SENAM HAMIL
A. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
mengetahui atau mengenal serta paham tentang senam hamil
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, diharapkan mampu:
a. Mengetahui apa itu senam hamil
b. Mengetahui manfaat dan tujuan dari senam hamil
c. Mengetahui syarat mengikuti senam hamil
d. Mengetahui langkah-langkah senam hamil
e. Mengetahui kontraindikasi senam hamil
f. Mengetahui factor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan senam
hamil
B. Pokok Bahasan
a. Mengetahui apa itu senam hamil
b. Mengetahui manfaat dan tujuan dari senam hamil
c. Mengetahui syarat mengikuti senam hamil
d. Mengetahui langkah-langkah senam hamil
e. Mengetahui kontraindikasi senam hamil
f. Mengetahui factor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan senam
hamil
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya Jawab
3. Demonstrasi
D. Media Penyuluhan
1. Leaflet Senam Hamil
2. Zoom
E. Materi
(terlampir)
F. Kegiatan Belajar Mengajar
A. Kegiatan Belajar Mengajar
n. Menyimak
Menjelaskan tujuan senam
hamil penjelasan
Menjelaskan o. Menyimak
syarat
mengikuti senam hamil penjelasan
Menjelaskan p. Menyimak
langkah-
langkah senam hamil penjelasan
q. Menyimak
Menjelaskan KontraIndikasi
senam hamil penjelasan
Mendemostrasikan t. Memperhatikan
senam
hamil menggunakan leflet
u. Termotivasi
Memberikan reinforcement
positif v.
3. 10 menit Penutup w.
x. Menjawab
Mengevaluasi materi yang
telah disampaikan pertanyaan
y. Menjawab
Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan pertanyaan
1. Keterangan:
Leader Penyuluh :
Co Leader Co Penyuluh :
Fasilitator :
Observer dan Timer:
Sasaran Audience:
2. Uraian Tugas:
a. Leader/penyuluh : Kristian Sariaman
Uraian Tugas:
Membuka dan menutup acara penyuluhan
Memperkenalkan diri, penyaji, observer, dan fasilitator
Mengontrol jalannya kegiatan penyuluhan
Mengontrol sesi tanya jawab
Memberikan kesimpulan
b. Co-Leader/Co-Penyuluh: Tiara Asyahlah
Uraian Tugas:
Membantu leader dalam pelaksanaan penyuluhan dan memecahkan
masalah
Bertanggung jawab saat leader tidak ada
Ikut serta bertanggung jawab atas kelancaran penyuluhan selain leader
c. Fasilitator : Desty Ayu & Putri Trifirdiana
Uraian Tugas:
Memotivasi peserta yang kurang aktif
Memfasilitasi peserta penyuluhan untuk memahami materi penyuluhan
Memberikan leflet
d. Observer dan timer: Anissya Nur Sya’bhana
Uraian Tugas:
Mengobservasi jalannya proses kegiatan senam hamil
Mengawasi proses pelaksanaan penyuluhan
Membuat laporan penyuluhan
H. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Laporan telah dikoordinasikan sesuai rencana
Lebih dari 50% peserta yang mengikuti penyuluhan
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
Peserta penyuluhan dapat menyetujui kontrak waktu yang telah disepakati dan
bersedia mendengarkan penyuluhan yang diberikan penyaji
b. Evaluasi Proses
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
c. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan pengertian senam hamil
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan manfaat dan tujuan dari senam
hamil
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan syarat mengikuti senam hamil
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan langkah-langkah senam hamil
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kontraindikasi senam hamil
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan factor yang mempengaruhi dalam
pelaksanaan senam hamil
Lampiran Materi
A. Senam Hamil
a. Definisi Senam Hamil
Senam hamil adalah suatu gerakan yang dirancang khusus oleh para ahli medis
dan kebugaran untuk menguatkan otot-otot kewanitaan yang berguna mempermudah
proses persalinan. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.
Selain itu, senam hamil juga bertujuan untuk menguatkan otot kaki dan melatih
pernafasan. Menguatkan otot kaki diperlukan karena kaki merupakan penopang tubuh
yang semakin lama semakin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Melatih pernafasan diperlukan karena seiring bertambah besarnya janin, diafragma
akan terdorong kearah dada sehingga rongga dada menjadi lebih kecil menyebabkan
pengembangan paru menjadi tidak optimal.
b. Tujuan dan Manfaat Senam Hamil
Secara umum senam hamil memiliki lima tujuan penting, diantaranya :
1. Melalui latihan pernafasan selama kehamilan membantu memperlancar suplai oksigen
menuju janin.
2. Dengan melakukan senam hamil secara rutin dapat membantu memperkuat dinding
otot perut yang penting dalam mencegah dan mengatasi keluhan nyeri di daerah
bokong serta nyeri didaerah perut bagian bawah, dan keluar wasir.
3. Melatih relaksasi, proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan
kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit
saat proses persalinan.
4. Ibu hamil yang mengikuti senam hamil diharapkan menjadi terlatih dalam melakukan
sikap tubuh yang baik dan benar yang penting dalam membantu mengurangi keluhan
yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
Melakukan senam selama hamil dapat mempertahankan elastisitas otot.
otot dinding perut, ligament ligament, otot dasar panggul yang berperan
mempertinggi kesehatan fisik dan psikis, serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong persalinan dalam menghadapi persalinan fisiologis. Senam hamil membuat
menjadi rileks, menghilangkan ketakutan dan kecemasan yang biasanya dirasakan
banyak wanita menjelang atau selama persalinan." Manfaat senam 21 hamil adalah
memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan keseimbangan otot otot. mengurangi
resiko gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit, mengurangi kejang kaki / kram,
menguatkan otot perut, dan mempercepat 20 penyembuhan setelah kehamilan
c. Syarat mengikuti Senam Hamil
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit
yang menyertai kehamilan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit
pernafasan, penyakit kehamilan ( hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis,
hamil dengan kelainan letak), riwayat abortus berulang dan kehamilan yang disertai
anemia.
senam hamil dapat dimulai jika keluhan keluhan sudah minimal atau hilang, telah
memasuki usia kehamilan 4-6 bulan ( 16-24 minggu ), kehamilan normal dengan
rekomendasi dokter. Ada kontra indikasi untuk senam hamil terutama pada ibu hamil
yang tidak mengetahui secara tepat keadaan kehamilannya. Karena itu ibu hamil tidak
diperbolehkan senam hamil jika terdapat komplikasi, komplikasi biasanya berupa
sakit kepala, pusing, denyut 22 jantung cepat, pernafasan dangkal, sakit pada
punggung dan panggul.
Syarat mengikuti senam hamil :
1. kehamilan cukup sehat.
2. tidak ada komplikasi (seperti abortus berulang, kehamilan dengan perdarahan).
3. tidak boleh latihan dengan menahan nafas.
4. lakukan latihan secara teratur dengan instruktur senam hamil.
5. senam hamil dpat dimulai pada umur kehamilan sekitar 22 minggu, karena pada
sekitar 22 minggu kehamilan plasenta telah terbentuk sempurna sehingga
kemungkinan untuk terjadinya abortus lebih kecil.
Menurut Canadian Society for Exercise Physiology (CESP), prinsip pelaksanaan
senam hamil yang aman dikenal dengan istilah FITT. yaitu:
1. Frequency (F), senam hamil dilakukan 3-4 kali dalam seminggu.
2. Intensity (1), diukur dengan melihat senyut jantung ibu dieseunikan dengan umur
Intensitas ini bisa juga diobservasi melalui "talk test". Jika ibu berbicara dengan nafas
terengah-engah, maka intensitas senam harus diturunkan.
3. Time (T). durasi senam hamil dimulai dari 5 menit, kemudian dinaikkan 2 menit
perminggu hingga dipertahankan pada durasi 30 menit tidak lebih. Setiap kegiatan
senam, disertai dengan pemanasan dan pendinginan masing masing 5-10 menit.
4 Type (T). pemilihan jenis gerakan harus berisiko minimal dan tidak
membahayakan.
d. Langkah-Langkah Senam Hamil
1.Jalan-jalan saat hamil
Jalan-jalan saat hamil pada pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat
menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat
mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam posisi optimal atau normal, dan
mempersiapkan mental menghadapi persalinan.
2. Senam Pernafasan
Bertujuan meningkatkan pertukaran CO, dan dalam paru dan melatih otot dinding
perut dan diagfragma sehingga lebih berfungsi saat persalinan.
3. Senam kaki
Wanita sering mengalami kram kaki karena terdapat kekurangan beberapa
vitamin dan elektrolit dan peredaran darah kurang lancar karena kekurangan vitamin
E dan B kompleks, dan kekurangan kalsium. Disamping dapat diberikan vitamin dan
elektrolit, senam kaki dapat melancarkan peredaran darah dengan teknik sebagai
berikut:
a. Duduk di kursi dengan kaki bebas tergantung atau berbaring dengan kaki
ditekukkan pada lutut. Regangkan dan kendorkan pergelangan kaki. Bengkokkan dan
regangkan jari kaki.
b. Putar pergelangan kaki ke luar dan ke dalam. Tegangkan dan kendorkan ke depan,
ke belakang dan ke samping, sehingga otot betis dapat berkontraksi den relaksasi.
Lakukan pergerakan beberapa kali, sehingga peredaran darah pada kaki dapat
berjalan lancar dengan tujuan agar sisa metabolisme dapat dialirkan menuju tempat
pembuangan
4. Senam relaksasi
Senam relaksasi dimaksudkan untuk membebaskan uterus, Agar suasananya lebih
rilaka dan lebih nyaman senam relaksasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Tidur miring di tempat tidur atau lantai sehingga uterus bebas dari menekan tulang
dan pembuluh darah.
b. Lengan dan tangan di daerah punggung dengan sedikit ditekuk pada persendian
siku.
c. Satu kaki berada di depan dan ditekukkan pada persendian lutut.
d. Kaki belakang sedikit ditekuk pada persendian lutut.
Bentuk senam relaksasi lainnya adalah dengan tidur telentang menggunakan satu
bantal di kepala, satu bantal di bokong, dua bantal di lutut, lengan dan tangan
samping badan dengan tujuan melancarkan peredaran darah seluruh tubuh dan yang
menuju uterus, menghilangkan ketegangan mental sebagai persiapan persalinan, dan
melatih agar otot uterus dapat bekerja dengan bebas.
Lakukan gerakan silih berganti ekstremitas kanan dan kiri, relaksasi dan
ditegangkan, sehingga peredaran darah berlangsung dengan lancar. Kemudian, duduk
di kursi dengan bantal di kepala. Kedua lengan dan tangan di sandaran kursi, posisi
badan tegak dan kaki tergantung.
Lakukan kombinasi relaksasi dan kontraksi otot silih berganti.
1. Jongkok dan bangun di tepi tempat tidur
Jongkok adalah posisi bersalin yang dilakukan secara tradisional. Situasi jongkok
menyebabkan pelebaran jalan lahir tulang maupun jaringan lunak. Posisi jongkok
tetap dilakukan Jongkok dan bangun di tepi tempat tidur yang dilakukan beberapa
kali bertujuan melatih otot dinding perul diafragma agar berfungsi optimal saat
persalinan dan mempercepat proses penurunan kepala, ketika janin masuk pintu atas
panggul.
2 Mengepel lantai
Mengepel lantai dengan tangan bertujuan bukan ke arah hasil, melainkan penting
artinya untuk melatih otot dasar panggul dan diafragma. Di samping itu, mengepel
Tantai dengan tangan menyebabkan dinding perut dan diafiagtoa menekan fundus
uteri hingga bagian terendah pintu afas panggut berani menghilangkan perkiraan
kesempitan panggul.
3. Merangkak di lantai
Merangkak di lantai dengan posisi tulang belakang yang lurus dimaksudkan untuk
membebaskan tekanan yang terjadi pada pembuluh darah oleh uterus segingga
peredaran darah menuju uterus berjalan lancar.
4. Melatih kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul
Melatih otot dasar panggul sangat penting artinya sehingga pada saat bersalin tidak
mengalami kesulitan karena otot dasar panggul memegang peranan penting
5. Senam panggul
Tujuan senam panggul adalah melatih panggul yang berperan penting saat
persalinan. Banyak cara untuk melatih pangl, diantaranya tidur telentang dengan satu
kaki lurus sedangkan kaki lainnya ditekukkan pada persendian lutut
Miringkan panggul ke arah kaki yang lurus, beberapa kali sampai mencapai sudut
maksimal Setelah itu, lakukan cara yang sama dengan posisi bergantian Senam
panggul disebut juga senam rotasi pinggang. Otot panggul dapat dilatih dengan cara:
o Mengontraksikan dan merelaksasikan otot lubang anus beberapa kali.
o Otot dinding perut dan bagian bokong dikontraksikan sehingga tulang punggung
makin menempel pada tempat tidur.
⸰ Dinding perut dikontraksikan dan dikendorkan sehingga dapat berfungsi saat
persalinan berlangsung.
Langkah ini dapat dilakukan bersama-sama dengan memiringkan tubuh beberapa kali
6. Sikap tegak senam panggul
Berdiri tegak dengan telapak kaki sejajar di lantai dan berat badan tertumpu pada
telapak kaki. Setelah itu lakukan langkah berikut:
a. Panggul digerakkan ke atas dan ke bawah beberapa kali Dengan jongkok dan
berdiri
b. Dada dilebarkan sehing payudara terdorong ke atas depan dan nafas dikeluarkan
perlahan-lahan Pejamkan (kontraksikan) beberapa kall otot liang dubur lepaskan
relaksasikan beberapa kali dan Pejankan (kontraksikan) beberapa kali otot liang dubur
dan lepaskan (relaksasikan) beberapa kali.
c. Kepala diangkat ke atas dan otot leher ditegangkan dan dilepaskan beberapa kali.
Sumber Pustaka:
Firdaus, Annisa Najm. Makalah Senam Hamil.
(https://www.scribd.com/doc/214976073/Makalah-Senam-Hamil). Diakses tanggal 1
Desember 2020 pukul 19.08
Sari, Rini Mayang. Makalah Senam Hamil.
(https://www.academia.edu/18640089/Makalah_senam_hamil). Diakses pada 1
tanggal 29 November 2020 pukul 12.06
Purwanti, Efi. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Dengan
Pelaksanaan Senam Hamil.
(http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/digital/00000000000000093
419/2017_TA_KD_03013066_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf). Diakses pada 3
Desember 2020 pukul 13.00