Anda di halaman 1dari 3

Manusia Terakhir di Bumi dan Makhluk yang Terakhir Allah Wafatkan

Setiap umat muslim pasti pernah diajarkan di sekolah-sekolah tentang hari kiamat. Kita
sebagai umat muslim wajib percaya hari akhir/kiamat pasti terjadi karena termasuk dalam rukun
iman yang kelima. hari kiamat sendiri dibagi menjadi dua yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat
kubra (besar). Kiamat sugra atau kiamat kecil ialah berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di
dunia ini, baik itu secara individu maupun kelompok. Contoh dari kiamat sugra adalah kematian
dan bencana alam. Sedangkan kiamat kubra adalah kiamat yang sebenarnya. Kiamat kubra
terjadi dengan dimulainya tiupan terompet sangkakala malaikat Israfil serta diiringi dengan
kehancuran semesta beserta isinya.
Dalam berbagai hadist pun telah dijelaskan tentang tanda-tanda akan terjadinya hari
kiamat kubra. Tanda-tanda ini pun dibagi menjadi sugra (kecil) dan kubra (besar) yang banyak
dijelaskan dari hadist-hadist Nabi Muhammad SAW. Tanda-tanda kecil dari kiamat kubra adalah
Wanita berpakaian tapi telanjang, banyak terjadinya kerusakan alam, Semakin meluasnya
kebodohan, muncul banyak pembunuhan, waktu yang terasa makin singkat, berkurangnya
jumlah orang baik dan bertambahnya jumlah orang jahat, maraknya perbuatan riba, dan disia-
siakannya sebuah amanat.
Untuk tanda besarnya adalah kemunculan Dajjal, Munculnya Imam Mahdi, Turunnya
Nabi Isa as, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya Dabbah (hewan melata yang bisa berbicara),
Dukhan (kabut), keluarnya api di Yaman, datangnya orang penghancur ka’bah, dan matahari
terbit dari barat. Hal ini berdasarkan dari hadist Nabi Muhammad SAW berikut ini:
"Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat
kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab,
‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat
sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah),
terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana;
gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api
muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul
Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-
Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).
Dan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu dawud berikut ini,
artinya:"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Maka, apabila
matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusiapun akan beriman seluruhnya. Akan tetapi,
kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna lagi keimanan seseorang yang belum pernah
beriman sebelum beriman setelah kejadian tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan
keimanan yang sudah dimilikinya itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Namun sebelum sampai pada akhir tanda-tanda kiamat kubra, umat muslim akan
diwafatkan sebelum sampai pada tanda terakhir kiamat. Seperti Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Kemudian Allah melepaskan angin dingin yang berhembus
dari Syam. Maka tidak ada seorang pun dari manusia yang beriman kecuali dicabut nyawanya
sehingga yang tersisa hanya manusia jahat yang tidak memiliki keimanan. Mereka tidak tahu
mana yang baik dan mana yang buruk hingga setan muncul dan berkata, “Mengapa kamu tidak
memenuhi seruanku saja?” mereka menjawab,” Apa yang kamu perintahkan kepada kami?”
Setan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah berhala. Maka merekapun mengikuti
saran tersebut. Sedangkan, mereka berada dalam kehidupan yang serba kecukupan, kemudian
hari kiamat pun datang.” (HR Muslim dan HR Ahmad)
Dalam hadis lain telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Alqamah al-Farwi keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Sulaim dari Abdullah bin Salman dari
bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah akan menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah
Yaman, ia tidak akan melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat -Abu Alqamah berkata-
seberat biji-bijian, -sedangkan Abdul Aziz berkata; seberat biji sawi- dari keimanan kecuali
Allah akan mewafatkannya.” (Shahih Muslim)
Diriwayatkan pula dari An Nuwwas bin Sam’an ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ,”
Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba tiba Allah mengutus angin sejuk yang mencabut
setiap jiwa manusia yang memiliki keimanan dan tinggallah manusia kufur dan jahat. Maka,
kiamat pun datang menghantam mereka.” (HR Ahmad dalam musnadnya dan Muslim dalam
Shahihnya)
Generasi setelah dimatikannya orang-orang yang memiliki keimanan kepada Allah
adalah generasi terburuk. Bahkan lebih buruk dari orang-orang Jahiliyyah, dimana orang-orang
tidak lagi memiliki keimanan. Mereka berbuat kerusakan dimuka bumi, karena tidak dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Generasi inilah yang kelak akan melihat
bagaimana bumi dihancurkan.
Maka beruntunglah umat islam yang masih memiliki keimanan kepada Allah walaupun
hanya sebesar biji sawi. Sehingga mereka tidak sampai melihat kehancuran dunia yang amat
mengerikan. Mereka orang-orang yang tidak memiliki keimanan akan melihat kejadian
bagaimana gunung-gunung diruntuhkan, bumi, bintang, dan langit dihancurkan. Mereka yang
tidak memiliki iman tersebut baru menyadari bahwa apa yang Allah janjikan adalah benar.
Namun tidak berguna lagi penyesalan mereka.
Terdapat satu kisah dimana sebelum malaikat israfil meniup terompet sangkakala sebagai
berakhirnya dunia, dimana tersisa satu orang manusia yang masih hidup. Orang yang terakhir
meninggal itu adalah orang asli dari suku Madinah yang sedang menggembala kambing.
Kata Nabi shalallahu'alaihi wassalam, "Orang yang terakhir meninggal dari kalian
kalangan manusia, semua orang sudah mati, tinggal dia sendiri tapi dia tidak tahu, dia sedang
menggembala kambing, kemudian dia masuk dengan gembalanya ke kota Madinah dia temukan
semuanya tidak ada kehidupan. tidak ada orang, tidak ada binatang, tidak ada apa-apa, tinggal
dia sendiri, pada saat dia meletakkan telapak kakinya di kota Madinah, maka pada saat itulah dia
meninggal dan inilah manusia terakhir yang meninggal sebelum ditiup sangkakala terakhir.
Dari kisah tersebut banyak ulama yang berbeda pendapat, ada ulama yang mengatakan
bahwa kejadian itu adalah Ketika kiamat kecil. Namun ada pula ulama yang mengatakan bahwa
itu terjadi Ketika kiamat besar terjadi.
Untuk makhluk ciptaan Allah yang terakhir diwafatkan Ada beberapa hadits tentang ini
dari para sahabat. Rasulullah pernah bertanya kepada malaikat maut siapa yang tersisa dari
ciptaan-Nya, karena dia adalah yang paling berpengetahuan dari mereka yang tersisa, dan
malaikat maut mengatakan kepadanya bahwa hanya dia yang tersisa.
Syekh Shalih al-Munjid dalam Maut al-Malaikat, menjelaskan nantinya Allah akan
memerintahkan malaikat maut untuk mati paling akhir dari semua makhluk. Namun saat di alam
kematian, malaikat maut nantinya tidak akan melalui cara yang sama seperti makhluk lainnya.
Oleh karena itu, makhluk ciptaan Allah terakhir yang meninggal setelah malaikat meniup
sangkakala adalah Jibril, Israfil dan yang terakhir adalah malaikat maut, Izrail. Malaikat
sebagaimana disebutkan dalam banyak teks, ditakdirkan untuk mati. Karena semua ciptaan Allah
SWT, termasuk manusia, jin, dan makhluk-makhluk lainnya akan mati. Wallahu a'lam bishawab
Sumber : eramuslim.com
mediaindonesia.com
merdeka.com
palembang.tribunnews.com
republika.co.id
YtCrash Islam

Anda mungkin juga menyukai