Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TABRAKAN KAPAL MT

ALYARMOUK DENGAN MV SINAR KAPUSA YANG


MENGAKIBATKAN TUMPAHAN MINYAK DI SELAT SINGAPURA DI
TINJAU DARI UNCLOS 1982

Rizki Deswar, Narzif


Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta
E-mail: rizkideswar28@gmail.com

ABSTRACT

Oil spills are one of several forms of transboundary pollution, usually through the
ocean. It is stipulated in the "United Nations Convention on the Law of the Sea"
(UNCLOS 1982). The research method used is the normative method. The data source
used is secondary data, which consists of primary, secondary and tertiary legal materials.
Data collection technology is achieved by studying documents. Perform a qualitative
analysis of the collected data. Conclusion: (1) According to the provisions of international
law on marine pollution caused by oil spills on ships, it is expected that all countries have
the right to obtain a clean marine ecosystem and that it can be used optimally. (2) This
Convention recognizes that every country has the obligation to protect and preserve its
marine environment.

Keywords: Ship Collision, Oil Spill, Environmental Pollution

PENDAHULUAN Tumpahan minyak adalah salah satu


Lingkungan merupakan ruang yang dari berbagai jenis kontaminasi lintas
terlibat oleh makluk hidup di samping batas, sebagian besar melalui laut. Jadi
berbagai jenis benda mati lainnya. pencemaran iklim laut untuk situasi ini
Kemajuan hukum lingkungan memiliki cukup menonjol untuk diperhatikan dari
keamanan yang tidak dapat dipisahkan perluasan lokal, publik, dan global.
dari wilayah lokal dunia untuk lebih Pertimbangan ini diberikan mengingat
memperhatikan dan memperhatikan fakta bahwa dampak pencemaran laut
lingkungan, faktanya lingkungan hiduph dapat mempengaruhi kelestarian
berubah menjadi masalah yang harus lingkungan ekologis dan aset reguler yang
ditangani bersama untuk ketahanan di ada di laut untuk kepentingan teritorial
dunia ini. dan masyarakat negara-negara tepi pantai
Yang dimaksud dengan pencemaran dan kepentingan umat manusia.
laut dalam Undang-Undang Nomor 32 Salah satu kasus yang teridentifikasi
Tahun 2014 tentang Laut bahwa bagian dengan pencemaran alam yang merusak
atau masuknya makhluk hidup, zat, energi, iklim laut yang belum terselesaikan
serta bagian-bagian lain ke dalam iklim adalah tumpahan minyak yang terjadi di
laut oleh perbuatan manusia, yang dapat perairan Indonesia. Tumpahan minyak
menyebabkan terjadinya kerusakan pada tersebut merupakan akibat dari hantaman
ekosistem lau.[1] kapal MT Alyarmouk berkebangsaan
Libya yang sedang dalam perjalanan
menuju China dengan kapal MV Sinar Pencemaran laut menurut Konvensi
Kapuas milik pemerintah Singapura, yang Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
terjadi pada 2 Januari 2015. Tabrakan Hukum Laut (UNCLOS 1982) adalah
tersebut menyebabkan kapal robek. pembuangan oleh orang-orang, secara
bingkai MT Alyarmouk dan langsung atau tidak langsung, bahan atau
menumpahkannya. Madura Minyak energi ke dalam laut, menyebabkan atau
mentah yang tidak dimurnikan sehingga mungkin akan membawa efek yang tidak
mencemari iklim laut. Diperkirakan bersahabat. seperti membahayakan
jumlah tumpahan minyak adalah 4.500 kehidupan laut, kelimpahan organik dan
ton minyak bumi yang tidak biota laut, risiko terhadap kesejahteraan
dimurnikan.[2] manusia, gangguan latihan laut termasuk
penangkapan ikan dan pekerjaan otentik
METODE PENELITIAN lainnya di laut, berkurangnya sifat
Penulisan ini mengadopsi penelitian penggunaan air laut dan berkurangnya
hukum normatif. Sumber data penelitian kenyamanan. Secara dapat menyebabkan
yang digunakan oleh pelaksana penelitian, dampak yang tidak ramah seperti
bahan hukum utama berupa peraturan membahayakan kehidupan laut, bahaya
perundang-undangan dan konvensi, serta bagi kesejahteraan manusia, pengaruh
bahan hukum sekunder dan tersier.[3] mengganggu latihan laut termasuk
Bahan hukum yang berguna untuk artikel penangkapan ikan dan lainnya yang sah
ini diperoleh melalui penelitian ketenagakerjaan lautan, berkurangnya
kepustakaan atau bahan pustaka penggunaan air laut dan berkurangnya
(document research), yaitu teknologi kenyamanan.[4]
penyusunan bahan hukum melalui Hal ini tidak terlepas dari
penelitian bahan pustaka atau bahan pertimbangan hukum global, khususnya
tertulis, terutama yang berkaitan dengan UNCLOS 1982 yang diatur dalam pasal
kepustakaan atau bahan tertulis. XII tentang jaminan iklim laut. Maka
Diskusikan topik dan kemudian analisis negara harus melakukan segala gerak vital
datanya. , Dan juga dilakukan pencarian sesuai pengaturan yang terdapat dalam
data melalui media internet. tayangan tersebut mencemari laut yang
Menggunakan metode kualitatif untuk ditimbulkan oleh segala sumber.
menganalisis data yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu analisis data 2. Pengaturan Tentang Tabrakan
berdasarkan kualitas data yang digunakan Kapal Terhadap Pelestarian
untuk memecahkan masalah dalam Lingkungan laut dan Pencemaran
penelitian ini, kemudian disajikan secara Laut Menurut UNLOS 1982
deskriptif. Berkenaan dengan kapal, UNCLOS
1982 memberikan klarifikasi tentang
HASIL DAN PEMBAHAS perlindungan laut sejauh spanduk bendera
A. Pengaturan Pencemaran Laut di kapal, drift dan pelabuhan lingkup
Akibat Tabrakan Kapal Menurut negara. UNCLOS 1982 juga menjelaskan
UNCLOS 1982 bahwa setiap negara mengambil bagian
1. Pengaturan Pencemaran Laut dalam tindakan untuk mencegah
Menurut United Nations Convention kecelakaan dan krisis, untuk menjamin
on the Law Of the Sea (UNCLOS keamanan tugas yang terpaut, untuk
1982
mencegah pelepasan yang disengaja atau peralatan pabrik yang dapat menyebabkan
tidak disengaja. pencemaran alam dan pada akhirnya
Setiap Negara, bertindak melalui merugikan mereka yang wilayah lautnya
asosiasi global, akan menetapkan digunakan sebagai pembenaran
prinsip-prinsip dan norma-norma di pembongkaran minyak. Yang terjadi
seluruh dunia untuk mencegah, karena pencemaran laut adalah penutupan
mengurangi dan mengendalikan lapisan permukaan laut yang dapat
pencemaran iklim laut dari kapal dan menyebabkan terputusnya siklus, dan
memajukan pengakuannya sama di mana membatasi oksigen.
penting, bukan rencana permainan Pemerintah Indonesia untuk beberapa
administrasi. yang diharapkan dapat waktu telah secara efektif terlibat dengan
membatasi bahaya kecelakaan yang dapat pengaturan yang berbeda sehubungan
menyebabkan pencemaran iklim laut, dengan pengembangan kesepakatan damai
termasuk garis pantai dan pencemaran yang berbeda di wilayah laut, khususnya
yang merugikan kepentingan negara tepi iklim laut. Salah satu caranya adalah
laut. Pengaturan dan prinsip tersebut akan dengan mendukung kesepakatan global
dinilai dengan cara yang sama sesekali sehingga menjadi hukum publik. Lambat
sebagai hal yang esensial. laun, sanksi perjanjian damai Indonesia
yang diidentikkan dengan wilayah laut,
B. Kajian Yuridis Tentang Tabrakan khususnya iklim laut, seperti Keputusan
Kapal MT Alyarmouk Dengan MV Presiden (Kepres), sebagai
Sinar Kapuas yang Mengakibatkan Undang-Undang (UU) masih minim.
Tumpahan Minyak Ditinjau dari
UNCLOS 1982 KESIMPILAN DAN SARAN
Pencemaran laut merupakan peristiwa A. Kesimpulan
yang tidak dapat dihindari oleh manusia, 1. banyaknya kasus bangkai kapal asing
terutama bagi individu yang keberadaan yang menimbulkan pencemaran laut
dan kehidupannya berasal dari laut. karena tumpahan minyak, untuk
Terlepas dari kenyataan bahwa situasi ini sudah sepatutnya
pencemaran laut yang disebabkan oleh diperlukan aturan global yang
kecelakaan transportasi adalah keajaiban mengatur pencemaran laut yang
yang tak terhindarkan. disebabkan oleh tumpahnya minyak
Pencemaran minyak dari kapal dari kapal, misalnya UNCLOS,
umumnya disebabkan oleh dua hal, International Convention on Civil
pertama dan terutama karena kesengajaan Tanggung Jawab atas Kerusakan
individu yang siap, misalnya tumpahnya Polusi Minyak, Konvensi Dana,
tangki karena barang-barang di laut Konvensi Bunker. Sehingga dengan
(terumbu karang kapal yang berendam di pengaturan hukum yang mendunia
laut) yang merusak struktur kapal. atau ini, dipercaya bahwa setiap negara
tangki minyak. . Munculnya minyak bumi memiliki hak istimewa untuk
mentah di perairan tepi pantai membuat mendapatkan iklim sistem biologi
sampah berserakan mengandalkan kelautan yang sempurna yang dapat
gelombang laut. Penyebaran sampah digunakan secara ideal dan, sebagai
dapat mempengaruhi beberapa negara. informasi yang luas kepada seluruh
Kedua, mereka dengan sengaja penduduk jika di kemudian hari
membuang limbah minyak bekas, terulang kembali.
2. Tabrakan yang terjadi antara dua 1. Aturan-aturan internasional
kapal tersebut diperkirakan akan seharusnya memiliki aturan yang
merusak lingkungan laut di sekitar lebih tegas di dalam menangani
Pulau Bitan. Dalam Pasal 192 kecelakaaan kapal yang
UNCLOS 1982, acara ini mengakibatkan pencemaran laut yang
menggarisbawahi bahwa dipelukan disebabkan oleh tabrakan kapal,
komitmen bagi setiap negara untuk membuat hukuman yang lebih tegas
memastikan dan melindungi bagi yang melakukan pencemaran
lingkungaan lautnya. Komitmen ini laut supaya tidak mengancam laut.
kemudian diikuti dengan penyerahan 2. Disarankan kepada Pemerintah
hak kepada negara atas pengelolaan agar mengadakan kerja sama
kekayaan tetap yang terapung (Pasal bilateral maupun regional dengan
193). Oleh karena itu, pertunjukan negara sekitar terkait upaya dalam
tersebut mewajibkan setiap negara
menganggulangi pencemaran
untuk mencegah, mengurangi, dan
lingkungan laut
mengendalikan pencemaran iklim
laut di wilayahnya. Cara penting
DAFTAR PUSTAKA
pertunjukan untuk menangani
[1] Undang-undang no 32 tahun 2014
pencemaran laut tersebar di Pasal
[2] https://www.kompasiana.com/gunawa
194-196. Pasal 194 menyatakan
n1412/5910180152f9fd7d5f93257a/kasus-
negara harus mengambil semua cara
tumpahan-minyak-indonesiasingapura-dal
mendasar untuk mencegah,
am-hukum-internasional
mengurangi, dan mengendalikan
[3] Bambang sunggono, Metode
iklim laut dari sumber apa pun
Penelitian Hukum, 2015 Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
B. Saran
[4] UNCLOS 1982

Anda mungkin juga menyukai