PENDAHULUAN
ِق وا
ُ اس تَ ب ُ َِن لِيَ ْب لُ َو ُك ْم يِف َم ا آت ٰ ًو لَ ْو َش اءَ اللَّ هُ جَلَ َع لَ ُك ْم أ َُّم ة...…
ْ َاك ْم ۖ ف ْ َو احِ َد ًة َو لَ ك َ
)48 : ون (املائدة ُ َف ُي نَ بِّ ئُ ُك ْم مِب َ ا ُك ْن تُ ْم فِيهِ خَت ْ تَ ل
َ ِف ً ِات ۚ إِىَل اللَّ هِ َم ْر ِج عُ ُك ْم مَج
يع ا ِ ا خْلَ ْي َر
ان بين اسرائيل تفرقت اثنتني وسبعني ملة وتفرقت اميت على ثالث وسبعني ملة كلهم ىف النار إال ملة
)ماأنا عليه وأصحايب (رواه أبو داود : ومن هي يا رسول اهلل ؟ قال : قالوا .واحدة
ومن الناجية ؟ : قالوا .تفرقت هذه األمة على ثالث وسبعني فرقة الناجية منها واحدة والباقون هلكى
ما أنا عليه اليوم وأصحاىب : قال أهل السنة واجلماعة قيل وما أهل السنة واجلماعة ؟ قال
Pengertian Aswaja
إذا اطل ق اه ل الس نة واجلماع ة اى ه ذا اللف ظ املراد هبم األش اعرة واملرتيدية
“Jika diucapakan kata ‘Ahlussunnah Wal Jama’ah maka yang dikehendaki
adalah ‘Al as’ariyyah dan Al Maturidiyyah”. Karena, Sepeninggalan
Rosul dan para sahabatnya,disaat banyaknya aliran sesat bermunculan,
kedua kelompok inilah (‘Al as’ariyyah dan Al Maturidiyyah’) yang
selalu konsisten menjalankan sunnah-sunnah Rosul dan para Sahabat.
Di samping itu kedua imam tersebut ( Syekh Abu Hasan al Asy’ari da
Syekh Abu Mansur al Maturidi ) berusaha menggali aqidah islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, yakni Aqidah Islam yang
telah diajarkan oleh Rosulullah SAW kepada para sahabat, lalu
kemudian diwariskan kepada Tabiin, Tabiit Tabiin dan para Ulama’
Salafus Solihin.
Lahirnya Aswaja
Seseorang atau golongan bisa disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah jika :
Dalam Aqidah mengikuti / selaras dengan teologi Al As’ari dan Al
Maturidi.
Dalam Furu’ (Fiqh) mengikuti salah satu imam madzab 4 (Imam
Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali).
Dalam bidang Ahlaq (Tasawuf) selaras dengan ajaran Imam Al Gozali
dan al Junaidi al Bagdadi.
B. Mu’tazilah
Definisi Mu’tazilah
Oleh karena itu, tidaklah aneh bila kaidah nomor satu mereka
berbunyi: “Akal lebih didahulukan daripada syariat (Al Qur’an, As
Sunnah dan Ijma’) dan akal-lah sebagai kata pemutus dalam segala
hal. Bila syariat bertentangan dengan akal –menurut persangkaan
mereka– maka sungguh syariat tersebut harus dibuang atau ditakwil.
Ini merupakan kaidah yang batil, karena kalaulah akal itu lebih
utama dari syariat maka Allah akan perintahkan kita untuk merujuk
kepadanya ketika terjadi perselisihan. Namun kenyataannya Allah
perintahkan kita untuk merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah,
Kalaulah akal itu lebih utama dari syariat maka Allah tidak akan
mengutus para Rasul pada tiap-tiap umat dalam rangka membimbing
mereka menuju jalan yang benar. Kalaulah akal itu lebih utama dari
syariat maka akal siapakah yang dijadikan sebagai tolok ukur?.
Kesesatan Mu’tazilah
Di antara Kesesatan kaum Mu’tazilah :
Mentiadakan sifat-sifat Allah yang Qodim seperti ; Sifat Ilmu,
Kudrot, Hayat dan lain-lain. Dan mereka meyakini bahwa Allah maha
mengetahui, hidup, berkuasa semata-mata dengan dzat-Nya dan bukan
dengan sifat.
Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mahluk yang berupa huruf dan
suara.
Meyakini bahwa kelak di akhirat, Allah tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang.
Mewajibkan penta’wilan terhadap Ayat-Ayat Mustasyabihat (ayat
yang belum jelas dilalahnya).
Meyakini bahwa segala perbuatan manusia berasal dari dirinya
sendiri (baik atau buruk). Oleh karenanya di akhirat ia wajib
mendapat pahala atau siksa akibat perbuatan tersebut.
Allah Wajib berbuat baik terhadap mahluknya, sebab jika tidak
demikian maka berarti allah telah berbuat dholim.
Meyakini bahwa orang yang melakukan dosa besar yang meninggal
sebelum bertaubat maka ia akan selama-lamanya(hulud) di neraka.
Mengingkari adanya siksa kubur.
Meyakini adanya tempat diantara Surga dan Neraka (Manzilun Bainal
Manzilataini).
C. Khowarij
Kesesatan Khowarij
D. Murji’ah
Doktrin-Doktrin Murji’ah
1. Iman adalah percaya kepada Allah dan Rasul-Nya saja. Adapun amal
dan perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman.
Berdasarkan hal ini, seseorang tetap dianggap mukmin walaupun
meninggalkan perbuatan yang difardukan dan melakukan dosa besar.
2. Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman
dihati, setiap maksiat tidak dapat mendatangkan mudharat ataupun
gangguan atas seseorang. Untuk mendapatkan pengampunan, manusia
cukup hanya menjauhkan diri dari syirik dan mati dam keadaan
akidah tauhid.
E. Syiah
Definisi Syiah
Keyakinan Syiah
F. Jabariyah
Para penganut mazhab ini ada yang ekstrim, ada pula yang
bersikap moderat. Jahm bin Shafwan termasuk orang yang ekstrim,
sedangkan yang moderat antara lain adalah : Husain bin Najjar,
Dhirar bin Amru, dan Hafaz al Fardi yang mengambil jalan tengah
antara Jabariyah dan Qadariyah.
G. Qodariyah
Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada suatu bangsa,
sehingga mereka merubah apa yang ada pada diri mereka”
Paham ini membuat manusia menjadi kreatif dan dinamis, tidak mudah
putus asa, ingin maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
KESIMPULAN