Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YOLANDA PUTRI

NIM : 19045164
TUGAS PERTEMUAN KE-13 “RESUME”

RESUME

“Mitigasi dari Polusi Laut dari Limbah Industri dan Limbah Masyarakat”

A. Pengertian Mitigasi
Mitigasi merupakan proses mengupayakan berbagai tindakan
preventif untuk meminimalkan dampak negative bencana yang diantisipasi
akan terjadi di masa datang di suatu daerah tertentu, merupakan investasi
jangka panjang bagi kesejahteraan semua lapisan masyarakat
(Diposaptono, 2003).
Secara Umum pengertian mitigasi adalah usaha untuk mengurangi
dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka
titik berat perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu
terutama kegiatan penjinakan / peredaman atau dikenal dengan istilah
Mitigasi.
B. Pengertian Polusi Laut
Polusi laut merupakan suatu ancaman yang harus benar ditangani
secara sungguh-sungguh. Untuk itu perlu diketahui apa itu pencemaran
laut, bagaimana dapat terjadi serta mitigasi atau penggulangannya.
Polusi laut dapat didefenisikan sebagai peristiwa masuknya
partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan atau
penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut yang berpotensi
memberi efek berbahaya.

Penyebab polusi laut :

 Polusi oleh minyak.


 Polusi oleh logam berat.
 Polusi oleh sampah.
 Polusi oleh pestisida.
 Polusi akibat proses eutrofikasi.
 Polusi akibat peningkatan keasaman.
 Polusi kebisingan.
NAMA : YOLANDA PUTRI
NIM : 19045164
TUGAS PERTEMUAN KE-13 “RESUME”

C. Mitigasi dari Polusi Laut dan Indutri Masyarakat

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah polusi laut :

1. Tidak membuang sampah ke laut

2. Penggunaan pestisida secukupnya

3. Tidak membiasakan membuang puntung rokok di sekitar laut

4. Kurangi penggunaan plastik

5. Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari


kegiatan memancing di laut

6. Setiap industri atau pabrik menyediakan instalasi pengelolaan


air limbah (IPAL)

7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu


pertambangan tertutup

8. Pendaur ulangan sampah plastik

9. Tidak memggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat


merupakan makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok
yang dapat menyebabkan pencemaran air.

10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah

Penanggulangan polusi laut :

1. Melakukan proses bioremediasi.


2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan.
3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan
peran serta masyarakat.
D. Baku Mutu Lingkungan
Baku mutu lingkungan menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
NAMA : YOLANDA PUTRI
NIM : 19045164
TUGAS PERTEMUAN KE-13 “RESUME”

energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
Dengan kata lain, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang
berisi spesifikasi dari jumlah yang boleh dibuang atau boleh berada dalam
sumber daya atau lingkungan. Secara objektif, baku mutu lingkungan
menunjukkan sasaran pengelolaan lingkungan.
Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu
pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah
suatu kualitas air atau udara dapat digunakan sesuai objektif penggunaan
pada tempat tertentu. Baku mutu lingkungan ini berfungsi untuk
menentukan terjadinya pencemaran lingkungan hidup. Sedangkan Baku
mutu lingkungan hidup meliputi baku mutu air; baku mutu air limbah;
baku mutu air laut; baku mutu udara ambien; baku mutu emisi; baku mutu
gangguan; dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
E. Kebijakan
Dalam peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 sebagaimana
menjelaskan tentang pengendalian pencemaran dan perusakan laut. Selain
itu juga dibentuk lagi hukum untuk penegakan hukum pencemaran laut.
Hukum tersebut berupa UU No. 32 Tahun 2009 yang menjelaskan tentang
hukum perlingdungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Meskipun
belum ada undang-undang yang dibuat pemerintah untuk melarang
pembuangan limbah laut secara tegas, namun ada pasal-pasal yang
mengatur sanksi pidana bagi pelaku pencemaran air laut. Ketentuan
tersebut diatur dalam pasal 41-44 UUPLH.

Anda mungkin juga menyukai