Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“INTRA NATAL CARE”

DISUSUN OLEH :

MOCH ILHAM NURFALAH


1490122019

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH
2022-2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERSIAPAN PERSALINAN

Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Sub Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Intra Natal
Sasaran : Ny. S
Tempat : Ruang Bersalin RS TNI AD Guntur Garut
Penyuluh : Moch Ilham Nurfalah
Tanggal : 24 November 2022

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang teknik relaksasi napas dalam pada

intra natal, klien siap untuk menghadapi persalinan.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang teknik relaksasi napas dalam pada

intra natal, ibu dapat:

1. Mengerti pengertian persalinan

2. Mengeti macam-macam persalinan

3. Menngerti persiapan ibu menghadapi persalinan

4. Mengerti cara melakukan teknik relaksasi napas dalam

5. Mampu melakukan teknik relaksasi napas dalam

C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian persalinan

2. Macam- macam persalinan

3. Persiapan ibu dalam menghadapi persalinan

4. Pengertian teknik relaksasi napas dalam

5. Tujuan teknik relaksasi napas dalam pada intra natal


D. Metode Penyuluhan

Ceramah

E. Media Penyuluhan

Leaflet

F. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur:

a. Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan.

b. Kontrak waktu sudah tepat dengan Ny. S.

c. Media sudah disiapkan : Leaflet

2. Evaluasi Proses :

a. Ny. S sudah bersedia.

b. Media dapat digunakan dengan baik.

c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.

d. Partisipasi dari Ny. S.

e. Ny. S dapat mengikuti.

3. Evaluasi Hasil :

- Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.

- Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Ny. S dapat mengerti dan

mengetahui : pengertian persalinan, macam-macam persalinan, dan persiapan

ibu dalam menghadapi persalinan dan tentang relaksasi napas dalam


G. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode


1. 2 menit Pembukaan:
 Menjawab
 Memberi salam Lisan
 Memperkenalkan salam,
diri mendengarkan
 Menjelaskan  Memperhatikan
kontrak: waktu, dan
topik, tempat serta mendengarkan
tujuan penyuluhan.
2. 5 menit Pelaksanaan :
 Mengemukakan Ceramah
 Mengkaji
pendapat,
pengetahuan klien
mendengarkan
tentang pengertian
dan
persalinan dan
memperhatikan
memberikan
reinforcement
 Mendengarkan
positif.
 Menjelaskan dan
macam-macam memperhatikan
 Mendengarkan
persalinan.
 Menjelaskan dan
persiapan ibu memperhatikan
dalam menghadapi
persalinan.
3. 3 menit Penutup:
 Menjawab Lisan
 Memberikan
pertanyaan,
pertanyaan kepada
mendengarkan,
pasien tentang
dan
materi dan
memperhatikan
memberikan
reinforcement
 Mendengarkan
positif
 Menyimpulkan dan
materi memperhatikan
 Menjawab
 Menutup acara
salam
dengan
mengucapkan
salam
LAMPIRAN

“PERSIAPAN PERSALINAN”

A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan cukup
bulan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan.(Manuaba
2010).
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang
mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan
konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot,
yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot

B. Macam-macam Persalinan
1. Persalinan Normal

Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu
maupun bayi (kecuali episiotomi). Proses persalinan normal biasanya
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. (Manuaba, 2010).
Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor penting, yaitu kekuatan
ibu saat mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin.Ketiganya harus
dalam keadaan baik, sehingga bayi dapat dilahirkan.Dengan adanya kekuatan
mengejan ibu, janin dapat didorong kebawah, dan masuk kerongga panggul.
Saat kepala janin memasuki ruang panggul,posisi kepala sedikit menekuk
sehingga dagu dekat dengan dada janin. Posisi ini akan memudahkan kepala
janin lolos melalui jalan lahir, yang diikuti dengan beberapa gerakan
selanjutnya. setelah kepala keluar, bagian tubuh janin yang lain akan
mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki.

2. Persalinan dibantu Alat


Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak
juga lahir, sedangkan Anda sudah kehabisan tenaga untuk mengejan,
maka dokter akan melakukan persalinan berbantu, yaitu persalinan
dengan menggunakan alat bantu yang disebut forsep atau vakum. Jika
tidak berhasil maka akan dilakukan operasi caesar. Persalinan yang
dibantu oleh alat ini ada 2 yaitu :

a. Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)


Vakum adalah suatu alat yang menggunakan cup penghisap yang dapat
menarik bayi keluar dengan lembut.
Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu vakum diletakan diatas kepala
bayi, kemudian ada selang yang menghubungkan mangkuk ke mesin
yang bekerja dengan listrik atau pompa.Alat ini berfungsi membantu
menarik kepala bayi ketika Anda mengejan. Jadi tarikan dilakukan
saat mengejan, dan saat mulut rahim sudah terbuka penuh (FASE
KEDUA) dan kepala bayi sudah berada dibagian bawah panggul.
b. Persalinan dibantu Forsep (Ekstrasi Persalinan Forsep)
Forsep merupakan alat bantu yang terbuat dari logam menyerupai
sendok.Cara kerjanyadokter akan meletakan forsep diantara kepala
bayi dan memastikan itu terkunci dengan benar, artinya kepala bayi
dicengkram dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan ditarik
keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Persalinan
forsep biasanya membutuhkan episiotomi.
Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada
tenaga, atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh
mengejan, forsep dapat menjadi pilihan.Demikian pula jika terjadi
gawat janin ketika janin kekurangan oksigen dan harus segera
dikeluarkan.Apabila persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan
dan tetap tidak bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus
segera dilakukan.
c. Operasi Caesar Darurat (Emergency)
Operasi caesar darurat adalah operasi yang dilakukan ketika proses
persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada
masalah pada ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang
memaksa terjadinya operasi caesar darurat, antara lain :

1) Persalinan macet
Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi
caesar.Beberapa alasan yang dijadikan pertimbangan ialah
kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu besar sementara jalan lahir
ibu sempit, dan posisi kepala janin yang tadak memungkinkan
dilakukan penarikan dengan
vakum maupun forsep.
2) Stres pada janin
Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan
klinik tanpak bahwa denyut jantung janin menurun. Secara normal,
selama terjadi kontraksi denyut jantung janin menurun sedikit,
namun akan kembali ke frekuensi asalnya, jika :
o Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia
bisa terjepit, sehingga suplai darah dan oksigen kejanin
berkurang. Keadaan ini berbahaya jika janin dilahirkan secara
normal lewat vagina, sehingga memerlukan
tindakan operasi caesar segara.
o Perdarahan : Jika mengalami perdarahan yang banyak akibat
plasentaterlepas dari rahim, atau karena alasan lain, maka harus
dilakukan operasi caesar.
o Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai
70x per menit, maka harus segera dilakukan operasi caesar.
Normalnya denyut jantung janin adalah 120/160x per menit
C. Persiapan Ibu dalam Menghadapi Persalinan
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh, anggota
keluarga dan tenaga kesehatan, untuk menghadapi persalinan dan
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi ketika
akan menghadapi persalinan.
1. Waktu Pemeriksaan
Waktu pemeriksaan dilakukan segera setelah mengetahui kehamilan,
hendaknya segera memeriksakan diri ke dokter/bidan/puskesmas atau
pusat kesehatan terdekat. Pengawasan sejak dini yang dilakukan oleh
ahli akan membantu untuk memantau adanya kelainan pada
kehamilan sehingga bisa diatasi sejak dini. Biasanya jadwal kunjungan
untuk pemeriksaan kehamilan :
 Pada kehamilan 1 s/d 6 bulan : minimal 1 bulan sekali
 Pada kehamilan 7 s/d 8 bulan, minimal 2 minggu sekali
 Pada kehamilan 9 bulan s/d akan bersalin, minimal sekali seminggu.
2. Perubahan Tubuh ibu menjelang persalinan atau kehamilan trimester
ke 3( 29 / sd 40 minggu)
a) Sakit punggung; karena meningkatnya BB bayi pada kandungan
Penanganan : hindari pakai sepatu hak tinggi, berjalan dengan
punggung dan bahu tegak, minta pertolongan untuk melakukan pekerjaan
rumah sehingga tidak perlu membungkuk terlalu sering dan pakailah kasur
yang nyaman.
b) Payudara; keluarnya kolostrom yang merupakan sumber makanan

yang pertama yang kaya akan protein


c) Sembelit ; karena tekanan rahim ke daerah usus dan adanya

penigkatan hormon progersteron.


Penanganan ; atasi dengan makanan berserat, buah-buahan, sayuran,
minum air (8 gelas/hari) dan olah raga ringan
d) Pernafasan : biasanya ibu akan susah bernafas karena tekanan bayi

pada diagfragma menekan paru ibu.


e) Sering kencing; pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke

rongga panggul akan menekan kandung kemih ibu.


f) Masalah tidur :setelah perut semakin besar dan bayi suka menendang
di malam hari, coba menyesuaikan posisi tidur jika umur kandungan
kurang dari 14 minggu boleh tidur dengan posisi tengkurap dan
terlentang tetapi jika sudah melebihi 16 minggu sebaiknya tidak
menggunakan posisi ini, untuk umur kandungan lebih dari 16 hingga
kelahiran sebaiknya tidur menggunakan posisi miring ke kanan atau ke
kiri.

g) Varises ; peningkatan volume darah dan alirannya akan menekan


daerah panggul dan vena dikaki yang menyebabkan vena menonjol.
Saat akhir kehamilan, kepala bayi jiga menelan aliran darah pada
panggul, sera adanya faktor keturunan. Penanganan : angkat kaki keatas
ketika istirahat atau tidur, pakai celana atau kaos kaki di pagi hari dan
lepaskan kalau mau tidur, jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah
untuk berjalan/jalan.
h) Kontraksi; kontraksi palsu berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur

dan hilang jika duduk dan istirahat


i) Bengkak; pertumbuhan bayi akan meningkatkan aliran darah di kaki

dan pergelangan sehingga timbul bengkak serta faktor hormonal.


j) Kram kaki; berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan tekanan pada

saraf kaki serta rendahnya kalsium


k) Cairan vagina; peningkatan cairan selama kehamilan normal, Cairan
biasanya jernih, awal kehamilan agak kental dan mendekati persalinan
lebih cair, Yang terpenting menjaga kebersihan.
l) Jika kontraksi sudah ada setiap 5 menit sekali atau sangat sakit segera
bawa ke dokter/bidan /puskesmas terdekat.

3. Persiapan yang harus di bawa ke rumah sakit/dokter/bidan terdekat


a. Untuk Ibu :
Baju tidur, bawa baju tidur yang nyaman dipakai dan tidak sempit
(punya kancing bagian depan sehingga mudah untuk menyusui. Bawa
yang culup karena untuk persalinan normal butuh 2 hari di
RS/Bidan/Puskesmas dan
operasi Caesar dibutuhkan 4 – 7 hari. Ditambah 1 set baju untuk pulang.
 Pakaian dalam : pakaian dalam secukupnya
 Pembalut wanita khusus ibu bersalin
 Korset atau gurita untuk ibu bersalin
 Perlengkapan Ibu : bedak, sisir, lipstik, deodoran
 Handuk, sabun, sikat gigi
 Sandal (menjaga kaki tetap hangat) jika melakukan perjalanan
b. Untuk Bayi :
 Popok, bawalah beberapa buah
 Baju bayi, minimal 2 karena bayi sering gumoh/muntah susu
sedikit
 Selimut/bedong
 Kaos kaki dan tangan,
 Gedongan
Persiapkan yang perlu dibawa untuk persalinan dalam tas dan letakkan
di tempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa memberitahu suami
atau orang terdekat di rumah untuk tas itu.
D. Relaksasi Napas Dalam
1. Tujuan
Smeltzer & bare menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi nafas dalam
adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi
setres baik setres fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas
nyeri dan menurunkan kecemasan
2. Manfaat Relaksasi Pada Persalinan
a. Membuat lebih mampu menghindari stress
b. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan
stressseperti: sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah,
nyeri punggung dan nyeri lainnya.
c. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
d. Meningkatkan rasa percaya diit saat persalinan
3. Cara Melakukan Teknik Relaksasi Napas Dalam
a. Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan pada pasien. 
b. Ciptakan lingkungan yang tenang
c. Usahakan tetap rileks dan tenang
d. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
e. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
f. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
g. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
h. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
i. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
j. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
k. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
l. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Hamilton P. 2008. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.Jakarta : EGC.

Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.

Setyoadi, Kushariyadi. Terapi modalitas keperawatan pada klien psikogeriatrik.

Salemba Medika. Jakarta; 2011.

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner &

Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.

Alimul, A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai