Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

“KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL ”

DISUSUN OLEH:
MAHASISWA PKL DIII KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
STIKES YARSI MATARAM

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIII
MATARAM
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayahnya dapat menyelesaikan makalah SAP (Satuan Acara Penyuluhan) yang di
ajukan sebagai program PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Desa Semaya Kecamatan Sikur
Kabupaten Lombok Timur.
Kami sadari bahwa dalam pembuatan SAP ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca SAP ini, demi
perbaikan dimasa yang akan datang.

Mataram, 15 Desember 2018

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii


KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar belakang ........................................................................................1


1.2 Batasan masalah ....................................................................................1

BAB II KEGIATAN PENYULUHAN.................................................................2

2.1 Tujuan penyuluhan .................................................................................2


2.2 Sasaran....................................................................................................2
2.3 Media penyuluhan ..................................................................................3
2.4 Metode penyuluhan ................................................................................3
2.5 Tabel kegiatan penyuluhan .....................................................................3
2.6 Evaluasi ..................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN MATERI ....................................................................4

3.1 Nutrisi......................................................................................................5
3.2 Oksigen....................................................................................................5
3.3 Personal hygiene ....................................................................................5
3.4 Senam hamil............................................................................................5

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................8


4.1 Kesimpulan ..............................................................................................8
4.2 Saran ........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam
siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi
komplikasi yang tidak diharapkan.Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko bisa
mengancam jiwanya.Oleh karena itu,setiap ibu hamil memerlukan asuhan
selama masa kehamilan (Salmah, 2006). Angka kematian ibu (AKI)
merupakan salah satu indicator untuk melihat derajat kesehatan suatu negara.
Jumlah kematian ibu di Negara berkembang tergolong tinggi seperti yang
terjadi di Afrika sub sahara dan Asian selatan (who, 2013)

1.2 Batasan Masalah


Batasan masalah dari SAP (satuan acara penyuluhan) ini yaitu :
a. Mengetahui tentang nutrisi pada ibu hamil
b. Mengetahui tentang oksigen pada ibu hamil
c. Mengetahui tentang personal hygiene pada ibu hamil

1
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)


“KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL”

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan pada ibu hamil


Sub. Pokok bahasan : Kebutuhan dasar ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : Kantor Desa Semaya
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Desember 2018
Waktu : 10.00- selesai
Penyuluh : Kelompok 2

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat mengetahui dan
mengerti tentang Kebutuhan dasar ibu hamil
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Mengetahui tentang Nutrisi?
2. Mengetahui tentang Oksigen ?
3. Mengetahui tentang personal hygiene ?
4. Mengetshui tentang senam hamil
B. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada masyarakat di
lingkungan Desa Semaya
C. Materi (Terlampir)
1. Mengetahui tentang Nutrisi?
2. Mengetahui tentang Oksigen ?
3. Mengetahui tentang personal hygiene ?
4. Mengetehui tentang senam hamil?

D. Media Penyuluhan

2
 Leaflet

E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Evaluasi

F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media Metode
Pembukaan 3 menit Pembukaan acara oleh Mendengarkan dan - Ceramah
moderator menjawab salam
Penyampaian materi
oleh pemateri :
1. Memberi salam
pembuka
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
tujuaan
4. Kontrak waktu
5. Membalas salam
6. Mendengarkan
Memberi respon
Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan dan Leaflet Ceramah
tentang apa saja memberikan
kebutuhan dasar
umpan balik
ibu hamil
terhadap materi
2. Menjelaskan
yang disampaikan.
nutrisi yng baik
untuk ibu hamil.
3. Menjelaskan
kebutuhan oksigen
pada ibu hamil.
4. Menjelaskan
kebutuhan

3
personal hygiene
pada ibu hamil.
Penutup 5 menit 1. Tanya jawab - Mengajukan - Tanya
2. Menyimpulkan pertanyaan Jawab
hasil Penyuluhan mengenai materi
3. Memberikan salam yang kurang
penutup dipahami.
4. Menanyakan hal- - Menjawab
hal yang kurang pertanyaan yang
jelas diajukan.
5. Feedback dari ibu
6. Membalas salam

G. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada masyarakat tentang :
1. Apa saja nutrisi yang dibutuhkan untuk ibu hamil?
2. Bagaimana cara menjaga kebersihan personal hygine ?

BAB III

4
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
“KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL”
1. Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan
janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah
pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih
makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat,
dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang
ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat
mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja,
cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan
meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama
kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama
yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.
Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a. Kalori Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya.
Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5
sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi
sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari
sayur dan buah-buahan.
b. Asam folat Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang
berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400
mikrogram dalam setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin
menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa
batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat
diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan beras merah.
c. Protein Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel.
Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih
banyak daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-
tempe, putih telur, dan daging.
d. Kalsium
Zat ini berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan
kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal
ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium
5
janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium
diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin
A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat
menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.
e. Zat besi.
Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah
hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi
sangat dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang
banyak mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.
Kebutuhan beberapa zat yang penting :

2. Oksigen Ibu hamil membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi.
Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2)
merupakan kunci segala kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air,
tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan
mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia
membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada
dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang
sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya oksigen bagi kehidupan menjadikan
oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan
keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar
tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen
meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal
ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring
dengan bertambahnya kebutuhan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Oksigen
yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan termasuk dalam
kriteria oksigen yang baik. Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah sebagai berikut :
a. Bersih dan Segar
Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu,
ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini
dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung.
Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan
bersih.
b. Tidak Berpolusi dan Kotor
6
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya
oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara
yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat
menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain
dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit.
Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah
biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang
buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk
menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup oksigen yang telah tercemar
yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam rahimnya.
c. Tidak bau
Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang
berbau dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak
tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup
oksigen yang berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan
janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat
keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun
ruangan yangsering digunakan untuk merokok.
3. Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin pencernaan
yang sempurna. Personal hygine yang perlu diperhatikan
a. Perawatan rambut
b. Perawatan gigi
c. Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi
d. Perawatan payudara
e. Perawatan vulva danan vagi
Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya
kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya
sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
a) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan feses.
b) Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan
dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata
7
diepisiotomi.
c) Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar
kamar bersalin.
d) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah
dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan
pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.
a.Kebersihan Rambut & Kulit Kepala Rambut berminyak cenderung menjadi lebih
sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan
mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama
kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan
rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk
mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan
minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi
darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit
kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang
menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut.
Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala
ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh
dengan mudah.
b. Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi
dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal
didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada
dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan
dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat
dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan
menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik. Penjadwalan untuk trimester
pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan)
sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries
pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium
untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang
merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan
karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi,
jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok
8
pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak
berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a) Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang
sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b) Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan
pinggiran gusi terlihat membulat.
c) Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan
mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan
lentur.
d) Risiko perdarahan, warna merah tua menIbukan bertambahnya aliran darah,
keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e) Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal
maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan
periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
c.Kebersihan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi
oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya.
Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali
mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan
sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati
dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim
sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika.
Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak
dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan
pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara
menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang
payudara yang sesuai (brassiere).
d. Kebersihan Vulva Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah
sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi,
pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian
daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai
membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat,
daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
9
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter
karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
a) Celana dalam harus kering.
b) Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina.
c) Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus. Setelah ibu mampu mandi sendiri
(idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan
menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk
keperluan tersebut
e.Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu
aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman
dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat
dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku,
kantung kuku, akar kuku, dan lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan,
dasar kuku berwarna warna merah muda. Masalah/gangguan pada kuku :
a) Ingrown Nail Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada
dacrah tersebut.
b) Paronychia Radang di sekitar jaringan kuku.
c) Ram's Horn Nail Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat discrtai
kerusakan dasar kuku atau infeksi.
d) Bau Tidak Sedap Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
f. Kebersihan Kulit Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien
mungkin cenderung lebih berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan
lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau
manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan
kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-
hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi. g. Kebersihan Pakaian
Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit
perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan,
penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien.
Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Body image Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu
hamil tidak peduli terhadap kebersihannya.
10
b. Praktik sosial Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.
e. Kebiasaan Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll.
f. Kondisi fisik Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri
berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.
Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu
hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang
diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang
menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat
sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
4. Senam Hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi
peningkatan metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme diperlukan
peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan
oksigen. Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan pemeliharaan kehamilan yang
bertujuan melindungi ibu dan anak adalah dengan jalan memberikan bimbingan pada ibu
hamil dalam persiapan persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan
memberikan latihan fisik kepada wanita hamil. “Senam adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman,
spontan dan lancar sesuai waktu yang diharapkan”. Pada prinsipnya senam hamil adalah
exercise therapy atau terapi latihan yang merupakan bagian dari ilmu fisioterapi yang
11
dilaksanakan dibagian obstetric pada ibu hamil oleh seorang fisioterapis. Senam yang
dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam hamil penting bagi seorng ibu yang
sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih
dari 20 minggu.
1) Tujuan
a) Menguasai tehnik pernafasan
b) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut
c) Melatih sikap tubuh selama hamil
d) Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi
e) Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit sehingga ibu dan bayi sehat setelah persalinan
2) Manfaat
a) Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar
panggul yang penting dalam proses persalinan
b) Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit
c) Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani
persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya
sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat.
d) Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his
ketika bersalin

BAB IV
12
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 KESIMPULAN
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan
janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah
pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih
makanan.
1.2 SARAN
Diharapkan ibu hamil lebih mengetahui tentang kebutuhan dasar ibu hamil

DAFTAR PUSTAKA

13
Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati, 2012, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),
Nuha Medika : Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai