Anda di halaman 1dari 33

Page | 0

Kajian Utama Edisi No.25


Asy Syariah





TANDA HARI K TANDA HARI K TANDA HARI K TANDA HARI KIAMAT: IAMAT: IAMAT: IAMAT:
KELUARNYA KELUARNYA KELUARNYA KELUARNYA DAJJAL DAJJAL DAJJAL DAJJAL





Kompilasi pdf: Maktabah IMU
(http://islamicandmedicalupdates.blogspot.com)
Sumber: http://asysyariah.com


Page | 1

Adakah Dajjal
Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi Lc)

Keberadaan Dajjal merupakan salah satu topik yang menarik dan
layak kaji. Pasalnya, masalah yang satu ini sering menjadi isu
kondisional sejak dahulu kala. Simpang siur pendapat pun sering kali
bergulir di tengah umat, tentunya dengan berbagai macam persepsi dan
landasan berpikir yang berbeda. Tak ayal, kontroversi ini menjadikan
bingung banyak orang yang notabene awam.
Sebelum menelusuri kontroversi sikap seputar Dajjal, tentunya amat
penting untuk didudukkan terlebih dahulu hakikat Dajjal yang sedang
dipermasalahkan ini. Karena hukum terhadap sesuatu, merupakan
cabang dari penggambarannya. Bagaimana mungkin seseorang bisa
menghukumi bahwa Dajjal itu ada atau tidak, sementara belum jelas
baginya hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan.

Hakikat Dajjal yang Dipermasalahkan
Dajjal yang sedang dipermasalahkan keberadaannya itu adalah
seseorang dari bangsa manusia yang Allah l munculkan di akhir zaman
(dengan segala kekuasaan dan hikmah-Nya), sebagai fitnah (ujian) besar
bagi umat manusia di muka bumi ini1, dan sebagai salah satu pertanda
kuat semakin dekatnya hari kiamat2. Bentuk fisik Dajjal adalah; matanya
buta sebelah (yang dengannya disebut Al-Masih), pada dahinya tertulis
huruf ( . . ) yang berarti kafir di mana tulisan itu bisa dibaca oleh siapa
saja yang di hatinya ada keimanan3, berambut sangat keriting4,
bertubuh besar, dan sudah ada saat ini di sebuah pulau yang ada di
tengah lautan (arahnya sebelah timur kota Madinah), dalam keadaan
dibelenggu dengan belenggu besi yang amat kuat5.
Ketika muncul, dia mengaku sebagai Allah l (padahal sesungguhnya
Allah l tidak buta sebelah seperti dia) dan menyeru umat manusia untuk


Page | 2
menyembah dirinya. Allah l kuasakan bagi Dajjal untuk membawa
sesuatu seperti Jannah (surga) dan Naar (neraka). Jannah Dajjal
hakikatnya adalah Naar Allah, dan Naar Dajjal hakikatnya adalah Jannah
Allah6.
Tempat kemunculannya kelak dari sebuah jalan yang terletak antara
negeri Syam dan Irak. Dia pun akan tinggal di muka bumi ini selama 40
hari; hari pertama lamanya satu tahun, hari kedua lamanya satu bulan,
hari ketiga lamanya satu pekan, hari keempat dan seterusnya lamanya
seperti hari-hari biasa (24 jam). Allah l kuasakan pula baginya
kemampuan untuk mengelilingi dunia dengan sekejap seiring dengan
berhembusnya arah angin (kecuali kota Makkah dan Madinah, tak mampu
dimasukinya karena dijaga oleh para malaikat Allah l). Sebagaimana pula
Allah l kuasakan baginya hal-hal aneh lainnya yang tak dimampui oleh
manusia biasa.
Kemudian terjadilah pertempuran yang dahsyat antara Dajjal berikut
pengikutnya melawan pasukan Islam yang dipimpin oleh Al-Imam Mahdi
yang diperkuat oleh Nabi Isa u yang Allah l turunkan dari langit. Akhirnya
Dajjal tewas dibunuh oleh Nabi Isa u di daerah Bab Ludd, Palestina7.
Demikianlah hakikat Dajjal yang dipersoalkan eksistensinya itu. Untuk
mengetahui lebih rinci tentang Dajjal dan hakikatnya, silakan membaca
rubrik Kajian Utama pada edisi ini.

Rambu-rambu Penting dalam Perselisihan dan Perbedaan
Pendapat
Para pembaca yang mulia, dalam Al-Qur`anul Karim, Allah l Yang
Maha Rahman telah memberikan bimbingan-Nya sekaligus solusi bagi
segala perselisihan, perbedaan pendapat, dan kontroversi yang mengitari
kehidupan para hamba-Nya. Termasuk perkara Dajjal yang tengah
dipermasalahkan ini. Allah l berfirman:
' - = ' - - - - _ ' - , - ' - - , - -, - -' - , , ' =' ' = ' , = - = ' ', ' -
Dan jika kalian berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah
kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari


Page | 3
akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.
(An-Nisa`: 59)
Al-Imam Al-Qurthubi t berkata: (Kembalikanlah kepada Allah dan
Rasul-Nya), maksudnya: kembalikanlah keputusan permasalahan
tersebut kepada Kitabullah (Al-Qur`an) dan kepada Rasul-Nya dengan
bertanya kepada beliau semasa hidupnya atau dengan merujuk kepada
Sunnah Rasulullah n sepeninggal beliau. Demikianlah keterangan dari
Mujahid, Al-Amasy, dan Qatadah rahimahumullah, dan memang benar
apa yang mereka katakan itu. Barangsiapa tidak sepakat dengan (apa
yang Allah l bimbingkan, pen.) ini, maka telah cacat keimanannya karena
Allah l telah nyatakan dalam ayat tersebut; (jika kalian beriman kepada
Allah l dan hari akhir). (Tafsir Al-Qurthubi juz 5, hal. 261)
Kembali (merujuk) kepada Al-Qur`an dan Sunnah Rasul-Nya dalam
setiap permasalahan yang diperselisihkan amat besar hikmahnya.
Sebagaimana yang dikatakan Al-Imam Al-Qurthubi t ketika menafsirkan
surat Ali Imran ayat 103: Allah mewajibkan kepada kita agar berpegang
teguh dengan Kitab-Nya (Al-Qur`an) dan Sunnah Nabi-Nya, serta
merujuk kepada keduanya di saat terjadi perselisihan. Ia (juga)
memerintahkan kepada kita agar bersatu di atas Al-Qur`an dan
As-Sunnah secara keyakinan dan amalan. Itulah sebab keselarasan kata
dan bersatunya apa yang tercerai-berai, yang dengannya akan teraih
maslahat dunia dan agama serta selamat dari perselisihan (Tafsir
Al-Qurthubi juz 4, hal. 105)
Lain halnya dengan akal (semata) yang di-Tuhan-kan oleh sebagian
orang serta lebih diutamakan daripada Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah
n (syariat)8. Padahal fenomena akal ini amat memilukan. Tak sedikit dari
para pemujanya yang menyesal dan bingung akibat jalan yang
ditempuhnya itu.
Abu Abdillah Ar-Razi, tokoh Mutazilah yang telah menyelami lautan
akal tersebut pernah mengatakan: Kesudahan mengedepankan akal
adalah belenggu.9
Dan kebanyakan upaya (hasil pemikiran) para intelektual itu adalah


Page | 4
kesesatan. Ruh-ruh kami terasa amat liar di dalam tubuh-tubuh kami.
Dan hasil dari kehidupan dunia kami adalah gangguan dan siksaan
(batin). Tidaklah didapat dari penelitian yang kami lakukan sepanjang
masa.melainkan kumpulan pernyataan-pernyataan (yang tak menentu).
Aku (Ar-Razi) telah memerhatikan dengan saksama berbagai
seluk-beluk ilmu kalam dan metodologi filsafat. Maka kulihat semua itu
tidaklah dapat menyembuhkan orang yang sakit serta tidak pula
memuaskan orang yang dahaga. Dan (ternyata) metode yang paling
tepat adalah metode Al-Qur`an. (Lihat Dar`u Taarudhil Aqli wan Naqli,
karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t, juz 1, hal. 160)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: Engkau akan mendapati
kebanyakan para pakar di bidang ilmu kalam, filsafat, dan bahkan
tasawuf yang tidak mengindahkan apa yang dibawa Rasulullah n, adalah
orang-orang yang bingung. Sebagaimana yang dikatakan Asy-Syahrastani
t:
Sungguh aku telah keliling ke mahad- mahad (filsafat) tersebut
dan seluruh pandanganku tertuju kepada mercusuar-mercusuarnya
Namun, tak kulihat padanya kecuali orang yang bingung sambil
bertopang dagu
dan orang yang menyesal sambil menggemertakkan giginya.
(Dar`u Taarudhil Aqli Wan Naqli, juz 1, hal. 159)

Kontroversi Seputar Dajjal
Secara garis besar, ada tiga pendapat dalam permasalahan ini:
Pertama: Dajjal dengan gambaran di atas tidak ada sama
sekali. Ini merupakan pendapat kelompok Khawarij, Jahmiyyah,
dan sebagian Mutazilah. (Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin
Hajjaj, karya Al-Imam An-Nawawi t juz. 18, hal. 263)
Dalilnya:
1. Masalah Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur`an. Kalaulah Dajjal
tersebut benar adanya niscaya akan disebutkan dalam Al-Qur`an.
2. Hadits-hadits seputar Dajjal bertentangan dengan akal. Mana


Page | 5
mungkin ada manusia (yang bukan nabi) mempunyai kemampuan seperti
itu?! Lebih-lebih lagi hari pertama, kedua, dan ketiganya tidak 24 jam.
Belum pernah ada kejadian seperti itu sepanjang sejarah umat manusia.
3. Ketetapan adanya Dajjal akan mengundang orang untuk
mengaku-ngaku sebagai Dajjal. Tentunya yang demikian ini termasuk
membuka pintu kejelekan bagi umat.
Kedua: Dajjal dengan gambaran di atas benar adanya. Hanya
saja semua yang dipertontonkan Dajjal di hadapan umat manusia
tidak ada hakikatnya, layaknya sulap. Ini merupakan pendapat
Ibnu Hazm, Ath-Thahawi, Abu Ali Al-Jubbai, dan sebagian
Jahmiyyah. (Lihat At-Tadzkirah, karya Al-Imam Al-Qurthubi t hal. 552
dan An-Nihayah Fil Fitan wal Malahim, karya Al-Hafizh Ibnu Katsir t juz 1,
hal 164/dinukil dari Majalah At-Tauiyah Al-Islamiyyah no. 223, tahun
ke-25/1420 H hal. 95-96)
Dalilnya: Jika semua yang ditampilkan Dajjal itu ada hakikatnya,
niscaya akan menjadi rancu antara pendusta dan yang jujur. Demikian
pula antara seorang nabi dengan yang mengaku nabi. (Lihat
At-Tadzkirah, hal. 552)
Ketiga: Dajjal dengan gambaran di atas benar adanya, dan
segala apa yang ditampilkannya di hadapan umat manusia adalah
nyata bukan khayal ataupun sulap. Ini merupakan pendapat Ahlus
Sunnah wal Jamaah, seluruh ahli hadits dan ahli fiqh. (Lihat
Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj, juz 18, hal. 263)
Dalilnya:
1. Al-Qur`anul karim, yaitu firman Allah l:
, , -' , - ' ,' = - ' ' _ - - , ' - - - ' + -' -,
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya. (Al-Anam: 158)10
2. Hadits-hadits Nabi n yang amat banyak jumlahnya, hingga
mencapai derajat mutawatir.
Al-Hafizh Ibnu Katsir t berkata {ketika membantah para
pengingkar (adanya) Dajjal}: Dengan pendapat tersebut


Page | 6
akhirnya mereka keluar dari apa yang dinyatakan para ulama.
Hal itu disebabkan penolakan mereka terhadap hadits-hadits
shahih yang dinukil secara mutawatir dari Rasulullah n. (Lihat
Iqamatul Burhan, karya Asy-Syaikh Hamud bin Abdillah
At-Tuwaijiri t/Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no.13, tahun
1405 H, hal. 103)
Asy-Syaikh Hamud bin Abdillah At-Tuwaijiri t berkata: Telah
mutawatir hadits-hadits seputar Dajjal dari jalan (sanad) yang
berbeda-beda, sebagaimana yang telah saya sebutkan dalam
kitab Ithaful Jamaah. Jika saja tidak ada hadits-hadits tersebut
kecuali hadits yang memerintahkan untuk berlindung kepada
Allah l dari fitnah Dajjal pada (penutupan) setiap shalat, yang
demikian itu sudah cukup sebagai bukti akan adanya Dajjal
dan bantahan bagi yang mengingkarinya. (Iqamatul Burhan/
Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no. 13, tahun 1405 H, hal.
103)
3. Keberadaan Dajjal merupakan hal yang disepakati Ahlus Sunnah
wal Jamaah dari kalangan ahli hadits dan ahli fiqih. Al-Imam Al-Qurthubi t
berkata: Pasal: Iman akan adanya Dajjal dan (berita, pen.)
kemunculannya adalah benar. Ini merupakan pendapat Ahlus Sunnah wal
Jamaah, seluruh ahli hadits dan ahli fiqih. (At-Tadzkirah, hal. 552)
Diskusi Pendapat
1. Pendapat pertama
Pendapat ini bersumber dari Khawarij, Jahmiyyah, dan
sebagian Mutazilah yang notabene ahlul bidah wal furqah.
Sementara setiap muslim diperintah untuk mengikuti jejak
Rasulullah n dan para sahabatnya, serta menjauhi bidah dan
para pengusungnya.
Pernyataan mereka bahwa masalah Dajjal tidak disebutkan
dalam Al-Qur`an, tidak bisa dibenarkan sebagaimana
keterangan Al-Hafizh Ibnu Hajar t berikut ini:
a) Bahwasanya Dajjal (secara tersirat, pen.) masuk dalam firman


Page | 7
Allah l:
, , -' , - ' ,' = - ' ' _ - - , ' - - - ' + -' -,
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya. (Al-Anam: 158)
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi t dan dishahihkannya dari Abu
Hurairah z secara marfu (disandarkan kepada Nabi n):
`' ' ` = = ' _ - - , ' - - - ' + -' - , ' - - - -' - . - : ' = -' - -' , ' = - -' - ' + - -
Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi
sebuah keimanan bagi seorang jiwa yang belum beriman (sebelumnya):
Dajjal, daabbah, dan terbitnya matahari dari arah barat. (Dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami no. 3023)
b) Telah ada sinyal dalam Al-Qur`an tentang turunnya Nabi Isa u (di
akhir zaman, pen.) sebagaimana dalam firman-Nya l:
- . ' - ' ' ' - -, , ' - . - -, - , , -' , - ' , , + , ' = -, + -
Tiada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya
(Isa) sebelum kematiannya (di akhir zaman, pen.). Dan di hari Kiamat
nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (An-Nisa`: 159)
- ' ' =' -' ' ' ' - - - ' + - , - - - - , - - - -
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan
tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari
kiamat itu dan ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus. (Az-Zukhruf: 61)
Sebagaimana pula telah sah (dari Rasulullah n, pen.) bahwa Nabi Isa
q lah yang membunuh Dajjal, sehingga cukuplah disebutkan salah
satunya (Nabi Isa q, pen.) untuk menunjukkan keberadaan yang lainnya
(Dajjal, pen.). Demikian pula karena keduanya dijuluki Al-Masih
(sehingga cukup disebutkan salah satunya saja, pen.), hanya saja Dajjal
Al-Masih yang sesat sedangkan Nabi Isa Al-Masih yang membawa
petunjuk.
c) Disebutkan dalam Tafsir Al-Baghawi, bahwa penyebutan Dajjal
ada dalam Al-Qur`an, sebagaimana dalam firman-Nya:
' = ' ' - -' ' ' - - ' = ' -' ' ` ' -' ' ' , - ' ,
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada


Page | 8
penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Al-Mu`min: 57)
Yang dimaksud manusia di sini adalah Dajjal, disebutkan secara
umum (manusia, pen.) sedangkan yang dituju adalah khusus (Dajjal,
pen.). Bila hal ini benar, maka ia merupakan jawaban yang paling tepat
dalam permasalahan ini, dan sebagai penyebutan global bagi apa yang
dirinci Nabi n (perihal Dajjal tersebut, pen.). Wal ilmu indallahi taala.
(Fathul Bari juz 13, hal. 98)
q Pernyataan mereka bahwa hadits-hadits seputar Dajjal
bertentangan dengan akal, maka akal siapakah yang dijadikan pijakan?!
Padahal akal manusia itu berbeda-beda baik latar belakang maupun
kemampuan nalarnya. Lebih dari itu, akal manusia amat terbatas
kemampuannya, sehingga ia tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk
menetapkan atau menolak suatu berita yang sah dalam agama ini.
Al-Imam Asy-Syathibi t berkata: Sesungguhnya Allah l telah
memberikan batasan kemampuan akal yang tak bisa dilampaui, dan Allah
l tidak memberikan kemampuan bagi akal untuk mengetahui segala
sesuatu yang diinginkan. (Al-Itisham juz 2, hal. 318)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t berkata: Berbagai
macam berita yang diriwayatkan secara shahih dari Nabi n maka benar
keberadaannya dan wajib dipercayai, baik dapat dirasakan oleh panca
indera kita maupun yang bersifat gaib, baik yang dapat dijangkau oleh
akal kita maupun tidak. (Syarh Lumatul Itiqad, hal. 101)
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sadi t berkata: Hakikat iman adalah
keyakinan yang sempurna terhadap segala yang diberitakan para rasul,
yang mencakup ketundukan anggota tubuh kepadanya. Iman yang
dimaksud di sini bukanlah yang berkaitan dengan perkara yang bisa
dijangkau panca indera, karena dalam perkara yang seperti ini tidak
berbeda antara muslim dengan kafir. Akan tetapi permasalahannya
berkaitan dengan perkara gaib yang tidak bisa kita lihat dan saksikan
(saat ini). Kita mengimaninya, karena (adanya) berita yang datang dari
Allah l dan Rasul-Nya. Inilah keimanan yang membedakan antara muslim


Page | 9
dengan kafir, yang mengandung kemurnian iman kepada Allah l dan
Rasul-Nya. Maka, seorang mukmin (wajib) mengimani semua yang
diberitakan Allah l dan Rasul-Nya baik yang dapat disaksikan oleh panca
inderanya maupun yang tidak. Baik yang dapat dijangkau oleh akal dan
nalarnya, maupun yang tidak dapat dijangkaunya. Hal ini berbeda dengan
kaum zanadiqah (yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan
kekafiran, -pen.) serta para pengingkar perkara gaib (yang telah
diberitakan Allah l dan Rasul-Nya). Dikarenakan akalnya yang bodoh lagi
dangkal serta jangkauan ilmunya yang pendek, akhirnya mereka
dustakan segala apa yang tidak diketahuinya. Maka rusaklah akal-akal
(pemikiran) mereka itu, dan bersihlah akal-akal (pemikiran) kaum
mukminin yang selalu berpegang dengan petunjuk Allah l. (Taisir
Al-Karimirrahman hal. 23)
Berikutnya, Allah Maha Kuasa lagi Maha segala-galanya untuk
memunculkan manusia (selain nabi) yang mempunyai kemampuan
semacam itu. Sebagaimana pula Dia Maha Mampu untuk menjadikan
hari-hari Dajjal seperti yang diberitakan Rasulullah n.
q Pernyataan mereka bahwa ketetapan adanya Dajjal akan
mengundang orang untuk mengaku sebagai Dajjal sehingga ditiadakan
saja, maka tidak bisa dibenarkan. Karena berita yang sah dari Allah l dan
Rasul-Nya tidaklah boleh ditolak dengan kemungkinan-kemungkinan
semacam ini. Bahkan semua itu wajib diimani dan diterima dengan lapang
dada, walaupun ada orang yang terfitnah dengan apa yang
dipropagandakannya. (Lihat Iqamatul Burhan/ Majalah Al-Buhuts
Al-Islamiyyah no.13, tahun 1405 H, hal. 112)
2. Pendapat kedua
Pendapat kedua adalah pendapat yang lemah berdasarkan uraian
berikut ini:
q Semua yang diberitakan Rasulullah n seputar Dajjal dan segala
kemampuannya (dengan izin Allah l) bukanlah khayal ataupun sulap.
Al-Imam Al-Qurthubi t berkata: Pernyataan mereka bahwa apa yang
ditampilkan oleh Dajjal itu hanyalah sulap dan khayal merupakan


Page | 10
pernyataan yang lemah dan tidak bisa diterima. Karena semua yang
diberitakan Rasulullah n seputar Dajjal dan segala kemampuannya
merupakan sesuatu yang nyata (bisa terjadi) dan akal/nalar pun bisa
menerimanya. Sehingga wajib difahami sesuai dengan hakikat/zhahirnya
(yang diberitakan Rasulullah n). (At-Tadzkirah, hal. 553)
q Pernyataan mereka: Jika semua yang ditampilkan Dajjal di
hadapan umat manusia itu ada hakikatnya, niscaya akan menjadi rancu
antara pendusta dan yang jujur, dan tidak ada bedanya antara seorang
nabi dengan yang mengaku nabi, tidaklah bisa dibenarkan.
Al-Qadhi Iyadh t berkata: (Asumsi) yang demikian merupakan
suatu kesalahan dari mereka. Karena Dajjal dengan segala
kemampuannya (dengan izin Allah l) tidaklah mengaku sebagai nabi,
akan tetapi justru mengaku sebagai Allah l yang berhak diibadahi.
Padahal realita keadaannya; baik dari segi sepak terjangnya, adanya ciri
makhluk pada dirinya, kondisinya yang cacat fisik, tidak mampu
mengubah matanya yang buta sebelah menjadi normal, dan tidak mampu
pula menghilangkan tanda kafir yang ada pada dahinya, merupakan bukti
kuat bahwa dia pendusta. (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj, juz
18, hal. 243)
Jawaban senada juga disampaikan Al-Imam Al-Qurthubi t,
sebagaimana dalam kitabnya At-Tadzkirah (hal. 552).
3. Pendapat ketiga:
q Adapun pendapat ketiga, maka dasarnya cukup kuat. Di samping
dari Al-Qur`an sebagaimana yang diulas oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar t di
atas, hadits-hadits mutawatir sebagaimana yang dinyatakan Al-Hafizh
Ibnu Katsir t dan Asy-Syaikh Hamud At-Tuwaijiri t, serta kesepakatan
Ahlus Sunnah dari kalangan ahli hadits dan ahli fiqih sebagaimana yang
dijelaskan Al-Imam Al-Qurthubi t.
Pendapat Manakah yang Kuat (Rajih)?
Maka pendapat yang kuat dalam permasalahan ini tentunya
pendapat ketiga yang menyatakan bahwa Dajjal benar adanya, dan
segala apa yang ditampilkannya di hadapan umat manusia adalah nyata,


Page | 11
bukan khayal ataupun sulap. Dasar tarjihnya sebagai berikut:
1. Pendapat ini didasari dalil-dalil yang kuat baik dari Al-Qur`an,
hadits mutawatir, dan juga kesepakatan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Sementara pendapat pertama dan kedua tidak demikian adanya.
2. Segala berita yang sah (bersumber) dari Nabi n wajib diterima dan
diyakini kebenarannya. Apalagi bila berita tersebut diriwayatkan secara
mutawatir yang merupakan tingkatan tertinggi dari suatu hadits. Allah l
berfirman:
' - ' -' , - ' - - = ' - ' + - - = , + - -' , - - - - -, - - ' - '
Apa yang diberitakan Rasul kepada kalian maka terimalah dia, dan
apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (Al-Hasyr: 7)
- ' - , , - ' - - - ' - , - - ' - + ' _ - - , , = ., - - , - ' , - - ' , - ' - _ ' , - ' - - - + = ' - , - -
Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran,
dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, Kami biarkan ia
leluasa bergelimang dalam kesesatan dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (An-Nisa`:
115)
Hal itu karena segala apa yang datang dari Rasulullah n adalah
wahyu yang turun dari Allah l. Sebagaimana firman Allah l:
' - = - , = , + ' . , ' ' = _ =, ,
Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya). (An-Najm: 3-4)
3. Tidak adanya dalil dari Al-Qur`an, hadits Nabi n, ijma ataupun
perkataan sahabat yang mengingkari adanya Dajjal, bahkan semuanya
menunjukkan bahwa Dajjal itu ada.
4. Ingkar terhadap keberadaan Dajjal merupakan pendapat ahlul
bidah wal furqah dari kalangan Khawarij, Jahmiyyah, dan sebagian
Mutazilah. Dilihat dari narasumbernya saja (yakni ahlul bidah wal
furqah) sudah tidak layak, apalagi nyata-nyata bertentangan dengan
hadits mutawatir dan kesepakatan ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dari


Page | 12
kalangan ahli fiqih dan ahli hadits.
5. Keimanan akan adanya Dajjal termasuk masalah aqidah (prinsip),
sehingga disebutkan oleh para ulama dalam kitab-kitab aqidah mereka.
Di antaranya:
q Al-Imam Ahmad bin Hanbal t berkata: (Di antara prinsip Ahlus
Sunnah, pen.) beriman akan kemunculan Al-Masih Dajjal (di akhir zaman,
pen.) yang pada dahinya tertulis huruf yang bermakna kafir, beriman
dengan hadits-hadits seputar Dajjal dan mengimani keberadaannya, serta
beriman bahwa Nabi Isa u akan turun (ke muka bumi) dan membunuh
Dajjal di Bab Ludd. (Ushul As-Sunnah, hal. 33-34)
q Al-Imam Al-Barbahari t berkata: Mengimani (berita) kemunculan
Al-Masih Dajjal (di akhir zaman, pen.) dan turunnya Nabi Isa bin Maryam
e (ke muka bumi) lalu membunuh Dajjal. (Syarhus Sunnah hal. 75)
q Al-Imam Ath-Thahawi Al-Hanafi t berkata: Kami beriman akan
adanya tanda-tanda hari kiamat seperti munculnya Dajjal dan turunnya
Nabi Isa u dari langit. (Lihat Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, karya
Al-Imam Ibnu Abil Izz t hal. 754)
q Al-Imam Abu Muhammad ibnul Husain, yang lebih dikenal dengan
sebutannya Ibnul Haddad Asy-Syafii t berkata: Bahwa tanda-tanda yang
akan muncul menjelang hari kiamat seperti munculnya Dajjal, turunnya
Nabi Isa u, asap tebal, daabbah, terbitnya matahari dari arah barat, dan
lain sebagainya dari tanda-tanda yang terdapat dalam hadits-hadits
shahih adalah benar. (Aqidah Ibnil Haddad, dinukil dari Iqamatul
Burhan/Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyyah no. 13, tahun 1405 H, hal. 109)
q Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi Al-Hanbali t berkata: Wajib
(bagi setiap muslim, -pen.) untuk beriman kepada semua yang
diberitakan Nabi n dan apa yang dinukil secara shahih dari beliau n, baik
perkara tersebut dapat dilihat mata maupun yang bersifat gaib. Kami
meyakini bahwa semua itu benar dan dapat dipercaya (hingga
perkataan beliau) di antaranya adalah yang berkaitan dengan
tanda-tanda hari kiamat, seperti munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa n
dan akhirnya membunuh Dajjal, munculnya Yajuj dan Majuj, terbitnya


Page | 13
matahari dari arah barat, keluarnya daabbah, dan lain sebagainya yang
telah shahih penukilannya (dari Rasulullah n, pen.). (Lumatul Itiqad,
lihat syarah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, hal. 101)
Akhir kata, semoga sajian seputar Dajjal dan keberadaannya ini
dapat difahami sebaik-baiknya, khususnya poin diskusi pendapat dan
tarjihnya. Dengan suatu harapan yang mulia, agar kita semua berpegang
teguh dengan Al-Qur`an dan Sunnah Rasul-Nya serta keterangan para
ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam permasalahan ini, sehingga
mempunyai satu kesimpulan yang sama; bahwa keberadaan Dajjal (di
akhir zaman) benar adanya, dan segala apa yang ditampilkannya di
hadapan umat manusia adalah nyata bukan khayal ataupun sulap.
Wallahu alam bish-shawab.
------------------
1. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Imran bin Hushain z no.
2946.
2. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Hurairah z no. 2947.
3. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Anas bin Malik z no. 2933
dan Hudzaifah no. 2934.
4. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Saman z
no. 2137.
5. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Tamim Ad-Dari z no. 2942.
6. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Said Al-Khudri z no.
2938, Anas bin Malik z no. 2933, dan Hudzaifah z no. 2934.
7. Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Saman z
no. 2137.
8. Ini merupakan prinsip yang batil. Karena, kalaulah akal itu lebih
utama dari syariat niscaya Allah l akan perintahkan kita untuk
merujuknya ketika terjadi perselisihan. Namun kenyataannya Allah l
justru memerintahkan kita untuk merujuk kepada Al-Qur`an dan
As-Sunnah, sebagaimana yang terdapat dalam Surat An-Nisa` ayat
59 di atas. Jika akal itu lebih utama dari syariat niscaya Allah l tidak
akan mengutus para rasul pada tiap-tiap umat dalam rangka


Page | 14
membimbing mereka menuju jalan yang benar sebagaimana yang
terdapat dalam surat An-Nahl ayat 36. Kalaulah akal itu lebih utama
dari syariat, lantas akal siapakah yang dijadikan sebagai tolok
ukur?! Dan banyak hujjah-hujjah lain yang menunjukkan batilnya
kaidah ini. Untuk lebih rincinya lihat kitab Dar`u Taarudhil Aqli wan
Naqli, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t dan kitab
Ash-Shawaiq Al-Mursalah Alal Jahmiyyatil Muaththilah, karya
Al-Imam Ibnul Qayyim t.
9. Yakni tidak menemukan solusi dari masalah yang dibahasnya.
10. Lihat keterangan Al-Hafizh Ibnu Hajar t tentang ayat ini pada
sub judul Diskusi Pendapat (pendapat pertama).
---------


Page | 15
Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda hari Kiamat
Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak)

Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan
muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok
nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.
Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari
akhir dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat
tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah l. Jibril q
bertanya kepada Rasulullah n:
Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat? Rasulullah
menjawab, Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya. (HR.
Muslim no. 1)
Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah l
dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul
sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang
disebutkan Rasulullah n dalam hadits Jibril:
(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.
Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu
lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan -penggembala
kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan. (HR. Muslim no. 1)
Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits
Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari z:
Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang.
Beliau berkata: Apa yang kalian perbincangkan? Kami menjawab: Kami
sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat. Beliau berkata: Tidak
akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.
Beliau menyebutkan: Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya
matahari dari barat, turunnya Isa q, Yajuj dan Majuj, dan tiga khusuf


Page | 16
(dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang
terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring)
mereka ke tempat berkumpulnya mereka. (HR. Muslim no. 2901)
Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas
adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal
merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang
disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani t:
1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah
meragukan akan turunnya Nabi Isa q dan terbunuhnya Dajjal.
2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah
keluarnya Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam e.
(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul Isa, karya Asy-Syaikh
Al-Albani t)

Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi t dalam kitab beliau
At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di
antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia).
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin t mengatakan: Dikatakan demikian karena dia
adalah manusia yang paling besar penipuannya.
Dalam istilah syari:
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin t mengatakan: Seorang laki-laki
pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.
(Syarah Lumatul Itiqad)

Peringatan akan Keluarnya Dajjal
Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar c, dia berkata:
Rasulullah n berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah l dengan
sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan
berkata: Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi


Page | 17
kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh q telah
memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada
kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya:
Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah l tidaklah
demikian. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata:
Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah
disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya,
membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga
pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian
sebagaimana Nabi Nuh q memperingatkan kaumnya. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari
Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb
kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: -yakni kafir.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:
Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.
(HR. Muslim 2934/105)

Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah n menjelang
keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan
Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah
seorang pria yang ucapannya hanyalah: Ya Abdullah bin Masud, kiamat
telah datang. Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata:
Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi
warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah. Beliau berisyarat
dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: Akan ada musuh yang


Page | 18
berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun
berkumpul untuk melawan mereka. Aku katakan: Romawi yang anda
maksud? Beliau menjawab: Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang
dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak
akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua
pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua
kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati
telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk
mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur
hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada
pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat
majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah l berikan kemenangan
kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak
pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke
arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada
orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan
seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang.
(Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan
gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan
demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang
seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga
mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan
mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah n berkata: Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan
nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah
pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara
pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu. (HR. Muslim no.
2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi bin Utbah z: Kami bersama Rasulullah dalam satu
peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai
pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah


Page | 19
bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku
berkata: Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan
Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah. Kemudian
aku berkata (dalam hati, -pen.): Mungkin beliau ingin berbicara khusus
bersama mereka. Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara
Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung
dengan jariku. Beliau berkata: Kalian akan berperang melawan jazirah
Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi
Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun
diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang
melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian. (HR.
Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata: Tidak akan terjadi hari
kiamat hingga orang Romawi datang di Amaq atau Dabiq (dua tempat di
Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka.
Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika
mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: Biarkanlah kami
memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami. Kaum
muslimin berkata: Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi
saudara kami. Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga
pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga
pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling
afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat
kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya.
Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan
ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan
perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun,
berteriaklah setan: Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.
Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai
di Syam, keluarlah Dajjal. (HR. Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab


Page | 20
Dari Ummu Syarik x, beliau mendengar Rasulullah n berkata:
- , ' ' -' - ' = -' ' - = ' . - '' =, - : ' , , - - , ' ' - - -, , ' : ., '
Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke
gunung-gunung. Ummu Syarik berkata: Ya Rasulullah, di mana
orang-orang Arab ketika itu? Beliau menjawab: Mereka sedikit. (HR.
Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik
yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah l
memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan,
memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian
Allah l perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga
hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga
tanamannya. Selanjutnya Allah l perintahkan langit di tahun ketiga
menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan
memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan.
(Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah z dan Asma` bintu Yazid
Al-Anshariyah x. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul Isa wa
Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani t)

Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah
bintu Umar c berkata kepada Abdullah bin Umar c: Tidakkah kau tahu
bahwasanya Rasulullah n berkata:
' - - = , - - - = ' + - - ,
Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan. (HR.
Muslim no. 2932)

Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Saman z: Rasulullah n pernah
menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan
kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok
kebun korma. Beliau n berkata:


Page | 21
Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika
Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan
menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka
setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan
menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang
sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip
dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian
mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan
antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai
hamba-hamba Allah, istiqamahlah. (HR. Muslim no. 2937)

Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di
dunia. Rasulullah n bersabda:
Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini
sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih
besar daripada Dajjal. (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah n berkata:
Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang
lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari
fitnah Dajjal). (HR. Muslim no. 2946)

Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan
dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik z
menceritakan bahwa Rasulullah n berkata:
Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal
kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut
kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu
daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah
Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir
dan munafiq dari Madinah. (HR. Muslim no. 2943)


Page | 22
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah
Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah n berkata: Dia akan tinggal
selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil
Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha
(Palestina). (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata
sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul Isa)

Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Saman z disebutkan:
Kami berkata: Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?
Rasulullah berkata: 40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian
seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya
seperti hari kalian sekarang. (HR. Muslim no. 2937)

Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah l pun menurunkan Nabi
Isa q. Rasulullah n berkata:
Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah l
mengutus Isa bin Maryam e yang mirip dengan Urwah bin Masud. Isa q
mencarinya dan membunuhnya. (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
Dajjal dikejar oleh Nabi Isa q hingga mendapatkannya di Bab Ludd
(satu negeri dekat Baitul Maqdis Palestina, red.). Beliau pun
membunuhnya. (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
Ketika musuh Allah l (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi Isa q,
melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya
dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah
membunuhnya melalui tangan Isa q, memperlihatkan darahnya kepada
mereka, ditombak Nabi Isa q. (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan
imani. Mudah-mudahan Allah l menjaga kita dari fitnah Dajjal dan


Page | 23
menambah keimanan kita.
Wa akhiru dawana anilhamdulillahi Rabbbil alamin.
-------------


Page | 24
Sifat-sifat Dajjal
Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak )

Keluarnya Dajjal merupakan satu perkara yang pasti. Dajjal akan
berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allah l. Sehingga orang yang
beriman semestinya mengetahui sifat serta fitnah-fitnah Dajjal agar
terhindar dari kesesatannya.
Al-Imam Al-Qurthubi t menerangkan: Nabi n telah menyifati Dajjal
dengan penjelasan yang gamblang bagi orang yang punya hati. Sifat-sifat
tersebut semuanya jelek, yang nampak jelas bagi orang yang mempunyai
indera yang sehat. Namun orang yang Allah l tetapkan akan celaka tetap
mengikuti Dajjal dalam pengakuannya yang dusta dan dungu, serta
diharamkan untuk mengikuti al-haq.

Apakah Dajjal itu Manusia?
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin t berkata: Ya. Dajjal adalah manusia dari
bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan.
Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin.
Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan,
minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi Isa q membunuhnya dengan
cara membunuh manusia biasa. (Asy-Syarhul Mumti 3/275)
Al-Qadhi Iyadh t berkata: Hadits-hadits ini adalah hujjah bagi Ahlus
Sunnah akan benarnya keberadaan Dajjal, bahwa Dajjal adalah satu
sosok tubuh yang merupakan ujian dari Allah l bagi hamba-hamba-Nya.
Allah l berikan dia kemampuan melakukan beberapa hal, seperti
menghidupkan orang mati yang ia bunuh, memunculkan kesuburan,
membawa sungai, surga dan neraka, perbendaharaan bumi mengikuti
dirinya, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan,
memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah
tanaman-tanaman. Itu semua terjadi dengan kehendak Allah l. Setelah


Page | 25
itu, ia tak mampu melakukannya, tidak mampu membunuh seorang
laki-laki (yang sebelumnya dibunuh kemudian dihidupkan kembali
olehnya) ataupun lainnya.
Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: (Yang benar) Dajjal adalah manusia.
Fitnahnya lebih besar dari (sekedar) fitnah Eropa sebagaimana banyak
diterangkan dalam banyak hadits. (Ash-Shahihah, 3/191)

Dakwah Dajjal
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t mengatakan: Telah
disebutkan, awal mula ia keluar menyeru kepada Islam, mengaku sebagai
muslim. Kemudian mengaku sebagai nabi, setelah itu mengaku sebagai
ilah. (Asy-Syarhul Mumti 3/268, lihat Qishshatu Dajjal wa Nuzul Isa
karya Asy-Syaikh Al-Albani t)

Sifat-sifat dan Bentuk Fisiknya
1. Seorang pemuda yang berambut keriting dan kusut masai.
Dari An-Nawwas bin Saman z, Rasulullah n berkata:
Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, hilang
cahaya matanya, seakan-akan aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza
bin Qathan. (HR. Muslim: 2937)
Dalam riwayat lain: Rambutnya kusut.
Rasulullah n berkata:
Nanti akan ada pendusta yang menyesatkan, rambut di
belakangnya hubukun (keriting seperti terjalin/dipintal) beliau ucapkan
tiga kali. Dia akan berkata: Aku adalah Rabb kalian. Barangsiapa yang
berkata: Engkau bukan Rabb kami. Rabb kami adalah Allah,
kepada-Nyalah kami bertawakal dan kepada-Nyalah kami kembali. Kami
berlindung kepada Allah dari kejahatanmu, niscaya Dajjal tak mampu
mengalahkannya. (Ash-Shahihah no. 2808)
Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Hadits ini merupakan dalil yang
tegas bahwa Dajjal akbar (terbesar) adalah manusia yang punya kepala
dan rambut. Bukan sesuatu yang maknawi atau kiasan dari kerusakan,


Page | 26
sebagaimana ucapan orang-orang yang lemah imannya. (Silsilah
Ahadits Shahihah, 6/2, pada penjelasan hadits no. 2808)
2. Matanya
Dia adalah seorang yang buta sebelah, sedangkan Rabb kalian
tidaklah demikian. Masalah ini diriwayatkan dalam hadits yang mutawatir,
diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh orang sahabat. Di antaranya:
- Dari Ibnu Umar c:
Rasulullah berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah l dengan
sanjungan yag merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan
berkata: Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi
kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh q telah
memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada
kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya.
Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun Allah k tidaklah demikian. (HR.
Ahmad, Al-Bukhari, Muslim no. 2930)
- Dari Ibnu Umar c, Rasulullah n berkata:
Sesungguhnya Dajjal buta matanya yang kanan, matanya seperti
anggur yang menonjol. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2932)
- Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata:
Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah
disampaikan oleh seorang nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah,
membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga
pada hakikatnya adalah neraka, aku peringatkan kepada kalian
sebagaimana Nabi Nuh q memperingatkan kaumnya. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim no. 2936)
Rasullullah n berkata:
Dajjal matanya buta sebelah, kulitnya putih. (Dalam satu riwayat):
Kulitnya putih seperti keledai putih. Kepalanya kecil dan banyak gerak,
mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan. Jika ada orang-orang yang binasa
(mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian tidaklah buta sebelah.
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Sanadnya
shahih menurut syarat Muslim, Ash-Shahihah, no. 1193)


Page | 27
Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: Hadits ini menunjukkan Dajjal akbar
adalah manusia yang mempunyai sifat seperti manusia. Apalagi
Rasulullah menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan, seorang
sahabat. Hadits ini satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil
sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok fisik, tapi rumuz
(simbol) kemajuan Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang haq)
Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa
sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits. (Ash-Shahihah,
3/191)
Tulisan di antara Kedua Matanya
Tertulis di antara kedua matanya yang bisa dibaca oleh
mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik z,
Rasulullah n berkata:
Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari
Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian
tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal : -yakni: kafir.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dari Umar bin Tsabit Al-Anshari t, beliau mendapatkan berita dari
sebagian sahabat Rasulullah n bahwasanya pada suatu hari beliau n
berkata memperingatkan manusia dari Dajjal:
Sesungguhnya tertulis di antara dua matanya , akan bisa
membacanya orang yang membenci amalannya -atau akan membacanya
semua mukmin. (HR. Muslim)
Dalam satu riwayat dari Hudzaifah z:
Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun
tidak. (HR. Muslim, 2934/105)
Al-Imam An-Nawawi t berkata: Yang benar dan ini adalah ucapan
para ulama muhaqqiqin: Tulisan (yang ada di antara kedua mata Dajjal,
-pen.) adalah hakiki adanya sesuai dzahirnya. Allah l jadikan sebagai
tanda di antara sekian tanda kekufuran, kedustaan, dan kebatilannya.
Allah l tampakkan kepada seluruh mukmin yang bisa baca tulis ataupun
tidak, dan Allah l sembunyikan (tanda tersebut) dari orang yang


Page | 28
diinginkan kesesatannya dan terkena fitnahnya. (Syarh Muslim, 9/294)

Pengikut Dajjal
Dari Anas z, Rasulullah n berkata:
Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di
Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain
yang dipakai di pundak). (HR. Muslim no. 2944)
Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang
jahat. Diriwayatkan dari Aisyah x: n n:
Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang
menangis. Beliau berkata kepadaku: Apa yang membuatmu menangis?
Aku menjawab: Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.
Rasulullah n berkata: Jika dia keluar aku masih berada di antara kalian
niscaya aku akan mencukupi (melindungi) kalian. Jika dia keluar setelah
aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar
bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan
berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh
pintu, setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah
orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal . (HR. Ahmad,
Abdullah bin Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata:
Sanadnya shahih)
Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di
tengah-tengah pasukan Khawarij.
Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca
Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar
sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di
tengah-tengah mereka. (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no.
2455)

Macam-macam Fitnahnya
Fitnah yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya:
1. Bersamanya ada surganya dan nerakanya.


Page | 29
Dari Hudzaifah z, Rasulullah n berkata:
Dajjal cacat matanya yang kiri1, keriting rambutnya, bersamanya
surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah
neraka. (HR. Muslim, no. 2934)
2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.
Rasulullah n berkata:
Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang
terbaik. Dia berkata: Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah
disampaikan kepada kami oleh Rasulullah n. Dajjal berkata (kepada
pengikutnya): Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan
kembali apakah kalian masih ragu kepadaku? Mereka berkata: Tidak.
Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali. (HR.
Muslim no. 2938)
3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali.
(HR. Muslim, 2938/113)
4. Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah
hujan.
Dari An-Nawwas bin Saman z: Rasulullah n berkata:
Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun
beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan
langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan
tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman. (HR. Muslim
no. 2937)
Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah
Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.
5. Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam hadits An-Nawwas bin Saman z disebutkan, Rasulullah n
berkata:
Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: Keluarkanlah
perbendaharaanmu. Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal
seperti sekelompok lebah. (HR. Muslim no. 2937)
6. Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.


Page | 30
Rasulullah n bersabda:
Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan
air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan
nerakanya Dajjal adalah surga. (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani t
berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari Uqbah bin Amr z, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah n
berkata tentang Dajjal:
Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa
yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa
yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang
segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya
memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik. (HR.
Muslim no. 2935)
Jika seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluarnya
Dajjal dengan membawa fitnah yang demikian dahsyat, hendaknya ia
mengamalkan beberapa sebab untuk menjaga dirinya dari Dajjal dan
fitnahnya. Di antara amalan tersebut:
1. Minta perlindungan kepada Allah l dari kejelekan fitnahnya,
memperbanyak minta perlindungan darinya terutama setelah tasyahud
akhir. Rasulullah n berkata:
Jika salah seorang kalian selesai dari tasyahud akhir mintalah
perlindungan dari empat perkara: Ya Allah, aku berlindung kepadamu
dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah waktu hidup dan
waktu mati, dan dari kejahatan fitnah Dajjal. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah n berkata:
Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi,
akan terjaga dari fitnah Dajjal. (HR. Muslim)
3. Menjauhinya, tidak mendatanginya kecuali seorang yang yakin tak
akan terkena mudarat. Rasulullah n bersabda:
Barangsiapa mendengar (keluarnya) Dajjal hendaknya menjauh


Page | 31
darinya. Demi Allah, sungguh ada seorang yang mendatanginya merasa
dirinya beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan
syubhat-syubhat yang dilontarkan Dajjal. (HR. Ahmad)
4. Tinggal di Makkah dan Madinah
Karena keduanya adalah negeri yang aman tak bisa dimasuki Dajjal.
Rasulullah n bersabda:
Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal, kecuali
Makkah dan Madinah. Dia tidak mendapati celah/ jalan masuk kecuali
padanya ada malaikat yang berbaris menjaganya. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim dari Anas bin Malik z)
Dan termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha
serta bukit Tursina (dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana
dalam Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari nash-nash yang kita dapatkan tentang Dajjal, kita dapatkan
kesimpulan:
1. Luasnya rahmat Allah l kepada hamba-hamba-Nya, karena Dia
telah membekali mereka dengan senjata yang bisa mematahkan hujjah
dan fitnah Dajjal. Ini terwujud dengan penjelasan sifat-sifat yang
menunjukkan kedustaannya, kaum mukmin diberi kemampuan untuk
membaca apa yang tertulis di kening Dajjal yang menunjukkan
kekufurannya. Juga Allah l bimbing kita untuk menghafal sepuluh ayat
pertama dalam surat Al-Kahfi sebagai tameng dari Dajjal.
2. Dajjal adalah sosok manusia yang telah sangat jelas sifat-sifatnya
sebagai manusia. Ini membantah ucapan orang sesat dan ahlul bidah
yang menyatakan Dajjal hanyalah sosok fiktif belaka atau hanyalah
simbol dari tersebarnya kerusakan.
3. Dajjal mempunyai sifat dan fitnah-fitnah yang telah digambarkan
dengan rinci: keluarnya di akhir jaman, muncul dari arah Syam, tinggal
selama 40 hari, diberi kemampuan mematikan dan menghidupkan,
membawa surga dan neraka, tertulis di antara dua matanya , dan
sifat lainnya. Ini membantah ucapan yang menyatakan bahwa Dajjal
adalah Sri Sathya Sai Baba dari India, atau kiasan dari kemajuan serta


Page | 32
fitnah Eropa.
Wa akhiru dawana anil hamdulillahi Rabbbil alamin.
---------------------
1 Dalam hal ini terdapat perbedaan riwayat, sebagian menyatakan yang
kiri dan sebagaian menyatakan yang kanan. Sebagian ulama
mengkompromikan riwayat-riwayat tersebut dengan mengatakan bahwa
mata yang kanan terhapus dan tidak bercahaya, sedangkan pada mata
yang kiri terdapat sepotong daging yang menonjol. (ed)

Selesai pembuatan file pdf,
Surakarta, Selasa 22 Mei 2012
Admin Maktabah IMU


Abdurahman Baharudin wahid
http://islamicandmedicalupdates.blogspot.com
baharudinwahida@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai