Anda di halaman 1dari 28

EKOSISTEM ESTUARI

Oleh:
Arif Mohammad Siddiq

Biologi FMIPA

Universitas Jember, 2018


RUANG LINGKUP ESTUARI
a. Batasan wilayah ekosistem estuari
b. Tipe-tipe estuari dan sifat fisik estuari
d. Keanekaragaman biota estuari dan cara adapatasinya
e. Siklus materi, aliran energi dan produktivitas
f. Pemanfaatan dan pengelolaan ekosistem estuari
BATASAN WILAYAH ESTUARI

Estuari

“merupakan suatu bentukan masa air yang semi tertutup di


lingkungan pesisir, yang berhubungan langsung dengan laut lepas,
sangat dipengaruhi oleh efek pasang-surut dan masa airnya
merupakan campuran dari air laut dan air tawar” (Odum, 1971)
Sebagian besar penduduk dunia (hampir mencapai 70%) bermukim di sekitar wilayah
pesisir dan sepanjang tepian sungai termasuk di Indonesia.
Estuaria
ESTUARI = EKOTON

• Estuari dapat dianggap sebagai zona transisi


(ekoton) antara habitat laut dan perairan
tawar
• -> karakteristik perairan yang khas (unik).
TIPE ESTUARI

Secara geomorfologi estuari terbagai


menjadi 4 macam (PRITCHARD 1967),
sebagai berikut :
1. Estuari yang berupa rataan tergenang
(Drowned river valley)
• Biasanya banyak
terbentuk di sepanjang
pantai yang memiliki
rataan pantai yang
dangkal dan lebar.
• Pada musim penghujan,
air dari sungai
mengangkut sejumlah
besar sedimen ke arah
estuari.
• Sedangkan pada musim
kemarau aliran dari laut
mendominasi lingkungan
estuari, karena debit air
dari sungai sangat rendah.
2. Estuari Bertipe fyord

Tipe estuari ini biasanya terbentuk di Sogne fyord, Norwey


perairan dalam. Morfologi dasar perairan
estuari ini biasanya berbentuk huruf U.
Kurun sejarah pembentukannya
diperkirakan dimulai pada jaman es
(glasial period), sehingga dapat
digolongkan sebagai bentukan geologis
berumur tua.
3. Estuari dengan pasir penghalang
(bar-built estuaries)

Merupakan cekungan dangkal yang sebagian dasar perairannya akan muncul


pada saat surut. Perairan ini dapat dikatagorikan sebagai perairan semi
tertutup, dengan adanya gundukan pasir penghalang (bars) atau pulau-pulau
penghalang (barrier islands). Bentukan penghalang tersebut terputus-putus
oleh saluran-saluran kecil (inlet) yang berhubungan langsung dengan laut
lepas.
3. Estuari dengan pasir penghalang
(bar-built estuaries)
Muara Barat Bandealit
TNMB

Pulau Rufas Papua


4. Estuari yang terbentuk oleh proses
Vulkanik
Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan garis pantai (pesisir), dimana lekukan
tersebut terbentuk karena terjadinya patahan geologis atau oleh penurunan
muka bumi secara lokal, proses tersebut biasanya diikuti dengan
pemasukan air tawar yang besar.
Sebagai suatu sistem, estuari merupakan satu kesatuan yang sangat kompleks.
Berdasarkan pada bentuk, kedalaman dan material lain ke seluruh sistem, maka estuari
dapat dibagi menjadi 4 subsistem:
1. Subsistem laut (Marine)
➢ Subsistem ini terletak tepat di mulut sungai yang langsung berhubungan
dengan laut.
➢ Kelp dan algae dari jenis lain, biasanya menutupi substrat batu dan
membentuk mikrohabitat. Invertebrata bentik yang terdapat di lingkungan
ini dapat merupakan jenis marin atau jenis estuari.
2. Subsistem Teluk (Bay)
➢ Daerah ini dicirikan
dengan adanya hamparan
rataan lumpur yang tampak
ke permukaan pada saat
surut, dan tergenang oleh
campuran air tawar dan air
laut pada saat pasang.
3. Subsistem Rawa (Slough)

➢ Rawa-rawa ini merupakan percabangan kecil


yang menghubungkan teluk dengan saluran
utama dari sungai.
4. Subsistem Sungai (Riverine)

Subsistem ini terletak di daerah


masuknya air tawar dari gunung menuju
lingkungan estuari.
DELTA SUNGAI

Delta sungai atau Kuala adalah endapan di muara sungai yang terletak di lautan
terbuka, pantai, atau danau, sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat
memasuki laut.
SIFAT FISIK ESTUARI
1. Salinitas. Estuaria memiliki gradien salinitas yang bervariasi, terutama bergantung pada
masukan air tawar dari sungai dan air laut melalui pasang surut. Variasi ini menciptakan
kondisi yang menekan bagi organisme, tetapi mendukung kehidupan biota yang padat dan
juga menangkal predator dari laut yang pada umumnya tidak menyukai perairan dengan
salinitas rendah.
2. Substrat. Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang berasal dari
sedimen yang dibawa melalui air tawar (sungai) dan air laut. Sebagian besar lumpur
estuaria bersifat organik, sehingga substrat ini kaya akan bahan organik. Bahan organik ini
menjadi cadangan makanan yang penting bagi organisme estuaria
3. Sirkulasi air. Selang waktu mengalirnya air dari sungai ke dalam estuaria dan masuknya
air laut melalui arus pasang surut menciptakan suatu gerakan dan transpor air yang
bermanfaat bagi biota estuaria, khususnya plankton yang hidup tersuspensi dalam air
Pasang surut. Arus pasang surut berperan sebagai pengangkut zat hara dan plankton.
Disamping itu arus ini juga berperan untuk mengencerkan dan menggelontorkan limbah
yang sampai si estuaria.
4. Penyimpanan zat hara. Peranan estuaria sebagai penyimpanan zat hara sangat besar.
Pohon mangrove dan lamun serta ganggang lainnya dapat mengkonversi zat hara dan
menyimpannya sebagai bahan organik yang akan digunakan kemudian oleh organisme
hewani.
KEANEKARAGAMAN ESTUARI
Lingkungan estuari termasuk dalam kategori ekosistem produktif alamiah
(Naturally productive ecosystem) yang setara dengan tingkat produktifitas hutan
hujan primer dan terumbu karang.

Cynoscion nebulosus

Moolgarda seheli
Estuarine sebagai jalur migrasi ikan Salmon

❑ Spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang


biak.
❑ Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan; mereka
dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100
m dari laut menuju ke tempat mereka dilahirkan.

Oncorhynchus masou
SIKLUS HIDUP
EUROPEAN EEL
CARA ADAPTASI ORGANISME ESTUARI
Adaptasi Morfologis

Adaptasi Fisiologis
CARA ADAPTASI ORGANISME ESTUARI
Adaptasi Perilaku
Aliran energi di Estuarine
PEMANFAATAN ESTUARI OLEH
MASYARAKAT
PEMANFAATAN ESTUARI OLEH
MASYARAKAT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai