Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

YA’JUJ DAN MA’JUJ


Dosen Pengampu : Saipuddin, S. Pd.I,M.Ag

Kelompok II

1. Samsusilawarni (2020409017)
2. Andi Musyarrafah (2020409024)
3. Inda (2020409014)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVESITAS AL - ASYARIAH MANDAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang
kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Polewali, 29 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ya’juj dan Ma’juj................................................................ 3
B. Sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj................................................................. 4
C. Lokasi Ya’juj dan Ma’juj...................................................................... 4
D. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj............................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak hadis-hadis yang menerangkan tanda-tanda tibanya akhir
zaman sebagai nubuwatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
sebelum terjadinya Hari kiamat yang menjelaskan keprihatinan Nabi terhadap
akibat yang akan menimpa umatnya dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam
tulisan ini hanya akan disinggung beberapa hadis yang berkaitan dengan objek
kajian, yaitu munculnya Ya'juj wa Ma'juj dan al-Masih ad-Dajjal serta akibat-
akibat yang ditimbulkannya.
Rasulullah dalam penglihatan kenabiannya telah memberikan
peringatan bahwa dalam perjalanan sejarahnya umat Islam akan melewati
suatu periode yang disebut: Sa'ah yang artinya 'titik waktu, yang dalam bahasa
Inggris disebut momen. Akan tetapi bila kita renungkan hadis-hadis mengenai
akhir zaman, ternyata kata sa'ah merupakan sebuah sinyalemen krusial berupa
bencana.
Bencana yang akan menimpa umat manusia pada umumnya, termasuk
umat Islam sebelum terjadinya Hari Kiamat. Memang kata sa'ah juga
disebutkan alquran dengan pengertian Kiamat. Pada masa sa'ah itu terjadi hal-
hal yang tingkat kegawatannya sangat serius. Kejadian itu menurut Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah munculnya al-Masih ad-Dajjal.
Fitnahnya Dajal adalah fitnah yang paling besar, Nabi pun
mengajarkan kepada umatnya agar pada tiap salat berdoa kepada Allah Azza
wa Jalla untuk diselamatkan dari fitnahnya Dajal, yaitu: "Ya Allah, aku mohon
perlindungan Engkau dari fitnahnya al-Masih ad-Dajjal".
Selanjutnya diterangkan pula dalam Hadits bahwa setiap Nabi
memperingatkan umatnya terhadap fitnah Dajal. Dari beberapa fitnah sebagai
pertanda yang akan datang di akhir zaman yakni akan dikeluarkannya Dajal
dan Ya'juj wa-Ma'juj. Di mana Dajal disebutkan berulang kali dalam hadis,
sedangkan Ya'juj wa-Ma'juj bukan saja disebutkan dalam hadis, tetapi juga di
dalam alquran, kita temui dalam Surat al-Kahfi ayat 94 sebagai berikut:

1
Artinya: mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj
itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah
Kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat
dinding antara Kami dan mereka?"
Dan dalam Surah al-Anbiya ayat 96 yang artinya:
Artinya: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan
mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”
Kedua ayat alquran tersebut dengan sangat jelas memberitahukan
kepada kita bahwa pada waktu alquran diturunkan sosok Ya'juj dan Ma'juj
sudah ada, hanya saja mereka masih 'terpenjara'. Dari pemaparan di atas akan
diulas lebih jauh hadis yang dari kitab hadis Imam Bukhori tentang isyarat
Rasulullah tentang akan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj ditengah-tengah
kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ya’juj dan Ma’juj?
2. Bagaimana sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj?
3. Di mana lokasi Ya’juj dan Ma’juj?
4. Kapan kemunculan Ya’juj dan Ma’juj?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ya’juj dan Ma’juj


Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku yang akan muncul pada akhir
zaman. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan
penghancur kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang melawan
Nabi Isa beserta pasukannya di bukit Thursina. Kemunculan suku ini
merupakan salah satu tanda besar kiamat menurut keyakinan umat Muslim.
Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, dan
Kitab Kejadian umat Kristen. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak
mitologi dan cerita rakyat di banyak negara, di antaranya adalah legenda
rakyat Britania Raya dan Irlandia.
Ya'juj dan Ma'juj berasal dari bahasa Arab. Ya'juj yang berakar kata
ٌ ‫ )ُأ َج‬yang berarti mengering kemudian mengeras, dan satu lagi dari
"ujaaj" (‫اج‬
kata "al ajj" (‫ )اَأْل ُّج‬yang artinya ketika musuh datang dengan cepat sekali,
sedangkan Ma`juj berasal dari kata "maaja" (‫اج‬8
َ 8‫ ) َم‬yang berarti guncang.
Sedangkan menurut Abu Hatim, Ma'juj berasal dari maaja, yaitu kekacauan.
Ma'juj berasal dari mu'juj, yaitu malaja. Namun, menurut pendapat yang
sahih, Ya'juj dan Ma'juj bukan isim musytaq, melainkan isim 'Ajam dan Laqab
(julukan). Setiap dari akar kata ini memiliki kesesuaian dengan sifat kaum
Ya`juj dan Ma`juj tersebut.
Menurut para ulama, jadi Ya'juj dan Ma'juj memiliki arti mengering
dan mengeras secara natural dan ketika mereka datang dengan cepat serta
tergesa-gesa, membuat keadaan guncang kemudian tidak ada orang yang
sanggup menghadapi mereka, maka harus lari dari mereka.
Sifat mereka dikatakan sangat keras, kasar, biadab, sombong, gigih,
senang berperang, merampok, membunuh, merusak, memperkosa korbannya
dan mereka tidak menyukai umat (bangsa) selain mereka sendiri.
Kesombongan mereka digambarkan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad,
ketika mereka telah berhasil membunuh seluruh penduduk bumi, maka mereka
melemparkan anak panah dan tombak ke atas awan, kemudian mereka

3
beranggapan bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit (para
malaikat), karena anak panah dan tombak mereka kembali dengan berlumuran
darah

B. Sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj


Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka
memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka
adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka
turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara
dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah
warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan
dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari
bibinya, dia berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhotbah dalam
keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan
tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh
sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya,
dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat
yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)

C. Lokasi Ya’juj dan Ma’juj


Dalam Surah Al-Kahf bahwa Raja Zdulqornain, dalam sebuah
perjalanannya sampai di suatu tempat di antara dua gunung. Dia menemukan
suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum itu mengadukan kepadanya
bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Ya'juj dan Ma'juj dan
mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka
dari kejahatan Ya'juj dan Ma'juj. Kemudian Zdulqornain memenuhi
permintaan mereka.
Menurut Alquran Ya'juj dan Ma'juj diisolasi di antara dua gunung oleh
pasukan Zdulqornain beserta kaum yang terpencil yang meminta bantuan
kepadanya. Mereka meminta Zdulqornain untuk membuat dinding pembatas,
agar kedua suku tersebut tidak keluar dan membuat kekacauan kembali,
namun pada akhirnya mereka akan berhasil keluar dari dinding pembatas itu.

4
1. Asia Barat
Menurut Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di, Ya'juj Ma'juj berada
di belakang pegunungan Qoqaz (Kaukasus). Memang ada yang
berpendapat bahwa pegunungan inilah yang merupakan “benteng”
dimaksud. Deretan pegunungan ini memanjang tanpa celah dari laut Hitam
hingga laut Kaspia sepanjang lebih dari 1.200 km. Kecuali pada bagian
kecil dan sempit yang disebut celah Darial (terletak di negara Georgia)
sepanjang kurang lebih 100 meter. Pada bagian celah itulah diduga
penghalang dari Ya`juj dan Ma`juj itu dibangun.
Ada juga yang menyatakan, keberadaan tembok tersebut telah
tenggelam dan sampai saat ini berada di Azerbaijan dan Armenia, tepatnya
di pegunungan yang sangat dan tinggi serta keras. Ia berdiri tegak seolah-
olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum
pada peta-peta Islam ataupun Rusia, terletak di Republik Georgia.
2. Asia Tengah
Menurut Al-Lajnah Ad-Da`imah, mereka tinggal di benua Asia
bagian utara Cina. Sedangkan menurut Syaikh bin Baz berkata mengenai
lokasi, dia menjawab mereka ada di arah timur dan mereka adalah Bangsa
At-Turk (Mongol) adalah termasuk ke dalam bangsa itu juga.
Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir "The Holy Qur’an" menuliskan
bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara,
ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama
antara Turkestan ke India dengan kordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini
bernama "Buzghol-Khana" dalam bahasa Turki, orang Arabnya
menyebutnya dengan nama "Bab al Hadid", sedangkan Persia
menyebutnya "Dar-i-Ahani", dan Cina menamakannya "Tie-Men-Kuan"
yang semuanya memiliki arti "Pintu Gerbang Besi".
Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu
berlapis besi itu dalam perjalanannya ke India pada abad ke-7. Tidak jauh
dari sana ada sebuah danau yang dinamakan Iskandarkul. Sallam salah
seorang staf peneliti dari kekhalifahan Abassiah yang dipimpin oleh al-

5
Watsiq Billah dan Ibnu Bathuthah menyatakan hal yang sama bahwa
lokasi ini di berada di Asia Tengah.
Pada tahun 842 Kekhalifahan Abbasiyah, al-Watsiq Billah,
bermimpi bahwa dinding pembatas yang mengurung kedua suku itu
hancur, karena mimpi itulah ia mengutus sebuah tim ekspedisi yang
dipimpin oleh Sallam salah seorang staf peneliti ke gerbang besi tadi,
untuk mengetahui keadaan dinding itu dan lokasinya. Al-Watsiq
menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu.
Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya
besar. Disebutkan dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-
Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137
meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang
dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa. Kisah
lain menyebutkan Sallam melihat pegunungan yang terpisah oleh lembah.
Luas lembah sekitar 150 meter dan lembah ini ditutup tembok berpintu
besi sekitar 50 meter. Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita
Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu
besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke
pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka
mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di
dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya’juj dan
Ma’juj itu.
Ya'juj dan Ma'juj sering mengganggu, menyerbu, membunuh,
suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu
daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada
Zdulqornain. Zdulqornain kemudian menggiring (mengusir) mereka ke
sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.
Menjelang kiamat nanti, pintu gerbang itu akan berhasil dijebol oleh
mereka, kemudian mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai mereka
bertemu dengan Nabi Isa al-Masih dan umatnya.

6
Dalam bukunya al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam
pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang
pernah melihat Ya’juj dan Ma’juj. Mereka mengaku pernah melihat
gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup
melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat
kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian
Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-
Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail
hasil penelitiannya kepada Khalifah. Pada Perang Dunia II, konon
Winston Churchill, pemimpin Inggris, melihat gerbang besi itu.
Ibnu Bathuthah menuturkan dalam Kitab Rahlat Ibnu Bathuthah
pegunungan Ya’juj dan Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina.
Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di
sebelah Barat Laut China adalah daerah-daerah Rusia.
Dalam versi lain, disebutkan para arkeolog menemukan benteng
tersebut pada awal abad ke-15 M di belakang Jeihun dalam ekspedisi
Balkh dan disebut sebagai Bab al-Hadid (Pintu Besi) di dekat Tarmidz.
Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan Jerman
Slade Verger. Arkeolog Spanyol, Klapigeo, pada 1403 M, pernah diutus
oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng.
Bab al Hadid adalah jalan penghubung antara Samarkand dan India.

ُ‫ا ُم بْن‬8‫ش‬َ ‫ َّدثَنَا ِه‬8‫الُوا َح‬88َ‫اح ٍد ا ْل َم ْعنَى َوا ِح ٌد َواللَّ ْفظُ اِل ْب ِن َبشَّا ٍر ق‬
ِ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ َبشَّا ٍر َو َغ ْي ُر َو‬
َ ‫ث َأبِي ه َُريْ َرةَ عَنْ النَّبِ ِّي‬
ُ ‫لَّى هَّللا‬8‫ص‬ ِ ‫ ِدي‬8‫ع ِمنْ َح‬8 ٍ ِ‫ا َدةَ عَنْ َأبِي َراف‬8َ‫ةَ عَنْ قَت‬8َ‫ َّدثَنَا َأبُو ع ََوان‬8‫َع ْب ِد ا ْل َملِ ِك َح‬
ْ ‫ا َل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْم‬88َ‫هُ ق‬8َ‫ادُوا يَ ْخ ِرقُون‬88‫و ٍم َحتَّى ِإ َذا َك‬8
‫ار ِجعُوا‬ ْ 8َ‫هُ كُ َّل ي‬8َ‫ا َل يَ ْحفِ ُرون‬88َ‫ ِّد ق‬8‫الس‬
َّ ‫لَّ َم فِي‬8‫س‬
َ ‫َعلَيْ ِه َو‬
ِ ‫ َغ مُ َّدتَ ُه ْم َوَأ َرا َد هَّللا ُ َأنْ يَ ْب َعثَ ُه ْم َعلَى النَّا‬8َ‫ش ِّد َما َكانَ َحتَّى ِإ َذا بَل‬
‫ا َل‬88َ‫س ق‬ َ ‫ست َْخ ِرقُونَهُ َغدًا فَيُ ِعي ُدهُ هَّللا ُ َكَأ‬
َ َ‫ف‬
َ‫ ِه ِحين‬8ِ‫هُ َك َهيَْئت‬8َ‫ا َل فَيَ ْر ِجعُونَ فَيَ ِجدُون‬88َ‫تَ ْثنَى ق‬8‫اس‬ ْ ‫ا َء هَّللا ُ َو‬8‫ش‬ َ ْ‫ست َْخ ِرقُونَهُ َغدًا ِإن‬ َ َ‫ار ِج ُعوا ف‬ ْ ‫الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْم‬
‫ َها ِم ِه ْم فِي‬8‫س‬ ِ ‫اس ِم ْن ُه ْم فَيَ ْرمُونَ ِب‬ُ َّ‫ر الن‬8 ُّ ِ‫ستَقُونَ ا ْل ِميَاهَ َويَف‬ ْ َ‫س َفي‬
ِ ‫تَ َر ُكوهُ فَيَ ْخ ِرقُونَهُ فَيَ ْخ ُر ُجونَ َعلَى النَّا‬
ْ َ‫ َما ِء ق‬8‫الس‬
ً‫ َوة‬8‫س‬ َّ ‫ا َمنْ ِفي‬88َ‫ض َو َعلَ ْون‬ ِ ‫ا َمنْ فِي اَأْل ْر‬88َ‫ ِّد َما ِء فَيَقُولُونَ قَ َه ْرن‬8‫بَةً بِال‬8‫ض‬ َّ ‫ ُع ُم َخ‬8‫ َما ِء فَت َْر ِج‬8‫الس‬
َّ
ِ ‫اب اَأْل ْر‬
‫ض‬ َّ ‫ ِد ِه ِإنَّ َد َو‬888َ‫س ُم َح َّم ٍد بِي‬ُ ‫اِئ ِه ْم فَيَ ْهلِكُونَ فَ َوالَّ ِذي نَ ْف‬888َ‫ا فِي َأ ْقف‬888ً‫ث هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْم نَ َغف‬
ُ ‫َوعُلُوًّا فَيَ ْب َع‬
ٌ ‫ ِر‬8‫نٌ َغ‬8‫س‬
ْ‫ا نَ ْع ِرفُهُ ِمن‬88‫يب ِإنَّ َم‬ ٌ ‫ ِد‬8‫ َذا َح‬8‫سى َه‬
َ ‫يث َح‬ َ ‫ش َك ًرا ِمنْ لُ ُحو ِم ِه ْم قَا َل َأبُو ِعي‬ َ ‫ش َك ُر‬ْ َ‫س َمنُ َوتَ ْبطَ ُر َوت‬ ْ َ‫ت‬
‫َه َذا ا ْل َو ْج ِه ِم ْث َل َه َذا‬

7
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar
dan lainnya, maknanya sama sedangkan teksnya milik Ibnu Basyar,
mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Abdul
Malik telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari
Abu Rafi' dari hadis Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam
tentang dinding (yang dibangun Dzulqarnain) beliau bersabda: "Setiap hari
mereka (Ya`juj dan Ma`juj) menggalinya, sehingga ketika dinding itu
hampir mereka menembusnya, pemimpinnya mengatakan: Sekarang
pulanglah kalian, karena esok hari kalian pasti bisa menembusnya! tetapi
Allah mengembalikannya seperti semula. dan keesokan harinya, ketika
Allah hendak mengutus mereka kepada manusia, pemimpin mereka
berkata: Sekarang pulanglah kalian, karena esok hari kalian akan
merobohkannya jika Allah menghendaki" ia mengucapkan insya Allah."
Beliau bersabda: "Pulanglah mereka dan mendapatinya seperti keadaannya
semula saat mereka tinggalkan lalu mereka merobohkannya dan
menyerang orang-orang, lalu mereka meminum air dan berlarilah orang-
orang menghindari mereka, mereka pun melepaskan anak panah ke langit
dan seketika itu juga panah tersebut berlumuran darah. Lantas mereka
berkata: "Kita telah menaklukkan penduduk bumi dan menguasai yang
berada di langit secara paksa." Lalu Allah mengirim ulat pada tengkuk
mereka, demi Zat yang jiwaku ada dalam tangannya, sesungguhnya
hewan-hewan bumi menjadi gemuk, gesit dan sangat berterima kasih
karena daging-daging mereka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib,
kami hanya mengetahuinya dari sanad ini seperti ini.

D. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj


Ketika pada masanya, Suku Ya'juj dan Ma'juj akan berhasil
menghancurkan dinding besi pembatas yang telah dibangun oleh Zdulqornain,
mereka akan turun dari pegunungan dengan cepat dan tergesa-gesa, mereka
sudah tidak sabar untuk membuat kerusakan di muka bumi. Disebutkan pula
bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat
kerusakan.

8
Ketika mereka berhasil mencapai Danau Tabriyah, Palestina, mereka akan
meminum sampai habis air danau tersebut, karena banyaknya populasi
mereka, sehingga orang terakhir yang berhasil mencapai danau itu akan
berkata, "Sungguh dahulu di sini masih ada airnya."
Dalam hadis An-Nawwas bin Sam’an disebutkan bahwa Allah
memberitahukan kepada Isa akan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj yang tidak ada
seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah memerintahkan Isa untuk
menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya'juj dan Ma'juj
seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” Pada
akhirnya mereka tewas setelah Isa memohon pertolongan kepada Allah
melalui ulat-ulat yang menyerang semua leher kedua suku tersebut.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


ۤ ‫ْأ‬ ‫ْأ‬
َ ‫ا ع َٰلى اَ ْن تَجْ َع‬Oً‫ك خَ رْ ج‬
‫ل بَ ْينَـنَا‬O ِ ْ‫قَا لُوْ ا ٰي َذا ْالقَرْ نَي ِْن اِ َّن يَ جُوْ َج َو َم جُوْ َج ُم ْف ِس ُدوْ نَ فِى ااْل َ ر‬
َ Oَ‫ ُل ل‬O‫لْ نَجْ َع‬Oَ‫ض فَه‬
‫َوبَ ْينَهُ ْم َس ًّدا‬

qooluu yaa zal-qornaini inna ya-juuja wa ma-juuja mufsiduuna fil-ardhi fa hal


naj'alu laka khorjan 'alaaa ang taj'ala bainanaa wa bainahum saddaa

"Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Ya'juj dan Ma'juj itu


(sekelompok manusia) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami
membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara
kami dan mereka?""

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 94)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ْ ‫فَ َما ا ْسطَا ُع ۤوْ ا اَ ْن ي‬


‫َّظهَرُوْ هُ َو َما ا ْستَطَا ُعوْ ا لَهٗ نَـ ْقبًا‬

fa masthoo'uuu ay yazh-haruuhu wa mastathoo'uu lahuu naqbaa

9
"Maka mereka (Ya'juj dan Ma'juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat
(pula) melubanginya.""

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 97)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ْض َّونُفِ َخ فِى الصُّوْ ِر فَ َج َمع ْٰنهُ ْم َج ْمعًا‬ َ ‫  َوتَ َر ْكنَا بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم يَوْ َمِئ ٍذ يَّ ُموْ ُج فِ ْي بَع‬

wa taroknaa ba'dhohum yauma-iziy yamuuju fii ba'dhiw wa nufikho fish-


shuuri fa jama'naahum jam'aa

"Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) berbaur antara
satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami
kumpulkan mereka semuanya,"

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 99)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


ۤ
ْ ‫َح ٰتّى اِ َذا فُتِ َح‬
ٍ ‫ت يَْأجُوْ ُج َو َمْأجُوْ ُج َوهُ ْم ِّم ْن ُكلِّ َح َد‬
َ‫ب يَّ ْن ِسلُوْ ن‬

hattaaa izaa futihat ya-juuju wa ma-juuju wa hum ming kulli hadabiy


yangsiluun

"Hingga apabila (tembok) Ya'juj dan Ma'juj dibukakan dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi."

(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 96)

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ibnu Katsir menerangkan bahwa mereka adalah dari keturunan Adam
dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa
Turki yang diisolir oleh tembok/benteng tinggi yang dibangun oleh
Zdulqornain. Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar
jumlahnya, perbandingannya adalah 1: 999, antara manusia umumnya dengan
Ya'juj dan Ma'juj. Mereka disebutkan sebagai mayoritas penghuni neraka, dan
kedua suku ini disebutkan telah ada dekat pada masa Nabi Musa berdakwah.
Abdullah bin ‘Amr berkata bahwa salah seorang dari mereka tidak akan mati
kecuali ia telah memiliki keturunan sejumlah seribu atau lebih.
Walaupun mereka dari jenis manusia, namun mereka memiliki sifat
khas yang berbeda dari manusia pada umumnya. Ciri utama mereka adalah
perusak dan jumlah mereka yang sangat besar, sehingga ketika mereka turun
dari gunung seakan-akan seperti air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara
dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah
warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.

B. Saran
Aktualisasi dalam kehidupan sekarang adalah semakin banyaknya
kerusakan di muka bumi, adalah sebagai isyarat bahwa Ya'juj dan Ma'juj akan
keluar ke permukaan bumi, dan semakin dekatnya hari kiamat. Oleh itu,
segala macam kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera dibasmi dan
segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi
malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan
kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi hanya menimpa semua penduduk
yang berada di tempat itu.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://asysyariah.com/mengenal-yajuj-dan-majuj/

http://www.lampuislam.org/2013/09/mengenal-yajuj-dan-majuj.html

http://www.darussalaf.or.id/tafsir/yajuj-dan-majuj-bangsa-perusak-dan-kebinasaannya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Yakjuj_dan_Makjuj

https://indy4012.wordpress.com/2012/05/24/yajuj-dan-majuj/

12

Anda mungkin juga menyukai