Anda di halaman 1dari 75

UNDANG UNDANG HAK PASIEN

 
Hak dan Kewajiban Pasien Menurut Undang-Undang
Menurut „Declaration of Lisbon (1981) : The Rights of the Patient” disebutkan
beberapa hak pasien,diantaranya hak memilih dokter, hak dirawat dokter yang
“bebas”, hak menerima atau menolak
pengobatan setelah menerima informasi, hak atas kerahasiaan, hak mati secara
bermartabat, hak atasdukungan moral atau spiritual.

Dalam UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 53


menyebutkanbeberapa hak pasien,
yakni hak atas Informasi,
hak atas second opinion,
hak atas kerahasiaan,
hak ataspersetujuan tindakan medis,
hak atas masalah spiritual, dan hak atas ganti rugi.

Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8 disebutkan
setiap orang berhak ataskesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu dan terjangkau;menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang
diperlukan, lingkungan yang sehat, info dan edukasikesehatan yg seimbang dan
bertanggungjawab, dan informasi tentang data kesehatan dirinya
.
Hak-hak pasien dalam UU No. 36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi:
- Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak
sadar, penyakit menularberat, gangguan jiwa berat).
- Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin ybs,
kepentngan ybs, kepentinganmasyarakat).
- Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan penyelamatan
nyawa atau cegahcacat).

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada


pasal 52 juga diatur hak-hakpasien, yang meliputi
:- Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam pasal45 ayat 3
.- Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
.- Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
- Menolak tindakan medis.
- Mendapatkan isi rekam medis.
Terkait rekam medis

, Peraturan Menteri kesehatan No.269 pasal 12 menyebutkan:


- Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.
- Isi rekam medis merupakan milik pasien
.- Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan
rekam medis.
- Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan,
dicatat, atau dicopy olehpasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan
tertulis pasien atau keluarga pasien yangberhak untuk itu.
Hak Pasien dalam UU No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 32 UU
44/2009) menyebutkan bahwasetiap pasien mempunyai hak sebagai berikut
:- Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
- Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
- Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
.- Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar proseduroperasional
.- Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
;- Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
- Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di rumahsakit.
- Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second
opinion) yangmemiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
rumah sakit
.- Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
- Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatanterhadap penyakit yang dideritanya.
- Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis,alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yangdilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
.- Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
.- Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggupasien lainnya
.- Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya
.- Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yangdianutnya.
- Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit itu diduga
memberikan pelayanan yangtidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana
.- Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetakdan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.Sementara itu kewajiban pasien diatur diataranya dalam UU No 29 tahun
2004 tentang PraktikKedokteran, terutama pasal 53 UU, yang meliputi:
- Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
.- Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi
.- Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes.
- Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
 
Terkait kewajiban pasien seperti disebut di atas, sebenarnya ada “pesan” implisit
terkait hal itu,
diantaranya:- Masing-masing pihak, dalam hal ini pasien dan tenaga medis, harus
selalu memberi informasi yangtepat dan lengkap, baik sebelum maupun
sesudah tindakan (preventif/diagnostik/terapeutik/rehabilitatif).- Keputusan di
tangan pasien, dokter mengadvokasi prosesnya (kecuali keadaan darurat yang tak
bisaditunda).- Layanan medis harus sesuai kebutuhan medisnya.Hak dan
Kewajiban Tenaga MedisDi dalam UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, pada pasal 50 disebutkan adanya hak-hakdokter, yakni:- Memperoleh
perlindungan hukum sepanjang sesuai standar profesi dan SOP.- Memberikan
layanan medis menurut standar profesi (SP) dan standar operasional prosedur
(SOP).- Memperoleh info yg jujur & lengkap dari pasien atau keluarga pasien.-
Menerima imbalan jasa. Adanya perlindungan hukum bagi dokter ini mengingat
bahwa pekerjaan dokter dianggap sah sepanjangmemenuhi ketentuan-ketentuan
yang berlaku. Dan bahwa dalam bekerja seorang dokter harus bebasdari intervensi
p
ihak lain, dan bebas dari kekerasan. Jika pun terdapat dugaan “malpraktik” harus
melalui
proses pembuktian hukum terlebih dahulu, termasuk diantaranya tentu saja seorang
dokter bebasmemperoleh pembelaan hukum.Pada pasal 52 UU yang sama diatur
pula mengenai kewajiban dokter, yang meliputi:- Memberi pelayanan medis sesuai
SP & SOP, serta kebutuhan medis pasien.- Merujuk pasien bila tak mampu.-
Menjamin kerahasiaan pasien.- Pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,
kecuali bila yakin ada orang lain yg bertugas danmampu.- Menambah / ikuti
perkembangan iptek kedokteran.Selain dokter, rumah sakit juga memiliki
kewajiban dalam melayani pasiennya. Kewajiban itu dituangkandalam UU No. 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Kewajiban rumah sakit itu sudah tentu mengikat
jugapada para tenaga medis. Dalam pasal 29 UU No.44 menyatakan kewajiban
rumah sakit, diantaranya:- Informasi yang benar tentang pelayanan rumah
sakit kepada masyarakat.- Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
tidak diskriminasi, dan efektif denganmengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.- Memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya.
 
- Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai
dengan kemampuanpelayanannya.- Menyediakan sarana dan pelayanan bagi
masyarakat tidak mampu atau miskin.- Melaksanakan fungsi sosial antara lain
dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidakmampu/miskin, pelayanan
gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencanadan
kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan.- Membuat,
melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
sebagaiacuan dalam melayani pasien.- Menyelenggarakan rekam medis.-
Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu,sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut
usia.- Melaksanakan sistem rujukan.- Menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan standar profesi dan etika serta peraturanperundang-undangan.-
Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien.- Menghormati dan melindungi hak-hak pasien.- Melaksanakan etika rumah
sakit.- Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.-
Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional.- Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik
kedokteran atau kedokteran gigi dan tenagakesehatan lainnya.- Menyusun dan
melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws).- Melindungi dan
memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
dalam melaksanakantugas.- Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit
sebagai kawasan tanpa rokok.
Mengetahui Kewajiban Pasien Menurut UU No.36 tahun
2009 mengenai kesehatan.Pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas
kesehatan, akses atas sumber daya,pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau, menentukan sendiri pelayanankesehatan yang diperlukan, lingkungan
yang sehat, info dan edukasi kesehatan yangseimbang dan bertanggungjawab, dan
informasi tentang data kesehatan dirinya selamamendapatkan pelayanan kesehatan
di semua tempat yang memberikan pelayanan atas jasakesehatan yang telah
diterima oleh para pasien.Beberapa kewajiban pasien yang harus dipenuhi bila
telah mendapatkan pelayanan
dan juga fasilitas kesehatan yang telah didapatkan oleh setiap pasien. Karena sebag
ai orangyang mendapatkan jasa kesehatan kita juga perlu mengetahui akan hak
kewajiban pasien juga. Sehingga semuanya mendapatkan apa yang menjadi haknya
dan tentunya harus bisamemenuhi kewajiban yang harus juga dipenuhi.
 
Beberapa hal yang menjadi kewajiban para pasien dalam UU No 29 tahun 2004
tentangPraktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU adalah sebagai berikut :1.
 
Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannyakepada
dokter yang sedang merawatnya.2.
 
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.3.
 
Mematuhi ketentuan yang berlaku di ditempat pelayanan kesehatan baikrumah
sakit atau pun puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.4.
 
Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajibanmemenuhi
hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
Hak dan Kewajiban pasien dalam pelayanan KesehatanHak pasien dalam
memperoleh pelayanan kesehatan termasuk perawatan tercantum pada
UUKesehatan no 23 tahun 1992 yaitu :Pasal 14 mengungkapkan bahwa setiap
orang berhak untuk mendapatkan kesehatan optimal.Pasal 53 menyebutkan bahwa
setiap pasien berhak atas informasi, rahasia kedokteran, dan hak opinikedua.Pasal
55 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak mendapatkan ganti rugi karena
kesalahan dankelalaian petugas kesehatan.Secara rinci, hak dan kewajiban pasien
adalah sebagai berikut
:a. HAK PASIEN :1. Mendapatkan pelayanan kesehatan optimal /sebaik-baiknya s
esuai dengan standar profesikedokteran.2. Hak atas informasi yang jelas dan benar
tentang penyakit dan tindakan medis yang akan dilakukandokter/
suster.3. Hak memilih dokter dan rumah sakit yang akan merawat sang pasien.4. H
ak atas rahasia kedokteran / data penyakit, status, diagnosis dll.5. Hak untuk memb
eri persetujuan / menolak atas tindakan medis yang akan dilakukan pada pasien.
 
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter yangmerawat2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter
gigi dan perawat dalam pengobatanya.3. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan
yang diterima. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telahdisepakati/perjanjian
yang telah dibuatnyasumber: Undang-undang RI 23 Tahun 1992
 

Anda mungkin juga menyukai