PENDAHULUAN
morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan atau hewan air. Sistem atau cara
pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis atau spesies
yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya, sehingga diakui oleh para ahli diseluruh
makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri atau sifat di dalam
keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut. Oleh karena itu,
dengan morfologi tubuh makhluk hidup yang berbeda satu sama lainnya, kita
dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti ekologi, fisiologi dan
Genetika. Metode yang digunakan dalam bidang taksonomi terbagi menjadi enam
1
kategori yaitu pengukuran morfometrik, ciri meristik, ciri-ciri anatomi, pola
1. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
sama. Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang
hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah
berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut.
Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays
pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala,
yaitu, pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan
sesuai dengan ciri spesies ikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai maka
diharuskan memilih pada alternatif yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya
terdapat 2 alternatif. Seperti apa yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya,
pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang sesuai dengan ciri spesies
ikan yang sedang diidentifikasi. Identifikasi dimulai dari kunci untuk menetapkan
subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies. (Saanin, 1984).
ordo dan familia; (2) Penggunaan kunci untuk mencari genus dan species, apabila
3
dapat memperoleh monografi atau publikasi fauna yang mutakhir; (3) Pencocokan
atau penyesuaian dengan katalog dan bibliografi (sumber literatur) lain yang
diterbitkan paling mutakhir; (4) Pencocokan dengan deskripsi yang asli; dan (5)
beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson merupakan cara untuk
mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi ini ditinjau dari segi ilmiah, sebab
seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar
dari suatu spesies yang sedang diteliti. Dalam melakukan identifikasi ikan, buku
diamati.Antara lain yaitu, jumlah sirip, panjang sirip, tinggi badan, lebar badan,
bentuk sisik, bentuk mulut dan ekor, serta masih banyak lagi karakteristik yang
standar (SL), panjang total (TL), panjang sebelum sirip punggung, panjang
4
sebelum sirip perut, panjang sebelum sirip dubur, dan sebagainya (Haryono,
2009).
Data meristik yang dihitung meliputi jumlah sisik pada bagian tubuh
tertentu dan jumlah jari-jari sirip, diantaranya jumlah sisik pada gurat sisi, jumlah
sisik sebelum sirip punggung, jumlah sisik melintang badan, jumlah sisik pada
pangkal ekor; jumlah jari-jari pada sirip punggung, sirip dubur, sirip dada dan
5
III. METODE PRAKKTIKUM
dan Identifkasi Ikan” dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April 2019 pukul 09.00
WIB s/d 16.00 WIB di perairan Hajoran, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah alat pancing ikan, buku
penuntun identifikasi ikan, steroform atau gabus, dan alat tulis. Adapun bahan
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Utara. Ikan yang telah dipancing langsung di identifikasi, dapatlah hasil yang di
peroleh dari praktikum lapangan ini yaitu : Ikan kerapu (Epinephelus erythrurus).
4.1.1. Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Familia : Serranidae
Subfamilia : Epinephelinae
Genus : Epinephelus
7
Penamaan dan klasifikasi ikan kerapu (Epinephelus erythrurus), diperoleh
yang berjudul “Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1 Tahun 1986, maka di
Tabel 1.
No. Keterangan No.
1 Rangka terdiri dari tulang benar; bertutup insang. 3
Subclassis TELEOSTEI.
3 Kepala simetris. 4
4 Bada tidak seperti ular. 6
6 Badan bersisik atau tidak, kadang kadang seluruhnya atau 7
Ordo PERCOMORPHI.
92 Garis rusuk lengkap. 93
93 Bersisik sisir (ctenoid), jarang sekali bersisik lingkaran 136
1804 Satu garis rusuk, tidak terputus hingga sirip ekor atau hampir 1805
demikian.
1805 Bertulang tambahan tulang rahang atas; bersisik sisir atau 1806
8
1806 Keping daun insang terpisah-pisah. 1807
1807 Gigi berbaris banyak; sisik kecil. Baris yang ke dalam bergigi 1814
depan.
Genus EPINEPHELUS.
Epinephelus erythrurus
4.2. Pembahasan
sama. Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang
hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah
berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut.
Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays
pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala,
9
4.2.2. Cara identifikasi ikan
yaitu, pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan
sesuai dengan ciri spesies ikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai maka
diharuskan memilih pada alternatif yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya
terdapat 2 alternatif. Seperti apa yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya,
pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang sesuai dengan ciri spesies
ikan yang sedang diidentifikasi. Identifikasi dimulai dari kunci untuk menetapkan
subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies. (Saanin, 1984).
5.1. Kesimpulan
Ikan kerapu merupakan ikan dari kingdom Animalia,filum Chordata, kelas Pisces,
5.2. Saran
dalam mengidentifikasi ikan dan membaca kunci identifikasi, agar tidak terjadi
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Wahyuningsih. H dan Barus. 2006. Ikhtiologi. Departemen Biologi FMIPA USU,
Medan.
LAMPIRAN
12
Styrofoam
13