Disusun Oleh :
Mahfudh Purbo Jati (2204016050)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Tafsir Ayat Akidah yang berjudul “DABBAH”.
Adapun makalah ini “Tafsir Ayat Tentang Dabbah” ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan banyak pihak, sehingga dapat
melancarkan proses pembuatan makalah ini.
A. Latar Belakang
Al-Quran juga merupakan sumber dari segala macam ilmu, apapun
itu nasib buruk sepanjang waktu. Oleh karena itu, para ulama dari waktu
ke waktu berusaha menafsirkan Al-Qur'an sesuai dengan kondisi
zamannya, tetapi tetap berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Diantara
pembahasan yang terdapat didalam Al-Qur’an terdapat salah satu tema
yang selalu dibahas ialah Dabbah, bahkan ada perdebatan tentang kalimat
Dabbah tersebut. Pembahasan dalam Al-Quran berisi dua belas surat dan
empat belas ayat, umumnya adalah Dabbah diartikan sebagai binatang
melata. Padahal, pada umumnya Al-Qur'an memiliki makna yang sedikit
berbeda di setiap ayatnya, yaitu semua jenis binatang makhluk yang
bergerak dan hidup serta hewan di muka bumi.
َدٓاب َّ ًة لَهُ ۡم َاخ َۡر ۡجنَا عَلَهۡي ِ ۡمالۡ َق ۡو ُل َوقَ َع ِا َذا َو
يُ ۡو ِقنُ ۡو َن اَل اِب ٰ يٰ ِتنَا ااَك ن ُۡوا لنَّ َاس َا َّن تُلَك ِ ّ ُمه ُۡۙم ااۡل َ ۡر ِض ِّم َن
“Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor
dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka,
bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat
Kami,” (QS. An-Naml: 82).
Tidak hanya itu ada salah satu hewan yang akan muncul yaitu
Dabbah. Kemunculan hewan ini juga akan menjadi pertanda datangnya
hari kiamat. Sebagaimana dari salah satu riwayat hadis;”Sesungguhnya
pertanda yang muncul (menjelang kiamat) ialah terbitnya matahari dari
Barat dan munculnya binatang melata (Dabbah) menemui manusia pada
waktu Dhuha. Mana saja dari keduanya yang lebih dulu terjadi, maka
tidak lama sesudah itu yang lainnya pun segera terjadi.”(HR.Abu Dawud
dan Ibnu Majah).
PEMBAHASAN
A. Definisi Dabbah
Dabbah adalah binatang yang disebut akan muncul sebagai salah
satu tanda kiamat. Dabbah merupakan binatang aneh yang sebelumnya
tidak pernah terlihat di Bumi. Tak ada yang tahu bentuk dari dabbah.
Bahkan sebagian ulama mengungkapkan sosok dabbah dalam ciri yang
berbeda.
Beberapa ulama menyatakan bahwa Dabbah adalah anak unta yang
disapih dari induk unta itu sendiri. Hal ini mengacu pada hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al
Ghifari bahwa Rasulullah SAW. bersabda menyinggung tentang sosok
dabbah, di antaranya yakni: "Mereka tidak menggembalakannya,
melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan magam (rukun Yamani
dan Maqam Ibrahim)."
Hal ini juga dijelaskan dalam surah An-Nur ayat 45;
ُ ْ َّم ْن فَ ِمهْن ُ ْم َّم ۤا ٍ ۚء ِّم ْن َد ۤاب َّ ٍة لُك َّ َخلَ َق َواهّٰلل ب َ ْط ِن ٖ ۚه عَىٰل ي َّ ْميِش
َّم ْن َو ِمهْن ُ ْم ِر ْجلَنْي ِۚ عَىٰل ي َّ ْميِش ْ َّم ْن َو ِمهْن ُ ْم ْ َا ْرب َ ۗع ٍ عَىٰٓل ي َّ ْميِش
خَي ْ لُ ُق ُ قَ ِد ْي ٌر يَش ْ ٍء لُك ِ ّ عَىٰل اهّٰلل َ ِا ّن يَشَ ۤا ُءۗ َما اهّٰلل
Artinya;”Allah menciptakan setiap dabbah dari Alma’i. Diantara mereka
(Dabbah) itu ada yang berjalan atas perutnya, dan diantara mereka ada
yang berjalan diatas dua kaki dan diantara mereka ada yang berjalan atas
empat kaki. Allah menciptakan yang dia kehendaki dan sesungguhnya
Allah menentukan atas tiap sesuatu”.
Dapat disimpulkan bahwa Dabbah ini bisa berjalan diatas perutnya,
diatas dua kaki maupun empat kaki tergantung kehendak dan ketentuan
Allah SWT.
Disebutkan bahwa Rasulullah ﷺmenceritakan perihal binatang itu.
Beliau bersabda : "Binatang itu muncul tiga kali. Pertama kali muncul
ialah di daerah pedalaman, dan kisah kemunculannya tidak sampai
kepada penduduk kota (yakni Mekah). Lalu ia bersembunyi dalam masa
yang cukup lama. Kemudian ia muncul lagi di lain waktu di daerah yang
tidak terlalu dalam sehingga beritanya tersiar di kalangan semua
penduduk daerah pedalaman dan sampai pula kepada penduduk kota,
yakni Mekah." Kemudian Rasulullah ﷺbersabda: Ketika manusia
sedang berada di masjid yang paling besar kesuciannya dan paling
dimuliakan oleh Allah yaitu Masjidil Haram dalam keadaan tenang, tiba-
tiba muncullah binatang itu di antara rukun (Yamani) dan Maqam
Ibrahim seraya mengeluarkan suara lenguhan dan mengibaskan
kepalanya menepiskan debu yang ada di kepalanya. Maka orang-orang
pun bubar meninggalkannya menuju ke berbagai arah, sendiri-sendiri dan
berbondong-bondong. Dan yang tinggal hanyalah segolongan kaum
mukmin, mereka merasa yakin bahwa diri mereka tidak berdaya terhadap
kekuasaan Allah. Maka binatang itu mulai mengecap mereka sehingga
bersinarlah wajah mereka, dan menjadikan wajah mereka seakan-akan
bintang yang bercahaya. Lalu hewan itu pergi mengembara ke seantero
dunia, tiada seorang pun yang dapat mengejarnya dan tiada seorang pun
yang melarikan diri selamat darinya.
َدٓاب َّ ًة لَهُ ۡم َاخ َۡر ۡجنَا عَلَهۡي ِ ۡمالۡ َق ۡو ُل َوقَ َع ِا َذا َو
يُ ۡو ِقنُ ۡو َن اَل اِب ٰ يٰ ِتنَا ااَك ن ُۡوا لنَّ َاس َا َّن تُلَك ِ ّ ُمه ُۡۙم ااۡل َ ۡر ِض ِّم َن
Tafsir Jalalain
1. Surat An-Nur ayat 45
ُ ْ َّم ْن فَ ِمهْن ُ ْم َّم ۤا ٍ ۚء ِّم ْن َد ۤاب َّ ٍة لُك َّ َخلَ َق َواهّٰلل ب َ ْط ِن ٖ ۚه عَىٰل ي َّ ْميِش
َّم ْن َو ِمهْن ُ ْم ِر ْجلَنْي ِۚ عَىٰل ي َّ ْميِش ْ َّم ْن َو ِمهْن ُ ْم ْ َا ْرب َ ۗع ٍ عَىٰٓل ي َّ ْميِش
خَي ْ لُ ُق ُ قَ ِد ْي ٌر يَش ْ ٍء لُك ِ ّ عَىٰل اهّٰلل َ ِا ّن يَشَ ۤا ُءۗ َما اهّٰلل
“Allah menciptakan semua jenis hewan dari air. Sebagian
berjalan dengan perutnya, sebagian berjalan dengan dua kaki, dan
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.”
(Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan) maksudnya
makhluk hidup (dari air) yakni air mani (maka sebagian dari hewan
itu ada yang berjalan di atas perutnya) seperti ulat dan binatang
melata lainnya (dan sebagian berjalan dengan dua kaki) seperti
manusia dan burung (sedangkan sebagian yang lain berjalan
dengan empat kaki) seperti hewan liar dan hewan ternak. (Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu).
KESIMPULAN
Iman kepada hari akhir terkait erat dengan iman kepada Allah. Keyakinan
akan kemaha-adilan Allah akan dapat diterima dengan mengimani hari akhir.
Tidak mungkin seseorang akan dapat memahami keadilan Allah yang sempurna
tanpa mengimani adanya hari akhir ini. Karena itu, iman kepada hari akhir
merupakan pilar iman yang utama setelah iman kepada Allah. Hal ini terbukti
dengan disebutnya iman kepada hari akhir selalu berurutan dengan iman kepada
Allah, baik dalam al-Quran maupun dalam hadis Nabi.