Anda di halaman 1dari 17

Klasifikasi Lingkungan Laut

Pembagian
Zona
Lingkungan
Laut
Karakteristik Lingkungan Laut
Bentik

Suparlitoral:
• Di atas pasang tinggi,
• Basah karena cipratan gelombang pecah,
• Banyak tersingkap di udara,
• Permukaan lingkungan sangat kasar.
Bentik

Eulitoral / Litoral:
• Secara periodik tersingkap ke udara dan
tergenang (zona pasang surut),
• Tumbuhan dan hewan sangat banyak dan
bervariasi,
• Hewan yang hidup di daerah ini tahan
terhadap pukulan gelombang,
Bentik
Sublitoral:
• Mencakup daerah sampai kedalaman 200
meter; batas bawah ini bertepatan dengan
batas zona eufotik,
• Faktor lingkungan yang penting: cahaya
dan temperatur; faktor lain yang kadang
kala penting: kondisi geologi dasar
perairan, gelombang dan arus,
• Dilingkungan ini terbentuk delta, terumbu
karang, alur-alur bawah laut,
• Banyak hewan bernilai ekonomis.
Bentik
Laut Dalam:
• Kondisi oseanografi seragam, temperatur turun
perlahan, salinitas konstan, tekanan turun 1 atm
setiap turun 10 m.
• Kosong organisme tingkat tinggi, bakteri dapat
hidup.
• Organisme sebagian besar tersusun oleh air,
sehingga tidak terpengaruh tekanan.
• Musim kecil pengaruhnya terhadap fenomena
kehidupan.
• Makanan tidak sebanyak dilingkungan litoral.
Material organik jatuh dari atas.
Pelagis
Neritik:
• Bila air sungai masuk, keanekaragaman tinggi.
• Organisme harus bertahan hidup dalam kondisi
salinitas yang lebar,
• Nutrien masuk dari daratan melalui aliran sungai
dan dari laut dalam melalui mekanisme
upwelling,
• Banyak ikan dan berbagai makanan dari laut.
Pelagis
Oseanik:
• Dapat dibedakan menjadi lingkungan Eufotik,
Disfotik, dan Afotik.
• Zona eufotik setara dengan netirik: ada
termoklin, nutrien rendah, salinitas konstan,
temperatur permukaan sesuai dengan posisi
lintang.
• Zona disfotik: sinar < 1%, bakteri mengurai
fitoplankton dan zooplankton yang mati dan
tenggelam menghasilkan nutrien.
• Zona afotik: temperatur sangat rendah, tekanan
sangat tinggi, tanpa sinar
Lingkungan Khusus
Hidrothermal Laut Dalam:
• Lingkungan ini sangat kaya secara biologis.
Temperatur di dekat lubang mencapai 400oC,
tekanan tinggi, dan air bersifat asam dengan pH
mencapai 2,8. Perairan banyak mengandung
methan dan sulfur.
• Secara biologis, lingkungan ini sangat produktif,
tetapi produser primer fotosintesis tidak ditemui.
Produktifitas yang tinggi terjadi karena aktifitas
bakteri autotrophic (chemosynthetic). Balkteri
mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi sulfur
dan menghasilkan energi kimia untuk sintesa
protein, karbohidrat dan lemak.
Bentukan negatif morfologi dasar laut
• Lubuk laut (basin)
Adalah depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh: Lubuk laut di Eropa,
Lubuk laut Banda, Lubuk laut Sulawesi, Lubuk laut Sulu, Lubuk laut Canary, Cape Verde
Mediterania, dan Teluk Meksiko.
• Palung (trench atau trough)
Adalah lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut serta memiliki lereng
yang curam. Bentuknya hamper sama dengan ngarai di daratan. Bagian ini merupakan
bagian laut yang paling dalam di dasar laut.Terdapat perbedaan antara Trench dan
Trough.
- Trench penampang sampingnya berbentuk V
• Contoh palung di dunia antara lain:
• - Palung Mindanau (10.475 meter)
• - Palung Laut Jawa (7.415 meter)
• - Palung Aleut (7.679 meter)
• - Palung Jepang (9.755 meter)
• - Palung Puerto Rico (9.175 meter)
• - Palung Barlett (7.204 meter)
Bentukan positif morfologi dasar
laut
Cembungan (Rise atau Swells)
Adalah bentukan positif dengan ukuran panjang dan lebar, lebih tinggi dari
dasar laut rata-rata di sekitarnya.Contohnya Cembungan Hawaii,
cembungan tersebut memiliki panjang 3.500 km dan lebar 1000 km.
Ambang Laut (Dremple)
Adalah relief dasar laut berupa bukit dalam laut yang memisahkan dua
buah pulau. Contohnya Ambang Laut Sulu, yang sebagian dikelilingi pulau-
pulau dan laut dangkal di Sulawesi yang dipisahkan oleh ambang yang ada
di Kepulauan Talaud.
Punggung Laut
Adalah rangkaian perbukitan di dalam laut dan kadang-kadang muncul di
permukaan laut. Punggung laut terjadi karena tenaga endogen yang berupa
proses tekanan vertical. Contohnya Punggung Laut Sibolga.
Bumi kita, termasuk dasar laut itu tidak datar.Relief dasar laut bervariasi
mulai dari punggung laut hingga palung laut.Pembuatan gambar morfologi
laut dan kedalaman laut dapat dilakukan dengan menggunakan alat getaran
suara (gema) yang disebut echo sounding.
Berdasarkan kecuramannya
1. Continental shelf (paparan benua), relief ini dimulai dari zona pasang surut
hingga relief dasar laut yang landai sebagai batas lautan.
2. Continental Slope (lereng benua), relief yang membatasi continental shelf
dengan dasar laut yang hampir rata, kemiringan relief ini curam. Batas antara
continental shelf dan continental slope merupakan batas dari lautan. Continental
slope juga dikenal dengan sebutan kaki benua.
3. Deep sea plain (dataran dasar laut), relief ini mempunyai lereng yang hampir
datar sampai landai karena adanya pengendapan di dasar laut meskipun masih
terdapat bentukan seperti punggungan, plato palung, dan gunung api dasar laut
yang muncul sebagai pulau gunung api seperti Pulau Rakata.
4. The deeps (laut dalam), relief ini curam, sempit dan mencapai kedalaman lebih
dari 5000 m. Biasanya, relief ini bentuknya memanjang.
• Berdasarkan Bentuknya
• Bentukan di dasar laut diantaranya adalah:
• 1. Basin, dikenal juga dengan lubuk laut. Lubuk laut merupakan cekungan di dasar
laut yang bentuknya sama dengan danau di daratan. Contoh basin adalah basin
Banda dan Sulawesi.
• 2. Palung laut (trench/trough), merupakan dasar laut yang menyerupai lembah
yang dalam dan memanjang. Contoh palung adalah palung Mindanau yang
dalamnya 11.165 meter.
• 3. Ambang laut, merupakan bentukan di dasar laut seperti bukit memanjang yang
memisahkan 2 laut. Contoh ambang laut di Laut Merah yang memisahkan
Samudera Hindia dan Laut Merah.
• 4. Punggung laut, merupakan punggungan rangkaian pegunungan di dasar laut
dan puncaknya tidak muncul ke permukaan laut, contohnya rangkaian pegunungan
mediterania yang tenggelam di Teluk Benggala.
• 5. Mid Oceanic ridge, merupakan punggungan yang terbentuk akibat tenaga
tektonik vertikal di tengah samudera sehingga bentuknya memanjang . Contohnya
mid oceanic ridge tengah dasar samudera pasifik
Lingkungan khusus
Estuari:
• Di mulut sungai,
• Tempat pertemuan air tawar dan air laut,
• Pola arus yang sangat kompleks sebagai
hasil dari interaksi antara pasang surut,
aliran air sungai, rembesan air tawar, dan
efek Coriolis.
• Nutrien dari aliran sungai.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai