EVITA YOLANDA
04121401021
PDU NON REGULER 2012
KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian sehat menurut WHO adalah Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental,
dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan..
Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 Tentang kesehatan Keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah Tempat
pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala
keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi
tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai berikut :
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum
adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l)
2.
Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut
:
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air
atau sumur
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
3.
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
4.
Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor
/unsur, berikut:
Penyimpanan sampah
Pengangkutan
Pembuangan
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut
sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp
untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD),
Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan
dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan
makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida
untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan
menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa
pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah
dan usaha-usaha sanitasi.
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga
dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan
jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan
meliputi :
Pencemaran Lingkungan
kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut
adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu
akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian
atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi
saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan,
terganggunya ekologi hutan.
Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi untuk membuat sesuatu
perubahan (CEDPA).
2.
Advokasi adalah proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan
b.
Hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan perundangan
Gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakt
Adanya nilai budaya yang berpengaruh atas nilai, sikap, dan prilaku individual
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan modal investasi bangsa, serta
merupakan salah satu dari 3 komponen utama yang mempengaruhi kualitas
sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara, ditingkatkan
dan diupayakan oleh setiap orang.
Kesehatan dipengaruhi oleh ba-nyak faktor yang bersifat lintas sektor, oleh
karena itu diperlukan kepedulian semua pihak terhadap kesehatan.
Banyak orang dan banyak pihak yang belum menyadari pentingnya kesehatan
dalam hidupnya. Masalah kesehatan seringkali kalah prioritas dibanding dengan
masalah ekonomi dan kebutuhan pisik lainnya. Oleh karena itu perlu upaya
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Tingkat kesehatan dan kualitas SDM kita pada umumnya sangat rendah (urutan
ke-109 di dunia) sehingga perlu upaya khusus untuk meningkatkan kesadaran
semua pihak terhadap kesehatan ini.
Untuk itu perlu dilakukan pendekatan persuasif, cara-cara yang komunikatif dan
inovatif yang memperhatikan setiap segmen sasaran.
10
Tujuan Khusus :
Mereka itu bukan hanya yang potensial pendukung, tetapi juga yang menentang
atau yang upayanya berlawanan atau merugikan kesehatan (misalnya : Industri
rokok).
Pelaku advokasi diharapkan siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan,
dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut.
11
Mereka itu juga dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, Perguruan
Tinggi, Organisasi profesi, Organisasi berbasis masyarakat/agama, LSM, tokoh
berpengaruh, dll.
Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks, banyak faktor dan saling
berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perlu dibuatlebih
spesifik berdasarakan pernyataan berikut : Apakah isu atau masalah itu dapat
menyatukan atau membuat berbagai kelompok bersatu dalam suatu koalisi yang kuat.
2.
Adanya data dan riset pendukung sangat penting agar keputusan dibuat berdasarkan
informasi yang tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan riset mungkin diperlukan
dalam menentukan masalah yang akan diadvokasi, identifikasi solusi pemecahaan
masalah maupun menentukan tujuan yang realitis. Selain itu, adanya data atau fakta itu
saja sering sekali sudah bisa menjadi argumen tujuan umum dapat dicapai agar realitis.
3.
Bila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus ditujukan bagi kelompok yang
dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh dalam
pembuatan keputusan agar tujuan advokasi dapat dicapai.
4.
Khalayak sasaran berbeda berekasi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seseorang toko
politik mungkin termitifasi kalu dia mengetahui bahwa banyka dari konstituen yang
diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu. Seseorang Menkes mungkin akan
mengambil keputusan ketika kepada yang bersangkutan disajikan data rinci mengenai
besarnya masalah kesehatan tertentu.
5.
Membangun koalisi
Sering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah oarng atau organisasi yang
mendukung advokasi tersebut.hal inisangat penting dimana situasi dinegara tertentu
12
sedang membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupan suatu hal yang relati
baru. Dalam situasi itu melibatkan orang dalam jumlah besar dan mewakili berbagai
kepentingan, sangat bermanfaat bagi upaya advokasi maupun dukungan politis,bahkan
dalam satu organisasi sendiri, koalisi internal yaitu melibatkan berbgai orang dari
berbagai divisi / depertemen dalam mengembangkan program baru, dapat membantu
konsensus untuk aksi kegiatan.
6.
Bagaiman kelompok advokasi dapat menegtahui bahwa tujuan advoaksi yang telah
ditetapkan dapat dicapai?Bagaiman strategis advokasi dapat disempurnakan dan
diperbaiki?untuk
menjadi
advokator
yang
tangguh
diperlukan
umpan
balik
Media massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik. Media juga
sangat kiuat dalam mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalah tertentu.
13
Membangun kemtraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan yang
brekelanjutan dengan individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak
dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja
sama yang nertujuan untuk mencapai tujun umum yang sama atau hampir sama.
Namum membangun pengembangan kemitraan tidak mudah, memrlukan aktual,
perencanaan yang matang serta memerlukan penilaian kebutuhan serta minat dari calon
mitra.
d.
Memobilisasi masa
Membangun kapasitas
Membngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuan utnuk
14
Indikator Advokasi
Bila sasaran advokasi adalah anggota legislatif atau pembuat kebijakan kesehatan, maka
indikator yang paling mudah di nilai dari hasil akhir advokasi adalah : adanya peraturan,
ketentuan atau kebijakan yag mendukung isu yang diadvokasi, adanya perencanaaan
program ke arah isu yang advokasi serta dukungan pendanaannya dan persetujuan
alokasi anggaran yang diberikan oleh legislatif misalnya DPRD setempat.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 tentang Kesehatan.
2. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003
3. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990
4. Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
5. World
Health
Organization
(WHO). Environmental
dari : http://www.WHO.int.
16
Health.
Disitasi