Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

OSTEOMELITIS

OLEH :
DEBORA KARTIKA SARI
NIM : 20.300.0043

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
OSTEOMELITIS

OLEH :
DEBORA KARTIKA SARI
NIM : 20.300.0043

Palangka Raya, Januari 2021


Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TN.D DENGAN NYERI
Di RSUD dr. DORIS SYLVANUS (Rg.Dahlia)

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Nn. R
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : belum kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sangga Buana II no. 069
No.Medical Record : 22. 80.87
Tanggal Masuk : 23 November 2020
Tanggal Pengkajian : 27 November 2020
Diagnosa Medis : Osteomielitis Chronic Pedis (D)

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada tungkai kaki kanan, nyeri dirasakan saat bergerak
maupun tidak bergerak, nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan teriris pisau, skala
nyeri 6 sedang (0-10), nyeri dirasakan tidak menentu waktunya. Pasien mengatakan
sulit tidur karena nyeri.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan kepala pusing dan nyeri pada kaki kanan setelah terjadi
kecelakaan lalu lintas, pasien bertabrakan kendaraan mobil pada tanggal 7 November
2020. Pasien mengatakan kaki kanan terasa sangat nyeri dan tidak dapat untuk
digerakan. Pada tanggal 11 November 2020 pasien dibawa ke klinik Ortopedi
Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus untuk diberikan perawatan dan pemeriksaan
lainnya. Setelah diperiksa dari klinik Ortopedi Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus
pasien dianjurkan untuk rawat inap di ruangan bedah rg.Dahlia pada tanggal 23
November 2020 dan akan dijadwalkan tindakan Operasi Biopsy tanggal 26
November 2020.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya dan tidak
pernah masuk Rumah Sakit.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan keluarga tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan (DM, Asma, dll) serta tidak memiliki riwayat
penyakit menular (TBC, hepatitis, dll).
5. Genogram
: laki-laki
: perempuam
: pasien
: meninggal
-------- : tinggal dalam 1 rumah

C. Riwayat Aktivitas Sehari-hari


No
Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
.
1 Nutrisi
a. BB dan TB 57kg dan 157cm 57kg dan 157cm
b. Diet
c. Kemampuan
 Mengunyah Baik Baik
 Menelan Baik Baik
 Bantuan total/sebagian Tidak Bantuan sebagian
d. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
e. Porsi makan Sedang Sedang
f. Makanan yang menimbulkan alergi Tidak ada Tidak ada
g. Makanan yang disuka Gorengan Gorengan

2 Cairan
a. Intake
- oral
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah…cc/hari 3000cc/hari 2000cc/hari
Tidak Bantuan sebagian
 Bantuan total/sebagian
- Intravena
 Jenis
 Jumlah…cc/hari
b. Output
 Jenis
 Jumlah…cc/hari
3 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1xsehari 2 hari sekali
- Konsistensi padat Cair hingga padat
- Warna kuning Kuning
- Keluhan tdk ada Tidak ada
- Bantuan total/sebagian tidak Tidak
b. BAK
- Frekuensi 5-6xsehari Kateter
- Konsistensi Cair
- Warna Kuning pekat
- Jumlah (dalam cc)
- Keluhan Tidak ada
- Bantuan total/sebagian Tidak

4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur Pukul 20.00 wib Pukul 01.00 wib
b. Lama tidur 8 Jam 5 Jam (sering
c. Kesulitan memulai tidur Tidak terbangun)
d. Gangguan tidur Tidak ada Sulit karna nyeri kaki
e. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Ya
Tidak ada
5 Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari 1x sehari
b. Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Cuci rambut Jarang Tdk pernah
d. Gunting kuku Jarang Tdk pernah
e. Ganti pakaian 2-3x sehari 2-3x sehari
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Baik Terganggu
b. Olahraga Jarang Tdk pernah
c. Rekreasi Jarang Tdk pernah

D. Data Psikologis
Pasien merasa cemas dengan keaadaan saat ini, karena sulit untuk beraktifitas sendiri
seperti berjalan dan harus selalu dibantu. dan sering merasakan nyeri pada kaki kanan.
E. Data Sosial
Pasien sangat kooperatif dengan perawat maupun dokter yang bertugas.
F. Data Spiritual
Pasien selalu berserah kepada Tuhan, meminta kesembuhan dan agar supaya bisa untuk
beraktivitas kembali seperti dahulu sebelum terjadi kecelakaan yang menimpa pasien.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Pasien
Kesadaran pasien compos mentis, pasien tampak sakit sedang, pasien tampak
meringis ketika berpindah posisi, konjungtiva tampak anemis. Pasien tampak
meringis. Tampak bengkak dan perubahan bentuk pada kaki kanan.Terdapat
pembengkakan/odem pada kaki kanan terpasang infus Nacl 0,9% 16 tpm ditangan
kiri, terdapat luka memar dan lecet pada kaki kanan dan terdapat perubahan bentuk
pada kaki sebelah kanan.
2. Tanda vital pasien
a. Temperatur (suhu) : 37◦C
b. Pulse (nadi) : 102x/menit
c. Respiratory (pernafasan) : 22x/menit
d. Sphygmomanometer (tekanan darah): 110/62mmHg
3. Kesadaran
a. Kualitatif : compos mentis
b. Kuantitatif : GCS E3 V5 M6
4. Kepala dan muka
a. Inspeksi : kebersihan kepala bersih, bentuk kepala dan muka simetris, distribusi
rambut banyak, warna rambut hitam.
b. Palpasi : keadaan rambut kuat, tidak ada massa, ada nyeri dibagian
dahi/hematom pada dahi sebelah kiri.
5. Kulit
a. Inspeksi : warna kulit coklat, ada lesi pada kulit bagian perut dan ada odema
bagian paha kanan.
b. Palpasi : nyeri tekan pada paha kanan.
6. Mata (penglihatan)
a. Inspeksi : bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, reflek pupil terhadap
cahaya normal, kornea bening, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ada ikterik,
ketajaman penglihatan normal, dan tidak ada peradangan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bola mata.
7. Hidung
a. Inspeksi : bentuk hidung simetris, letah simetris, peradangan tidak ada, fungsi
penciuman baik, tidak ada serumen, tidak ada cairan, tidak ada polip, fungsi
penciuman normal dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan/O2.
b. Palpasi : tidak ada tanda peradangan.
8. Telinga
a. Inspeksi : bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, peradangan tidak ada,
fungsi pendengaran baik, tidak terdapat cairan maupun serumen, pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran dan fungsi pendengaran normal.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Mulut dan gigi
a. Inspeksi : bibir pucat, pecah-pecah, gigi lengkap,gusi tidak berdarah, tonsil
normal, lidah normal, fungsi pengecapan bak dan bisa merasakan asam, manis,
asin dan pahit.
10. Leher
a. Inspeksi : bentuk leher normal, tidak ada pembengkakan/jaringan
parut/massa/pembesaran kelenjar vena jugularis dan tidak ada keterbatasan
pergerakan leher.
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada kaku kuduk.
11. Dada
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, dinding dada retraksi normal, tidak ada sianosis,
pernafasan 102x,menit, kedalaman nafas normal.
b. Palpasi : pergerakan dada simetris
12. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk simetris, datar, tidak ada peningkatan perislatik usus, tidak ada
odem.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan suprapubik dan epigastrik.
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : peristaltik usus normal.
13. Genetalia
a. Inspeksi : tidak ada radang, lesi. Pasien menggunakan kateter.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
14. Ektremitas atas/bawah
a. Inspeksi : ada kesulitan dalam pergerakan, adanya nyeri pada kaki paha kanan,
terjadi peradangan dan odema kaki kanan, kelemahan tungkai bawah/kaki kanan.
b. Palpasi : tedapat nyeri tekan pada ekstremitas bawah/kaki paha kanan.
Data Penunjang
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan Rontgen

3. Therapy
Infus NaCl 16 TPM
Inj. Kalnex 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Inj. Gentamicin 2x8gr
Inf. NaCl 0,9% 100 cc drip Resfar
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif: Kerusakan integritas Infeksi
Pasien mengatakan nyeri pada
jaringan
tungkai kaki kanan, nyeri
dirasakan saat bergerak
maupun tidak bergerak, nyeri
nekrosis
dirasakan seperti di tusuk-tusuk
dan teriris pisau, skala nyeri 6
sedang (0-10), nyeri dirasakan
pembentukan abses tulang
tidak menentu waktunya

Data Objektif :
- Pasien tampak meringis. Infeksi
- Tampak bengkak dan
perubahan bentuk pada kaki
kanan.
- Terdapat
pembengkakan/odema pada
paha kanan.
- Gangguan tidur
- Tampak lemah
- TTV:
Suhu : 37  C
Nadi : 102x/mnt
RR : 22x/menit
TD : 120/62 mmHg
Lab 26 November 2020
WBC : 22. 59

2 Data Subjektif : Kerusakan integritas Gangguan mobilitas


Pasien mengatakan nyeri pada
jaringan Fisik
tungkai kaki kanan, nyeri
dirasakan saat bergerak
maupun tidak bergerak, nyeri
Resiko Infeksi
dirasakan seperti di tusuk-tusuk
dan teriris pisau, skala nyeri 6
sedang (0-10), nyeri dirasakan
pembentukan abses tulang
tidak menentu waktunya
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis.
Perubahan bentuk tulang
- Tampak bengkak dan
perubahan bentuk pada kaki
kanan.
Nyeri
- Terdapat
pembengkakan/odema pada
paha kanan.
Kemampuan melakukan
- Tampak lemah
- TTV: pergerakan menurun
Suhu : 37  C
Nadi : 102x/mnt
RR : 22x/menit Gangguan Mobilitas Fisik
TD : 120/62 mmHg
Lab 26 November 2020
PLT: 514
Neut : 21.34

3 Data Subjektif : Kerusakan integritas Nyeri


Pasien mengatakan nyeri pada
jaringan
tungkai kaki kanan, nyeri
dirasakan saat bergerak
Nekrosis
maupun tidak bergerak, nyeri
dirasakan seperti di tusuk-tusuk
Pembentukan abses tulang
dan teriris pisau, skala nyeri 6
sedang (0-10), nyeri dirasakan
Nyeri
tidak menentu waktunya
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis.
- Tampak bengkak dan
perubahan bentuk pada kaki
kanan.
- Terdapat
pembengkakan/odema pada
paha kanan.
- Tampak lemah
- TTV:
Suhu : 37  C
Nadi : 102x/mnt
RR : 22x/menit
TD : 120/62 mmHg
III. Diagnosa Keperawatan
1. Infeksi berhubungan dengan pembentukan abses tulang
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik ( inflamasi dan
pembengkakan)

IV. Intervensi Keperawatan

No DX NOC NIC
Keperawatan
1 Infeksi NOC: Infeksi NIC:
berhubungan Tujuan: Setelah dilakukkan 1.Pantau tanda/gejala infeksi

dengan tindakan keperawatan (suhu tubuh, denyut jantung,


penatalaksanaan infeksi penampilan luka, sekresi urin,
pemberntukan
selama 3 x 8 jam diharapkan suhu kulit, lesi kulit, keletihan,
abses tulang
infeksi berkurang malaise).
a.Klien bebas dari tanda dan 2.Berikan terapi antibiotic :
gejala infeksi Ceftriaxone, Gentamicin
b.Menunjukkan hygiene 3.Ajarkan kepada pasien dan
pribadi yang adekuat keluarga tanda/gejala infeksi
c.Menghindari penjalaran dan kapan harus melaporkannya
terhadap ancaman kesehatan ke pusat kesehatan.
4.Pertahankan teknik isolasi,
bila diperlukan.

2 Penurunan NOC: Perfusi Jaringan Perifer NIC:


Perfusi Jaringan Tujuan : Setelah dilakukkan 1.Lakukan sirkulasi perifer

berhubungan tindakan keperawatan secara komprehensif (misal :

dengan penatalaksanaan gangguan periksa nadi perifer, edema,


mobilitas fisik selama 3 x 8 pengisian kapiler, warna dan
inflamasi dan
jam diharapkan perfusi suhu ekstremitas)
infeksi
jaringan dalam batas normal 2.Kaji tingkat rasa tidak nyaman
Kriteria hasil : / nyeri
1.Denyut proksimal dan 3.Memberikan pengobatan
perifer distal kuat dan simetris antitrombosit / antikoagulan,
2.Tingkat sensasi normal jika diperlukan
3.Fungsi otot utuh Injeksi Kalnex 3x30mg
4.Kulit utuh, warna normal 4.Rendahkan ekstremitas untuk
5.Suhu ekstremitas hangat meningkatkan sirkulasi arteri
6.Tidak ada nyeri ekstremitas dengan tepat
yang terlokalisasi 5.Anjurkan latihan rentang
gerak aktif/pasif selama tirah
baring, jika diperlukan.
3 Gangguan rasa NOC: Perilaku Mengendalikan NIC: Penatalaksanaan Nyeri
nyaman : nyeri Nyeri 1.Lakukan pengkajian secara
berhubungan Tujuan : Setelah dilakukkan komprehensif termasuk lokasi,
dengan agen tindakan keperawatan karakteristik, durasi, frekuensi,
cedera fisik penatalaksanaan nyeri selama kualitas dan faktor presipitasi
( inflamasi dan 3 x 8 jam diharapkan nyeri 2.Observasi reaksi nonverbal
pembengkakan) berkurang dari ketidaknyamanan
Kriteria Hasil: 3.Bantu pasien dan keluarga
a. Ekspresi nyeri lisan / pada untuk mencari dan menemukan
wajah dukungan
b. Kegelisahan / ketegangan 4.Kontrol lingkungan yang
otot dapat mempengaruhi nyeri

c. Posisi tubuh melindungi seperti suhu ruangan,

d. Menggunakan tindakan pencahayaan dan kebisingan


mengurangi nyeri dengan 5.Kurangi presipitasi nyeri
analgesik dan non- 6.Kaji tipe dan sumber nyeri
analgesik secara tepat. untuk menentukan intervensi
7.Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi : nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin
8.Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri : kalnex,
ceftriaxone, ranitidine
9. Tingkatkan istirahat
10.Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
11.Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali.

V. Implementasi Keperawatan
27 November 2020

No DX Implentasi Evaluasi
Keperawatan
1 Infeksi 1.Pantau tanda/gejala infeksi S:
berhubungan (suhu tubuh, denyut jantung, Pasien mengatakan setelah

dengan penampilan luka, sekresi urin, dilakukan tindakan


suhu kulit, lesi kulit, keletihan,
pemberntukan debridement, keadaan kaki
malaise).
abses tulang mulai membaik, nyeri
2.Berikan terapi antibiotic :
dirasakan berkurang.
Ceftriaxone, Gentamicin
O:
3.Ajarkan kepada pasien dan
Pasien tampak lemah, kesadaran
keluarga tanda/gejala infeksi
Compos Mentis, terpasang inf.
dan kapan harus
Nacl 16 TPM, tidak ada tanda
melaporkannya ke pusat
tanda infeksi (rubor, kalor,
kesehatan.
dolor, tumor), post op dilakukan
4. berikan perawatan luka 1
perawatan luka 1 kali sehari
kali sehari
TD: 120/80
5. Pertahankan teknik isolasi,
N: 88
bila diperlukan.
RR: 20
S: 36,9
A:
Masalah Infeksi berhubungan
dengan pemberntukan abses
tulang teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
2 1. Melakukan sirkulasi perifer S:
secara komprehensif (misal : Pasien mengatakan nyeri
periksa nadi perifer, edema, berkurang, aktifitas masih
pengisian kapiler, warna dan
dibantu keluarga sebagaian.
suhu ekstremitas)
O:
2.Kaji tingkat rasa tidak
Pasien tampak lemah, kesadaran
nyaman / nyeri
Compos Mentis, terpasang inf.
3.Memberikan pengobatan
Nacl 16 TPM, pasien tidur
antitrombosit / antikoagulan,
dengan posisi semifowler.
jika diperlukan
Pasien tampak dibantu keluarga
4.Rendahkan ekstremitas
dalam beraktivitas
untuk meningkatkan sirkulasi
pasien telah diberikan terapi
arteri dengan tepat
obat
5.Anjurkan latihan rentang
gerak aktif/pasif selama tirah Injeksi Kalnex 3x30mg
baring, jika diperlukan. TD: 120/80
N: 88
RR: 20
S:36,9
A: Masalah Gangguan
mobilitas fisik berhubungan
dengan nyeri teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
3 Gangguan rasa 1.Melakukan pengkajian S:
secara komprehensif termasuk
nyaman : nyeri Pasien mengatakan nyeri
lokasi nyeri, karakteristik,
berhubungan durasi, frekuensi, kualitas dan berkurang
faktor presipitasi
dengan agen Pasien mengatakan skala nyeri 4
2.Mengobservasi reaksi
cedera fisik nonverbal dari (skala nyeri 1-10)
ketidaknyamanan
( inflamasi dan 3.Membantu pasien dan O:
keluarga untuk mencari dan
pembengkakan) Pasien tampak lemah, kesadaran
menemukan dukungan
4.Mengontrol lingkungan yang Compos Mentis, terpasang inf.
dapat mempengaruhi nyeri
Nacl 16 TPM,
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan TD: 120/80
5.Mengkaji tipe dan sumber
N: 88
nyeri untuk menentukan
intervensi RR: 20
6.Mengajarkan tentang teknik
S: 36,9
nonfarmakologi : nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres A: masalah Gangguan rasa
hangat/dingin
nyaman : nyeri berhubungan
7.Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri : kalnex, dengan agen cedera fisik
ceftriaxone, ranitidine
( inflamasi dan pembengkakan)
8.Meningkatkan istirahat
9.Memberikan informasi teratasi sebagian
tentang nyeri seperti penyebab
P: lanjutkan intervensi
nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
10.Memonitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama
kali.

28 November 2020

No DX Implentasi Evaluasi
Keperawatan
1 Infeksi 1.Pantau tanda/gejala infeksi S:
berhubungan (suhu tubuh, denyut jantung, Pasien mengatakan setelah

dengan penampilan luka, sekresi urin, dilakukan tindakan


suhu kulit, lesi kulit, keletihan,
pemberntukan debridement, keadaan kaki
malaise).
abses tulang mulai membaik, nyeri
2.Berikan terapi antibiotic :
dirasakan berkurang.
Ceftriaxone, Gentamicin
O:
3.Ajarkan kepada pasien dan
Pasien tampak lemah, kesadaran
keluarga tanda/gejala infeksi
Compos Mentis, terpasang inf.
dan kapan harus
melaporkannya ke pusat Nacl 16 TPM, tidak ada tanda
kesehatan. tanda infeksi (rubor, kalor,
4. berikan perawatan luka 1 dolor, tumor), post op dilakukan
kali sehari perawatan luka 1 kali sehari
5. Pertahankan teknik isolasi, TD: 120/78
bila diperlukan. N: 86
RR: 20
S: 36,6
A:
Masalah Infeksi berhubungan
dengan pemberntukan abses
tulang teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
2 1. Melakukan sirkulasi perifer S:
secara komprehensif (misal : Pasien mengatakan nyeri
periksa nadi perifer, edema, berkurang, aktifitas masih
pengisian kapiler, warna dan
dibantu keluarga sebagaian.
suhu ekstremitas)
O:
2.Kaji tingkat rasa tidak
Pasien tampak lemah, kesadaran
nyaman / nyeri
Compos Mentis, terpasang inf.
3.Memberikan pengobatan
Nacl 16 TPM, pasien tidur
antitrombosit / antikoagulan,
dengan posisi semifowler.
jika diperlukan
Pasien tampak dibantu keluarga
4.Rendahkan ekstremitas
dalam beraktivitas
untuk meningkatkan sirkulasi
pasien telah diberikan terapi
arteri dengan tepat
obat
5.Anjurkan latihan rentang
gerak aktif/pasif selama tirah Injeksi Kalnex 3x30mg
baring, jika diperlukan. TD: 120/78
N: 86
RR: 20
S:36,6
A: Masalah Gangguan
mobilitas fisik berhubungan
dengan nyeri teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
3 Gangguan rasa 1.Melakukan pengkajian S:
secara komprehensif termasuk
nyaman : nyeri Pasien mengatakan nyeri
lokasi nyeri, karakteristik,
berhubungan durasi, frekuensi, kualitas dan berkurang
faktor presipitasi
dengan agen Pasien mengatakan skala nyeri 4
2.Mengobservasi reaksi
cedera fisik nonverbal dari (skala nyeri 1-10)
ketidaknyamanan
( inflamasi dan O:
3.Membantu pasien dan
pembengkakan) keluarga untuk mencari dan Pasien tampak lemah, kesadaran
menemukan dukungan
Compos Mentis, terpasang inf.
4.Mengontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri Nacl 16 TPM,
seperti suhu ruangan,
TD: 120/78
pencahayaan dan kebisingan
5.Mengkaji tipe dan sumber N: 86
nyeri untuk menentukan
RR: 20
intervensi
6.Mengajarkan tentang teknik S: 36,6
nonfarmakologi : nafas dalam,
A: masalah Gangguan rasa
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin nyaman : nyeri berhubungan
7.Memberikan analgetik untuk
dengan agen cedera fisik
mengurangi nyeri : kalnex,
ceftriaxone, ranitidine ( inflamasi dan pembengkakan)
8.Meningkatkan istirahat
teratasi sebagian
9.Memberikan informasi
tentang nyeri seperti penyebab P: lanjutkan intervensi
nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
10.Memonitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama
kali.

29 November 2020
No DX Implentasi Evaluasi
Keperawatan
1 Infeksi 1.Pantau tanda/gejala infeksi S:
berhubungan (suhu tubuh, denyut jantung, Pasien mengatakan setelah

dengan penampilan luka, sekresi urin, dilakukan tindakan


suhu kulit, lesi kulit, keletihan,
pemberntukan debridement, keadaan kaki
malaise).
abses tulang mulai membaik, nyeri
2.Berikan terapi antibiotic :
dirasakan berkurang.
Ceftriaxone, Gentamicin
O:
3.Ajarkan kepada pasien dan
Pasien tampak lemah, kesadaran
keluarga tanda/gejala infeksi
Compos Mentis, terpasang inf.
dan kapan harus
Nacl 16 TPM, tidak ada tanda
melaporkannya ke pusat
tanda infeksi (rubor, kalor,
kesehatan.
dolor, tumor), post op dilakukan
4. berikan perawatan luka 1
perawatan luka 1 kali sehari
kali sehari
TD: 120/80
5. Pertahankan teknik isolasi,
N: 90
bila diperlukan.
RR: 20
S: 36,6
LAB 29 November 2020
WBC : 10.06
A:
Masalah Infeksi berhubungan
dengan pemberntukan abses
tulang teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
2 1. Melakukan sirkulasi perifer S:
secara komprehensif (misal : Pasien mengatakan nyeri
periksa nadi perifer, edema, berkurang, aktifitas masih
pengisian kapiler, warna dan
dibantu keluarga sebagaian.
suhu ekstremitas)
O:
2.Kaji tingkat rasa tidak
Pasien tampak lemah, kesadaran
nyaman / nyeri
Compos Mentis, terpasang inf.
3.Memberikan pengobatan Nacl 16 TPM, pasien tidur
antitrombosit / antikoagulan, dengan posisi semifowler.
jika diperlukan Pasien tampak dibantu keluarga
4.Rendahkan ekstremitas dalam beraktivitas
untuk meningkatkan sirkulasi pasien telah diberikan terapi
arteri dengan tepat obat
5.Anjurkan latihan rentang Injeksi Kalnex 3x30mg
gerak aktif/pasif selama tirah
TD: 120/80
baring, jika diperlukan.
N: 90
RR: 20
S:36
LAB 29 November 2020
PLT : 322
Neut:7.99
A: Masalah Gangguan
mobilitas fisik berhubungan
dengan nyeri teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
3 Gangguan rasa 1.Melakukan pengkajian S:
secara komprehensif termasuk
nyaman : nyeri Pasien mengatakan nyeri
lokasi nyeri, karakteristik,
berhubungan durasi, frekuensi, kualitas dan berkurang
faktor presipitasi
dengan agen Pasien mengatakan skala nyeri 4
2.Mengobservasi reaksi
cedera fisik nonverbal dari (skala nyeri 1-10)
ketidaknyamanan
( inflamasi dan O:
3.Membantu pasien dan
pembengkakan) keluarga untuk mencari dan Pasien tampak lemah, kesadaran
menemukan dukungan
Compos Mentis, terpasang inf.
4.Mengontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri Nacl 16 TPM,
seperti suhu ruangan,
TD: 120/80
pencahayaan dan kebisingan
5.Mengkaji tipe dan sumber N: 90
nyeri untuk menentukan
RR: 20
intervensi
6.Mengajarkan tentang teknik S: 36
nonfarmakologi : nafas dalam,
A: masalah Gangguan rasa
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin nyaman : nyeri berhubungan
7.Memberikan analgetik untuk dengan agen cedera fisik
mengurangi nyeri : kalnex,
( inflamasi dan pembengkakan)
ceftriaxone, ranitidine
8.Meningkatkan istirahat teratasi sebagian
9.Memberikan informasi
P: lanjutkan intervensi
tentang nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
10.Memonitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama
kali.

Anda mungkin juga menyukai