Anda di halaman 1dari 50

OSEANOGRAFI BIOLOGI

(IOC2-357)
DISTRIBUSI BIOTA SECARA
VERTIKAL DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

Disampaikan oleh :
Dr. Kunarso

Departemen Oseanografi
FPIK Undip
2021
1. Pembagian Dasar Perairan dan Kolom Air Laut
Seluruh kawasan terbuka disebut kawasan pelagik,
organisme pelagik adalah organime yang hidup di laut
terbuka lepas dari dasar laut.

Seluruh kawasan dasar perairan disebut kawasan bentik,


organisme bentik adalah organisme yng menghuni wilayah
dasar.

Secara horizontal kawasan pelagik dibagi menjadi dua yaitu


zona neritik dan zona oseanik.

Neritik mencakup masa air yang terletak di atas paparan


benua, dan zona oseanik mencakup seluruh perairan
terbuka.
Divisions of the Marine Environment
Figure 9-1
Classification of Organisms
by Environment
• horizontal: neritic | oceanic
• vertical:
– epipelagic (top) / euphotic (good)
– mesopelagic (middle) / disphotic (low)
– bathypelagic (deep) / aphotic (without)
– abyssopelagic (“bottomless”)
Classification in the marine environment by
habitat and mobility

 Plankton (floaters)
 Nekton (swimmers)
 Benthos (bottom dwellers)
http://i.ehow.com/images/GlobalPhoto/Articles/2110315/icephytoplankton-main_Full.jpg

Plankton

 Most biomass on Earth consists of plankton


 Phytoplankton
Microscopic algae, Autotrophic
 Zooplankton
Heterotrophic
Protozoans, tiny animals, larvae of larger animals
 Bacterioplankton
 Virioplankton
 Viruses that infect bacteria and eukaryotic cells
Plankton
o Holoplankton
o Entire lives as plankton
o Example is algae, protozoans, small microscopic animals
o Meroplankton
o Part of lives as plankton
o Juvenile or larval stages in the plankton
o Examples are lobsters, some fish species, etc.
o Macroplankton
o Large floaters such as jellyfish or Sargassum
o Picoplankton
o Very small floaters such as bacterioplankton
Nekton
• Independent
swimmers
• Most adult fish
and squid
• Marine reptiles
• Marine mammals
Benthos
 Epifauna live on surface of
sea floor
 Infauna live buried in
sediments
 Nektobenthos swim or crawl
through water above
seafloor
 Most abundant in shallower
water
12

Zona Litoral
13

Litoral
• Zona litoral juga dikenal sebagai wilayah pasang surut laut atau zona intertidal
• Yang dimaksud dengan zona litoral adalah wilayah laut yang dapat tergenang
oleh air apabila kondisi laut sedang mengalami pasang
• Namun, ketika air laut surut, maka wilayah atau zona litoral ini berubah menjadi
pantai yang kering
• Zona Litoral ini bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling atas ataupun yang
paling dekat dengan pantai ataupun daratan.
• Zona litoral ini juga disebut sebagai jalur pasang, yakni bagian cekungan lautan
yang terletak diantara air pasang dan juga air surut.
• Zona litoral sering disebut juga sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir
pantai dan pecahan rumah-rumah karang.
• Zona Intertidal kaya akan Nutrien dan Oksigen
• Kekayaan Nutrien yang ada pada zona intertidal dapat
berasal dari pengaruh daratan disekitarnya
• Kekayaan oksigen yang ada pada zona intertidal
disebabkan oleh siklus pasang surut yang
menyebabkan pengadukan sehingga terjadi difusi gas
dari permukaan ke perairan
• Zona Intertidal mendapat sinar matahari yang cukup
• Zona Intertidal memiliki kekayaan yang beragam
• Zona Intertidal rentan terhadap gangguan lingkungan
disekitarnya
Faktor yang mempengaruhi zona litoral
• Periode pasang-surut yaitu naik turunnya permukaan air laut
secara periodik selaro interval waktu tertentu.
• Suhu harian/musiman bervariasi lebih cepat di kawasan ini, dan
kisaran tertinggi dapat melebihi batas toleransi beberapa jenis
organisme.
• Perubaban salinitas yang dapat mempengarubi organisme terjadi
di zona intertidal melalui dua cara, Pertama, karena digenangi air
tawar atau aliran air akibat ujan lebat, kedua, berhubungan dengan
genaogan pasang surut.
16

Parameter Fisika Zona Litoral


• Pengaruh suhu udara beserta sinar matahari  yang
terdapat pada zona sangatlah kuat dan menciptakan suhu
ekstreme sehingga zona ini cenderung sulit ditinggali oleh
biota laut
• Salinitas sangat fluktuatif di daerah ini karena banyak
mendapat supply air tawar dari daratan maupun kondisi
hujan
• Arus dan gelombang yang terbentuk sangat bergantung
dari topografi pantai dan profil pantai
17

Parameter Kimia Zona Litoral

• pH di daerah ini cenderung asam karena


pengaruh daratan lebih besar
dibangdingkan lautan
• DO pada daerah ini sangat fluktuatif
tergantung dari kondisi gelombang, arus,
dan pasang surut yang terjadi
18

Parameter Biologis Zona Litoral

• Zona litoral menjadi habitat bagi beberapa spesies laut, yakni


berupa binatang maupun tumbuh- tumbuhan seperti bintang laut,
udang, kepiting, cacing beserta bentos.
• Kebanyakan biota yang hidup di zona litoral didominasi oelh biota
bercangkang atau biota yang mengubur dirinya di sedimen pantai
demi menghindari panasnya radiasi matahari langsung ketika
perairan surut atau kering
Jenis Jenis Pantai Zona Litoral
• Jenis Pantai yang ada dibedakan
berdasarkan proses pembentukannya
serta berdasarkan bentuk geografisnya.
• Pantai berdasarkan proses pembentukan
dibagi menjadi 12 jenis.
• Pantai berdasarkan bentuk geografisnya
dibagi menjadi 4 jenis.
Pantai Berdasarkan Proses Pembentukan
• Pantai Spit
• Pantai Baymouth
• Pantai Tombolo
• Pantai Fyord, yaitu pantai yang berlekuk lekuk panjang
sempit dan tebingnya curam. Pantai ini terjadi karena
kikisan Gletsyer.
Pantai Berdasarkan Proses Pembentukan
• Pantai Ria, pantai ini menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada
pantai Ria pada bagian muaranya dan lebih besar dan tebingnya
lebih curam, pantai ini terbentuk karena lembah sungai yang
tergenang air.
• Pantai Sekaren, pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya
terdapat banyak pulau – pulau kecil.
• Pantai berbukit pasir. Pantai yang terjadi karena perbedaan pasang
naik dan pasang surut yang besar.
• Pantai berdanau (half) atau disebut pantai laguna (etang) adalah
danau pantai yang terpisah dari laut oleh Nehrung (lidah tanah)
dan ke dalamnya ada sungai yang bermuara.
Pantai Berdasarkan Proses Pembentukan
• Pantai Liman ialah teluk kecil pada muara sungai yang terajadi
karean penurunan dasar sungai dan karean erosi sungai.
• Pamtai estuarium, mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai
nya lebar (berbentuk corong) bedanya adalah dasarnya lebih dalam
karena terjadi pengikisan pasang naik dan pasang surut.
• Pantai Delta, adalah pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi
karena hasil erosi sungai bertumpuk – tumpuk di muara sungai
(sedimentasi).
• Pantai Karang, pantai yang mempunyai banyak pulau – pulau atau
batu karang di sepanjang pantai.
Pantai Spit
• Spit adalah material
pasir sebagai proses
pengendapan yang
terdapat dimuka teluk,
berbentuk memanjang
dan salah satu ujungnya
menyatu dengan
daratan, sedang ujung
lain terdapat di laut.
Pantai Baymouth
• Pantai yang berupa
bukit endapan pada
pantai yang memotong
teluk dengan lautan
Pantai Tombolo
• Pantai Tombolobukit
endapan pada pantai
yang menghubungkan
pulau dengan pulau
utama.
Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya

o Pantai Landai
o Pantai Curam
o Pantai Bertebing
o Pantai Karang
27

Pantai Landai
28

Profil Pantai Landai


• Pantai yang satu ini cenderung memiliki bentuk yang landai.
• Jika kita mengunjungi pantai ini maka bentukan permukaan dari setiap
ujung pantai akan sama tanpa ada perubahan sedikit pun.
• Meskipun begitu ada juga beberapa kawasan pantai landai yang tidak
landai secara penuh.
• Jenis pantai landai ini sendiri dapat kita temukan pada Pantai Mangrove,
Pantai Delta, dan Juga Pantai Estuari.
• Pantai landai cenderung diisi dengan sedimentasi fine sand hingga clay
• Pantai ini memiliki daya gelombang, arus, dan pasut yang sangat minim
29

Pantai Curam
30

Profil Pantai Curam


• Pantai curam ini memiliki bentukan yang mungkin sedikit banyak berbeda dengan
pantai-pantai yang lain.
• Hal tersebut dikarenakan pantai curam adalah sebuah kawasan pantai yang terdiri
dari perbukitan.
• Sehingga kita akan sangat sedikit menemukan bibir pantai, jika kita memahami dan
mengerti mengenai beberapa pengertian dataran pantai maka tak akan terlalu
susah untuk mengerti tentang kondisi dari pantai curam.
• Jika berbicara mengenai pantai curam yang ada di Indonesia maka kita bisa
menemukannya di kawasan pantai barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa,
atau ada juga beberapa dapat ditemukan pada kawasan Pulau Bali.
• Pantai-pantai ini biasanya didominasi oleh sedimentasi pasir kasar
31

Pantai Bertebing
32

Profil Pantai Bertebing


• Jenis pantai ini sendiri kadang disebut juga sebagai jenis pantai Flaise.
• Mungkin dalam beberapa hal kadang jenis pantai yang satu ini cukup sulit untuk
dibedakan dari pantai curam.
• Namun, pada pantai bertebing ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
pantai bertebing terjal dan juga pantai bertebing bergantung.
• Penyebab dari pantai bertebing ini sendiri memiliki beberapa penyebab yang
bermacam-macam.
• Salah satu penyebab utama dari terbentuknya pantai ini adalah adanya endapan
tebing yang tekikis karena abrasi.
• Sehingga pada pantai bertebing ini kadang kita masih dapat menemukan beberapa
bagian yang memiliki pantai.
• Namun, ada juga yang selebihnya tak memiliki pantai berpasir.
33

Pantai Karang
34

Profil Pantai Berkarang

• Pantai yang satu ini bisa dikatakan merupakan salah satu jenis pantai yang
akan memiliki ekosistem cukup unik dan menarik.
• Hal tersebut  dikarenakan jenis pantai yang satu ini akan sangat berhubungan
erat dengan kondisi di bawah laut itu sendiri.
• Sebuah pantai disebut sebagai pantai karang apabila kawasan sepanjang
pantai tersebut banyak tersusun dar terumbu karang.
• Pada kawasan pantai yang satu ini banyak sekali ditemukan di Pulau Sulawesi,
Nusa Tenggara dan juga Maluku.
• Maka tak mengherankan jika kawasan-kawasan tersebut banyak sekali memiliki
lokasi objek wisata pantai dengan pemandangan bawah laut yang
menakjubkan.
35

Tidal Zones on a Rocky Ocean Shore


Splash Fringe Level

High Tide Level

Mid Tide Level

Low Tide Level

Low Fringe Level


36
Ekologi Zona Intertidal
• Pengertian
• Ekologi intertidal adalah studi tentang ekosistem di
zona pasang surut,
• Mempelajari organisme hidup di antara garis batas
surut terendah dan batas pasang tertinggi.
• Ekologi intertidal memiliki ciri yaitu pada saat air surut, zona
intertidal akan terekspos, sedangkan saat pasang akan
tertutup air.
• Ekologi Intertidal mempelajari Interaksi
lingkungan dan spesies dapat bervariasi
berdasarkan jenis komunitas intertidal yang
dipelajari
• Ekologi Intertidal diklasifikasikan berdasarkan
pada jenis substrat utama penyusun pantainya
• Berbatu
• Berlumpur
• Berpasir
Morfologi Pantai, Zonasi dan
Perilaku Adaptasi Komunitas
 Zonasi komunitas intertidal terbagi menjadi tiga zona
 Zona 1 adalah daerah pasang atas (tertinggi) yang terdiri komunitas
lamun dan rumput laut,
 Zona 2 adalah daerah pasang tengah yang terdiri dari komunitas lamun,
rumput laut dan karang,
 Zona 3 adalah daerah pasang bawah yang terdiri dari komunitas karang
dan rumput laut.
 Komunitas fauna tidak mempunyai zona yang jelas karena
komunitas ini ditermukan di semua zona.
Pantai Berbatu
• Didominasi oleh substrat dari batuan berukuran 2 - 16 mm.
• Pantai berbatu biasa terdapat bersama-sama dengan atau
berseling dengan pantai berdinding batu.
• Kawasan ini paling padat makroorganismenya dan
mempunyai keragaman fauna maupun flora yang paling
besar.
• Tipe pantai ini banyak ditemui di selatan Jawa, Nusa
Tenggara dan Maluku.
Pembagian Zona pada Pantai Berbatu
 A high-shore area (bagian pantai teratas) biasa disebut supralittoral fringe.
Zona ini dicirikan oleh berbagai organisme seperti alga yang menjalar,
Cyanobacteria (bakteri hijau biru) dan cacing kecil, periwinkles.
 A broad midshore zone (zona bagian tengah lebar) biasa disebut midlittoral
zone. Pada daerah ini didominasi oleh pemakan partikel suspense seperti
bernakel, kerang atau tiram.
 A narrower low-shore zone (zona bagian bawah sempit) biasa disebut
infralittoral fringe. Pada daerah ini didominasi oleh alga merah, organisme
penghasil kapur, organisme yang menjalar, kelp (alga coklat) atau penyaring
makanan seperti tunicata (sea squirt).
• Pembagian zonasi pada pantai berbatu dapat didasarkan oleh organisme yang
hidup pada daerah tersebut. Pembagian zonasi dibagi menjadi dua bagian :
• 1. Zonasi dari mikroalga. Zonasi ini didasarkan oleh fotosintesis yang terjadi di
dalam air. Pembagian tersebut yakni:
• Pada spesies yang terdapat pada lower shore, fotosintesis lebih baik:yang
ada di udara dibanding dalam air.
• Pada spesies yang terdapat pada mid hingga upper shore fotosintesis
Iebih baik didalam air dibanding diatas daratan. Kekuatan fotosintesis
dalam air pada spesies ini yakni enam kali lebih kuat.
• 2. Zonasi dari hewan. Zonasi ini didasarkan oleh dua hal yang sangat signifika.
• Makanan, ketersediaan makanan sangat penting utamanya bagi
organisme yang pergerakannya sangat lambat atau yang tidak berpindah
tempat.
• Pergerakan, organisme perIu berpindah untuk mencari mak.an, sehingga
faktor ini juga sangat terkait dengan faktor yang pertama.
Pantai Berlumpur
• Substrat berdiameter 0,063 - <0,004 rom.
• Berada pada daerah yang terlindung dari hempasan gelombang secara
langsung, (tidak ada hempasan gelombang).
• Sulit untuk mengalami perkembangan yang signifikan.
• Pembagian zonasi pada daerah pantai berlumpur masih sangat kurang,
secara umum terbagi menjadi:
1. Bagian atas atau supralitoral dihuni oleh berbagai jenis kepiting yang
menggali substrat. Zona ini juga dipengaruhi oleh pasang tertinggi dan
paling sering mengalami kekeringan.
2. Bagian bawah atau litoral. Bagian ini merupakan bagian yang terluas di
antara bagian ekosistem pantai berlumpur. Pada zona ini dihuni oleh
tirarn dan policbaeta.
Pantai Berpasir
• Ukuran butir substrat antara 0,063 - 2 mm.
• Jenis pantai termasuk dalam jenis pantai dengan
partikel yang halus.
• Faktor fisik yang berperan penting mengatur kehidupan
di pantai berpasir adalah gerakan ombak.
• Gerakan ombak ini mempengaruhi ukuran partikel dan
pergerakan substrat di pantai.
• Gerakan ombak kecil, maka ukuran partikelnya kecil,
• Gerakan ombak besar atau kuat, maka ukuran partikelnya
akan menjadi kasar dan membentuk deposit kerikil.
Pantai berpasir juga dibagi dalam beberapa zonasi, yaitu:
•Rata-rata air tinggi pada pasang pumama (Mean High Water Spring Tides
MHWS). Zona tersebut berada pada bagian paling atas.
• Pada daerah ini berbatasan langsung dengan daerah yang kering dan sering
terekspose.
•Rata-rata level pasang surut (Mean Tide Level / MLS). Zona ini merupakan
daerah yang paling banyak mengalami fluktusi pasang surut.
• Pada daerah ini juga dapat ditemukan berbagai ekosistem salah satunya
ekosistem padaog lamun.
• Rata-rata air rendah pada pasang surut purnama (Mean WaterLow of Spring
Tides/ML WS). Zona ini merupakan zona yang paling bawah.
• Pada daerah ini fluktuasi pasang surut sangat sedikit yang berpegaruh
dikarenakan daerah ini tidak terkena fluktuasi tersebut. Umumnya terumbu
karang ditemukan pada area ini
PUSTAKA
1. Nybakken J.W., (1988 ), Biologi Laut, Suat Pendekatan Ekologis, PT.
Gramedia,Jakarta,
2. Lalli, C.M. dan Parson, T.R. (1994): Biological Oceanography: An introduction,
Pergamon, BPC Wheatons Ltd, British
3. Trujillo, A.P. and H.V. Thurman, 2017. Essentials of Oceanography. Peason,
USA
4. Graha, D.S., H. Bagus D., .D.H Aziiz., F.J.Sabili., M.T. Sani. 2020. Distribusi
Biota Laut Vertikal dan Horisontal. PPt. Tugas Oseanografi Biologi. PS.
Oseanografi-FPIK- Undip, Semarang
5. BPSDM, Kementrian PUPR. (2017). Modul 04. Pengetahuan Teknik Pantai.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Air dan Konstruksi. Bandung.
6. Rosmawati, T. 2011. Ekologi Perairan. Hilliana Press, Jakarta.
7. Miller, C.B. Dan Wheeler, P.A. 2012. Biological Oceanography Second Edition.
Wiley-Blackwell, USA
8. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta., 412hlm.
9. Rafaelli, D. dan Hawnkins, S. (1999). Intertidal Ecology. Kluwer Academic
Publisher. London, Great Britain.
10. Horn, M. H., Martin, K. L. M., dan Chotkowski, M. A. 1999. Intertidal Fishes Life
in Two Worlds. Academic Press. San Diego, California., 415p.
11. Nugroho, S. H. 2012. Morfologi Pantai, Zonasi, dan Adaptasi Komunitas Biota
Laut di Kawasan Intertidal. Oseana., 37 (3): 11-12.

Anda mungkin juga menyukai