Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN FUNGSIONAL CAMPURAN KACANG


GUDE, PISANG KEPOK DAN TOMAT “GUPITO” TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH PASIEN DM TIPE II DI RSUD KOTA MATARAM

OLEH :

DEA PUTRI NOVIANTI


NIM : P07131117043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Penatalaksanaan penyakit DM dimulai
dengan terapi non farmakologi yaitu menerapkan pola hidup sehat, termasuk
di dalamnya adalah pengaturan makan atau terapi gizi medis dan aktivitas fisik.
Terapi tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan intervrensi farmakologis
(obat anti hiperglikemia secara oral atau suntikan). Pasien DM perlu ditekan
mengenai keteraturan jadwal makan, jenis makanan, jumlah kandungan energi
dan zat gizi lainnya. Tujuan penatalaksanaan Diabetes Mellitus tersebut adalah
untuk mencapai pengendalian glikemik yang baik. Apabila DM tidak terkendali
dengan baik maka akan mudah untuk mengalami berbagai penyakit komplikasi
baik akut maupun kronis. Oleh karena itu, kriteria pengendalian DM tidak hanya
berfokus pada glukosa darah melainkan juga mengontrol kadar lipid, tekanan
darah, dan status gizi (PERKENI, 2015).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi DM di
Indonesia mengalami peningkatan dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5%
pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Menutur Profil Kesehatan Provinsi NTB
tahun 2018, diperkirakan jumlah penderita DM pada usia ≥15 tahun di
Provinsi NTB sebanyak 36.486 jiwa. Dari jumlah tersebut yang mendapatkan
pelayanan DM sesuai standard sebanyak 25.856 jiwa atau 70.9% (Dikes
NTB, 2019).
Pemilihan pangan fungsional yang kaya akan serat dan zat aktif lainnya
merupakan langkah dari upaya pengelolaan DM melalui terapi non farmakologi.
Pangan fungsional merupakan pangan alami atau pangan olahan yang
mengandung komponen bioaktif sehingga dapat memberikan dampak positif
pada fungsi metabolism manusia (Wildman, 2001). Sejalan dengan hal
tersebut pasien DM dianjurkan untuk mengonsumsi sumber serat yang bisa
didapatkan dari buah, sayur dan kacang-kacangan (Perkeni, 2015).
Diet karbohidrat denga kandungan tinggi serat pangan dapat
menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes tipe II atau non insulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM). Salah satu tujuan diet bagi penderita
NIDDM adalah untuk mempertahankan level glukosa dan lipid darah sedekat
mungkin sehingga mengurangi resiko komplikasi. Tiap jenis makanan dapat
memberikan respon glukosa yang spesifik dan berbeda satu sama lain.
Penambahan serat larut (solubke fiber) dalam diet dapat menurunkan glukosa
postprandial dan respon insulin. Hal ini disebabkan karena sifat serat larut
membentuk gel yang viskus sehingga menghambat absorpsi glukosa dan
meningkatkan sensitivitas insulin (Marsono, 2004).
Kacang gude (cajanus cajan) sering disebut pigeon peas merupakan
salah satu Leguminoceae local yang belum dimanfaatkan secara optimal di
bidang kesehatan. Kandungan senyawa kimia biji pigeon peas adalah
isoflavon. Isoflavon mempunyai struktur kimia mirip estrogen sehingga dapat
berikatan dengan reseptor estrogen dalam tubuh. Ikatan dengan reseptor
estrogen menyebabkan biji kacang gude dapat berpotensi estrogenik,
sehingga dapat dimanfaatkan di bidang kesehatan. Beberapa hasil penelitian
menyebutkan bahwa biji kacang gude dengan senyawa isoflavon dapat
dimanfaatkan sebagai estrogen alami untuk pengobatan dan pencegahan
penyakit, seperti kardiovaskuler, menopause, osteoporosis, diabetes mellitus
(Primiani & Pujiati, 2017). Komposisi kacang gude dalam 100 gram biji yaitu
343 kkal energi; 21,6 gram protein; 1,49 gram lemak; dan 62,7 gram
karbohidrat (USDA, National Nutrient Database for Standart Reference (2010),
dalam Lim, 2012).
Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca forma typical) adalah salah
satu buah yang mengandung serat pangan dan antioksidan, dalam penelitian
(Wahyuni & Syauqi, 2015) melaporkan bahwa kandungan pisang kapok kuning
terdapat serat pangan inulin yang tinggi sebesar 19 gram dalam 100 gram
pisang kapok kuning yang berperan dalam meingkatkan produksi Short Chain
Fatty Acid (SCFA) di dalam usus. Pemberian pisang kapok sebanyak 4,5
gram/200 gram BB/hari dan 9 gram/200 gram BB/hari selama 21 hari dapat
menurunkan kadar glukosa darah tikus Sprague dawley pra sindrom metabolik,
yaitu secara berurutan masing-masing sebesar 47,05% dan 58,46% (Wahyuni
& Syauqi, 2015). Selain kacang gude dan pisang kapok, buah tomat juga dapat
menuruntkan kadar glukosa darah. Buah tomat memiliki kandungan likopen
yang akan lebih cepat diserap tubuh jika diproses menjadi olahan seperti jus.
Likopen dapat menurunkan glukosa darah dengan cara menurunkan resistensi
hormone insulin, sehingga toleransi terhadap sel terhadap glukosa meningkat
dan kelebihan kadar gula darah dapat ditanggulangi (Astuti, 2012).
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan kajian mengenai
“Pengaruh Pemberian Minuman Fungsional Campuran Kacang Gude, Pisang
Kepok dan Tomat (Gupito) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Pasien DM
Tipe II di RSUD Kota Mataram”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Apakah ada
pengaruh pemberian minuman fungsional campuran kacang gude, pisang
kapok dan tomat (gupito) terhadap kadar gula darah pasien dm tipe II di RSUD
Kota Mataram?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian minuman fungsional campuran kacang gude, pisang kapok dan
tomat (gupito) terhadap kadar gula darah pasien dm tipe II di RSUD Kota
Mataram.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :
a. Mengidentifikasi karakteristik sampel yang meliputi: jenis kelamin, umur,
status gizi, aktifitas fisik, penggunaan rokok dan obat-obatan.
b. Mengidentifikasi asupan energi dan zat gizi (karbohidrat, lemak, serat,
dan vitamin C)
c. Mengidentifikasi kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan
d. Menganalisis perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah
perlakuan
e. Menganalisis pengaruh pemberian minuman fungsional campuran
kacang gude, pisang kapok dan tomat (gupito) terhadap kadar gula
darah pasien dm tipe II di RSUD Kota Mataram
D. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini yaitu “Ada pengaruh pemberian minuman
fungsional campuran kacang gude, pisang kapok dan tomat (gupito) terhadap
kadar gula darah pasien dm tipe II di RSUD Kota Mataram.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Subjek Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi subjek yaitu nantinya hasil dari penelitian ini
dapat dijadikan sebagai pilihan minuman fungsional dalam menu sehari-
hari, sehingga dapat membantu dalam mengurangi kadar glukosa darh.
2. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah
pengetahuan terkait dietetika dan diabetes mellitus secara ilmiah, sehingga
nantinya dapat diaplikasikan pada proses edukasi dan/atau terapi gizi
medis baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat.
3. Bagi Institusi
Manfaat penelitian ini bagi institusi adalah diharapkan agar penelitian ini
dapat dijadikan sebagai langkah pengembangan ilmu dan pengetahuan
tentang kesehatan, terutama di bidang gizi. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat berguna bagi dokter, petugas gizi dan petugas kesehatan
lainnya serta institusi terkait diabetes mellitus maupun penyakit tidak
menular lainnya.

Anda mungkin juga menyukai