Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Senam Ibu Hamil

Sasaran : Ibu Hamil Trimester II dan III

Hari/Tanggal : Senin, 4 Oktober 2021

Pukul : 14.00-15.00

Waktu : 60 menit

Tempat : RSU Syedza Saintika

A. LATAR BELAKANG
Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil.
Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik, yang terjadi akibat perubahan
hormon. Adapun kecemasan menjelang pesalinan ibu hamil akan muncul pernyataan dan
bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu
saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin muncul dalam benak ibu
(Muhimah dan Safi’i, 2010), kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan
lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan
intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut,
maka senam hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif
terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil (Muhimah dan Safi’i, 2010).

B. TUJUAN PENYULUHAN
I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kebutuhan senam ibu hamil
selama 60 menit, para ibu hamil mengerti dan memahami tentang manfaat senam
hamil.
II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)

Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit tentang


Senam Ibu Hamil, ibu mampu:
1. Menyebutkan tujuan senam hamil.
2. Menyebutkan manfaat senam hamil
3. Menyebutkan syarat mengikuti senam hamil
4. Menyebutkan waktu pelaksanaan senam hamil.
5. Menyebutkan tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan

C. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Metode pelaksanaan
- Ceramah
- Demonstrasi
b. Media
- PPT
- Role Play

D. KEGIATAN PENYULUHAN

N KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN
O KLIEN
Pendahuluan Menjawab salam
a. Mengucapkan salam Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri Menyimak

1 5 Menit c. Membuat kontrak waktu pertemuan


dan tujuan penyuluhan

d. Menyebutkan topik yang akan


disampaikan
2 25 Menit Penyampaian Materi Mendengarkan dan
a. Definisi senam hamil memperhatikan
b. Tujuan senam hamil Bertanya
c. Manfaat senam hamil Menjawab
pertanyaan
d. Syarat mengikuti senam hamil
penyuluh
e. Waktu pelaksanaan senam hamil
f. Tanda dan gejala senam hamil harus
dihentikan
g. Tempat dan waktu senam hamil
3 20 Menit Demonstrasi senam ibu hamil mempraktekkan
Penutup Bertanya
a. Membuka sesi tanya jawab Menyimak
4 10 Menit b. Memberikan kesimpulan materi Menjawab salam
yang telah disampaikan
c. Salam penutup

E. SETTING TEMPAT
KETERANGAN :

: Moderator

: Observer

: Fasilitator

: Pemateri

: klien

F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK DAN PERAN


I. Moderator :
II. Pemateri :
III. Fasilitator :-.
-.
IV. Observer :

a. Peran Moderator
1. Bertanggung jawab atas kelancaran acara penyuluhan
2. Membuka dan menutup acara penyuluhan
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Peran Pemateri
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Bertugas menjawab pertanyaan
c. Peran Observer
1. Mengobservasi jalannya acara
2. Mencatat pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan
3. Mencatat jumlah klien yang hadir
4. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
5. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
6. Membuat laporan hasil kegiatan
d. Peran Fasilitator
1. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/luar kelompok

G. EVALUASI

Butir soal

1. Sebutkan tujuan senam hamil!

2. Sebutkan manfaat senam hamil!

3. Sebutkan syarat mengikuti senam hamil!

4. Sebutkan kapan senam hamil harus dihentikan!

5. Sebutkan yang tidak boleh mengikuti senam hamil!

Jawab :

1. Tujuan Senam Hamil

Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang
teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan
dalam mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan fisik dan
psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam
menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu
persalinan yang fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot- otot dinding perut, otot-otot dasar
panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang
berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang
prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak
janin dan mengurangi sesak napas, menguasai teknik-teknik
pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada
ketenangan.
2. Manfaat Senam Hamil

a. Senam Aerobik

Manfaat dari senam aerobik ini adalah meningkatkan


kebutuhan oksigen dalam otot, merangsang paru-paru dan
jantung juga kegiatan otot dan sendi, secara umum menghasilkan
perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk
memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan peredaran
darah, meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan
sakit punggung dan sembelit, memperlancar persalinan,
membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan
makanan sehat), mengurangi keletiham dan menjadikan bentuk
tubuh yang baik setelah persalinan.
b. Kalestenik

Manfaatnya adalah meredakan sakit punggung dan meningkatkan


kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam
menghadapi persalinan.
c. Relaksasi

Manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan tubuh, membantu


ibu menyimpan energi untuk ibu agar siap menghadapi
persalinan.
d. Kebugaran Panggul (biasa disebut kegel)

Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan


sekitarnya (perinial) sebagai kesiapan untuk persalinan,
mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
e. Memperkuat Kelenturan otot

Biasanya seseorang yang sedang mengalami proses kehamilan


akan merasa nyeri di perut dan bokong, dengan melakukan senam
hamil, anda akan memperkuat elastisitas beberapa otot pada
dinding perut sehingga akan mengurangi rasa nyeri pada perut
dan bokong.
f. Melatih Teknik Pernapasan

Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan


mendapatkan oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu
selama proses persalinan.
g. Melatih Relaksasi

Relaksasi sangat dibutuhkan ketika proses persalinan, senam


hamil akan membantu anda untuk mengatasi rasa sakit maupun
ketegangan selama proses persalinan.
h. Mengurangi Keluhan

Bentuk serta sikap tubuh orang hamil sangat berbeda dengan yang
lainya, senam hamil dapat membantu megurangi keluhan terhadap
perubahan bentuk tubuh.
i. Melancarkan Persalinan

Menurut para ahli, dengan melakukan senam hamil secara rutin,


anda akan terhindar dari kesulitan ketika menjalani proses
persalinan.
3. Syarat mengikuti senam hamil

a. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau


bidan.

b. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.

c. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik
ibu.

d. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah


pimpinan instruktur senam hamil.
4. Kapan senam hamil harus di hentikan
a. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada
persendian.
b. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
c. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
d. Nafas pendek yang berlebihan.
e. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
f. Mual dan muntah yang menetap.
g. Kesulitan jalan.
h. Pembengkakan yang menyeluruh.
i. Aktifitas janin yang berkurang
5. Yang tidak boleh mengikuti senam hamil
a. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak

Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung,


penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat
perdarahan, pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak
plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.
b. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama
jantung tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM,
obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedi, dan perokok berat.

c. Segera menghentikan senam hamil

Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat


senam, sakit kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran
premature, penurunan gerakan bayi intra uterin.
MATERI
SENAM IBU HAMIL

A. Definisi Senam Hamil


Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan
elastisitas dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan (FK. Unpad, 1998).
B. Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membatasi tujuan senam hamil menjadi tujuan secara umum dan
khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur dapat
dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan,
mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong
dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang
fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang
berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang
berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima sehingga
dapat membantu mengatasi keluhan- keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas,
menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada
ketenangan

C. Manfaat Senam Hamil


Esisenberg (1996) membagi senam hamil menjadi empat tahap dimana setiap
tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat senam hamil
yaitu:
1. Senam Aeorobik
Merupakan aktifitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan,
dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaat dari
senam aerobik ini adalah meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot,
merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi, secara umum
menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk
memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan peredaran darah,
meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan
sembelit, memperlancar persalinan, membakar kalori (membuat ibu dapat lebih
banyak makan makanan sehat), mengurangi keletiham dan menjadikan bentuk
tubuh yang baik setelah persalinan.
2. Kalestenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat
membugarkan dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk
postur tubuh. Manfaatnya adalah meredakan sakit punggung dan meningkatkan
kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi
persalinan.
3. Relaksasi
Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa
dikombinasikan dengan katihan kalistenik. Manfaatnya adalah menenangkan
pikiran dan tubuh, membantu ibu menyimpan energi untuk ibu agar siap
menghadapi persalinan.
4. Kebugaran Panggul
Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan
sekitarnya (perinial) sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik
fisik maupun mental.
Dalam perkembangannya, senam hamil banyak menimbulkan kontroversi.
Hal ini disebabkan dalam kalangan masyarakat dahulu (dan mungkin masih, ada
sampai sekarang) yang terjebak mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh
bekerja, tidak boleh banyak bepergian, tidak boleh makan ikan dan masih banyak
“tidak boleh” yang lain.
5. Memperkuat Kelenturan Otot
Biasanya seseorang yang sedang mengalami proses kehamilan akan
merasa nyeri di perut dan bokong, dengan melakukan senam hamil, anda akan
memperkuat elastisitas beberapa otot pada dinding perut sehingga akan
mengurangi rasa nyeri pada perut dan bokong.
6. Melatih Teknik Pernapasan
Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan
mendapatkan oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu selama proses
persalinan.
7. Melatih Relaksasi
Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan
mendapatkan oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu selama proses
persalinan.
8. Melancarkan Persalinan
Menurut para ahli, dengan melakukan senam hamil secara rutin, anda akan
terhindar dari kesulitan ketika menjalani proses persalinan.

D. Syarat Mengikuti Senam Hamil


beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti
senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara lain:
1. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.

2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai lebih dari 12 minggu.

3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.

4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.

E. Waktu Pelaksanaan Senam Hamil


Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia
lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan pelekatan janin di
dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus
(Kushartanti dkk, 2004).
F. Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan

Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus
dihentikan, antara lain:
1. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.

2. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).

3. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.

4. Nafas pendek yang berlebihan.

5. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).

6. Mual dan muntah yang menetap.

7. Kesulitan jalan.

8. Pembengkakan yang menyeluruh

G. Gerakan Senam Hamil

Anda mungkin juga menyukai