menolak dan beberapanya
pun bahkan ada yang jahil dan jahat dengan alasan Sebagian dari warga tersebut tidak
menginginkan adanya orang-orang alim yang mengajarkan kebaikan di wilayah
mereka.

Banyak perbuatan tak terduga yang dilakukan oleh warga tersebut seperti ingin
merusak dan berusaha mencelakakan beliau beserta keluarganya. Namun dengan
adanya rintangan tersebut tidak menyusutkan semangat dan niat beliau dalam tahap
pembangunan pondok tersebut. Tiap harinya beliau selalu menyapa dan ramah kepada
warga sekitar walaupun tak ada balasan dari mereka tetapi beliau tetap tersenyum dan
rendah hati kepada warga sekitar. Bahkan ketika ada yang meninggal dunia, beliau tetap
berta’ziah, menshalati, dan mendoakannya.

Niatnya dalam membangun pondok putri sangat mulia, yaitu beliau ingin
mengajarkan dan mendidik putri-putri tersebut agar menjadi srikandi-srikandi yang
islami yang mempunyai pengetahuan luas di bidang agama guna mendidik tunas-tunas
bangsa sebagai penerus bangsa yang berguna bagi agama dan negara. Sangat mulia
sekali tujuan beliau tersebut.

Dari banyaknya kemuliaan, keteladanan dan tujuannya yang sangat memotivasi,


sikap beliau bisa kita terapkan dan dicontoh kedalam kehidupan kita. Karena dengan
meniru sikap beliau kita bisa mendapatkan pelajaran-pelajaran yang baik menjadikan
kegiatan dalam kehidupan yang sangat berharga dan tidak hanya menguntungkan untuk
diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. 8

8
Wawancara keturunan Tokoh, Pak Bayu

11
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
• Habib Muhsin bin Umar al Atthas lahir di desa pedawa , Idi aceh Pada hari
Ahad, 6 oktober 1935 M/ 8 rajab 1354 H.
• Pada saat tinggal di Ngawarto, Lawang , beliau merencanakan pembangunan
Ma’had, banyak rintangan yang harus beliau hadapi.
• Al-habib muhsin tinggal di malang dan mengajar di darul hadits selama 6 tahun.
kemudian pulang ke aceh untuk melanjutkan kuliahnya di IAIN AR-RANIRI.
• Al-habib muhsin berhasil berjumpa dan bersilaturahmi dengan semua keluarga
yang ada di pekalongan.
• Ajaran dan bentuk jasa perjuangan yang telah di lakukan Al-Habib Muhsin bin
Umar Al-Atthas yaitu beliau terkenal dengan akhlak nya yang terpuji dan
rendah hati.
• Habib Muhsin Al-Atthas wafat pada tanggal 25 Februari 2006 M / 26 Muharram
1427H.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak terdapat kekurangan,
baik dalam penulisan maupun keefektifan kalimat. Oleh karena itu, bagi pembaca harap
memberi saran ataupun komentar yang membangun untuk dapat memperbaiki
kekurangan pada makalah ini.

12
SUMBER RUJUKAN

1) Wawancara : 1. Kepala Desa Kauman, Wiradesa : Pak Asy’ari

2. Salah satu keturunan Tokoh : Pak Bayu

3. Dan rekannya yaitu : Pak Rusdi

2) Dokumentasi : https://youtu.be/3gacuB-bf5M

13
DAFTAR PUSTAKA

Laduni.id, profil ulama by Rozi

Artikel, asmawira.com, by Asy’ari

Wawancara Kepala Desa Kauman, Pak Asy’ari

Wawancara Pengurus Makam , Pak Rusdi

Wawancara Keturunan Habib Muhsin Bin Umar Al-Atthas, Pak Bayu

Wawancara Salah satu dari Warga Desa Kauman, Wiradesa , Bu Nurul

14

Anda mungkin juga menyukai