Anda di halaman 1dari 42

3.

METHOD
a. Penerapan Model MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional)
1) Struktur MAKP Ruangan
Secara struktural, model yang diterapkan di Ruang Empu Tantular RSUD
Kanjuruhan Malang adalah metode tim yang terdiri atas anggotanya yang
berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien, tenaga keperawatan di ruang Kenanga terbagi menjadi 2 tim, yaitu tim
I dan tim II. Model Keperawatan Profesional Tim yaitu suatu metode dimana
seorang perawat yang profesional memimpin sekolompok tenaga keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya
kooperatif dan kolaboratif. Pembagian diruang Empu Tantular terdiri dari
seorang kepala ruang, seorang wakil kepala ruang, dan 16 perawat pelaksana
dengan pembagian 1 kepala ruang (KARU), 1 wakil kepala ruangan
(WAKARU), 2 perawat primer (KATIM), 3 penanggung jawab tim (PJ), dan 9
perawat pelaksana.
Gambar 3.2 Metode Tim

Kepala Ruangan

Ketua TIM 1 Ketua TIM 2

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Klien Klien

Analisa:
Penggunaan MAKP Tim di Ruang Empu Tantular Sudang berjalan dengan
baik dengan terbentuknya Tim I dan Tim II, serta Perawat pelaksana.
2) Uraian tugas
a. Kepala Ruangan
Tabel 3.21 Uraian Tugas Kepala Ruangan
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
Dilakukan
1. Melaksanakanfungsi perencanaan,
meliputi:
a. Menyusun rencana kerja Kepala

Ruangan.
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah, kualitas

di ruang rawat, dan koordinasi dengan
kepala bidang keperawatan.
c. Merencanakan jumlah dan jenis
peralatan yang diperlukan, sesuai 
dengan kebutuhan.
d. Merencanakan dan menentukan model
asuhan keperawatan yang

diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan
pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasikan
seluruh kegiatan pelayanan diruang 
rawat masing-masing.
b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas
tenaga keperawatan dan tenaga lain

diruang rawat masing-masing sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melaksanakan orientasi kepada tenaga
keperawatan baru atau tenaga lain

yang akan bekerja diruang rawat
masing-masing.
d. Melaksanakan orientasi kepada siswa
atau mahasiswa keperawatan yang

menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktek.
e. Melaksanakan programorientasi
kepada pasien dan keluarganya
tentang peraturan rumah sakit, tata
tertib ruangan, fasilitas yang ada, dan 
cara pengunaannya.

f. Melaksanakan bimbingan dan


pembinaan kepada perawat pelaksana

dalam kepatuhan terhadap SPO dan
standar pelayanan keperawatan.
g. Mengadakan pertemuan berkala
dengan pelaksana keperawatan dan

tenaga lain yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan
penyediaan, penggunaan,
penyimpanan dan pemeliharaan alat-

alat keperawatan, alat medis, obat, dan
bahan yang diperlukan agar selalu
dalam kondisi siap pakai.
i. Mengelompokkan pasien dan
mengatur penempatannyadiruang
rawat inap menurut tingkatkegawatan,

infeksi atau non infeksi, dan untuk
kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
j. Memelihara kebersihan dan ketertiban
ruang perawatan melalui koordinasi 
dengan petugas terkait.
k. Meneliti pengisian formulir sensus

harian pasien diruangan.
l. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
pengendalian mutu pelayanan 
keperawatan dan patient safety.
m. Memberikan penyuluhan kesehatan
terhadap pasien dan keluarga sebatas 
kewenangannya.
n. Memelihara atau mengembangkan
sistem pencatatan, pelaporan sistem

asuhan keperawatan, dan kegiatan
yang dilakukan.
o. Mengatur pelaksanaan operan dinas

jaga.
p. Membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan, serta
kegiatan lainnya diruang rawat untuk 
disampaikan kepada atasan.

3. Melaksanakan fungsi pengawasan,


pengendalian, dan penilaian,meliputi:
a. Melakukan supervisi pelaksanaan
asuhan keperawatan yang telah 
ditentukan.
b. Mengawasi atau mengendalikan
pendayagunaan peralatan perawatan,

serta stok obat secara efektif dan
efisien.
c. Mengawasi pelaksanaan pencatatan
dan pelaporan kegiatan asuhan 
keperawatan.
4. Melaksanakan fungsi administrasi,
meliputi:
a. Menyusun laporan mutu asuhan

keperawatan.
b. Menyusun laporan kegiatan pelayanan

di ruang rawat.
c. Menyusun laporan inventaris. 
d. Menyusun laporan patient safety. 

b. Penanggung Jawab Shif


Tabel 3.22 Uraian Tugas Penanggung Jawab Shif
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
Dilakukan
1. Mengatur, mengkoordinasikan, dan
mengawasi seluruh kegiatan pelayanan

diruangan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Melaksanakan protap-protap yang

berlaku di unit keperawatan.
3. Melaksanakan kerjasama yang baik
dengan perawat pelaksana guna 
kelancaran tugas.
4. Mendampingi visite dokter dan
mencatat instruksi dokter, khususnya

bila ada perubahan program pengobatan
pasien.
5. Memberikan asuhan keperawatan
dengan pendekatan proses keperawatan 
sesuai dengan kebutuhan pasien.
6. Memberikan bimbingan kepada teman
sekerja untuk memberikan asuhan 
keperawatan.
7. Memelihara hubungan kerja sama yang

baik dengan pasien dan keluarganya.
8. Membuat laporan harian ruangan
tentang pelaksanan asuhan keperawatan,

perkembangan pasien, masalah
ketenagaan, dan sarana.
9. Mengevalusi asuhan keperawatan yang

telah dilaksanakan.
10. Melaksanakan serah terima tugas
kepada penanggung jawab shift

selanjutnya secara lisan maupun tulisan
dengan benar.
11. Mewakili kepala ruangan apabila
berhalangan hadir atau tidak masuk 
kerja.
12. Melaksanakan penilaian kinerja bagi
pelaksana perawatan dan tenaga lain
dibagian perawatan yang berada 
dibawah tanggung jawab untuk berbagai
kepentingan.
13. Mengawasi dan menilai siswa atau
mahasiswa dari instansi pendidikan
keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar, sesuai dengan 
tujuan program pendidikan yang telah
ditentukan oleh instansi pendidikan
yang bersangkutan.

c. Perawat Pelaksana
Tabel 3.23 Uraian Tugas Perawat Pelaksana
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
Dilakukan
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan

lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai dengan

prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Memelihara peralatan keperawatan dan
medis agar selalu dalam keadaan siap 
pakai.
4. Melaksanakan program orientasi kepada
pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan,tata tertib yang berlaku,

fasilitas yang ada, cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
5. Menciptakan hubungan kerjasama yang

baik dengan pasien dan keluarga.
6. Melakukan pengkajian keperawatan

sesuai dengan kemampuan.
7. Menyusun rencana keperawatan sesuai

dengan kemampuannya.
8. Melaksanakan tindakan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan kebutuhan 
dan batas kemampuannya, antara lain:
a. Melaksanakan tindakan pengobatan

sesuai dengan program pengobatan.
b. Memberi penyuluhan kesehatan pada
pasien dan keluarganya mengenai 
penyakit.
9. Melatih atau membantu pasien untuk

melakukan latihan gerak.
10. Mendampingi visite dokter dan
mencatatat instruksi dokter, khususnya

bila ada perubahan pada program
pengobatan pasien.
11. Melakukan pertolongan pertama pada
pasien dalam keadaan darurat secara
tetap dan benar sesuai dengan kebutuhan.

Selanjutnya segera melaporkan tindakan
yang telah dilakukan kepada dokter yang
bertanggung jawab.
12. Melakukan evaluasi tindakan
keperawatan sesuai dengan batas 
kemampuannya.
13. Membantu merujuk pasien pada petugas

kesehatan atau institusi lain.
14. Mengobservasi kondisi pasien,
selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi 
tersebut, sesuai dengan batas
kemampuannya.
15. Berperan serta dengan anggota tim
kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu keperawatan. 

16. Melaksanankan tugas pagi, sore, malam,


dan hari libur secara bergiliran sesuai 
dengan jadwal dinas.
17. Mengikuti pertemuan berkala yang

diadakan oleh kepala ruang rawat.
18. Meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan di bidang keperawatan.
19. Melaksanakan sistem pelaporan dan
pencatatan asuhan keperawatan yang

tepat dan benar sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
20. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti secara lisan maupun 
tertulis pada saat pergantian dinas.
21. Melaksanakan perawatan pasien dalam
keadaan sakaratul maut dan merawat

jenazah sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
22. Menyiapkan pasien yang akan pulang,
meliputi:
a. Menyediakan formulir untuk
penyelesaian administrasi, seperti:
- Resep obat untuk dirumah, jika
diperlukan.
- Kelengkapan pengisian status

pasien.
- Surat rujukan atau pemeriksaan
ulang.
- Surat keterangan istirahat sakit,
jika diperlukan.
b. Memberi penyuluhan kesehatan
kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien,
mengenai:
- Diit.
- Pengobatan yang perlu dilanjutkan
dan cara penggunaannya. 
- Pentingnya pemeriksaan ulang di
rumah sakit atau institusi
pelayanan kesehatan lain.
- Cara hidup sehat, seperti cara
pengaturan makan dan istirahat.

c. Melatih pasien dalam menggunakan


alat bantu yang dibutuhkan. 
d. Melatih pasien untuk melaksanakan
tindakan keperawatan yang pernah 
dilakukan di rumah sakit.
e. Mengantar pasien yang akan
pulangsampai pintu keluar ruang 
rawat.
23. Membuat resume saat pasien keluar
rumah sakit (pulang, pindah rumah sakit 
lain, rujuk, dan meninggal).

3) Justifikasi Kelompok Terhadap MAKP di Ruang Empu Tantular


Model MAKP Tim di Ruang Empu Tantular sudah berjalan dengan
baik. Metode Tim Yang dilakukan di Ruang Empu Tantular berdampak
baik pada kualitas asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan di ruang
Empu Tantular berjalan baik, dilihat dari cara pendokumentasian.
Pendokumentasian yang dilakukan di ruang Empu Tantular lengkap,
karena ada yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan.
Ruang Empu Tantular telah menjadi model asuhan keperawatan
yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau. Oleh karena itu, ruangan Empu Tantular sangat cocok dengan
metode tim karena ada yang bertanggung jawab terhadap asuhan
keperawatan sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
mempunyai daya saing.
4) Timbang Terima atau Operan
Dari hasil pengkajian mulai tanggal 17 Juni 2019 timbang terima
dilakukan rutin setiap pergantian shift, pelaksanaannya juga sudah sesuai
dengan waktunya. Timbang terima dilakukan dengan struktur dan jika
perawat jaga Judah datang semua. Prosentase timbang terima yang sesuai
dengan SOP, yaitu 100%. Hasil observasi berdasarkan SOP dan waktu
dimulainya timbang terima adalah sebagai berikut:
Tabel 3.24 Hasil Observasi Proses Timbang Terima

Evaluasi
No Langkah-Langkah
17/06/2019 18/06/2019 19/06/2019

1 Kedua kelompok dinas sudah D D D


siap.
2 Shift yang mau menyerahkan D D D
atau mengoperkan
mempersiapkan hal-hal yang
akan disampaikan.
3 Katim atau kepala jaga yang D D D
mau menyerahkan dan
mengoperkan dapat
menyampaikan:
a. Identifikasi klien (nama,
umur, dan no register).
b. Diagnosa medis.
c. Kondisi umum klien.
d. Diagnosa keperawatan dan
data fokus yang menunjang
sistem.
e. Tindakan keperawatan yang
sudah di lakukan dan
hasilnya.
f. Rencana tindak lanjut untuk
yang menerima operan.
4 Penyampaian nomor 3 dilakukan D D D
dengan jelas, singkat,akurat, dan
tidak terburu-buru.
5 Ketua tim dan semua anggota D D D
tim bersama-sama langsung
melihat keadaan klien.
6 Tim yang mengoperkan tugas D D D
memberikan kesempatan kepada
tim yang akan menjalankan
tugas untuk bertanya.
7 Tim yang mengoperkan tugas D D D
menyerahkan semua berkas
catatan perawatan kepada tim
yang akan menjalankan tugas
untuk menerima operan alat.
8 Karu mempersilahkan perawat D D D
yang dinas malam untuk
meninggalkan ruangan.
9 Dilanjutkan ke pre-conference. D D D
TOTAL 9 9 9
Prosentase % 100% 100% 100%

Keterangan :
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa 100% operan dilakukan


dengan baik. Timbang terima selalu dilakukan saat pre conference di
ruangan. Timbang terima dilakukan dengan perawat yang shift
selanjutnya.

 Timbang terima pasien baru


Dalam setiap perpindahan pasien baru di ruang Empu Tantular, pasien
dan keluarga telah diorientasikan terlebih dahulu. Selama observasi sejak
tanggal 17 Juni 2019 orientasi pasien telah dilakukan dengan baik.
Berdasarkan SPO di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang tentang
penerimaan pasien baru, hal-hal mengenai orientasi pasien baru seperti,
denah ruangan, dan peraturan yang ada diruangan telah diorientasikan
kepada pasien dan keluarga walau ada bebrapa perawat yang belum
menjelasskan tentang orientasi pasien baru masuk ruangan.

 Pre dan post conference


1) Pre conference
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik
dan kegiatan konsultasi (Nursalam, 2015). Pre conference adalah
diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien. Post conference adalah diskusi tentang
aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 17 Juni 2019 – 19 Juni 2019,
pre dan post conference di ruang Empu Tantular telah dilakukan.

Tabel 3.25 Hasil Observasi Pre Conference


Evaluasi
No Langkah-Langkah
30/04/2019 01/05/2019 02/05/2019
1 Kepala ruang atau Ketua Tim D D D
mengucapkan salam dan
memimpin do’a terlebih
dulu.
2 Berikan pengarahan kepada D D D
anggota tim tentang rencana
kegiatan pada shift pagi.
3 Lakukan pembagian tugas D D D
kepada tim.
4 Berikan kesempatan pada D D D
perawat dinas malam untuk
melaporkan pasien
kelolaannya, serta membagi
tugas kepada anggota tim.
5 Berikan kesempatan kepada D D D
Tim yang lain untuk
mendiskusikan, bertanya,
menanggapi, dan
memberikan masukan.
6 Karu memberikan D D D
kesempatan kepada katim
pagi untuk
mempresentasikan kasus
khusus yang menjadi
prioritas, meliputi:
a. Identifikasi klien:nama,
umur, dan no register.
b. Diagnosa medis.
c. Diagnosa keperawatan
dan data fokus yang
menunjang sistem.
d. Tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan dan
hasilnya.
e. Rencana tindak lanjut.
f. Perubahan terapi medis.
7 Karu atau Katim mencatat D D D
hasil diskusi anggota tim.
8 Karu memberikan D D D
kesimpulan dari diskusi yang
telah dilakukan.
9 Karu memberikan penekanan D D D
pada hal-hal yang perlu di
perhatikan.
10 Tanyakan kesiapan anggota T T T
tim untuk melakukan
kegiatan pelayanan
keperawatan.
11 Sampaikan kontrak waktu D D D
untuk pelaksanaan middle
conference atau post
conference.
12 Mengucapkan salam. D D D
13 Mengucapkan selamat D D D
bekerja.
TOTAL 12 12 12
Prosentase 92,30% 92,30% 92,30%

Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Berdasarkan tabel 3.18 diatas dapat dilihat bahwa terdapat 92,30%
pre conference di ruangan dilaksanakan secara terstruktur dan baik
walau ada 1 dari 13 aspek yang belum terlaksanakan.

2) Midle conference
Tabel 3.26 Hasil Observasi Midle Conference
Evaluasi
No Langkah-Langkah
16/06/2019 17/06/2019 18/16/2019

1 Kepala ruang atau D D D


Ketua Tim
mengucapkan salam.
2 Jelaskan tujuan middle D D D
konfrens.
3 Memberikan D D D
kesempatan kepada
Katim untuk
mempresentasikan
kasus khusus yang
menjadi prioritas,
meliputi :
a. Identifikasi klien:
Nama, umur, dan
no register.
b. Diagnosa medis.
c. Diagnosa
keperawatan dan
data fokus yang
menunjang sistem.
d. Tindakan
keperawatan yang
sudah dilakukan
dan hasilnya.
e. Tindakan
keperawatan yang
belum
dilaksanakan.
f. Menyampaikan ide
dan gagasan.
g. Rencana tindak
lanjut.
4 Berikan kesempatan D D D
kepada tim yang lain
untuk mendiskusikan,
bertanya, menanggapi,
dan memberikan
masukan.

5 Karu atau Katim D D D


mencatat hasil diskusi
anggota tim.
6 Memberikan pujian D D D
akan apa yang telah
dilaksanakan dengan
baik.
7 Karu memberikan D D D
kesimpulan dari hasil
midle conference yang
telah dilakukan.
8 Mengevaluasi D D D
hambatan yang
dialami setiap anggota
tim.
9 Mengucapkan D D D
terimakasih atas
kerjasama anggota tim.
10 Mengucapkan salam. D D D
TOTAL 10 10 10
Prosentase % 100% 100% 100%
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 17 Juni 2019 - 19 Juni
2019. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan selama 3 hari
langkah-langkah middle conference yang telah dilakukan, yaitu 100%
atau middle conferencedi ruang Empu Tantular dilakukan dengan
terstruktur dan baik.

3) Post conference
Tabel 3.26 Hasil Observasi Post Conference

No Langkah-Langkah Evaluasi
17/06/2019 08/06/2019 19/06/2019

1 Kepala ruang atau D D D


Ketua Tim
mengucapkan salam.
2 Jelaskan tujuan D D D
konferensi akhir.
3 Memberikan D D D
kesempatan kepada
Katim untuk
mempresentasikan
kasus khusus yang
menjadi
prioritas,meliputi :
h. Identifikasi klien:
Nama, umur, dan
no register.
i. Diagnosa medis.
j. Diagnosa
keperawatan dan
data fokus yang
menunjang sistem.
k. Tindakan
keperawatan yang
sudah dilakukan
dan hasilnya.
l. Rencana tindak
lanjut.
m. Masalah yang
dihadapi.
4 Berikan kesempatan D D D
kepada tim yang lain
untuk mendiskusikan,
bertanya, menanggapi,
dan memberikan
masukan.

5 Karu atau Katim D D D


mencatat hasil diskusi
anggota tim.
6 Memberikan pujian D D D
akan apa yang telah
dilaksanakan dengan
baik.
7 Karu memberikan D D D
kesimpulan dari
diskusi yang telah
dilakukan.
8 Mengevaluasi D D D
hambatan yang
dialami setiap anggota
tim.
9 Mengucapkan D D D
terimakasih atas
kerjasama anggota tim.
10 Mengucapkan salam. D D D
TOTAL 10 10 10
Prosentase % 100% 100% 100%
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 17 Juni 2019 - 19 Juni
2019. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan selama 3 hari
langkah-langkah middle conference yang telah dilakukan, yaitu 100%
atau middle conferencedi ruang Empu Tantular dilakukan dengan
terstruktur dan baik.

Analisa:

Dari hasil pengkajian post conference di ruang Empu Tantular


dilaksanakan, hanya saja di ruang Empu Tantular menggunakan
sistem pendelegasian dimana saat post conference tidak harus ada
kepala ruang, bisa di gantikan dengan Wakaru dan jika tidak ada juga
bisa dilakukan Katim.

5) Ronde Keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara dari tanggal 17 Juni 2019 - 19 Juni
2019 di ruang Empu Tantular sudah dilakukan ronde keperawatan oleh
perawat ruangan yang terdiri dari KaRu, perawat pelaksana, dokter, ahli
gizi, dan apoteker namun tidak semua datang dan ronde keperawatan.
Diskusi kondisi klien dilakukan antar perawat dengan dokter dilakukan
pada saat setelah visite.

6) Discharge Planning
Discharge planning ( perencanaan pulang ) merupakan suatu proses yang
dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang.

Tabel 3.27Discharge Planning

Tanggal
No Indikator
17/06/2019 18/06/2019 19/06/2019
1 Mengkaji nama pasien. D D D
Mendokumentasikan tanggal D D D
2
masuk.
Mendokumentasikan tanggal D D D
3
keluar.
Mendokumentasikan nomor D D D
4
rekam medis.
Mendokumentasikan ruang dan D D D
5
kelas klien.
Mendokumentasikan dokter D D D
6
yang merawat.
Mendokumentasikan diagnosa D D D
7
medis.
Mendokumentasikan diagnosa D D D
8
keperawatan potensial.
Mendokumentasikan jenis D D D
9
tindakan yang diberikan.
Mengkaji riwayat penyakit D D D
10
klien.
Melakukan pemeriksaan fisik D D D
11
dan mendokumentasikan.
Mendokumentasikan hasil D D D
12
laboratorium.
Mendokumentasikan terapi yang D D D
13
telah diterima.
Mendokumentasikan penyebab D D D
14
kematian bila perlu.
Mendokumentasikan keadaan D D D
15
waktu pulang atau keluar.
Mendokumentasikan tanggal D D D
16
kontrol ulang.
Mengisi nama dan tanda tangan D D D
17
perawat.
TOTAL 17 17 17
Prosentase (%) 100% 100% 100%

Keterangan
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan

Analisa
Discharge planning yang dilakukan di ruang Empu Tantular
selama pengkajian sudah direncanakan sejak klien MRS. Hasil
pengkajian selama tanggal 17 Juni 2019 – 19 Juni 2019 dapat dilihat
pada tabel dibawah. Berdasarkan tabel diketahui bahwa 100% item
pada discharge planning telah dilakukan seluruhnya. Format discharge
planning yang digunakan di ruangan.

7) Pendidikan Kesehatan
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan
pasien baru (pasien atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan
khususnya pada rawat inap atau keperawatan intensif. Dalam penerimaan
pasein baru, maka sampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan,
pengenalan ketenagaan perawat – medis, dan tata tertib ruang, serta
penyakit (Nursalam, 2015). Saat dilakukan observasi di ruang Empu
Tantular pada tanggal 17 Juni 2019 – 19 Juni 2019 sudah dilakukan
pendidikan kesehatan pada pasien baru oleh perawat ruangan dengan
Standar SPO RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malnag.

8) Sentralisasi obat
Menurut hasil wawancara mengenai sentralisasi obat dibagi menjadi
dua jenis berdasarkan pasien umum dan BPJS. Pasien umum dan BPJS
langsung mendapatkan resep obat dan keluarga yang menggambil di
apotik, ketika pengambilan obat di apotek dan petugas dari apotek itu
sendiri yang bertugas untuk memberi penjelasan mengenai obat yang
diresepkan terhadap keluarga pasien. Obat-obatan yang sudah diresepkan
dan di ambil keluarga pasien di bawa keruangan dan di berikan kepada
petugas keperawan di ruangan, selanjutnya oleh petugas obat di tempatkan
di ruangan obat yang sudah ada lokernya sendiri. Loker obat sudah di atur
sesuai tempat atau ruangan rawat inap dan di sudah diberinama.

Gambar 3.3 Alur Obat

Dokter mengadviskan

Perawat menulis di blanko obat

Apoteker meresepkan

Resep dibawa ke apotek oleh keluarga pasien

Proses farmasi

Obat selesai dibawa ke ruangan

Keluarga pasien menyerahkan ke perawat


ruangan

Perawat ruangan cek ulang obat dan setelah


sesuai ditaruh diloker obat pasien

Memberikan obat ke pasien


menggunakan tanda bukti
Analisa:
Dari hasil observasi dan pengkajian menunjukkan logistik dan obat
sudah dilakukan sentralisasi obat dan tidak ada masalah.

9) Penerapan Supervisi
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup
masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar
pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Nursalam, 2017).
Analisa:
Kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Ruang, Ketua Tim 1 dan
Ketua Tim 2, dan Perawat Pelaksanadisetiap shiftnya di ruang Empu
Tantular.

10) Dokumentasi
Dokumentasi keperawatan sudah mencakup pengkajian dan diagnosa
keperawatan sampai evaluasi yang mencakup SOAP. Catatan
perkembangan pasien dibuat setiap hari secara berkesinambungan, sesuai
dengan kondisi pasien saat itu. Pendokumentasian telah dilakukan dengan
baik, karena terdapat pembagian tugas yang jelas oleh tim.
Pendokumentasian proses keperawatan dari 36 pasien yang dirawat pada
tanggal 17 Juni2019 - 19 juni 2019 di ruang Empu tantular dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengkajian
Pengkajian pasien yang dicatat dengan pedoman pengkajian dan
masalahdirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan fungsi kehidupan sudah dilakukan semua dengan
prosentase 100%.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dirumuskan berdasarkan masalah
dandiagnosa yang dirumuskan berdasarkan actual atau potensi sudah
dilakukan semua dengan prosentase 100%. Diagnose yang diambil
hanya diagnose prioritas utama.
Tabel 3.28Pendokumentasian Proses Keperawatan
Tanggal 17 Juni 2019
Kode Berkas %
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A Pengkajian
1 Mencatat data yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian.
2 Data dikelompokkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
(bio, psiko, sosial, dan
spiritual).
3 Data dikaji sejak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pasien masuk sampai
pulang.
4 Masalah dirumuskan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan √
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan pola fungsi
kehidupan.
Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang telah
dirumuskan.
2 Diagnosa keperawatan
mencerminkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
PE/PES.
3 Merumuskan diagnosa
keperawatan actual √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
atau potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan.
2 Disusun menurut √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
urutan prioritas.
3 Rumusan tujuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengandung
komponen pasien atau
subjek perubahan,
perilaku, kondisi
pasien, dan kriteria.
4 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengacu pada tujuan
dengan kalimat
perintah, terinci, dan
jelas yang melibatkan
pasien dan keluarga.
5 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menggambarkan
keterlibatan pasien
atau keluarga.
6 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menggambarkan
kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilaksanakan mengacu
pada rencana
perawatan.
2 Perawat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengobservasi respon
pasien terhadap
tindakan keperawatan.
3 Revisi tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan hasil
evaluasi.
4 Semua tindakan yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan
jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi mengacu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pada tujuan.
2 Hasil evaluasi dicatat. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%

Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%


Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang baku.
2 Pencatatan dilakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
sesuai dengan
tindakan yang
dilaksanakan.
3 Pencatatan ditulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dengan jelas, ringkas,
istilah baku, dan
benar.
4 Setiap melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan atau kegiatan
perawat
mencantumkan paraf,
nama jelas, tanggal,
dan jam dilakukan
tindakan.
5 Berkas catatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan disimpan
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tanggal 18 juni 2019
Kode Berkas %
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Pengkajian
1 Mencatat data yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian.
2 Data dikelompokkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
(bio, psiko, sosial, dan
spiritual).
3 Data dikaji sejak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pasien masuk sampai
pulang.
4 Masalah dirumuskan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan pola fungsi
kehidupan.
Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang telah
dirumuskan.
2 Diagnosa keperawatan
mencerminkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
PE/PES.
3 Merumuskan diagnosa
keperawatan actual √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
atau potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan.
2 Disusun menurut √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
urutan prioritas.
3 Rumusan tujuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengandung
komponen pasien atau
subjek perubahan,
perilaku, kondisi
pasien, dan kriteria.
4 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengacu pada tujuan
dengan kalimat
perintah, terinci, dan
jelas yang melibatkan
pasien dan keluarga.
5 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menggambarkan
keterlibatan pasien
atau keluarga.

6 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%


menggambarkan
kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilaksanakan mengacu
pada rencana
perawatan.
2 Perawat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengobservasi respon
pasien terhadap
tindakan keperawatan.
3 Revisi tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan hasil
evaluasi.
4 Semua tindakan yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan
jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi mengacu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pada tujuan.
2 Hasil evaluasi dicatat. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

F Catatan Asuhan Keperawatan


1 Menulis pada format √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang baku.
2 Pencatatan dilakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
sesuai dengan
tindakan yang
dilaksanakan.
3 Pencatatan ditulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dengan jelas, ringkas,
istilah baku, dan
benar.
4 Setiap melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan atau kegiatan
perawat
mencantumkan paraf,
nama jelas, tanggal,
dan jam dilakukan
tindakan.
5 Berkas catatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan disimpan
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tanggal 19 Juni 2019
Aspek Kode Berkas %
No Yang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dinilai
A Pengkajian
1 Mencatat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
data yang
dikaji
sesuai
dengan
pedoman
pengkajian.
2 Data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dikelompok
kan (bio,
psiko,
sosial, dan
spiritual).
3 Data dikaji √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
sejak
pasien
masuk
sampai
pulang.
4 Masalah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dirumuskan
berdasarkan
kesenjanga
n antara
status
kesehatan
dengan
pola fungsi
kehidupan.
Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % %

B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa
keperawata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
n
berdasarkan
masalah
yang telah
dirumuskan
.
2 Diagnosa
keperawata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
n
mencermin
kan
PE/PES.
3 Merumuska
n diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawata
n actual
atau
potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%

Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % %
%

C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
diagnosa
keperawata
n
2 Disusun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menurut
urutan
prioritas.
3 Rumusan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tujuan
mengandun
g komponen
pasien atau
subjek
perubahan,
perilaku,
kondisi
pasien, dan
kriteria.
4 Rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
mengacu
pada tujuan
dengan
kalimat
perintah,
terinci, dan
jelas yang
melibatkan
pasien dan
keluarga.
5 Rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
menggamba
rkan
keterlibatan
pasien atau
keluarga.
6 Rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
menggamba
rkan
kerjasama
dengan tim
kesehatan
lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % %
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilaksanaka
n mengacu
padarencan
a
perawatan.
2 Perawat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengobserv
asi respon
pasien
terhadap
tindakan
keperawata
n.
3 Revisi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
berdasarkan
hasil
evaluasi.
4 Semua √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
yang telah
dilaksanaka
ndicatat
ringkas dan
jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengacu
pada tujuan.
2 Hasil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
evaluasi
dicatat.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % %
F
1 Menulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pada format
yang baku.
2 Pencatatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilakukan
sesuai
dengan
tindakan
yang
dilaksanaka
n.
3 Pencatatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
ditulis
dengan
jelas,
ringkas,
istilah baku,
dan benar.
4 Setiap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
melakukan
tindakan
atau
kegiatan
perawat
mencantum
kan paraf,
nama jelas,
tanggal, dan
jam
dilakukan
tindakan.
5 Berkas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
catatan
keperawata
n disimpan
sesuai
dengan
ketentuan
yang
berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % %
11) Penerimaa Pasien Baru (PPB)
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan
pasien baru (pasien atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan khususnya
pada rawat inap atau keperawatan intensif. Dalam penerimaan pasein baru, maka
sampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan, pengenalan ketenagaan
perawat – medis, dan tata tertib ruang, serta penyakit (Nursalam, 2015). Berikut
alur Penerimaan Pasien Baru :

Pra Karu membertahu PP aka nada Pasien Baru

PP menyiapkan :

1. Lembar pasien masuk rumah sakit;


2. Buku status dan lembar format
pengkajian Pasien;
3. Nursing kit;
4. Informed consent sentralisasi Obat;
5. Lembar tata tertib pasien dan
pengunjung;
6. Lembar tingkat kepuasan pasien;
7. Tempat tidur pasien baru

Pelaksanaan KARU, PP, dan PA menyambut pasien baru

PP Menjelaskan segala sesuatu yang


tercantum dalam lembar penerimaan pasien
baru

Anamnesis Pasien baru oleh PP dan PA

Terminasi Terminasi

Evaluasi

Gambar 3.13 Alur Penerimaan Pasien Baru (Nursalam, 2015)


Tabel 3.29 SPO Menerima Pasien Baru Di Ruang Empu Tantular (SOP RS,
2015)

No Aspek yang dinilai Tanggal


17/06/19 18/04/19 19/06/19
D T D T D T
Persiapan alat :
1 a. Tempat tidur dalam keadaan √ √ √
siap pakai
2 b. Meja pasien √ √ √
3 c. Kursi √ √ √

4 d. Kertas catatan medic √ √ √

5 e. Alat tulis √ √ √

6 f. Peralatan untuk pemeriksaan


fisik yang terdiri dari : √ √ √
 Termometer

7  Tensi meter √ √ √
8  Timbangan berat badan √ √ √

9  Pengukur tinggi badan √ √ √

10  Pispot √ √ √

11  Urinal √ √ √

12  Bengkok √ √ √

13 Pelaksanaan
a. Pasien dan keluarganya √ √ √
diterima dengan ramah dan
penuh perhatian
14 b. Bila pasien dapat berdiri di √ √ √
ukur dulu berat badannya
sebelum dibaringkan
ditempat tidur
15 c. Selanjutnya dilakukan :
1) Anamnese (mengenai
biodata, keluhan utama, √ √ √
riwayat penyakit, dll)
16 2) Pemeriksaan fisik yang
meliputi keadaan umum √ √ √
pasien :
17  Pengukuran suhu √ √ √
18  Denyut nadi √ √ √
19  Pernafasan √ √ √
20  Tekanan darah, dll √ √ √
21 d. Laporkan pasien baru
tersebut kepada dokter √ √ √
penanggung jawab pasien
atau dokter yang jaga di igd
bila memerlukan penanganan
segera
22 e. Catat nama dan alamat jelas
dalam buku register ruang √ √ √
perawatan.
23 f. Pasien dan keluarganya √ √ √
diberi penjelasan mengenai
tata tertib ruang perawatan
dan peraturan rumah sakit
(antara lain ketentuan
administrasi, waktu
berkunjung, waktu
pemeriksaan dokter) orientasi
ruang perawatan beserta
fasilitas di dalamnya dan cara
penggunaannya, serta jadwal
kegiatan rutin di dalamnya.
24 g. Perawat mencatat semua
hasil anamnese dan √ √ √
pemeriksaan fisik dalam
berkas catatan medik pasien
Total 20 4 21 3 20 4
Prosentase 83,3% 16,7 88% 12% 83,3 16,7
% % %
Sumber : Hasil Observasi di Ruang Empu Tantular, 2019
Berdasarkan hasil analisa dan observasi selama 3 hari pada tanggal 17
Juni 2019 – 19 juni 2019 didapatkan SPO yang dilakukan dalam penerimaan
pasien baru telah dilakukan dengan total jumlah 20 dari 24 point sesuai SPO
dengan prosentasi 83,3% pada tanggal 17 juni 2019, 21 dari 24 point sesuai SPO
dengan presentasi 88% pada tanggal 18 Junu 2019, jumlah 20 dari 24 point
sesuai SPO dengan prosentasi 83,3% pada tanggal 19 juni 2019. Menurut
wawancara dengan ketua tim di Ruang Empu Tantular didapatkan keterangan
bahwa untuk SPO yang tidak dilakukan mengenai timbang berat badan,
pengukuran tinggi badan dan bila ada pasien dapat berdiri di ukur dulu berat
badan sebelum dibaringkan di tempat tidur karena 3 point itu sudah masuk dalam
1 pengkajian dan bisa kita tanyakan, jika itu ada kaitannya dengan nutrisi pasien
atau keadaan umum pasien itu lemah kita dapat memperkirakan berat badan dan
tinggi badannya.

12) Team Code Red


Tim code red adalah tim tanggap bencana kebakaran yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk memberikan bantuan untuk memadamkan
api. Sedangkan, di ruang Empu Tantular sudah ada jadwal pembagian tugas
di tim code red. Dengan jadwal tim code red di ruang Empu Tantular,
sebagai berikut:
Tabel 3.30 Pembagian Team Code Red
TEAM PAGI SORE MALAM
Rosalya Dinna Elly Karyani Safitri Aprilia
Nina Wulandari Mursilahwati Ratih Irma
Rusdianto M. Soleh Qomariyah
Ekasari Rika Raharty Ali Maghfur
PENANGANAN KEADAAN DARURAT
CODE RED ATAU BAHAYA KEBAKARAN
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL

a. Tanggap darurat adalah tindakan yang dilakukan oleh orang atau


sekelompok orang dalam menghadapi keadaan darurat.
Pengertian b. Code Red adalah kode kejadian kebakaran, apidimana
ditemukannya asap atau bau benda yang terbakar.
c. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada
tempatyang tidak kita kehendaki, dan merugikan pada umumnya
sukar dikendalikan.

a. Untuk memberikan pelaksanaan operasional kepada tim tanggap


darurat mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil, jika
Tujuan terjadi kebakaran.
b. Meminimalkan timbulnya kejadian kebakaran dan dampak yang
diakibatkannya.
a. Helm merah: Bertugas sebagai pemadam api.
b. Helm kuning: Bertugas sebagai yang membantu evakuasi pasien.
c. Helm putih: Bertugas sebagai yang mengevakuasi dokumen
Pembagian Tim
penting ruangan.
d. Helm biru: Bertugas sebagai yang mengevakuasi peralatan atau
alat medis penting ruangan.
a. Pegawai yang melihat api:
1) Pegawai atau orang yang pertama kali mengetahui atau
melihat kebakaran segera mengambil APAR terdekat dan
berusaha untuk memadamkan api dan memberitahukan kepada
karyawan lainnya untuk menginformasikan keadaan kepada
Tim Tanggap Darurat atau Tim Tanggap Darurat Area
tersebut dan pihak keamanan area.
2) Pegawai atau orang yang pertama kali mengetahui atau
melihat kebakaran segera menghubungi Tim Tanggap Darurat
atau Tim Tanggap Darurat Area, jika tidak dapat
memadamkan api dan pihak keamanan RS TMC area tersebut.
3) Bagian Tim Komunikasi Tanggap Darurat menghubungi
Prosedur Anggota Tim Tanggap Darurat untuk memberikan bantuan
pemadaman api.
4) Tim Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan keadaan
darurat ke semua penghuni gedung RS sesuai dengan SPO
Tim Komunikasi Tanggap Darurat RS, sesuai dengan Grade
Api.
5) Tim Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan ke
bagian pemeliharaan untuk memadamkan aliran listrik yang
tidak dibutuhkan, sesuai dengan Grade Api.
b. Kondisi keadaan:
1) Kondisi keadaan darurat terkendali, jika api padam langsung
laporkan kondisi Tim Komunikasi selanjutnya ke Ketua Tim
Tanggap Darurat.
2) Kondisi keadaan darurat tidak terkendali, jika api tidak padam,
koordinasikan dengan Tim Komunikasi Tanggap Darurat
untuk menghubungi pihak terkait (Dinas Pemadam
Kebakaran) dapat dilakukan sesuai dengan Grade, laporan dari
petugas dari lapangan, dan selanjutnya lapor ke Ketua Tim
Tanggap Darurat.
3) Kondisi memburuk, code purple aktif, code blue langsung
aktif, dan perintah untuk evakuasi semua penghuni lantai RS .
c. Bagian Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan
pengaktifan code purple berdasarkan intruksi dari Ketua Tanggap
Darurat atau Penanggung jawab area.
d. Tim Evakuasi mengarahkan seluruh penghuni lantai menuju area
titik kumpul.
e. Tim penanggung jawab dokumentasi dan evakuasi mendata
pasien, pengunjung atau karyawan area masing-masing, dan
melaporkan ke Ketua Tim Tanggap Darurat.
Unit Terkait Seluruh area Rumah Sakit

a. Formulir pengecekan alat pemadam api ringan.


b. Formulir pengecekan.
c. Daftar instansi berwenang dalam situasi darurat.
d. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
e. Undang-undang nomor 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
f. Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
g. Kepmenkes Nomor 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen
K3 di Rumah Sakit.
Dokumen Terkait
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No 186/Men/1999 tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
i. Permenaker 04/87 P2K3.
j. Permenaker 05/96 SMK3.
k. Permenaker 04/80 APAR.
l. Permenaker 02/83 ALARM.
m. SPO penggunaan APAR.
n. SPO Code Blue Rumah sakit.
o. SPO Komunikasi Keadaan Darurat Rumah sakit.
a. Klasifikasi Kebakaran:
1) Kelas A
Bahan yang mudah terbakar (kertas, kayu, dan plastik).
Mengatasinya menggunakan air untuk menurunkan suhunya
sampai dibawah titik penyulutan, serbuk kering untuk
memastikan proses pembakaran atau menggunakan halogen
Hal-Hal yang Harus
untuk memutuskan reaksi berantai kebakaran.
Diperhatikan
2) Kelas B
Kebakaran yang melibatkan bahancairan.Mengatasinya
dengan foam.
3) Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang bertegangan
untuk mengatasinya, yaitu dengan menggunakan bahan
pemadamkebakaran non kondusif agar terhindar dari sengatan
listrik.
4) Kelas D
Kebakaran pada bahan logam yang mudah terbakar seperti
titanium, alumunium, magnesium, dan kalium.Cara
mengatasinya, yaitu powder khusus kelas ini.
b. Kendalikan emosi diri yang dapat menimbulkan akibat fatal,
karena kepanikan.
c. Pastikan tidak ada barang yang anda bawa, sehingga menggangu
langkah evakuasi.
d. Tinggalkan gedung dan keluar melalui tangga darurat terdekat.
e. Tutup semua pintu dan jendela bila terdapat api.
f. Jangan menggunakan lift.
g. Jangan memasuki gedung kembali, kecuali ada izin dari yang
berwenang dan security.

Anda mungkin juga menyukai