Anda di halaman 1dari 8

Morfologi Ikan Kerapu (Epinepheliane) dan Ikan Layang (Decapterus spp)

Morphology of Epinepheliane and Decapterus spp

La Ode Firman1, Dicky Ardiansyah2,


Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan
Jalan Heamokodompit Kampus Baru Anduonohu Kendari Sultra 93232
dickyardiansyah00378@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum dilaksanakan pada pukul 06.00-7.50 WITA bertempat di
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Halu Oleo, Kendari. Morfologi merupakan salah satu ciri yang mudah
dilihat dan mempelajari organisme, morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat
ikan, sehingga bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi, bentuk luar morfologi suatu
jenis ikan, sering kali berubah sejak ikan menetes sampai ikan tersebut mati. Tujuan
pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat mengenal berbagai bentuk luar ikan,
mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan secara in situ. Manfaat
pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat lebih memahami atau mengenal dari
bentuk luar ikan, serta mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan
secara in situ. Hasil pengamtan morfologi ikan kerapu adalah bentuk tubuh
fusiform,bentuk mulut tabung, dapat disembulkan, berdasarkan letaknya terminal, tidak
memiliki sungut, bentuk sirip ekor rounded, sirip pelvic berpasangan, sirip anal tidak
berpasangan, warna tubuh coklat, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak
memiliki blotch, tidak memiliki dot, memiliki spot, tidak memiliki stripe, dan memiliki
linea lateralis. Hasil pengamatan morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh fusiform,
bentuk mulut tabung, dapat disembulkan berdasarkan letaknyaterminal, tidak memiliki
sungut, bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal berpasangan, warna
tubuh putih hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch, tidak
memiliki dot, tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak memiliki linea
lateralis.
Kata kunci: Bentuk Ikan, Morfologi, Sirip, Tubuh.
PENDAHULUAN
Iktiologi adalah cabang ilmu biologi (zoologi) yang mempelajari kehidupan
ikan. Iktiologi dipelajari dibidang biologi untuk aspek pengetahuannya dan perikanan
untuk aspek terapannya, khususnya dalam bidang budidaya (Burhanuddin, 2013).
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagian-
bagian luar. Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah
dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan
bentuk luar organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk didalamnya warna tubuh yang
kelihatan dari luar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air
lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut dapat berubah-ubah, terutama pada
ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan mengalami proses
adaptasi terhadap lingkungan (habitat), namun demikian pada sebagian besar ikan
bentuk tubuhnya relative tetap, sehingga kalaupun terjadi perubahan, perubahan bentuk
tubuhnya relatif sangat sedikit (Sudarmanto, 2013).
Ikan merupakan hewan air yang berbentuk ukuran dan warna yang berbeda
tergantung dari spesies dan dimana dia hidup atau beradaptasi dengan
lingkungannya.Ciri-ciri umum ikan adalah mempunyai rangka bertulang sejati dan
bertulang rawan, mempunyai sirip tunggal atau berpasangan dan mempunyai
operkulum, tubuh ditutupi oleh sisik dan berlendir, serta mempunyai bagian tubuh yang
jelas antara kepala, badan dan ekor.
Ikan kerapu merupakan jenis ikan yang hidup di perairan terumbu karang, yang
dalam dunia internasional dikenal dengan nama grouper atau coral reef fish. Ikan kerapu
juga merupakan salah satu komoditas sumberdaya perairan yang memiliki potensi besar
untuk dikembangkan di Indonesia. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena
rasanya yang lezat, sehingga banyak digemari terutama di mancanegara. Hal ini
tentunya berpengaruh positif terhadap nilai jual di pasaran.
Ikan layang merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang hidup diperairan laut
yang produksinya cukup tinggi di Indonesia dan memiliki pangsa pasar yang luas dalam
domestik maupun internasional. Ikan ini merupakan ikan kecil perenang cepat yang
bergerombol biasanya dengan ikan pelagis jenis lain seperti lemuru, tembang, kembung,
selar, atau ekor kuning.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan pada praktikum kali ini yaitu
mahasiswa dapat mengenal berbagai bentuk luar ikan, mengamati morfologi dan
letak/posisi bagian luar tubuh ikan secara in situ. Manfaat pada praktikum kali ini
adalah mahasiswa dapat lebih memahami atau mengenal dari bentuk luar ikan, serta
mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan secara in situ.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Waktu dan Tempat praktikum kali ini yaitu, praktikum dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 1 Oktober 2022, pukul 06.00-7.50 WITA bertempat di Laboratorium
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Halu Oleo, Kendari.

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum morfologi ikan antara lain
seperti sunglith yang digunakan untuk membersihkan alat-alat praktikum, lap kasar
yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa pembedahan praktikum, lap halus yang
digunakan untuk membersihkan alat-alat praktikum, alat bedah yang digunakan untuk
membedah atau memotong bahan praktikum, baki yang digunakan untuk menyimpan
bahan praktikum, kertas laminating yang digunakan tempat atau alas bahan yang diteliti,
buku praktikum, yang digunakan untuk mengetahui isi dari praktikum, mistar
digunakan untuk mengukur bahan praktikum, henphone digunakan untuk dokumentasi,
tissue digunakan untuk membersihkan alat-alat bedah yang telah dipakai, ikan
epinephelus merra digunakan sebagai bahan praktikum yang akan diteliti dan ikan
decaptures spp sebagai bahan praktikum yang akan diteliti.

Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah dengan menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan pada saat praktikum, kemudian meletakkan organisme pada
baki, setelah itu disimpan dikertas laminating melakukan pengamatan pada organisme
dan mengidentifikasi bagian-bagian organisme tersebut, melakukan dokumentasi pada
organisme yang akan diamati setelah itu membersihkan meja praktikum dengan
menggunakan tisu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan morfologi ikan yang telah dilaksanakan
pada saat praktikum yaitu hasil pengamatan morfologi ikan kerapu adalah bentuk tubuh
yaitu bentuk tubuh pipih, yang lebar tubuh lebih kecil dari pada panjang dan tinggi
tubuh, rahang atas dan bawah dilengkapi dengan gigi yang lancip dan kuat. Bentuk
mulut tabung yaitu bentuk mulut lebar, serong ke atas dengan bibir bawah yang sedikit
menonjol melebihi bibir atas, dapat disembulkan, berdasarkan letaknya terminal, tidak
memiliki sungut, bentuk sirip ekor rounded, sirip pelvic berpasangan, sirip anal tidak
berpasangan, warna tubuh coklat, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak
memiliki blotch, tidak memiliki dot, memiliki spot, tidak memiliki stripe, dan memiliki
linea lateralis, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan morfologi ikan yang telah dilaksanakan
pada saat praktikum yaitu hasil pengamatan morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh
pipih atau kompres dan memanjang, bentuk kepala lancip, tubuh ditutupi oleh sisik
lingkaran (cycloid) yang sangat halus, terdapat noda hitam pada bagian belakang batas
operculum, gurat sisik (linea lateralis) berada diatas sirip dada. Bentuk mulut tabung,
dapat disembulkan berdasarkan letaknyaterminal, tidak memiliki sungut, bentuk sirip
ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal berpasangan, warna tubuh putih hitam,
tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch, tidak memiliki dot,
tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak memiliki linea lateralis.
Adapun untuk lebih jelasnya dari penjelasan diatas mengenai hasil pengamatan
pada morfologi ikan kerapu dan ikan layang dapat dilihat pada tabel berikut.
Table 1. Hasil Pengamatan morfologi ikan kerapu dan ikan layang
Pengamatan epinephelinae Decapterus spp
-bentuk tubuh fusiform fusiform
-bentuk mulut berdasarkan tabung tabung
bentuk
-Bentuk mulut berdasarkan dapat dapat
dapat tidaknya
disembulkan
-bentuk mulut berdasarkan terminal terminal
-sngut tidak ada tidak ada
-bentuk sirip ekor rounded forked
-sirip pelvic berpasangan berpasangan
-sirip anal tidak berpasangan
-warna tubuh coklat Putih,hita
-bar tidak ada Tidak ada
Bar
-blotch tidak ada tidak ada
-doth tidak ada tdak ada
-spot ada tidak ada
-stripe tidak ada tidak ada
-linea lateralis ada tidak ada
Pembahasan
Morfologi adalah bentuk luar suatu organisme. Morfologi merupakan salah satu
ciri yang mudah dilihat dan mempelajari organisme, morfologi ikan sangat berhubungan
dengan habitat ikan, sehingga bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi, bentuk luar
morfologi suatu jenis ikan, sering kali berubah sejak ikan menetes sampai ikan tersebut
mati. Bentuk tubuh ikan banyak macamnya, seperti fusiform (bentuk torpedo), filiform
(bentuk pipa), taenifrom (bentuk pita), sagittiform (bentuk anak panah) carangioform
(bentuk selar), globiform (bentuk bulat) dan ostracioform (bentuk kota). Pengenalan
struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan
ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi
ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luar ikan
sering kali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk
bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa .
bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap terhadap lingkungannya atau
merupakan pola tingkah laku (Nadia, 2014).
Ikan kerapu merupakan jenis ikan karnivoris yaitu tergolong buas dan rakus,
mempunyai tingkah laku hidup menyendiri dan banyak terdapat di daerah terumbu
karang serta daerah muara. Ikan kerapu lebih menyukai naungan (shelter) sebagai
tempat sembunyi dan menghindar dari sinar matahari langsung..Berdasarkan hasil
pengamatan morfologi pada ikan kerapu hasil pengamtan adalah bentuk tubuh
fusiform,bentuk mulut tabung, dapat disembulkan, berdasarkan letaknya terminal, tidak
memiliki sungut, bentuk sirip ekor rounded, sirip pelvic berpasangan, sirip anal tidak
berpasangan, warna tubuh coklat, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak
memiliki blotch, tidak memiliki dot, memiliki spot, tidak memiliki stripe, dan memiliki
linea lateralis. Adapun klasifikasi pada ikan kerapu adalah sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Osteichthyes
Sub class : Actinoperigi
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Family : Serranidae
Genus : Epinephelus
Species : Epinephelus sp

Gambar 1. Morfologi Ikan Kerapu


Sumber: Dok. Pribadi
Menurut (Abdulghani dan Mariskha 2012), morfologi ikan kerapu antara lain
bentuk tubuh pipih, yaitu lebar tubuh lebih kecil dari pada panjang dan tinggi tubuh,
rahang atas dan bawah dilengkapi dengan gigi yang lancip dan kuat, mulut lebar, serong
ke atas dengan bibir bawah yang sedikit menonjol melebihi bibir atas, sirip ekor
berbentuk bundar, sirip punggung tunggal dan memanjang dimana bagian yang berjari-
jari keras kurang lebih sama dengan yang berjari-jari lunak, posisi sirip perut berada di
bawah sirip dada, serta badan ditutupi sirip kecil yang bersisik stenoid.
Habitat ikan kerapu adalah di daerah pasir berkarang, Pemenuhan kebutuhan
ekspor ikan kerapu masih mengandalkan hasil tangkapan dan budidaya. Budidaya ikan
kerapu masih terkendala pada jumlah dan kualitas benih. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
permasalahan dalam budidaya ikan adalah tingginya kematian pada saat masa peralihan
benih mengkonsumsi pakan alami dan masa peralihan dari pakan alami ke pakan buatan
(Prakoso, et.al 2020).
Epinephelus spp. (ikan kerapu) dikenal dengan “groupers”, hidupnya soliter, di
alam memangsa ikan dan krustase dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang
mempunyai peluang baik di pasar domestik maupun pasar internasional, selain itu nilai
jualnya cukup tinggi. Ikan kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan bagi
usaha marikultur, karena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi secara massal
untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup (Paruntu, 2015).
Ikan layang merupakan salah satu hasil perikanan lepas pantai yang
terdapat di Indonesia. Ikan ini termasuk jenis pemakan zooplankton, hidup di
dekat permukaan laut (pelagis) dan membentuk gerombolan besar..Berdasarkan
hasil pengamatan morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh fusiform, bentuk mulut
tabung, dapat disembulkan berdasarkan letaknyaterminal, tidak memiliki sungut, bentuk
sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal berpasangan, warna tubuh putih
hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch, tidak memiliki
dot, tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak memiliki linea lateralis.
Adapun klasifikasi pada ikan layang adalah sebagai berikut:
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Famili : Carangidae
Genus : Decapterus
Spesies : Decapterus sp
Gambar 1. Morfologi Ikan Layang
Sumber : Dok. Pribadi

Meunurut Annyani (2018) menyatakan bahwa bagian punggung ikan layang


dales berwarna biru kehijaun dan bagian peritnya berwarna putih perak sedangkan sirip
siripnya berwarna kemerahan. Bentuk tubuhnya memanjang dan dapat mencapapai 30
cn.Umumnya panjang badan ikan layang dales adalah 20 -25 cm, memiliki dua sirip
punggung dua sirip tambahan di belakang sirip punggung kedua dan satu sirip tambahan
di belakang sirip dubur.
Ikan layang (Decapterus macrosoma) termasuk jenis ikan yang bersifat pelagis,
tidak menetap dan suka bergerombol. Jenis ikan ini tergolong stenohaline (organisme
yang hidup pada kisaran salinitas yang sempit), hidup di perairan yang berkadar garam
tinggi (32–34 promil) dan menyenangi perairan jernih. Ikan Layang banyak tertangkap
diperairan yang berjarak 20–30 mil dari pantai. Salinitas perairan yang ada pada ikan
layang berkisar antara 30‰-34‰. Suhu perairan memiliki peranan penting bagi
penyebaran ikan layang. Suhu perairan untuk ikan layang berkisar antara 20°C-30°C
(Jusrawati, 2021).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah Morfologi adalah
bentuk luar suatu organisme. Morfologi merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat
dan mempelajari organisme, morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan,
sehingga bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi, bentuk luar morfologi suatu jenis
ikan, sering kali berubah sejak ikan menetes sampai ikan tersebut mati. Bentuk tubuh
ikan banyak macamnya, seperti fusiform (bentuk torpedo), filiform (bentuk pipa),
taenifrom (bentuk pita), sagittiform (bentuk anak panah) carangioform (bentuk selar),
globiform (bentuk bulat) dan ostracioform (bentuk kota). Morfologi pada ikan kerapu
hasil pengamtan adalah bentuk tubuh fusiform,bentuk mulut tabung, dapat disembulkan,
berdasarkan letaknya terminal, tidak memiliki sungut, bentuk sirip ekor rounded, sirip
pelvic berpasangan, sirip anal tidak berpasangan, warna tubuh coklat, tidak memiliki
bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch, tidak memiliki dot, memiliki spot, tidak
memiliki stripe, dan memiliki linea lateralis. Morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh
fusiform, bentuk mulut tabung, dapat disembulkan berdasarkan letaknyaterminal, tidak
memiliki sungut, bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal
berpasangan, warna tubuh putih hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak
memiliki blotch, tidak memiliki dot, tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak
memiliki linea lateralis.
Saran
Saran yang dapat diambil pada pembuatan jurnal kali ini adalah diharpakan
masing-masing kelompok bekerjasama agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan
diharapkan setiap praktikan mengikuti prosedur yang telah disepakati pada saat
asistensi.

Anda mungkin juga menyukai