Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Secchi Disk
Secchi disk adalah instrument alat sederhana yang digunakan untuk
mengukur transparansi air di lautan dan danau. Secchidisk ini berupa
lempengan berbentuk cakaram yang di beri warna pada permukaan
cakram (biasanya menggunakan 2 warna, hitam dan putih, dengan bentuk
arsiran 4 bagian pada cakram). Secchi disk ini kemudian digunakan untuk
mengukur seberapa jauh seseorang dapat melihat ke dalam air (visibilitas)
(Wicaksana,2011).
Kelebihan :

Sederhana

Pengukurannya mudah dibuat sendiri

Kekurangan :

Alatnya masih konvensional

Mudah terganggu pengamatannnya oleh resirkulasi sedimen akibat


mesin perahu motor

Kecerahan sangat tergantung pada keadaan cuaca dan waktu


pengukuran

Peroleha datanya masih sebatas perkiraan/tidak terlalu akurat

Cara kerja :

Diturunkan ke dalam air laut/danau dengan menggunakan tali atau


tongkat yang terpasang pada secchi disk hingga lempengan secchi
disk
hilang dari pengamatan mata.

Disk kemudian dinaikkan sampai muncul kembali. Pembacaan


secchi disk ini dilakukan pada kedalaman air di mana disk hilang
dan muncul kembali.

Tingkat kedalaman dibaca dengan cara mengukur tali/tongkat


secchidisk mulai
dari permukaan air laut/danau pada saat lempengan tidak terlihat
hingga
nampak kembali. (Wicaksana,2011)

Gambar 1.1 Sechidisk

(sumber: http://web.hwr.arizona.edu/globe/Hydro/G3/secchi.html)

1.2 Bola Duga


Bola duga merupakan salah satu alat yang dipakai dalam pengukuran
kecepatan arus. Penggunaan bola duga ini yaitu dengan melepas bola
yang dibawahnya sudah dipasangi baling-baling dan pada atas bola sudah
terdapat tali sepanjang 1 meter pada daerah laut. Pengukuran arus
menggunakan bola duga masih tergolong cara yang konvensional
(Arvianto,2015).
Kelebihan :

alat ini masih tergolong alat yang murah serta penggunaannya


tergolong masih mudah

Kekurangan :

pada hasil data yang masih relatif, belum menunjukkan data yang
tepat sebenarnya karena masih bergantung pada pengamatan
pengamat dan alat ini masih kurang teliti jika dibanding alat lain.

Cara Kerja :
1.
2.
3.

Menuju titik pengmatan menggunakan sopek


Mencatat koordinator titik pengamatan
Mencatat suhu dan kecepatan angin

4.
5.
6.

Melepas bola duga ke titik pengamatan dalam kurun waktu


terterntu
Mengamati arah aliran dari bola duga
Mencatat panjang tali dari kapal ke bola duga

Gambar 1.2 Bola Duga


(sumber:http://spesiesikan.blogspot.co.id/2010_02_01_archive.html)

1.3 Palem Gelombang


Palem gelombang merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
tinggi gelombang yang dilakukan dengan mengamati batas puncak
gelombang dengan lembah gelombang yang melewati palem gelombang
tersebut. Palem gelombang ini biasanya dipasang sekitar 30m dari arah
garis pantai. Peletakan palem gelombang ini biasanya berjarak 2, 3, 4 dan
5 meter yang berguna sebagai acuan jarak untuk menentukan periode
gelombang (Hidayat,2013).

Kelebihan :

alat yang masih tergolong murah dalam pembuatan dan


bahan-bahan untuk membuat juga masih murah

Kekurangan :

alatnya yang jika terendam air secara terus menerus akan


cepat rusak dan pemasangannya yang agak rumit

hasil gelombang yang kurang teliti, karena masih bergantung


pada pengamatnya.

Cara kerja :
Pengukuran tinggi gelombang dilakukan dengan mengamati batas puncak
gelombangdan batas lembah gelombang yang melewati wave pole yang kami
letakkan di sekitar 30meter dari garis pantai untuk kemudian dicatat. Perhitungan
periode gelombang dilakukandengan cara ; pertama, menentukan titik tetap dari
letak wave pole dengan jarak 2 meter,3 meter, 4 meter, dan 5 meter yang berfungsi
sebagai acuan jarak untuk menentukanperiode/waktu gelombang. Periode
gelombang di hitung pada saat gelombang melewatiwave pole sampai gelombang
tersebut melewati batas titik tetap yang tadi telahditentukan (perhitungan periode
gelombang ini dilakukan sebanyak 5 kali ulangan) (Hidayat,2013).

Gambar 1.3 Palem Gelombang


(Hidayat,2013)
1.4 Palem Pasut
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter.
Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan. Palem pasut
merupakan alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk
mengamati ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang
digunakan biasanya terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti
karat (Supangat,2000)
Kelebihan :

alat ini masih tergolong alat yang murah serta penggunaannya


tergolong masih mudah

Kekurangan :

hasil pengukuran tinggi gelombang kurang teliti, karena masih


bergantung pada pengamatnya.

Cara kerja :

Pengamatan tinggi air dilaksanakan setiap 30 menit sekali dengan


menggunakan palm.

Pencatatan data pasut dilakukan dengan membaca ketinggian permukaan


air yang ditunjukkan oleh skala palem.

Dilakukan pada malam hari, hendaknya diterangi dengan menggunakan


senter.

(Wibisono,2005)

Gambar 1.4 Palem Pasut


(sumber: https://dhamadharma.wordpress.com/2010/10/07/laporanpraktikum-oseanografi-fisika/)

Anda mungkin juga menyukai