Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN BUDI PEKERTI

NAMA : AMANDA PUTRI DEWI

NO : 04

KELAS : XII AKL A

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DAN BUDI PEKERTI

NAMA : ADELIA SEPTIYA WARDANI

NO : 02

KELAS : XII AKL A

1. Imam Mahdi
Dalam Bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang
yang mendapat petunjuk". Dengan demikian Imam Mahdi adalah pemimpin yang telah
diberi petunjuk oleh Allah SWT. Kehadiran Imam Mahdi ini telah termaktub dalam
beberapa hadis.
Imam al-Mahdi merupakan sosok yang akan muncul di akhir zaman. Imam al-Mahdi
berperan untuk menguasai seluruh bangsa Arab sebagaimana Nabi SAW bersabda
dalam hadis yang diriwayatkan oleh at Tirmizi:
"Dunia tidak akan berlalu pergi sehinggalah bangsa Arab akan dikuasai oleh seorang
lelaki dari kalangan ahli baitku yang namanya bersamaan dengan namaku."
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan
kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya
harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat
semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.”
Sementara itu hadis lainnya menerangkan ciri-ciri fisik Imam Mahdi. Rasulullah
bersabda:
"Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia
akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana keadaan
bumi sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur
tujuh tahun." (Hadis Hasan, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abi
Sa'id Al Khudri).
Dari beberapa hadis tersebut, dapat dipahami beberapa ciri Imam Mahdi, yaitu:
- Berasal dari keturunan keluarga Nabi Muhammad SAW.
- Ia akan menguasai bangsa Arab atau seluruh dunia Islam menurut sebagian penafsiran.
- Namanya sesuai dengan nama Rasulullah dan ayahnya. Artinya namanya kemungkinan
adalah Muhammad bin Abdullah.
- Berkening lebar
- Berhidung panjang dan mancung.
Kondisi Dunia Ketika Dipimpin Imam Mahdi
1. Muncul Saat Tampak Kerusakan di Bumi
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku
ketika banyak terjadi perselisihan antar manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi
bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR. Ahmad).
2. Muncul di Madinah Setelah Kematian Seorang Pemimpin
Rasulullah bersabda: "Akan terjadi suatu perselisihan ketika wafatnya seorang khalifah.
Maka keluarlah seorang laki-laki dari penduduk Madinah dan ia lari ke Mekah. Lalu
datanglah kepadanya orang-orang yang berasal dari penduduk Mekah, dan mereka
membawa laki-laki itu dengan paksa kemudian membai'atnya antara sudut Kakbah
dengan maqam Ibrahim." (Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Ummu Salamah.
Riwayat Ibn Abi Syaibah dan Thabrani dalam Al Ausath)
3. Imam Mahdi datang setelah munculnya Dajal
Pada beberapa riwayat menerangkan bahwa Imam Mahdi datang setelah Dajal datang
ke bumi. Dajjal adalah manusia keturunan Adam A.S. yang memiliki kekuatan luar biasa.
Dajjal mengacaukan manusia dan menyebarkan fitnah kecuali kota Mekkah dan
Madinan yang tidak bisa dimasuki.
4. Diikuti dengan turunnya Nabi Isa A.S
Setelah Imam Mahdi datang ke bumi maka diikuti oleh munculnya Nabi Isa AS. Imam
Mahdi dan Nabi Isa AS akan perang melawan kedzaliman yang dilakukan Dajjal. Allah
telah menjajinkan kemenangan terhadap Imam Mahdi dan Nabi Isa AS, sebagaimana
dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran),
dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian
kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR
Muslim).

2. Dajjal

Dajal (bahasa Arab: ‫ ال ّدجّال‬ad-Dajjāl) adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang
akan muncul menjelang kiamat. Dajal dituturkan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian)
terbesar dan tidak hadir ujian yang terbesar selain itu.
Pengahabisan para nabi sebelum Nabi Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal
kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal adalah
seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya.
Menurut hadits Dajal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kirinya, memiliki rambut
keriting dan lebat.[14] Sedangkan argumen lain mengatakan mata kanannya yang buta.
[15] Dia memiliki perawakan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, buta sebelah
matanya.[16][17]
Tertulis ditengah dua mata Dajal ‫( ك ف ر‬Kaf-Fa-Ra gunanya kafir) yang bisa dibaca oleh
orang buta aksara.[18][19] Periwayat hadist lain mengatakan, dia terlihat sedang muda,
berbadan mulia, persangkaan kemerah-merahan. Dia seorang pemuda posturnya
gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta,
dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal serupa
dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di 100 tahun
Jahiliyah).
Keluarnya Dajal merupakan tanda kiamat mulia akan segara tiba, yang dimulai pada
masa kaum muslimin sedang memiliki kekuatan mulia dan keluarnya dia adalah untuk
mengalahkan kekuatan tersebut. Sebelum Dajal keluar, manusia diuji dahulu dengan
kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya hujan dan musnahnya pepohonan selama
tiga tahun berulang-ulang, binatang ternak pun menjadi mati.
Menurut penjelasan hadits bahwa Dajal akan muncul dari arah timur dari negeri Persia,
dinamakan Khurasan. Ibnu Katsir bercakap bahwa munculnya Dajal adalah dari
Ashbahan (Isfahan) dari daerah yang dinamakan Yahudiyah. Kemunculan Dajal baru
terlihat jelas ketika dia sampai di suatu tempat selang Irak dan Syam.

3. Yajuj dan Majuj

Ya’juj dan Ma’juj (Arab: ‫ يأجوج ومأجوج‬Yaʾjūj wa-Maʾjūj) adalah dua suku yang telah
muncul pada akhir zaman ini. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan
penghancur kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang melawan Nabi Isa
beserta pasukannya di bukit Thursina. Kemunculan suku ini merupakan salah satu tanda
besar kiamat yang sedang terjadi saat ini, mereka berkedok menjadi Organisasi Massa
atau biasa disingkat Ormas.
Ya'juj dan Ma'juj berasal dari bahasa Arab. Ya'juj yang berakar kata "ujaaj" ( ‫ )ُأ َجا ٌج‬yang
berarti mengering kemudian mengeras, dan satu lagi dari kata "al ajj" ( ُّ‫ )اَأْلج‬yang artinya
ketika musuh datang dengan cepat sekali, sedangkan Ma`juj berasal dari kata "maaja" (
‫اج‬
َ ‫ ) َم‬yang berarti goncang. Sedangkan menurut Abu Hatim, ma'juj berasal dari maaja,
yaitu kekacauan. ma'juj berasal dari mu'juj, yaitu malaja. Namun, menurut pendapat
yang sahih, Ya'juj dan Ma'juj bukan isim musytaq, melainkan isim 'Ajam dan Laqab
(julukan). Setiap dari akar kata ini memiliki kesesuaian dengan sifat kaum Ya`juj dan
Ma`juj tersebut.
Menurut para ulama, jadi Ya'juj dan Ma'juj memiliki arti mengering dan mengeras
secara natural dan ketika mereka datang dengan cepat serta tergesa-gesa, membuat
keadaan goncang kemudian tidak ada orang yang sanggup menghadapi mereka, maka
harus lari dari mereka.
Sifat mereka dikatakan sangat keras, kasar, biadab, sombong, gigih, senang berperang,
merampok, membunuh, merusak, memperkosa korbannya dan mereka tidak menyukai
umat (bangsa) selain mereka sendiri. Kesombongan mereka digambarkan dalam sebuah
hadits Nabi Muhammad, ketika mereka telah berhasil membunuh seluruh penduduk
bumi, maka mereka melemparkan anak panah dan tombak keatas awan, kemudian
mereka beranggapan bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit (para
malaikat), karena anak panah dan tombak mereka kembali dengan berlumuran darah.

4. Harut dan Marut

Harut dan Marut adalah dua nama yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan juga dikenal
dalam kisah-kisah umat terdahulu. Kisah kedua sosok ini sempat diceritakan dalam Al-
Qur’an, tepatnya pada surah al-Baqarah ayat 102. “Dan mereka mengikuti apa yang
dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa
Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir
kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil,
yakni Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang
pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir.’ Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dan istrinya.”
Jikalau dilihat secara tekstual, maka Harut dan Marut adalah dua orang malaikat, dan
apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babilonia, yakni Harut dan
Marut. Pendapat ini dipegang oleh imam Qatadah sebagaimana dikutip oleh imam at-
Thabari, “Mereka berdua adalah malaikat. Mereka turun untuk menegakkan hukum di
tengah manusia (Tafsir ath-Thabari [2]: 420).
Dari keterangan-keterangan tersebut, pendapat paling kuat adalah pandangan yang
mengatakan bahwa mereka adalah dua orang malaikat. Dalam Majmu’ Fatawa wal
Maqalat Mutanawwi’ah (8:115) diterangkan bahwa “para ulama berbeda pendapat
dalam hal ini. Yang paling rajih, Harut dan Marut adalah dua malaikat yang turun untuk
menguji dan mengetes manusia.”
Tujuan Harut dan Marut Turun Ke Dunia
Tujuan utama mereka turun ke dunia adalah memperlihatkan hakikat sihir kepada
warga Babilonia agar mereka tidak diperdaya oleh setan dengan segala tipu muslihat
sihir. Namun pada akhirnya, ajaran keduanya diselewengkan dan peringatan mereka
tidak dihiraukan yang berakibat pada kekacauan.

Namun patut diperhatikan, sebagian besar kisah Harut dan Marut tersebut berdasarkan
riwayat israiliyyat. Kisah yang beredar tentang keduanya, bahwa mereka adalah
malaikat yang dihukum oleh Allah kemudian mereka melakukan zina, mabuk dan
membunuh, semuanya itu merupakan kisah israiliyat yang tidak boleh diyakini. Ini
merupakan pandangan Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir [1]: 360).
Berkenaan dengan tujuan utama Harut dan Marut turun ke dunia, imam al-Qurthubi
dalam tafsirnya mengatakan bahwa mereka merupakan dua malaikat yang menjelaskan
bahaya sihir sebagai ujian fitnah bagi manusia. Dan bagi Allah, lanjut al-Qurthubi, sangat
berhak untuk menguji hamba-Nya menurut kehendak-Nya sebagaimana Dia telah
menguji Thalut.
Namun perlu dipahami, meskipun Harut dan Marut mengajarkan hakikat sihir, bukan
berarti sihir dibolehkan. Karena sihir pada saat itu diajarkan sebagai ujian dan dengan
tujuan agar dihindari, tidak diamalkan. Imam at-Thabari berkata, “Mengetahui ilmu sihir
itu tidak berdosa, sama seperti tidak berdosanya seseorang yang melihat cara membuat
minuman keras, memahat patung. Letak dosa itu manakala ia mengamalkan dan
mempraktikkannya.” Wallahu a’lam.
5. a) Surga

Semua umat Islam pasti ingin masuk surga. Surga adalah balasan luar biasa yang
disediakan Allah Swt untuk hamba yang dicintai-Nya dan taat kepada perintah-Nya.
Mengutip dari buku "Surga yang Allah Janjikan" yang ditulis Ibnul Qayyim al-Zaujiyyah,
berikut ini nama-nama surga dan para penghuninya yang ada dalam Al-Quran:
1. Surga Firdaus
Surga Firdaus adalah surga yang paling tinggi. Asal kata Firdaus adalah bustan yang
artinya kebun. Ad-dhahak berpendapat Firdaus adalah taman yang dipenuhi pepohonan
dan berudara sejuk. Serta hakikatnya Firdaus adalah kebun dengan segala sesuatu yang
ada di dalamnya.
Ada beberapa ayat yang menyebutkan nama surga ini, yaitu pada surah Al-Kahfi ayat
107 dan Al-Mukminun ayat 9 – 11.
Berikut ini bunyi Q.S Al-Kahfi ayat 107 beserta artinya.
ِ ْ‫ات ْالفِرْ دَو‬
١٠٧- ً‫س نُ ُزال‬ ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
ْ ‫ت َكان‬
ُ َّ‫َت لَهُ ْم َجن‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka
adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (QS. Al-Kahfi ayat 107)
Oleh sebab itu, surga Firdaus akan dihuni oleh mereka yang khusuk dalam ibadahnya.
2. Surga ‘Adn
Surga 'Adn berasal dari kata iqamah wad dawam, artinya tinggal untuk selamanya. Salah
satu ayat yang menyebutkan surga ini yaitu Q.S. At-Taubah ayat 72 yang berbunyi:
ٌ ‫ت َع ْد ٍن َو ِرضْ َو‬
َ‫ان ِّمن‬ ِ ‫ت تَجْ ِري ِمن تَحْ تِهَا اَأل ْنهَا ُر خَ الِ ِدينَ فِيهَا َو َم َسا ِكنَ طَيِّبَةً فِي َجنَّا‬ٍ ‫ت َجنَّا‬ ِ ‫َو َع َد هّللا ُ ْال ُمْؤ ِمنِينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
٧٢- ‫هّللا ِ َأ ْكبَ ُر َذلِكَ ه َُو ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬
Artinya: Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan
mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya,
dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di Surga 'Adn. dan keridoan Allah adalah
lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. At-Taubah ayat 72)
Surga ’Adn diperuntukkan bagi umat Islam yang melakukan perbuatan baik, sabar,
berinfak dengan harta yang dimilikinya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
3. Surga Al-Na’im
Jannatun Na'im memiliki arti taman kenikmatan. Barang siapa yang berhasil masuk
dalam surga na'im akan dipenuhi segala kenikmatan baginya. Dari mulai nikmat makan
minum, pakaian, wewangian, pandangan tempat tinggal serta seluruh nikmat lahir dan
batin yang tidak pernah dirasakan di dunia.
Nama surga ini juga disebutkan dalam Al-Quran tepatnya di surah Luqman ayat 8 – 9.
Berikut bunyi ayat dan artinya:
٩- ‫ خَالِ ِدينَ فِيهَا َو ْع َد هَّللا ِ َحقّا ً َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‬-٨- ‫ات النَّ ِع ِيم‬
ُ َّ‫ت لَهُ ْم َجن‬ ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh,
bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan, kekal mereka di dalamnya. Sebagai
janji Allah yang benar dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Luqman:
8-9)
4. Surga Al-Ma’wa
Jannatul Ma'wa artinya tempat tinggal. Di mana dalam surga tersebut terdapat burung
hijau yang membumbungkan jiwa para syuhada'. Serta di surga ini pula bersemayam
jiwa-jiwa para syahid. Dan Atha' mengatakan bahwa di surga itu Jibril dan para malaikat
bertempat tinggal.
Ayat Al-Quran yang menyebutkan nama surga ini salah satunya Q.S. An-nazi'at ayat 40-
41 yang berbunyi:
‫س ع َِن ْالهَ َو ٰى‬ َ ‫َوَأ َّما َم ْن َخافَ َمقَا َم َربِّ ِه َونَهَى النَّ ْف‬
Artinya: "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya." (Q.S. An-nazi’at ayat 40)
‫فَِإ َّن ْال َجنَّةَ ِه َي ْال َمْأ َو ٰى‬
"Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya)." (Q.S. An-nazi’at ayat 41)
5. Surga Darussalam
Darussalam adalah rumah keselamatan. Di mana Allah akan memberi keselamatan bagi
pada penghuninya. Ayat yang menyebutkan nama surga ini salah satunya Surat Yunus
ayat 25:
ِ ‫َار ال َّسالَ ِم َويَ ْه ِدي َمن يَ َشا ُء ِإلَى‬
٢٥- ‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِ ٍيم‬ ِ ‫َوهّللا ُ يَ ْدعُو ِإلَى د‬
Artinya: Allah menyeru (manusia) ke Dar as-Salam (surga) dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (Q.S. Yunus: 25)
Surga ini menjadi tempat kembali orang yang kuat iman dan Islamnya, memperhatikan
ayat Allah, dan beramal saleh.
6. Surga Darul Muqamah
Darul Muqamah adalah tempat tinggal yang abadi. Merupakan surga untuk orang yang
senantiasa bersyukur kepada Allah. Arti Darul Muqamah yaitu tempat tinggal orang
yang tidak pernah lelah dan tidak merasa lesu. Nama surga ini disebutkan dalam Q.S.
Fatir ayat 35:
٣٥- ٌ‫صبٌ َواَل يَ َم ُّسنَا فِيهَا لُ ُغوب‬ َ َ‫الَّ ِذي َأ َحلَّنَا دَا َر ْال ُمقَا َم ِة ِمن فَضْ لِ ِه اَل يَ َم ُّسنَا فِيهَا ن‬
Artinya: Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunianya-Nya,
di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu. (Q.S. Fatir: 35)
7. Surga al-Maqamul Amin
Nama surga selanjutnya yaitu al-Maqamul Amin, yaitu tempat yang aman. Surga ini
adalah tempat yang menyatukan semua sifat aman. Aman dari kehancuran, aman dari
kekurangan dan kesulitan. Surga ini menjadi tempat bagi orang yang bertakwa.
Sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Ad-Dukhan ayat 51 yang berbunyi:
٥١- ‫ين‬ ٍ ‫ِإ َّن ْال ُمتَّقِينَ فِي َمقَ ٍام َأ ِم‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman.
(Q.S. Ad-Duhkan: 51)
8. Surga Khuldi
Surga Khuldi yang diartikan sebagai rumah keabadian karena penghuninya tidak akan
meninggalkannya sama sekali. Surga ini diperuntukkan bagi orang yang taat terhadap
perintah Allah dan menjauhi larangannya. Surga Khuldi disebutkan dalam salah satu
ayat Al-Quran yaitu di Q.S. Al-Furqan ayat 15 sampai 16.
‫ لَهُ ْم فِيهَا َما يَشَاُؤ ونَ خَالِ ِدينَ َكانَ َعلَى‬-١٥- ً‫صيرا‬ ِ ‫َت لَهُ ْم َج َزاء َو َم‬ ْ ‫ك خَ ْي ٌر َأ ْم َجنَّةُ ْال ُخ ْل ِد الَّتِي ُو ِع َد ْال ُمتَّقُونَ َكان‬
َ ِ‫قُلْ َأ َذل‬
١٦- ً‫ك َو ْعداً َمسُْؤوال‬ َ ِّ‫ َرب‬-
Artinya: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah
dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembal
bagi mereka?” Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang
mereka kekal (di dalamnya). (hal itu) adalah janji Tuhanmu yang patut dimohonkan
(kepada-Nya). (Q.S. Al-Furqan ayat 15 – 16).
b) Neraka
Seorang muslim hendaknya mengetahui nama-nama neraka yang telah Allah siapkan
pada hari akhir. Ancaman neraka disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur'an. Allah
Ta'ala mengabarkan gambaran neraka berikut calon penghuninya agar manusia
dapat mengambil pelajaran. Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬sendiri pernah jatuh pingsan
ketika mendengar penjelasan Jibril tentang neraka dan penghuninya. Berikut nama-
nama neraka berikut calon penghuninya yang bersumber dari Al-Qur'an.
1. Neraka Jahanam
Neraka pertama dikenal dengan nama Jahanam. Neraka ini merupakan tingkat
tertinggi dan memiliki dasar yang sangat dalam. Neraka Jahanam merupakan
tempat bagi para pelaku dosa besar dan tidak pernah bertaubat atas dosa-
dosanya. Selain itu, neraka Jahanam juga menjadi tempat bagi orang-orang
munafik dan durhaka kepada Allah. Neraka Jahanam pernah disebutkan dalam Al
Qur’an Surat Al Hijr ayat 43-44. "Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar
tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut setan) semua. Jahanam
memiliki 7 pintu. Tiap pintu tersebut (ditetapkan) untuk golongan tertentu dari
mereka." (QS Al Hijr: 43-44)
2. Neraka Lazha
Nama neraka berikutnya adalah neraka Lazha. Neraka Lazha merupakan neraka
yang memiliki api menyala-nyala di dalamnya. Neraka ini adalah tempat bagi
para makhluk yang suka berdusta dan berpaling dari ajaran agama. Neraka Lazha
disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al Ma’arij ayat 15. "Sekali-kali tidak dapat,
sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak."

3. Neraka Huthamah
Nama neraka selanjutnya adalah Huthamah. Neraka Huthamah merupakan
neraka yang menjadi tempat bagi orang-orang yang suka berbicara buruk seperti
mengumpat, mencela dan berprasangka buruk. Selain itu, neraka ini juga
menjadi tempat bagi orang yang tidak mau bersedekah dan tidak membayar
zakat. Dalam Al-Qur'an penjelasan tentang neraka Huthamah terdapat pada
Surat Al Humazah ayat 4-6. "Sekali-kali tidak. Sesungguhnya dia benar-benar
akan dilempar ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa itu Huthamah? Yaitu
api (disediakan) Allah yang dinyalakan, dan (naik) sampai ke hati."(QS Al
Humazah: 4-6)
4. Neraka Sa'ir
Neraka berikutnya adalah neraka Sa'ir. Neraka Sa’ir merupakan tempat bagi
orang-orang yang memakan harta anak yatim, hingga memakan harta yang
bukan haknya. Neraka ini dijelaskan dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya orang-
orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka). (QS An-Nisa: 10)
5. Neraka Jahim
Neraka Jahim merupakan tempat bagi orang-orang musyrik dan menyekutukan
Allah Yang maha Esa. Penjelasan neraka Jahim terdapat dalam Al-Qur'an: "Dan
diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat. Dan
dikatakan kepada mereka, 'Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu
sembah." (QS As Syu’araa: 91-92)
6. Neraka Saqar
Neraka Saqar merupakan tempat bagi orang-orang munafik yang tidak menaati
perintah dari Allah. Penjelasan Neraka Saqar terdapat pada Al-Qur’an Surat Al-
Muddatsir ayat 26-27: "Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu adalah
tidak meninggalkan dan tidak membiarkan."
7. Neraka Wail
Neraka selanjutnya adalah neraka Wail. Neraka Wail merupakan tempat bagi
orang-orang yang berlaku curang dalam berdagang seperti mengurangi
timbangan, hingga mencari untung berlipat dari kegiatan berdagangnya. Neraka
ini tercantum dalam Al Qur’an surat Al Muthaffifin ayat 1-3. "Celakalah bagi
orang-orang yang curang, yaitu orang orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar untuk orang
lain, mereka menguranginya."
8. Neraka Hawiyah
Neraka Hawiyah merupakan tingkatan neraka yang paling rendah. Penghuninya
adalah orang-orang yang memiliki amalan sedikit atau ringan timbangan amal
baiknya. Neraka Hawiyah diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al Qori’ah ayat 8-11.
"Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat
kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan tahukah kamu apakah itu neraka
Hawiyah? Yaitu api yang sangat panas." Baca Juga: 8 Tingkatan Neraka,
Rasulullah Pernah Pingsan Saat Diberitahu Jibril Allahu A'lam (rhs) copy link 24
Shares Hadits of The Day Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu
wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi
Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan

Anda mungkin juga menyukai