Anda di halaman 1dari 9

MORFOMETRIK DAN MERISTIK

MORFOMETRIC AND MERISTIC

Rifial Supriadi1 dan La Gua2

Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikaknan Dan Ilmu Kelautan


laguakendari@gmail.com

ABSTRAK

Morfometrik merupakan pengukuran ikan dan bagian-bagian tertentu yang dapat menjadi
karakter taksonomi, karena ukuran ikan berbeda-beda akibat pengaruh umur dan
lingkungannya, maka tidak mungkin memberikan ukuran identifikasi adalah ukuran
perbandingan yang diplah hasil pengukuran secara langsung. Praktikum ini dilakukan pada
hari Sabtu, tanggal 1, Oktober 2022, pukul 06.00 – 07.30. Bertempat di Laboratorium
Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu
Oleo, Kendari. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain baki, baki berguna
sebagai wadah organisme,cutter sebagai alat pembedah, tissu, lap kasar dan lap halus berguna
sebagai pengelapan, kertas laminating sebagai alas organisme, mistar sebagai alat ukur, alat
bedah sebagai alat untuk membedah organisme, sungliht serta alkohol 70% sebagai cairan
pembersih. Kamera (HP) untuk dokumentasi objek pengamatan dan tissue. Adapun prosedur
kerja dalam praktikum morfometrik ikan yaitu, Menyiapkan sampel yang akan di amati,
Menghitung bagian-bagian morfometrik meliputi, jumlah jari,jari sirip dorsal,caudal, pelvic
dan pectoral, dan Mencatat hasil pengamatan.

Kata kunci : caudal, morfometrik, dorsal, pectoral,pelvic


PENDAHULUAN

Iktiologi merupakan ilmu pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia
perikanan. iktiologi mampu memberikan gambaran ikan secara lengkap kepada dunia
perikanan baik secara eksternal maupun secara internal. Deskripsi ikan tersebut dapat secara
morfologi dan juga secara anatomi. Oleh karena itu, banyak kepentingan dunia perikanan
yang dipelajari secara khusus dengan bersumber dari iktiolog. Ikan merupakan objek yang
dipelajari dalam iktiologi. Ikan adalah hewan berdarah dingin, mempunyai tulang belakang,
mempunyai insang dan sirip sertahidup diperairan.
Ikan menggunakan insang sebagai alat pernapasan dan siripsebagai pergerakan
keseimbangan badan. Ikan memiliki kemampuan dalam air untuk bergerak dengan
menggunakan sirip yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh, sehingga tidak
tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh pengaruh arah angin.
Morfometrik merupakan pengukuran ikan dan bagian-bagian tertentu yangdapat
menjadi karakter taksonomi, karena ukuran ikan berbeda-beda akibat pengaruh umur dan
lingkungannya, maka tidak mungkin memberikan ukuran identifikasi adalah ukuran
perbandingan yang diplah hasil pengukuran secaralangsung.
Pengetahuan tentang pengenalan ikan melalui Morfometrik ini merupakansalah satu
aspek yang sangat penting dalam Ikhtiologi khususnya dalam kegiatanmelaksanakan
identifikasi, sehingga berdasarkan data yang telah diuraikan dapatdengan mudah
mengelompokkan jenis-jenis ikan yang masih termasuk satu golongan ataupun pada ikan yang
berlainan jenis maupun golongan. Oleh karena itu, praktikum Ikhtiologi tentang metode
menghitung ukuran tubuh ikan (Morfometrik ikan) sangat penting dilakukan untuk
memudahkan mahasiswa dalam mengidentifilasi suatu jenis ikan.
Adapun tujuan dari praktikum morfometrik adalah untukmemperkenalkan metode atau
cara menghitung berbagai ukuran tubuh ikan yangdapat digunakan dalam identifikasi ikan dan
kuantifikasi morfologi ikan.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu agarmahasiswa dapat
mengetahui bagaimana cara mengenal bagian-bagian dari ikan.
METODE PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 01, Oktober 2022, pukul 06.00 – 07.30.
Bertempat di Laboratorium Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan IImu
Kelautan, Universitas Halu Oleo. Kendari.
Alat yang digunakan dalam pada praktikum kali ini antara lain baki, baki berguna sebagai
wadah organisme,cutter sebagai alat pembedah, tissu, lap kasar dan lap halus berguna sebagai
pengelapan, kertas laminating sebagai alas organisme, mistar sebagai alat ukur, alat bedah
sebagai alat untuk membedah organisme , sunlite sebagai cairan pembersih. Kamera (HP)
untuk dokumentasi objek pengamatan dan tissue. Adapun bahan yang di gunakan adalah ikan
layang, ikan baronang dan allkkohol 70%.
Prosedur kerja yang di lakukan pada praktikum ini adalah, Menyiapkan sampel yang akan
di amati, Menghitung bagian-bagian morfometrik meliputi, jumlah jari,jari sirip dorsal,caudal,
pelvic d an pectoral, dan Mencatat hasil pengamatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan morfometrik ikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfometrik Ikan

NO MORFOMETRIK UKURAN INDIVIDU


I 2
1 Panjang total (PT) 19,5 cm 13,5 cm
2 Panjang Standar (PS) 16,15 cm 11, 5 cm
3 Panjang Froskal (Pf) 17,5 cm 12,9 cm
4 Panjang Kepala (Pk) 4,5 cm 3 cm
5 Panjsng sebelum sirip dorsal 5,5 cm 3 cm
(PsSD)
6 Panjang Sebelum sirip pelvik 5,5 cm 3,5 cm
7 Panjang sebelum sirip anal 10 cm 6,5 cm
(PsSA)
8 Tinggi kepala (TK) 3 cm 5 cm
9 Tinggi Badan (TB) 3,5 cm 4,5 cm
10 Tinggi Batang Ekor (TBE) 0,9 cm 1 cm
11 Lebar bukaan mulut 1,5 cm 1 cm
12 Lebar Mata (LM) 1 cm 1 cm
13 Jarak mata ke tutp insang 2 cm 1 cm
(JMTI)
14 Panjang Hidung 1 cm 0,9 cm
15 Lebar badan (LB) 2,5 cm 1,5 cm
16 Panjang dasar sirip dorsal 2,5 cm 6,5 cm
4,5 cm
17 Panjang dasar sirip anal 5 cm 1,2 cm
18 Panjang dasar sirip pelvik 0,7 cm
19 Panjang dasar sirip pektoral 0,9 cm

20 Panjang sirip dorsal 5, cm


21 Panjang sirip anal 1,5 cm
22 Panjang sirip pektoral 3,5 cm
23 Panjang sirip pelvik 2 cm
24 Panjang sirip ekor atas 2,5 cm
25 Panjang sirip ekor bawah 2,5 cm
26 Panjang moncong 1 cm
27 Panjang maxila 1 cm
28 Panjang premaxila 0,9 cm
Keterangan:
1. Ikan Layang ( D. ruselli)
2. Ikan Baronangg (Siganus)

1. Morfometrik ikan layang (Decapterus Ruselli)


Klasifikasi ikan layang (Decapterus sp.) menurut
Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
Family : Carangidae
Genus : Decapterus
Spesies : Decapterus sp

Gambar 1. Morfometrik Ikan layang (Decapterus


Ruselli)

2. Morfometrik ikan baronang (Siganus)


Klasifikasi ikan baronang (Siganus sp.) Kuiter dan
Tonozuka (2001) adalah sebagai berikut :
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Perciformes
Family : Siganidae
Genus : Siganus
Spesies : Siganus canaliculatus

Gambar 1. Morfometriki Ikan Baronang (Siganus)


Pembahasan

Pengukuran morfometik merupakan pengukuran yang diambil dari satutitik ke titik lain
tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar,
panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung, tinggi badan dan ekor (syahril, 2012).
Berdasarkan hasil pengamatan dalam morfometrik yang dilakukan terhadap
ikanLayang (Decapterus russeli), diperoleh Panjang total (PT) 19,5 cm, Panjang Standar (PS)
16,15 cm, Panjang Froskal (Pf) 17,5 cm, Panjang Kepala (Pk) 4,5 cm, Panjang sebelum sirip
dorsal (PsSD) 5,5 cm, Panjang Sebelum sirip pelvik 5,5 cm, Panjang sebelum sirip anal
(PsSA) 10 cm, Tinggi kepala (TK) 3 cm, Tinggi Badan (TB) 3,5 cm, Tinggi Batang Ekor
(TBE) 0,9 cm, Lebar bukaan mulut 1,5 cm, Lebar Mata (LM) 1 cm, Lebar Mata (LM) 1cm,
Jarak mata ke tutp insang (JMTI) 2 cm, Panjang Hidung 1 cm, Lebar badan (LB) 2,5 cm,
Panjang dasar sirip dorsal 2,5 cm, Panjang dasar sirip anal 5,cm, Panjang dasar sirip pelvik 0,7
cm, Panjang dasar sirip pektoral 0,9 cm, Panjang sirip dorsal 5 cm, Panjang sirip anal 1,5 cm,
Panjang sirip pektoral 3,5 cm, Panjang sirip pelvik 0,7 cm, Panjang sirip ekor atas 2,5 cm,
Panjang sirip ekor bawah 2,5 cm, Panjang moncong 1cm, Panjang maxila 1 cm, Panjang
premaxila 0,9 cm.
Berdasarkan hasil Pengamatan dalam morfometrik yang dilakukan terhadap ikan
Baronang (Siganus), diperoleh Panjang total (PT) 13,5 cm, Panjang Standar (PS) 11,5 cm,
Panjang Froskal (Pf) 12,9 cm, Panjang Kepala (Pk) 3 cm, Panjang sebelum sirip dorsal (PsSD)
3 cm, Panjang Sebelum sirip pelvik 3,5 cm, Panjang sebelum sirip anal (PsSA) 1 cm, Tinggi
kepala (TK) 1 cm, Tinggi Badan (TB) 1 cm, Tinggi Batang Ekor (TBE) 1 cm, Lebar bukaan
mulut 1 cm, Lebar Mata (LM) 1,5 cm, Lebar Mata (LM) 6,5 cm, Jarak mata ke tutp insang
(JMTI) 1 cm, Panjang Hidung 0,9 cm, Lebar badan (LB) 2,5 cm, Panjang dasar sirip dorsal 2,5
cm, Panjang dasar sirip anal 5,cm, Panjang dasar sirip pelvik 0,7 cm
Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada umur, jenis
kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Faktor-faktor lingkungan yangdapat
mempengaruhi kehidupan ikan di antaranya adalah makanan, derajatkeasaman (pH) air, suhu,
dan salinitas. Faktor-faktor tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama,
mempunyai pengaruh yang sangat besarterhadap pertumbuhan ikan (Sharifuddin, 2012).
Selain jenisnya yang beragam ikan juga mempunyai ukuran yang beragam pula, hal ini
disebabkan olehperubahan sejalan dengan perkembangan dalam daur hidupnya. 6alaupun ikan
mempunyai ciri morfometrik dan meristik yang berbeda tapi pada umumnya sama (Pratigyo,
2014)
Ukuran ikan menunjukan besar kecilnya ikan, apabila panjangnya lebih dari 4 cm,
yang dimaksud panjang yang diukur dari ujung mulut ikan sampai dengan ujung ekor yang
disebut panjang total (Machar, 2019)
Morfometrik merupakan salah satu cara untuk mendeskripsikan jenis ikandan
menentukan unit stok pada suatu perairan dengan berdasarkan atas perbedaanmorfologi
spesies yang diamati. Pengukuran morfometrik dapat dilakukan antaralain panjang standar,
moncong atau bibir, sirip punggung, atau tinggi batang danekor.Dalam biologi perikanan
untuk memperoleh data morfometri yangmemadai,diupayakan dengan menyeleksi spesimen
yang dianggap telah memilikikarakter morfologis yang sudah mapan yaitu dengan memilih
ukuran panjangstandar di atas 50 mm. Setiap spesimen diukur menggunakan kaliper digital
Dengan ketelitian 0,01 mm yang meliputi 25 karakter dan yang di uji hanya
24karakter. Istilah dan singkatan dari karakter yang diukur antara lain: panjang total(TL),
panjang standar (SL), panjang kepala (HL), lebar kepala (HW), tinggikepala (HD), panjang
moncong (SNL), diameter mata (ED), jarak antara mata(IW), panjang sebelum sirip dorsal
(PDL), panjang sebelum sirip perut (PPL), panjang sebelum sirip dubur (PAL), tinggi badan
(BD), lebar badan (BW), tinggi pangkal ekor (CPD), panjang pangkal ekor (CPL), panjang
dasar sirip punggung(DBL), tinggi sirip punggung (DFH), panjang dasar sirip dubur (ABL),
panjangsirip perut (PVL), panjang sirip dada (PCL), panjang sirip (Dwinda,2012)
Habitat dan penyebaran Ikan Layang (Decapterus russlli) Memiliki daerah sebaran
ikan layangsangat luas yaitu di perairan tropis dan sb tropis. Seabagian besar populasi ikanini
terdapat di samudra atlantik. Ikan layang di wilayah jepang berada di bagianutara pantai natal
di bagian selatan. Dilaut jawa ikan ini tersebar mengikuti pergerakan salinitas persediaan
makananyang sesuai dengan hidupnya.Penyebaran jenis ikan layang marga decapteruslli
perairan Indonesia maupun dimanca Negara akan tetapi lebih banyak di perairan Indonesia
(Sarifuddin, 2013)
Habitat ikan pisang-pisang merah ini hidup bergerombol di daerah pantai berkarang,
sedangkan penyebarannya perairan dangkal dan karang di seluruhindonesia, Teluk Benggala,
Teluk Siam, sepanjang pantai laut Cina Selatan, bagian selat Ryukyu (Jepang) serta perairan
tropis Australia (Abdul, 2018).
Fisiologi dan Reproduksi Ikan Reproduksi ikan layang merupakan kemampuan
individu menghasilkanketurunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau
kelompoknya. Tidak setiap individu menghasilkan keturunan, tetapi setidaknya reproduksi
akan berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup di permukaan bumi ini.Kegiatan
reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisilingkungan dan
habitatnya (Sharifuddin, 2013).Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukurannya
kecil.Sebaliknya ikan memiliki telur sedikit, ukurannya besar. Kegiatan reproduksi pada setiap
jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungannya (Arifin, 2015).
Makanan kegemaran ikan layang pada umumnya ialah ikan crustacea, moluska dan
dapat juga bersifat kanibalisme. Ikan ini memiliki kecenderungan untuk bergerak dalam
kelompok pada permukaan air. Ketika mencari makan dengan berburu Kecepatan renang ikan
dapat mencapai 50 km/jam. Ikan layang( Decapterus Russeli) adalah salah satu jenis ikan
pelagis yang tertangkap di perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ikan layang umumnya
ditangkap dengan menggunakan alat tangkap antara lain bagan, jaring insang (gill net),
payang, dan pukat cincin (Miftahul, 2021).
Nilai Ekonomis Ikan layang merupakan pemberi kontribusi terbesar dalam
jumlahtangkapan ikan di perairan, ikan ini selain dikonsumsi oleh masyarakat, juga digunakan
sebagai bahan umpan bagi perusahaan perikanan tuna maupun diekspordalam keadaan beku.
Tingginya kebutuhan akan ikan layang dapat semakin meningkatkan eksploitasi terhadap
sumber daya ikan tersebut. Akibatnya, akan terjadi penurunan pertumbuhan populasi yang
berlanjut dengan kepunahan.Potensi sumberdaya ikan layang di perairan seperti perairan
Sulawesi Selatan diduga sebesar 83.996 ton. Walaupun potensi ikan layang ini cukup besar
namun jika dieksploitasi secara berlebihan dan terus-menerus tanpa pengelolaan yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan maka populasi ikan tersebut akan mengalami degradasi.
Ikan layang merupakan komoditas ekonomis penting di Sulawesi Selatan sehingga jika terjadi
upaya penangkapan ikan yang tidak terkontrol maka dapat mengancam kelestariannya, dan
lebih lanjut dapat menghancurkan potensiekonomis yang terkandung didalamnya. Sampai saat
kini, informasi tentang ikanlayang di Sulawesi Selatan masih sangat sedikit (Sharifuddin,
2012)
Simpulan

Berdasarkan Pengamatan morfometrik, secara keseluruhan bahan dari 2spesies ikan


yang menjadi pengamatan morfometrik ikan, di peroleh hasil yang berbeda-beda dari setiap
spesies karena pengukuran morfometrik di lakukanadanya variasi ukuran pada setiap tubuh
ikan, sehingga memiliki ukuran mutlakyang berbeda-beda.
Saran

Saran saya pada praktikum kali ini adalah diharapkan agar praktikum selanjutnya
disiapkan bahan (ikan) dua jenis yaitu ikan air tawar dan ikan air laut,sehingga para praktikan
mengetahui secara jelas tentang perbedaan kedua jenisikan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, 2018, Analisis Saluran Distribusi Ikan Layang Pada Jaring Apung, Jurnal marine
science, vol 12 (5). Hal: 19-21.
Arifin, 2015, Performa Reproduksi Induk Dan Pertumbuhan Benih Ikan Tor Hasil Persilangan
(Tor Soro Dan Tor Douronensis) Secara Resiprokal, Jurnal Rise Akuakultur, Vol
10 (3) Hal: 13-21.
Dwinda,2012, Analisis Morfologi Ikan Puntius Binotatus (Valenciennes, 1842) Dari Beberapa
Lokasi Di Sumatera Barat (Skripsi). Padang: Universitas Andalas
Machar, 2019, Effectiveness Of Natura 2000 System For Habitat Types Protection A Case
Study From The Czech Republic, Journal conservation, Vol 4, Hal: 21-41.
Miftahul, 2021, Proses Produksi Ikan Tongkol Beku Cv. Hasil Laut Di Kecamatan Muncar
Kabupaten Banyuwangi, Jurnal Sipora, Vol 6, (8), Hal:140-155
Pratigyo, 2014, Konversi Tinggi Pasang Surut Di Perairan Cilacap Terhadap Energi Yang
Dihasilkan, Jurnal Kelautan Tropis, Vol 18, Hal: 31-40.
Sarifuddin, 2013, Pengasapan Ikan Dengan Membandingkan Tungku Sierra Leone Dengan
Tungku Tradisional, Journal of FishScience and Technology, Vol 9 (1). Hal: 112-
120.
Sharifuddin, 2012, Keanekaragaman Jenis Iktiofauna Di Perairan Sungai Batubassi,
Kabupaten Maros, Jurnal Ilmiah, Vol 3,(3) Hal:123-130.
Syahril, 2012, Technical Journal of Engineering and Applied Sciences Vol.2 (3) Hal.79-83

Anda mungkin juga menyukai