Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI IBU HAMIL ( SAP NUTRISI IBU

HAMIL )

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan                                : Nutrisi Ibu Hamil


                        : Pengertian nutrisi yang baik untuk ibu hamil, buah-buahan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan untuk ibu hamil, makanan yang baik bagi ibu hamil dan makanan pantangan untuk
ibu hamil
Sasaran                                             : Ibu Hamil Trimester 1, 2, dan 3
Jumlah Peserta                                 : 20 orang
Waktu                                               : 08 Mei 2014
Tempat                                             : Puskesmas Garuda
I.     Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilaksanakan penyuluhan selama 10 menit, diharapkan audience dapat
menyebutkan dan mengetahui mengenai nutrisi ibu hamil trimester 1, 2, dan 3.

Tujuan Instruksi Khusus (TIK)


Setelah dilaksanakan penyuluhan selama 10 menit, diharapkan audience dapat :
a.         Menyebutkan pengertian nutrisi ibu hamil
b.         Menyebutkan buah-buahan yang dianjurkan untuk ibu hamil
c.         Menyebutkan buah-buahan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil
d.        Menyebutkan makanan yang baik bagi ibu hamil
e.         Menyebutkan makanan pantangan bagi ibu hamil

II.  Materi Penyuluhan


Nutrisi ibu hamil trimester 1, 2, dan 3
Buah-buahan yang dianjurkan untuk ibu hamil
Buah-buahan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil
Makanan yang baik bagi ibu hamil
Makanan pantangan bagi ibu hamil
Akibat ibu hamil tidak mengkonsumsi nutrisi yang baik

III.Strategi Proses Belajar Mengajar

Bidan/Penyuluh Audience Waktu


1.    Pembukaan 2 menit
         Mengucapkan salam          Menjawab salam serta
menyambut dengan baik
         Memperkenalkan diri          Memperhatikan
         Menjelaskan maksud dan
tujuan          Menyimak penjelasan yang
diberikan
2.    Kegiatan inti 6 menit
         Mengkaji pengetahuan
         Audience menjawab
audience tentang materi beberapa pertanyaan
yang akan disampaikan
         Menjelaskan materi
mengenai pengertian
nutrisi yang baik untuk ibu
         Menyimak penjelasan
hamil materi yang disampaikan
         Menjelaskan materi penyuluh
mengenai buah-buahan
yang dianjurkan untuk ibu
         Menyimak penjelasan
hamil materi yang disampaikan
         Menjelaskan buah-buahan penyuluh
yang tidak dianjurkan
untuk ibu hamil          Menyimak penjelasan
materi yang disampaikan
         Menjelaskan materi penyuluh
mengenai makanan yang
bagi ibu hamil          Menyimak penjelasan
materi yang disampaikan
         Menjelaskan materi penyuluh
mengenai makanan
         Menyimak penjelasan
pantangan bagi ibu hamil materi yang disampaikan
penyuluh
         Memberikan kesempatan
pada audience untuk
         Mengajukan beberapa
bertanya pertanyaan
         Menjawab pertanyaan
dengan spesifik
         Mendengarkan jawaban
3.    Penutup 2 menit
         Memberikan beberapa
         Menjawab beberapa
pertanyaan pada audience pertanyaan
untuk mengevaluasi
         Menyimpulkan hasil
pembahasan bersama-sama
dengan audience          Menyimpulkan hasil
         Memotivasi audience pembahasan bersama
untuk selalu penyuluh
memperhatikan nutrisi
yang baik terutama pada
         Bersedia untuk selalu
saat kehamilan memperhatikan dan datang
         Memberikan leaflet ke tenaga kesehatan
         Salam penutup

         Menerima leaflet


         Menjawab salam

IV.      Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
V.        Media dan Sumber
A.     Media
1.   Leaflet
B.     Sumber
http://bidanku.com/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamil
http://www.bunda.co.id/spa/content/10-makanan-sehat-untuk-wanita-hamil.php
http://www.deherba.com/nutrisi-yang-harus-dipenuhi-oleh-ibu-hamil.html
http://family.fimela.com/seputar-kehamilan/hamil-sehat/makanan-ibu-hamil-wajib-dikonsumsi-
saat-trimester-pertama
Diunggah pukul 10.00 WIB

VI.      Evaluasi
1.      Prosedur                 : Post Test
2.      Jenis Test                 : Lisan
3.      Butir Soal                : 1. Sebutkan pengertian dari nutrisi ibu hamil?
2.   Sebutkan nutrisi yang baik bagi ibu hamil?
3.   Sebutkan buah-buahan yang dianjurkan untuk ibu hamil?
4.   Sebutkan buah-buahan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil?

VII.     Lay out Ruangan


                                                            
= Media
= Penyuluh
       = Peserta

VIII.   Pembagian Tugas


Penyuluh            : Rosa Anita

IX.      Susunan Kegiatan Materi

Waktu Media Metode Materi

09.00 – Ceramah Pembukaan dan perkenalan


09.02
WIB
09.02 – Leaflet Ceramah dan tanya Penjelasan mengenai nutrisi
09.08 jawab yang baik bagi ibu hamil
WIB
09.08 – Tanya jawab Evaluasi
09.10 Kesimpulan
WIB Penutup

URAIAN MATERI
NUTRISI IBU HAMIL

A.       Nutrisi Ibu Hamil


Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin
dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama
kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam
folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi,
ditambah kontrol terhadap kenaian berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan
berat badan yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.

B.        Makanan sehat untuk ibu hamil


Telur
Seorang ahli gizi bernama Elizabeth Ward berkata bahwa telur adalah hal yang menakjubkan,
dimana Anda mendapatkan banyak manfaat dalam satu telur dan itu hanya sekitar 90 kalori.

Telur juga kaya akan kolin, yang secara keseluruhan mendorong pertumbuhan bayi dan
kesehatan otak, sambil membantu mencegah cacat tabung saraf. Beberapa bahkan mengandung
lemak omega-3, penting bagi otak dan pengembangan penglihatan.

Ikan salmon
Tidak hanya karena salmon dipenuhi dengan protein kualitas tinggi, tapi salmon juga merupakan
sumber omega-3 lemak. Kandungan gizi pada salmon ini bagus untuk ibu hamil, selain juga ikan
ini memiliki jumlah merkury yang lebih rendah. Bahaya ikan lainnya bagi ibu hamil adalah
kandungan merkury yang tinggi, dimana bisa berbahaya dalam proses pengembangan system
saraf bayi. Namun, jangan makan salmon terlalu banyak, setidaknya dengan batas 12 ons per
minggu untuk mengurangi bahaya merkuri itu.
Kacang
Manfaat kacang bagi wanita hamil sudah tidak diragukan. Dari semua jenis kacang, buncis
mengandung yang terbaik untuk serat dan protein yang paling banyak dari semua jenis sayuran.
Pada kehamilan, saluran pencernaan melambat, menempatkan pada risiko untuk sembelit dan
wasir. Serat dapat membantu mencegah dan meringankan sembelit atau wasir.
Selain itu, makanan yang mengandung serat cenderung menjadi kaya gizi. Hal ini dibenarkan
karena biji juga merupakan sumber yang baik dari besi, folat, kalsium, dan seng.

Ubi jalar
Manfaat ubi jalar bagi wanita hamil, ubi jalar mempunyai warna oranye yang terdiri dari
karotenoid, pigmen tanaman yang dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh kita. Ubi juga
merupakan sumber vitamin C, folat, dan serat. Dan seperti kacang, ubi murah dan serbaguna.

Popcorn dan biji-bijian lainnya


Popcorn adalah gandum. Seluruh butir penting dalam kehamilan karena gandum tinggi serat dan
nutrisi, termasuk vitamin E, selenium, dan fitonutrien – tanaman senyawa yang melindungi sel-
sel. Bukan hanya popcorn.

Sayuran Daun Berwarna Hijau Tua.


Manfaat sayuran untuk wanita hamil sudah tidak diragukan, terutama sayuran yang berwarna
hijau tua. Contohnya bayam, atau sayuran berdaun hijau lain yang sarat dengan vitamin dan
nutrisi, termasuk vitamin A, C, dan K, serta folat yang sangat penting. Sayuan juga telah
ditemukan untuk meningkatkan kesehatan mata.

Daging tanpa Lemak


Daging adalah sumber protein berkualitas tinggi, carilah daging tanpa lemak atau lemak yang
telah dipisahkan. Ketika membeli daging merah, sangat susah untuk mendapatkan daging yang
bebas lemak. Jangan makan hot dog, meskipun, kecuali jika dagingnya dipanaskan dengan uap
panas. Ada risiko kecil untuk dalam makanan seperti ini karena bisa menjadi perantara bakteri
dan parasit dari daging seperti toxoplasma Listeria monocytogenes, atau salmonella pada bayi

Buah-buahan dan sayuran Beraneka Warna


Makan berbagai berbagai warna sayur serta buah seperti warna hijau, merah, oranye, kuning,
ungu, putih akan memastikan bahwa ibu dan bayi  mendapatkan berbagai nutrisi. Setiap
kelompok warna yang berbeda memberikan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Keuntungan lain di seluruh spektrum makan buah dan sayuran adalah Selama tahap akhir
kehamilan, bayi mencicipi makanan yang ibu makan melalui cairan ketuban.

Oleh sebab itu, seorang ibu hamil sudah selayaknya mendapatkan zat gizi yang lebih banyak.
Kalau makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil terbatas, atau bahkan kurang, maka sangat
beresiko bagi diri dan juga calon anaknya kelak.
Tumbuh kembang janin akan terganggu, bayi prematur, cacat, ataupun bayi lahir dalam keadaan
sudah tak bernyawa. Makanya, bagi ibu yang merasa seorang calon ibu yang sedang
mengandung bayinya diharapkan untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Dan berikut merupakan
beberapa zat gizi yang sebaiknya dipenuhi selama masa kehamilan seorang ibu.
 
Asam Folat
Asam folat ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya cacat pada otak dan tulang
belakang. Asam folat sangat penting untuk dipenuhi oleh seorang ibu yang disinyalir akan
mengalami kehamilan.
Asam folat yang dikonsumsi satu bulan sebelum hamil dan kemudian diteruskan konsumsinya
selama trisemester pertama sangat baik untuk mencegah cacat bawaan pada bayi.

Adapun sumber dari asam folat ini adalah sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang
kol, kedelai, asparagus, dan brokoli. Pada buah-buahan dapat ditemukan pada jeruk, pisang,
wortel, dan tomat. Sereal juga sangat baik untuk Anda konsumsi guna mencukupi kebutuhan
asam folat.
 
Air Putih
Kondisi kekurangan air putih dalam kondisi tengah hamil akan berdampak jauh lebih serius
dibandingkan pada perempuan normal. Makanya, ibu hamil harus mencukupi kebutuhan akan air
putihnya minimal 10 gelas dalam sehari.
 
Protein
Selama masa kehamilan, ibu hamil juga membutuhkan asupan protein 25 mg per hari, lebih
banyak dari kebutuhan normalnya. Protein ini sangat diperlukan untuk pembangunan sel-sel baru
pada janin dan juga untuk pembentukan semua bahan pengatur seperti hormon ibu dan janin.

Protein hewani bisa diperoleh dari daging sapi, unggas, ikan, susu, telur. Dan protein nabatinya
bisa Anda peroleh dari tahu, tempe, mentega, kacang, dan lainnya.

Kalori
Selama trimester kedua, kebutuhan kalori ibu hamil sebanyak 340 kalori perharinya. Dan pada
trimester ketiganya meningkat lagi menjadi 450 kalori sehari. Beberapa makanan yang menjadi
sumber kalori tersebut ialah daging, telur, unggas, susu dan juga produk olahan susu.
 
 
Lemak Esensial
Asam lemak esensial (omega-3 dan omega-6) sangat penting untuk perkembangan otak bayi.
Dan makanan yang menjadi sumber omega-3 bisa diperoleh dari sayuran, daging, dan telur.
Sedangkan sumber omega-6 dari kacang kedelai, ikan tuna, ikan sarden, mackerel, dan juga
salmon.
 
Aneka Vitamin
Berbagai jenis vitamin juga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil seperti vitamin A, B6, B12, C, D,
E, K. Vitamin A misalnya, berperan untuk pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang, penting
untuk mata, rambut, dan juga mencegah kelainan bawaan. Vitamin B12 sangat berperan untuk
perkembangan saraf dan fungsi otak janin.

Selain itu, seorang ibu hamil juga masih memerlukan kecukupan zat-zat yang lainnya seperti zat
besi, kalsium, fosfor, seng, flour, yodium, natrium, dan juga serat untuk mencukupi kebutuhan
gizi baik bagi dirinya sendiri maupun untuk janin bayi yang sedang dikandungnya.

C.        Buah-buahan yang dianjurkan untuk ibu hamil


Buah mangga, Buah pepaya, semua jenis pepaya, Buah tomat, Buah pisang, Buah jeruk manis,
Jeruk bali, Semangka, Rambutan jangan kebanyakan untuk rambutan yang (mengelotok kering),
Bengkoang, Manggis, dan Sawo.

D.       Buah-buahan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil


1.   Buah nanas
karena nanas yang di konsumsi akan berinteraksi dengan lambung dan mengakibatkan menjadi
soda + asam yang tinggi maka perut terasa kembung akibat soda asam dalam lambung bereaksi,
akhirnya yang terjadi kita diare muntah-muntah dan perut menjadi kram.

2.   Buah nangka, durian, cempedak


Ini bisa membuat lambung banyak mengandung alkohol setelah berinteraksi didalamnya. Tentu
saja ini sangat tidak baik untuk kesehatan ibu hamil.

E.        Penghitungan status gizi


IMT (kg/m2)
Kurus (IMT <18,5)
Normal (IMT 18,5 – 22,9)
Overweight (IMT 23- 29,9)
Obesitas (IMT >30)

Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita kurang enegri
kronis (KEK). Di Indonesia batas LILA dengan resiko KEK adalah 23,5cm hal ini berarti ibu
hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Untuk mencegah resiko
KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang
baik, misalnya LILA tidak kusrang dari 23,5 cm
SAP TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok Bahasan : Pengenalan Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Sasaran : Ibu-ibu Hamil

Tempat :

Waktu : 35 menit

A. TUJUAN PENYULUHAN
    

1.      Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini, masyarakat dapat mengenali dan mengerti tentang tanda
bahaya pada kehamilan.

2.      Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini, masyarakat dapat :

a.      Mengetahui pengertian kehamilan

b.      Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan

c.      Mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan


B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian kehamilan

2. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan

3. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan

C. PROSES PENYULUHAN DAN KEGIATAN


KEGIATAN
No TAHAPAN Waktu
Penyuluh Peserta

Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam dan 5 Menit


mendengar
1  Perkenalan

 Menyebutkan topic

2 penyajian  Pengertian kehamilan  Mendengarkan dan 25 Menit


materi menyimak penyuluhan
 Pengertian tanda bahaya pada
penyuluhan dengan serius
kehamilan

 Macam-macam tanda bahaya


pada kehamilan

3 Penutup Menutup acara dengan Menanggapi 5 Menit


memberi salam
 

D. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. ALAT/MEDIA

1. Flipchart

F. EVALUASI

1. Prosedur : Lisan

2. Soal : Essay

G. SUMBER

Setio wulan. Wiwiek, Wardhani Ikawahyu, Mansjoer Arif, Triyanti Kuspuji, Savitri Rakhmi, 2001,
Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta

 
MATERI
PENGENALAN TANDA BAHAYA

PADA KEHAMILAN

1.      Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lama kehamilan
normal adalah 280 hari

2.      Pengertian Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengidentifikasikan adanya bahaya


yang dapat terjadi selama hamil/kehamilan (periode antenatal), yang apabila tidak terdeteksi
atau diketahui secara cepat akan menyebabkan kematian ibu.

3.      Macam-macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan

a.      Perdarahan

b.      Keluar air ketuban sebelum waktunya

c.      Kejang

d.      Gerakan janin tidak ada atau kurang

e.      Demam tinggi

f.       Nyeri perut yang hebat

g.      Sakit kepala yang hebat

h.      Muntah terus dan tidak bisa makan

i.        Selaput kelopak mata pucat


3.1   Perdarahan

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Perdarahan yang terjadi
pada awal kehamilan yaitu perdarahan yang sedikit atau spotting sekitar waktu pertama
haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi.

Jika terjadi perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh atau erosi, ada 2
kemungkinan, yaitu perdarahan ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.

  Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada awal kehamilan adalah berwarna merah,
perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik.

  Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada kehamilan lanjut adalah merah, banyak, dan
kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan ini bisa berarti
plasenta previa atau abrupsio plasenta.

3.2   Keluar air ketuban sebelum waktunya

Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri
atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena danya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks.

3.3   Kejang

Jika kejang didahului makin memburuknya keadaan dan terjadi gejala-gejala sakit kepala,
mual, nyeri ulu hati hingga muntah. Jika semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang-kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

3.4   Gerakan janin tidak ada atau kurang

Pertama kali ibu merasakan gerakkan bayi pada bulan ke-5 dan ke-6, dan ada yang
merasakan gerakan lebih awal. Bila bayi tidur gerakannya melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3x dalam 1 jam.
3.5   Demam tinggi
Jika suhu ibu hamil > 38oC merupakan masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganannya adalah istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu.

Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
patogen ke dalam tubuh ibu hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-
gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.

3.6   Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Ini bisa kemungkinan
appendikatis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalina pre-term, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, absorpsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lain.

3.7   Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan merupakan ketidaknyamanan yang biasa
terjadi dalam kehamilan. Jika sakit kepala yang tidak hilang-hilang walaupun sudah beristirahat,
disertai dengan penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.

3.8   Muntah terus dan tidak bisa makan

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, dimuali dari 6 minggu setelah HPHT. Mual dan muntah
berlangsung dalam 10 minggu. Jika mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari-hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk dinamakan hiperemisis Gravidarum.

3.9   Selaput kelopak mata pucat


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan haemoglobin < 11gr% pada
trimester I dan III, < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut.
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERSIAPAN PERSALINAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


PERSIAPAN PERSALINAN

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah, walaupun tidak jarang
mereka merasa cemas dalam menghadapi masalah tersebut.
Sebelum persalinan dimulai leher rahim akan melebar 1 atau 2 cm (atau bahkan lebih jika ibu hamil
sudah pernah melahirkan). Jaringan ikat dan tulang rawan pada panggul akan rileks, memungkinkan
gerakan sendi yang lebih besar. Agar tulang panggul bisa membuka selam persalinan dan pelahiran
untuk memberi bayi ruang lebih banyak pada jalan lahir. Pada saat bersamaan, sekresi vagina meningkat
dan jaringan dinding vagina menjadi lebih elastis.
Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan yang mempersiapkan diri
untuk menghadapi persalinan. Payudara akan memproduksi banyak kolostrum. Rahim akan menjadi
lebih sensitif dan berkontraksi lebih sering, baik spontan atau sebagai respon terhadap aktivitas dan
gangguan ringan seperti gangguan berjalan, bersin dan benturan pada perut.
Kesiapan bayi ibu untuk hidup di luar tubuh ibu bertepatan dengan kemampuannya memproduksi
berbagai substansi yang akan memberi umpan balik pada peredaran darah ibu dan memainkan peran
penting dalam memicu perubahan yang mengawali persalinan. Kesiapan ibu itu sendiri secara fisik
maupun emosional untuk menghadapi persalinan sangat penting.
Agar persalinan berjalan lancar dan tidak khawatir dalam menghadapi proses persalinan,oleh
karena itu penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan dengan judul “Persiapan Persalinan”.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERSIAPAN PERSALINAN

Pokok Bahasan : Intra Natal Care (INC)


Sub Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat :
Penyuluh :
Tanggal :

A.    Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan
selama 30 menit, Ibu hamil mampu menjelaskan macam-macam
persiapan persalinan.

B.     Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan, ibu dapat:
1.      Menjelaskan pengertian persalinan
2.      Menjelaskan macam-macam persalinan
3.      Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan

C.    METODE
1.      Ceramah.
2.      Tanya jawab.
3.      Demonstrasi.

D.    MEDIA
1.      Leaflet.

E.     MATERI
Terlampir
F.     KEGIATAN

NO Tahap Waktu Kegiatan

1 Pembukaan 5 Menit        Mengucapkan salam


       Memperkenalkan diri

       Kontrak waktu

       Menjelaskan maksud dan tujuan pemberian


pendidikan kesehatan

2 Pelaksanaan 10 Menit        Menjelaskan pengertian persalinan


penyampaian        Menjelaskan macam-macam persalinan
materi        Menjelaskan persiapan ibu menghadapi
persalinan

3 Diskusi 15 menit Tanya jawab Peserta bertanya

4 Penutup 5 Menit        Menyimpulkan hasil penyuluhan.


       Memberi saran-saran.

       Mengucapkan salam penutup

G.    EVALUASI
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan
1.      Jelaskan pengertian persalinan
2.      Jelaskanpersiapan ibu menghadapi persalinan

H.    HASIL
1.        Sasaran dapat Menjelaskan pengertian persalinan
2.        Sasaran dapat menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan
MATERI PENYULUHAN

“PERSIAPAN PERSALINAN”

A.      Pengertian Persalinan


Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat
kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Barbara, 2009).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,dengan bantuan atau tanpa
bantuan. (Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servks,dan janin turun ke dalam jalan lahir
(Sarwono,2006).
Jadi,persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan cukup bulan melalui
jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan.

B.       Macam-macam persalinan


1.      Persalinan Normal

Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun-ubun kecil,
tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi). Proses persalinan
normal biasanya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. (Manuaba, 2010).

Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor penting, yaitu kekuatan ibu saat mengejan,
keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya harus dalam keadaan baik, sehingga bayi dapat
dilahirkan. Dengan adanya kekuatan mengejan ibu, janin dapat didorong kebawah, dan masuk kerongga
panggul. Saat kepala janin memasuki ruang panggul,posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat
dengan dada janin. Posisi ini akan memudahkan kepala janin lolos melalui jalan lahir, yang diikuti dengan
beberapa gerakan selanjutnya. setelah kepala keluar, bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti, mulai
dari bahu, badan, dan kedua kaki.

2.      Persalinan Dibantu Alat

Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak juga lahir, sedangkan Anda
sudah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter akan melakukan persalinan berbantu, yaitu
persalinan dengan menggunakan alat bantu yang disebut forsep atau vakum. Jika tidak berhasil maka
akan dilakukan operasi caesar.

a.      Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)


Disebut juga ekstrasi vakum. Vakum adalah seatu alat yang menggunakan cup ppenghisap yang
dapat menarik bayi keluar dengan lembut.
Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu vakum diletakan diatas kepala bayi, kemudian ada selang
yang menghubungkan mangkuk ke mesin yang bekerja dengan listrik atau pompa. Alat ini berpungsi
membantu menarik kepala bayi ketika Anda mengejan. Jadi tarikan dilakukan saat Anda mengejan, dan
saat mulut rahim sudah terbuka penuh (FASE KEDUA) dan kepala bayi sudah berada dibagian bawah
panggul.
Persalinan dengan vakum dilakukan bila ada indikasi membahayakan kesehatan serta nyawa ibu
atau anak, maupun keduanya. Jika proses persalinan cukup lama sehingga ibu sudah kehilangan banyak
tenaga, maka dokter akan melakukan tindakan segera untuk mengeluarkan bayi, misalnya dengan
vakum. Keadaan lain pada ibu, yaitu adanya hipertensi (preeklamsia) juga merupakan alasan dipilihnya
vakum sebagai alat bantu persalinan. Daam keadaan demikian, Anda tidak boleh mengejan terlalu kuat
karena mengejan dapat mempertinggi tekanan darah dan membahayakan jiiwa Anda. Vakum juga
dikerjakan apabila terjadi gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali
permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bahwa bayi telah mengalami
kekurangan oksigen (HIPOKSIA).
Proses persalinannya sendiri menghabiskan waktu lebih dari 10 menit. Namun, dibutuhkan waktu
sekitar 45 menit untuk menjalani seluruh prosedur.
b.      Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)
Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok. Berbeda
dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan meski Anda tidak mengejan, misalnya saat
terjadi keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan dengan forsef relatip lebih
beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan juga
apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.
Dokter akan meletakan forsep diantara kepala bayi dan memastikan itu terkunci dengan benar,
artinya kepala bayi dicengkram dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan ditarik keluar
sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomi.
Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu dengan
penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan, forsep dapat menjadi pilihan. Demikian pula jika terjadi
gawat janin ketika janin kekurangan oksigen dan harus segera dikeluarkan. Apabila persalinan yang
dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus
segera dilakukan.

3.      Secsio Caesar 

a.      Operasi Caesar Terencana (elektif)


Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan jauh hari sebelum
jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang
menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar secara elektif, antara lain :
1)      Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin presentasi bokong pada
kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga dapat terjadi kemacetan persalinan (CEPALO
PELVIC DISPROPORTION), janin dengan kepala menengadah (DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat,
atau janin dengan presentasi kaki.
2)      Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin apakah kepala, bokong,
atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan pervaginam jika persentasi kedua janin adalah
kepala-kepala. Namun, dipikirkan untuk melakukan caesar pada kasus janin pertama/terbawah selain
presentasi kepala. pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin memiliki kantong ketuban sendiri-
sendiri yang terpisah, atau keduanya hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus kehamilan
kembar dengan janin hanya memiliki satu kantong ketuban, resiko untuk saling mengait/menyangkut
satu sama lain terjadi lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan ganda
dengan jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk melakukan operasi caesar
terencana.
3)      Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut rahim. Karena sebelum lahir
janin mendapat suplai makanan dan oksigen, maka tidak mungkin plasenta sebagai media penyuplai
lahir/ lepas terlebih dulu dari janin karena dapat mengakibatkan kematian janin. Plasenta terdiri dari
banyak pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan lahir, sangat rawan dengan terjadinya
pendarahan. Apabila terjadi kontraksi pada rahim, maka sebagian plasenta yang kaya pembuluh darah
ini akan terlepas dan menimbulkan pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan ibu.
4)      Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes, penderita HIV/AIDS, penyakit
jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim (mioma) yang ukurannya besaratau menutupi jalan
lahir, kista yang menghalangi turunnya janin, serta berbagai keadaan lain merupakan hal-hal yang
menyebabkan operasi caesar lebih diutamakan.
5)      Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan ketuban sedikit) atau janin
dengan gangguan perkembangan.
b.      Opereasi Caesar Darurat (Emergency)
Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses persalinan telah
berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada ibu maupun janin. Beberapa keadaan
yang memaksa terjadinya operasi caesar darurat, antara lain :
1)      Persalinan macet
Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua (ketika Anda
mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan memberi obat yang disebut oksitosin
untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim. Dengan demikian mulut rahim dapat membuka. Ada
teknik lain, yaitu memecahkan selaput ketuban atau memberikan cairaan infus intrafena jika Anda
kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-cara itu tidak berhasil, maka operasi caesar akan dilakukan.
Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan apakah persalinan
dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan operasi caesar. Hal yang menjadi  
pertimbangan untuk melanjutkan persalinan pervaginam dengan alat (berbantu) atau operasi caesar,
tergantung pada penurunan kepala janin didasar tanggul, keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya
kegawatan pada janin.
Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi caesar. Beberapa alasan yang dijadikan
pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu besar semantara jalan lahir ibu sempit, dan
posisi kepala janin yang tadak memungkinkan dilakukan penarikan dengan vakum maupun forsep.
2)      Stres pada janin
Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik tanpak bahwa denyut
jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi kontraksi denyut jantung      janin menurun
sedikit, namun akan kembali ke prekwensi asalnya, jika :
–        Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit, sehingga suplai darah dan
oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya jika janin dilahirkan secara normal lewat vagina,
sehingga memerlukan tindakan operasi caesar segara.
–        Perdarahan : Jika Anda mengalami perdarahan yang banyak akibat plasenta terlepas dari rahim, atau
karena alasan lain, maka harus dilakukan operasi caesar.
–        Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit, maka harus segera
dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung janin adalah 120/160x per menit.
(wordpress.com/macam-macam-persalinan)

C.      Persiapan ibu menghadapi persalinan


1.         Persiapan persalinan secara bio/fisiologis
a.       Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan bayi. Perut ibu
semakin membesar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman.
b.      Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak
c.       Kondisi otot panggul dan otot jalan lahir mengalami penekanan
d.      Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dan kontraksi otot-otot dan sebagian lagi
oleh tekanan dari perut.
e.       Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi oleh sistem syaraf simpati,
parasimpatis dan syaraf lokal pada otot uterus

2.         Persiapan Psikologis


a.       Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan tetapi banyak diwarnai
dengan komponen psikologis
b.      Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
c.       Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu banyak dipengaruhi oleh
perasaan/emosi dan ketegangan
d.      Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
e.       Adanya dukungan moral daripada suami dan calon ayah
f.       Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan diri sebelum proses persiapan
persalinan normal adalah suatu proses yang alami dan terbaik
g.      Ibu juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-idamkannya.
h.      Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu
melahirkan, bahkan takut mati.
i.        Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya dengan kecemasan
ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung merasakan efeknya kehamilan.

Bantuan yang diberikan kepada ibu dalam rangka bimbingan persiapan mental adalah sebagai
berikut :
a.       Mengatasi perasaan takut yang dirasakan oleh ibu dalam persalinan dengan cara :
         Memberikan pengertian pada ibu tentang peristiwa persalinan
         Menunjukkan kesediaan untuk menolong
         Mengajak ibu berdoa untuk menyerahkan diri dan mohon bantuan kepada Tuhan sesui dengan agama.
b.      Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan
         Dengan penjelasan yang bijaksana
         Dengan menjawab perasaan ibu secara baik dan tidak menyinggung perasaan
c.       Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannyapersalinan.
Misal :
         His/kontraksi yang mengakibatkan rasa sakit itu penting untuk membuka jalan kelahiran
         Mengeluarkan anak dalam kandungan bukan saja dengan his makin kuat tetapi juga dengan cara yang
baik. Penjelasan ini banyak sekali sesuai dengan perubahan fisiologis dalam persalinan. Perlu diingat
bahwa penjelasan harus sederhana agar mudah dimengerti oleh ibu.
d.      Ibu harus sering ditemani karena akan merasa mendapatkan bantuan moril orang yang simpati dengan
memberi bantuan setiap saat yang diperlukan dan mendengarkan segala keluhan penderita
e.       Mengerti perasaan penderita
f.       Menarik perhatian dan kepercayaan ibu dengan perhatian dan tingkah laku, bijaksana, halus dan ramah
serta sopan
g.      Berusaha membesarkan kepercayaan dan keselamatan ibu menghadapi persalinan dengan memberi
petunjuk dan mengikutinya.

3.         Persiapan Sosial


Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harus dipersiapkan mengenai unsur apa
yang harus dikenal dari lingkungan sosial, kondisi ekonomi, taraf penghidupan dan kebudayaan yang
berhubungan dengan calon ibu yang akan melahirkan.
Misal :
a.       Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin
b.      Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan higiene yang kurang
4.         Persiapan Kultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang kurang baik
terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah akibat itu. (Hamilton P.2008)

5.         Persiapan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)


Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang dilakukan pada pasangan suami
istri sedang dasolin atau dana social bersalin digunakan untuk merencanakan dalam kehamilannya.
Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin (tabulin). Secara psikologis, ibu
akan merasa tenang menghadapi saat persalinan jika semua kebutuhan sudah terpenuhi. Tabulin ini
biasanya dilakukan oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan, sehingga akan menjamin akses ibu
kepada petugas kesehatan. Adapun manfaat dari diadakannya tabulin ini adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai tabungan/simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau sesudah persalinan.
b.      Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
Tabungan yang bersifat social ini sangat membantu warga, terutama bagi warga yang berekonomi
lemah. Proram ini sangat tepat dan efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Warga
tidak akan merasa terbebani dalam upaya mendukung program tersebut karena penggalangan dana
tabungan dilakukan mellaui proses jimpitan. Melalui tabulin bumil diharapakan dapat menabung
sehingga saat melahirkan, tidak mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada dana tabungan.
Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik untuk menurunkan angka kematian ibu. Meskipun demikian,
cara ini belum menjamin 100% menjamin ibu hamil selamat dari maut. Tabungan ini biasanya dibentuk
berdasarkan RW atau posyandu. Sebagai tenaga kesehatan yang akan membantu proses kelahiran
biasanya akan menetukan jumlah tabungan ibu hamil di setiap minggu nya dan
memberi penjelasan kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil
mempunyai kesadaran untuk membayar tabulin. (www.academia.edu/TABULIN)

6.         Persiapan Kegawatdaruratan (BAKSOKUDA)


Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan disingkat “BAKSOKUDA” yang
diartikan sebagi berikut :
a.       B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki
kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
b.      A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set, tensimeter dan
stetoskop
c.       K (keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk.
Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan.
d.      S (Surat) : Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil
rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu
e.       O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk
f.       K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang
nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.
g.      U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan
bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan
h.      DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila terjadi
perdarahan.
(jurnalbidandiah.blogspot.com/pelayanan-kontrasepsi-dan-rujukannya)
PENUTUP

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan premature atau
postmatur),mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24
jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentase puncak kepala, terlaksana tanpa
bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir normal.Persalinan normal disebut juga
partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak  belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.Bentuk-Bentuk Persalinan:Persalinan spontan, Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran
Menjelang kelahiran sang bayi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Terutama barang-
barang keperluan ibu dan sang bayi yang nantinya akan dibawa ke rumah sakit.Tanda – tanda dan gejala
paling sering menjelang persalinan adalah rasa mulas,perut terasa seperti kram mirip saat menstruasi.
Ada juga yang merasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau
pusing.Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan melambat.Kala dalam persalinan : Kala 1 (dari
pembukaan 1 sampai lengkap),Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir),Kala III (dari bayi lahir
hingga plasenta lahir).
Sehingga dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap ibu hamil tidak lagi cemas menghadapi
persalinan dan dapat mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika


2.      Hamilton P. 2008. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.Jakarta : EGC.
3.      Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.
4.      Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai