Anda di halaman 1dari 3

Paragraf Induktif dan Deduktif

dalam Bahasa Indonesia


Paragraf induktif dan paragraf deduktif adalah dua diantara jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi
kalimatnya, selain paragraf ineratif dan paragraf campuran. Paragraf induktif adalah paragraf yang
kalimat utamanya terletak di akhir kalimat, sedangkan paragraf dedyktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya ada di awal paragraf. Untuk mengetahui seperti apa bentuk kedua paragraf ini–serta
bagaimana peletakkan kalimat utama pada kedua paragraf ini, berikut ditampilkan beberapa contoh
paragraf induktif dan deduktif yang tertera sebagaimana berikut ini!

A. Contoh Paragraf Induktif


Contoh 1:
jika di buang ke tempat sampah pada umumnya, maka sampah elektronik tidak bisa diurai secara alami
laiknya sampah-sampah organik. Hal ini dikarenakan banyaknya komponen yang terkandung dalam
suatu sampah elektronik. Selain itu, kandungan beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jenis
sampah ini bisa menimbulkan ledakan dan pencemaran lingkungan yang dapat membahayakan
lingkungan sekitar. Dengan demikian, bisa kita simpulkan, bahwa sampah elektronik sebaiknya tidak
dibuang ke tempat sampah pada umumnya.

Contoh 2:
Sarapan di pagi hari dapat memberikan energi tersendiri di dalam tubuh, apalagi jika sarapan yang
dikonsumsi berasal dari makanan yang sehat. Selain itu, sarapan di pagi hari membuat perut kita tidak
mudah lapar saat beraktivitas, sehingga kita pun bisa terhindar dari obesitas yang menimbulkan sejumlah
penyakit di kemudian hari. Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa sarapan memberikan beberapa
manfaat bagi tubuh kita.

Contoh 3:
Mendidik anak tidak hanya dengan cara menjejalinya dengan berbagai perintah ataupun petuah.
Pemberian sejumlah teladan perbuatan juga patut diberikan. Dengan menampilkan teladan perbuatan,
maka apa yang kita perintahkan atau sampaikan lewat ucapan bisa diserap dan diaplikasikan dengan
mudah oleh sang anak. Jika cara ini tidak dilakukan oleh orang tua, maka sang anak akan kesulitan untuk
memahami apa yang hendak orang tuanya ajarkan kepada mereka.

B. Contoh Paragraf Deduktif


Contoh 1:
Sampah elektronik sebaiknya jangan dibuang ke dalam tempat sampah pada umumnya. Sebab, hal itu
akan mengakibatkan sejumlah dampak negatif bagi lingkungan. Pertama, sampah elektronik ini akan
terus menumpuk di alam bebas, karena komponen sampah ini sangat kompleks, sehingga sulit diurai dan
akan menumpuk di permukaan bumi. Selain itu, terdapat sejumlah bahan kimia dalam sampah elektronik
yang dapat meledak dan menimbulkan kebakaran besar. Kandungan bahan kimia itu pun bisa
menimbulkan pencemaran lingkungan, jika mengenai tanah ataupun air.

Contoh 2:
Sarapan mempunyai sejumlah manfaat bagi tubuh. Pertama, sarapan dapat memberikan energi dalam
tubuh, sehingga tubuh pun bisa beraktivitas di pagi hari secara optimal. Selain itu, sarapan juga akan
membuat perut lebih lama kenyang, sehingga perut kita pun tidak mudah lapar dan terhindar dari
obesitas. Semua manfaat tersebut bisa dirasakan bila asupan makanan yang kita jadikan sebagai
sarapan adalah makanan yang sehat dan bergizi.

Demikianlah beberapa contoh paragraf induktif dan deduktif dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin
mengetahui beberapa referensi yang berkenaan dengan paragraf induktif dan deduktif, pembaca bisa
membuka artikel paragraf deduktif, induktif, dan campuran; paragraf induktif, dedktuf, ineratif, dan
campuran; serta perbedaan paragraf induktif, deduktif, dan campuran. Semoga bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai paragraf induktif dan deduktif, mau
pun materi pembelajaran bahasa Indonesia. Sekian dan juga terima kasih
Contoh Paragraf Deduktif Tentang Sekolah

Memiliki pola fikir yang ilmiah dapat diterapkan pada siswa semenjak masih
duduk di bangku sekolah dasar. Terus Bagaimana langkah-langkahnya?
Contohnya saja, siswa diajak untuk melihat dan mencatat jenis dan jumlah
tanaman bonsai yang ada di area sekolah.

Ketika sudah beranjak di bangku SMP, ajaklah siswa untuk melakukan penelitian
skala kecil dengan membuat eksperimen sederhana.

ketika siswa sudah berada di bangku SMA, fokus pengajaran berfikir ilmiah lebih
ditujukan pada pengerjaan pelatihan, yang lebih beragam atau
pengembangannnya.

Maksudnya, supaya dapat berfikir ilmiah dalam belajar, siswa tidak diharuskan
lagi menunggu sampai jadi mahasiswa di perguruan tinggi.

Contoh paragraf Deduktif Tentang Kedisiplinan


Aturan lalu lintas sudah semestinya ditaati oleh semua pihak dengan sebaik
mungkin. Pembuatan aturan sendiri bukanlah untuk menyulitkan bagi para
pengendara jalan raya disaat mengemudikan kendaraannya di jalanan. Akan
tetapi, aturan dibuat supaya menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

Namun faktanya, masih ada saja berbagai kasus kecelakaan disebabkan


kelalaian dan tidak patuhnya pengguna jalan. Misalnya saja, banyak pengguna
kendaraan bermotor menyerobot saja palang kereta api.

Akibat melanggar lalu lintas tersebut, sudah banyak yang mengalami


kecelakaan. Semestinya sabar menunggu kereta api lewat yang cuma sebentar
saja adalah hal yang perlu diperhatikan untuk keselamatan semuanya.

Disamping itu juga, yang perlu jadi perhatian lagi yaitu lengkapnya semua atribut
berkendara seperti helm, STNK, SIM, Spion san sebagainya. Dengan demikian,
kedepannya bisa lebih meningkat kembali ketertiban dan juga keamanan di jalan
raya.
contoh Paragraf Induktif

Sekarang zaman ini perkembangan game sangat pesat, kita mengenal game PS
4 seperti GTA, PES, FiFA dan Game yang bisa dimainkan di Smartphone.
Bermain permainan semacam itu memang sangat mengasyikkan,grafiknya yang
sudah mendekati nyata terlebih bisa Online dengan teman lainnya.

Waktu demi waktu tak terasa kita tenggelam dalam permainan tersebut. Berbeda
waktu kita SD, mungkin kita hanya mengenal PS 1 dan grafiknya biasa-biasa
saja atau permainan di hp yang cuma berukuran paling besar 1MB.

Permainan diatas menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu permainan juga


berkembang seiringnya penemuan teknologi yang mendukung game tersebut.

Anda mungkin juga menyukai