ALFIAH M. S (151810401016)
DIAN AL GHIFARI P (151810401042)
HILDA AUNILLAH (151810401044)
MIATIN ALVIN S (151810401050)
Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat
memberikan manfaat baik dalam bidang ekonomi, ekologi, dan sosial
yang tinggi. Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk semakin
meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan kebutuhan akan lahan
pertanian, pemukiman, industri dan perdagangan juga meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hutan.
Deforestasi adalah konversi hutan menjadi penggunaan lain atau
pengurangan berjangka panjang atas penutupan tajuk di bawah 10
persen. Pola deforestasi sangat beragam dan bervariasi yang
dipengaruhi oleh kondisi biofisik, sosial ekonomi masyarakat dan
politik di suatu kawasan
NUSA TENGGARA
Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi
illegal Kebakaran
loging hutan
Pertambangan
Penyebab Deforestasi Hutan di Nusa Tenggara
Pembalakan
liar (illegal
• 1. Pembalakan Liar (Illegal loging)
logging)
di bagian barat dari kompleks
Taman Nasional Gunung Rinjani
FYI :
Pada 21 Agustus 2017 telah
terjadi kebakaran di jalur
pendakian TNGR, Lombok
NTB
Magdalena. 2013. The Roles of Customary Law in Forest Management and Protection in Sesaot Village, West Nusa
Tenggara and Setulang Village, East Kalimantan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 10(2): 1-10.
Akibat kebakaran hutan dan
lahan serta asap yang
menyertainya menyebabkan :
(1) kerusakan serius pada hutan
(2) kerusakan pada habitat,
keanekaragaman hayati.
1) Pertumbuhan Ekonomi
2) Pertumbuhan Penduduk
3) Pembangunan infrastruktur jalan
4) Kelangkaan produksi hutan dan jasa
lingkungan
Hidayat, S. 2014. Kondisi Vegetasi Di Hutan Lindung Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sebagai
Informasi Dasar Pengelolaan Kawasan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea.3(2): 97-105.
•Ditemukan pertama kali di Gunung
Repok, Flores tahun 1986
•CITES: Appendix II
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Aves
Ordo Strigiformes
• Celepuk Flores (Otus alfredi) Famili
Genus
Strigidae
Otus
Spesies Otus alfredi
Ichsan, A. C., Rinekso, S.,, Soeryo, A.,dan Cecep, K. 2017. Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pelaksanaan Model
Desa Konservasi Di Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan.14(1): 47- 59.
Rachmawati, Ida. 2012. Konservasi Tanah Dan Air Secara Partisipatif Dengan Pendekatan Model Agroforestri
Lokal.ProsdingSemNas.1: 211-226
Usaha untuk mempertahankan tingkat kelestarian hutan, Forest Stewardship Counsil (FSC) dan
European Forest Certification (PEFC) yang merupakan organisasi yang mengembangkan standar
pengelolaan hutan berkelanjutan, yang ditetapkan oleh masing-masing institusi (Sastroprawiro, 2008).
FSC menetapkan sepuluh prinsip sebagai prasyarat hutan kelas dunia yang baik, setiap prinsip memiliki
kriteria dan indikator sebagai persyaratan pemenuhan pengelolaan hutan yang baik (hutan
bersertifikasi), yaitu sebagai berikut:
1) Complience with law FSC principle
2) Tenure and use rights and responsibilities
3) Indigenous people’s rights
4) Community relations and worker rights
5) Benefit from the forest Pengelolaan hutan lestari
6) Environmental impact
7) Management plan
8) Monitoring and assessment
9) Maintenance of high conservation value forest
10)Plantation
Nursalam. 2009. Kebijakan Pelestarian Sumber Daya Hutan Dalam Rangka Pembangunan
Berkelanjutan. Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Nusa Cendana: Kupang .
Upaya Konservasi