Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN PERTAMA PADA PENDARAHAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

1. Aan Lisdiono (18.30.001)


2. Adhistya Hutama (18.30.003)
3. Alan tofa habibi (18.30004)
4. Alfan Wahyudha (18.30.005)
5. Anang Fauzi (18.30.006)
6. Afrilia Tri Kartika (18.30.008)
7. Arga Tristiya Nugraha (18.30.009)
8. Baiq Maulida Maratussolihah ( 18.30.010)
9. Dahrul (18.30.011)
10. Wira Arga Muda Ilham (18.30.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa
disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah
yang tersumbat. (Brunner & Suddarth 2001). Sebagai seorang pelaku
Pertolongan Pertama selain dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar
dan resusitasi jantung paru, juga harus dapat mengenali dan mengatasi
perdarahan. Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu
ketrampilan utama yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku
Pertolongan Pertama.
Untuk mengatasi perdarahan, kita harus tahu dahulu tentang sistem
peredaran darah (sistem sirkulasi) yang bertanggung jawab mengedarkan
(mengalirkan) darah ke seluruh tubuh manusia. Adapun 3 komponen
utama dalam sistem ini adalah jantung, pembuluh darah, dan darah, yang
ketiganya harus berfungsi dengan baik agar tidak terjadi gangguan dalam
tubuh.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai penanganan pertama
pada pendarahan, siswa dapat mendemonstrasikan penanganan pertama
pada pendarahan dengan cepat dan tepat
1.2.2 TujuanKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanganan pertama pada
pendarahan, diharapkan siswa:
a. Mengetahui pengertian pendarahan
b. Mengetahui penyebab pendarahan
c. Mengetahui tanda dan gejala korban dengan pendarahan
d. Mengetahui penatalaksanaan pendarahan
e. Mensimulasikan pertolongan pertama pada korban pendarahan
BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tema
Penanganan Pertama pada Pendarahan
2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penyuluhan (pendidikan kesehatan) dilaksanakan di Pondok
Pesantren Al Khoirot Karangsuko Gondanglegi, Kabupaten Malang,
yaitu:
Hari, tanggal : Jum’at, 16 Agustus 2019
Waktu :120 Menit
Tempat :Pondok Pesantren Al Khoirot Karangsuko
Gondanglegi, Kabupaten Malang
2.3 Sasaran
Santri di Pondok Pesantren Al Khoirot Karangsuko
Gondanglegi , Kabupaten Malang

2.4 Pelaksana
1. Penanggung jawab : Janes Jainurakhma
2. Persiapan : Adhistya H, Alfan, Dahrul
3. Moderator : Aan Lisdiono
4. Penyuluh : Alan Tofa, Baiq, Aprilia Tri
5. Fasilitator : Arga, Wira
6. Observer : Dahrul

2.5 Metode dan Media


I. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Simulasi

II. Media
1. LCD
2. Speaker
3. Video simulasi: penanganan pertama pada pendarahan
II.6 Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Metode & Waktu
Media
1 Kegiatan Pra Simulasi  Menjawab salam Ceramah 15 menit
1. Persiapan materi pembuka dan
2. Persiapan media
penutup
pembelajaran  Menyimak
3. Kontrak Waktu
4. Persiapan media informasi yang

pembelajaran disampaiakan oleh


5. Kontrak waktu pemateri
6. Persiapan
tempat/lingkungan dan
sarana prasana lainnya.
Pembukaan
a. Menyampaikan
salam
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Menyampaikan
kontrak waktu

e. Apersepsi (tujuan
untuk memotivasi)
2 Pelaksanaan:  Mendengarkan, Ceramah dan 80 menit
a. Menjelaskan tentang memperhatikan Simulasi
Pengertian pendarahan saat pemateri
b. Penyebab pendarahan
menjelaskan apa
c. Mengetahui tanda dan
yang harus
gejala korban dengan
dilakukan pada
pendarahan
d. Mengetahui cara saat simulasi.
penatalaksaan  Melakukan

pendarahan simulasi , atau


mempraktekan
kejadian saat
mendapati korban
pendarahan
3 Evaluasi Menjawab pertanyaan Tanya Jawab 15 menit
 Mengevaluasi
penerimaan
informasi
 Memberikan
pertanyaan lisan
4 Penutup
 Menyimpulkan 10 menit
 Aktif bersama  Mendeng
hasil simulasi dalam arkan
 Mengucapkan
 Menjawa
menyimpulkan
terimakasih  Membalas b Salam
salam
Total waktu 120 menit

2.7 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan
yang digunakan dalam penyuluhan yaitu :
 LCD
 Speaker
 Video: penanganan pertama pada pendarahan
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan dibuatkan
power point dengan menarik, dan mudah dimengerti oleh
sasaran penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi
Gempa Bumi telah dilakukan kontrak mengenai waktu, tempat
serta materi yang akan disampaikan pada sasaran 1 hari
sebelumnya pelaksanaan kegiatan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik dan penuh antusias. Selama proses penyuluhan berlangsung,
sasaran aktif melakukan simulasi,sehingga sasaran tidak
meninggalkan tempat diadakannya penyuluhan saat acara akan
berlangsung dan berjalan dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhanmengerti 80% tujuan dariapa yang telah
disimulasikan dengan kriteria para peserta mampumempraktikan
skenario simulasi Kecelakaan/gempa bumi dengan baik .Evalusi
dilakukan secara langsung (lisan).

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa
disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh
darah yang tersumbat. Sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama
selain dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan resusitasi
jantung paru, juga harus dapat mengenali dan mengatasi perdarahan.
Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu
ketrampilan utama yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku
Pertolongan Pertama. Bila perdarahan ini tidak diatasi dengan segera
maka nyawa korban dapat terancam maut dengan tanda awal menjadi
lemah, syok, dan akhirnya meninggal.

3.2 Saran
Promosi kesehatan tentang penanganan pertama pada pendarahan
pada siswa remaja (usia sekolah) sangatlah penting, karena kejadian
kecelakaan yang menyebabkan pendarahan dapat terjadi dimana saja
dan kapan saja. Penyuluhan dengan simulasi penanganan pada
pendarahan perlu digalakkan di sekolah-sekolah, sehingga masyarakat
tanggap terhadap penanganan pada pendarahan dan mampu
meningkatkan derajat kesembuhan seseorang untuk meminimalisir
hal-hal yang tidak diinginkan seperti syok karena kehilangan darah
yang berlebihan, pertolongan tidak tertunda dan bisa dilakukan
dengan segera, sambil menunggu bantuan dari medis (bantuan tingkat
lanjut) datang.

LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pengantar
Pokok bahasan :Penanganan Pertama pada Pendarahan

Sasaran :Santri Pondok Pesantren Al Khoirot


Karangsuko Gondanglegi , Kabupaten
Malang

Hari, tanggal :Jum’at 1 Agustus 2019


Waktu : 120 Menit
Tempat :Pondok Pesantren Al Khoirot Karangsuko
Gondanglegi, Kabupaten Malang
Penyuluh :Tim Promosi Kesehatan STIKes Kepanjen
B. Tujuan Penyuluhan
1. TujuanUmum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai penanganan pertama
pada pendarahan, siswa dapat mendemonstrasikan penanganan
pertama pada pendarahan dengan cepat dan tepat
2. TujuanKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanganan pertama pada
pendarahan, diharapkan siswa:
f. Mengetahui pengertian pendarahan
g. Mengetahui penyebab pendarahan
h. Mengetahui tanda dan gejala korban dengan pendarahan
i. Mensimulasikan pertolongan pertama pada korban pendarahan
C. Sasaran
Siswa Pondok Pesantren, Kabupaten Malang

D. Materi Pengajaran
Materi penyuluhan meliputi:
a. Pengertian pendarahan
b. Penyebab pendarahan
c. Mengetahui tanda dan gejala korban dengan pendarahan
E. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan metode
simulasi, metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan
dalam kesiap siagaan siswa jika menemukan teman, maupun korban yang
mengalami kecelakaan dan terjadi pendarahan.

F. Media
1. LCD
2. Speaker
3. Video Simulasi: penanganan pertama pada pendarahan

G. Materi
Terlampir
H. Proses Kegiatan/Rencana Pembelajaran
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Metode & Waktu
Media
1 Kegiatan Pra Simulasi  Menjawab salam Ceramah 15 menit
1. Persiapan materi pembuka dan
2. Persiapan media
penutup
pembelajaran  Menyimak
3. Kontrak Waktu
4. Persiapan media informasi yang
pembelajaran disampaiakan
5. Kontrak waktu
oleh pemateri
6. Persiapan
tempat/lingkunga
n dan sarana
prasana lainnya.
Pembukaan
a. Menyampaikan
salam
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan
tujuan
d. Menyampaikan
kontrak waktu

e. Apersepsi (tujuan
untuk memotivasi)
2 Pelaksanaan:  Mendengarkan, Ceramah dan 80 menit
a. Menjelaskan memperhatikan Simulasi
tentang saat pemateri
Pengertian menjelaskan apa
pendarahan yang harus
b. Penyebab
dilakukan pada
pendarahan
saat simulasi.
c. Mengetahui
 Melakukan
tanda dan gejala
simulasi , atau
korban dengan
mempraktekan
pendarahan
d. Mengetahui cara
kejadian saat

penatalaksaan mendapati korban


pendarahan dengan
pendarahan
3 Evaluasi Menjawab pertanyaan Tanya Jawab 15 menit
 Mengevaluasi
penerimaan
informasi
 Memberikan
pertanyaan lisan
4 Penutup
 Aktif bersama  Mendengar
 Menyimpulkan 10 menit
dalam kan
hasil simulasi
 Menjawab
 Mengucapkan menyimpulkan
 Membalas Salam
terimakasih
salam
Total waktu 120
menit

I. Pengorganisasian
1. Pengorganisasian
Penanggungjawab : Janes Jainurakhma
Persiapan :
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Observer :

2. Rincian tugas
a. Moderator
1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan.
5. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan
waktu penyuluhan (kontrak waktu).
6. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan
pemberi materi.
7. Mengatur waktu simulasi.
b. Pemateri
1. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai
simulasi.
2. Memotivasi para siswa agar berpartisipasi dalam
simulasi.
3. Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
saat terjadi.
4. Memotivasi para siswa untuk mengajukan pertanyaan
saat moderator memberikan kesempatan bertanya.
c. Observer
1. Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama
kegiatan penyuluhan berlangsung.
3. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang
evaluasi hasil kegiatan simulasi.
F. Evaluasi Pembelajaran
4. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan
yang digunakan dalam penyuluhan yaitu :
 LCD
 Speaker
 Video simulasi : penanganan pertama pada pendarahan
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan dibuatkan
power point dengan menarik, dan mudah dimengerti oleh
sasaran penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi
Gempa Bumi telah dilakukan kontrak mengenai waktu, tempat
serta materi yang akan disampaikan pada sasaran 1 hari
sebelumnya pelaksanaan kegiatan penyuluhan
5. Evaluasi Proses
Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik dan penuh antusias. Selama proses penyuluhan berlangsung,
sasaran aktif melakukan simulasi,sehingga sasaran tidak
meninggalkan tempat diadakannya penyuluhan saat acara akan
berlangsung dan berjalan dengan baik.
6. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhanmengerti 80% tujuan dariapa yang telah
disimulasikan dengan kriteria para peserta mampumempraktikan
skenario simulasi gempa bumi dengan baik. Evalusi dilakukan
secara langsung (lisan).
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Perdarahan
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa
disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah
yang tersumbat. (Brunner & Suddarth 2001). Sebagai seorang pelaku
Pertolongan Pertama selain dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar
dan resusitasi jantung paru, juga harus dapat mengenali dan mengatasi
perdarahan. Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu
ketrampilan utama yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku
Pertolongan Pertama. Bila perdarahan ini tidak diatasi dengan segera maka
nyawa korban dapat terancam maut dengan tanda awal menjadi lemah,
syok, dan akhirnya meninggal.
Untuk mengatasi perdarahan, kita harus tahu dahulu tentang sistem
peredaran darah (sistem sirkulasi) yang bertanggung jawab mengedarkan
(mengalirkan) darah ke seluruh tubuh manusia. Adapun 3 komponen
utama dalam sistem ini adalah jantung, pembuluh darah, dan darah, yang
ketiganya harus berfungsi dengan baik agar tidak terjadi gangguan dalam
tubuh.
Jika hal di atas terganggu pada salah satu atau lebih sel dan organ
tubuh oleh satu atau beberapa penyebab, maka sel atau organ tersebut akan
mengalami keadaan berbahaya, yaitu akan berkurangnya pasokan darah,
oksigen, dan nutrisi sehingga zat sampah (karbon dioksida dan sisa
pembakaran) akan bertumpuk. Keadaan ini dikenal dengan istilah
Hipoperfusi atau Syok.

B. Penyebab Perdarahan

1. Perdarahan luar (terbuka)


Kerusakan dinding pembuluh darah yang disertai kerusakan kulit
sehingga darah keluar dari tubuh dan terlihat jelas keluar dari luka
tersebut dikenal dengan nama Perdarahan Luar (terbuka). Bila sebagai
seorang pelaku pertolongan pertama menemukan korban dengan
kondisi seperti itu, maka harus berhati-hati dalam melakukan
pertolongan karena sebagai penolong harus menganggap darah ini dapat
menulari. Pastikan untuk memakai alat perlindungan diri, segera
membersihkan darah yang menempel baik pada pakaian, tubuh, maupun
peralatan. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan,
perdarahan luar ini dibagi menjadi tiga bagian:
a. Perdarahan nadi (arteri)
Ditandai dengan darah yang keluar menyembur sesuai dengan
denyutan nadi dan berwarna merah terang karena kaya dengan
oksigen. Perdarahan ini sulit untuk dihentikan, sehingga harus terus
dilakukan pemantauan dan pengendalian perdarahan hingga
diperoleh bantuan medis.
b. Perdarahan Balik (Vena)
Darah yang keluar berwarna merah gelap, walaupun terlihat luas
dan banyak namun umumnya perdarahan vena ini mudah
dikendalikan. Namun perdarahan vena ini juga berbahaya bila
terjadi pada perdarahan vena yang besar masuk kotoran atau udara
yang tersedot ke dalam pembuluh darah melalui luka yang terbuka.

c. Perdarahan Rambut (Kapiler)


berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes
perlahan. Ini karena pembuluh kapiler adalah pembuluh darah
terkecil dan hampir tidak memiliki tekanan. Jika terjadi perdarahan,
biasanya akan membeku sendiri. Darah yang keluar biasanya
berwarna merah terang seperti darah arteri atau bisa juga gelap
seperti darah vena.
Pengendalian perdarahan bisa bermacam-macam tergantung pada
jenis dan tingkat pendarahannya. Untuk pendarahan terbuka pertolongan
yang dapat diberikan antara lain yaitu:
1. Tekanan Langsung pada Cedera
Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah
beberapa saat sistem peredaran darah akan menutup luka tersebut.
Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka
sayatan yang tidak terlalu dalam).
Cara yang terbaik pada umumnya yaitu dengan mempergunakan
kassa steril (bisa juga dengan kain bersih), dan tekankan pada tempat
perdarahan. Tekanan itu harus dipertahankan terus sampai perdarahan
berhenti atau sampai pertolongan yang lebih baik dapat diberikan. Kasa
boleh dilepas jika sudah terlalu basah oleh darah dan perlu diganti
dengan yang baru.
2. Elevasi
Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (setelah
dibalut) sehingga lebih tinggi dari jantung. Apabila darah masih
merembes, di atas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi tanpa
membuka balutan yang pertama. Elevasi dilakukan hanya untuk
perdarahan pada daerah alat gerak saja dan dilakukan bersamaan
dengan tekanan langsung. Metode ini tidak dapat digunakan untuk
korban dengan kondisi cedera otot rangka dan benda tertancap.

3. Tekanan pada titik nadi


Penekanan titik nadi ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah
menuju bagian yang luka. Pada tubuh manusia terdapat 9 titik nadi,
yaitu temporal artery (di kening), facial artery (di belakang rahang),
common carotid artery (di pangkal leher, dan dekat tulang selangka ),
brachial artery (di lipat siku), radial artery (di pergelangan tangan),
femoral artery (di lipatan paha), popliteal artery (di lipatan lutut),
posterior artery (di belakang mata kaki), dan dorsalis pedis artery (di
punggung kaki).
4. Immobilisasi
Bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka.
Dengan sedikitnya gerakan, diharapkan aliran darah ke bagian yang
luka tersebut menurun.
5. Torniquet
Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan perdarahan di
tangan atau kaki saja, merupakan pilihan terakhir, dan hanya diterapkan
jika ada kemungkinan amputansi. Bagian lengan atau paha atas diikat
dengan sangat kuat sehingga darah tidak dapat mengalir. Tempat yang
terbaik untuk memasang torniket adalah lima jari di bawah ketiak
(untuk perdarahan lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk
perdarahan di kaki).
6. Kompres dingin
Tujuan dilakukannya kompres dingin adalah untuk menyempitkan
pembuluh darah yang mengalami perdarahan (faso konstriksi) sehingga
perdarahan dapat dengan cepat terhenti.

2. Perdarahan dalam (tertutup)


Perdarahan dalam umumnya disebabkan oleh benturan tubuh
korban dengan benda tumpul, atau karena jatuh, kecelakaan kendaraan
bermotor, ledakan, dan lain sebagainya. Luka tusuk juga dapat
mengakibatkan hal tersebut, berat ringannya luka tusuk bagian dalam
sangat sulit dinilai walaupun luka luarnya terlihat nyata. Kita tidak akan
melihat keluarnya darah dari tubuh korban karena kulit masih utuh, tapi
dapat melihat darah yang terkumpul di bawah permukaan kulit seperti
halnya kasus memar. Perdarahan dalam ini juga bervariasi mulai dari yang
ringan hingga yang dapat menyebabkan kematian. Untuk kasus yang
menyebabkan kematian adalah karena:
a. Rusaknya alat dalam tubuh dan pembuluh darah besar yang bisa
menyebabkan hilangnya banyak darah dalam waktu singkat
b. Cedera pada alat gerak, contohnya pada tulang paha dapat merusak
jaringan dan pembuluh darah sehingga darah yang keluar dapat
menimbulkan syok.
c. Kehilangan darah yang tidak terlihat (tersembunyi) sehingga penderita
meninggal tanpa mengalami luka luar yang parah.
d. Mengingat perdarahan dalam berbahaya dan tidak terlihat (tersamar),
maka penolong harus melakukan penilaian dengan pemeriksaan fisik
lengkap termasuk wawancara dan analisa mekanisme kejadiannya.
Lebih baik kita menganggap korban mengalami perdarahan dalam
daripada tidak, karena penatalaksanaan perdarahan dalam tidak akan
memperburuk keadaan korban yang ternyata tidak mengalaminya.

C. Tanda dan gejala perdarahan


1) Tanda-tanda sirkulasi normal :
a. Perfusi perifer : teraba hangat, kering
b. Warna akral : pink/merah muda
c. Capillary refill time : < 2 detik
d. Denyut nadi < 100
e. Tekanan darah sistole >90-100
f. Produksi urine 1 ml/kgBB/jam

2) Tanda klinis syok :


a. Kulit telapak tangan dingin, pucat, basah
b. Capillary refill time > 2 detik
c. Nafas cepat
d. Nadi cepat > 100
e. Tekanan darah sistole < 90-100
f. Kesadaran : gelisah s/d koma
g. Pulse pressure menyempit
h. Produksi urin < 0,5 ml/kgBB/jam

3) Tanda gejala lain :


a. Memar disertai nyeri tubuh

b. Pembengkakan terutama di atas alat tubuh penting

c. Cedera pada bagian luar yang juga mungkin merupakan petunjuk


bagian dalam yang mengalami cedera

d. Nyeri, bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak

e. Nyeri bila ditekan atau kekakuan pada dinding perut, dinding perut
membesar

f. Muntah darah

g. Buang air besar berdarah, baik darah segar maupun darah hitam
seperti kopi

h. Luka tusuk khususnya pada batang tubuh

i. Darah atau cairan mengalir keluar dari hidung atau telinga

j. Batuk darah

k. Buang air kecil bercampur darah

D. Penatalaksanaan
1. Airway (+ lindungi tulang servikal)
2. Breathing (+ oksigen jika ada)
3. Circulation + kendalikan perdarahan
4. Posisi syok
5. Cari dan hentikan perdarahan
6. Ganti volume kehilangan darah
7. Tekan sumber perdarahan
8. Tekankan jari pada arteri proksimal dari luka
9. Bebat tekan pada seluruh ekstremitas yang luka
10. Pasang tampon sub fasia (gauza pack)
11. Hindari tourniquet (torniquet = usaha terakhir)
Lampiran : Daftar Hadir

Lampiran : Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai