NIM : 21311167
Matkul : Islam Ulil Albab – D
A. Profil
Kiai Haji (K.H.) Mas Mansoer (selanjutnya disebut Mas Mansoer) dilahirkan di
Kampung Sawahan, Surabaya, pada 25 Juni 1896. Ayahnya, Kiai Mas Akhmad Marzoeqi,
adalah seorang ulama terkemuka di Jawa Timur dan Madura. Sementara ibunya bernama
Raudhah, seorang perempuan kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo Wonokromo
Surabaya.
Pada 1906, ketika Mas Mansur berusia 10 tahun, dia dikirim oleh ayahnya ke Pondok
Pesantren Demangan, Bangkalan, Madura. Sepulangnya mondok pada 1908, ia disarankan oleh
orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji dan belajar di Makkah. Namun, setelah kurang lebih
empat tahun belajar di sana, situasi politik di Saudi memaksanya pindah ke Mesir. Di Mesir, dia
belajar di Perguruan Tinggi Al-Azhar pada Syaikh Ahmad Maskawih. Suasana Mesir pada saat
itu sedang gencar-gencarnya membangun dan menumbuhkan semangat kebangkitan
nasionalisme dan pembaharuan.
Banyak tokoh memupuk semangat rakyat Mesir, baik melalui media massa maupun
pidato. Menurut Soebagijo dalam K.H. Mas Mansur Pembaharu (1982), Mas Mansoer juga
memanfaatkan kondisi ini dengan membaca tulisan-tulisan yang tersebar di media massa dan
mendengarkan pidato-pidatonya. Tercatat, ia berada di Mesir selama kurang lebih dua tahun.
Sebelum pulang ke tanah air, terlebih dulu dia singgah dulu di Makkah selama satu tahun, dan
pada tahun 1915 barulah dia pulang ke Indonesia.