C. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan :
a. Ibu-ibu siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan.
b. Ibu-ibu terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil apabila saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang
menyuluh.
2. Penyuluh (Tim Nusantara Sehat)
a. Penyuluh menguasai materi yang akan disampaikan.
b. Penyuluh mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan berlangsung.
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Tanya jawab
2. Ceramah
F. Media
Flip Chart
Evaluasi Struktur :
1. Kelengkapan media : tersedia dan siap digunakan
2. Pelaksana siap melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan
I. Evaluasi Proses
1. Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
2. Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Sasaran mampu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
4. Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
5. Pelaksana menyajikan materi sesuai dengan waktu yang telah di tentukan
J. Evaluasi Hasil:
Setelah melakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif pada orang tua bayi dan balita,
peserta mampu:
1. Menjelaskan tentang penyebab penyakit
2. Menjelaskan tentang gejala klinis penyakit
3. Menjelaskan tentang penularan penyakit
4. Menjelaskan tentang jadwal imunisasi dasar dan batita
...................................... ..................................
NIP.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
..........................................
NIP.
MATERI PENYULUHAN
A. Hepatitis B
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati.
2. Gejala Klinis
Lemah, gangguan perut dan gejala lainnya seperti flu
Warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit
Perubahan warna urin menjadi uning pekat seperti air the
Penyakit ini bias menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati
(Cirrhossis Hepatis) serta kanker hati
3. Cara Penularan
Secara horizontal : dari darah dan produknya melalui praktik penyuntikkan
yang tidak aman, transfusi darah dan hubungan seksual.
Secara vertical : dari ibu ke bayi selama proses persalinan.
4. Imunisasi
Hepatitis B dan DPT-HB-Hib
5. Efek Samping
Bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi penyuntikkan disertai demam yang
dapat terjadi dalam beberapa kasus.
B. Tuberkulosis
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosa, paling sering
mengenai paru-paru, tetapi juga dapat mengenai organ lain seperti selaput otak,
tulang, kelejar getah bening, dll.
2. Gejala Klinis
Gejala awal : lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar
keringat pada malam hari.
5. Efek Samping
Imunisasi BCG jarang menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti
demam.
Pada 1-2 minggu setelah imunisasi timbul indurasi dan kemerahan di tempat
suntikkan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka yang
sembuh spontan, tidak perlu pengobatan dan meninggalkan tanda parut.
Kadang-kadang terjadi pembesarankelenjar regional di ketiak atau leher,
terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam.
Reaksi di atas ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan
menghilang dengan sendirinya.
C. Polio
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus Polio yang menyerang saraf, dapat
menyebabkan kelumpuhan yang menetap dan tidak dapat diobati.
2. Gejala Klinis
Demam, nyeri otot dan kelumpuhan yang menetap.
3. Cara Penularan
Melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi virus Polio yang mencemari
makanan dan minuman.
4. Imunisasi
Polio
5. Efek Samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping.
Efek samping berupa kelumpuhan yang disebabkan oleh vaksin ini, sangat
jarang terjadi.
D. Difteri
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria yang memproduksi
racun yang dapat merusak jaringan dan organ tubuh serta menimbulkan selaput
yang menyumbat saluran pernapasan yang berakibat kematian.
2. Gejala Klinis
Demam.
Selaput putih keabu-abuan yang tak mudah lepas dan mudag berdarah di
faring, laring atau tonsil.
Sakit waktu menelan.
E. Pertusis/Batuk Rejan
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menyerang
saluran pernapasan.
2. Gejala Klinis
Demam, pilek, bersin, batuk terus-menerus dan semakin bertambah parah disertai
suara melengking, muntah, mata merah, sangat lemas dan kadang-kadang
menyebabkan kejang. Karen batuk ini terjadi selama berbulan-bulan maka sering
disebut batuk 100 hari.
3. Cara Penularan
Melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar dari batuk atau bersin.
4. Imunisasi
DPT-HB-Hib.
5. Efek Samping
Bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam yang
dapat terjadi dalam beberapa kasus.
Kadang-kadang reaksi berat seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel) dan
menangis terus-menerus yang dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
F. Tetanus
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan racun yang
menyerang saraf.
2. Gejala Klinis
Kaku otot rahang, disertai kaku leher, kesulitan menelan, kaku otot perut,
berkeringan dan demam.
Pada bayi terdapat juga gejala berhenti menyusu (stop sucking) antara 3-28
hari setelah lahir, gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh
menjadi kaku.
3. Cara Penularan
Melalui kotoran/debu jalan yang masuk ke dalam luka yang dalam dan/atau
tindakan medis yang tidak steril.
4. Imunisasi
DPT-HB-Hib, DT, Td, TT
5. Efek Samping
Bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam yang dapat
terjadi dalam beberapa kasus.
H. Campak
1. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak.
2. Gejala Klinis
Demam, batuk, pilek, konjungtivitis (mata merah).
Selanjutnya timbul ruam pada leher, daerah belakang telinga, dahi, muka
kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Sistem kekebalan tubuh menurun yang dapat menyebabkan komplikasi
berupa radang paru-paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan
kebutaan.
3. Cara Penularan
Melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar dari batuk dan bersin.
4. Imunisasi
Campak
5. Efek Samping
Pada hari ke 5-6 setelah imunisasi dapat timbul demam.
Pada hari ke 7-10 dapat timbul kemerahan selama 2-4 hari.
I. Jadwal Imunisasi
1. Jadwal Imunisasi Dasar
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari Hepatitis B
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib, Polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib, Polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib, Polio 4
9 bulan Campak
REFERENSI
DOKUMENTASI