DOSEN PENGAMPU :
KELOMPOK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
IdentitasSubyek
Nama :J
Jeniskelamin : Laki-laki
Usia : 68 Tahun
Pendidikan : D3
SukuBangsa : Jawa
Agama : Islam
Tempat/tanggal wawancara : Malang 09 Desember 2016
a. Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-
sama dantango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak adalah
bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi
hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itutidak perlu berarti suatu hubungan
badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan tanpa harus
menyentuhnya, seperti misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang
bersangkutan. Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, orang-orang
dapat berhubungan satu sama lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan
yang lainnya yang tidak perlu memerlukan sentuhan badaniah.
Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontak sosial positif dan kontak
sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah pada
suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah kepada suatu
pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial.
Selain itu kontak sosial juga memiliki sifat primer atau sekunder. Kontak
primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan
berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu
perantara.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain
(yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-
perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat
diketahui olek kelompok lain aatau orang lain. Hal ini kemudain merupakan
bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.
Sama halnya dengan kontak sosial, proses yang terjadi dalam komunikasi ada
dua, yaitu: proses secara primer (primary process) dan proses secara sekunder
(secondary process). Proses komunikasi secara primer adalah komunikasi
yang dilakukan secara tatap muka, langsung antara seseorang kepada orang
lain untuk menyampaikan pikiran maupun perasaannya. Proses komunikasi
primer terjadi tanpa alat, dilakukan secara langsung dengan menggunakan
bahasa dan gerakan. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing
sebagai media pertama yaitu bahasa (Sutaryo, 2005).
2. Lansia
a. Pengertian
Lansia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan
ditandai oleh gagalnya seseorang mempertahankan keseimbangan kesehatan
dan kondisi stres fisiologisnya. Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya
kemampuan untuk hidup dan kepekaan secara individual.
b. Karakteristik Lansia
Lansia memiliki karakteristik sebagai berikut: berusia lebih dari 60 tahun
(sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tentang kesehatan), kebutuhan dan
masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi
maladaptif, lingkungan tempat tinggal bervariasi (Maryam dkk, 2008)
E. Format/OutlineWawancara
- Indikator
1. Interaksi subjek dengan keluarga
- Daftar Pertanyaan Wawancara dengan subjek (Guide Interview)
1. Interaksi subjek dengan keluarga
a. Siapa saja yang tinggal dengan bapak di rumah ini?
b. Bagaimana kualitas interaksi bapak dengan itri, anak, menantu, dan
cucu?
c. Bagaimana intensitas interaksi bapak dengan itri, anak, menantu,
dan cucu?
d. Bagaimana harapan bapak mengenai interaksi bapak dengan
keluarga?
F. Format/Outline Observasi
- Frekuensi pelaksanaan observasi (berapa kali observasi dilakukan
Observasi di laksakan sebanyak 1 kali.
- Waktu pelaksanaan observasi dan periode waktu observasi
1. 10.00 – 10.30 periode observasi dilakukan seama30 menit.
- Target perilaku yang akan diobservasi
Target perilaku yang akandiobservasiadalah interaksi sosial yang meliputi:
1. Interaksi sosial dengan keluarga
2. Interaksi sosial dengan rekan kerja
- Definisi target perilaku yang akan diobservasi dan dimensi-dimensi
perilakunya
- Definisi konstruk/teoretis
Interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis antara dua arah antara satu
pihak dengan pihak lainnya termasuk keluarga, rekan kerja, lingkungan,
organisasi, dll, yang dilakukan karena kebutuhan bersosialisasi.
- Definisi operasional
Interaksi sosial adalah hubungan dua arah yang dilakukan dua pihak untuk
bersosialisasi, dapat ditandai dengan beberapa perilaku seperti bersalaman,
berbicara dan mengobrol, menyapa, saling tersenyum, dan masih banyak lagi.
- Metode dalam recording
Observasi ini menggunakan metode pencatatan dengan cara menulis secara manual
- Jenis dan tipe pencatatan observasi yang dilakukan
Jenis observasi yang digunakan adalah Event Recording :
event recording (sering kali disebut event sampling), setiap perilaku spesifik atau
“event” dicatat saat terjadi selama periode waktu observasi. Batasan cenderung
kesituasi dan kondisi, tidak boleh menentukan interval waktu tertentu (disesuaikan
dengan situasi/kondisi observasi)
Observation guideline
Tema Wawancara :
Tujuan Wawancara
Identitas Subyek
Nama :J
Alamat : Sawojajar
Pendidikanterakhir : D3
JenisKelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Guideline Pertanyaan
mbak-mbaknya
5 pak rumahnya?
Itee: iya mbak jam segini ya lagi pada (tertawa kecil sambil
toko
Iter: jam segini anak sama mantunya (istrinya keluar lalu menyapa)
mantunya?
Itee : ohh ini cucu saya sudah pulang (memanggil pegawai tokonya
35 hahaha
Itee : ohh ndak mbak, ngurus rumah Keluarga ( Tingkat II) (tertawa sambil menggaruk
50 hahaha. (tertawa)
mantu? ( Tingkat II )
ngurusin anaknya
Iter : deket banget ya pak sama Interaksi dengan (berbicara dan bercanda
cucunya? Keluarga ( Probing) dengan cucunya)
Itee : iya mbak, wong satu rumah ya, (berbicara dengan pegawai
tiap hari ketemu, lihat dia dari bayi toko)
75 haha anaknya cerewet mbak ngajak (tertawa kecil)
ngomong terus, ini tadi malu dia
rame mbak-mbaknya
satu rumah
atau istri gitu juga ta pak sering salah Keluarga ( Tingkat II)
ta pak?
kecilan
sore ya pak?
mantu ke lavalette
pak?
anak sendiri
kenal lama
Iter : hehehe kita pamit pak ya, sekali berbicaca kepada istri)
nilainya bagus
Tabel Analisis Hasil Wawancara
A. Ecological observation
Observasi dilakukan diteras rumah subjek, yang berada di Jl. Danau Maninjau barat II
No. 14 RT.03/RW.01, Sawojajar, Kota Malang. Keadaan rumah sangat asridengan
pepohonan rindang di halaman, dan bersih serta rapi. Di sebelah rumah terdapat toko
kelontong yang nampak lengkap isi dagangannya.Pada saat observasi dilakukan,
observee sedang berada di rumah bersama istri, dan pegawai tokonya, serta satu orang
cucu yang baru pulang dari sekolah dasar.
B. Identita ssubyek:
a. Nama :J
b. Usia : 68 tahun.
c. Jeniskelamin : Laki-laki
Observer 1
Perilaku Total 10.00 10.06 10.12 10.18 10.24
Perilak – – – - –
u 10.06 10.12 10.18 10.24 10.30
1. Interaksi sosial 4 x o x o xx
dengan keluarga
Observer 2
Perilaku Total 10.00 10.06 10.12 10.18 10.24
Perilak – – – - –
u 10.06 10.12 10.18 10.24 10.30
1. Interaksi sosial 5 x x x o xx
dengan keluarga
Keterangan:
= 4/30
= 5/30
Durasi
Observer 1 :
d
-Perilaku 1 : Percentage duration rate = x 100
e
4
= x 100
30
= 13,33 %
Observer2 :
d
-Perilaku1 : Percentage duration rate = x 100
e
5
= x 100
30
= 16,67 %
Rumus :
F1
% A ER = ×100
F2
Hasil :
F1
% A ER = ×100
F2
3
% A ER = ×100
4
% A ER occ = 75%