Anda di halaman 1dari 9

Implikasi Perkembangan Kognitif Terhadap

Pendidikan

Oleh
Eka
(1405122270)

Implikasi Perkembangan Kognitif Terhadap


Pendidikan
Piaget (Budiaman, dkk., 2009: 108) berpendapat bahwa:
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Pembelajaran tidak harus berpusat pada guru, tetapi


berpusat pada peserta didik.
Materi yang dipelajari harus menantang dan menarik
minat belajar peserta didik.
Pendidik dan peserta didik harus sama-sama terlibat
dalam proses pembelajaran.
Urutan bahan dan metode pembelajaran harus menjadi
perhatian utama.
Guru harus memperhatikan tahapan perkembangan
kognitif peserta didik dalam melakukan stimulasi
pembelajaran.
Pembelajaran hendaknya dibantu dengan benda-benda
konkret pada anak sekolah dasar kelas awal.
Teresa M. McDevitt dan Jeanne

Teresa M. McDevitt dan Jeanne Ellis Ormrod (2002)


menyebutkan beberapa implikasi teori Piaget bagi Guru-guru di
sekolah, yaitu:
Memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan eksperimen terhadap objek-objek

fisik dan fenomena-fenomena alam.


1. Mengeksplorasi kemampuan penalaran siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

atau pemberian tugas-tugas pemecahan masalah.


2. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget menjadi acuan dalam menginterpretasikan tingkah

laku siswa dan mengembangkan rencana pembelajaran.


3. Tahap-tahap perkembangan kognitif juga memberikan petunjuk bagi para guru dalam memilih

strategi pembelajaran yang lebih efektif pada tingkat kelas yang berbeda.
4. Merancang aktivitas kelompok di mana siswa berbagi pandangan dan kepercayaan dengan

siswa lain.
5. Penggunaan metode mengajar yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan

gagasan, atau mengujicobakan suatu materi


6. Melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat (brain storming) dengan siswa, tentang

masalah-masalah sosial, atau barbagai aspek kehidupan, seperti agama, etika pergaulan dan
pacaran, polotik, lngkungan hidup, bahayanya minuman keras dan obat-obat terlarang, dll.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap siswa yang masingmasing individunya berbeda, maka seorang guru yang profesional harus memiliki
kemampuan sebagai berikut:

1. Menemukan perbedaan individu siswa


2. Memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa
3. Melakukan diagnosis kesulitan belajar siswa

Menurut saya :
1. Bagaimana anak belajar
@ anak belajar dengan melakukan / mengalami langsung
@ anak belajar sesuai dengan minat dan kecepatan
masing-masing
@ belajar lebih menekan proses daripada hasil akhir

2. Bagaimana guru mengajar


1. Guru memberikan pengalaman nyata
2. Guru memberikan pengalaman sesuai dengan usia anak
3. Guru sebagai fasilator

Terima kasih

Pertanyaan
1. Bagaimana tindakan seorang pendidik/guru apabila ada siswa yang

belum bisa melakukan tindakan ilmiah? (Alaina)


2. Berapa persentase faktor antara ekonomi dan gen dalam
mempengaruhi perkembangan kognitif? (Riza)
3. Bagaimana cara kita sebagai guru untul memberi pengarahan
kepada ortu dalam memberikan hp kepada anak? (Jumaidah)
4. Bagaimana sikap seorang guru kepada siswa yang memiliki
intelektual yang nano jika kita bukan tipe guru yang
dapatmemberikan yang dapat memotivasi langsung atau bimbingan
khusus? (Fitri)
5. Pada tingkat apa seorang guru memberikan pengetahuan yang di
luar jangkauan siswa? (Ledy)
6. Bagaimana cra belajar siswa dengan penemuan yang bermakna
dan yang tidak bermakna pada teori Ausubel? (Angga)

Jawab
1.Dalam pengelolaan kelas terdapat banyak metode

pembelajaran,salah satunya yaitu metode diskusi.Metode ini dapat


kita gunakan untuk mencegah hal tersebut,hal ini dilakukan dengan
cara membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
mana disetiap kelompok terdiri dari anak anak yang memiliki
intelektual yang tinggi,sedang,dan rendah,jadi peserta didik yang
memiliki intelektual yang tinggi bisa menjadi mentor untuk
temannya yang berintelektual sedang dan rendah.
2.Dengan cara pemberian tugas kepada peserta didik tersebut.Tugas
yang diberikan bertahap,dari soal dengan tingkat kesulitan yang
rendah sampai soal yag memiliki tingkat kesulitan yang sukar.
3.Dengan cara memberikan pengayoman atau remedial apabila ada
peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM atau dibawah standar
kelulusan minimum,jadi guru dapat membantu nilai peserta didik
yag bermasalah.

Anda mungkin juga menyukai