Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Pantai – 

Grameds pasti tidak asing dengan keberadaan pantai. Yap, keberadaan


pantai selain menjadi sebuah objek pariwisata, ternyata juga dapat dijadikan sebagai tempat
untuk mencari nafkah bagi sebagian orang.
Kondisi geografis di Indonesia berada di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara
kepulauan dan memiliki banyak pantai.
Apakah Grameds tahu bahwa luas lautan di Indonesia itu dua pertiga lebih besar dibandingkan
luas daratannya lho… Maka dari itu, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan garis pantai
terpanjang di dunia nomor dua setelah negara Kanada.
Mulai dari Sabang sampai Merauke, tersebar banyak sekali pantai, baik itu pantai dengan pasir
putih atau pantai dengan pasir lumpur. Meskipun pantai-pantai tersebut berbeda, tetapi manfaat
yang diberikan sangat banyak bagi umat manusia yang tinggal di sekitarnya.
Nah, sebenarnya apa sih pantai itu? Lalu apa saja ya jenis-jenis pantai yang ada di planet bumi
ini? Bagaimana upaya kita untuk menanggulangi adanya kerusakan pantai yang terjadi akhir-
akhir ini? Yuk simak ulasan berikut supaya kamu dapat memahami hal-hal mengenai pantai!

Pengertian Pantai
Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 09/PRT/M/2010 mengenai Pedoman Pengaman
Pantai, disebutkan bahwa pantai merupakan daerah pertemuan antara laut dan daratan, yang
diukur ketika pasang laut tertinggi dan surut terendah.
Sementara itu, menurut B.Triatmodjo, pantai adalah batas antara wilayah daratan dengan
wilayah lautan. Beliau juga mengungkapkan bahwa daerah daratan adalah daerah yang terletak
di atas dan di bawah permukaan daratan yang dimulai dari batas garis pasang laut tertinggi.
Lalu, daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut, yang
dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, yang mana juga termasuk pada dasar laut dan
bagian bumi yang berada di bawahnya.
Pada sebuah pantai pasti mempunyai garis pantai, yakni garis batas pertemuan antara daratan
dan air laut. Garis pantai ini posisinya tidak tetap dan dapat berpindah-pindah sesuai dengan
bagaimana pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.
Pantai dapat terjadi karena adanya gelombang yang menghantam tepi daratan tanpa henti
sehingga mengalami proses pengikisan. Gelombang yang menghantam tersebut disebut dengan
gelombang desktruktif.
Sebuah pantai tidak hanya dapat menjadi objek wisata dan sumber ekonomi masyarakat saja lho,
tetapi juga dapat menjadi tempat hidup beberapa organisme.
Ciri-ciri Pantai
- Biasanya terdapat ekosistem mangrove di sekitarnya
- Memiliki garis pantai yang permanen dan terjaga secara baik
- Berperan sebagai rumah bagi banyak jenis makhluk hidup sekaligus dapat menjadi sumber
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya
- Biasanya terdapat pola usaha budidaya air payau

Manfaat Keberadaan Pantai


- Sebagai objek wisata
- Sebagai sumber protein hewani
- Area tambak garam
- Sebagai daerah pertanian pasang surut
- Dapat menjadi wilayah perkebunan kelapa
- Pengembangan kerajinan tangan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya

Jenis-Jenis Pantai
Pantai yang tersebar di seluruh Planet Bumi memiliki banyak jenisnya, yang diklasifikasikan
berdasarkan bagaimana proses pembentukan dan bentuk geografisnya.
Berdasarkan Proses Pembentukannya
1. Pantai Spit, yakni pantai yang salah satu ujungnya bersambung dengan daratan. Contohnya
adalah Farewell Spit yang terletak di Selandia Baru.
2. Pantai Tambolo, yakni bukit endapan pada pantai yang menghubungan antara sebuah pulau
dengan pulau utama. Contohnya adalah The Angel Road yang terletak di Pulau Shodo,
Jepang.
3. Pantai Baymouth, yakni bukit endapan di sebuah pantai yang memotong teluk dengan lautan.
4. Pantai Fyord, yakni pantai yang memiliki bentuk berlekuk-lekuk panjang dan sempit dengan
tebing yang curam. Pantai ini terjadi karena adanya kikisan gletser. Contohnya adalah Fjord
Geirangerfjord yang terletak di Norwegia.
5. Pantai Ria, yakni pantai yang memiliki bagian muara lebih besar dan tebing yang curam.
Pantai ini hampir menyerupai dengan Pantai Fyord, tetapi pantai ini terbentuk karena adanya
lembah sungai yang tergenang air. Contohnya adalah Georges River yang terletak di Sydney,
Australia.
6. Pantai Sekaren, yaitu pantai yang daratannya terdapat banyak pulau kecil.
7. Pantai Bukit Pasir, yakni pantai yang terjadi karena adanya perbedaan pasang naik dan
pasang surut yang besar. Pantai jenis ini sering bertiup angin laut dan pesisirnya kering.
Contohnya adalah Pantai Parangtritis yang terletak di Yogyakarta.
8. Pantai Berdanau (Haff), yakni pantai yang terpisah dari laut dan di dalamnya terdapat sungai
yang bermuara. Pantai jenis ini sering disebut sebagai laguna. Contohnya adalah Pantai
Samas yang terletak di Yogyakarta.
9. Pantai Estuarium, yakni pantai yang memiliki muara sungai berbentuk corong dengan dasar
yang lebih dalam. Pantai jenis ini terjadi karena adanya proses pengikisan pasang naik dan
pasang surut. Contohnya adalah muara Sungai Kapur yang terletak di Riau.
10. Pantai Liman, yakni pantai yang memiliki teluk kecil pada muara sungainya. Pantai jenis ini
hampir sama dengan Pantai Estuarium dan terjadi karena adanya penurunan dasar sungai dan
erosi sungai.
11. Pantai Delta, yakni pantai yang memiliki sebuah delta. Delta merupakan daratan yang terjadi
akibat proses pengendapan hasil pelapukan di muara sungai.
12. Pantai Karang, yakni pantai yang memiliki banyak pulau dan batu karang di sepanjang
pantainya. Contohnya adalah Pantai Appalarang yang terletak di Sulawesi Selatan.

Berdasarkan Bentuk Geografisnya


1. Pantai Landai, yakni pantai yang memiliki permukaan relatif datar. Pantai jenis mencangkup
adanya pantai mangrove, pantai delta, pantai bukit pasir, dan pantai estuarium.
2. Pantai Curam, yakni pantai yang bentuk geografisnya adalah bergunung-gunung. Hal
tersebut disebabkan karena adanya retakan yang memanjang sejajar dengan pantai dan
terkikis oleh ombak besar hingga menjadikan tebing curam serta laut yang dalam.
Contohnya adalah pantai di selatan Pulau Jawa dan barat Pulau Sumatera.
3. Pantai Bertebing (Flaise), yakni pantai yang memiliki bentuk geografis berupa curam pada
muka tebingnya karena terdapat pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di
pantai jenis ini biasanya memiliki laut yang dangkal. Pantai Flaise ini terjadi karena adanya
proses penimbunan hasil rusakan tebing itu sendiri (biasanya karena abrasi atau erosi).
Contohnya adalah Pantai Timang yang terletak di Yogyakarta.
4. Pantai Karang, yakni pantai yang memiliki terumbu karang di sepanjang pantainya.
Contohnya adalah Taman Bunaken yang terletak di Manado.

Kerusakan Lingkungan Pantai


Secara garis besar, kerusakan di lingkungan pantai itu dapat berupa pencemaran, degradasi fisik
habitat, eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam, abrasi pantai, bencana alam,
dan lain-lain.
Nah, berikut merupakan penyebab terjadinya kerusakan di lingkungan pantai, antara lain:
- Kegiatan menyelam yang dilakukan oleh para wisatawan dengan menyentuh hingga
membawa pulang terumbu karang. Sebenarnya, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu
karang.
- Membuang sampah secara sembarangan ke laut dapat menyebabkan pencemaran air laut.
- Penggunaan pupuk dan pestisida buatan dapat merusak terumbu karang yang ada di lautan.
- Banyaknya limbah air yang mengalir ke laut.
- Penambangan pasir dan bebatuan di laut dapat merusak terumbu karang.
- Penangkapan ikan dengan menggunakan bom atau sianida.
- Pengerukan yang dilakukan di sekitar terumbu karang dapat mengganggu ekosistem terumbu
karang.

Upaya Penanggulangan Kerusakan di Lingkungan Pantai


Dalam melaksanakan upaya penanggulangan ini, tidak hanya pemerintah saja yang berperan
penting, tetapi juga masyarakatnya. Pengelolaan pantai yang cermat dan ramah lingkungan
disebut dapat mencegah terjadinya kerusakan ekosistem di wilayah pantai.
Upaya penanggulangan ini perlu dilakukan secara hati-hati, mengingat bahwa masyarakat
mempunyai ketergantungan tinggi dengan keberadaan pantai dan sumber daya yang ada di
dalamnya.
Lalu, bagaimana ya upaya penanggulangan tersebut?
- Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait betapa pentingnya tindakan penanggulangan
guna mencegah kerusakan lingkungan pantai.
- Mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam rencana penanggulangan kerusakan
lingkungan pantai secara terpadu.
- Membantu masyarakat yang tinggal di sekitar pantai untuk mengembangkan adanya aktivitas
ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
- Memberikan pelatihan mengenai sistem pelaksanaan upaya penanggulangan kerusakan
lingkungan pantai.

Anda mungkin juga menyukai