Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO

I. PENDAHULUAN
Departemen manajemen adalah salah satu departemen yang
membutuhkan sebuah pemikiran yang lebih dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya dalam praktik profesi ners. Dalam praktik manajemen ini saya
ingin belajar dan menerapkan teori manajemen keperawatan yang telah saya
dapatkan saat kuliah. Belajar menjadi seorang manajer yang baik, dan
belajar mengelola semua sumber daya yang dimiliki oleh ruangan sehingga
dapat memberikan pelayanan yang optimal, baik sumber daya manusia
maupun sarana dan prasarana. Praktik manajemen keperawatan ini adalah
pertama kalinya saya dan kelompok melakukan praktik manajemen yang
tidak dijumpai atau dipelajari dalam studi klinik. Sehingga, dalam
kesempatan kali ini saya ingin berusaha lebih keras agar mendapatkan ilmu
yang sebanyak-banyaknya terkait manajemen keperawatan dalam
pendidikan profesi ners yang dilakukan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
Tujuan yang ingin saya capai dengan mengikuti praktik manajemen
keperawatan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen adalah belajar secara nyata
tentang fungsi-fungsi manajemen yang selama ini masih hanya bisa saya
bayangkan. Saya juga ingin belajar tentang bagaimana memanage orang
lain dengan berbagai karakteristik individu yang berbeda-beda untuk
mewujudkan tujuan atau visi misi yang telah ada.
Selama praktik di ruangan kami mendapat bimbingan langsung dari
pembimbing lahan (CI) Ruang Empu Tantular yaitu bapak Ali Maghfur dan
pembimbing institusi yaitu ibu Nia, beliau berdua yang mengajarkan kami
mengenai bagaimana menjadi seorang KARU, KATIM, dan PP, tugas yang
harus dilaksanakan dari masing-masing peran, fokus data pengkajian
tentang menejemen keperawatan, menejemen asuhan keperawatan pada
pasien, dan lain-lain. Tidak hanya dari pembimbing lahan, kami juga
mendapat bimbingan dari perawat-perawat yang ada di ruangan tentang
keterampilan-keterampilan dasar perawat, seperti perhitungan dosis obat
pada pasien terutama anak-anak, serta cara komunikasi yang efektif pada
anak-anak. Sehingga pada akhirnya kami bisa menyelesaikan stase
menejemen keperawatan ini dengan lancar dan tepat waktu.
Pada minggu pertama saya dan kelompok melengkapi data pengkajian
dan observasi yang kurang di ruangan. Bagaimana karakter dari ruangan,
pasien dan pengerjaan diseminasi awal. Salah satu tugas yang sulit menurut
saya adalah membuat pengkajian situasi untuk diseminasi awal. Hal ini
dikarenakan semua konsep masih terlihat sangat abstrak bagi saya. Namun
dengan bantuan dan kerjasama dari pihak ruangan, akhirnya pengkajian
untuk diseminasi awal dapat dilakukan dan selesai tepat waktu, meskipun
masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.
Pada minggu ke dua, kami melakukan roleplay sesuai dengan peran
masing-masing selama 2 minggu. Ada beberapa kendala yang saya temui
ketika memasuki minggu-minggu roleplay, salah satunya adalah kurangnya
pemahan kami akan tugas yang seharusnya kami kerjakan dari pembimbing
akademik dan tahapan-tahapan yang sebenarnya sudah dirancang untuk
mempermudah kami dalam mengerjakan tugas-tugas profesi departemen
manajeman keperawatan, salah satunya adalah pendokumentasian askep.
Dengan bimbingan dari pembimbing akademik, akhirnya kami dapat
mendokumentasikan askep dengan baik.
Pada minggu ke tiga kami mulai melakukan implementasi dari
masalah-masalah yang sudah kami ambil saat desiminasi awal. Di minggu
inilah saya dan kelompok mulai kewalahan dalam mengerjakan tugas,
dimana kami mempunyai target ronde keperawatan yang belum terlaksana,
dan juga disisi lain kami harus menyelesaikan semua implementasi agar
dapat melaksanakan desiminasi akhir tepat pada waktunya. Namun saya
mulai menguatkan diri saya bahwa saya tidak sendiri, saya dan 5 teman saya
yang lain adalah tim, kami bersama yakin bisa menyelesaikan target-target
manajemen keperawatan, dan Alhamdulillah saya beserta kelompok dapat
menyelesaikan implementasi pada minggu ke tiga. Pembagian tugas dan
rasa percaya akan kemampuan masing-masing anggota kelompok sangat
mempengaruhi terselesaikannya tugas-tugas manajemen.
Pada minggu ke empat, kami melakukan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan merupakan penyelesaian masalah dengan cara berkolaborasi
dengan tim medis lain guna untuk menyelesaikan suatu masalah dan
memberikan implementasi langsung ke pasien. Dalam pemilihan kasus
untuk ronde keperawatan kami mengambil pasien yang diagnosanya jarang
di temukan di ruangan, sehingga kami dapat mengetahui masalah-masalah
apa saja yang dapat muncul serta tindakan keperawatan apa saja yang dapat
dilakukan pada pasien tersebut. Dalam hal ronde keperawatan ini berjalan
dengan lancar dikarenakan keluarga pasien yang kooperatif dan mau diajak
bekerjasama dengan kami dalam menyelesaikan tugas ini. Semua diagnosa
yang telah ditegakkan serta intervensi yang kami buat dapat
diimplementaskan secara langsung kepada pasien. Setelah dilakukan ronde
keperawatan adapula target kami selanjutnya yaitu melakukan desiminasi
akhir.
Desiminasi akhir merupakan pemaparan dari implementasi yang telah
kami lakukan guna untuk mengklarifikasi serta persamaan persepsi baik itu
dari perceptor RSUD Kanjuruhan Kepanjen, kepala instalasi diklat, serta
perwakilan dari ruang Empu Tantular dan mahasiswa Stikes Kepanjen.
Dalam desiminasi akhir ini kami mendapatkan banyak masukan dan ilmu
baru.
Banyak hal yang mungkin belum saya pahami mengenai bagaimana
cara memanage anggota tim dengan baik dan adil tanpa ada rasa iri antara
satu sama lain. Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah tentang
manajemen asuhan dan dokumentasi keperawatan yang baik karena selama
proses saya menyadari masih sangat banyak kekurangan saya dan butuh
belajar terus menerus sehingga nantinya akan selalu ada perbaikan dalam
manajemen asuhan keperawatan yang saya lakukan.
KETERANGAN

a. Bukti Perkembangan
Perkembangan yang telah saya rasakan selama menempuh pendidikan
profesi ners departemen manajemen keperawatan adalah saya menjadi lebih
paham akan tugas masing-masing peran, yaitu kepala ruang, kepala tim dan
juga perawat pelaksana karena sayua praktik langsung menjadi peran-peran
tersebut selama 2 minggu. Ketika saya menjadi kepala ruangan, awalnya
saya sangat gugup karena harus berbicara di depan banyak orang, tidak
hanya mahasiswa tetapi juga perawat ruangan dan juga kepala unit. Tetapi
dari 2 hari menjadi kepala ruangan, saya semakin hari, semakin bisa lebih
tenang dalam berbicara dengan orang banyak.
Ketika menjadi kepala tim, saya belajar untuk mengkkordinasikan
setiap rencana tindakan yang ada pada hari itu dengan perawat pelaksana
dengan sebaik-baiknya, sehingga semua rencana kegiatan hari itu di shift
pagi bisa terlaksana semua tanpa hambatan. Hal ini juga didukung oleh
kerjasama dan bantuan para perawat ruang Empu Tantular. Saya juga mulai
belajar mengevaluasi segala rencana dan tindakan yang telah dilakukan hari
itu. Belajar melakukan supervisi pada perawat pelaksana.
Ketika menjadi perawat pelaksana saya dapat menerapkan asuhan
keperawatan khususnya untuk kasus-kasus medical, seperti DM, CKR, TB,
HIV. Saya menjadi semakin paham dengan tindakan-tindakan yang
diberikan dengan kasus-kasus tertentu. Selain itu saya juga mulai menyusun
dokumentasi asuhan keperawatan dengan lebih baik dan terstruktur. Praktik
langsung menjadi kepala ruang, kepala tim dan juga perawat pelaksana
sangat menambah pengetahuan dan wawasan saya akan masing-masing
peran.

b. Bukti Keteladanan
Menurut saya semua masalah serta penyelasaian dari kami merupakan
karya atau ilmu yang terbaik, seperti melakukan sosialisasi penyakit
terbanyak yang ada di ruangan dan sosialisasi cuci tangan 6 langkah,
penataan form di ruang perawat yang sesuai dengan nama form serta nomor
urut agar pada saat melakukan asuhan keperawatan lebih cepat dan efisien,
adapun implementasi kami yang selanjutnya yaitu melakukan penataan
linen sesuai dengan tempatnya agar memudahkan dalam mengambil serta
penataan ulang linen, serta melakukan sosialisasi sampah yang tertinggal di
laci kamar pasien agar lingkungan tetap bersih dan rapi.

c. Bukti Keberhasilan
Selama praktik Manajemen Keperawatan di ruang Empu Tantular
RSUD Kanjuruhan Kepanjen ini saya dan kelompok saya merasa berhasil
melakukan dan mengerjakan tugas-tugas kami. Hal ini dibuktikan dengan
selsesainya desiminasi awal, roleplay, dan ronde keperawatan serta
desiminasi akhir tepat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

d. Bukti Adanya Pilihan


Selama proses belajar manajemen di ruang Empu Tantular RSUD
Kanjuruhan Keapanjen saya telah belajar banyak untuk mengambil
keputusan serta memprioritaskan masalah yang utama untuk di tangani.
Misalnya dari 5 masalah yang muncul saat pengkajian, saya dan kelompok
mampu memprioritaskan masalah yang dapat kami angkat dan kami
selesaikan dengan baik. Kami saling bekerjasama untuk menyelesaikan
masalah yang ada. Saat evaluasi, masing-masing masalah dapat teratasi
terbukti dari adanya peningkatan yang cukup signifikan

e. Bukti Pembelajaran Sosial


Dalam praktik manajemen ini saya belajar banyak mengenai
kemampuan bekerja sama dengan orang lain, berbagi dan saling membantu,
menyumbang pemikiran untuk menjalankan suatu program. Di sinilah saya
belajar bagaimana berhubungan sosial dengan orang lain, dengan perawat
ruangan. Ketika masih ada teman satu tim yang belum selesai mengerjakan
tugas yang menjadi bagiannya, kami saling membantu mengerjakan
kekurangan agar tugas tersebut bisa selesai tepat waktu. Kemudian belajar
menilai karakter seseorang dimana kita juga perlu beradaptasi dengan
karakter orang yang mungkin tidak sesuai menurut diri kita, namun dengan
kesabaran, sikap terbuka, dan menurunkan ego diri sendiri hubungan yang
lebih baik dapat terjalin.

f. Bukti Penerapan
Setiap penyelesaian masalah membutuhkan cara penyelesaian yang
berbeda-beda tergantung karakteristik masalah dan faktor-faktor yang
mendukungnya. Begitu juga dengan teori-teori manajemen lain, saya harus
berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada, misalnya pada saat
memberikan pengarahan kepada orang yang tidak bisa terlalu dikeraskan
atau ditegaskan saya mencoba untuk lebih lembut dan pelan-pelan
menjelaskan tentang pembagian tugasnya.

g. Bukti Evaluasi Diri


Selama praktik manajemen di ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan
Kepanjen, banyak hal yang dapat saya peroleh ataupun pelajari, seperti
bagaimana cara memimpin suatu ruangan, menghandle suatu masalah,
membagi tugas serta bekerjasama dengan rekan sejawat untuk dapat
menyelesaikan masalah yang ada, dan masih banyak lagi. Tentunya dalam
melakukan itu semua masih banyak hal jauh dari kata sempurna, masih
banyak kesalahan-kesalahan yang saya sadari dan juga disadari oleh orang
lain. Oleh karena itu saya sangat terbuka terhadap masukan ataupun kritikan
dan akan tetap berusaha untuk memperbaiki kelemahan saya sebagai suatu
kekuatan.
REFLEKSI DIRI AKHIR PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : ARGA TRISTYA NUGRAHA

Tanggal : 13 JULI 2019

Hal terpenting yang saya pelajari dari praktik profesi ners departemen
manajemen adalah bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang manajer, dalam hal
ini adalah kepala ruangan. Seorang kepala ruangan harus mampu mengatur sumber
daya yang ada dengan baik, baik sumber daya manusia maupun prasarana dan
sarana. Diperlukan ketegasan untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang disegani
bukan ditakuti. Mengatur banyak orang dengan karakteristik berbeda-beda serta
keunikan masing-masing. Tidak semua orang dapat diperlakukan sama.
Menghargai perasaan orang lain adalah sangat penting. Bekerja berdasarkan aturan
yang sudah sama-sama disepakati dari hati adalah sangat penting.
Hal yang paling istimewa yang saya pelajari adalah tentang manajemen
konflik, dimana kita perlu saling mengerti dan memahami satu sama lain, karena
pada dasarnya setiap orang ingin dimengerti. Jika ingin dimengerti maka cobalah
untuk menurunkan ego dan sikap terbuka, begitu juga sebaliknya.
Yang paling ingin saya pelajari selanjutnya adalah tentang manajemen asuhan
keperawatan yang tepat. Karena dengan begitu saya bisa tahu tentang bagaimana
cara yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari cara mengkaji
yang kadang kita anggap sederhana padahal itu sangat vital bagi penentuan program
kita untuk perawatan pasien. Selain itu, penentuan diagnosa dan rrencana tindakan
yang benar-benar harus diperhatikan agar benar-benar tepat bila digunakan untuk
mengatasi kondisi pasien, serta pentingnya pendokumentasian setiap implementasi
dan evaluasi yang kita lakukan karena itu yang dapat melindungi perawat dan dapat
menjadi alat yang menentukan kondisi pasien menjadi lebih baik atau tidak.
Sehingga dengan saya belajar lebih dalam lagi tentang semua itu saya dapat
memberikan asuhan keperawatan yang lebih bermutu pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai