Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA

KELAS MAMMALIA

Dosen Pembimbing : Magdalena Putri Nugrahani, M.sc

Disusun oleh :

1. Nurul Hidayati (52.14.2001)


2. Maria Tara Kanita (52.14.2005)
3. Silvi Prima Rizky Saputri (52.14.2012)
4. Febriyanti Anggi Saputri (52.14.2014)
5. Rani Juhana Putri (52.14.2018)
6. Candra Suci (52.14.2039)
7. Linda Ayu Lestari (52.14.2046)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
Jalan Adi Sucipto 26 Telp. (0333) 423235
2016-2017

Daftar Isi
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................. 1

1
1.4 Manfaat........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
BAB III ISI................................................................................................................. 5
3.1 Ciri Khusus Mammalia.................................................................................. 5
3.2 Ciri Identifikasi.............................................................................................. 7
3.3 Klasifikasi...................................................................................................... 8
3.4 Sistem Saraf................................................................................................... 12
3.5 Sistem Pencernaan......................................................................................... 12
3.6 Sistem Rangka................................................................................................ 16
3.7 Sistem Pernapasan.......................................................................................... 16
3.8 Sistem Kardiovaskuler................................................................................... 17
3.9 Sistem Urogenital........................................................................................... 18
3.10 Sistem Reproduksi ...................................................................................... 19
3.11 Proses Terbentuknya Rambut....................................................................... 23
BAB IV PENUTUP................................................................................................... 25
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 26
4.2 Saran................................................................................................................ 26
Daftar Pustaka............................................................................................................ 27

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan
hewan yang terdapat dimuka bumi ini. Tingkata tertinggi pada kingdom animalia
tersebut adalah mammalia. Pada umumnya, semua jenis mammalia memliki rambut
yang menutupi seluruh tubuhnya.
Mammalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut
dengan hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mammalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar)
mamae pada tubuh mammalia yang berfungsi untuk menyuplai susu. Seperti yang
sudah kita ketahui bahwa, mammalia betina menyusui anaknya dengan
memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mammalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mammalia jantan tidak memiliki kelenjar tersebut.
Tetapi, pada mammalia jantan memliki kelenjar mammae yang tidak berfungsi
sebagaimana pada mammalia betina.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.2.1 Apa pengertian dan karakteristik dari mamalia ?
1.2.2 Sebutkan ciri untuk identifikasi yang digunakan ?
I.2.3 Bagaimana urutan klasifikasi pada mamalia ?
I.2.4 Sebutkan dan jelaskan sistem organ pada mamalia ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dan karakteristik dari mamalia
1.3.2 Mengetahui ciri untuk identifikasi yang di gunakan pada klas mamalia
1.3.3 Mengetahui urutan klasifikasi pada mamalia
1.3.4 Memahami sistem organ pada mamalia

1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan pengetahuan tentang sistematika hewan vertebrata khususnya
pada klas mamalia

1
1.4.2 Memberikan pengetahuan tentang karakteristik, ciri untuk identifikasi,
urutan klasifikasi dan sistem organ pada klas mamalia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan.


Termasuk didalam kelas ini adalah: tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan paus, kuda,
kijang, manusia, dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang
berambut banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia

2
berdasarkan adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya.
Mamalia hidup diberbagai habitat mulai dari kutub sampai daerah ekuator, dari dasar
laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan
banyak juga yang hidup secara diurnal. Beberapa pemakan daging (carnivora), sebagai
hewan pengerat, sebagai pemakan biji-bijian dan buah-buahan, dan beberapa sebagai
sumber penyakit. (Jasin, 1984: h. 137).
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Yang betina
mempunyai kelenjar mammae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak anggota
depan mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang dan
terbang. Pada jari-jarinya terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat
(Djarubito, 1989: 232).
Ciri-ciri dari organisme yang tergolong mamalia adalah : Tubuh biasanya diliputi
bulu atau rambut yang lepas secara periodic. Kulit banyak mengandung kelenjar, yaitu
kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium (tulang tempurung kepala) memiliki
dua occipital condyle; vertebrae leher biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang
dan dapat digerakakkan. Regio nasalis (bagian dari hidung) umumnya silindris;
mulutnya mengandung gigi (jarang tidak terdapat) yang tertanam dalam kantung
(alviola). Gigi itu terletak pada kedua belah rahang dan berdiferensiasi sesuai dengan
makanannya, lidah mudah digerak-gerakkan, memiliki pelupuk mata yang mudah
digerakkan; alat pendengar, memiliki daun telinga. Memiliki empat anggota atau kaki
(kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang); masing-masing kaki
memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan
keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari
berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging(Kimball,
1984: h. 942).
Ukuran tubuh bermacam-macam, yang terkecil kurang lebih 5 cm (tikus kecil),
yang besar adalah gajah dan paling besar adalah ikan paus (Balanophora musculus)
yang bisa mencapai panjang 8 meter dengan berat 115 ton(Jasin, 1984: h. 139). Pada
caput terdapat rima oris (1) yan dibatasi oleh labium superior (bibir atas) dan labium
inferior (bibir bawah). Ditengah-tengah terdapat celah dan umumnya di atas labium
superior terdapat vibrissae (kumis atau rambut-rambut panjang yang kaku). Di atas
mulut terdapat neres yang merupakan dua celah cendong. Organon visus memiliki

3
pelpebrae superior dan pelpebrae inferior dan umumnya memiliki rambut halus,
membrana nicitans pindah dipojok dekat hidung dari biji mata atau sering sudah disebut
pelica seminlaris. Dibelakang organon visus terdapat auriculae atau pinnae (daun
telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga luar) yang
selanjutnya ke alat pendengar(Jasin, 1984: h. 139).

Mamalia mempunyai tujuh vertebra servikal (leher), yang pertama atlas (Mitos
Yunani, Atlas, dewa yang memiliki dunia pada pundaknya) dan yang kedua aksis,
mengalami perubahan-perubahan untuk memungkinkan gerakan kepala yang leluasa.
Tengkorak bergerak ke atas dan ke bawah pada persendian antara aksis dan atlas.
Tulang belakang mamalia dipisah menjadi daerah torasik dan daerah lumbar. Manusia
mempunyai 12 buah vertebra torasik (dada) dan 6 buah vertebra lumbar (panggul).
Hanya pada vertebra torasik terdapat tulang iga, yang sebagian besar berhubungan
dengan tulang dada atau sternum melalui perantaraan tulang rawan kostal (Ville, 1984:
h. 113).
Mamalia umunya mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan memiliki
kisaran suhu tubuh sekitar 36o-38o C untuk sebagian besar mamalia. Mempertahankan
suhu dalam kisaran yang sempit ini memerlukan kemampuan untuk secara ketat
menyeimbangkan laju produksi panas metabolism dengan laju kehilangan panas atau
perolehan panas dari lingkungan luarnya. Laju produksi panas dapat ditingkatkan
melalui satu atau dua cara: dengan meningkatkan kontraksi otot (dengan cara bergerak
atau menggigil) atau dengan kerja hormone yang meningkatkan laju metabolisme dan
produksi panas disebut termogenesis tanpa menggigil (nonshivering thermogenesis)
(Campbell, 2004: 105).

BAB III
ISI

3.1 Ciri Mammalia


a. Ciri Umum
- Tubuh mammalia terdiri atas bagian kepala, leher, badan dan ekor. Pada
anggota gerak mammalia dimana pada bagian depan dan belakang

4
memiliki jari-jari yang terdapat kuku dan cakar. Anggota gerak depan
termodifikasi yang difungsikan untuk berlari, menggali lubang,
berenang, dan terbang.
- Memiliki kelenjar susu (glandula mammae) pada anggota badan
seperti dada, perut, atau ketiak. Kelenjar susu betina dapat keluar
setelah kelahiran anaknya. Pada Marsupialia (mammalia berkantong) dan
Placentalia memiliki puting, sedangkan Monotremata (mammalia
bertelur) tidak memiliki puting. Pada mammalia jantan tidak
menghasilkan kelenjar susu
- Memiliki rambut, sedikitnya dalam satu fase siklus hidupnya. Setiap
helai rambut akan tumbuh didalam kantong yang mengeluarkan minyak
pada kulit. Dari berbagai kantong-kantong rambut itu terletak pada posisi
yang miring sehingga rambut memiliki arah tertentu. Rambut dapat
berdiri karena otot-otot dalam kulit.
- Mammalia bersifat homoiotern (berdarah panas). Mammalia
mempertahankan suhu tubuh yaitu 36C. Dari sebagian spesies
mammalia melakukan hibernasi. Hibernasi adalah tidak aktif atau tidur
selama musim dingin. Pada saat udara yang panas, kelebihan panas tubuh
mammalia yang dibuang melalui keringat.
- Ruas tulang belakang leher pada Mammalia berjumlah tujuh
buah Mammalia mempunyai sekat yang dapat mengatasi rongga dada
dengan rongga perut, yang disebut dengan diafragma.
- Memiliki sistem pencernaan yang lengkap, sistem pencernaan mammalia
mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar
(kolom), dan anus. Pada rahang bawah mulut dibentuk oleh satu tulang
tungga dan dipinggir rahang terdapat gigi. Umumnya terdapat empat tipe
gigi pada mammalia yaitu gigi seri, gigi taring, gigi gerahan depan, dan
gigi gerahan belakang. Mammalia hanya akan berganti gigi satu kali.
Mammaia memiliki sekum (usus buntu) pada pertemuan usus halus
dengan kolon.
- Bernapas dengan paru-paru. Mammalia bernapas dengan paru-paru yang
terdiri dari dua lobus dan terdapat didalam ruang pleura serta terdapat
pita suara pada laring.
- Sistem ekskresi Mammalia mempunyai ginjal metanefros dengan dua
ureter yang mengalirkan urine ke kandung kemih (vesika urinaria).

5
- Alat indra yang berupa mata, telinga, lidah, dan hidung. Mata dilindungi
oleh kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang dapat dipejamkan.
Mammalia mempunyai tiga tulang pendengaran, yaitu martil (maleus),
landasan (incus), dan sanggurdi (stapes) yang pada akhirnya organ
pendengar berbentuk gelung yang disebut dengan koklea. Lidah
mempunyai papila-papila pengecap rasa. Hidung berhubungan dengan
lubang tunggal di tengkorak.
- Mammalia memiliki otak yang berukuran besar dan berkembang baik
yang berpengaruh pada pendaian atau intelektualnya.
- Memiliki alat kelamin terpisah antara jantan dan betina. Fertilisasi yang
terjadi secara internal dan bersifat vivipar. Pada mammalia jantang
memiliki alat kopulasi yang berupa penis dan spermatozoid yang
diproduksi oleh testis yang tersimpan di skrotum. Pada mamalia betina,
embrio berkembang didalam uterus dan pada pertukaran metabolisme
(misalnya respirasi dan nutrisi) antara embrio dengan induk menjadi
terpisah melalui plasenta. Lubang genital pada Mammalia terpisah
dengan anus.
b. Ciri Khusus
- Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau,
pipi, susu, sebacius.
- Cranium (tulang tempurung kepala) memiliki dua occipitale condyle,
vertebrae leher biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan
dapat digerak-gerakkan.
- Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
- Memiliki empat kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki
kki belakang), masing-masing kaki kurang lebih memiliki 5 jari yang
bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari,
memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari kaki
berkait tanduk atau berkuku atau berteracak.
- Cor (jantung) sempurna terbagi atas empat ruangan (dua auricula, dua
ventrikel).
- Bernapas menggunakan paru-paru (pulmo).
- Suhu tubuh tetap (homoiotherm)
3.2 Ciri Identifikasi

Cici-ciri yang dapat digunakan untuk identifikasi mammalia antara lain :

6
a. Pola warna, secara umum tubuh mamalia dapat dibedakan atas warna
bagian dorsal dan warna bagian ventral. Beberapa mamal memiliki pola
warna tertentu, perlu diperhatikan pola warna (bercak-bercak, belang-
belang, bintik/totol), pola warna ekor.
b. Ukuran tubuh, bagian-bagian yang perlu diukur adalah kepala dan badan
(ukuran pangjang mulai dari moncong sampai anus), ekor (mulai dari
anus sampai ujung ekor,tidak termasuk panjang rambut), tungkai belang
(mulai dari tumit sampai ujung jari termasusuk cakar), telinga (mulai dari
takikpangkal sampai ujung telinga).
c. Geligi, bentuk geligi dan struktur serta format gigi. Bentuk dan struktur
gigi berkaitan dengan fungsinya, sedangkan fungsi gigi berkaitan dengan
jenis makanan dan cara makannya.
d. Glandula mammae, glandula mammae biasanya tersusun berpasangan,
terletak didaerah pektoral (dada) atau daerah pelvis (selangangan) atau
terbagi dalam dua kelompok, kelompok daerah pectoral sedangkan yang
lainnya berada di pelvis.

3.3 Klasifikasi
Kelas mammalia di bagi atas 3 sub klas yaitu :
1. Sub Kelas Protothreria
a. Ordo Monotremata (mammalia bertelur)
Ciri-ciri :
- Mempunyai tulang coracoid dan precoracoid
- Tidak memiliki daun telinga
- Gigi terdapat pada hewan yang masih muda
- Hewan bersudu atau paruh dan mempunyai cloaca
- Hewan ovipar
Contoh : Ornithorhynchus anatinus dan Tachyglossus aculeatus
2. Sub Kelas Allotheria sudah punah
3. Sub Kelas Theria
a. Ordo Marsupialia
Ciri-ciri :
- Hewan betina memiliki marsupium disekitar kelenjar mamae.
- Uterus dan vaginanya ganda
- Umumnya tidak berplacenta
Contoh : Macropus rufus
b. Ordo Insectivora
- Memiliki ukuran tubuh kecil
- Memiliki moncong panjang dan meruncing
- Kaki berjari lima buah dengan kuku
- Gigi meruncing
Contoh : Hystrix javanica (landak)

7
c. Ordo Dermoptera
- Tubuhnya seperti tupai
- Berkaki 4 buah dengan ekor yang melebar dan berselaput parasut
- Habitat di pohon, noctural, pemakan daun dan buah-buahan
Contoh : Galeopithecus
d. Ordo Chiroptera
Ciri-ciri :
- Merupakan hewan terbang,
- Ukuran tubuhnya kecil
- Kaki depan kecil yang memiliki 2-5 jari panjang dan disokong oleh
kulit membran yang menghubungkan dengan kaki belakang
- Sebagian besar noctural
Contoh : Antrozous pallidus (kelelawar)
e. Ordo Primata
- Anggota tubuh panjang
- Mempinyai 5 jari dengan kuku pipih atau cekung
- Ibu jari kaki dan ibu jari tangan digunakan untuk memanjat
- Biasanya melahirkan satu anak.
- Sebagian besar habitatnya di pohon
- Pemakan biji-bijian
Contoh : gorilla gorilla (Gorila)
f. Ordo Edentata (Xenathra)
- Pada umumnya tidak mempunyai gigi,yang bergigi tidak mempunyai
gigi seri
- Pemakan Semut
- Jari-jari bercakar,testes Abdominal
Contoh : Bradypus sp
g. Ordo Pholidota
- Memiliki sisik ynag tersusun seperti genteng
- Pemakan semut dan rayap
- Bagian perut,sebelah dalam anggota tubuh ,tenggorokan dan bagian-
bagian kepala tanpa sisik tetapi ditutupi oleh bulu
- Kepala berbebtuk kuncup ,mata kerdil
- Tidak mempunyai gigi,bakal lidah digunakan untuk menangkap
sinar
- Kaki kuat dan pendek dan dilengkapi dengan cakar
- Hidup di tanah dan mempunyai ekor serta beroto kuat
Contoh : Manis javanica (Trenggiling Jawa)
h. Ordo Logomorpha
- Rahang atas terdapat 2 pasang gigi seri yang tersusun dua di depan
dua di belakang
- Tidak punya Canines
- Tulang betis dan tulang betis bersatu,ekor pendek
- Telapak kaki berambut,jari kaki belakang bercakar
Contoh : Lepus nigricollis (kelinci)
i. Ordo Rodentia

8
- Tungkia berjari lima dengan cakar
- Gigi seri pada rahang atas sepasang berbentuk pahat
- Tidak mempunyai Canenes
- Pemakan biji-bijian dan tumbuhan keras lain
Contoh : Mus musculus (tikus putih)
j. Ordo Cetacea (ikan paus)
- Tubuh berbentuk kumparan menyerupai ikan
- Mempunyai sirip ekor yang horizontal digerakkan naik turun
- Lubang hidung penyemprot terletak di atas kepala
- Anggota gerak depan tidak mempunyai cakar dan tidak mempunyai
angggota gerak belakang
Contoh : Delphinus delphis (ikan lumba-lumba)
k. Ordo Carnivora
- Pemakan daging
- Taring besar, gigi geraham yang kecil dan agak runcing serta cakar
yang tajam pada semua jari
- Kelenjar susu di daerah abdomen
- Mempunyai perkembangan otak yang baik
- Jari biasanya 4 atau 5 buah
Contoh : Felis tigris (Harimau)
l. Ordo Tubulidentata
- Badan kuat ,mirip seperti babi
- Mempunyai rambut yang jarang-jarang
- Telinga dan moncong panjang
- Mulut berbentuk tabung dan lidah berbentuk silinder
- Gigi susu ada beberapa gigi permanan (Tidak memiliki Insicor dan
Canines)
- Jari yang kaki 4 dengan 5 cakar yang kuat
Contoh : Orycteropus
m. Ordo Probocidea
- Merupakan mamalia darat yang besar,kepala yang besar
- Daun telinga lebar dan Flat,leher pendek dan kulit tebal
- Mempunyai gading yaitu gigi seri yang kedua atas yang memanjang
- Mempunyai belalai dan diujungnya terdapat lubang hidung
- Kelenjar susu terletak di dada memiliki 2 puting susu
Contoh : Elephas maximus (gajah india)
n. Ordo Hyracoidea
- Kecil mirip marmut,jari kaki depan 4 dan belakang 3
- Telingan dan ekor pendek ,Insicor setengah tidak mempunyai
canines
- Glandula mammae ada 6 padang di daerah lipatan paha terdapat 4
pasang dan 2 pasang di ketiak
Contoh : Procavia capensis
o. Ordo Sirenia
- Ukuran besar,badan berbentuk spindel

9
- Kaki depan berbentuk dayung,tidak mempunyai kaki belakang dan
ekor pipih horizontal yang terbagi dua
- Kulit tebal tidak berambut
- Mulut besar,bibir tidak berdaging ,tidak mempunyai daun telinga dan
rambut hanya beberapa helai
- Pemakan tumbuhan yang hidup di air
- Lubang hidung tinggi dan berkatup
- Mata kecil tak berkelopak dan kelenjar susu sejajar
Contoh : Dugong dugon
p. Ordo Perissodactyla
- Kakinya panjang, hewan ini berukuran besar
- Jumlah jari ganjil dengan ceracak dari bahan tanduk
- Glandula Mamae di daerah inguinal
- Tidak mempunyai tanduk ,tidak memiliki Vesica Fellea dan tidak
mempunyai Vebtriculus uang Compleks
Contoh : Equus zebra (Zebra)
q. Ordo Artiodactyla
- Ukuran tubuhn bermacam-macam
- Kaki panjang pada tiap-tiap kaki terdapat 2-4 jari yang masing-
masing dibungkus oleh teracak zat tanduk
- Sebagian besar pada kepala terdapat tanduk atau cula, kecuali babi
- Gigi tereduksi
- Lambung terdiri dari 4 bagian.
- Contoh : Bos taurus
3.4 Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara umum memiliki tingkat
perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar
jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih
besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian
lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak
(Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata
yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla
oblongata.
3.5 Sistem Pencernaan
Umumnya mamal mempunyai gigi, ninir umumnya dapat digerakkan
kecuali pada Monotremata dan paus. Kelenjar oral (mulut) khususnya
berhubungan dengan ekskresi atau pengeluaran lendir . oleh karena umumnya
mamal hidup terestial maka kelenjar oral ini untuk menjaga kelembaban mulut,
tunas rasa atau kecapdi lidah dan membantu menelan makanan. Beberapa

10
kelenjar yang di oral antara lain kelenjar parotis, submaksilaris, kelenjar
sublingual, dikhususkan sebagai kelenjar saliva (ludah).

1. Cavum Oris
Rongga ini di
bentuk oleh
atap dan
dasar. Atap
terdiri atas
palatum
durum yang
berupa langit-
langit keras
sebelah
posterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak di sebelah
posterior dan tepi posteriornya disebut velum palatini. Dasar rongga mulut
adalah lunak.
Macam-macam gigi mammalia terbagi atas :
a. Dens incisivus (gigi seri) berbentuk sepert pahat berguna untuk
memotong atau mengerat.
b. Dens caninus (gigi taring) runcing berguna untuk menyobek
c. Premolare (geraham muka) coronanya mempunyai crista dari email
yang melintang dan tajam berguna untuk menguyah.
d. Molare (geraham belakang) terdapat di sebelah posterior dari
premolare. Coronanya juga bercrista dan berfungsi untuk menguyah.
Cavum oris mempunyai hubunga dengan rongga-rongga lainnya
yaitu dengan pharynx yang terbagi atas bagian cavun naso pharyngeum
yang berbatasan dengan cavum nasi (rongga hidung), cavum
oropharyngeum yang berbatasan dengan cavum laryngo pharyngeym yang
berhubungan dengan larynx. Kelenjar ludah yang berakhir di cavum oris
yaitu :
- Sepasang glandulae sub mandibularis terletah di bawah tepi mandibula
- Sepasang glandulae parotis yang terletak di belakang mandibula di
sebelah luar.
- Sepasang glandulae sub lingualis terletak dibawah lingua.
- Sepasang glandulae infra orbitalis terletak dibawah bulbus osuli (bola
mata)

11
2. Pharynx
Pharynx sebagai rongga di belakang mulut merupakan
perseimbangan jalan makanan dan jalan respirasi. Dibawah lidah sebelah
ventral terdapat tulang respirasi atau glottis. Bila makanan melalui lubang
itu akan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglotis.
3. Oesophagus
Oesophagus merupakan pipa yang sempit sebagai lanjutan pharynx. Pipa
ini melalui daerah cervix (leher) masuk kedalam thorax. Selanjutnya
menembus diaphragma melalui hiatus oesophagus meninggalkan cavum
thoraxicalis masuk ke dalam abdonalis.
4. Ventrikulus
Ventrikulus merupakan bentuk kantung sebagai lanjutan dari
oesophagus. Dibedakan atas : pars cardiaca atau cardia tempat muara
oesophagus, pars pylorica atau pylorus sebagi bagian akhir dan selanjutnya
bersambung dengan doudenum (intestinum), fundus sebagai ruang sebelah
caudal dari cardia
5. Intestinum
Usus pada mamalia dapat dibedakan atas :
a. Usus halus (intestinum tenue) terdiri dari duodenum, jejenum, dan
ileum.
b. Usus besar (intestinumncrassum)

Di dalam usus halus terjaid perombakan terakhir dan proses penyerapan


sari-sari makanan, Usus berakhir dengan rektum dan lubang yang disebut
anus

Pada mammalia memamah biak (ruminansia) memiliki organ pencernaan


yang berbeda dari hewan mammalia yang lainnya. Perbedaan tersebut terletak
pada struktur gigi dan lambung yang terdiri dari 4 bagian, yaitu rumen,
retikulum, omasum dan obamasum.
a. Rumen berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara.
Didalam rumen ini menghasilkan enzim oligosakarida, hidrolase,
glikosidase, amilase dan selulase. Enzim tersebut berfungsi untuk
menguraikan polisakarida maupun selulosa yang terdapat pada
rumput.
b. Retikulum
Didalam retikulum ini makanan diaduk-aduk dan dicampur dengan
enzim-enzim tersebut hingga menjadi gumpalan-gumpalan kasar

12
(bolus). Gumpalan makanan tersebut kemuadian didorong kembali
ke rongga mulut untuk dimamah kedua kalinya pada saat hewan
sedang beristirahat.
c. Omasum
Setelah gumpalan makanan kembali dikunyah, kemudian makanan
tersebut menuju ke omasum. Didalam omasum kelenjar enzim akan
membantu menghaluskan makanan secara kimiawi.
d. Abomasum
Didalam abomasum gumpalan makanan dicerna melalui bantuan
enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum.

3.6 Sistem Rangka

13
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada
permukaan sambungan-sambungan dan pada bagian tertentu. Selain itu terdapat
tulang membran dan kadang-kadang terdapat tendon yang berisi sel-sel tulang
yang terkenal sebagia ossmoidus contohnya patella (tulang tempurung lutut) dan
tulang mata kaki (kemiri). Tulang tempurung kepala keras dan merupakan suatu
kotak yang tersusun atas bagian tulang yang bersenyawa pada bagian sutura.

3.7 Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan (respirasi) pada mamal tidak sekompleks pada

burung. Di depan celah pada dasar farink terdapat katup tulang rawan yang di
kenal sebagai epiglottis. Udara masuk melewati glotis ke larink dan kemudian
masuk dalam trachea. Gerakan udara di dalam trachea di dorong masuk oleh
cincin tulang rawan.
Udara dari trachea, melewati pasangan bronchus utama kemudian ke
dalam cabang bronchus dan bronkheolus yang lebih kecil, dan akhirnya berhenti
dalam alveoli di mana terjadi pertukaran gas. Beberapa mammal yang hidup di
perairan terjadi modifikasi pada bagian-bagian tertentu dari sistem
pernapasanya. Modifikasi ini terjadi akibat adanya adaptasi dari sistem
respirasinya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan perairan, terutama
berupa perkembangan katup untuk menutup lubang saluran pernapasan di
dinding luar tubuh.
Sistem pernapasan pada hewan mammalia terdiri dari lubang dan rongga
hidung, rongga mulut, celah tekak, tenggorokan dan bronchus (cabang batang

14
tenggorokan) dan paru-paru. Secara keseluruhan proses pernapasan pada hewan
mamalia tidak jauh berbeda dengan proses pernapasan pada manusia.

3.8 Sistem Kardiovaskuler

Menurut (Kimball, 1992) atrium kanan menerima darah miskin akan


oksigen (darah deoksi) dari badan, dan ventrikel kanan memompa darah dengan
kuat ke paru-paru untuk melepaskan karbon dioksida dan mengambil persedian
oksigen yang segar. Darah oksigen kemudian kembali ke atrium kiri, dan di
pompa ke luar dengan kuat ke semua organ-organ dan jaringan tubuh. Dengan
pernyataan tersebut, maka mamalia termasuk golongan berdarah panas.
Menurut (Radiopoetra, 1996) jantung atau cor di bagi oleh dua septum
atriorum dan septum ventriculorum. Anatara atrium dan ventriculus terdapat
valvula atrioventricularis yang menghindari mengalirnya darah dari ventriculus
ke atrium. Di dalam pangkal aorta terdapat valvulae semilunares. Jantung di
dalam suatu kandungan, yang dindingnya dibentuk oleh pericardium. Pada
pangkal aorta dan arteri pulmonalis pada tempat masuknya vena cava dan
pumonales, pericardium melipat menjadi epikardium yang melapisi dataran luar
dinding jantung. Jantung terdapat diantara kedua pulmonales

Proses sirkulasi pada mammalia

Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner.


Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah
mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen
akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung.
Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir dalam ventrikel kiri, ketika
ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri
akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui
sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikiel kiri melaui aorta, yang
mengirimkan darah arteri yang menuju keseluruh tubuh. Cabang pertama dari
aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri.
Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala
dan lengan (tungkai depan). Aorta terus memanjang kea rah posterior, sambil
mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan

15
kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang). Di dalam masing organ
tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan
bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan bercabang menjadi kapililer,
dimana darah melepaskan banyak oksigennya dan mengambil karbondioksida
yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali
membentuk venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin
oksigen dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar
yang disebut vena cava anterior (superior). Vena besar lainnya yang di sebut
vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan
tungkai belakang. Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke dalam atrium
kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalirkan ke dalam
ventrikel kanan (Campbell, 2000)

3.9 Sistem Urogenital


Kedua ovaria pada mamal biasanya fungsional dalam menghasilkan
ovum, ada sepasang oviduk (tuba falopii). Saluran ini pada monotremata, hanya
bagian kiri saja yang berfungsi kemudian telur masuk ke kloaka. Bagian distal
tuba falopii pada hewan marsupialia dan plasentalia, diperluas sampai uterus
menjadi tempat perkembangan embrio. Uterus hewan marsupialia tinggal
sebagian, tetapi hewan plasentalia ada berbagai macam-macam tingkat
penggabungan dari uterus rangkap sampai sederhana. Embrio mamal seperti
pada reptile dan burung di lindungi oleh membrane fetal disebut amnion.
Testis mamal terletak jauh di posterior tubuh. Testis tersebut ada yang
berada di dalam rongga tubuh, atau di luar rongga tubuh yaitu di dalam kantung
yang di sebut skrotum. Testis pada spesies mamal tertentu, turun dalam kantung
skrotal hanya selama musim breeding. Mamal jantan hanya memiliki satu penis.
Penis pada monotermata terletak di dasar kloak, tetapi pada mamal tingkat tinggi
terletak dalam sarung yang di bagian eksternalnya membuka ke luar. Mamal
dewasa, memiliki jenis ginjal metanefros dan mempunyai kantong kemih. Ginjal
mamal, tidak hanya berhubungan dengan eliminasi sisa-sisa nitrogen dalam
bentuk urea hasil metabolisme protein, tetapi juga untuk mengatur
keseimbangan air tubuh.
3.10Sistem Reproduksi

16
Proses reproduksi pada mamalia berlangsung secara kawin atau seksual
atau generatif yang berarti melibatkan sel gamet (sperma dan ovum)
untukmenghasilkan individu baru. Mamalia termasuk organisme gonokhoris,
yakni hanya memiliki satu jenis alat kelamin, oleh karena itu ididivu baru
terbentuk melalui perkawinan antara mamalia jantan yang menghasilkan sperma
dan mamalia betina yang menghasilkan ovum. Ciri khas pada mamalia yaitu
apabila terjadi perkawinan dan terbentuk zigot, maka zigot akan berkembang
menjadi embrio yang akan terjadi di dalam tubuh mamalia betina (di dalam
rahim). Masa kehamilan pada mamalia memliki waktu yang bervariasi
tergantung pada spesiesnya. Namun umumnya, mamalia yang berukuran besar
cenderung memiliki masa kehamilah yang lama. Untuk lebih jelasnya mengenai
proses reproduksi mamalia, maka akan dibahas terdahulu mengenai organ
reprodusi dan selanjutya tentang masa kehamilan.
Mamalia dan sebagian hewan lainnya memiliki kelamin tunggal yang
akan menghasilkan satu jenis sel gamet. Mamalia jantan menghasilkan sel
sperma sedangkan mamalia betina melengkapi dengan menghasilkan sel telur.
Organ reproduksi mammalia Jantan meliputi
1. Organ kelamin luar
a. Penis, terdiri ata jaringan erektil yang berfungsi sebagai alat
kopulasi untuk menghantarkan sel sperma ke dalam tubuh
mamalia betina
b. Skrotum, mrupakan kulit pelindung buah zakar (testis). Skrotum
menjaga agar suhu testes tetap optimum yang mampu mengendur
jika suhu tubuh telalu panas, dan mengkerut jika suhu lingkungan
dingin.
2. Organ Kelamin dalam
a. Sepasang Testis
b. Epididimis
Merupakan saluran yang keluar dari testes yang tersusun
berkelok-kelok sehingga terlihat pendek. Panjang saluran ini
berkisar antara 6m (pada manusia). Setelah selesai pembentukan
sperma di dalam tubulus seminiferus, sel-sel sperma akan
memasuki wilayah ini untuk dimatangkan. Diperlukan waktu
sekitar 20 hari bagi sperma untuk melewati saluran ini. Di dalam
epididimis, bentuk sperma akan disempurnakan dengan

17
pembentukan flagel. Sehingga sperma memiliki motilitas dan
siap untuk membuahi sel telur. Pada saat ejakulasi, sel sperma
yang telah matang ini akan didorong keluar melalui saluran vas
deferens.
c. Vas deferen
Merupakan saluran sperma yang akan membawa sperma keluar
dari epididimis. Saluran ini berkelok dibelakang vesica urinaria
(kandung kemih) dan bermuara di duktus ejakulasi, merupakan
saluran pendek pertemuan antaravas deferens dengan vesica
seminalis (keenjar asesoris).
d. Kelenjar Asesoris
Menghasilkan cairan sperma (cairan semen) yang berfungsi untuk
membantu pergerkan sel sperma serta penyediaan nutrisi. Terdiri
atas tiga kelenjar, vesica seminalis yang menghasilkan 60% dari
cairan semen, berupa cairan kental kekuningan dan bersifat basa.
Selain itu cairan yang dihasilkan vesica seminalis juga
mengandung lendir, glukosa serta enzim-enzim yang mendukung
penyediaan energi bagi sperma. Kelenjar prostat merupakan
kelenjar kedua yang menghasilkan cairan semen yang encer
seperti susu dan mengandung enzim antikoagulan, serta nutrisi
bagi sel sperma. Kelenjar asesoris terakhir ialah bulbouretalis
yang mensekresikan cairan mukus bening untuk membersihkan
saluran urethra dari sisa-sisa urin yang asam.

Organ Reproduksi mammalia betina meliputi :

1. Bagian Luar
a. Labia mayor dan minor
Sepasang Labia mayor merupakan tonjolan lemak, melindungi
labia minor yang lebih tipis dan sensitif.
b. Klitoris
Penonjolan di ujung vestibula tersusun atas batang pendek yang
dipenuhi dengan pembuluh darah. Klitoris hampir serupa dengan
penis pada jantan
2. Bagian dalam
a. Ovarium

18
Merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat produksi
ovum. Terdapat sepasang ovarium terdapat di rongga perut bagian
bawah. Masing-masing ovum dapat menghasilkan ovum secara
bersamaan (minimal satu telur yang akan dimatangkan). Sel telur
yang matang akan dikeluarkan dari ovarium melalui proses
ovulasi dan selanjutnya akan ditangkap oleh oviduk. Selain
menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron yang amat penting dalam
mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
b. Oviduk
Dikenal juga sebagai saluran tuba fallopi merupakan saluran telur
yang juga menjadi tempat pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Zigot yang terbentuk akan berkembang di dalam rahim yang telah
difasilitasi untuk perkembangan embrio.
c. Rahim
Atau uterus merupakan organ reproduksi betina yang berfungsi
sebagai tempat perkembangan embrio. Dinding uterus
(endometrium) dibentuk oleh hormon-hormon seks betina
(estrogen dan progesteron) yang dipenuhi pembuluh darah guna
persiapan kehamilan. Jika terjadi pembuahan maka dinding
uterus akan menjadi tempat perkembangan embrio, sedang jika
tidak, jaringan ini akan dihancurkan (melalui proses menstruasi
atau lainnya, estrus).
Pada mamalia ditemukan bermacam-macam tipe uterus:
Duplex,memiliki dua rahim dengan dua serviks yang
terpisah secara sempurna. Contoh pada kelinci, tikus,
hewan pengerat, ruminansia.
Bicornuate, dua rahim dengan satu serviks. Contoh babi
Bipartite, satu serviks dengan uterus yang terlihat seolah-
olah terbelah menjadi dua. Contoh: kuda, kucing, anjing,
biri-biri
Simplex, satu rahim dengan satu serviks. Contoh: manusia
dan primata lainnya.
d. Serviks
Merupakan leher rahim yang membuka ke dalam vagina
e. Vagina

19
Merupakan ruanagn berdinding tebal yang membentuk saluran
kelahiran bayi saat lahir dan juga merupakan alat kopulasi untuk
masuknya sel sperma dari mamalia jantan. Terdapat selaput
membran yang tipis disebut dengan himen (selaput dara)
menutupi sebagian besar lubang vagina. Hubungan seks atau
aktivitas fisik yang berat mampu merobeknya.

Proses Reproduksi Pada Mammalia

Semua mamalia melakukan reproduksi secara seksual. Sebagian


besar perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induk betina, di
dalam rahim, kecuali pada kelompok monotremata, yang hanya terdiri
dari satu spesies, platypus yang menjadi satu-satunya mamalia yang
bertelur, sedang mamalia lain melahirkan. Di dalam tubuh induk betina,
embrio berkembang dengan masuk ke dalam lapisan dinding
endometrium melalui proses implantasi. Asupan gizi embrio akan
disuplai dari tubuh induk betina melalui plasenta, selain itu embrio juga
dilindungi oleh selaput ekstra embrionik yang melindungi embrio dari
guncangan. Perkembangan embrio di dalam tubuh induk sangat
bervariasi pada spesies mamalia. Pada kelompok marsupials (kangguru,
walabi), memiliki kantung yang berfungsi sebagai tempat perkembangan
lanjutan bagi embrio karena embrio dilahirkan saat masih muda.
Mamalia dilengkapi dengan kelenjar susu yang akan memberi asupan
nutrisi ketika bayi baru dilahirkan sampai waktu tertentu.

3.11Proses Terbentuknya Rambut


Rambut adalah struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi
epitel epidermis. Warna, ukuran, dan penyebarannya bervariasi sesuai ras, umur,
jenis kelamin, dan bagian tubuh. Rambut ditemukan di seluruh tubuh kecuali
pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris, dan labia minor.
Dibandingkan dengan lapisan bulu hewan, sisa rambut manusia hampir tidak
berfungsi sebagai isolator suhu, namun penting untuk sensasi taktil. Fungsi
utama rambut adalah untuk pengatur panas tubuh (termoregulasi), pada mamalia
tertentu rambut berfungsi sebagai organ indra, karena adanya anyaman akhiran

20
saraf, misalnya vibrissae atau rambut sinus, dapat bergerak bukan karena adanya
muskulus arektor pilorum tetapi adanya sinus-sinus darah. Pada penampang
memanjang rambut dapat ditemukan bagian-bagian berikut :
- Batang rambut
- Akar rambut
- Bulbus rambut
- Folikel rambut
- Matriks rambut
- Papila rambut
- Muskulus arektor pilorum
Setiap rambut berkembang dari suatu invaginasi epidermis, yakni folikel
rambut, yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran di bagian
ujung yang disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat
papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi
kelangsungan hidup folikel rambut. Sel epidermis yang menutupi papila dermis
membentuk akar rambut, yang menonjol di atas kulit.
Selama masa pertumbuhan, sel-sel epitel yang menyusun bulbus tersebut
setara dengan sel epitel dalam stratum germinativum. Pada jenis rambut tebal
tertentu, sel-sel bagian pusat akar rambut pada puncak papila dermis
menghasilkan sel-sel besra bervakuola dengan cukup keratin, yang akan
membentuk medula rambut. Sel-sel akar rambut membelah dan berkembang
menjadi sel-sel fusiform berkelompok padat yang berkeratin banyak, yang akan
membentuk korteks rambut.
Lebih ke tepi, terdapat sel-sel yang menghasilkan kutikula rambut,
yakni suatu lapisan yang terdiri atas sel-sel kuboid sampai pertengahan bulbus,
dan bentuk sel ini kemudian menjadi tinggi dan silindris. lebih ke atas lagi, sel-
sel tersebut berubah posisi dari horizontal menjadi vertikal sehingga di tempat
tersebut sel-sel ini membentuk suatu lapisan sel gepeng berkeratin banyak dan
mirip sisik, yang menutupi korteks. Sel kutikula ini merupakan lapisan sel
terakhir dalam folikel rambut yang berkembang.
Sel-sel terluar menghasilkan sarung akar rambut dalam, yang
mengelilingi bagian awal batang rambut sepenuhnya. Sarung akar rambut dalam
ini merupakan struktur peralihan dengan sel-sel yang berdegenerasi dan
menghilang di atas kelenjar sebasea. Sarung akar rambut luar berhubungan
langsung langsung dengan sel epidermis dan dekat permukaan sarung akar
rambut luar terdapat semua lapisan epidermis. Di dekat papila dermis, sarung

21
akar rambut luar lebih tipis dan terdiri atas sel-sel yang sesuai dengan stratum
germinativum epidermis.
Yang memisahkan folikel rambut dari dermis adalah lapisan hialin
nonselular, yaitu membran kaca(glassy membrane) yang terbentuk dari lamina
basalis yang menebal. Dermis yang mengelilingi folikel tersebut lebih padat,
yang membentuk sarung jaringan ikat khusus. Struktur yang terikat pada sarung
ini dan menghubungkan struktur tersebut pada stratum papilare dermis adalah
berkas-berkas sel otot polos, yaitu muskulus arektor pili. Otot ini tersusun
miring, dan kontraksinya akan menegakkan batang rambut. Kontraksi muskulus
arektor pili juga menimbulkan apa yang disebut sebagai berdirinya bulu roma.
Warna rambut disebabkan oleh aktifitas melanosit yang terdapat antara
papila dan sel-sel epitel akar rambut. Sel epitel akar rambut menghasilkan
pigmen yang terdapat dalam sel-sel medula dan korteks batang rambut.
3.7 Proses Terbentuknya Tanduk

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Secara morfologi tubuh mamalia dibungkus oleh kulit yang ditumbuhi rambut, kecuali
pada telapak tangan dan telapak kaki. Tubuh terdiri atas caput atau kepala, cerviks atau
leher dan truncus atau badan. Pada caput atau kepala terdapat : rima oris,Vibrissae
(kumis) nares, organon visus dan telinga. Pada truncus terdapat: thorax, abdoman,
dorsum, glutes, pinenium, dan glandula mammae. Pada bagian belakang terdapat cauda
atau ekor dan pada truncus juga dilengkapi dengan empat alat gerak. Secara anatomi
memiliki bagian: esophagus, venriculus, intestinum tenue, coecum, vesica fellea, hepar,
pancreas, glandula suprarenalis, ren, ureter, ovarium, oviduct, lien, dan uterus
musculinus. Keseluruhan organ akan membentuk suatu sistem organ seperti sistem
pencernaa, sistem pernapasa, sistem urogenital dan terakhir sistem saraf.
Mamalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya,
seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi

22
dan perkembangan fetusnya, beberapa mamalia memiliki tingkatan-tingkatan dari yang
rendah sampai yang tinggi. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang
berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus
untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui
plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya. System pencernaan terdiri dari
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas cavum oris,
pharynx, oesophagus, ventruculvus, intestinumdan anus.

Sistem ekskresi mamalia hampir sama dengan manusia, tetapi sedikit berbeda
yang di sebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam
rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding
dikenal sebagai pleura. Bernafas kebanyakan dilakukan oleh diagfragama paru-paru
berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan
udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui trakhea dan broknial tubes yang
bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang
dipenuhi darah. Di sini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di
angkut oleh hemoglobin. System reproduksi terdiri dari glandula mamae, fermur, kepala
susu, batang penis, clitosis, lekuk perineum, lubang vagina, anus, dan skrotum. Organ
genitalia pada kelinci betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua
buah bibir , yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium
tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitoris. Sedangkan organ genital pada
kelinci yantan yaitu penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk
menyerupai kantung yang di dalamnya terdspat testis.
4.2 Saran

Demikian yang dapat penyusun paparkan dalam makala ini, semoga makala ini
bermanfaat untuk penyusun khususnya, pembaca pada umumnya dan semoga makala
ini dapat menambah pengetahuan kita tentang kelas mamalia. Sedikit saran dari
penyusun, sebagai calon seorang pendidik, hendaknya kita mengetahui dan memahami
apa yang ada di sekitar kita. Seperti hewan-hewan misalnya. Setidaknya kita
mengetahui apa saja jenis hewan yang ada disekitar kita, hewan yang dilindungi, hewan
yang sudah punah atau hampir punah, dan mengetahui bagaimana cara melestarikan
hewan yang hampir punah. Dengan demikian, pada saat kita menjadi pendidik, kita bisa

23
lebih mudah mengajarkan pada anak didik kita kelak dan anak didik lebih termotivasi
dari pengetahuan dan pengalaman kita.

Daftar Pustaka

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.

Campbell, Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. 2004. Biologi Jilid 3.
Jakarta: Erlangga

Jasin, Maskoeri. 1984.Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya

Kimball, John W.1984.Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Sukiya.2006.Biologi Vertebrata.UM Press : Malang

Villee, Claude A, Warren F. Walker, Jr, dan Robert D. Warners.1984. Zoologi Umum.
Jakarta: Erlangga

24

Anda mungkin juga menyukai