Anda di halaman 1dari 120

NAMA : PRICILLIA GRENATA

SAMBEKA
NIM : 711341120015
MK : PSIKOLOGI
PRODI : D3 GIZI
SOAL:
1. LATAR BELAKANG MUNCULNYA
PSIKOLOGI
JAWABAN :

Pada mulanya semua ilmu, termasuk psikologi, merupakan bagian dari


filsafat. Sehingga ada pernyataan philosophy is the mother of sciences.
Psikologi menjadi bagian dari filsafat berlangsung pada abad ke-18.
Pada saat itu pembahasan mengenai segi kejiwaan dilakukan dengan
pendekatan filosofis oleh para filsuf. Pertanyaan utama yang ingin
dijawab oleh para filsuf adalah : jiwa itu apa. Sedangkan metoda yang
dipakai dalam membahas hal tersebut adalah reflective thinking.
Pada abad ke-18 para ahli berusaha menjelaskan gejala-gejala jiwa
denga ilmu faal atau fisiologi. Para ahli dalam bidang tersebut misalnya
Sir Charles Bel, Francois Magendi dan Johannes Peter Muller, telah
melakukan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang perilaku
manusia. Bell dan Magendi berhasil menjelaskan gejala jiwa dalam
hubungannya dengan saraf sensoris dan saraf motoris. Muller
menjelaskan gejala pengamatan dengan hokum eneji spesifik.
Pada abad ke-19, tepatnya tahun 1879 psikologi diakui sebagai ilmu
yang berdiri sendiri. Pengakuan tersebut didasarkan pada kenyataan
bahwa pengetahuan yang mempelajarisegi kejiwaan manusia telah
memenuhi syarat sebagai pegetahuan ilmiah, yaitu memiliki objek yang
spesifik dan metoda ilmiah. Diakuinya psikologi sebagai suatu disiplin
ilmu berkat usaha yang telah dilakukan oleh Wilhelm Wundt. Wundt,
seorang filsuf, dokter, sosiologi dan ahli hukum dari Jerman,
mendirikan laboratorium psikologi yang pertama di dunia. Labo-
ratorium tersebut didirikan oleh Wundt di Leipzig, Jerman pada tahun
1879.
Di dalam laboratorium yang didirikannya, Wundt tidak mempelajari
hakikat jiwa melainkan fenomena-fenomena kejiwaan manusia berupa
tingkah laku. Metoda ilmiah yang dikebangkan oleh Wundt adalah
eksperimen dengan memakai teknik introspeksi. Pada masa awal
berdirinya, psikologi didominasi gagasan dan upaya mempelajari
elemen-elemen dasar dari kehidupan jiwa orang dewasa yagn normal.
Sehingga ciri dari psikologi Wundt adalah penekanannya pada analisis
atas proses-proses kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen
dasar, serta upayanya menekankan hokum-hokum yang membawahi
hubungan diantara elemen-elemen kesadaran tersebut. Karakteristik
yang demikian menyebabkan psikologi yang dikembangkan oleh Wundt
dinamakan struturalisme atau psikologi elementalisme.
Kesadaran, di samping dipandang sebagai
kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen
dasar, oleh Wundt dan para ahli lainnya pada
masa itu, dinyatakan juga sebagai aspek yang
utama dari kehidupan mental manusia. Segala
sesuatu proses ayng terjadi dalam diri
manusia selalu berasal atau bersumber dari
kesadaran.
2. Latar belakang munculnya pembahasan
bertalian dengan kesehatan pada manusia
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia
dan sangat dibutuhkan oleh manusia. Kesehatan merupakan
bagian yang penting untuk kesejahteraan masyarakat di suatu
negara. Pentingnya kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat
maka, untuk memperoleh pelayanan kesehatan negara harus
bisa menjamin masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang
mudah dan tidak adanya diskriminasi dalam pemberian
pelayanan kesehatan dan sesuai dengan hak asasi manusia.
Hal diatas dapat dilihat dari Undang-Undang Dasar 1945 amademen
Pasal 28 H ayat (1) berbunyi : “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
berdasarkan ketentuan pasal 28H, dapat diartikan bahwa hak asasi
manusia khususnya dalam memperoleh kesehatan benar-benar terjamin
kepastiannya dan tidak boleh adanya diskriminasi atau membeda-
bedakan antara orang yang kaya dengan kurang mampu, karena hak
asasi manusia hak yang dapat melekat sejak lahir dan tidak boleh di
hilangkan.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak kodrati yang melekat pada
manusia sejak manusia itu lahir ke dunia. Hak-hak tersebut diperoleh
bukan pemberian orang lain ataupun negara, tetapi karena kelahirannya
sebagai manusia. Menurut Jhon Locke dalam bukunya Second Treaties
of Goverment dalam diri manusia dadapat ditemukan asas-asas yang
merupakan hak-hak aslinya, yagn dimanan hak tersebut tidak dapat
diganggu gugat oleh siapapun termasuk oleh negaara. Hak asasi
manusia harus tetap dijaga agar manusia antara satu sama yang lain
tidak dibeda-bedakan.
Hak Asasi Manusia juga menyangkut tentang bidang kesehatan.
Kesehatan merupakan suatu yang sangat penting bagi manusia. Hak
asasi manusia dalam bidang kesehatan juga dideklarasikan dalam
Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
tertanggal 10 November 1984. dalam deklarasi HAM pasa 25 ayat (1)
dinyatakan bahwa setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang
memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan
keluarganya. Hak atas kesehatan harus tetap dijaga oleh suatu negara,
karena dengan sehat manusia dapat melakukan semua aktivitasnya tanpa
ada hambatan yang berarti. Pentingnya hak atas memperoleh pelayanan
kesehatan sehingga dalam Deklarasi Universal HAM PBB pada pasal
22 juga menyebutkan setiap orang berhak atas jaminan kesehatan
Mendapatkan jaminan kesehatan maka masyarakat akan lebih mudah
mengakses pelayanan kesehatan dan pemikiran tentang orang miskin
tidak boleh sakit akan hilang karena setiaap orang yang baik kaya atau
miskin akan mendapatkan peleayanan kesehatan yang sama.
3. Mengapa terjadinya penyatuan bahasan psikologi kesehatan
(khususnya pada manusia)
McWaters (1975) sebagai salah satu tokoh Psikologi Transpersonal
dalam tulisannya pernah menyatakan : Lebih suatu mimpi bagi
psikologi, bahwa ternyata konsep tentang psikologi transpersonal, yang
konsep awalnya hanya merupakan ide-ide lepas, yang dikumpulkan dari
berbagai ide ke dalam tipologi baru dari domain psikologi, ternyata bisa
merubah pandangan kita tentang manusia secara revolusioner. Mcwaters
memulai dengan pengamatan bahwa banyak para psikolog transpersonal
akan mengakui bahwa ada banyak pengalaman manusia yang dapat kita
catat, tidak hanya merupakan pengalama empiris – inderawi atau
kognitif-logik, taopi lebih dari itu, yaitu pengalaman batin (spiritual).
Mereka mencoba membawa realitas spiritual ini termasuk dalam bagian
domain psikologi. Ini memperluas u=isi dari psikologi, terutama
lapangan psikologi pendidikan.
McWaters juga memberi uraian mengenai metode pengembangan diri,
memberi implikasi kemungkinan penggalian ide-ide kita tentang apa itu
spiritual, dan dapat direalisasikan dalam realitas yang kelihatannya
absurd tapi jelas fenomenanya. Jika kita sebagai manusia mampu
belajar tentang berbagai kemampuan sebagaimana yagn dikatakan
McWaters, kemudian beberapa fenomena psikologis tentang manusia
mampu belajar akan termasuk bagian dari keseluruhan itu. Tiba-tiba kita
melihat bahwa konsentrasi kurikulum kita sekarang hanya mengungkap
sebagian kecil dari kemampuan kita.
Apa yang kita fikir adalah hanya memadamkan horison dari
kemampuan dan belajar kita tentang latar depan kemampuan kita
tentang latar depan kemampuan kita, yaitu tentang kemampuan
kognitif-logic dan teknologik-ketrampilan. Kita hidup pada saat
perubahan cepat yang mengkhawatirkan. Hari ini, dalam perbedaan
untuk meraih era yang lebih stabil dan konservatif, hampir semua
bidang manusia terbuka untuk dipertanyakan.
Sebagai pengetahuan tentang realitas eksternal maupun internal menjadi
bertambah besar. Manusia barat sekarang sedang meringkas
penelitiannya ke dalam dirinya-dunia terdalam (spiritual) pada
kemanusiaannya, setelah berhasil membuka “seluruh” misteri hidup
alam fisis dan alam logic. Dalam 5 tahun lalu ada kebangkitan baik
penggalian tentang pribadi maupun pencarian pengalaman dari suasana
perubahan kesadaran. Suasana kesadaran ini, dimana pengalaman
individu itu sendiri melebihi batas dari kebangkitan kesadaran yang
biasa atau umum. Gejala psikis, seperti kewaskitaan dan proyeksi
bintang (astronomi). Dan gejala religious, seperti khutbah dan
penyatuan mistis, sebagai contoh pengalaman transpersonal. Seluruh
negeri, baik indvidu maupun kelompok khususnya pemuda mencoba
dengan leluasa dengan berbagai metode untuk mempertinggi
kemampuan pengalaman transpersonal.
Psikologi transpersonal, yang sekarang diperkenalkan sebagai madzhab
keempat dalam lapangan psikologi, memullai khususnya di tingkat
unversitas, juga menjalar di dunia pendidikan. Tahun 1969, jurnal
psikologi transpersonal diterbitkan. Tahun 1973, perkumpulan psikologi
transpersonal pertama mengadakan konferensi di Meulo Park,
California (Waters, 1990). Pada tahun yang sama juga diadakan
konferensi psikologi transpersonal dan pendidikan, di universitas
Northerm, Illionis, banyak para pendidik tertarik tentang psikologi
transpersonal, yang berasal dar berbagai negara. Noesjirwan (2000)
mendefinisikan Psikologi Transpersonal diartikan sebagai suatu studi
terhadap potensi tertinggi umat manusia dan dengan pengakuan,
pemahaman dan perealisasian keadaan-keadaan kesadaran yang
mempersatukan antara spiritual dan transenden.
4. 10 tokoh psikologi dengan intisari ulasannya/pandangan/pendapatnya
1. Wilhem Wundt (1832-1920),
Pendapatnya :
- mempelajari fungsi/tujuan akhir aktivitas
- semua gejala psikis berpangkal pada pertanyaan dasar yaitu apakah gunanya
aktivitas itu
- jiwa seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk
menyesuaikan diri. Lebih menekankan apa tujuan atau akhir dari suatu aktivitas
2. Max Wertheimer (1880-1943) dianggap sebagai pendiri Psikologi Gestalt
bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka.
Pendapatnya :
- Hukum Kedekatan (law of proximity) : hal-hal yagn saling berdekatan dalam
waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas
- Hukum Ketertutupan (law of closure): hal-hal yang cenderung menutup akan
membentuk kesan totalitas tersendiri
- Hukum Kesamaan (law of equivalence) : hal-hal yang mirip satu sama lain,
cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas
3. Ivan Pavlov (1849-1936), ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli
psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatic. Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di
bidang psikologi dimulai ketika ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut ia
melihat bahwa subyek penelitiannya (seekora anjing) akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas
munculnya makanan. Ia kemudidan mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkansatu studi
perilku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori
ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus – stimulus yang tidak
dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai
the conditioned or learned stimulus – stimulus yang dikondisikan atau dipelajari) maka bunyi bel akan
menghasilkan respons yang sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Teori merupakan dasar bagi
perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai
proses belajar dan perkembangan teori-teori tentang belajar.
4. Emil Kraepelin (1856-1926), adalah psikiatris mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-penyakit
kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan disebut sebagai Diagnoostic
and Statistical Manual pf Mental Discordes (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric Association
(APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka
asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti.
Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut
psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-
depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang
disebut schizophrenia. Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi
pada pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan
kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan nama test Kraepelin. Test tersebut banyak
digunakan oleh para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an.
5. Sigmund Freud (1856 – 1939)
Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual
Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu
dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa
komponen teori Freud yang sangat terkenal adalah:
· The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti
sang ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu
· Konsep Id, Ego, dan Superego
· Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)
Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu: (1) sebagai sebuah
teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3)
suatu teknik untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak disadari oleh
individu itu sendiri.
6. Alfred Binet dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum). Hasil karya terbesar dari
Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa yang sekarang ini dikenal dengan Intelligence
Quotient atau IQ. Sebagai anggota komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di Perancis, Alfred Binet
mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau MA) anak-anak yang akan
masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada
anak-anak lain di usia yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu test atau
memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukan bagi anak berusia 8
(delapan) maka ia dikatakan telah memiliki usia mental 8 (delapan) tahun
7. Alfred Adler (1870 – 1937)
Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan
penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya menjadi gejala,
insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk
bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut
bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung
lama.
Pada tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul “Organ Inferiority” yang menjadi pemicu
rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap
manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak
dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang
justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia
untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga tidak sependapat dengan teori
psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan
delapan orang koleganya, dan mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi
dengan Freud.
8. Carl Jung (1875-1961)
Dimasa kanak-kanak Jung sudah sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia
menyakini bahwa dirinya memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa
dirinya merupakan dua orang yang berbeda.
9. John Watson (1878 – 1958)
Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui
adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari
seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-
penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui
bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.
Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan
tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat
seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung
pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: “Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh
anak itu sesuai dengan kehendak saya”.
10. Jean Piaget (1896 – 1980)
Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi
perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran (kognitif) masih dianut oleh banyak orang sampai hari ini. Teori-teori,
metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukan Piaget dianggap sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-
hal yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain.
Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang psikologi anak, Piaget banyak melakukan penelitian tentang Genetic
Epistemology (ilmu pengetahuan tentang genetik). Ketertarikan Piaget untuk menyelidiki peran genetik dan perkembangan
anak, akhirnya menghasilkan suatu mahakarya yang dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori
Perkembangan Kognitif).
Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui seorang anak dalam mencapai
tingkatan perkembangan proses berpikir formal. Teori ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang psikologi tetapi juga
sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan.
5. Sebutkan dan jelaskan 10 pakar kesehatan
yang pada awalnya mengangap ulasan
tentang kesehatan pada manusia itu penting
dipelajari dan dilakukan
1. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)Kesehatan
yakni salah satu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit
atau kelemahan.

2. Piagam OttawaKesehatan ialah sebuah umber


daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan
hidup. Kesehatan ialah konsep positif yang
menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan
kemampuan fisik.
3. Majelis Ulama Indonesia (MUI)Kesehatan yaitu
sebuah ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang
dimiliki oleh manusia sebagai karunia dari Allah
yang wajib disyukuri dengan cara
mengamalkansegala ajaranNya.

4. PauneKesehatan merupakan semua perilaku


yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk
mendapatkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi psikososial & spiritual.
5. WhiteKesehatan adalah segala keadaan
dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak
memiliki keluhan apapun atau tidak ada
tanda-tanda kelainan atau penyakit.

6. NeumanKesehatan sebagai keseimbangan


biopsiko, sosio, kultural dan spiritual pada
tiga garis pertahanan yang fleksibel, normal
dan resisten.
7. Undang-Undang No 23 Tahun 1992Kesehatan
yaitu beberapa keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.

8. PerkinsKesehatan ialah sebuah keadaan yang


seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh juga berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
9. Chr. GrundmannKesehatan yakni segala
kemampuan dalam menghadapi tantangan
hidup yang berbeda untuk menunjang
kehidupan.

10. J. MoltmannKesehatan bukan tidak ada


penyakit atau kecacatan, namun kesehatan
ialah kekuatan guna bertahan terhadap
penyakit serta kecacatan tersebut.
6. Jelaskan 10 macam penyakit yang diakibatkan
karena pengaruh psikologi
1. Bipolar
Gangguan bipolar dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Kondisi ini juga membuat fluktuasi tingkat energi dan aktivitas yang dapat
membuat kehidupan sehari-hari menjadi sulit.
Ciri-ciri penyakit bipolar utama ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem
dari tinggi ke rendah, dan dari rendah ke tinggi. Tertinggi adalah periode mania,
sedangkan terendah adalah periode depresi.

2. Depresi
Depresi adalah gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan
minat yang terus-menerus. Depresi memengaruhi cara seseorang merasakan,
berpikir, dan berperilaku, serta dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan
fisik.
Depresi dapat dipecah menjadi beberapa kategori tergantung pada keparahan gejala.
Ada dua jenis utama depresi, gangguan depresi mayor dan gangguan depresi
persisten.
3. Anorexia nervosa
Anorexia nervosa, atau anoreksia umumnya berkembang selama masa remaja atau
dewasa muda dan cenderung mempengaruhi lebih banyak wanita daripada pria.
Orang-orang dengan anoreksia umumnya menganggap diri mereka kelebihan berat
badan, bahkan saat mereka terlalu kurus.
Gejala umum anoreksia nervosa meliputi sangat kurus dibandingkan dengan orang
dengan usia dan tinggi yang sama, pola makan sangat terbatas, Ketakutan yang kuat
akan kenaikan berat badan, hingga gejala obsesif-kompulsif.

4. Bulimia nervosa
Orang-orang dengan bulimia sering makan makanan dalam jumlah besar dalam
periode waktu tertentu (binge). Individu dengan bulimia kemudian berusaha
melakukan pembersihan untuk mengimbangi kalori yang dikonsumsi dan
meredakan ketidaknyamanan usus. Perilaku pembersihan umum termasuk muntah
paksa, puasa, obat pencahar, diuretik, enema, dan olahraga berlebihan.
5. Pica
Pica adalah gangguan makan lain yang melibatkan makan hal-hal yang tidak
dianggap makanan. Individu dengan pica merasa ingin memakan zat non-makanan,
seperti kotoran, tanah, kapur tulis, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, deterjen
cucian, dan lainnya. Pica dapat terjadi pada orang dewasa, serta anak-anak dan
remaja.

6. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)


Gangguan stres pasca-trauma atau Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah
penyakit mental yang dipicu setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa
traumatis. Pengalaman yang dapat menyebabkan PTSD dapat berkisar dari peristiwa
ekstrem, seperti perang dan bencana nasional, hingga pelecehan verbal atau fisik.
7. Gangguan kecemasan
Orang-orang dengan gangguan kecemasan seringkali memiliki kekhawatiran dan
ketakutan yang intens, berlebihan dan persisten tentang situasi sehari-hari.
Gangguan kecemasan termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik,
gangguan kecemasan sosial, dan fobia spesifik. Perasaan cemas dan panik ini
mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa sulit dikendalikan.

8. Kontrol impuls dan gangguan kecanduan


Orang dengan gangguan kontrol impuls tidak dapat menahan dorongan, atau impuls,
untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri mereka sendiri atau
orang lain. Pyromania (menyalakan api), kleptomania (mencuri), dan perjudian
kompulsif adalah contoh-contoh gangguan kontrol impuls. Alkohol dan narkoba
adalah obyek umum kecanduan.
9. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental serius di mana orang menafsirkan realitas
secara tidak normal. Skizofrenia dapat menyebabkan beberapa kombinasi antara
halusinasi, delusi, dan pemikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur yang
mengganggu fungsi sehari-hari, dan dapat melumpuhkan seseorang.

10. Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)


Obsessive Compulsive Disorder atau OCD adalah gangguan perilaku kronis yang
menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kontrol atas pikiran-pikiran obsesifnya
dan perilakunya yang kompulsif atau berulang-ulang. Penderita OCD dapat terjebak
dalam siklus pikiran dan perbuatan berulang yang tidak ada hentinya. Melakukan
aktivitas berulang tersebut dapat menghentikan perasaan cemas sementara. Namun
penderita akan tetap melakukan aktivitasnya lagi ketika pikiran obsesif muncul
kembali.
7. Berikan alasan pembahasan psikologi
kesehatan pada Generasi muda
Sehat sering kali dipersepsikan dari segi fisik saja. Padahal sehat juga
berarti tentang kesehatan jiwa. Sayangnya, persoalan kesehatan jiwa masih
dianggap kalah penting dibandingkan kesehatan fisik. Padahal saat ini
sudah ada asuransi kesehatan yang menawarkan perlindungan terkait
kesehatan mental.
WHO menyebutkan, anak muda alias generasi milenial saat ini lebih rentan
terkena gangguan mental. Terlebih masa muda merupakan waktu di mana
banyak perubahan dan penyesuaian terjadi baik secara psikologis,
emosional, maupun finansial. Misalnya upaya untuk lulus kuliah, mencari
pekerjaan, atau mulai menyicil rumah.
Selain perubahan hidup, teknologi juga turut berkontribusi terhadap
kesehatan mental generasi muda. Salah satunya adalah penggunaan media
sosial. Media sosial seakan menciptakan gaya hidup ideal yang sebenarnya
tidak seindah kenyataan. Hal inilah yang menciptakan tekanan dan beban
pikiran pada generasi muda.  
Anak Muda dan Masyarakat Urban Lebih Rentan Alami Gangguan Mental
 
Gangguan mental, karena gejalanya tidak seperti penyakit fisik, acapkali terlambat
disadari. Padahal di Indonesia, jumlah penderitanya terbilang tidak sedikit. 
1. Setengah dari penyakit mental bermula sejak remaja, yakni di usia 14 tahun.
Menurut WHO, banyak kasus yang tidak tertangani sehingga bunuh diri akibat
depresi menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak muda usia 15-29 tahun. 
2. Merujuk data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi
penderita skizofrenia atau psikosis sebesar 7 per 1000 dengan cakupan pengobatan
84,9%. Sementara itu, prevalensi gangguan mental emosional pada remaja berumur
lebih dari 15 tahun sebesar 9,8%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013
yaitu sebesar 6%.
3. Masih berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia, masyarakat perkotaan
lebih rentan terkena depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan
obsesif kompulsif. Meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia dan di
seluruh dunia disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan hidup manusia, serta
meningkatnya beban hidup, terutama yang dialami oleh masyarakat urban.
Namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain,
Indonesia patut berbangga. Pasalnya tingkat stres
masyarakat Indonesia ternyata tidak setinggi negara
lain. Fakta ini berdasarkan Survei Skor Kesejahteraan
360° tahun 2018 yang diselenggarakan Cigna. 
Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 86% responden
dari seluruh negara yang turut berpartisipasi
mengatakan bahwa mereka merasa stres. Namun di
Indonesia, responden yang mengatakan bahwa mereka
merasa stres ‘hanya’ sebesar 75%. 
Jika dibuat perbandingan, ada 3 dari 4 responden yang
merasa stres. Meski persentase tersebut terkesan tinggi,
tingkat stres ini merupakan tingkat stres terendah dari
seluruh negara yang disurvei.  Persoalan keuangan dan
pekerjaan merupakan penyebab stres yang utama.
Sedangkan 25% sisanya mengatakan bahwa mereka
sama sekali tidak merasa stres. Persentase ini
merupakan yang terendah dibandingkan 22 negara
lainnya. Di negara tetangga seperti Singapura dan
Thailand, tingkat stres masyarakatnya bahkan berada di
atas rata-rata, yaitu sebesar 91%.
 
Gangguan mental bisa bermula dari stres yang diabaikan. Oleh
karenanya, stres harus ditanggulangi agar tidak dibiarkan berlarut-larut. 
Stres bukanlah sesuatu yang akan hilang dengan sendirinya. Masih
berdasarkan survei Cigna tahun 2018, mayoritas orang Indonesia
mengaku lebih memilih mengatasi stres secara mandiri. Hal tersebut
dilakukan dengan cara mencurahkan keluhan kepada teman atau
keluarga, tidur, olahraga, belanja, dan liburan.
Hanya 1 dari 5 orang atau 20% responden saja yang meminta bantuan
tenaga profesional (psikolog atau psikiater), untuk membantu mengatasi
stres. Alasannya utamanya, mereka berpikir konsultasi pada psikolog
atau psikiater akan menghabiskan banyak uang.
Biaya kesehatan memang sering dipandang sebagai sesuatu yang
mahal. Padahal pikiran semacam ini tidak perlu dirisaukan jika memiliki
asuransi kesehatan. Begitu pula dengan biaya preminya yang tidak
selalu mahal. 
8.Berikan alas an pembahasan psikologi
kesehatan pada usia lanjut
Kesehatan Mental Lansia

Mood yang kurang baik, rendah diri, putus asa, sensitif merupakan
bagian dari gangguan mental pada lansia. Berdasarkan data World
Health Organization (WHO), 20 persen lansia di dunia diketahui
memiliki gangguan mental. Seseorang masuk kategori lansia jika sudah
berusia 60 tahun ke atas.

Ada berbagai macam gangguan mental yang menyerang orangtua, yakni


demensia, depresi, gangguan kecemasan. Menurut WHO,
demensia merupakan sindrom yang terjadi karena penurunan memori,
pikiran, perilaku, serta kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari. Saat ini, diperkirakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia
mengalami demensia. Pada tahun 2030 mendatang, jumlah pengidap
demensia diperkirakan bisa mencapai 82 juta jiwa.
Selain demensia, gangguan mental lain yang menyerang
lansia adalah depresi. National Health Service (NHS)
England menyebutkan ada berbagai macam gejala depresi.
Gejala depresi pada lansia tak muncul sebagai gejala
psikologis saja, tapi juga gejala biologis.

Biasanya, lansia yang mengalami depresi akan


mengalami gejala fisik seperti pingsan, nyeri, badan terasa
berat, hingga sembelit. Mereka juga bisa mengalami
kecemasan yang menonjol, perilaku yang tak wajar, histeria
tak wajar pada orang yang lebih tua. Faktor psikotik seperti
delusi rasa bersalah, kemiskinan, atau penyakit fisik .
Psikolog Keluarga, Probowatie Tjondronegoro
mengatakan, perubahan mood seperti mudah
marah, menjadi sensitif merupakan hal yang wajar
terjadi pada siklus hidup lansia. Depresi juga
muncul karena kecemasan lansia akan kematian.
Hal ini dapat menyebabkan lansia merasa lemah
dan tak berguna syndrome.
Berdasarkan penelitian berjudul “Prevalence of psychiatric
disorders in U.S. older adults: findings from a nationally
representative survey” (pdf), yang dilakukan Kristin Reynolds,
dkk, lansia pria cenderung mengalami gangguan kepribadian,
sedangkan lansia perempuan, mereka lebih mengalami
gangguan kecemasan.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 12.312 lansia, yang


terdiri dari 4938 pria dan 7374 perempuan. Ditemukan 248
pria diketahui mengalami gangguan suasana hati, 417 pria
mengalami gangguan kecemasan, 343 pria menggunakan zat
terlarang, 868 pria mengalami gangguan kepribadian.
Pada pria, tercatat 666 perempuan mengalami
gangguan suasana hati, 1092 perempuan
mengalami gangguan kecemasan, 105
perempuan menggunakan zat terarang, dan
1045 perempuan mengalami gangguan
kepribadian.
9. Apa keuntungan/ kerugian apabila terjadi
masalah psikologi kesehatan pada usia 14 s/d
20 tahun
Rentang usia remaja adalah 10 tahun sampai 21 tahun
menurut beberapa ahli. Fase remaja adalah fase
perahlian dari fase anak-anak menuju masa dewasa.
Karakteristik yang bisa dilihat adalah adanya banyak
perubahan yang terjadi baik itu perubahan fisik maupun
psikis.
Perubahan fisik yang dilihat adalah
perubaham pada karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang untuk anak perempuan sedangkan
anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot
serta perubahan suara yang semakin dalam.
Konformitas muncul ketika individu meniru
sikap, atau tingkah laku orang lain dikarenakan
ada tekanan nayata maupun yang tidak nyata.
Perilaku remaja yang menyimpang seperti
berbuat onar, mencuri dan lain-lain perlu
mendapat perhatian khusus bagi orangtua, guru
dan pemerhati pendidikan. Pertentangan dan
pemberontakan adalah bagian alamiah dari
kebutuhan para remaja untuk menjadi dewasa
yang mandiri dan peka secara emosional.
 Remaja awal (14-17 tahun)
pada fase ini perubahan-perubahan terjadi sangat pesat dan
mencapai puncaknya. Ketidakseimbangan emosional dan
ketidastabilan dalam banyak hal pada usia ini. Mencari
identitas diri karena masa ini, statusnya tidak jelas. Pola-pola
hubungan sosial mulai berubah, meyerupai orang dewasa
muda, remaja sering merasa berhak untuk membuat
keputusan sendiri.

Pada masa perkembangan ini, pencapaian kemandirian, dan


identitas sangat menonjol, pemikiran sangat logis, abstrak
dan idealistis dan semakin banyak waktu diluangkan diluar
keluarga.
 Remaja lanjut (17-20 tahun)
Ingin menjadi pusat pperhatian, ingin
menonjolkan dirinya, caranya lain dengan
remaja awal. Idealis, mempunyai cita-cita
tinggi, bersemangat, dan mempunyai
energi besar, berusaha untuk memantapkan
diri, dan ingin mencapai
ketidaktergantungan emosional.
10. Jika anda melihat pasien sakit di rumah
sakit jiwa, apakah penyebabnya karena
kejiwaannya atau karena penyakitnya
jelaskan ulasan anda
Kalau menurut saya ketika saya melihat
pasien dirumah sakit jiwa, penyebabnya
karena kejiwaannya. Misalnya karena
memiliki gangguan kepribadian, yang artinya
pasien tersebut memiliki karakter ekstrem
dan kaku yang cenderung tidak sesuai dengan
kebiasaan bermasyarakat seperti antisosial
atau paranoid
Atau bisa juga karena memiliki gangguan
pasca-trauma dimana gangguan mental yang
terjadi setelah seseorang mengalami kejadian
traumatis, seperti kemataian anggota keluarga
yang dicintai secara tiba-tiba, atau bencana
alam.
11. Orang yang cenderung putus asa apakah
ada penyakitnya atau masalah kejiwaannya,
uraikan
Orang tersebut memiliki gangguan kejiwaan di antara sebab-
sebab yang dapat menimbulkan keputusasaan adalah:

1.  Mengingat-ingat musibah sampai tidak bisa melupakannya


serta dan membayangkannya sampai tidak mampu
menjauhkannya. Karena dengan mengingat-ngingat musibah
tersebut, maka dia tidak akan menemukan penghiburnya, dan
dengan membayang-bayangkannya, maka dia tidak akan
mampu bersabar.
2. Penyesalan dan berduka cita yang
berlebihan sehingga dia tidak mampu
mengambil pelajaran dari musibah yang
dideritanya dan tidak mampu mengganti
sesuatu yang telah hilang. Dengan adanya
penyesalan tersebut, maka penderitaannya
akan semakin bertambah, dan dengan duka
citanya tersebut akan menambah
keputusasaannya.
12. Mengapa orang berprilaku hidup sehat
jelaskan dan berikan alasannya
Kesehatan itu mahal harganya sehingga tidak seorangpun ingin
sakit. Tetapi, seringkali penyakit datang dengan tiba-tiba hanya
karena manusia lalai menjaga kesehatan. Tanpa disadari,
terkadang pola hidup sehari-hari dapat menyebabkan
seseorang jatuh sakit. Pola hidup sehat merupakan kebiasaan
hidup yang berpegang pada prinsip menjaga kesehatan.
Menjalani pola hidup sehat merupakan pekerjaan yang tidak
mudah. Ibarat orang dalam perjalanan dan menemukan
persimpangan jalan, satu arah merupakan jalan yang terjal,
berbukit-bukit dan jauh sementara jalan yang lain
mudah dan lebih dekat, tetapi macet. Kebanyakan
orang akan memilih jalan yang mudah meskipun
jalan macet. Itulah gambaran manusia biasanya
memilih yang mudah, makan yang serba enak, malas
bekerja, tidur nyenyak dan malas bergerak. Orang
yang memilih jalan hidup yang serba mudah dan
tidak teratur dalam jangka panjang akan menjadikan
orang tersebut menjadi tidak sehat, pemalas dan
kehilangan jati diri karena hidupnya tidak disiplin
dan tidak mampu mengendalikan diri.
Guru besar Pendidikan Jasmani dan Olahraga FIK UNY,
Profesor Arma Abdullah, M.Sc., merupakan sosok yang patut
diteladani karena beliau orang yang disiplin dalam menjalani
kehidupan hingga kini pada usianya sudah lebih dari 80 tahun
masih aktif bermain golf, pergi dengan membawa mobil sendiri,
dan jarang sakit. Kunci hidup beliau adalah makan teratur,
istirahat teratur, berolahraga teratur, dan tidak merokok. Guang
(2002:6) menyatakan bahwa 80% penyakit kronis yang
menyerang manusia disebabkan oleh gaya hidup yang salah,
dan 20% yang lain disebabkan faktor lain. Karena itu,
menjalani hidup yang benar merupakan keharusan bagi tiap
orang jika ingin hidupnya sehat dan bermanfaat bagi orang lain.
Tetapi selain sehat secara fisik juga harus sehat
secara rohani dan tidak mudah menderita
gangguan jiwa. Human Population Laboratory di
California Departemen of Healt menerbitkan
daftar kebiasaan yang berkaitan dengan
kesehatan dan umur panjang, yaitu mencakup
olahraga yang teratur, tidur secukupnya, sarapan
yang baik, makan yang teratur, kontrol berat
badan, bebas dari rokok dan obat-obatan, dan
tidak mengomsumsi alkohol.
Irianto mengemukakan bahwa untuk
mencapai kebugaran dan kesehatan,
seseorang harus mengatur makanan,
beristirahat secara cukup, dan berolahraga
teratur. Dengan demikian, pola hidup sehat
akan mencakup pola makan, menjaga
kesehatan pribadi, istirahat yang cukup, dan
aktif berolahraga.
13. Apabila seseorangn galau apakah faktor
kejiwaannya atau faktor kesehatannya jika
kedua duanya diuraikan alasannya jika salah
satu saja uraikan perbedaannya
Galau karena faktor kejiwaannya ditandai dengan beberapa hal :
1. Perubahan kepribadian
Ketika mengalami gangguan jiwa, orang-orang di sekitar mungkin akan
merasa atau mengatakan bahwa orang tersebut terlihat tidak seperti
biasanya atau seolah-olah bersikap seperti orang lain dan juga mungkin
menjadi lebih menutup diri atau menarik diri dari pergaulan dan enggan
bersosialisasi dengan orang lain.
2. Perubahan suasana hati (mood)
Coba amati, apakah seseorang sering merasa cemas marah, lebih
sensitif, sedih berkepenjangan, takut secara berlebihan, atau mengalami
perubahan suasana hati yang drastis?
Perubahan emosi yang dramatis ini perlu diwaspadai, terutama jika
terjadi secara berulang dan dalam waktu yang cepat. Misalnya, saat
bangun pagi kamu merasa sangat bersemangat dan bahagia, namun
menjelang siang tiba-tiba menjadi sangat sedih dan tidak bertenaga.
3. Gangguan tidur
Mayoritas penderita gangguan jiwa mengalami gangguan
tidur. Gangguan tidur bisa berupa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit,
sulit tidur, sering bangun di malam hari, atau tidak bisa tidur sama sekali.
Orang yang mengalami gangguan tidur cenderung akan merasa kurang
bertenaga, lemas, mengantuk, dan kurang produktif dalam menjalani
aktivitas sehari-hari.
4. Kesulitan berpikir
Penderita gangguan jiwa mungkin mengalami kesulitan mengingat,
berkonsentrasi, atau berpikir logis. Jika sudah parah, penderita gangguan
jiwa bahkan bisa mengalami gangguan pola pikir,
seperti paranoid, halusinasi, atau tidak bisa membedakan mana yang
nyata dan yang tidak.
Seseorang galau karena faktor kesehatannya:
bisa saja seseorang memiliki penyakit kronis
atau serius, mengonsumsi jenis obat tertentu,
memiliki riwayat gangguan mental lainnya.
Sehingga dapat mengakibatkan seseorang
mengalami depresi atau tingkat kegalauan
yang tinggi. Namun hak tersebut dapat
diobati dengan cara pengobatan psikiater
14. Jenis-jenis perilaku hidup sehat yang
berlaku pada anak-anak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Perilaku hidup sehat perlu
dikembangkan dan dibentuk sejak dini dan sejak anak berada di usia sekolah dasar.
Pembentukan perilaku yang dilakukan sejak dini akan menjadi dasar yang kokoh
bagi pengembangan perilaku anak pada masamasa selanjutnya, sebagaimana telah
diakui bahwa masa anak adalah masa peletak dasar bagi perkembangan individu di
masa selanjutnya (Sears, 1999). Sehubungan dengan pengembangan dan
pembentukan perilaku hidup sehat pada anak usia sekolah dasar, maka peranan
guru, khususnya guru pembimbing sangat penting. Guru pembimbing dapat
melakukan berbagai bentuk bimbingan dan konseling, yang meliputi: bimbingan
klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan konseling individual
sebagai upaya pengembangan dan pembentukan perilaku hidup sehat pada anak.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bentuk bimbingan klasikal dan bimbingan
kelompok dapat dilakukan dengan berbagai teknik, terutama teknik yang cocok
dengan kehidupan anak sekolah dasar, seperti teknik bermain,
modelling, bibliocounseling, cinema teraphy, karyawisata, ceramah dan diskusi.
Untuk anak yang mengalami masalah khusus berkenaan dengan perilaku hidup
sehat, maka dapat dilakukan konseling kelompok ataupun konseling individual.
Perilaku hidup sehat adalah perilaku sehat yang ditunjukkan siswa dalam
aktivitasnya sehari-hari, dengan indikator: perilaku hidup sehat di sekolah dan
perilaku hidup sehat di rumah, yakni: sarapan sebelum ke sekolah, makan yang
teratur, jajan di kantin/warung yang bersih, makan makanan yang sehat, cuci tangan
dengan sabun dan air yang bersih sebelum makan, menggosok gigi, membersihkan
kuku dan rambut, menggunakan jamban sekolah, menjaga kebersihan jamban
sekolah, menggunakan pakaian yang bersih, menggunakan sepatu dan kaus kaki
yang bersih, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan ruangan kelas dan
lingkungan sekolah, membiasakan hidup bersih di rumah (misalnya: mencuci kaki
dan menggunakan pakaian yang bersih sebelum tidur, menggunakan tempat tidur
yang bersih, makan dengan menggunakan sendok), serta mengikuti kegiatan olah
raga dan aktivitas fisik secara teratur.
15. Jenis perilaku hidup sehat yang berlaku
pada Remaja dan Pemuda
Remaja bukan anak dan belum dewasa, ia memiliki ciri khas dan kebutuhan
yang unik. Remaja menurut WHO adalah individu berusia 10-19 tahun.
Sebuah masa yang identik dengan aneka perubahan baik secara fisik, psikis,
maupun sosial.
Masa remaja adalah masa lepas landas yang sangat besar perannya dalam
menentukan kualitas masa dewasa  dan kualitas generasi yang kelak
dilahirkannya. Masa remaja dianggap sebagai masa yang paling sehat secara
fisik, tidak heran populasi remaja adalah populasi yang paling sedikit  datang
ke fasilitas kesehatan. Padahal, remaja adalah paling "rawan" secara
psikologis dan sosial yang dapat memberi dampak pada kesehatan fisiknya.
Sebaliknya, di masa remaja juga terjadi banyak perubahan fisik berupa
pubertas dan proses masturbasi otak yang unik yang berdampak  pada aspek
psikologis dan sosial. Besarnya pengaruh  lingkungan pada remaja mulai dan
orangtua, keluarga, sekolah, dan teman sebaya juga berperan dalam kesehatan
remaja secara keseluruhan.
Apa saja yang perlu kita perhatikan dalam memastikan 
kesehatan remaja?
Pertama, pola makan yang sehat. Tidak sarapan, jajanan tidak
sehat, konsumsi junk food, makanan dan minuman kemasan
(yang pada umumnya tinggi gula dan garam), serta jarang
mengonsumsi buah dan sayur adalah pola makan yang kerap
dijumpai pada masa remaja. Pola makan ini besar
kemungkinan terbawa hingga dewasa dan akhirnya dituai
sebagai penyakit stroke, kencing manis, dan kanker yang
merupakan  penyebab kematian utama masyarakat Indonesia.
Menerapkan pola makan sehat bagi remaja sangat menantang
karena ia lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan
adanya pengaruh teman sebaya yang besar.
Kedua, pemantauan  pertumbuhan.  Bukan balita
saja yang perlu ditimbang dan diukur tinggi
badannya. Remaja juga perlu, meski tak perlu
sebulan sekali seperti masa balita. Jika tidak ada
permasalahan, setidaknya 6 bulan sekali remaja
perlu ditimbang dan diukur tinggi badannya.
Pemantauan ini akan membantu kita mendeteksi
dini kondisi gizi  kurang, gizi lebih dan obesitas
serta perawakan pendek yang mungkin menjadi
bagian dari permasalahan kesehatan lainnya
Ketiga, pubertas sehat. Pubertas secara rerata pada anak
perempuan dimulai dengan pertumbuhan payudara pada
usia 8-13 tahun dan pada anak laki-laki dimulai dengan
pembesaran  testis (buah zakar) pada usia  9-14 tahun.
Haid pertama pada anak perempuan terjadi kurang 
lebih 3 tahun setelah payudara mulai tumbuh atau
umumnya sebelum usia 16 tahun. Pada 1-2 tahun
pertama menstruasi polanya sangat mungkin masih
belum teratur. Tinggi badan remaja perempuan akan
cepat bertambah di awal masa pubertas, sementara
remaja laki-laki akan banyak bertambah tinggi badan di
akhir masa pubertas.
Keempat, imunisasi. Sama halnya dengan pemantauan pertumbuhan,
imunisasi juga sangat diperlukan bagi remaja. Penyakit infeksi lebih
mudah terjadi di masa remaja daripada masa sebelumnya. Imunisasi
yang dianjurkan Ikatan Dokter Anak Indonesia bagi remaja antara lain
DT, MMR, typhoid, dan HPV (Human Papiloma Virus, virus penyebab
kanker leher rahim).
Kelima, aktivitas positif dan sehat. Memiliki aktivitas positif bagi
remaja sangat penting untuk maturasi perkembangan otak remaja,
menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental, serta menghindarinya
dari perilaku negatif.
Keenam, keselamatan dan keamanan di rumah, di sekolah/tempat
kerja/tempat kursus serta dalam perjalanan adalah aspek kesehatan
remaja yang sangat penting. Kekerasan dalam rumah tangga, bullying di
sekolah, serta ketidakpatuhan pada peraturan lalu lintas adalah beberapa
penyebab masalah keselamatan dan keamanan remaja.
16. jenis perialaku hidup sehat yang berlaku
pada orangtua
Keluarga merupakan tempat pertama anak bersosialisasi. Interaksi di tahun awal-awal dengan orang
tua memberikan pengaruh pada kematangan perkembangan anak dan kesuksesan pendidikan anak.
Anak banyak belajar berbagai sesuati dari orangtuanya karena bagi anaknya. Baik buruk perilaku
anak tergantung bagaimana cara orangtua tersebut mendidik, menjaga, melindungi, membimbing
dan merawat anak-anaknya. Dalam menjalankan tugasnya orangtua perlu memiliki komunikasi yang
intens demi terciptanya hubungan yang lebih dekat antara orangtua dan anak sehingga dapat
mengurangi terjadi nya suatu konflik maupun masalah dalam keluarga.
Menurut pendapat Wahib (2015) menyatakan bahwa orangtua merupakan orang yang lebih tua
terdiri dari ayah dan ibu dan membentuk sebuah kelurga. Orangtua memiliki peranan penting dalam
kehidupan anak dimasa yang akan datang. Pendapat lain menurut Miami dalam Lestari yang
menyatakan bahwa orang tua adalah pria dan wanita yang sudah terikat perkawinan sah dan
memiliki kesiapan dan kesangupan dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya di dalam
keluarga sebagai ayah dan ibu untuk anak-anaknya. Keluarga juga merupakan lingkungan pertama
tempat anak bersosialisasi. Komunikasi antara orangtua sangat penting, karena komunikasi
digunakan sebagai alat dan jembatan untuk mempererat hubungan harmonis antara keduanya.
Komunikasi yang dilakukan antara orangtua dan anak akan membentuk sebuah pola komunikasi
yang memberi kekhasan sendiri dalam keluarga. Pola komunikasi tersebut digunakan sebagai cara
orangtua untuk mengajarkan berbagai hal pada anaknya.
Menurut Zulaika (2010) pola komunikasi orangtua merupakan pola komunikasi yang terjadi secara
interpersonal antara orangtua dan anak yang memprioritaskan kepentingan anak. Pola tersebut
dijadikan sebagai cara orangtua dalam mendidik anaknya. Jika terjadi kesalahan dalam pola
komunikasi antara keduanya maka akan menjadikan anak rentan stress dan bedampak ke hal-hal
negatif. Menurut Pahlevi, pola komunikasi orangtua adalah cara komunikasi yang digunakan
orangtua yang nantinya akan memberi pengaruh dalam mendidik anaknya. Pola komunikasi
orangtua sangat beragam seperti pola yang dirasa terbaik, acuh tak acuh, mengekang bahkan
menuntut serta juga ada pola komunikasi yang penuh cinta kasih sayang. Penenrapan pola
komunikasi yang digunakan orangtua dapat mempengaruhi perkembangan emosi seorang anak.
Komunikasi anatara orangtua dan anak merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal.
Menurut De Vito komunikasi interpersonal merupakan penyampaian pesan diantara dua orang atau
lebih yang memberikan efek maupun umpan balik secara langsung pada waktu yang sama. Menurut
Bigner, komunikasi interpersonal, antara orangtua dan anak merupakan komunikasi yang digunakan
untuk agar tetap menjaga dan membina keharmonisan hubungan dalam keluarga. Tanpa adanya
komunikasi interpersonal maka seorang individu akan merasakan ketidaknyamanan seperti merasa
kesepian, tidak dihargai maupun tidak diterima.
Setiap keluarga juga memiliki pola tersendiri yang digunakan dalam komunikasi keluarga. Penerpan
pola tersebut digunakan sebagai wujud mempengaruhi anatara orangtua dan anak dalam merubah
perilaku maupun menanamkan nilai-nilai pada anak. Pola komunikasi yang terbentuk juga selain
faktor lingkungan dapat juga dari latar belakang orangtua baik dari segi pendidikan, sosial, ekonomi
maupun yang lainnya.
Menurut Yusuf, pola komunikasi orangtua dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Pola komunikasi membebaskan (Permissive), merupakan pola komunikasi yang memberi kebebasan
penuh pada anak dalam melakukan segala sesusatu sesuai yang diinginkannya. Sikap orangtua dalam
pola komunikasi ini terlihat berlebihan dan serba mengalah. Sikap berlebihan orangtua ini
ditunjukkan seperti dalam hal melindungi anak serta memberi dan menuruti keinginan anak.
Pola komunikasi otoriter, merupakan pola komunikasi yang ditunjukkan dengan larangan penuh dari
orangtua sehingga otonomi anak dikorbankan. Pola komumikasi ini terdapat aturan-aturan yang
tidak bisa dilanggar dari orangtua. Sikap orangtua lebih menguasai anak hal ini terlihat dari sikap
anaka yang harus mengikuti segala perintah dan keinginan orangtua, menghukum jika tidak sesuai
dengan keinginan orangtua, bersikap keras, serta cenderung emosional. Pola komunikasi seperti ini
menyebabkan anak menjadi tidak nyaman, penakut, pemurung, mudah tersinggung serta tidak
memiliki pandangan masa depan yang pasti.
Pola komunikasi demikratis, merupakan pola komunikasi yang ditunjukkan dengan sikap
keterbukaan antara orangtua dan anak.keduanya memiliki aturan yang sudah disetujui dan disepakati
secara bersama. Orangtua yang menggunakan pola komunikasi ini menunjukkan kepedulian
terhadap anak dan ingin mengetahui seberapa jauh kemampuan anak.
Hubungan antara orangtua dan anak juga memiliki bentuk dan pola komunikasi sendiri, diantaranya :
 
 
Authotharian
Pola komunikasi ini terlihat sikap penerimaan terhadap anak sangat rendah akan tetapi kontolnya
tinggi. Orangtua lebih dominan dalam mengatur kehidupan anak sehingga anak tidak ada kebebasan
dala hal apapun. Sedangkan anak pada pola komunikasi ini cenderung penakut, mudah tersinggung,
tidak nyaman, rentan stress dan tidak memiliki pandangan masa depan yang pasti dan jelas.
Permissive
Pola komunikasi ini terlihat sikap penerimaan tinggi akan tetapi dalam control terlihaat rendah. Anak
diberi kebebasan dalam menyatakan apa yang diinginkannya. Akan tetapi, pada pola komunikasi ini
anak cenderung memiliki sikap agresif dan impulsif, kurangnya percaya diri, prestasi rendah serta
tidak memiliki arah kejelasan dalam hidupnya.
Authoritative
Pola komunikasi ini terlihat bahwa sikap penerimaan dan control tinggi. Orangtua menghargai
keberadaan anak dan memperhatikan kebutuhan anak. Orangtua memberi dorongan positif pada
anak serta memberi penjelasan tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Anak bebas
menyatakan pendapat dan bertanya sesusai keinginannya. Hubungan antara orangtua dan anak dalam
komunikasi ini terjalin sangat baik dan nyaman
17. Jenis perilaku hidup sehat yang berlaku
pada usia lanjut (manula)
Pola Hidup Sehat pada Lansia
sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda dan
panjang umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia 40
tahun keatas, sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat
diperlukan tubuh jika ingin awet muda dan berusia lanjut dalam keadaan
tetap sehat. Tidak dapat disangkal, banyak kendala yang dihadapi
manusia saat memasuki pertambahan usia dan mulai menua. Terutama
bila sejak muda tidak menerapakan pola hidup sehat atau sudah
terserang beragam penyakit seperti stroke, hipertensi, jantung, dan
sebagainya. Bahkan ketajaman penglihatan manusia sudah berkurang
sejak berusia 40 tahun. Kemampuan tersebut berkurang terutama untuk
melihat jarak dekat sehingga memerlukan kaca mata berlensa cembung.
Keadaan ini tidak dapat dihindari, namun mudah diatasi dengan
menggunakan kacamata. Penyebabnya bisa bermacam-macam namun
lebih sering karena ketuaan itu sendiri dan akibat hipertensi
Masa tua bagi sebagian masyarakat adalah masa-masa yang
menakutkan oleh karena itu berbagai upaya dilaukan untuk
menyiapkan investasi kesehatan diusia tua. Penuaan adalah
sebuah proses alami. Setiap orang akan mengalami fase yang
mengarah kepada penuaan. Seseorang dianggap berhasil
menjalani proses penuaan jika dapat terhindar dari berbagai
penyakit, organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik, serta
kemampuan berfikirnya atau kognitif masih tajam. Para lansia
yang berhasil mempertahankan fungsi gerak dan berfikirnya
dianggap berhasil menghadapi penuaan sehingga dapat bekerja
aktif terutama disektor informal. Mereka biasanya dapat
berbagi pengalaman dan telah mencapai tahap perkembangan
psikologis dimana mereka dianggap bijaksana menyikapi
kehidupan dan mendalami kehidupan spiritual
Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu
melakukan mempertahankan kemudian pola hidup sehat
dengan menkonsumsi makanan yang bergizi seimbang,
melakukan aktifitas fisik atau olahraga secara benar dan teratur
dan tidak merokok. Rencana hidup yang realistis seharusnya
sudah dirancang jauh sebelum memasuki masa lanjut usia,
paling tidak individu sudah punya bayangan aktivitas apa yang
akan dilakukan kelak bila pensiun sesuia dengan kemampuan
dan minatnya. Berdasarkan prinsip tersebut maka lanjut usia
merupakan usia yang penuh kemandirian baik dalam tingkah
laku kehidupan sehari-hari, bekerja maupun berolahraga.
Dengan menjaga kesehatan fisik, mental, spiritual, ekonomi,
dan social, seseorang dapat memilih masa tua yang lebih
membahagiakan, terhindar dari banyak masalah kesehatan
Pola hidup dan pola makanan juga bisa mempengaruhi terjadinya
proses penuaan. Misalnya pola makanan yang tidak seimbang
antara asupan dengan kebutuhan baik jumlah maupuin jenis
makanannya, seperti makan makanan tinggi lemak, kurang
mengkonsumsi sayuran dan buah dan sebagainya. Selain itu,
makanan yang melebihi kebutuhan tubuh yang bisa menyebabkan
obesitas atau kegemukan. Pola hidup juga bisa mempengaruhi hal
tersebut terutama kurangnya aktifitas fisik. Akibatnya, timbul
penyakit yang sering diderita antara lain diabetes militus atau
kencing manis, penyakit jantung, hipertensi, kanker atau keganasan
dan lain-lain. Jika sudah terjadi penyakit tersebut harus diterapi dan
selanjutnya harus menerapkan pola hidup maupun pola makan
yang benar, sehingga kerusakan yang terjadi tidak menjadi lebih
berat
Menginjak usia 40 tahun keatas, tidak perlu
menghindari pada satu jenis makanan
tertentu. Sepanjang orang tersebut dalm
keadaan sehat atau tidak menderita suatu
penyakit, tidak perlu menghindari terhadap
jenis makanan tertentu. Terpenting adalah
selalu menerapakan pola hidup maupun pola
makan yang sehat
18. Mengapa terjadinya stress pada makhluk
hidup (manusia)
Stres disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan
persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber
pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.
Menurut Hardjana (1994), faktor-faktor stres dapat dibagi sebagai berikut:
Faktor Internal, merupakan faktor yang bersumber dalam diri seseorang.
Seseorang dapat mengalami stres lewat penyakit (illness) dan pertentangan
(conflict).
1) Penyakit (illness) Menderita penyakit membawa tuntutan fisik dan tuntutan
psiskologis pada orang yang menderitanya. Tinggi-rendah dan berat ringannya
tuntutan tergantung dari macam penyakit dan umur orang yang menderita.
Penyakit ringan pada umumnya mendatangkan stres rendah saja. Tetapi penyakit
berat seperti operasi jantung serius tidak hanya membutuhkan penyembuhan,
tetapi juga mengharuskan perubahan cara hidup sesudahnya dan pada umumnya
mengakibatkan kadar stres yang dialami semakin tinggi. Pada usia muda daya
tahan terhadap penyakit lebih kuat daripada 20 usia lanjut, maka terhadap
penyakit yang sama rasa stres pada usia muda dan usia lanjut bisa berbeda
2) Pertentangan (conflict) Hidup ini berupa berbagai pilihan dan terjadi
lewat proses, serta langkah memilih. Dalam proses memilih itulah
terjadi pertentangan (conflict), karena ada dua kekuatan motivasi yang
berbeda bahkan berlawanan. Berhadapan dengan dorongan memilih
yang berbeda dan berlawanan itu orang mengalami stres. Saat membuat
pilihan, ada dua dorongan: yang satu mendekat (approach) dan yang
lain menghindar (avoidance). Dua dorongan ini memunculkan tiga
macam pertentangan konflik. Ada pertentangan antara mendekati dan
mendekati (approach-approach conflict), konflik ini terjadi bila kita
berhadapan dengan dua pilihan yang samasama baik. Bentuk
pertentangan kedua adalah pilihan antara dua hal yang samasama tidak
diinginkan (avoidance-avoidance conflict). Bentuk konflik ketiga adalah
pendekatan dan penghindaran (approach-avoidance conflict), yakni
pilihan antara yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
Faktor Eksternal
1) Keluarga Keluarga dapat menjadi sumber stres. Stres dalam
keluarga dapat diakibatkan oleh adanya konflik dalam
keluarga, seperti keinginan dan cita-cita yang berlawanan,
sifat-sifat yang tak dapat dipadukan, serta perilaku yang tidak
mengenakkan dan tidak terkendali. Keluarga juga dapat
menjadi sumber stres, karena peristiwaperistiwa yang
berkaitan dengan anggota keluarga, seperti bertambahnya
anggota keluarga dengan kelahiran anak, anggota keluarga
yang sakit, dan juga kematian anggota keluarga dapat
mendatangkan stres yang tinggi bagi para anggota keluarga
yang ditinggalkan.
2) Lingkungan Individu mempunyai dua lingkungan yang pokok.
Yang pertama adalah lingkungan kerja dan yang kedua adalah
lingkungan hidup. Lingkungan kerja dapat menjadi sumber stres,
karena beberapa alasan antara lain tuntutan kerja, tanggung jawab
kerja, lingkungan fisik kerja, rasa kurang memiliki pengendalian
(insufficient control), kurang pengakuan dan peningkatan jenjang
karier, hubungan antar manusia yang buruk, dan rasa kurang aman
dalam bekerja. Lingkungan tempat sehari-hari tinggal juga dapat
mempengaruhi tingkat stres. Lingkungan yang tidak padat pun bisa
menjadi sumber stres bila lingkungan di sekitar individu penuh
dengan suara bising dan keras di luar yang bisa dikendalikan. Stres
juga dapat dipengaruhi bila udara di lingkungan tempat tinggal
individu tercemar zat beracun dan airnya terpolusi zat beracu
Menurut Smet (1994) faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap stres dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel dalam kondisi individu: umur, tahap kehidupan, jenis kelamin,
temperamen, faktor-faktor genetik, intelegensi, pendidikan, suku, kebudayaan,
status ekonomi, dan kondisi fisik.
b. Karakteristik kepribadian: introvert-ekstrovert, stabilitas emosi secara umum, tipe
A, kepribadian „ketabahan‟ (hardiness), locus of control, kekebalan, ketahanan.
c. Variabel sosial-kognitif: dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial, kontrol
pribadi yang dirasakan.
d. Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial yang diterima, integrasi
dalam jaringan sosial.
e. Strategi coping.
Jadi dapat disimpulkan berdasarkan penjabaran tokoh-tokoh diatas, faktor-faktor
yang dapat berpengaruh terhadap stres adalah penyakit (illness), pertentangan
(conflict), keluarga, lingkungan, variabel dalam kondisi individu, karakteristik
kepribadian, variabel sosial-kognitif, hubungan dengan lingkungan sosial, dan
strategi coping.
19. Sebab-sebab terjadinya stress dari sudut
pandang lingkungan hidup
Faktor Lingkungan (luar individu), stressor lingkungan ini meliputi lingkungan
fisik, biotik dan sosial. Stres yang terjadi dipengaruhi oleh stressor kemudian di
terima oleh reseptor yang mengirim pesan ke otak. Stressor tersebut kemudian di
terima oleh otak khususnya otak bagian depan yang mengakibatkan bekerjanya
kelenjar di dalam organ tubuh dan otak. Organ tubuh dan otak saling bekerja sama
untuk menerjemahkan proses stres yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem
fungsi kerja tubuh bisa berupa sakit kepala, tidur tidak teratur, nafsu makan
menurun, mudah lelah atau kehilangan daya energi, otot dan urat tegang pada leher
dan bahu, sakit perut, telapak tangan berkeringat dan jantung berdebar. Kemudian
sudut yang kedua berupa gejala psikis yang menyangkut keadaan mental, emosi dan
pola pikir seseorang yang ditunjukkan dengan susah berkonsentrasi, daya ingat
menurun atau mudah lupa, produktivitas atau prestasi kerja menurun, sering merasa
jenuh, gelisah, cemas, frustrasi, mudah marah dan mudah tersinggung. Jika kedua
sudut tersebut digabungkan maka
, pencarian referensi, kuliah tambahan, pembuatan
laporan yang sudah terjadwal atau deadline. Tuakan
membentuk suatu keterkaitan bahwa baik fisik maupun
psikis saling mempengaruhi satu sama lain saat proses
stres terjadi. Keterkaitan stres yang di alami mahasiswa
terkait dengan akademiknya yaitu karena adanya
tuntutantuntutan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
tersebut. Tuntutan itu bisa berupa tugas yang harus
dikerjakan dan dikumpulkan secara bersamaan,
praktikumntutan tersebutlah yang menciptakan sebuah
stressor bagi mahasiswa dalam kegiatan akademiknya.
20. sebab-sebab terjadinya stress dari sudut
pandang genetika
adanya interaksi yang dilakukan oleh anggota keluarga yang mengalami
depresi dengan yang tidak, akan membuat orang yang tidak depresi
menjadi lebih “peka” terhadap berbagai hal pemicu stres di
lingkungannya. Itu sebabnya, ketika seseorang lebih rentan mengalami
stres, akhirnya ia juga akan lebih mudah untuk mengembangkan depresi.
Uniknya lagi, Michael J. Meaney, Ph.D., dari McGill University mencoba
menelusuri mekanisme depresi yang berasal keturunan dan lingkungan
seseorang. Penelitian ini masuk ke dalam bidang epigenetika, yakni studi
tentang proses di mana lingkungan atau eksternal mampu mengaktifkan
dan menonaktifkan gen, tanpa mengubah struktur gen dalam DNA.
Menurut Michael, ada bagian dari otak seseorang yang peka terhadap
adanya perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Aktivitas di
bagian otak inilah yang kemudian bisa memengaruhi perasaan seseorang
hingga mengarahkannya pada depresi.
21. Langkah-langkah mengalihkan orang
stress ke perilaku hidup sehat
1. Bicarakan keluhan dengan seseorang yang
dapat dipercaya.
2. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat
dan kemampuan.
3. Kembangkan hobi yang bermanfaat.
4. Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri
pada Tuhan.
5. Berpikir positif.
6. Tenangkan pikiran dengan relaksasi.
22. Mana duluan terjadi stress duluan baru
sakit, berikan argument
Kalau menurut saya, stress duluan baru sakit.
seseorang yang stress dapat mengalami
gangguan pada kesehatannya. Karena tekanan
yang begitu banyak dalam dirinya sehingga
pola hidupnya menjadi berantakan dan
kesehatan menjadi terganggu. penyakit yang
sering dialami oleh seseorang yang stress
salah satunya adalah maag.
Bahkan sakit kepala. Tegangnya otot pada
saraf dikepala dapat menimbulkan migraine
hingga kesemutan di satu atau kedua sisi
kepala. Durasinya dapat berlangsung singkat
bahkan bertahan lama, bergantung tingkat
stress yang dialami.
Seseorang juga dapat memiliki penyakit jantung karena
stress yang dialami. Pemilik kepribadian tipe A yang
stres memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami
tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres secara
langsung dapat meningkatkan denyut jantung dan aliran
darah, serta menyebabkan pelepasan kolesterol dan
trigliserida ke dalam aliran darah. Kemungkinan stres
juga berhubungan dengan masalah lain, seperti
peningkatan kemungkinan merokok atau obesitas yang
secara tidak langsung meningkatkan risiko jantung. 
23. Mana duluan terjadi sakit duluan baru
stress berikan argument
Kalau menurut saya, seseorang yang
memiliki penyakit dapat stress diakibatkan
penyakit yang dialami yang tak kunjung
sembuh. Bergantung dari mental seseorang
mudah menyerah atau tidak. Jika dia mudah
menyerah maka hal itu akan mengakibatkan
hal yang fatal yang bisa saja berujung
kematian.
24. Berikan 10 tanda untuk menyimpulkan
bahwa orang itu stress
1. Kelelahan
Salah satu tanda yang jelas dari frustasi adalah jika Anda merasa lelah
sepanjang waktu dan seolah tidak memiliki energi apapun yang bisa
dikerahkan. Kelelahan ini bisa secara emosional, mental atau fisik.
 
2. Kurang motivasi
Bila Anda tak lagi merasa antusias terhadap apapun atau tak lagi
memiliki motivasi internal untuk pekerjaan, ada kemungkinan Anda
mengalami frustasi. Ciri-ciri lainnya adalah mulai merasa berat untuk
bangun pagi dan pergi ke kantor.
 
3. Kondisi emosi yang negatif
Saat sedang frustasi, seseorang akan merasa tak peduli lagi akan apa
yang dilakukan, atau bahkan kecewa akan segala sesuatu. Orang yang
frustasi biasanya juga jadi pesimis terhadap diri sendiri dan sinis
terhadap orang lain.
 
4. Masalah kognitif
Saat sedang sedang stres, perhatian akan menyempit dan fokus pada
elemen negatif yang dirasakan sebagai ancaman. Dalam jangka pendek,
ini membantu mengatasi masalah yang dihadapi. “Tapi sayangnya,
tubuh dan otak kita dirancang untuk menanganinya juga dalam jangka
pendek. Ketika stres menjadi kronis, fokus sempit ini terus berlanjut
untuk waktu yang lama, sehingga jadi sulit berkonsentrasi, memecahkan
masalah, dan mengambil keputusan, "kata Dr. David Ballard, psikolog
di The American Psychological Association.
5. Merosotnya performa kerja
Jika Anda tak yakin sedang mengalami frustasi, bandingkan kinerja
Anda dengan kinerja di tahun-tahun sebelumnya. Karena kelelahan
cenderung terjadi setelah jangka waktu yang relatif lama, maka
“menengok” lagi ke masa lalu akan mengungkapkan apakah Anda
hanya lelah sementara ataukah mengalami kelelahan kronis.
 
6. Masalah interpersonal di rumah dan di tempat kerja
Masalah ini bisa terjadi karena Anda terlibat banyak konflik dengan
orang lain yang disebabkan oleh argumentasi, atau justru menarik diri
dari berkomunikasi dengan rekan kerja dan anggota keluarga. Jadi
meskipun secara fisik Anda bersama orang lain, namun pikiran Anda
tidak.
7. Tidak merawat diri
Saat menderita kelelahan dan frustasi, beberapa orang justru
menanganinya dengan cara yang tidak sehat, seperti minum minuman
beralkohol, merokok, terlalu menyibukkan diri, makan junk food, tidak
cukup makan dan tidak cukup tidur, hingga mengonsumsi obat tidur
atau minum kopi berlebihan demi memperoleh energi untuk bekerja.
 
8. Bekerja meski sedang tak di tempat kerja
Jika Anda bekerja di luar jam kerja, misalnya membawa pekerjaan ke
rumah, maka ini dapat mengganggu kemampuan Anda untuk pulih dari
stres di hari itu. Dalam rangka memulihkan, Anda perlu waktu untuk
diri sendiri setelah jam kerja. Di waktu itu, bahkan Anda harus berhenti
sama sekali memikirkan pekerjaan.
 
 
9. Menurunnya kepuasan
Ini merupakan kecenderungan untuk merasa kurang bahagia dan kurang
puas terhadap karir dan kehidupan pribadi. Anda akan merasa tidak puas
atau bahkan merasa terjebak ketika dihadapkan pada apapun yang
terjadi di rumah, komunitas atau kegiatan sosial Anda.
 
10. Masalah kesehatan
Selama jangka waktu yang panjang, stres kronis yang serius dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang nyata, seperti masalah
pencernaan, penyakit jantung, depresi dan obesitas.
Bagikan:
25. Berikan alasan berapa % tingkat stress
anda menghadapi kuliah daring seperti ini,
berikan 15 argument lengkapi dengan ulasan
argument anda
Perkuliahan beberapa bulan ini dilaksanakan secara daring melalui beberapa
aplikasi media daring yang tersedia. Namun, permasalahan muncul ketika
mahasiswa seperti menerima tugas yang lebih banyak dibandingkan dengan saat
kuliah normal, kondisi jaringan internet yang kurang memadai, membutuhkan paket
data yang tidak sedikit, materi kuliah tidak sepenuhnya dapat dipahami, mengganti
perkuliahan dengan tugas lalu dikumpulkan secara daring, terhambatnya pengerjaan
skripsi, dan menguras pikiran tenaga karena harus memantau perkuliahan dengan
handphone atau laptop.
Stres dapat mempengaruhi kualitas tidur melalui beberapa mekanisme seperti
peningkatan hormon epinefrin, kortisol, dan norepinefrin yang merangsang aktifitas
dari korteks serebral dan menstimulasi RAS (reticular activating system)
menimbulkan keadaan terjaga sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur individu.
Menurut Wicaksana (2012) kualitas tidur merupakan individu yang merasakan
kepuasan dalam tidurnya dan tidak merasa gelisah. Individu tidak menunjukkan
tanda ada masalah dalam tidurnya dikatakan kualitas tidur yang baik. Individu yang
mempunyai kualitas tidur buruk apabila siklus tidurbangunnya berubah secara
signifikan. Kualitas tidur yang buruk disebabkan status kesehatan kurang baik,
lingkungan kotor, panas, suasana ramai, cahaya sangat terang, penggunaan obat,
gaya hidup, dan stres. Kualitas tidur buruk menimbulkan gangguan keseimbangan
fisiologis dan psikologis. Secara fisiologis, meliputi penurunan aktivitas, kelelahan,
dan imun tubuh menurun. Sedangkan secara psikologis meliputi cemas, tidak
konsentrasi, depresi dan stres
Tingkat stres akademik dengan sistem perkuliahan jarak jauh
berbasis online terhadap kualitas tidur mahasiswa tahun
pertama, diketahui bahwa responden memiliki tingkat stres
akademik yang ringan 46 (43,9%) orang dan responden yang
memiliki tingkat stres berat sebanyak 61 (57,0%) orang. Untuk
kualitas tidur yang baik hanya 16 orang (15,0%) dan kualitas
tidur buruk sebanyak 91 orang (85,0%).

Anda mungkin juga menyukai