Adakah Dajjal Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034 (ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi Lc)
Keberadaan Dajjal merupakan salah satu topik yang menarik dan layak kaji. Pasalnya, masalah yang satu ini sering menjadi isu kondisional sejak dahulu kala. Simpang siur pendapat pun sering kali bergulir di tengah umat, tentunya dengan berbagai macam persepsi dan landasan berpikir yang berbeda. Tak ayal, kontroversi ini menjadikan bingung banyak orang yang notabene awam. Sebelum menelusuri kontroversi sikap seputar Dajjal, tentunya amat penting untuk didudukkan terlebih dahulu hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan ini. Karena hukum terhadap sesuatu, merupakan cabang dari penggambarannya. Bagaimana mungkin seseorang bisa menghukumi bahwa Dajjal itu ada atau tidak, sementara belum jelas baginya hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan.
Hakikat Dajjal yang Dipermasalahkan Dajjal yang sedang dipermasalahkan keberadaannya itu adalah seseorang dari bangsa manusia yang Allah l munculkan di akhir zaman (dengan segala kekuasaan dan hikmah-Nya), sebagai fitnah (ujian) besar bagi umat manusia di muka bumi ini1, dan sebagai salah satu pertanda kuat semakin dekatnya hari kiamat2. Bentuk fisik Dajjal adalah; matanya buta sebelah (yang dengannya disebut Al-Masih), pada dahinya tertulis huruf ( . . ) yang berarti kafir di mana tulisan itu bisa dibaca oleh siapa saja yang di hatinya ada keimanan3, berambut sangat keriting4, bertubuh besar, dan sudah ada saat ini di sebuah pulau yang ada di tengah lautan (arahnya sebelah timur kota Madinah), dalam keadaan dibelenggu dengan belenggu besi yang amat kuat5. Ketika muncul, dia mengaku sebagai Allah l (padahal sesungguhnya Allah l tidak buta sebelah seperti dia) dan menyeru umat manusia untuk
Page | 2 menyembah dirinya. Allah l kuasakan bagi Dajjal untuk membawa sesuatu seperti Jannah (surga) dan Naar (neraka). Jannah Dajjal hakikatnya adalah Naar Allah, dan Naar Dajjal hakikatnya adalah Jannah Allah6. Tempat kemunculannya kelak dari sebuah jalan yang terletak antara negeri Syam dan Irak. Dia pun akan tinggal di muka bumi ini selama 40 hari; hari pertama lamanya satu tahun, hari kedua lamanya satu bulan, hari ketiga lamanya satu pekan, hari keempat dan seterusnya lamanya seperti hari-hari biasa (24 jam). Allah l kuasakan pula baginya kemampuan untuk mengelilingi dunia dengan sekejap seiring dengan berhembusnya arah angin (kecuali kota Makkah dan Madinah, tak mampu dimasukinya karena dijaga oleh para malaikat Allah l). Sebagaimana pula Allah l kuasakan baginya hal-hal aneh lainnya yang tak dimampui oleh manusia biasa. Kemudian terjadilah pertempuran yang dahsyat antara Dajjal berikut pengikutnya melawan pasukan Islam yang dipimpin oleh Al-Imam Mahdi yang diperkuat oleh Nabi Isa u yang Allah l turunkan dari langit. Akhirnya Dajjal tewas dibunuh oleh Nabi Isa u di daerah Bab Ludd, Palestina7. Demikianlah hakikat Dajjal yang dipersoalkan eksistensinya itu. Untuk mengetahui lebih rinci tentang Dajjal dan hakikatnya, silakan membaca rubrik Kajian Utama pada edisi ini.
Rambu-rambu Penting dalam Perselisihan dan Perbedaan Pendapat Para pembaca yang mulia, dalam Al-Qur`anul Karim, Allah l Yang Maha Rahman telah memberikan bimbingan-Nya sekaligus solusi bagi segala perselisihan, perbedaan pendapat, dan kontroversi yang mengitari kehidupan para hamba-Nya. Termasuk perkara Dajjal yang tengah dipermasalahkan ini. Allah l berfirman: ' - = ' - - - - _ ' - , - ' - - , - -, - -' - , , ' =' ' = ' , = - = ' ', ' - Dan jika kalian berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari
Page | 3 akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa`: 59) Al-Imam Al-Qurthubi t berkata: (Kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya), maksudnya: kembalikanlah keputusan permasalahan tersebut kepada Kitabullah (Al-Qur`an) dan kepada Rasul-Nya dengan bertanya kepada beliau semasa hidupnya atau dengan merujuk kepada Sunnah Rasulullah n sepeninggal beliau. Demikianlah keterangan dari Mujahid, Al-Amasy, dan Qatadah rahimahumullah, dan memang benar apa yang mereka katakan itu. Barangsiapa tidak sepakat dengan (apa yang Allah l bimbingkan, pen.) ini, maka telah cacat keimanannya karena Allah l telah nyatakan dalam ayat tersebut; (jika kalian beriman kepada Allah l dan hari akhir). (Tafsir Al-Qurthubi juz 5, hal. 261) Kembali (merujuk) kepada Al-Qur`an dan Sunnah Rasul-Nya dalam setiap permasalahan yang diperselisihkan amat besar hikmahnya. Sebagaimana yang dikatakan Al-Imam Al-Qurthubi t ketika menafsirkan surat Ali Imran ayat 103: Allah mewajibkan kepada kita agar berpegang teguh dengan Kitab-Nya (Al-Qur`an) dan Sunnah Nabi-Nya, serta merujuk kepada keduanya di saat terjadi perselisihan. Ia (juga) memerintahkan kepada kita agar bersatu di atas Al-Qur`an dan As-Sunnah secara keyakinan dan amalan. Itulah sebab keselarasan kata dan bersatunya apa yang tercerai-berai, yang dengannya akan teraih maslahat dunia dan agama serta selamat dari perselisihan (Tafsir Al-Qurthubi juz 4, hal. 105) Lain halnya dengan akal (semata) yang di-Tuhan-kan oleh sebagian orang serta lebih diutamakan daripada Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah n (syariat)8. Padahal fenomena akal ini amat memilukan. Tak sedikit dari para pemujanya yang menyesal dan bingung akibat jalan yang ditempuhnya itu. Abu Abdillah Ar-Razi, tokoh Mutazilah yang telah menyelami lautan akal tersebut pernah mengatakan: Kesudahan mengedepankan akal adalah belenggu.9 Dan kebanyakan upaya (hasil pemikiran) para intelektual itu adalah
Page | 4 kesesatan. Ruh-ruh kami terasa amat liar di dalam tubuh-tubuh kami. Dan hasil dari kehidupan dunia kami adalah gangguan dan siksaan (batin). Tidaklah didapat dari penelitian yang kami lakukan sepanjang masa.melainkan kumpulan pernyataan-pernyataan (yang tak menentu). Aku (Ar-Razi) telah memerhatikan dengan saksama berbagai seluk-beluk ilmu kalam dan metodologi filsafat. Maka kulihat semua itu tidaklah dapat menyembuhkan orang yang sakit serta tidak pula memuaskan orang yang dahaga. Dan (ternyata) metode yang paling tepat adalah metode Al-Qur`an. (Lihat Dar`u Taarudhil Aqli wan Naqli, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t, juz 1, hal. 160) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: Engkau akan mendapati kebanyakan para pakar di bidang ilmu kalam, filsafat, dan bahkan tasawuf yang tidak mengindahkan apa yang dibawa Rasulullah n, adalah orang-orang yang bingung. Sebagaimana yang dikatakan Asy-Syahrastani t: Sungguh aku telah keliling ke mahad- mahad (filsafat) tersebut dan seluruh pandanganku tertuju kepada mercusuar-mercusuarnya Namun, tak kulihat padanya kecuali orang yang bingung sambil bertopang dagu dan orang yang menyesal sambil menggemertakkan giginya. (Dar`u Taarudhil Aqli Wan Naqli, juz 1, hal. 159)
Kontroversi Seputar Dajjal Secara garis besar, ada tiga pendapat dalam permasalahan ini: Pertama: Dajjal dengan gambaran di atas tidak ada sama sekali. Ini merupakan pendapat kelompok Khawarij, Jahmiyyah, dan sebagian Mutazilah. (Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj, karya Al-Imam An-Nawawi t juz. 18, hal. 263) Dalilnya: 1. Masalah Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur`an. Kalaulah Dajjal tersebut benar adanya niscaya akan disebutkan dalam Al-Qur`an. 2. Hadits-hadits seputar Dajjal bertentangan dengan akal. Mana
Page | 5 mungkin ada manusia (yang bukan nabi) mempunyai kemampuan seperti itu?! Lebih-lebih lagi hari pertama, kedua, dan ketiganya tidak 24 jam. Belum pernah ada kejadian seperti itu sepanjang sejarah umat manusia. 3. Ketetapan adanya Dajjal akan mengundang orang untuk mengaku-ngaku sebagai Dajjal. Tentunya yang demikian ini termasuk membuka pintu kejelekan bagi umat. Kedua: Dajjal dengan gambaran di atas benar adanya. Hanya saja semua yang dipertontonkan Dajjal di hadapan umat manusia tidak ada hakikatnya, layaknya sulap. Ini merupakan pendapat Ibnu Hazm, Ath-Thahawi, Abu Ali Al-Jubbai, dan sebagian Jahmiyyah. (Lihat At-Tadzkirah, karya Al-Imam Al-Qurthubi t hal. 552 dan An-Nihayah Fil Fitan wal Malahim, karya Al-Hafizh Ibnu Katsir t juz 1, hal 164/dinukil dari Majalah At-Tauiyah Al-Islamiyyah no. 223, tahun ke-25/1420 H hal. 95-96) Dalilnya: Jika semua yang ditampilkan Dajjal itu ada hakikatnya, niscaya akan menjadi rancu antara pendusta dan yang jujur. Demikian pula antara seorang nabi dengan yang mengaku nabi. (Lihat At-Tadzkirah, hal. 552) Ketiga: Dajjal dengan gambaran di atas benar adanya, dan segala apa yang ditampilkannya di hadapan umat manusia adalah nyata bukan khayal ataupun sulap. Ini merupakan pendapat Ahlus Sunnah wal Jamaah, seluruh ahli hadits dan ahli fiqh. (Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj, juz 18, hal. 263) Dalilnya: 1. Al-Qur`anul karim, yaitu firman Allah l: , , -' , - ' ,' = - ' ' _ - - , ' - - - ' + -' -, Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya. (Al-Anam: 158)10 2. Hadits-hadits Nabi n yang amat banyak jumlahnya, hingga mencapai derajat mutawatir. Al-Hafizh Ibnu Katsir t berkata {ketika membantah para pengingkar (adanya) Dajjal}: Dengan pendapat tersebut
Page | 6 akhirnya mereka keluar dari apa yang dinyatakan para ulama. Hal itu disebabkan penolakan mereka terhadap hadits-hadits shahih yang dinukil secara mutawatir dari Rasulullah n. (Lihat Iqamatul Burhan, karya Asy-Syaikh Hamud bin Abdillah At-Tuwaijiri t/Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no.13, tahun 1405 H, hal. 103) Asy-Syaikh Hamud bin Abdillah At-Tuwaijiri t berkata: Telah mutawatir hadits-hadits seputar Dajjal dari jalan (sanad) yang berbeda-beda, sebagaimana yang telah saya sebutkan dalam kitab Ithaful Jamaah. Jika saja tidak ada hadits-hadits tersebut kecuali hadits yang memerintahkan untuk berlindung kepada Allah l dari fitnah Dajjal pada (penutupan) setiap shalat, yang demikian itu sudah cukup sebagai bukti akan adanya Dajjal dan bantahan bagi yang mengingkarinya. (Iqamatul Burhan/ Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no. 13, tahun 1405 H, hal. 103) 3. Keberadaan Dajjal merupakan hal yang disepakati Ahlus Sunnah wal Jamaah dari kalangan ahli hadits dan ahli fiqih. Al-Imam Al-Qurthubi t berkata: Pasal: Iman akan adanya Dajjal dan (berita, pen.) kemunculannya adalah benar. Ini merupakan pendapat Ahlus Sunnah wal Jamaah, seluruh ahli hadits dan ahli fiqih. (At-Tadzkirah, hal. 552) Diskusi Pendapat 1. Pendapat pertama Pendapat ini bersumber dari Khawarij, Jahmiyyah, dan sebagian Mutazilah yang notabene ahlul bidah wal furqah. Sementara setiap muslim diperintah untuk mengikuti jejak Rasulullah n dan para sahabatnya, serta menjauhi bidah dan para pengusungnya. Pernyataan mereka bahwa masalah Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur`an, tidak bisa dibenarkan sebagaimana keterangan Al-Hafizh Ibnu Hajar t berikut ini: a) Bahwasanya Dajjal (secara tersirat, pen.) masuk dalam firman
Page | 7 Allah l: , , -' , - ' ,' = - ' ' _ - - , ' - - - ' + -' -, Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya. (Al-Anam: 158) Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi t dan dishahihkannya dari Abu Hurairah z secara marfu (disandarkan kepada Nabi n): `' ' ` = = ' _ - - , ' - - - ' + -' - , ' - - - -' - . - : ' = -' - -' , ' = - -' - ' + - - Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang jiwa yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, daabbah, dan terbitnya matahari dari arah barat. (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami no. 3023) b) Telah ada sinyal dalam Al-Qur`an tentang turunnya Nabi Isa u (di akhir zaman, pen.) sebagaimana dalam firman-Nya l: - . ' - ' ' ' - -, , ' - . - -, - , , -' , - ' , , + , ' = -, + - Tiada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya (di akhir zaman, pen.). Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (An-Nisa`: 159) - ' ' =' -' ' ' ' - - - ' + - , - - - - , - - - - Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus. (Az-Zukhruf: 61) Sebagaimana pula telah sah (dari Rasulullah n, pen.) bahwa Nabi Isa q lah yang membunuh Dajjal, sehingga cukuplah disebutkan salah satunya (Nabi Isa q, pen.) untuk menunjukkan keberadaan yang lainnya (Dajjal, pen.). Demikian pula karena keduanya dijuluki Al-Masih (sehingga cukup disebutkan salah satunya saja, pen.), hanya saja Dajjal Al-Masih yang sesat sedangkan Nabi Isa Al-Masih yang membawa petunjuk. c) Disebutkan dalam Tafsir Al-Baghawi, bahwa penyebutan Dajjal ada dalam Al-Qur`an, sebagaimana dalam firman-Nya: ' = ' ' - -' ' ' - - ' = ' -' ' ` ' -' ' ' , - ' , Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada
Page | 8 penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-Mu`min: 57) Yang dimaksud manusia di sini adalah Dajjal, disebutkan secara umum (manusia, pen.) sedangkan yang dituju adalah khusus (Dajjal, pen.). Bila hal ini benar, maka ia merupakan jawaban yang paling tepat dalam permasalahan ini, dan sebagai penyebutan global bagi apa yang dirinci Nabi n (perihal Dajjal tersebut, pen.). Wal ilmu indallahi taala. (Fathul Bari juz 13, hal. 98) q Pernyataan mereka bahwa hadits-hadits seputar Dajjal bertentangan dengan akal, maka akal siapakah yang dijadikan pijakan?! Padahal akal manusia itu berbeda-beda baik latar belakang maupun kemampuan nalarnya. Lebih dari itu, akal manusia amat terbatas kemampuannya, sehingga ia tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menetapkan atau menolak suatu berita yang sah dalam agama ini. Al-Imam Asy-Syathibi t berkata: Sesungguhnya Allah l telah memberikan batasan kemampuan akal yang tak bisa dilampaui, dan Allah l tidak memberikan kemampuan bagi akal untuk mengetahui segala sesuatu yang diinginkan. (Al-Itisham juz 2, hal. 318) Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t berkata: Berbagai macam berita yang diriwayatkan secara shahih dari Nabi n maka benar keberadaannya dan wajib dipercayai, baik dapat dirasakan oleh panca indera kita maupun yang bersifat gaib, baik yang dapat dijangkau oleh akal kita maupun tidak. (Syarh Lumatul Itiqad, hal. 101) Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sadi t berkata: Hakikat iman adalah keyakinan yang sempurna terhadap segala yang diberitakan para rasul, yang mencakup ketundukan anggota tubuh kepadanya. Iman yang dimaksud di sini bukanlah yang berkaitan dengan perkara yang bisa dijangkau panca indera, karena dalam perkara yang seperti ini tidak berbeda antara muslim dengan kafir. Akan tetapi permasalahannya berkaitan dengan perkara gaib yang tidak bisa kita lihat dan saksikan (saat ini). Kita mengimaninya, karena (adanya) berita yang datang dari Allah l dan Rasul-Nya. Inilah keimanan yang membedakan antara muslim
Page | 9 dengan kafir, yang mengandung kemurnian iman kepada Allah l dan Rasul-Nya. Maka, seorang mukmin (wajib) mengimani semua yang diberitakan Allah l dan Rasul-Nya baik yang dapat disaksikan oleh panca inderanya maupun yang tidak. Baik yang dapat dijangkau oleh akal dan nalarnya, maupun yang tidak dapat dijangkaunya. Hal ini berbeda dengan kaum zanadiqah (yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran, -pen.) serta para pengingkar perkara gaib (yang telah diberitakan Allah l dan Rasul-Nya). Dikarenakan akalnya yang bodoh lagi dangkal serta jangkauan ilmunya yang pendek, akhirnya mereka dustakan segala apa yang tidak diketahuinya. Maka rusaklah akal-akal (pemikiran) mereka itu, dan bersihlah akal-akal (pemikiran) kaum mukminin yang selalu berpegang dengan petunjuk Allah l. (Taisir Al-Karimirrahman hal. 23) Berikutnya, Allah Maha Kuasa lagi Maha segala-galanya untuk memunculkan manusia (selain nabi) yang mempunyai kemampuan semacam itu. Sebagaimana pula Dia Maha Mampu untuk menjadikan hari-hari Dajjal seperti yang diberitakan Rasulullah n. q Pernyataan mereka bahwa ketetapan adanya Dajjal akan mengundang orang untuk mengaku sebagai Dajjal sehingga ditiadakan saja, maka tidak bisa dibenarkan. Karena berita yang sah dari Allah l dan Rasul-Nya tidaklah boleh ditolak dengan kemungkinan-kemungkinan semacam ini. Bahkan semua itu wajib diimani dan diterima dengan lapang dada, walaupun ada orang yang terfitnah dengan apa yang dipropagandakannya. (Lihat Iqamatul Burhan/ Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no.13, tahun 1405 H, hal. 112) 2. Pendapat kedua Pendapat kedua adalah pendapat yang lemah berdasarkan uraian berikut ini: q Semua yang diberitakan Rasulullah n seputar Dajjal dan segala kemampuannya (dengan izin Allah l) bukanlah khayal ataupun sulap. Al-Imam Al-Qurthubi t berkata: Pernyataan mereka bahwa apa yang ditampilkan oleh Dajjal itu hanyalah sulap dan khayal merupakan
Page | 10 pernyataan yang lemah dan tidak bisa diterima. Karena semua yang diberitakan Rasulullah n seputar Dajjal dan segala kemampuannya merupakan sesuatu yang nyata (bisa terjadi) dan akal/nalar pun bisa menerimanya. Sehingga wajib difahami sesuai dengan hakikat/zhahirnya (yang diberitakan Rasulullah n). (At-Tadzkirah, hal. 553) q Pernyataan mereka: Jika semua yang ditampilkan Dajjal di hadapan umat manusia itu ada hakikatnya, niscaya akan menjadi rancu antara pendusta dan yang jujur, dan tidak ada bedanya antara seorang nabi dengan yang mengaku nabi, tidaklah bisa dibenarkan. Al-Qadhi Iyadh t berkata: (Asumsi) yang demikian merupakan suatu kesalahan dari mereka. Karena Dajjal dengan segala kemampuannya (dengan izin Allah l) tidaklah mengaku sebagai nabi, akan tetapi justru mengaku sebagai Allah l yang berhak diibadahi. Padahal realita keadaannya; baik dari segi sepak terjangnya, adanya ciri makhluk pada dirinya, kondisinya yang cacat fisik, tidak mampu mengubah matanya yang buta sebelah menjadi normal, dan tidak mampu pula menghilangkan tanda kafir yang ada pada dahinya, merupakan bukti kuat bahwa dia pendusta. (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj, juz 18, hal. 243) Jawaban senada juga disampaikan Al-Imam Al-Qurthubi t, sebagaimana dalam kitabnya At-Tadzkirah (hal. 552). 3. Pendapat ketiga: q Adapun pendapat ketiga, maka dasarnya cukup kuat. Di samping dari Al-Qur`an sebagaimana yang diulas oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar t di atas, hadits-hadits mutawatir sebagaimana yang dinyatakan Al-Hafizh Ibnu Katsir t dan Asy-Syaikh Hamud At-Tuwaijiri t, serta kesepakatan Ahlus Sunnah dari kalangan ahli hadits dan ahli fiqih sebagaimana yang dijelaskan Al-Imam Al-Qurthubi t. Pendapat Manakah yang Kuat (Rajih)? Maka pendapat yang kuat dalam permasalahan ini tentunya pendapat ketiga yang menyatakan bahwa Dajjal benar adanya, dan segala apa yang ditampilkannya di hadapan umat manusia adalah nyata,
Page | 11 bukan khayal ataupun sulap. Dasar tarjihnya sebagai berikut: 1. Pendapat ini didasari dalil-dalil yang kuat baik dari Al-Qur`an, hadits mutawatir, dan juga kesepakatan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Sementara pendapat pertama dan kedua tidak demikian adanya. 2. Segala berita yang sah (bersumber) dari Nabi n wajib diterima dan diyakini kebenarannya. Apalagi bila berita tersebut diriwayatkan secara mutawatir yang merupakan tingkatan tertinggi dari suatu hadits. Allah l berfirman: ' - ' -' , - ' - - = ' - ' + - - = , + - -' , - - - - -, - - ' - ' Apa yang diberitakan Rasul kepada kalian maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (Al-Hasyr: 7) - ' - , , - ' - - - ' - , - - ' - + ' _ - - , , = ., - - , - ' , - - ' , - ' - _ ' , - ' - - - + = ' - , - - Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (An-Nisa`: 115) Hal itu karena segala apa yang datang dari Rasulullah n adalah wahyu yang turun dari Allah l. Sebagaimana firman Allah l: ' - = - , = , + ' . , ' ' = _ =, , Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (An-Najm: 3-4) 3. Tidak adanya dalil dari Al-Qur`an, hadits Nabi n, ijma ataupun perkataan sahabat yang mengingkari adanya Dajjal, bahkan semuanya menunjukkan bahwa Dajjal itu ada. 4. Ingkar terhadap keberadaan Dajjal merupakan pendapat ahlul bidah wal furqah dari kalangan Khawarij, Jahmiyyah, dan sebagian Mutazilah. Dilihat dari narasumbernya saja (yakni ahlul bidah wal furqah) sudah tidak layak, apalagi nyata-nyata bertentangan dengan hadits mutawatir dan kesepakatan ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dari
Page | 12 kalangan ahli fiqih dan ahli hadits. 5. Keimanan akan adanya Dajjal termasuk masalah aqidah (prinsip), sehingga disebutkan oleh para ulama dalam kitab-kitab aqidah mereka. Di antaranya: q Al-Imam Ahmad bin Hanbal t berkata: (Di antara prinsip Ahlus Sunnah, pen.) beriman akan kemunculan Al-Masih Dajjal (di akhir zaman, pen.) yang pada dahinya tertulis huruf yang bermakna kafir, beriman dengan hadits-hadits seputar Dajjal dan mengimani keberadaannya, serta beriman bahwa Nabi Isa u akan turun (ke muka bumi) dan membunuh Dajjal di Bab Ludd. (Ushul As-Sunnah, hal. 33-34) q Al-Imam Al-Barbahari t berkata: Mengimani (berita) kemunculan Al-Masih Dajjal (di akhir zaman, pen.) dan turunnya Nabi Isa bin Maryam e (ke muka bumi) lalu membunuh Dajjal. (Syarhus Sunnah hal. 75) q Al-Imam Ath-Thahawi Al-Hanafi t berkata: Kami beriman akan adanya tanda-tanda hari kiamat seperti munculnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa u dari langit. (Lihat Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, karya Al-Imam Ibnu Abil Izz t hal. 754) q Al-Imam Abu Muhammad ibnul Husain, yang lebih dikenal dengan sebutannya Ibnul Haddad Asy-Syafii t berkata: Bahwa tanda-tanda yang akan muncul menjelang hari kiamat seperti munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa u, asap tebal, daabbah, terbitnya matahari dari arah barat, dan lain sebagainya dari tanda-tanda yang terdapat dalam hadits-hadits shahih adalah benar. (Aqidah Ibnil Haddad, dinukil dari Iqamatul Burhan/Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no. 13, tahun 1405 H, hal. 109) q Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi Al-Hanbali t berkata: Wajib (bagi setiap muslim, -pen.) untuk beriman kepada semua yang diberitakan Nabi n dan apa yang dinukil secara shahih dari beliau n, baik perkara tersebut dapat dilihat mata maupun yang bersifat gaib. Kami meyakini bahwa semua itu benar dan dapat dipercaya (hingga perkataan beliau) di antaranya adalah yang berkaitan dengan tanda-tanda hari kiamat, seperti munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa n dan akhirnya membunuh Dajjal, munculnya Yajuj dan Majuj, terbitnya
Page | 13 matahari dari arah barat, keluarnya daabbah, dan lain sebagainya yang telah shahih penukilannya (dari Rasulullah n, pen.). (Lumatul Itiqad, lihat syarah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, hal. 101) Akhir kata, semoga sajian seputar Dajjal dan keberadaannya ini dapat difahami sebaik-baiknya, khususnya poin diskusi pendapat dan tarjihnya. Dengan suatu harapan yang mulia, agar kita semua berpegang teguh dengan Al-Qur`an dan Sunnah Rasul-Nya serta keterangan para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam permasalahan ini, sehingga mempunyai satu kesimpulan yang sama; bahwa keberadaan Dajjal (di akhir zaman) benar adanya, dan segala apa yang ditampilkannya di hadapan umat manusia adalah nyata bukan khayal ataupun sulap. Wallahu alam bish-shawab. ------------------ 1. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Imran bin Hushain z no. 2946. 2. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Hurairah z no. 2947. 3. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Anas bin Malik z no. 2933 dan Hudzaifah no. 2934. 4. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Saman z no. 2137. 5. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Tamim Ad-Dari z no. 2942. 6. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Said Al-Khudri z no. 2938, Anas bin Malik z no. 2933, dan Hudzaifah z no. 2934. 7. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Saman z no. 2137. 8. Ini merupakan prinsip yang batil. Karena, kalaulah akal itu lebih utama dari syariat niscaya Allah l akan perintahkan kita untuk merujuknya ketika terjadi perselisihan. Namun kenyataannya Allah l justru memerintahkan kita untuk merujuk kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah, sebagaimana yang terdapat dalam Surat An-Nisa` ayat 59 di atas. Jika akal itu lebih utama dari syariat niscaya Allah l tidak akan mengutus para rasul pada tiap-tiap umat dalam rangka
Page | 14 membimbing mereka menuju jalan yang benar sebagaimana yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 36. Kalaulah akal itu lebih utama dari syariat, lantas akal siapakah yang dijadikan sebagai tolok ukur?! Dan banyak hujjah-hujjah lain yang menunjukkan batilnya kaidah ini. Untuk lebih rincinya lihat kitab Dar`u Taarudhil Aqli wan Naqli, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t dan kitab Ash-Shawaiq Al-Mursalah Alal Jahmiyyatil Muaththilah, karya Al-Imam Ibnul Qayyim t. 9. Yakni tidak menemukan solusi dari masalah yang dibahasnya. 10. Lihat keterangan Al-Hafizh Ibnu Hajar t tentang ayat ini pada sub judul Diskusi Pendapat (pendapat pertama). ---------
Page | 15 Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda hari Kiamat Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034 (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak)
Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar. Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah l. Jibril q bertanya kepada Rasulullah n: Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat? Rasulullah menjawab, Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya. (HR. Muslim no. 1) Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah l dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra. Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah n dalam hadits Jibril: (Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan -penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan. (HR. Muslim no. 1) Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari z: Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: Apa yang kalian perbincangkan? Kami menjawab: Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat. Beliau berkata: Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda. Beliau menyebutkan: Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa q, Yajuj dan Majuj, dan tiga khusuf
Page | 16 (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat berkumpulnya mereka. (HR. Muslim no. 2901) Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani t: 1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa q dan terbunuhnya Dajjal. 2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam e. (Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani t)
Dajjal Secara bahasa: Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi t dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin t mengatakan: Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya. Dalam istilah syari: Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin t mengatakan: Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb. (Syarah Lumatul Itiqad)
Peringatan akan Keluarnya Dajjal Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar c, dia berkata: Rasulullah n berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah l dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi
Page | 17 kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh q telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah l tidaklah demikian. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169) Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata: Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh q memperingatkan kaumnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936) Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata: Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: -yakni kafir. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933) Dalam riwayat lain: Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. (HR. Muslim 2934/105)
Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah n menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut: 1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: Ya Abdullah bin Masud, kiamat telah datang. Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah. Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: Akan ada musuh yang
Page | 18 berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka. Aku katakan: Romawi yang anda maksud? Beliau menjawab: Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah l berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah n berkata: Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu. (HR. Muslim no. 2899) 2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin Dari Nafi bin Utbah z: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah
Page | 19 bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka. Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian. (HR. Muslim no. 2900) 3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.) Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata: Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di Amaq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami. Kaum muslimin berkata: Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami. Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian. Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal. (HR. Muslim no. 2897) 4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Page | 20 Dari Ummu Syarik x, beliau mendengar Rasulullah n berkata: - , ' ' -' - ' = -' ' - = ' . - '' =, - : ' , , - - , ' ' - - -, , ' : ., ' Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung. Ummu Syarik berkata: Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu? Beliau menjawab: Mereka sedikit. (HR. Muslim no. 2945) 5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah l memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah l perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah l perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah z dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah x. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani t)
Sebab Keluarnya Dajjal Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu Umar c berkata kepada Abdullah bin Umar c: Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah n berkata: ' - - = , - - - = ' + - - , Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan. (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Saman z: Rasulullah n pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau n berkata:
Page | 21 Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah. (HR. Muslim no. 2937)
Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah n bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal. (HR. Muslim no. 2946) Rasulullah n berkata: Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal). (HR. Muslim no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik z menceritakan bahwa Rasulullah n berkata: Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah. (HR. Muslim no. 2943)
Page | 22 Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah n berkata: Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina). (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi Dalam hadits An-Nawwas bin Saman z disebutkan: Kami berkata: Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi? Rasulullah berkata: 40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang. (HR. Muslim no. 2937)
Yang membunuh Dajjal Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah l pun menurunkan Nabi Isa q. Rasulullah n berkata: Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah l mengutus Isa bin Maryam e yang mirip dengan Urwah bin Masud. Isa q mencarinya dan membunuhnya. (HR. Muslim no. 2940) Dalam riwayat lain: Dajjal dikejar oleh Nabi Isa q hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya. (HR. Muslim no. 2937) Dalam hadits lain: Ketika musuh Allah l (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi Isa q, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan Isa q, memperlihatkan darahnya kepada mereka, ditombak Nabi Isa q. (HR. Muslim 2897) Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah l menjaga kita dari fitnah Dajjal dan
Page | 24 Sifat-sifat Dajjal Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034 (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak )
Keluarnya Dajjal merupakan satu perkara yang pasti. Dajjal akan berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allah l. Sehingga orang yang beriman semestinya mengetahui sifat serta fitnah-fitnah Dajjal agar terhindar dari kesesatannya. Al-Imam Al-Qurthubi t menerangkan: Nabi n telah menyifati Dajjal dengan penjelasan yang gamblang bagi orang yang punya hati. Sifat-sifat tersebut semuanya jelek, yang nampak jelas bagi orang yang mempunyai indera yang sehat. Namun orang yang Allah l tetapkan akan celaka tetap mengikuti Dajjal dalam pengakuannya yang dusta dan dungu, serta diharamkan untuk mengikuti al-haq.
Apakah Dajjal itu Manusia? Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin t berkata: Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi Isa q membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa. (Asy-Syarhul Mumti 3/275) Al-Qadhi Iyadh t berkata: Hadits-hadits ini adalah hujjah bagi Ahlus Sunnah akan benarnya keberadaan Dajjal, bahwa Dajjal adalah satu sosok tubuh yang merupakan ujian dari Allah l bagi hamba-hamba-Nya. Allah l berikan dia kemampuan melakukan beberapa hal, seperti menghidupkan orang mati yang ia bunuh, memunculkan kesuburan, membawa sungai, surga dan neraka, perbendaharaan bumi mengikuti dirinya, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman. Itu semua terjadi dengan kehendak Allah l. Setelah
Page | 25 itu, ia tak mampu melakukannya, tidak mampu membunuh seorang laki-laki (yang sebelumnya dibunuh kemudian dihidupkan kembali olehnya) ataupun lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: (Yang benar) Dajjal adalah manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekedar) fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits. (Ash-Shahihah, 3/191)
Dakwah Dajjal Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t mengatakan: Telah disebutkan, awal mula ia keluar menyeru kepada Islam, mengaku sebagai muslim. Kemudian mengaku sebagai nabi, setelah itu mengaku sebagai ilah. (Asy-Syarhul Mumti 3/268, lihat Qishshatu Dajjal wa Nuzul Isa karya Asy-Syaikh Al-Albani t)
Sifat-sifat dan Bentuk Fisiknya 1. Seorang pemuda yang berambut keriting dan kusut masai. Dari An-Nawwas bin Saman z, Rasulullah n berkata: Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, hilang cahaya matanya, seakan-akan aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. (HR. Muslim: 2937) Dalam riwayat lain: Rambutnya kusut. Rasulullah n berkata: Nanti akan ada pendusta yang menyesatkan, rambut di belakangnya hubukun (keriting seperti terjalin/dipintal) beliau ucapkan tiga kali. Dia akan berkata: Aku adalah Rabb kalian. Barangsiapa yang berkata: Engkau bukan Rabb kami. Rabb kami adalah Allah, kepada-Nyalah kami bertawakal dan kepada-Nyalah kami kembali. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatanmu, niscaya Dajjal tak mampu mengalahkannya. (Ash-Shahihah no. 2808) Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Hadits ini merupakan dalil yang tegas bahwa Dajjal akbar (terbesar) adalah manusia yang punya kepala dan rambut. Bukan sesuatu yang maknawi atau kiasan dari kerusakan,
Page | 26 sebagaimana ucapan orang-orang yang lemah imannya. (Silsilah Ahadits Shahihah, 6/2, pada penjelasan hadits no. 2808) 2. Matanya Dia adalah seorang yang buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidaklah demikian. Masalah ini diriwayatkan dalam hadits yang mutawatir, diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh orang sahabat. Di antaranya: - Dari Ibnu Umar c: Rasulullah berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah l dengan sanjungan yag merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh q telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun Allah k tidaklah demikian. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim no. 2930) - Dari Ibnu Umar c, Rasulullah n berkata: Sesungguhnya Dajjal buta matanya yang kanan, matanya seperti anggur yang menonjol. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2932) - Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata: Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh seorang nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka, aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh q memperingatkan kaumnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936) Rasullullah n berkata: Dajjal matanya buta sebelah, kulitnya putih. (Dalam satu riwayat): Kulitnya putih seperti keledai putih. Kepalanya kecil dan banyak gerak, mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan. Jika ada orang-orang yang binasa (mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian tidaklah buta sebelah. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Sanadnya shahih menurut syarat Muslim, Ash-Shahihah, no. 1193)
Page | 27 Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Hadits ini menunjukkan Dajjal akbar adalah manusia yang mempunyai sifat seperti manusia. Apalagi Rasulullah menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan, seorang sahabat. Hadits ini satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok fisik, tapi rumuz (simbol) kemajuan Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang haq) Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits. (Ash-Shahihah, 3/191) Tulisan di antara Kedua Matanya Tertulis di antara kedua matanya yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata: Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal : -yakni: kafir. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933) Dari Umar bin Tsabit Al-Anshari t, beliau mendapatkan berita dari sebagian sahabat Rasulullah n bahwasanya pada suatu hari beliau n berkata memperingatkan manusia dari Dajjal: Sesungguhnya tertulis di antara dua matanya , akan bisa membacanya orang yang membenci amalannya -atau akan membacanya semua mukmin. (HR. Muslim) Dalam satu riwayat dari Hudzaifah z: Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak. (HR. Muslim, 2934/105) Al-Imam An-Nawawi t berkata: Yang benar dan ini adalah ucapan para ulama muhaqqiqin: Tulisan (yang ada di antara kedua mata Dajjal, -pen.) adalah hakiki adanya sesuai dzahirnya. Allah l jadikan sebagai tanda di antara sekian tanda kekufuran, kedustaan, dan kebatilannya. Allah l tampakkan kepada seluruh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak, dan Allah l sembunyikan (tanda tersebut) dari orang yang
Pengikut Dajjal Dari Anas z, Rasulullah n berkata: Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain yang dipakai di pundak). (HR. Muslim no. 2944) Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Aisyah x: n n: Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata kepadaku: Apa yang membuatmu menangis? Aku menjawab: Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis. Rasulullah n berkata: Jika dia keluar aku masih berada di antara kalian niscaya aku akan mencukupi (melindungi) kalian. Jika dia keluar setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh pintu, setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal . (HR. Ahmad, Abdullah bin Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Sanadnya shahih) Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij. Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka. (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)
Macam-macam Fitnahnya Fitnah yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya: 1. Bersamanya ada surganya dan nerakanya.
Page | 29 Dari Hudzaifah z, Rasulullah n berkata: Dajjal cacat matanya yang kiri1, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. (HR. Muslim, no. 2934) 2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali. Rasulullah n berkata: Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia berkata: Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah n. Dajjal berkata (kepada pengikutnya): Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku? Mereka berkata: Tidak. Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali. (HR. Muslim no. 2938) 3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113) 4. Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan. Dari An-Nawwas bin Saman z: Rasulullah n berkata: Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman. (HR. Muslim no. 2937) Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka. 5. Akan diikuti perbendaharaan harta. Dalam hadits An-Nawwas bin Saman z disebutkan, Rasulullah n berkata: Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: Keluarkanlah perbendaharaanmu. Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah. (HR. Muslim no. 2937) 6. Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.
Page | 30 Rasulullah n bersabda: Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga. (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal) Dari Uqbah bin Amr z, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah n berkata tentang Dajjal: Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik. (HR. Muslim no. 2935) Jika seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluarnya Dajjal dengan membawa fitnah yang demikian dahsyat, hendaknya ia mengamalkan beberapa sebab untuk menjaga dirinya dari Dajjal dan fitnahnya. Di antara amalan tersebut: 1. Minta perlindungan kepada Allah l dari kejelekan fitnahnya, memperbanyak minta perlindungan darinya terutama setelah tasyahud akhir. Rasulullah n berkata: Jika salah seorang kalian selesai dari tasyahud akhir mintalah perlindungan dari empat perkara: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah waktu hidup dan waktu mati, dan dari kejahatan fitnah Dajjal. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi. Rasulullah n berkata: Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, akan terjaga dari fitnah Dajjal. (HR. Muslim) 3. Menjauhinya, tidak mendatanginya kecuali seorang yang yakin tak akan terkena mudarat. Rasulullah n bersabda: Barangsiapa mendengar (keluarnya) Dajjal hendaknya menjauh
Page | 31 darinya. Demi Allah, sungguh ada seorang yang mendatanginya merasa dirinya beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan syubhat-syubhat yang dilontarkan Dajjal. (HR. Ahmad) 4. Tinggal di Makkah dan Madinah Karena keduanya adalah negeri yang aman tak bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah n bersabda: Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Dia tidak mendapati celah/ jalan masuk kecuali padanya ada malaikat yang berbaris menjaganya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik z) Dan termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha serta bukit Tursina (dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana dalam Qishshatu Masihid Dajjal) Dari nash-nash yang kita dapatkan tentang Dajjal, kita dapatkan kesimpulan: 1. Luasnya rahmat Allah l kepada hamba-hamba-Nya, karena Dia telah membekali mereka dengan senjata yang bisa mematahkan hujjah dan fitnah Dajjal. Ini terwujud dengan penjelasan sifat-sifat yang menunjukkan kedustaannya, kaum mukmin diberi kemampuan untuk membaca apa yang tertulis di kening Dajjal yang menunjukkan kekufurannya. Juga Allah l bimbing kita untuk menghafal sepuluh ayat pertama dalam surat Al-Kahfi sebagai tameng dari Dajjal. 2. Dajjal adalah sosok manusia yang telah sangat jelas sifat-sifatnya sebagai manusia. Ini membantah ucapan orang sesat dan ahlul bidah yang menyatakan Dajjal hanyalah sosok fiktif belaka atau hanyalah simbol dari tersebarnya kerusakan. 3. Dajjal mempunyai sifat dan fitnah-fitnah yang telah digambarkan dengan rinci: keluarnya di akhir jaman, muncul dari arah Syam, tinggal selama 40 hari, diberi kemampuan mematikan dan menghidupkan, membawa surga dan neraka, tertulis di antara dua matanya , dan sifat lainnya. Ini membantah ucapan yang menyatakan bahwa Dajjal adalah Sri Sathya Sai Baba dari India, atau kiasan dari kemajuan serta
Page | 32 fitnah Eropa. Wa akhiru dawana anil hamdulillahi Rabbbil alamin. --------------------- 1 Dalam hal ini terdapat perbedaan riwayat, sebagian menyatakan yang kiri dan sebagaian menyatakan yang kanan. Sebagian ulama mengkompromikan riwayat-riwayat tersebut dengan mengatakan bahwa mata yang kanan terhapus dan tidak bercahaya, sedangkan pada mata yang kiri terdapat sepotong daging yang menonjol. (ed)