Anda di halaman 1dari 12

HADIST TENTANG DAJJAL

Disusun Oleh:

KELOMPOK 8

1. Putri Teresa Sapitri (1710302015)

2. Cahaya Dini Kusuma (1720302021)

3. Rizan Mulya (1720302028)

DOSEN PENGAMPU:

Hedhri Nadhiran, S.Ag,M.Ag.

PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN FATAH PALEMBANG

2019

Latar Belakang Masalah


1
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam Kepada-Nya tempat memohon dan kepada-
Nya jua meminta ampun. Memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan diri dan
keburukan amal perbuatan. Barangsiapa yang diberi oleh Allah petunjuki, maka ia tidak akan
mendapat kesesatan. Barangsiapa yang ia kehendaki kesesatan, maka ia tidak akan ada yang
mampu memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaki bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang
Maha Esa. Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Sebagaimana diketahui bahwa keimanan terhadap hari akhir merupakan salah satu rukun
iman dalam akidah aswaja. Hari akhir itu memiliki tanda-tanda kecil dan besar. Adapun yang
tergolong besar tanda-tanda besar itu adalah: munculnya Dajjal dan turunnya Isa ibnu Maryam .

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Khuzaifah Ibnu Asud al
Ghifari, ia berkata Nabi SAW pernah datang disaat kami sedang berbincang-bincang. Beliau
bertanya.” Apa yang sedang kalian perbincangkan?” mereka menjawab ‘ kami sedang
memperbincangkan hari kiamat.’ Beliau bersabda,’ Hari kiamat itu tidak akan datang hingga
kalian menyaksikan sepuluh tanda sebelumnya.’ Lalu beliau menyebutkan Asap, Dajjal,
Binatang melata, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya Isa Ibnu Maryam, Ya’juj
dan Ma’juj, munculnya tiga gerhana ditimur, gerhana dibarat, dan gerhana dijazirah Arab, dan
yang terakhir api yang keluar dari arah Yaman yang mengusir manusia ketempat berkumpulnya.

Karena sangat besanyar perihal Dajjal dan jahatnya fitnah yang ditimbulkannya,
Rasulullah SAW besabda,” Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus kecuali telah
memperingatkan umatnnya tentang Dajjal. Saya memperingatkan kalian bahwa Dajjal itu juling,
sedangkan Allah SWT tidak juling. Dia berjalan dimuka bumi, sedangkan bumi dan langit
miliknya Allah SWT. Ketahuilah, bahwa mata kanan Dajjal itu ibarat buah anggur.” 1

Rumusan Masalah

a. Definisi Dajjal
b. Hadits yang menceritakan tentang Dajjal
c. Hubungan Dajjal dengan ad-Dukhaan
Tujuan
a. Mengetahui Siapa Dajjal
b. Mengetahui Hadits yang menceritakan tentang Dajjal
c. Mengetahui Hubungan Dajjal dengan ad-Dukhaan
PEMBAHASAN

1
Muhammad Nashiruddin Al-Albani,Nabi Isa AS VA Dajjal, Jakarta: Pustaka Azzam, 2017. Hlm. 10-11

2
A. Pengertian Dajjal

Dajjal menurut bahasa Arab adalah dajala: dajlan- dujlan artinya berbohong, menipu dan
mengaku-ngaku. Maka dia merupakan penipu dan pembohong. 2

Dajjal(ad-Dajjal), kadang juga disebut al-Masih ad-Dajjal, adalah nama sebutan bagi
salah satu tanda akan datangnya hari kiamat. Dajjal, yang arti katanya adalah pendusta. 3
Digambarkan dalam beberapa hadits dari berbagai riwayat(Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ahmad
dan lain-lainnya) sebagai seorang laki-laki yang berkulit merah, berambut kasar, bermata
satu(karena mata kanannya buta), pada keningnya ada tanda kafir, memiliki kekuatan dan
kekuasaan yang luar biasa(seperti dapat menghidupkan orang mati), mempropagandakan
kekafiran dan kemusyrikan, dengan memamerkan berbagai macam kemewahan duniawi, para
pengikutnya terdiri dari kaum yahudi, para wanita dan anak-anak haram(hasil hubungan yang
tidak sah), dalam waktu singkat (40 hari 40 malam) dapat menguasai dunia kecuali Mekkah dan
Madinah, akan tetapi kemudian dibunuh oleh Isa al-Masih.

Dalam kitab-kitab karangan orang Nasrani, Dajjal digambarkan sebagai setan dengan
segala sifatnya yang akan menjadi musuh Allah pada hari kiamat, seorang raja yang akan muncul
pada akhir zaman yang akan mempersatukan umat manusia bersama-sama dengan Bani Israil,
dan tagut(penguasa yang lalim) dari kabilah dan yang berkuasa di Jerussalem, yang akan
ditumpas oleh nabi Isa dan bala tentaranya.

Kata Dajjal sama sekali tidak disebutkan dalam Al-quran. Al-quran hanyalah mencantumkan
yakjuj dan Makjuj, yaitu pada surat al-Kahfi:94(Demikian akan terjadi, ketika Yakjuj dan Makjuj
dilepaskan dan akan datang menyerbu dari setiap ketinggian dan dari puncak gelombang lautan).
Tetapi berdasarkan isyarat hadits yang menyatakaan bahwa barangsiapa yang membaca sepuluh
ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat al-kahfi akan selamat dari atau serangan Dajjal,
dapat disimpulkan bahwa Dajjal dan Yakjuj dan

Makjuj adalah dua nama untuk bangsa bangsa itu-itu juga. Kata Dajjal untuk menggambarkan
propaganda keagamaan mereka yang merusak ajaran Islam, sedangkan kata Yakjuj Makjuj untuk
menggambarkan kekuatan dan kekuasaan mereka dalam bidang kekayaan material dan politik.
2
Husain Abdul Hamid Nil. Tsalatsah Yumtazhiruhum al-Alam edisi terjemahan Tiga Manusia yang Ditunggu Dunia.
2005. Hlm. 101
3
Ibnu Hajar Al-Asqoni. Fathul Bari. Darul Marifah. 1379 H. Hlm. 13/91

3
Sebagian ulama menjelaskan bahwa Dajjal, yang dalam al-Quran disebut Yakjuj dan
Makjuj( kedua-duanya berasal dari akar kata yang sama, yaitu ajja yang berarti cepat langkahnya
ataau sesuatu yang menjadi api yang menyala-nyala), menunjuk kepada suatu bangsa di Timur,
atau semua bangsa yang mendiami bagian utara Asia dan Eropa. Kata-kata ini ada pula yang
mengaitkannya dengan orang-orang Barat yang datang menjajah ke dunia Timur.

Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa Dajjal itu berbeda dengan Yakjuj dan
Makjuj, kedua-duanya akan muncul dalam wujud yang berbeda, sebagai tanda akan datangnya
Hari Kiamat. Mereka umumnya memahami hadis-hadis tersebut secara harfiah, sehingga
gambaran mereka tentang Dajjal itu adalah sebagaimana yang digambarkan dalam hadits-hadits
di atas.4

B. Hadist Dajjal

‫ا َ َل‬F‫ ق‬: ‫ا َ َل‬F‫ ق‬.َ‫ َرة‬F‫ا هُ َر ْي‬FFَ‫ْت َأب‬


ُ ‫ ِمع‬F‫ َس‬:‫ال‬F َ F‫ ق‬.َ‫ل َمة‬F‫بي َس‬ ِ ‫ ع َْن يَحْ َي ع َْن َأ‬, ُ‫ َح ّد ثَنا َ َشيْباَن‬.‫ َح َّد ثَنَا َ حُ َسيْنُ بْنُ مث َح َّم ٍد‬.‫َح َّد ثَنِي مث َح َّم ُد بْنُ َرافِ ٍع‬
‫ ِة‬Fّ‫ ُل ْال َجن‬F‫ هُ ِم ْث‬F‫هُ يَ ِجي ُء َم َع‬Fّ‫ َو ُر َوإن‬F‫ ِإنَّهُ أ ْع‬: ُ‫ ه‬F‫وْ َم‬FFَ‫هُ نَبِ ٌي ق‬Fَ‫ا َ َح ّدث‬F‫ ِديْثا َ م‬F‫اَ ِل َح‬F‫ َع ِن ال َّد ج‬,‫ َأالَ ُأ ْخبِ ُر ُك ْم‬:‫صل َي هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَم‬
َ ِ‫َر ُسْؤ ُل هللا‬
ُ‫ تُ ُك ْم بِ ِه َك َما أ ْن َذ َر بِ ِه نُو ٌح قَوْ َمه‬, ْ‫ َوإنّي ْأن َذر‬, ‫ فَلَّتِي يَقُوْ ُل إنّهَا ْال َجنّةُ ِه َي النّا ُر‬,‫ار‬
ِ ّ‫ َوالن‬.

Terjemahan : Muhammad bin Rafi’menceritakan kepadaku : Husein bin Muihammad


menceritakan kepada kami, Syaiban menceritakan keapada kami dari Yahya, dari Abu Salamah,
dia berakata : Aku mendengar Abu Hurairah berakata,”Rasulullah SAW bersabda, ‘Maukah aku
beritahukan keapaqda kalian suatu hal mengenai Dajjal yang belum pernah di kabarakan oleh
seorang Nabi pun kepada kaumnya? Sesungguhnya dia (Dajjal) itu nuta sebelah matanya, dan
sesungguhnya dia datang dengan sesuatu seperti surge dan Neraka. Yang di katakannya surga itu
adalah neraka. Dan sungguh aku memperingatkan kalian akan hal itu sebagaimana Nuh
memperingatkan kaumnya akan hal itu. “

Adapun redaksi dari hadist lain dengan makna yang berbeda

Terjemahan :

4
Harun Nasution dan kawan-kawan. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan. Hlm. 218-219

4
Dari Zuhair bin Harb menceritakan kepadaku, Affan menceritakan kepada kami, Abdul
Warits menceritakan kepada kami dari Syu’aib bin Alhab Habb, dari Anas bin Malik, dia
berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Dajjal itu matanya buta, di antara kedua matanya tertulis
Kafir. Kendian beliau mengejanya, ‘kaaf huruf fa ‘raa ‘setiap muslim bias membacanya’”

Dari An Nawas bin Sam’an, dia berkata, “Pada suatu pagi, rasulullah SAW menyebut
tentang Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya, sampai0sampai kami mengirannya
berada di sekelompok pohon kurma. Lalu ketika kami pergi kearahanya, beliau mengetahui hal
itu pada kami, maka beliau pun bertanya, mengapa kalian’ kami menjawab, ‘wahai rasulullah!
Engkau pernah menyebut tentang Dajjal pada suatu pagi, dan engkau melirihkan dan
mengeraskan suara hingga kami mengirannya ada di sekelompok pohon kurma.

Beliau pun bersabda, ada selain Dajjal yang lebih aku khawatirkan pada kalian, karena
bila dia muncul dan aku berada di tengah-tengah kalian, maka aku yang akan melawannya dan
melindungi kalian. Tapi bila dia muncul dan aku sudah tidak ada di tengah-tengah kalian, maka
setiap orang adalah pembela dirinya sendiri, dan Allah adalah penggantiku atas setiap muslim.
Sesungguhnya dia (Dajjal itu) adalah pemuda berambut keriting, matanya menonjol, seqakan-
akan aku menyerupakannya dengan Abdu Al ‘Uzah bih Qhatan. Barang siapa di antara kalian
yang melihatnya, maka hendaklah dia membaca permulaan surah Al-Kahfih. Sesungguhnya dia
akan muncul di jalannan antara Syam dan Irak, lalu dia banyak membuat kerusakan di kanan
dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian.

Kami bertanya, ‘Wahai Rasullulah! Berapa lama dia tinggal di bumi?’ Rasulullah SAW
menjawab,’ empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari
seperti sepekan, dan hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian. “kami bertanya lagi,’ wahai
Rasulullah! Tentang satu hari yang seperti setahun itu, apakah cukupkah bagi kami sholat
sehari?’. Beliau menjawab tidak, tapi perkirakanlah kadarnya’. Kami bertanya lagi, Wahai
Rasulullah! Bagaiman kecepatannya di bumi?’ Beliau menjawab,’ seperti hujan yang di iringi
angin. Dia mendatangi orang-orang dan menyeru mereka, lalu mereka mempercayainnya dan
menerimanya. Lalu dia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, dan langit pun
menurunkan hujan, dia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dan bumi
pun mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka kembali di sore hari dengan
punuk yang panjang kantong susu yang berisi dan lebar. Kemudian dia mendatangi orang-orang

5
(lainnya) lalu menyeru mereka, namun mereka menolak perkataanya, maka dia pun berpaling
meniggalkan mereka, lalu serta merta terjadi kegersangan dan mereka pun tidak memiliki harta.
Kemudia dia melewati tempat reruntuhan, laliu dia berkata kepadanya, ’Keluarkan harta
simpanan mu’. Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan. Kemudian dia
memanggil seorang pemuda belia, dia menebasnya dengan pedang lalu memotongnya menjadi
dua bagian yang dipisahkan sejauh satu lemparan tombak, lalu dia (Dajjal) memanggilnya,
maka dia (pemuda itu) pun datang sambil memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa.
Ketika dia seperti itu, Allah mengutus Isa putra Maryam. Lalu Isa turun di menara putih
disebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua baju berwantek za’faran seraya meletakkan
kedua tangannya pada sayap dua malaikat. Bila dia menundukkan kepala, air menetes dan bila
dia mengangkat kepala keringat bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau
nafasnyakecuali mati, dan bau nafasnya adalah sejauh mata memandang. Lalu Isa mencari
Dajjal hingga menemukannya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Kemudian Isa putra Maryam
didatangi oleh suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Lalu dia mengusap waja mereka
dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka disurga. Ketika merekla seperti itu, Allah
mewahyukan kepada Isa’Sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada
seorang pun yang bias memerangi mereka, karena itu bentengilah hamba-hamba-Ku ke Thur’.
kemudian Allah mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj, dan mereka pun keluar dari segala penjuru
mereka datang dengan cepat. Lalu yang terdepan melintas Tabarih dan meminum semua yang
ada padanya. Kemudian yang belakang melintas lalu berkata,’Tadi disini ada
airnya’.Nabiyullah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang
dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian saat ini. Lalu
Nabiyullah Isa dan para sahabatnya berdoa, lalu Allah mengirimkan cacing dileher mereka, lalu
mereka mati seperti matinya satu jiwa. Kemudian Isa dan para sahabat turun ke bumi, dan tidak
ada satu sejengkal pun melainkan telah dipenuhin oleh bangkai dan bau busuk mereka. Lalu Isa
dan para sahabatnya berdoa kepada Allah, lalu Allah mengirimkan burung seperti leher unta.
Burung itu membawa mereka dan membawa mereka seperti yang dikendaki Allah. Kemudian
Allah mengirimkan hujan kepada mereka, dimana tidak ada rumah dari bulu maupun tanah
yang dapat menghalanginya. Hujan itu membasuh bumi hingga meninggalkan seperti genangan.
Kemudian dikatakan kepada bumi,’Tumbuhkanlah buah-buahan mu dan kembalikannlah
keberkahanmu’. Maka saat itu orang-orang dapat makan dari pohon delima dan bernaung

6
dengan kuilitnya. Sementara itu(ternak) juga diberkahi sampai satu ekor unta mencukupi
sekelompok manusia, satu ekor sapi perahan bias mencukupi satu kabilah manusia, dan satu
ekor kambing perahan bias mencukupi satu marga manusia. Ketika mereka seperti itu, tiba-tiba
Allah mengirimkan angina sepoi-sepoi, lalu (angina itu) merasuk kebawah ketiak mereka, lalu
mencabut nyawa mukmin dan muslim, maka tersisalah manusia-manusia yang buruk, mereka
melakukan hubungan badan secara terang-terangan, seperti keledai kawin. Maka atas mereka
itulah kiamat terjadi.”5

Keterangan Hadist:

Al-Qadhi berkata, “hadits-hadits yang disebutkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya
ini mengenai kisah Dajjal adalah hujjah mazhab ahlul haq mengenai kebenaran dan
keberadaannya, dan bahwa Dajjal itu adalah makhluk tersendiri, dengan itu Allah menguji para
hambaNya. Allah memberinya kemampuan dalam berbagai hal dari kekuasaan-kekuasaan Allah
Ta’ala, yaitu berupa menghidupkan kembali lelaki yang telah dihidupkannya, memunculkan
perhiasan-perhiasan dunia, kesuburan, surga, neraka, sungai, ketundukkan kandungan bumi
kepadanya, perintahnya kepada langit untuk menurunkan hujan lalu hujan pun turun, dan
perintahnya kepada bumi agar menumbuhkan tanaman lalu tanaman pun tumbuh . Semua itu
terjadi karena taqdir dan kehendak Allah Ta’ala. Kemudian setelah itu Allah Ta’ala
melemahkannya, sehingga dia tidak mampu membunuh lelaki itu maupun lainnya, dan
perintahnya dibatalkan, lalu dibunuh Isa As, dan Allah meneguhkan orang-orang yang beriman.

Demikian madzhab Ahlu Sunnah, semua ahli hadits dan ahli fikih serta ahli nazhar, ini
berbeda dengan mereka yang mengingkarinya dari kalangan Khawarij, Jahmiyyah dan sebagian
mu’tazilah. Ini juga berbeda dengan Al Bukhari al mu’tazili dan orang-orang yang sependapat
dengannya yang menyatakan bahwa dia benar-benar ada, akan tetapi yang mengaku khayalan-
khayalan yang tidak ada hakikatnya. Mereka menyatakan, jika memang benar maka tidak akan
bertentangan dengan mukjizat-mukjizat para nabi. Ini kekeliruan dari mereka semua, karena
dajjal tidak mengaku sebagai nabi sehingga apa yang dimilikinya berperan sebagai
pembenarannya, akan tetapi dia mengaku sebagai tuhan.

5
Imam An Nawawi. Syarah Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Azzam. 2011. Hlm. 340-346

7
Dengan pengakuannya itu dia sebagai pendusta yang ditunjukkan oleh bentuk perihalnya,
dan keberadaan dalil-dalil yang menunjukkan akan terjadinya itu, juga ditunjukkan oleh
kekurangan bentuknya, dimana dia tidak mampu menghilangkan kebutaan pada sebelah
matanya, dan tidak mampu menghilangkan bukti kekufurannya yang tertulis diantara kedua
matanya. Berdasarkan dalil-dalil ini dan yang lainnya, tidak ada yang terpedaya olehnya kecuali
segolongan manusia untuk mememnuhi kebutuhan sisa hidup, atau sekedar membela diri karena
takut siksaannya.

Karena dajjal merupakan fitnah yang sangat besar yang mencengangkan akal,
membingungkan logika, dan berlalu dengan cepat dalam segala perkara, dimana dia tidak
berdiam lama yang memungkinkan orang-orang lemah untuk mercermati perihalnya, dalil-dalil
yang menyatakan pasti kejadiannya, dan memikirkan kekurangannya, sehingga dia dibenarkan
oleh orang yang membenarkannya dalam kondisi itu. Karena itulah para nabi semua manusia
dari fitnahnya, dan mereka mengingatkan tentang kekurangannya dan bukti-bukti kebathilannya.
Adapun orang-orang yang mendapat petunjuk, mereka tidak terpedaya olehnya, dan tidak tertipu
dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya berdasarkan dalil-dalil yang mendustakannya,
yaitu berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka mengenai perihalnya. Karena itulah dia
mengatakan kepada orang yang dibunuhnya kemudian dihidupkannya kembali,”Tidak ada yang
bertambah padamu kecuali semakin bertambah yakin.” Demikian akhir perkataan Al-Qadhi.

(Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Al Masih


Dajjal buta sebelah matanya yang kanan, matanya seperti anggur mencuat). Lafazh
diriwayatkan dengan huruf hamzah dan tanpa huruf hamzah, keduanya benar. Lafazh huruf
hamzah artinya: yang menonjol/mencuat da nada cahayanya. Penjelasan semua ini telah
dikemukakan pada kitab keimanan, demikian juga keterangan penyingkronan kedua riwayatnya.

Sabda beliau SAW (di antara kedua matanya tertulis kafir’. Kemudian beliau
mengejanya ,’kaaf huruf fa’raa’ setiap muslim bias membacanya’.). Dalam riwayat lainnya
dicantumkan: (yang bias dibaca oleh setiap mukmin yang bias baca tulis atau pun tidak).
Pendapat yang benar dianut oleh para ulama peneliti, bahwa penafsiran “tulisan” itu adalah
sebagaimana zhahirnya, dan itu adalah benar-benar tulisan yang dijadikan Allah padanya sebagai
tanda diantara tanda-tanda yang memastikan kekufurannya, kedustaan dan kebathilannya. Allah
Ta’ala menampakkannya bagi setiap muslim, baik yang mengerti baca tulis maupun tidak, dan

8
Allah menyembunyikannya dari orang-orang yang dikehendaki kesengsaraannya dan
terfitnahnya, dan itu tidaklah mustahil.

Sabda beliau SAW( bersamanya ada surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan
surganya adalah neraka). Dalam riwayat lain disebutkan: (dua sungai). Dalam riwayat lainnya
lagi disebutkan: (air dan api). Para ulama mengatakan, bahwa ini termasuk fitnah yang
dengannya Allah menguji para hamba-Nya untuk mengukuhkan yang benar dan menggugurkan
yang bathil, kemudian mempermalukannya dan menampakkan kelemahannya kepada manusia.6

C. Hubungan Dajjal dengan Dukhaan

Hipotesis tentang eratnya hubungan Dajjal dengan datangnya asap ad-Dukhaan diperkuat
oleh beberapa hadits yang lain yaitu hadits tentang fenomena Ibnu Shayyad dan surah ad-
Dukhaan, serta hadits tentang para pengikut dajjal yang wajahnya” seperti perisai yang dipukuli”
yang mungkin disebabkan oleh paparan asap panas ad-Dukhaan.

Hadits tentang ibnu Shayyad

Hipotesis bahwa Dajjal akan mengalami cacat(kebetulan dan bengkak tubuh sampai
bekas bengkaknya membentuk tulisan KAFIR di dahinya) ketika terkena Asap Global ad-
Dukhaan didasarkan pada hadits tentang Ibnu Shayyad. Dimana dalam hadits tersebut Rasulullah
ingin menguji Ibnu Shayyad, apakah dia termasuk Dajjal atau bukan, yaitu dengan menanyainya
tentang perkara ad-Dukhaan.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Umar ibnul Khathtab r.a pernah pergi
bersama Rasulullah saw, dalam suatu rombongan menuju Ibnu Shayyad, sehingga Rasulullah
menemuinya sedang bermain bersama anak-anak didekat benteng Bani Maghalah yang ketika itu
dia(Ibnu Shayyad) hampir dewasa. Ibnu Shayyad tidak tahu sehingga tiba-tiba Rasulullah saw
menepuk punggungnya, kemudian beliau bertanya kepadanya,”Apakah Anda bersaksi bahwa
saya utusan Allah?” Maka Raslulullah saw tidak menghiraukannya, lalu beliau mengatakan,”
Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah bertanya lagi kepadanya,”Bagaimana
pendapatmu?”Ibnu Shayyad menjawab,”Saya sedang didatangi oleh orang yang benar tapi juga
berdusta”. Rasulullah saw berkata kepadanya,”Kau mencampuradukkan persoalan.” Kemudian

6
Ibid. hlm. 353-356

9
Rasulullah saw. Bertanya kepadanya,”Aku menyembunyikan sesuatu.”Ibnu Shayyad
menjawab,”Dukhaan(Asap). ” lalu Rasulullah saw. Mengatakan.”Enyahlah kau!kamu tidak akan
bias menjawab.” Kata Umar ibnul Khathtab,”Izinkanlah saya memenggal lehernya.” Rasulullah
saw menjawab,”Jika benar di Dajjal, kamu tidak akan bias mengalahkannya, dan jika dia bukan
Dajjal maka percuma kamu membunuhnya.”(H.R Muslim)

Dalam hadits yang lain, Imam Ahmad dalam Musnad-nya meriwayatkan bahwa Abu
Dzar r.a berkata,”Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya(Ibnu Shayyad),’Sesungguhnya saya
menyembunyikan sesuatu kepadamu.’ Dia (Ibnu Shayyad) berkata,’Engkau menyembunyikan
bagian depan hidung dan mulut kambing serta ad-dukh(asap)kepadaku.’Kata Abu Dzar ia(Ibnu
Shayyad)hendak mengucapkan ad-dukhaan(asap global) tetapi tidak dapat, lalu ia mengatakan
ad-dukh ad –dukh.”

Yang dimaksud dengan ad-Dukhaan disini adalah firman Allah dalam Al-Quran surah
ad-Dukhaan ayat 10-11,”Maka tungguhlah pada hari ketika langit membawa kabut(dukhaan)
yang tampak jelas, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.”

Maksud dari hari dalam ayat 10 diatas adalah hari yang dijelaskan pada ayat 16,
yaitu,”(ingatlah)pada hari(ketika)kami menghantam mereka dengan keras(al-Bathsyah al-
Kubra). Kami pasti memberi balasan.”(ad-Dukhaan:16). Walaupun Ibnu Shayya bukanlah
Dajjal, tetapi terdapat hikmah dari hadits diatas, yaitu Rasulullah saw mengetahui kelemahan
Dajjal dengan menakut-nakuti dengan ayat-ayat Allah berupa datangnya Asap Global ad-
Dukhaan. Jadi, perkara ad-Dukhaan inilah yang sangat ditakuti Dajjal.

Hadits tentang pengikut Dajjal yang Wajahnya Bengkak.

Rasulullah saw bersabda,”Dajjal keluar di bumi bagian timur yang disebut Khurasan. Ia
ditakuti oleh beberepa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”(H.R Imam
Ahmad)

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pengikut dajjal ada yang mempunyai wajah
seperti perisai yang dipukuli? Peristiwa apa yang menyebabkan wajah seperti itu. Secara fisik
wajah seperti itu bisa dikatakan sebagai wajah yang pernah mengalami pembengakakan,

10
inflamasi, akibat paparan sesuatu yang mampu merusak kulit wajah sehingga terdapa jaringan
parut(bekas luka/bekas bengkak).7

Daftar Pustaka

An Nawawi Imam. Syarah Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Azzam. 2011

7
Wisnu Sasongko. Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat. Jakarta: Gema Insani. Cet ke-1. 2008. Hlm.347-349

11
Harun Nasution dan kawan-kawan. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Husain Abdul Hamid. Tsalatsah Yumtazhiruhum al-Alam edisi terjemahan Tiga Manusia yang
Ditunggu Dunia. 2005

Ibnu Hajar al-Asqoni. Fathul Bari. Darul Marifah. 1379 H

Muhammad Nashiruddin al-Albani. Naibi Isa AS VS Dajjal. Jakarta: Pustaka Azzam. 2017

Sasongko Wisnu. Armageddon 2: antara petaka dan rahmat. Jakarta: Gema Insani cet ke-1. 2008

12

Anda mungkin juga menyukai