Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada huruf A,B,C,D atau E
di lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Ada 4 langkah Proses Asuhan Gizi di Puskesmas. Menurut ahli gizi apakah langkah apa saja
yang digunakan untuk proses asuhan gizi di Puskesmas?
A. Pengkajian, Intervensi, Diagnosis, Monitoring dan Evaluasi
B. Pengkajian,Diagnosis,Intervensi, Monitoring dan Evaluasi
C. Pengkajian,Diagnosis, Monitoring dan Evaluasi,Intervensi
D. Diagnosis,Pengkajian Intervensi, Monitoring dan Evaluasi
E. Diagnosis, Pengkajian, Monitoring dan Evaluasi, Intervensi
2. Pada tahap pengkajian gizi diperlukan beberapa data. Menurut saudara yang data tidak dapat
digunakan pada tahap tersebut?
A. Antropometri
B. Riwayat gizi
C. Laboratorium
D. Pemeriksaan fisik gizi
E. Asupan gizi
3. Sumber data pengkajian untuk masalah gizi masyarakat bisa diperoleh dari:
A. Hasil laboratorium
B. Rekam medis klien
C. Hasil wawancara klien
D. Hasil wawancara pada pendamping klien
E. Survey gizi
4. Pada terminologi diagnosis gizi ada tiga domain. Menurut saudara apakah tiga domain yang
dimaksud?
A. Domain asupan, domain klinis dan domain antropometri
B. Domain laboratorium, domain klinis dan domain lingkungan
C. Domain asupan, riwayat gizi dan domain lingkungan
D. Domain asupan, domain klinis dan domain lingkungan
E. Domain asupan, domain antropometri dan domain lingkungan
7. Domain perilaku dan lingkungan pada tahap diagnosis gizi terdiri dari:
A. Keseimbangan energi
B. Biokimia
C. Aktivitas dan fungsi fisik
D. Fungsional
E. Berat badan
10. Contoh intervensi gizi menurut ahli gizi adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Pemberian zat gizi
B. Edukasi gizi
C. Konseling gizi
D. Koordinasi asuhan gizi
E. Evaluasi asupan gizi
11. Memperbaiki atau meningkatkan kondisi gizi berdasarkan rencana dan penerapan intervensi
gizi yang tepat sesuai kebutuhan adalah:
A. Tujuan pengkajian
B. Tujuan diagnosis
C. Tujuan intervensi
D. Tujuan Monitoring
E. Tujuan Evaluasi
2
12. Di bawah ini adalah cara menentukan intervensi, kecuali:
A. Pemilihan Intervensi Gizi berdasarkan Diagnosis Gizi dan Etiologinya
B. Strategi Intervensi Gizi dipilih dengan tujuan untuk merubah asupan gizi, pengetahuan dan
perilaku terkait gizi, kondisi lingkungan atau akses pada pelayanan/ asuhan yg mendukung
C. Tujuan intervensi Gizi yg ditetapkan dapat digunakan sebagai basis untuk memonitor
perkembangan dan mengukur outcames
D. Fokus pada isu yang akan ditangani
E. Sesuai dengan cakupan program Puskesmas yang sudah ditetapkan
13. Tujuan pemantauan pertumbuhan balita adalah:
A. Mengikuti pertumbuhan balita secara terus menerus dan teratur melalui pengukuran
antropometri
B. Melakukan melalui penimbangan Berat Badan (BB) setiap bulan di Posyandu atau
Fasyankes
C. Mengetahui status pertumbuhan dan mendeteksi secara dini bila terjadi gangguan
pertumbuhan
D. Melihat kenaikan BB pada grafik pertumbuhan yang terdapat pada KMS atau Buku KIA
E. Membandingkan hasil penimbangan dengan standar antropometri berdarkan indeks BB/U,
TB/U, BB/TB.
14. Bila ditemukan balita gizi kurang, gizi buruk, kurus dan sangat kurus yang dirujuk ke
Puskesmas, maka dilakukan :
A. Proses asuhan gizi perorangan
B. Proses asuhan gizi kelompok
C. Proses asuhan gizi masyarakat
D. Pemberian PMT pemulihan
E. Pemberian PMT penyuluhan
15. Pada Puskesmas A diperoleh data prevalensi gizi kurang 15 %, Puskesmas B 25 % dan
Puskesmas C 20%. Puskesmas manakan yang termasuk prevalensi sedang berdasarkan batasan
Masalah Kesehatan untuk Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Berdasarkan Indikator BB/U?
A. Puskesmas A, B dan C
B. Puskesmas A
C. Puskesmas A dan B
D. Puskesmas B dan C
E. Puskesmas B
KASUS
Berdasarkan data lansia tahun 2019 di Puskesmas MEWANGI diperoleh data jumlah lansia
sebanyak 150 orang dengan sebaran data sebagai berikut :
IMT : 20% < 18,5 kg/m2, 35% IMT 18,5-22,9 kg/m2; 30% IMT 23-25 kg/m2 dan 15% IMT >25
kg/m2.
Asupan zat gizi makro : Sebanyak 28,7% lansia termasuk kategori asupan > 120% AKG,
53,3% lansia termasuk kategori normal dan sebanyak 18% lansia memiliki asupan < 80%
AKG.
Makanan yang disukai : sebanyak 33% lansia menyukai makanan asin, 67% lansia menyukai
sayur asin, 56% lansia menyukai tahu/tempe goreng, 42% lansia menyukai teh manis, 50%
lansia menyukai kopi manis
Cara pengolahan makanan (sayuran) : 80% disantan/digulai,
Cara pengolahan makanan (lauk) : 100% digoreng, 80% disantan
Aktivitas fisik : 35% tidak beraktivitas fisik
Konsumsi air 65% < 8 gelas
Pengetahuan : 70% lansia tdk mengetahui akibat mengkonsumsi makanan asin, 45% lansia tdk
mengetahui akibat mengkonsumsi makanan digoreng
3
Hasil pemeriksaan : 30% lansia memiliki kadar gula darah tinggi, 10% lansia memiliki kadar
kolesterol tinggi dan 40% lansia memiliki kadar tekanan darah yang tinggi
Penyakit yang diderita : 10% kolesterol + asam urat, 30% DM, 20% hipertensi dan 40% asam
urat
Kedatangan ke posyandu lansia : 70% tidak datang
Kegiatan di posyandu lansia : pengobatan gratis, pemeriksaan tekanan darah, penimbangan BB,
namun tidak ada penyuluhan dan pelaksanaan kegiatan senam lansia
PHBS tegolong baik dan daya beli masyarakat tergolong baik
17. Yang termasuk pengkajian gizi Laboratorium pada kasus tersebut adalah :
a. Sebanyak 28,7% lansia termasuk kategori asupan > 120% AKG, 53,3% lansia termasuk
kategori normal dan sebanyak 18% lansia memiliki asupan < 80% AKG
b. Sebanyak 30% lansia memiliki kadar gula darah tinggi, 10% lansia memiliki kadar
kolesterol tinggi
c. Sebanyak 20% lansia termasuk status gizi kurus, 35% normal, 30% at risk obesitas dan
15% obes I
d. Sebanyak 10% lansia menderita penyakit kolesterol + asam urat, 30% menderita DM,
20% hipertensi dan 40% asam urat
e. sebanyak 40% lansia memiliki kadar tekanan darah yang tinggi
18. Yang termasuk pengkajian gizi klinis/fisik pada kasus tersebut adalah :
a. Sebanyak 28,7% lansia termasuk kategori asupan > 120% AKG, 53,3% lansia termasuk
kategori normal dan sebanyak 18% lansia memiliki asupan < 80% AKG
b. Sebanyak 30% lansia memiliki kadar gula darah tinggi, 10% lansia memiliki kadar
kolesterol tinggi
c. sebanyak 20% lansia termasuk status gizi kurus, 35% normal, 30% at risk obesitas dan
15% obes I
d. sebanyak 70% lansia tidak datang ke posyandu lansia
e. sebanyak 40% lansia memiliki kadar tekanan darah yang tinggi
19. Yang termasuk pengkajian gizi riwayat gizi pada kasus tersebut adalah :
a. Sebanyak 28,7% lansia termasuk kategori asupan > 120% AKG, 53,3% lansia termasuk
kategori normal dan sebanyak 18% lansia memiliki asupan < 80% AKG
b. Sebanyak 30% lansia memiliki kadar gula darah tinggi, 10% lansia memiliki kadar
kolesterol tinggi
c. Sebanyak 20% lansia termasuk status gizi kurus, 35% normal, 30% at risk obesitas dan
15% obes I
4
d. Sebanyak 70% lansia tidak datang ke posyandu lansia
e. Sebanyak 40% lansia memiliki kadar tekanan darah yang tinggi
20. Yang termasuk pengkajian gizi riwayat klien pada kasus tersebut adalah :
a. Sebanyak 28,7% lansia termasuk kategori asupan > 120% AKG, 53,3% lansia termasuk
kategori normal dan sebanyak 18% lansia memiliki asupan < 80% AKG
b. Sebanyak 30% lansia memiliki kadar gula darah tinggi, 10% lansia memiliki kadar
kolesterol tinggi
c. Sebanyak 20% lansia termasuk status gizi kurus, 35% normal, 30% at risk obesitas dan
15% obes I
d. Sebanyak 70% lansia tidak datang ke posyandu lansia
e. Sebanyak 40% lansia memiliki kadar tekanan darah yang tinggi
21. Diagnosa Gizi yang tepat yang dapat disusun berdasarkan kasus tersebut adalah :
a. Tingginya proporsi gizi kurang (kurus) pada lansia di wilayah kerja puskesmas
MEWANGI tahun 2019 berkaitan dengan penyakit yang diderita lansia ditandai dengan
10% lansia mengalami kolesterol + asam urat, 30% DM, 20% hipertensi dan 40% asam
urat
b. Tingginya proporsi gizi lebih (obes I) pada lansia di wilayah kerja puskesmas
MEWANGI tahun 2019 berkaitan dengan tingginya asupan zat gizi makro lansia ditandai
dengan persentase asupan zat gizi makro semua >120% AKG
c. Tingginya proporsi kurang pengetahuan tentang gizi pada lansia di wilayah kerja
puskesmas MEWANGI tahun 2019 berkaitan dengan jarang terpapar dengan infromasi
gizi ditandai dengan tidak adanya kegiatan penyuluhan di posyandu lansia
d. Tingginya proporsi gizi lebih (obes I) pada lansia di wilayah kerja puskesmas
MEWANGI tahun 2019 berkaitan dengan kurangnya pengetahuan gizi lansia ditandai
dengan proporsi lansia tidak beraktivitas sebesar 35%
e. Tingginya proporsi gizi lebih (obes I) pada lansia di wilayah kerja puskesmas MEWANGI
tahun 2019 berkaitan dengan kurangnya pengetahuan gizi lansia ditandai dengan
tingginya proporsi lansia mengolah makanan tinggi lemak dan manis
23. Edukasi gizi yang dapat diberikan sesuai dengan kasus adalah :
a. Penyuluhan PHBS
5
b. Penyuluhan tentang Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
c. Penyuluhan tentang peningkatan konsumsi sayur dan buah
d. Penyuluhan tentang diet tinggi serat
e. Penyuluhan tentang pentingnya penerapan perilaku CERDIK
24. Koordinasi asuhan gizi yang tepat berdasarkan kasus tersebut adalah :
a. Koordinasi dengan kementerian pendidikan berkaitan dengan peningkatan pengetahuan
lansia
b. Koordinasi dengan Kepala desa untuk memastikan keikutsertaan lansia dalam program
BPJS
c. Koordinasi dengan petugas posbindu atau posyandu lansia
d. Koordinasi dengan dokter puskemas terutama dokter gigi berkaitan dengan penanganan
masalah gigi
e. Koordinasi dengan camat untuk memastikan keikutsertaan lansia dalam program BPJS
Dari wawancara dan pengukuran status gizi dengan 100 remaja putri (SMU) di wilayah kerja
Puskesmas Kota PKY Tahun 2020 diperoleh data sebagai berikut :
Pengukuran status gizi berdasarkan LILA/U diperoleh data 30% berisiko KEK, sedangkan
berdasarkan IMT/U diperoleh data kurus 15%, overweight 5% dan obesitas 5%.
Pengukuran kadar Hb dengan menggunakan Easy Touch GcHb diperoleh 40% populasi dengan
kadar Hb < 12 mg/dl.
Berdasarkan wawancara diperoleh data sebagai berikut :
Tingkat pengetahuan gizi sebanyak 75% populasi termasuk kurang, tingkat pengetahuan tentang
anemia sebanyak 95% populasi rendah, dan sekitar 60% populasi jarang mendapatkan infromasi
ttg gizi, sekitar 70% remaja putri siklus menstruasi sudah teratur, pandangan terhadap body
image : BI positif 15%, BI negative 60% dan BI netral 25%. Untuk akses pangan tergolong mudah.
Sekitar 65% populasi mengalami infeksi (pilek, batuk) dalam satu bulan terakhir. Asupan makan remaja
sekitar 85% Defisit tingkat berat, 5% Defisit tingkat ringan, 5% Defisit tingkat sedang dan 5% baik.
Untuk tingkat kecukupan Fe sebanyak 90% populasi termasuk kurang. Selanjutnya saat pemeriksaan
klinis didapatkan data Sklera mata pucat/ telapak tangan terlihat pucat : 15% dan normal 85%
Berdasarkan kasus pada remaja putri berikut, jawablah soal dibawah ini :
26. Berdasarkan pengakajian gizi Laboratorium, termasuk masalah gizi apakah yang dialami
remaja putri tersebut dan termasuk tingkat apa dalam PHI?
a. Anemia, sangat ringan
6
b. Anemia, ringan
c. Anemia, sedang
d. Anemia, berat
e. Anemia, sangat berat
27. Berdasarkan pengakajian gizi Antropometri, underweight yang terjadi pada remaja putri
termasuk prevalensi tingkat apa?
a. Rendah
b. Sedang
c. Tinggi
d. Serius
e. Kritis
29. Berdasarkan kasus, pemberian makan yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah gizi
tersebut dan sesuai dengan program gizi saat ini adalah :
a. Sarapan tinggi Fe
b. Menu Lengkap Tinggi Fe
c. Pemberian Tablet TTD 1 tablet/mgg
d. PMT Pemulihan
e. Jajanan tinggi Fe
7
a. Anemia pada rematri, Manfaat TTD
b. Anemia pada Rematri, Manfaat Sarapan untuk Mencegah Anemia
c. Anemia pada Rematri, Gizi Seimbang, Manfaat TTD
d. Anemia pada Rematri, Diet untuk Anemia
e. Anemia pada Rematri, Sarapan, Manfaat TTD
8
LEMBAR JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
1 A B C D E 21 A B C D E
2 A B C D E 22 A B C D E
3 A B C D E 23 A B C D E
4 A B C D E 24 A B C D E
5 A B C D E 25 A B C D E
6 A B C D E 26 A B C D E
7 A B C D E 27 A B C D E
8 A B C D E 28 A B C D E
9 A B C D E 29 A B C D E
10 A B C D E 30 A B C D E
11 A B C D E 31 A B C D E
12 A B C D E 32 A B C D E
13 A B C D E 33 A B C D E
14 A B C D E 34 A B C D E
15 A B C D E 35 A B C D E
16 A B C D E 36 A B C D E
17 A B C D E 37 A B C D E
18 A B C D E 38 A B C D E
19 A B C D E 39 A B C D E
20 A B C D E 40 A B C D E