Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AIK-2

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Disusun Oleh :

Akhdan Zharfan Puspito (201810330311033)

Waldiyansyah Rizkyfi Makky (201810330311098)

Arif Kusuma Firdaus (201810330311108)

Dosen Pembimbing :

M. Ubaidillah Ridwanulloh, M.Pd.I

KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah hi rabbilalamin, Kata yang patut kita haturkan kehadirat raja


diraja, Tuhan yang Maha Penyayang lagi Pengampun, Allah SWT. Tak lupa,
lantunan sholawat dan salam tetap tercurahkan kehadapan baginda Muhammad
SAW yang telah rela berjuang hingga titik darah penghabisan demi tegaknya
agama rahmatan lil alamin, addinul islam.

Makalah ini kami lakukan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Tak ada gading yang tak retak, tak ada sesuatu yang
sempurna. Maka dari itu, penulis memohon kesediaan dari pembaca untuk
memberikan saran dan kritiknya agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang ada. Terima kasih disampaikan atas kesediaannya.

Malang, 3 Maret 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
PENGERTIAN HARI AKHIR.................................................................................................... 3
TANDA-TANDA KIAMAT ...................................................................................................... 4
KEBANGKITAN, YAUMUL MAHSYAR, MIZAN SHIRATH, SURGA DAN NERAKA ................. 10
MANUSIA DI ALAM AKHIRAT ............................................................................................ 11

2
PENGERTIAN HARI AKHIR

Hari Akhir menurut bahasa artinya Hari Penghabisan (QS Al-baqarah (2):
177) juga disebut Hari Pembalasan (QS Al-Fatiha(1): 4). Sedangkan menurut
istilah hari akhir adalah : Hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan
berakhirnya kehidupan seluruh makhluk Allah SWT. Hari akhir juga disebut hari
kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah yang seadil-adilnya (QS Al-
Mumtahanah(60): 3). Adapun Allah SWT berfirman pada QS Luqman(31): 33

Artinya : Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang
(pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak
tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu,
dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.

Pengertian iman pada hari akhir adalah : Percaya dengan penuh keyakinan
adanya hidup yang kekal abadi di akhirat kelak. Pengertian iman kepada hari akhir
(kiamat) secara umum adalah mempercayai dan menyakini bahwa seluruh alam
semesta dan segala seisinya pada suatu saat nanti akan mengalami kehancuran dan
mengakui bahwa setelah kehidupan iniakan ada kehidupan yang kekal yaitu akhirat.

Pengertian iman kepada hari akhir/kiamat terbagi dua yaitu pengertian iman
kepada hari akhir menurut bahasa dan pengertian hari akhir menurut
istilah. Pengertian iman kepada hari akhir menurut bahasa (etimologi)
adalah percaya akan datangnya hari akhir/kiamat. Sedangkan Pengertian iman
kepada hari akhir menurut istilah (terminologi) adalah mempercayai dan menyakini
akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan ini.

3
TANDA-TANDA KIAMAT

Kiamat Kecil/Sughra
Di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul banyak fitnah, banyak
terjadi pembunuhan, perbuatan hina merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran
semisal zina, minum arak, perjudian, merasa bangga dengan perbuatan buruk
dilakukan secara terang-terangan. Sehingga, orang yang berpegang teguh pada
agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.
Demikianlah pula termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah
dicabutnya ilmu, kebodohan nampak, kuantitas kaum perempuan banyak sekali,
kaum laki-laki hanya sedikit, sutra banyak dipakai, banyak orang menjadi
penyanyi, seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, “Seandainya
saja aku berada di posisi dia.”
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul para dai yang
menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian pula minimnya kebaikan,
jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga barang melangit, kaum
perempuan keluar dengan menanggalkan pakaian, berpakaian tapi telanjang.
Di samping itu, termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah
terjadinya peperangan yang menentukan antara kaum Yahudi dan kaum muslimin.
Akhirnya kaum muslimin membunuh mereka sehingga orang-orang Yahudi
bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu pohon atau batu tersebut berbicara,
“Wahai orang muslim, wahai hamba Allah! Ini orang Yahudi di belakang saya.
Kemarilah, bunuh dia!” Kecuali pohon Gharqad, karena sesungguhnya pohon
Gharqad termasuk pohon orang Yahudi.
Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu berjalan
terasa cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan seakan-akan
hanya satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang membakar.
Termasuk pula di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah menyia-nyiakan
shalat, menuruti hawa nafsu, Orang pendusta dibenarkan, dan orang yang jujur
didustakan, orang yang berkhianat dianggap dapat dipercaya, orang yang dapat
dipercaya dianggap berkhianat. Alquran menjadi lenyap. Yang tersisa hanyalah

4
tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum perempuan jadi pembicara,
dan masjid-masjid juga dihias.

Kiamat Besar/Kubra
Terbitnya matahari dari arah barat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Kiamat tidak akan datang sebelum matahari terbit dari arah
Barat. Apabila orang-orang melihat hal ini, maka semua orang yang ada di
atasnya beriman. Hal ini pada saat tidak berguna lagi iman seseorang yang
memang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan
dengan imannya itu.”
Kabut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Maka Tunggulah pada
hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang meliputi manusia.
Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang
memenuhi antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang
mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik sedangkan
bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di
muka bumi selama empat puluh hari.

Munculnya Dabbah (binatang) yang dapat berbicara dengan manusia.


Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah (binatang) dari dalam
bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa yang fasih yang dapat
dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu mengabarkan kepada
mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Dabbah ini
muncul di akhir zaman pada saat manusia telah mengalami kebobrokan, mereka
meninggalkan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengganti agama
yang benar. Lantas Dabbah berbicara kepada mereka, “Sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah ini keluar dengan membawa
tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam dan cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Hidung
orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang mukmin menjadi
terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali antara orang mukmin dan
orang kafir.

5
Munculnya al-Masih Dajjal. Dia dinamai al-A’war ad-Dajjal karena dia
buta sebelah matanya yang kanan. Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang
menimpa orang-orang di akhir zaman. Al-A’war ad-Dajjal tidak hanya mengaku-
aku sebagai nabi, bahkan dia juga mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa
hal-hal yang luar biasa melalui kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dan sebagai ujian bagi para manusia. Dia
berkata kepada langit, “Hujanlah!” Maka langit pun menurunkan hujan. Dia berkata
kepada bumi, “Keluarkanlah tanamanmu dan kekayaan yang kau pendam!” Maka
bumi pun mengeluarkannya. Dia dapat membunuh manusia lalu menghidupkannya
kembali. Dia mengelilingi seluruh permukaan bumi. Semua daerah yang dia masuki
pasti dia berbuat kerusakan di dalamnya kecuali Mekah dan Madinah. Sebab, jika
dia hendak memasukinya, dia menjumpai malaikat yang menjaganya, makanya dia
kembali dan gagal. Dajjal kali pertama muncul di sebuah kota yang bernama
Asfihan. Pada awalnya dia diikuti oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi. Kemudian
dia diikuti oleh orang-orang rendahan, orang-orang bodoh, dan rakyat jelata. Dia
berada di muka bumi selama empat puluh hari. Ada sehari yang bagaikan setahun.
Ada yang sehari bagaikan sebulan. Dan ada sehari yang bagaikan sepekan.
Selebihnya, hari-hari sebagaimana hari-hari biasa. Semua keterangan ini terdapat
di dalam hadis-hadis shahih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada seorang
nabi pun melainkan memberi peringatan kepada umatnya mengenai orang buta
sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia buta sebelah. Sesungguhnya Rabb
kalian tidak buta sebelah. Di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang dapat
dibaca oleh semua muslim.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Dajjal
keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat oleh orang-orang
sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang dilihat oleh orang-
orang, sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar. Barangsiapa di antara
kalian yang menjumpai hal ini, maka hendaklah dia menjatuhkan diri pada sesuatu
yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu adalah air segar yang baik.”
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang Dajjal pada suatu

6
pagi. Beliau merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya, sampai-sampai kami
menduga bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma.” (Maksudnya, beliau
merendahkan suaranya dengan menyebutkan bahwa dia buta sebelah dan di antara
kedua matanya tertulis ‘kafir’. Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena
mencakup hal-hal yang luar biasa. Artinya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersungguh-sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau
menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun
yang meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-sungguh
dalam menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma- di
(Madinah).
Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri
kalian. Apabila dia muncul sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka
sayalah yang akan mematahkan hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia
muncul dan saya sudah tidak ada di antara kalian, maka tiap-tiap orang membela
dirinya sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal
adalah pemuda yang berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya
menyamakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa pada
masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya
bagian pembukaan surat Al-Kahfi. Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak.
Dia membuat banyak kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah!
Tetaplah (pada keimanan dan janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya,
“Wahai Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka bumi?” Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun.
Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi bagaikan sepekan. Sedangkan hari-
hari lainnya seperti hari-hari biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan
setahun, cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Perkirakanlah kadar
waktunya.” Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan
Dajjal di bumi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan
mendung yang ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum
tersebut, kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia

7
memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan
hujan. Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun
menumbuhkan tanamannya, sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di
penghujung siang dalam keadaan yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk
dan kenyang. Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak kaum
tersebut, dan ternyata kaum ini menolaknya (mereka masih teguh dengan
ketauhidannya), lantas dia berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami
paceklik (tidak ada hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi
kering). Tidak ada harta apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati
reruntuhan, kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, ‘Keluarkanlah
harta pendamanmu,’ maka harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya
sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda kekar,
lalu dia membelahnya dengan pedang menjadi dua bagian yang terpisah jauh
sejauh lemparan, kemudian dia memanggilnya lagi, lantas potongan tubuh itu
menghadap dengan wajah yang berseri-seri sambil tertawa.
Dalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengutus Nabi Isa Al-Masih bin Maryam ‘alaihissalam. Beliau turun di menara
putih sebelah timur Damaskus, mengenakan dua pakaian yang diwarnai, seraya
meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Ketika beliau
menundukkan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan permata. Orang kafir
tidak mungkin mencium nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau sampai
sejauh mata memandang. Kemudian Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau
menemukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria) lalu nabi Isa membunuhnya.
Selanjutnya Nabi Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari
Dajjal, lalu beliau mengusap wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada
mereka derajat mereka di surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu
kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-
Ku. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk memerangi
mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina
sebagai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim Ya’juj
Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Orang

8
pertama di antara mereka melewati danau Thabariyah, lalu mereka meminum
airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka berkata, ‘Sungguh, tadi ada
di danau ini banyak airnya.’ Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya
semakin kepepet, sehingga kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih
baik dari pada seratu dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat
membutuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya berdoa
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala agar gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), lalu Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing pada leher-leher
mereka. Lantas mereka pun mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam
beserta sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mereka tidak menemukan
tempat sejengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi
Isa beserta sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
kemudian Allah mengirimkan burung-burung semisal leher unta. Burung-burung
itu membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah
Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan
yang tidak dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci
bersih sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah
buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok orang
memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi.
Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi untuk sekelompok orang
banyak. Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor
kambing yanghampir melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian,
tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini
mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan
muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan perempuan
melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan banyak orang
bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah hari kiamat.” (HR.
Muslim)

9
KEBANGKITAN, YAUMUL MAHSYAR, MIZAN SHIRATH,
SURGA DAN NERAKA

10
MANUSIA DI ALAM AKHIRAT

11

Anda mungkin juga menyukai