Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELAS IBU HAMIL


DI POSYANDU CA HIMET PUJUNGAN

DISUSUN OLEH :
TIM NUSANTARA SEHAT II DAN PUSKESMAS PUJUNGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PUSKESMAS PUJUNGAN KECAMATAN PUJUNGAN
KABUPATEN MALINAU
KALIMANTAN UTARA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kelas Ibu Hamil
Tanggal : 05 Maret 2016; 12 Maret 2016; 19 Maret 2016 dan 26 Maret
2016
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat : Posyandu Ca Himet Pujungan

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah, normal dan sehat yang
harus dilewati oleh kaum wanita dan berujung dengan proses persalinan.
Persalinan akan berjalan dengan lancer apabila adanya peningkatan pelayanan
antenatal care. Tujuan utama dari antenatal care adalah untuk
menurunkan/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Tujuan
khususnya adalah untuk memonitoring kemajuan kehamilan, mengenali secara
dini penyimpangan dari normal dan membina hubungan saling percaya antar ibu
dan bidan.
Salah satu upaya fasilitas kesehatan untuk mendukung pelayanan
antenatal care adalah membentuk kelas ibu hamil. Di kelas ibu hamil, ibu
mendapatkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai kehamilan,
persalinan, nifas serta perawatan bayi baru lahir. Berdasarkan latar belakang ini,
maka Puskesmas Pujungan mengadakan kelas ibu hamil yang melingkupi ibu
hamil trimester I hingga trimester III.

B. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, para ibu hamil dapat menambah
pengetahuan mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB hingga bayi baru lahir.

C. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan di kelas ibu hamil diharapkan ibu
hamil mampu :
1. Memahami mengenai kehamilan
2. Memahami mengenai persalinan
3. Memahami mengenai nifas
4. Memahami mengenai KB
5. Memahami mengenai bayi baru lahir
D. Metode
1. Ceramah
2. Peragaan dan praktik
3. Tanya jawab

E. Media
1. Lembar balik
2. Buku KIA

F. Jadwal Kegiatan
Tanggal 05 Maret 2016
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri
 Menyampaikan topik  Mendengarkan
dan tujuan yang akan
dicapai
 Menayakan pendapat  Merespon
klien tentang
pengertian
kehamilan
 Memberi applause
 Merespon
pada peserta

2. Pengembangan 120 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan/


pengertian memperhatikan
kehamilan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
perubahan tubuh ibu memperhatikan
hamil selama
kehamilan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
keluhan umum saat memperhatikan
hamil
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
pelayanan kesehatan memperhatikan
bagi ibu hamil
 Menjelaskan tentang
 Mendengarkan/
pengaturan gizi ibu
memperhatikan
hamil
 Menjelaskan tentang
 Mendengarkan/
kesiapan psikologi
menghadapi memperhatikan
kehamilan
 Menjelaskan tentang
hubungan suami-istri  Mendengarkan/
selama kehamilan memperhatikan
 Menjelaskan tentang
obat-obatan selama  Mendengarkan/
kehamilan memperhatikan
 Menjelaskan tentang
tanda bahaya  Mendengarkan/
kehamilan memperhatikan
 Menjelaskan tentang
perencanaan  Mendengarkan/
persalinan dan memperhatikan
pencegahan
komplikasi (P4K)
3. Penutup 10 menit  Meminta salah satu  Merespon
ibu hamil untuk
menceritakan tentang
pengalaman dari
kehamilannya
 Memberi applause  Merespon
positif pada peserta.
 Menutup dengan
 Menjawab salam
mengucapkan terima
kasih dan salam.

Tanggal 12 Maret 2016


No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri
 Menyampaikan topik  Mendengarkan
dan tujuan yang akan
dicapai
 Menayakan pendapat  Merespon
klien tentang proses
persalinan
 Memberi applause
pada peserta
 Merespon
2. Pengembangan 120 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
tanda awal memperhatikan
persalinan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
tanda bahaya pada memperhatikan
persalinan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
proses persalinan memperhatikan
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
Inisiasi Menyusui memperhatikan
Dini (IMD)
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
cara menyusui yang memperhatikan
benar
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
menjaga kesehatan memperhatikan
nifas
 Menjelaskan tentang
 Mendengarkan/
tanda-tanda bahaya
memperhatikan
dan penyakit ibu
nifas
 Menjelaskan tentang
KB pasca salin  Mendengarkan/
 Menjelaskan tentang memperhatikan
sukses menyusui  Mendengarkan/
memperhatikan
3. Penutup 10 menit  Memberi  Mendengarkan/
kesempatan peserta memperhatikan
untuk bertanya
 Meminta salah satu  Merespon
ibu hamil untuk
menceritakan tentang
pengalaman bersalin
 Memberi applause  Merespon
positif pada peserta.
 Menutup dengan  Menjawab salam
mengucapkan terima
kasih dan salam.

Tanggal 19 Maret 2016


No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri
 Menyampaikan topik  Mendengarkan
dan tujuan yang akan
dicapai
 Menayakan pendapat  Merespon
klien tentang bayi
baru lahir
 Memberi applause
 Merespon
pada peserta
2. Pengembangan 120 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
perawatan bayi baru memperhatikan
lahir
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
pemberian Vitamin memperhatikan
K1 pada bayi baru
lahir
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
tanda bahaya bayi memperhatikan
baru lahir
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
pengamatan tumbang memperhatikan
bayi/anak
 Menjelaskan tentang
 Mendengarkan/
pemberian imunisasi
memperhatikan
pada bayi baru lahir
 Menjelaskan tentang
infeksi menular  Mendengarkan/
memperhatikan
seksual (IMS)
 Menjelaskan tentang
HIV/AIDS  Mendengarkan/
 Menjelaskan tentang memperhatikan
pencegahan dan  Mendengarkan/
penanganan Malaria memperhatikan
 Menjelaskan tentang
akte kelahiran  Mendengarkan/
memperhatikan
3. Penutup 10 menit  Memberi  Mendengarkan/
kesempatan peserta memperhatikan
untuk bertanya
 Meminta salah satu  Merespon
ibu hamil untuk
menceritakan tentang
pengalaman merawat
bayi baru lahir
 Memberi applause
 Merespon
positif pada peserta.
 Menutup dengan
mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih dan salam.
Tanggal 26 Maret 2016
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri
 Menyampaikan topik  Mendengarkan
dan tujuan yang akan
dicapai
 Menanyakan  Merespon
pendapat ibu hamil
tentang senam hamil
 Memberi applause
 Merespon
pada peserta
2. Pengembangan 45 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan/
senam hamil memperhatikan
 Menjelaskan serta  Mendengarkan/
mengajarkan gerakan memperhatikan
senam hamil pada dan mengikuti
trimester I gerakan
 Menjelaskan serta  Mendengarkan/
mengajarkan gerakan memperhatikan
senam hamil pada dan mengikuti
trimester II gerakan
 Menjelaskan serta  Mendengarkan/
mengajarkan gerakan memperhatikan
senam hamil pada dan mengikuti
trimester III gerakan
3. Penutup 10 menit  Memberi  Mendengarkan/
kesempatan peserta memperhatikan
untuk bertanya
 Meminta salah satu  Merespon
ibu hamil untuk
perasaannya setelah
melakukan senam
hamil
 Memberi applause
 Merespon
positif pada peserta.
 Menutup dengan
mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih dan salam.

G. Setting Tempat

Peserta

Pemateri

H. Pembagian Peran dan Penugasan


Koor. Bidan : Jensiprida Gun, Amd. Keb
Pemateri : Seravie Wissaluno, Amd. Keb
Satriani Regak, Amd. Keb
Dokumentasi : Rudina, Amd. Keb
Lilis Suryani, Amd. Keb

I. Evaluasi
Setelah melakukan penyuluhan di kelas ibu hamil pada para ibu hamil, peserta
mampu:
1. Menjelaskan tentang kehamilan
2. Menjelaskan tentang persalinan
3. Menjelaskan tentang nifas
4. Menjelaskan tentang KB
5. Menjelaskan tentang bayi baru lahir

Long Pujungan, 01 Maret 2016


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pemateri

Lirim Lahang Seravie Wissaluno, Amd. Keb


NIP. 19630713 198703 1 019 NIP.

Bidan Koordinator

Jensiprida Gun, Amd. Keb


NIP. 19860120 201001 2 027
MATERI PENYULUHAN

A. Pertemuan Pertama
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah hasil dari proses pembuahan/fertilisasi (pertemuan antara
sperma suami dan sel telur ibu di dalam rahim) hingga berakhir dengan
pemulaan persalinan. Normalnya kehamilan berakhir pada usia kehamilan 37-
42 mimggu.
2. Perubahan Tubuh Ibu Hamil
 Rahim
Bertambah besar karena 2 hal :
a. Pembesaran otot rahim, dikarenakan pengaruh hormon
b. Pertumbuhan janin.
 Vagina
Pada ibu hamil, pH pada vagina meningkat (3,5-6,0) dan juga menjadi
lebih kenyal dengan tujuan untuk persiapan menghadapi persalinan.
 Dinding perut
Tidak jarang pada ibu hamil timbul garis-garis memanjang (striae
gravidarum).
 Kulit
Pada ibu hamil sering mengeluh dengan kondisi kulit yang berubah
menjadi kusam, berjerawat, noda hitam (flek), kering dan pada bagian
tubuh tertentu mengalami penghitaman warna kulit.
 Payudara
Kehamilan merangsang terjadinya pembesaran payudara ibu sebagai
persiapan menyusui. Selain itu, payudara juga menjadi lebih sensitif dan
mengalami perubahan warna menjadi hitam pada bagian aerola mamae.
 Pertambahan berat badan
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab pertambahan berat badan pada
ibu hamil, seperti : berta janin, berat rahim, penimbunan lemak (dada,
bokong dll.) dan penimbunan cairan.
 Darah
Volume darah bertambah baik plasma maupun eritrosit. Tetapi
penambahan volume plasma yang disebabkan hydraemia lebih menonjol
sehingga biasanya kadar Hb ibu hamil menurun.
3. Keluhan Umum Saat Hamil
Pada umumnya, ibu hamil mengalami beberapa keluhan seperti berikut :
 Sakit pinggang : dikarenakan beban perut ibu yang bertambah berat.
Cara menghindari dengan meluruskan punggung dan
menurunkan pantat saat mengangkat benda-benda
berat di atas lantai.
 Bengkak kaki : dikarenakan peredaran cairan tubuh bagian bawah ke
tubuh bagian atas terhambat karena seriing
melakukan aktivitas berdiri. Cara mengatasinya
dengan meninggikan kaki saat tidur dengan bantal.
 Morning sickness : mual muntah pagi hari hingga bulan ketiga karena
pengaruh hormon saat pembentukan plasenta.
 Keputihan : pada ibu hamil mengalami keputihan yang lebih
banyak. Normalnya keputihan tidak berbau amis,
berwarna kuning, hijau atau coklat serta tidak gatal.
Apabila mengalami keluhan di bawah ini, segera bawa ibu hamil ke
puskesmas, rumah sakit, dokter atau bidan, didampingi suami atau keluarga,
seperti :
 Demam, menggigil dan berkeringat. Bila ibu berada di daerah endemis
malaria, menunjukkan adanya gejala penyakit malaria.
 Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal di
daerah kemaluan.
 Batuk lama (lebih dari 2 minggu).
 Jantung berdebar-debar dan nyeri di dada.
 Diare berulang.
 Sulit tidur dan cemas berlebihan.
4. Pelayanan Kesehatan bagi Ibu Hamil
Segera ke dokter atau bidan jika terlambat dating bulan. Periksa kehamilan
paling sedikit 4 kali dalam kehamilan, yakni :
 1 kali pada usia kehamilan sebelum 3 bulan.
 1 kali pada usia kehamilan 4-6 bulan.
 2 kali pada usia kehamilan 7-9 bulan.
Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang
melliputi :
 Pengukuran tinggi badan, cukup 1 kali.
Bila tinggi badan <145 cm, maka facktor resiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan normal.
 Pengukuran tekanan darah (tensi)
Tekanan darah normal 110/70-120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih
besar atau sama dengan 140/90 mmHg, maka ada faktor resiko hipertensi
(tekanan darah tinggi) dalam kehamilan.
 Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA)
Bila <23,5 cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronik
(KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
 Pengukuran tinggi rahim.
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin
apakah sesuai dengan usia kehamilan.

 Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung


janin
Apabilam trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah
lain. Bila denyut jantung janin <120 kali/menit atau >160 kali/menit
menunjukkan adanya tanda gawat janin, segera rujuk.
 Penentuan status imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
Bilamana diperlukan untuk mendapatkan suntikan Tetanus Toxoid sesuai
anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi.
Tabel rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama
perlindungannya
Imunisasi TT Selang Waktu Minimal Lama Perlindungan
TT 1 Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus.
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4 Lebh 25 tahun
 Pemberian tablet tambah darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari
untuk mengurangi rasa mual.
 Tes laboratorium
a. Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
b. Tes haemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(anemia).
c. Tes pemeriksaan urin (air kencing)
d. Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria, HIV,
sifilis dan lain-lain.
 Konseling dan penjelasan
Tenaga kesehatan member penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusui dini
(IMD), niifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga
Berencana dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan bertahap
pada saat kunjungan ibu hamil.
 Tata laksana dan mendapat pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat ibu hamil.
5. Pengaturan Gizi
Urutan gizi adalah sebagai berikut :
a. Sumber tenaga : Makanan pokok, seperti roti, mie, jagung, beras,
sagu, ubi, ketela dan kentang.
b. Sumber pengatur : Sayur dan buah, seperti wortel, tomat, papaya,
pisang, jambu, mangga, apel, daun katuk, daun
pakis dan lain-lain.
c. Sumber pembangun : Lauk-pauk dan susu, seperti susu, ayam, ikan ,
telur, daging, tahu, tempe, kacang-kacangan.
d. Tambahan : Gula, garam, minyak goring.
e. Tablet penambah darah.
Penambahan berat badan ibu hamil pada trimester I sekitar 1 kg, pada
trimester II sekitar 5 kg dan trimester III sekitar 5,5 kg. Kenaikkan berat
badan terlalu banyak menandakan penimbunan air terlalu banyak.
Kekurangan berat badan dapat menandakan gangguan pertumbuhan janin dan
KEK.
6. Kesiapan Psikologis Menghadapi Kehamilan
Kesiapan psikologi tercermin dari suami istri merasa ingin punya anak dan
siap menjadi orang tua. Dukungan suami dan keluarga dalam masa kehamilan
meningkatkan kesiapan menghadapi persalinan.
Beradaptasi dengan tugas juga merupakan kesiapan psikologi, dapat dengan
cara :
 Menerima kehamilan
 Menjalin hubungan dengan janin : sering mengajak bicara janin,
memperdenngarkan musik
 Penyesuaian terhadap perubahan dalam diri
 Persiapan kelahiran.
7. Hubungan Suami Istri saat Hamil
Menghindari seks selama hamil dikarenakan kekhawatiran bahwa seks dapat
menyebabkan keguguran atau mengganggu janin merupakan hal yang salah.
Janin terlindungi dengan aman. Seks dapat melatih dan menguatkan otot
paggul.
8. Obat-obatan saat Hamil
Obat-obat yang diperbolehkan pada ibu hamil, seperti :
 Antibiotik : Amoxicilin, Ampicillin
 Antipiretik : Paracetamol
 Antihipertensi : Metildopa
Obat-obat yang tidak diperbolehkan pada ibu hamil, seperti :
 Tetrasiklin : Menyebabkan gangguan tulang
 Aminoglikosida : Menyebabkan kerusakan saraf
 Klorampenikol : Menyebabkan gangguan perkembangan janin
 Sulfonamida : Menyebabkan bayi kuning
 Nitrofurantoin : Menyebabkan anemia
 Analgesik (Antangin, Piroxicam, Aspirin) : Menyebabkan
prematuritas.
9. Tanda Bahaya Kehamilan
Segera bawa ibu hamil ke puskesmas, rumah sakit, dokter dan bidan bila
dijumpai keluhan dan tanda-tanda di bawah ini :
 Muntah terus dan tidak mau makan
 Demam tinggi
 Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
 Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
 Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua
 Air ketuban keluar sebelum waktunya.
10. Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Persiapan menghadapi persalinan :
 Mengetahui perkiraan tanggal persalinan
 Menentukan penolong dan tempat persalinan
 Tabulin (biaya persalinan)
 Menyiapkan kendaraan
 Calon donor darah
 Menyiapkan kebutuhan persalinan.

B. Pertemuan Kedua
1. Tanda Awal Persalinan
 Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan semakin lama.
 Keluar lender bercampur darah.
 Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban.
2. Tanda Bahaya pada Persalinan
 Perdarahan lewat jalan lahir
 Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
 Ibu tidak kuat mengejan
 Ibu mengalami kejang
 Air ketuban keruh dan berbau
 Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
3. Proses Persalinan
a. Persalinan spontan
 Didahului denngan mulas teratur, semakin lama semakin kuat dan
sering.
 Pada kehamilan pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak
mules teratur. Pada kehamilan kedua atau kehamilan berikutnya,
biasanya bayi lahir setelah 8 jam sejak mules teratur. Ibu masih boleh
berjalan, makan dan minum. Selama proses melahirkan, sebaiknya ibu
didampingi suami dan keluarga.
 Jika terasa sakit, tarik napas panjang lewat hidung, lalu keluarkan
lewat mulut.
 Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter.
Bidan/dokter akan mengarahkan/memimpin ibu mengejan sesuai
dengan dorongan rasa ingin mengejan yang timbul.
 Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusui dini
(IMD).
 Ibu dapat segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit setelah plasenta
lahirbila ibu dan suami sepakat untuk mengikuti KB dengan metode
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
b. Persalinan dengan tindakan
Persalinan lama karena bayi besar, dislokasi bahu dan ibu kurang tenaga.
Dapat dilakukan tindakan vakum atau sesar.
4. Inisiasi Menyusui Dini
IMD adalah segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan
kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan kepada
bayi menyusu sesegera mungkin. IMD merangsang keluarnya ASI, memberi
kekebalan pada bayi serta meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan
bayinya. IMD mencegah perdarahan pada ibu.
5. Cara Menyusui Bayi
Cara menyusui bayi yang benar :
 Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari.
 Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalui susui.
 Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang
lain.
 Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh/kencang,
perllu dikosongkan dengan cara diperah untuk disimpan. Hal ini agar
payudara tetap memproduksi ASI yang cukup.
Posisi dan pelekatan menyusui yang benar :
 Pastikan posisi ibu dalam keadaan yang nyaman.
 Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus.
 Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan putting.
 Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya.
 Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi.
 Sebagian besar aerola (bagian hitam disekitar putting) masuk ke dalam
mulut bayi.
 Mulut terbuka lebar.
 Bibir bawah melengkung keluar.
 Dagu menyentuh payudara ibu.
6. Menjaga Kesehatan Ibu Nifas
a. Perawatan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan
minimal 3 kali :
 Pertama : 6 jam-3 hari setelah melahirkan.
 Kedua : Hari ke 4-28 hari setelah melahirkan.
 Ketiga : Hari ke 29-42 hari setelah melahirkan.
b. Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi :
 Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum.
 Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan dan nadi.
 Pemeriksaan lokhea dan perdarahan.
 Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi.
 Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri.
 Pemberian kapsul vitamin A.
 Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan.
 Konseling.
 Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi.
 Memberikan nasihat, yaitu :
o Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur dan buah-
buahan.
o Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas
sehari.
o Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan,
ganti pembalut sesering mungkin.
o Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat.
o Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus
mnjaga kebersihan luka bekas operasi.
o Cara menyusui yang benar dan hanya member ASI saja selama 6
bulan.
o Perawatan bayi yang benar.
o Jangan biarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan membuat
bayi stress.
o Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin
bersama suami dan keluarga.
o Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan
KB setelah persalinan.
7. Tanda-tanda Bahaya dan Penyakit Ibu Nifas
Segera ibu nifas dibawa ke fasilitas kesehatan (puskesmas atau rumah sakit)
bila ditemukan salah satu tanda bahaya, seperti :
 Perdarahan lewat jalan lahir.
 Keluar cairan berbau dari jalan lahir.
 Bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang.
 Demam lebih dari 2 hari.
 Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit.
 Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi).
8. KB Pasca Salin
KB pasca persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi
langsung sesudah melahirkan 6 minggu/42 hari sesudah melahirkan. Prinsip
pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produksi
ASI.
Mengapa perlu ikut ber KB?
 Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu rapat (minimal
2 tahun setelah melahirkan).
 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
 Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita.
 Ibu memiliki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya sendiri, anak
dan keluarga.
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
 Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP).
 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/spiral, jangka waktu penggunaan
bias sampai 10 tahun.
 Implan (alat kontrasepsi bawah kulit), jangka waktu penggunaan 3 tahun.
Metode Kontrasepsi Jangka Pendek
 Suntik, terdapat 2 jenis suntikan yaitu suntikan 1 bulan dan suntikan 3
bulan. Untuk ibu menyusui tidak disarankan menggunakan suntikan 1
bulan, Karena akan mengganggu produksi ASI.
 Pil KB.
 Kondom.
9. Sukses Menyusui
Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapt menyusui eksklusif?
 Menyusui sesering mungkin.
 Makan makanan bergizi seimbang dan minum cukup.
 Istirahat cukup.
 Lakukan relaksasi.
 Cuci tangan.
 Bersihkan putting susu dengan air bersih.

C. Pertemuan Ketiga
1. Perawatan Bayi Baru Lahir
a. Tanda bayi baru lahir sehat
 Bayi lahir langsung menangis.
 Tubuh bayi kemerahan.
 Bayi bergerak aktif.
 Berat lahir 2.500 sampai 4.000 gram.
 Bayi menyusu dari payudara ibu dengan kuat.
b. Perawatan
 Beri ASI saja.
o Segera lakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
o ASI yang kelur pertama berwarna kekuningan (kolostrum)
mengandung zat kekebalan tubuh, langsung berikan pada bayi,
jangan dibuang.
o Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan (ASI eksklusif).
o Manfaat pemberian ASI
 Sehat, praktis dan tidak perlu biaya.
 Meningkatkan kekebalan alamiah pada bayi.
 Mencegah perdarahan pada ibu nifas.
 Menjalin kasih sayang ibu dan bayi.
 Mencegah kanker payudara.
 Jaga bayi tetap hangat.
o Mandikan bsyi setelah 6 jam, dimandikan dengan air hangat.
o Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai
pakaian kering dan lembut.
o Ganti popok dan baju jika basah.
o Jangan tidurkan bayi di tempat yang dingin atau banyak angin.
o Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos
tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam dekapan.
o Jika berat lahir kurang dari 2.500 gram, lakukan perawatan metode
Kanguru (dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota rumah keluarga
lain)
o Bidan/perawat/dokter menjelaskan cara perawatan metode
Kanguru.
 Cegah infeksi pada bayi baru lahir.
Perawatan tali pusar
o Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
dan sesudah memegang bayi.
o Jangan memberikan apapun pada tali pusar.
o Rawat tali pusar terbuka dan kering.
o Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun
mandi dan keringkan dengan kain bersih.
Pemberian salep mata
Beri salep mata antibiotika Tetrasiklin 1% pada kedua mata.
 Beri rangsangan perkembangan.
 Periksakan kesehatan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter
dilaksanakan minimal 3 kali, yaitu :
o Pertama : Pada 6-48 jam setelah lahir.
o Kedua : Pada hari ke 3-7 setelah lahir.
o Ketiga : Pada hari ke 8-28 setelah lahir.
Ibu/keluarga memastikan bayi sudah mendapatkan pelayanan
kesehatan dan tercatatnya hasil pelayanan sebagai berikut :
o Berat badan.
o Panjang badan.
o Suhu tubuh.
o Menanyakan pada ibu, bayi sakit apa?
o Memeriksa kemungkinan penyakirt berat atau infeksi bakteri.
o Frekuensi napas/menit.
o Frekuensi denyut jantung/menit.
o Memeriksa adanya diare.
o Memeriksa ikterus/bayi kuning.
o Memeriksa kemungkinan berat badan rendah.
o Memeriksa status pemberian Vitamin K1.
o Memeriksa status imunisasi Hb-0.
o Memeriksa masalah/keluhan ibu.
2. Pemberian Vitamin K1 pada Bayi Baru Lahir
Untuk mencegah terjadinya perdarahan akibat kekurangan Vitamin K1.
Suntikan Vitamin K1 diberikan di paha kiri anterolateral secara intramuscular
1 mg setelah IMD.
3. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, bayi segera
dibawa ke fasilitas kesehatan.
 Tidak mau menyusu.
 Kejang-kejang.
 Lemas.
 Sesak napas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit), tarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam.
 Bayi merintih atau menangis terus-menerus.
 Tali pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah.
 Demam/panas tinggi.
 Mata bayi bernanah.
 Diare/buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari.
 Kulit dan mata bayi kuning.
 Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat.
4. Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi/Anak
Pantau pertumbuhan dan perkembangan dengan cara :
 Timbang berat badannya tiap bulan di Posyandu dan fasilitas kesehatan
lainnya, di Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), minta kader
mencatat di KMS yang ada di buku KIA.
 Bawa anak ke tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan atau Pos
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Pos PAUD HI) untuk
mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK).
o Umur 3 bulan-2 tahun setiap 3 bulan.
o Umur 2-6 tahun setiap 6 bulan.
Dengan pelayanan SDIDTK tenaga kesehatan akan menentukan status
gizi anak, stunting (tinggi badan anak lebih pendek dibanding umurnya)
atau tidak, perkembangannya sesuai umur atau tidak dan adakah
ditemukan gangguan perilaku atau gangguan emosional.
 Ajak anak bermain dan bercakap-cakap.
 Stimulasi perkembangan anak sesuai umurnya.
5. Pemberian Imunisasi pada Bayi Baru Lahir
Anak harus diimunisasi lengkap sebelum beumur 1 tahun. Imunisasi
mencegah penyakit Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus dan
Campak. Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan
untuk imunisasi.
Jadwal imunisasi dasar
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari Hepatitis B
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib, Polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib, Polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib, Polio 4
9 bulan Campak

Jadwal imunisasi balita


Umur Jenis Imunisasi
1,5 tahun DPT-HB-Hib
2 tahun Campak
6. Infeksi Seksual Menular (IMS)
Klamidiasis (Chlamidya)
Raja singa (Sifillis)
Kencing Nanah (Gonore)
Herpes Genital
Jengger Ayam
7. Informasi Dasar HIV-AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrom) adalah suatu penyakit yang
disebabkan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dapat merusak
system kekebalan tubuh.
Cara penularan :
 Hubungan seksual (homo dan hetero).
 Darah, transfusi, alat suntik, benda tajam yang melukai kulit.
 Ibu terhadap bayinya (kehamilan, persalinan, pasca salin).
 Transplantasi organ.
Menular melalui :
 Darah
 Semen (air mani)
 Cairan vagina serviks
 ASI
 Air mata
 Saliva
 Urin
Tidak menular melalui :
 Batuk dan bersin
 Menggunakan telepon
 Berjabat tangan
 Menggunakan toilet
 Minum/makan bersama
Inkubasi : Terinfeksi HIV akan menjadi karier seumur hidup. Periode laten 5-
10 tahun dan menjadi AIDS. Selama periode laten dapat menularkan
kebanyak orang. Kematian sejak menderita AIDS terjadi dalam 1-2 tahun,
penyebabnya adalah penyakit lain.
8. Pencegahan dan Penangan Malaria
Ibu hamil dan bayi sangat rentan terkena penyakit Malaria. Penyebabnya
adalah gigitan nyamuk Malaria. Cara pencegahan Malaria :
 Tidur memakai kelambu.
 Pasang kasa nyamuk pada lubang di rumah.
 Bersihkan semak-semak di sekitar rumah.
 Timbun/alirkan air tergenang di sekitar rumah.
9. Akte Kelahiran
Merupakan hak seorang anak untuk mendapatkan identitas kelahiran. Hak
anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi,
dan dipenuhi orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara
(Undang-undang RI No. 23 Tahun 2002). Untuk mengurus akte kelahiran
wajib membawa lembar Keterangan Lahir yang telah diisi petugas penolong
persalinan ke Kantor Catatan Sipil atau Kantor Desa.

D. Pertemuan Keempat
1. Senam Hamil
Senam hamil menurut Viscera (1995) merupakan salah satu kegiatan dalam
pelayanan selama kehamilan (prenatal care). Senam hamil akan memberikan
suatu hasil produk kehamilan (out come) persalinan yang lebih baik
dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.
Tujuan dilakukan senam hamil :
 Memperkuat dan mempertahankan elasitas otot-otot dilindungi perut,
otot-otot dasar panggul, ligament dan jaringan serta fasia yang berperan
dalam mekanisme persalinan.
 Melonggarkan persendian yang berhungan dengan proses persalinan.
 Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan dan letak janin
 Mengurangi sesak nafas
2. Senam Hamil pada Trimester I
Trimester 1 adalah kehamilan usia 8 minggu sampai 24 minggu, saat
trimester 1 keadaan kehamilan masih rawan, latihan relaksi dan pernafasan
sangat dianjurkan.
 Gerakan Pemanasan

1 2
3

1. Berdiri tegak dan rileks, kaki dibuka selebar bahu.


2. Tundukkan dan tegakkan kepala.
3. Regangkan otot samping dengan goyang ke kiri dan ke kanan.

 Gerakan Inti

3 4

1. Ambil napas perlahan melalui hidung sambil mengangkat kedua


tangan ke atas kemudian hembuskan melalui mulut sambil kedua
tangan dihempaskan ke bawah.
2. Pertemukan kedua punggung tangan di belakang badan.
3. Tangan kanan di atas dilipat ke belakang dan tangan kiri di bawah
dilipat ke belakang, kemudian kaitkan kedua tangan yang saling
bertemu. Lakukan gerakan sebaliknya.
4. Gerakan yang sama seperti nomor 3, namun dengan bantuan kain
yang dipegang tangan kanan di atas dan disambut tangan kiri di
bawah. Lakukan gerakan sebaliknya.
 Gerakan Pendinginan

1 2 3
 

4 5

1. Duduk bersila dengan rileks, kedua tangan berada di samping badan si


atas lutut. Ambil napas dalam-dalam melalui mulut, tahan 1-2 detik
kemudian hembuskan melalui mulut.
2. Kaki kanan diluruskan dan kaki kiri tetap ditekuk. Kaitkan kain pada
telapak kaki kanan dan pegang menggunakan tangan kanan sambil
ditarik secara perlahan sambil menarik napas panjang dan hembuskan
perlahan. Lakukan hal yang sama pada sisi sebaliknya.
3. Kembali duduk bersila dengan kedua telapak kaki saling bertemu.
Letakkan bantal di bawah lutut yang terlipat dan posisikan kedua
tangan di samping badan di atas lutut. Tarik napas perlahan lewat
hidung dan hembuskan lewat mulut.
4. Sikap duduk dengan kedua kaki diluruskan ke depan. Tarik napas
panjang dan dalam lalu hembuskan perlahan melalui mulut.
5. Duduk bersila dengan ujung satu kaki di atas kaki lainnya sambil
menarik napas lebih cepat sehingga tulang dada terangkat dengan
mulut sedikit terbuka.
3. Senam Hamil pada Trimester II
Trimester 2 adalah kehamilan dengan usia 13 minggu sampai 24 minggu, saat
trimester 2 ibu hamil mulai bisa beradaptasi pada kehamilannya, ibu hamil
sudah terbebas dari ketidaknyamanan diawal kehamilan.
 Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan dilakukan sama dengan gerakan pemanasan senam
hamil pada trimester I.
 Gerakan Inti

1 2

3 4

1. Posisi berlutut satu kaki dengan satu kaki lainnya ditekuk ke depan
badan, sambil berat dari badan di tumpukan ke kaki depan. Lakukan
bergantian dengan sis sebelahnya.
2. Lipat kaki ke bawah paha.
3. Putar badan ke kiri dan tahan. Balas gerakan ke sisi lainnya.
4. Sambil berlutut, tegakkan badan. Putar pinggul dari kiri ke kanan, dan
balas sebaliknya.
5. Posisi merangkak. Naikkan punggung ke arah atas dan turunkan
punggung perlahan ke arah bawah.
 Gerakan Pendinginan

Gunakan bantal untuk menyangga kepala dan kaki. Posisikan badan tidur
miring ke kiri. Kaki yang bawah diluruskan sedangkan kaki atasnya
ditekuk ke depan dengan diganjal bantal. Lakukan gerakan yang sama
pada sisi lainnya.
4. Senam Hamil pada Trimester III
Trimester 3 adalah kehamilan dengan usia 25 minggu sampai 36 minggu,
pada trimester 3 bumil diajarkan gerakan mengejan untuk mempersiapkan
fisik menghadapi persalinan.
 Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan dilakukan sama dengan gerakan pemanasan senam
hamil pada trimester I.
 Gerakan Inti

1 2

3 4
5 6

1. Posisi berlutut, berat badan dicondongkan ke belakang dengan kedua


tangan ke arah belakang menahan berat badan.
2. Posisi merangkak. Naikkan punggung ke arah atas dan turunkan
punggung perlahan ke arah bawah.
3. Duduk dengan kedua kaki lurus di buka lebar ke kiri dan ke kanan.
Tahan beberapa hitungan.
4. Dari posisi nomor 3, tangan di arahkan ke depan dan menopang berat
badan. Tahan beberapa hitungan.
5. Duduk berlutut dengan kaki sedikit di buka. Tahan beberapa hitungan.
6. Dari posisi nomor 5, arahkan tangan ke depan untuk menopang berat
badan ibu.
7. Posisi tidur dengan kaki ditekuk. Angkat kaki yang ditekuk ke arah
dada ibu dengan satu tangan memegang lutut dan tangan lain
direntangkan ke samping badan.
8. Posisi tidur dengan kaki diangkat dan ditekuk dan ditahan dari
belakang kaki dengan kedua tangan. Angkat kepala ke arah dada.
Tahan beberapa hitungan.
 Gerakan Pendinginan
Gerakan pendinginan dilakukan sama dengan gerakan pendinginan senam
hamil pada trimester II.
5. Cara Pernapasan dan Meneran/Mengejan
Latihan pernapasan sangat diperlukan untuk persiapan saat
melahirkan. Melatih pernapasan dengan benar sangat membantu ibu saat
proses melahirkan dan mengurangi rasa sakit.
Tarik napas panjang melalui hidung secara perlahan hingga
dirasakan dada mengembang penuh, kemudian hembuskan perlahan melalui
mulut. Teknik pernapasan ini merupakan teknik relaksasi yang dilakukan ibu
hamil saat datang rasa sakit bersalin. Sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil
mengejan sebelum pembukaan lengkap, sehingga teknik relaksasi ini menjadi
pilihan.
Meneran/mengejan adalah hal yang dilakukan ibu bersalin setelah
mendapatkan pimpinan dari petugas kesehatan. Jika rasa ingin
meneran/mengejan hilang, ibu dapat bernapas seperti biasa atau
menggunakan teknik relaksasi. Meneran/mengejan yang benar adalah dengan
menarik napas panjang yang dalam dan tahan dengan mengarahkan dorongan
tenaga ke arah bawah perut seperti ingin BAB keras. Angkat kepala ke arah
dada, mata dibuka dan gigi mengatup. Sangat tidak dianjurkan ibu untuk
berteriak karena dapat mengurangi tenaga dan fokus ibu.
Sangat penting bagi ibu bersalin untuk mendengarkan instruksi dari
penolong persalinan. Pada saat kepala bayi telah dilahirkan, penolong akan
meminta ibu untuk segera menghentikan meneran/mengejan dan segera
bernapas pendek dan cepat (Haah Haah Haah). Selanjutnya, persalinan akan
dibantu oleh penolong dan bukan menggunakan tenaga ibu sepenuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktoral Jenderal Bina


Kesehatan Masyarakat. Selamat Datang di Kelas Ibu Hamil. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009
Indonesia, Kementerin Kesehatan Republik Indonesia. Buku Kesehatan Ibu dan
Anak.. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International
Cooperation Agency).1997
Kementerin Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Obstetri Fisiologi. Bandung: Elemen. 1983
DOKUMENTASI
Penyuluhan tanggal 05 Maret 2016

Penyuluhan tanggal 12 Maret 2016


Penyuluhan tanggal 19 Maret 2016

Penyuluhan tanggal 05 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai