Anda di halaman 1dari 9

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR TERHADAP


KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BALITA USIA 0-1 TAHUN DI POSYANDU DESA
TUMPAKOYOT KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR

Arga Tristya Nugraha

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Jl. Trunojoyo 16 Kepanjen Malang

argatristyanugraha@yahoo.com

Abstract : Posyandu activities are conducted by and for the community. Knowledge of basic
immunization is a supporting factor to improve the completeness of basic immunization of
infants aged 0-1 years in posyandu. This study aims to find out the relationship of mother's
knowledge level about basic immunization to the completeness of immunization in children
aged 0-1 years in Posyandu Desa Tumpakoyot Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar. The
design of this research using Accidental Sampling method with cross sectional approach.
And the sample is a toddler mother who brought her child during posyandu activity at the
time of the research. Methods of data collection using kuisoner and data analysis techniques
using Spearman Rank. The result of this research can be ρ 0.002 less than ρ <0,05, hence it
can be concluded that Hi in accept and H0 is rejected which means there is significant
relation between the level of basic immunization knowledge toward the completeness of
immunization at 0-1 years old in posyandu. The results of this study are expected for
mothers who have a toddler to provide complete immunization in posyandu and for health
workers to provide more information about health and about basic immunization

Keywords: level of knowledge, basic immunization, completeness of basic


immunization, posyandu

Abstrak : Kegiatan posyandu di lakukan oleh dan untuk masyarakat. Pengetahuan tentang
imunisasi dasar merupakan faktor pendukung untuk meningkatkan kelengkapan imunisasi
dasar terhadab balita usia 0-1 tahun di posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahuai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar terhadap
kelengkapan imunisasi pada balita usia 0-1 tahun di posyandu Desa Tumpakoyot
Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar. Desain penelitian ini menggunakan metode
Accidental Sampling dengan pendekatan cross sectional. Dan sampelnya adalah ibu balita
yang membawa anaknya saat kegiatan posyandu pada waktu penelitian. Metode
pengumpulan data menggunakan kuisoner dan teknik analisa data menggunakan
Spearman Rank. Hasil penelitian di dapat ρ 0,002 lebih kecil dari ρ<0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa Hi di terima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan yeng signifikan
antara tingkat pengetahuan imunisasi dasar terhadap kelengkapan imunisasi pada balita
usia 0-1 tahun di posyandu. Hasil penelitian ini di harapkan bagi ibu yang mempunyai balita
untuk memberikan imunisasi lengkap di posyandu dan bagi tenaga kesehatan untuk lebih
banyak memberikan informasi tentang kesehatan maupun tentang imunisasi dasasr.

Kata kunci : tingkat pengetahuan, imunisasi dasar, kelengkapan imunisasi dasar,


posyandu

Latar Belakang sebesar 84%, Hepatitis B sebesar


79%, dan BCG sebesar >80%.
Menurut data dari World Health Persentase imunisasi di dunia secara
Organization (WHO), prevalensi global terus meningkat setiap tahun.
imunisasi pada anak secara global Saat ini, imunisasi diperkirakan
pada tahun 2012 ialah DPT sebesar mencegah dua sampai tiga juta
83%, Polio sebesar 84%, Campak kematian setiap tahun di semua
2

kelompok umur di dunia dari beberapa Belum lama ini pada tahun 2017
penyakit infeksi, diantaranya penyakit terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, terlebih di jawa timur terdapat 360
dan polio. Jumlah kematian pada anak kasus tersebar di 37 kabupaten atau
di bawah lima tahun pada tahun 2008 kota di Jawa Timur. Di akhir tahun
adalah sebesar 8,8 juta anak, dengan 2017 pada bulan desember di
sekitar 17% diantaranya merupakan Kabupaten Blitar sendiri tercatat 6
kematian yang dapat dicegah dengan kasus difteri. Jadi bisa di katakan
imunisasi. Sedangkan pada tahun Munculnya KLB difteri dapat terkait
2011, jumlah kematian pada anak dengan adanya immunity gap, yaitu
menurun menjadi 6,9 juta. Meskipun kesenjangan atau kekosongan
imunisasi terbukti dapat menurunkan kekebalan di kalangan penduduk di
angka morbiditas dan mortilitas pada suatu daerah. Kekosongan kekebalan
anak, masih banyak anak di dunia ini terjadi akibat adanya akumulasi
yang belum mendapatkan kelompok yang rentan terhadap difteri
perlindungan dengan imunisasi karena kelompok tersebut tidak
tersebut (WHO, 2012). mendapat imunisasi atau tidak
lengkap imunisasinya.
Tahun 2010 Pemerintah
mewajibkan setiap anak untuk Beberapa alasan balita tidak
mendapatkan imunisasi dasar mengikuti imunisasi lengkap
terhadap tuju macam penyakit yaitu dikarenakan alasan informasi,
TBC, Defteria, Tetanus, Batuk Rejan, motivasi dan situasi. Alasan informasi
Polio, Campak, dan Hepatitis B yang itu sendiri berupa kurangnya
termasuk Program Pengembangan pengetahuan, kelengkapan dan
Imunisasi (PPI) meliputi imunisasi jadwal imunisasi, ketakutan akan
BCG, DPT, Polio, Campak, dan melakukan imunisasi yang dikarnakan
Hepatitis B (WHO, 2012). adanya persepsi salah yang beredar
di masyarakat tentang imunisasi (Sari
Berdasarkan data terakhir WHO, Dkk, 2015). Selajutnya pada keadaan
terdapat kematian balita 1,4 juta jiwa tertentu imunisasi juga tidak dapat
tiap tahun di dunia yang mungkin dijalankan sesuai jadwal yang sudah
dapat dicegah dengan melakukan di sepakati, keadaan ini tidak
imunisasi misalnya: batuk rejan merupakan hambatan untuk
294.000 (20%), tetanus 198.000 melajutkan imunisasi (Sudarti, 2012).
(14%), campak 540.000 (38%) (Ranu Bayi dan anak yang diberikan
Dkk, 2010). Cakupan imunisasi di imunisasi dasar dengan lengkap akan
Indonesia pada tahun 2011 yang terhindar dari penyakit yang
meliputi imunisasi BCG (98,1 %), HB0 berbahaya dan akan mencegah
(80,4 %), DPT/HB1 (98,0 %), menularnya penyakit ke adik, kakak,
DPT/HB3 (95,0 %), Polio 4 (93,5 %), dan sodara dekat disekitarnya. Bayi
Campak (93,65 %), dan imunisasi dan anak yang sudah mendapat
dasar lengkap (93,4 %). Ada sekitar imunisasi dasar lengkap tidak akan
2.400 anak di Indonesia meninggal bisa menularkan ke anak lainya walau
dunia setiap harinya, yang seharunya sudah terkena penyakit tersebut. Jadi
dapat di cegah (Unicef, 2013). Di imunisasi bisa bermanfaat bagi diri
Jawa Timur pada tahun 2012 menurut sendiri dan orang lain. Sayangnya,
Dinkes menyebutkan bahwa masih kebanyakan orang tua kurang paham
tingginya angka kejadian penyakit akan pentingnya imunisasi dasar
yeng dapat di cegah dengan lengkap, sehingga kemungkinan
imunisasi. Kejadian luar biasa ini besar bayi dan anak yang terkena
meliputi Campak 1,96%, Difteri peyakit akan mudah menularkan
85,69%, Hepatitis 0,19%, dan kepada yang lainnya, yang
Partusis 0,38% (Dinkes, 2012). seharusnya dapat di cegah dengan
3

dengan imunisai dasar (Andriyanti, Berdasarkan tabel 4.1


2011) didapatkan sebagian besar
responden (61%) berumur 26-35
Metode Penelitian tahun sebanyak 8 responden dan
sebagian kecil responden (15%)
Jenis penelitian yang digunakan berumur 36-45 tahun sebanyak 2
dalam penelitian ini adalah responden.
correlational, yang bertujuan untuk b) Karakteristik responden
mengungkapkan hubungan korelatif berdasarkan usia balita
antar variabel. Hubungan korelatif Tabel 4.2 Distribusi frekuensi
mengacu pada kecenderungan bahwa responden berdasarkan
variasi suatu variabel diikuti oleh Usia balita di posyandu
variasi variabel yang lain (Nursalam, Desa Tumpakoot
2016). Kecamatan Bakung
Desain penelitian menggunakan Kabupaten Blitar.
cross sectional yaitu jenis penelitian
yang menekankan waktu pengukuran No. Usia Fre Prosentase
atau observasi data variabel kue (%)
nsi
independen dan dependen hanya satu
1. < 1 Bulan 0 0
kali pada satu saat (Nursalam,2016). 2. 1-3 Bulan 1 7,69
3. 4-6 Bulan 2 15,38
Hasil Penelitian 4. 7-9 Bulan 5 38,46
10-12
5. 5 38,46
1. Data Umum Lokasi Penelitian Bulan
Penelitian ini dilakukan di Total 13 100
Posyandu Desa Tumpakoyot (Sumber : Data Primer Kuesioner
Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar. Penelitian, Maret 2018)
Posyandu Desa Tumpakoyot terdiri Berdasarkan tabel 4.2
dari 42 balita. Posyandu tersebut didapatkan kurang dari setengah
dilaksanakan setiap satu bulan sekali, responden (38,46%) berumur 7-9
yaitu hari Selasa pada minggu Bulan sebanyak 5 responden,
pertama yang bertempat di kurang dari setengah responden
Poskesdes Desa Tumpakoyot dengan (38,46%) berumur 10-12 Bulan
2 petugas kesehatan dan 4 orang sebanyak 5 responden dan tidak
kader posyandu. ada responden (0%) berumur <1
Bulan sebanyak 0 responden
c) Karakteristik responden
2. Data Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan
a) Karakteristik Responden Tabel 4.3 Distribusi frekuensi
Berdasarkan Usia Ibu responden
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan
responden pendidikan di posyandu
berdasarkan usia ibu di Desa Tumpakoyot
posyandu Desa Kecamatan Bakung
Tumpakoyot Kabupaten Blitar.
Kecamatan Bakung
No. Pendidika Frekuensi Prosentase
Kabupaten Blitar. n Terakhir (%)
1. SD 2 15
No. Usia Frekuensi Prosentase
(%) 2. SMP 9 70
1. < 25 3 24 3. SMA 2 15
2. 26-35 8 61
3. 36-45 2 15 Total 13 100
Total 13 100 (Sumber: Data Primer Kuesioner
(Sumber : Data Primer Kuesioner Penelitian, Maret 2018)
Penelitian, Maret 2018) Berdasarkan tabel 4.3
didapatkan sebagian besar
4

responden (70%) berpendidikan Desa Tumpakoyot


SMP Sebanyak 9 responden, Kecamatan Bakung
sebagian kecil responden (15%) Kabupaten Blitar.
berpendidikan SD sebanyak 2
responden dan sebagian kecil
No. Kegiatan Frekue Prosentase
responden (15%) berpendidikan Posyandu nsi (%)
SMA sebanyak 2 responden. 1. Perlu 13 100
d) Karakteristik responden 2. Tidak 0 0
perlu
berdasarkan pekerjaan Total 13 100
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi (Sumber: Data Primer Kuesioner
responden Penelitian, 2018)
berdasarkan pekerjaan Berdasarkan tabel 4.5
di posyandu Desa didapatkan semua responden
Tumpakoyot (100%) berpendapat kegiatan
Kecamatan Bakung posyandu perlu diikuti sebanyak 13
Kabupaten Blitar. responden.
No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase
f) Karakteristik responden
(%) berdasarkan pernah/tidaknya
1. Ibu 13 100 mendapatkan informasi tentang
Rumah imunisasi dasar
Tangga Tabel 4.6 Distribusi frekuensi
2. Swasta 0 0
3. Pedagang 0 0 responden
Total 13 100 berdasarkan pernah /
(Sumber: Data Primer Kuesioner tidaknya mendapat
Penelitian, 2018) informasi tentang
Berdasarkan tabel 4.4 imunisasi dasar di
didapatkan seluruh dari posyandu Desa
responden (100%) bekerja sebagai Tumpakoyot
ibu rumah tangga sebanyak 13 Kecamatan Bakung
responden, tidak ada responden Kabupaten Blitar.
(0%) bekerja sebagai pedagang
No. Informasi Frekuensi Prosentase
dan swasta. (%)
e) Karakteristik responden 1. Pernah 11 85
berdasarkan pendapat tentang 2. Tidak 2 15
perlu / tidaknya mengikuti kegiatan Pernah
posyandu Total 13 100
(Sumber: Data Primer Kuesioner
Penelitian, Maret 2018)
Berdasarkan tabel 4.6
didapatkan hampir seluruh
responden (85%) pernah
mendapatkan informasi yaitu
sebanyak 11 responden dan
sebagian kecil responden (15%)
tidak pernah mendapatkan
informasi tentang imunisasi dasar
sebanyak 2 responden.
g) Karakteristik responden
berdasarkan sumber informasi
yang pernah di dapat di posyandu
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Desa Tumpakoyot Kecamatan
responden Bakung Kabupaten Blitar.
berdasarkan pendapat Tabel 4.7 Distribusi frekuensi
tentang perlu/tidaknya responden berdasarkan
kegiatan posyandu di sumber informasi yang
5

pernah didapat di responden (61%) dengan tingkat


posyandu Desa pengetahuan baik sebanyak 8
Tumpakoyot Kecamatan responden, sebagian kecil
Bakung Kabupaten responden (8%) dengan tingkat
Blitar. pengetahuan cukup sebanyak 1
responden, dan kurang dari
No. Sumber Frekuensi Prosentase (%)
Informasi
setengah responden (31%)
1. Kader 5 38 dengan tingkat pengetahuan
Posyandu kurang sebanyak 4 responden.
2. Tenaga 4 31
Kesehatan b) Kelengkapan Imunisasi Pada
Setempat Balita Di Posyandu
3. Media 1 8 Tabel 4.10 Distribusi responden
masa/elektronik
4. Lain-lain (KMS) 3 23 berdasarkan
Total 13 100 kelengkapan
(Sumber: Data Primer Kuesioner imunisasi, di
Penelitian, Maret posyandu Desa
2018) Tumpakoyot
Berdasarkan tabel 4.7 Kecamatan Bakung
didapatkan sebagian besar Kabupaten Blitar.
responden (38%) pernah
No. Keaktifan Frekuensi Prosentase (%)
mendapatkan informasi tentang 1. Lengkap 10 77
imunisasi dasar dari kader 2. Tidak 3 23
posyandu sebanyak 5 responden. Lengkap
Total 40 100

3. Data Khusus (Sumber: Data Primer Kuesioner


Pada data khusus ini Penelitian, Maret 2018)
menyajikan hasil penelitian sesuai Dari tabel 4.10 diketahui
tujuan penelitian yaitu Hubungan sebagian besar responden (77%)
Tingkat Pengetahuan Imunisasi mendapat imunisasi lengkap di
Dasar dengan Kelengkapan posyandu sebesar 10 responden,
Imunisasi. dan sebagian kecil responden
a) Tingkat Pengetahuan tentang (23%) tidak mendapat
Imunisasi Dasar kelengkapan imunisasi sebanyak 3
Tabel 4.9 Distribusi responden responden.
berdasarkan tingkat
pengetahuan tentang
imunisasi dasar
No. Kriteria Frekuensi Prosentase
(%)
1. Baik 8 61
2. Cukup 1 8
3. Kurang 4 31
Total 13 100
(Sumber: Data Primer Kuesioner
Penelitian, Maret 2018)
Berdasarkan tabel 4.9
diketahui sebagian besar
Kelengkapan Imunisasi

c) Tingkat Pengetahuan Imunisasi


Pengetah
uan Lengkap Tidak Lengkap Total Dasar Dengan Kelengkapan
Imunisasasi.
N % N % N % Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan orang
Baik 8 61% 0 0% 8 61% tua terhadap kelengkapan
pada balita di posyandu Desa
Cukup 1 8% 0 0% 1 8%

Kurang 1 8% 3 23% 4 31%

Total 10 77% 3 23% 13 100%


6

Tumpakoyot Kecamatan seseorang akan terjadi perubahan


Bakung Kabupaten Blitar. pada aspek fisik dan psikologis
(Sumber: Data Primer (mental). Pertumbuhan pada fisik
Kuesioner Penelitian, Maret secara garis besar ada empat
2018) kategori perubahan ukuran,
Dari tabel 4.11 diketahui perubahan proporsi, hilangnya ciri-
lebih dari setengah responden ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru.
(61%) dengan kelengkapan
imunisasi lengkap dan memiliki Dari hasil penelitian rata-rata
tingkat pengetahuan baik yaitu responden berpendidikan SMP.
sebanyak 8 responden Menurut Mubarak 2007, pendidikan
sedangkan sebagian kecil berarti bimbingan yang diberikan
responden (23%) dengan seseorang pada orang lain terhadap
kelengkapan imunisasi tidak suatu hal agar mereka dapat
lengkap dan memiliki memahami. Tidak dapat dipungkiri
pengetahuan kurang yaitu bahwa makin tinggi pendidikan
sebanyak 3 responden. seseorang semakin mudah pula
d) Tabel 4.12 Hubungan Hasil Analisa mereka menerima informasi, dan
Tingkat Pengetahuan Imunisasi pada akhirnya semakin banyak pula
Dasar Dengan Kelengkapan pengetahuan yang dimilikinya.
Imunisasi.
Pendapat ibu tentang perlu
Kelengkapan tidaknya mengikuti posyandu rata-rata
berpendapat kegiatan posyandu perlu
Pengetahuan r = 0,765 diikuti. Salah satu tujuan posyandu
ρ < 0,002
n = 13 adalah meningkatkan kemandirian
keluarga dalam memelihara
kesehatan ibu dan anak. Dalam
(Sumber Data : Statistical Prochict keluarga, ibu dan anak merupakan
and Service Solution dan Kuesioner kelompok paling rentan dan peka
Penelitian Maret 2018) terhadap berbagai masalah
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bila kesehatan, seperti : kejadian
hasil ρ value nilainya signifikasinya < 0,05, kesakitan (morbiditas) dan gangguan
maka hasil diterima atau Ho di tolak dan gizi (malnutrisi), yang sering sekali
Hi diterima, yang artinya ada hubungan berakhir dengan kecacatan (disability)
signifikan. Sedangkan n adalah jumlah atau kematian (mortalitas) (Sudayasa.
responden. Dari hasil uji hitung SPSS dari 2010). Menurut Proverawati &
tabel diatas menunjukan bahwa nilai Andhini, 2010. Manfaat imunisasi bagi
signifikasi atau nilai ρ value sebesar 0,002 anak dapat mencegah penyakit cacat
dengan demikian Hi diterima artinya dan kematian, sedangkan manfaat
bahwa ada hubungan antara tingkat bagi keluarga adalah dapat
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar menghilangkan kecemasan dan
dengan kelengkapan imunisasi pada balita mencegah biaya pengobatan yang
di posyandu dengan nilai korelasi 0,765 tinggi bila anak sakit. Bayi dan anak
yang berarti tingkat hubungan kuat atau yang mendapat imunisasi dasar
tinggi lengkap akan terlindungi dari
beberapa penyakit berbahaya dan
akan mencegah penularan ke adik
dan kakak dan teman-teman
4. Pembahasan disekitarnya.
a) Berdasarkan karakteristik responden
Rata-rata responden di posyandu (Arali,2008), Posyandu Sebagai
Desa Tumpakoyot berumur 26-35 wadah pemberdayaan masyarakat
tahun . Menurut Mubarak 2007, dalam sebuah informasi dan
Dengan bertambahnya umur keterampilan dari petugas kepada
7

masyarakat dan sesama masyarakat di posyandu Desa Tumpakoyot


dalam mengurangi Angka Kematian Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar.
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi Hal ini didukung dengan hasil uji
(AKB), dan sebagai wadah untuk statistik yang menunjukan bahwa
mendekatkan pelayanan kesehatan berdasarkan perhitungan diperoleh p-
dasar terutama berkaitan dengan value 0,002 yang artinya < 0,05 yaitu
penurunan AKI dan AKB. Ho ditolak dan Hi diterima dengan
nilai korelasi 0,765 yang berarti
b) Tingkat pengetahuan imunisasi dasar tingkat hubungan kuat atau tinggi, jadi
Dari hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan antara tingkat
rata-rata tingkat pengetahuan pengetahuan ibu tentang imunisasi
responden adalah cukup dengan nilai dasar dengan kelengkapan imunisasi
72%. Menurut Notoadmojo (2013) pada balita usia 0-1 tahun di
faktor-faktor yang mempengaruhi posyandu Desa Tumpakoyot
pengetahuan adalah pengalaman, Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar.
tingkat pendidikan, keyakinan, Hal tersebut menunjukkan bahwa
fasilitas, sosial budaya dan pengetahuan ibu mempengaruhi
penghasilan. Selaras denga status imunisasi pada bayinya,
Notoadmojo, pengetahuan cukup dimana bayi yang mempunyai ibu
tentang imunisasi dasar berkaitan dengan pengetahuan tentang
erat dengan tingkat pendidikan. imunisasi yang baik akan mempunyai
Pendidikan mempengaruhi tingkat status imunisasi dasar yang lengkap
pengetahuan ibu, karena semakin dibandingkan bayi dengan ibu yang
tinggi tingkat pendidikan maka berpengetahuan kurang baik terhadap
semakin bertambah tingkat imunisasi.
pengetahuannya dan semakin
banyak pula informasi yang Kesimpulan
diperoleh.
Berdasarkan hasil penelitian yang
c) Kelengkapan Imunisasi Pada balita dilakukan di Posyandu Desa
Berdasarkan hasil penelitian Tumpakoyot Kecamatan Bakung
diketahui ada 77% balita mendapat Kabupaten Blitar tentang hubungan
imunisasi lengkap dan 23% mendapat tingkat pengetahuan ibu tentang
imunisasi tidak lengkap. Hal-hal yang imunisai dasar terhadap kelengkapan
mempengaruhi pemberian imunisasi imunisasi pada balita usia 0-1 tahun,
yang lengkap yaitu ibu mempunyai tahun 2018 maka peneliti dapat
pengetahuan yang baik tentang menyimpulkan sebagai berikut :
imunisasi, ibu mempunyai tingkat 1. Sebagian besar responden tentang
kesadaran yang tinggi akan pengetahuan imunisasi dasar baik
pencegahan penyakit untuk anak yaitu 8 responden (61%), sebagian
serta ibu merasa pemberian imunisasi kecil responden tingkat
sangat penting untuk anaknya. pengetahuan cukup yaiti 1
responden (8%), dan kurang dari
d) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu setengah responden tingkat
Tentang Imunisasi Dasar dengan pengetahuan kurang yaitu 4
Kelengkapam Imunisasi Pada Balita responden (31%).
Usia 0-1 Tahun Di Posyandu Desa 2. Kelengkapan imunisasi pada balita
Tumpakoyot Kecamatan Bakung usia 0-1 tahun sebagian besar
Kabupaten Blitar. responden mendapat imunisasi
Dari analisa hasil uji statistik lengkap di Posyandu yaitu 10
menggunakan spearman Rank responden (77%), dan sebagian
diketahui adanya hubungan tingkat kecil responden tidak mendapat
pengetahuan ibu tentang imunisasi kelengkapan imunisasi yaitu 3
dasar terhadap kelengkapan responden (23%).
imunisasi pada balita usia 0-1 tahun
8

3. hasil dari sesuatu penelitian yang 1. Bagi perawat diharapakan akan


ambil poin tertentu berdasarkan dapat meningkatkan ilmu
semua data diperoleh dari hasil pengetahuan dan pendidikan
kegiatan penelitian [ CITATION khususnya yang berkaitan dengan
Nur16 \l 1057 ]. Uji statistik kelengkapan imunisasi dasar pada
penelitian ini menggunakan analisa balita usia 0-1 tahun.
statistik dengan uji Spearman 2. Bagi tenaga kesehatan lainnya
Rank dikarenakan variabel untuk meningkatkan ilmu
independen yaitu tingkat pengetahuan tentang imunisasi
pengetahuan tentang imunisasi dasar pada balita usia 0-1 tahun.
dasar menggunakan skala ordinal, 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat
dan variabel dependen yaitu menambah pengalaman dalam
kelengkapan imunisasi pada anak mengaplikasikan ilmu yang telah
juga menggunakan skala nominal didapat juga berguna sebagai
(Nursalam, 2016) dengan masukan tentang hubungan tingkat
menggunakan program khusus pengetahuan ibu tentang imunisasi
SPSS for windows 16. Dari hasil uji dasar terhadap kelengkapan
hitung SPSS menunjukan bahwa imunisasi pada balita usia 0-1
nilai signifikasi atau nilai ρ value tahun di posyandu balita. Agar
sebesar 0,002 dengan demikian Hi hasil penelitian yang didapat lebih
diterima dengan artian bahwa ada maksimal dan disarankan untuk
hubungan secara signifikan antara peneliti selanjutnya mengumpulkan
tingkat pengetahuan ibu tentang data wawancara secara langsung,
imunisasi dasar dengan untuk menghindari ketidakjujuran
kelengkapan imunisi pada balita di responden dalam menjawab
Posyandu. kuesioner.

Saran Daftar Pustaka

1. Ari Prayogo et, a. (2009). Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Anak Usia 1 – 5
tahun. Sari Pediatri , volume 11 no 1.
2. arikuto. (2006). Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. jakarta: renika
cipta.
3. depdiknas. (2008). kamus Besar Bahasa Indonesia. jakarta: depar temen
pendidikan nasional.
4. Dr. Untung Suseno Sutarjo, M. E. (2014). Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
5. Hidayat, A. A. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.
jakarta: salembamedika.
6. Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.
7. Kemenkes. (2012). POSYANDU Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat. Buku
Pegangan Kader POSYANDU.

8. Kemenkes. (2016). CEGAH DIFTERI IMUNISASI EFEKTIF CEGAH DIFTERI.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
9. Maryuni, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM.
10. Najmah. (2017). Aplikasi Stata dan SPSS. Jakarta: Salemba
Medika.
11. notoatmodjo, s. (2010). metodologi penelitian kesehatan. jakarta: renika cipta.
12. Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
13. palupi, a. w. (2011). pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum
usia 1 tahun.
9

14. Priharto, a. a. (2014). metode penelitian kedokteran dan kesehatan masyarakat .


makasar: binarupa aksara.
15. Reizza Dwitara Pramodya Septiarini et, a. ( Tahun 2015). Pengaruh Penyuluhan
Mengenai Imunisasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu di Desa Sukarapih
Kec. Sukasari. JSK, Volume 1 Nomor. 2.
16. Warsito, A. N. (2012). PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR
BALITA . JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012,
Halaman 32 , Volume 1, Nomor 1, Halaman 32 .
17. Wirakusama, Y. R. (2014). TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
IBU MENGENAI PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BEBANDEMTAHUN 2014.
18. Yenny Purnama et, a. (Agustus 2008). Pengaruh Pengetahuan Terhadap Sikap
Ibu Mengenai Imunisasi Ulangan DifteriaTetanus. Sari Pediatri , Volume 10, No.
2.

Anda mungkin juga menyukai