Contoh Soal
1. Bacalah paragraf berikut!
Bank Indonesia akam menetapkan batas maksimum dan standardisasi biaya
isi ulang uang elektronik. Aturan ini bertujuan melindungi konsumen dan
mendorong peningkatan volume penggunaan uang elektronik. Selama ini
pengenaan biaya isi ulang uang elektronik tidak memiliki standardisasi tertentu.
Oleh karena itu, Bank Indonesia akan mengatur agar biaya isi ulang uang
elektronik tidak melebihi batas maksimum yang ditetapkan.
Disadur dari : “BI Tetapkan Standardisasi isi ulang E-Money” dalam Suara Pembaruan, 20 September 2017
Jawaban : C
Makna atau arti kata standardisasi dalam KBBI adalah penyesuaian bentuk (ukuran,
kualitas, dan sebagainya) dengan pedoman (standar) yang ditetapkan ; pembakuan.
Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban C.
Disadur dari : “Menkes : Jangan Anggap Ringan Influenza” dalam Suara Pembaruan, 20 September 2017
Jawaban : A
Makna atau istilah pandemi dalam KBBI adalah wabah yang berjangkit serempak
dimana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Jadi, jawaban yang tepat
terdapat pada pilihan jawaban A.
Contoh Soal
Objek atau masalah tersebut diungkapkan penulis dengan tujuan tertentu. Tujuan
tersebut ditujukan kepada pembaca.
Jawaban : D
Pernyataan yang sesuai dengan isi paragraftersebut terdapat pada pilihan jawaban
D. Pernyataan tersebut sesuai dengan kalimat Walikota Bogor menyebutkan bahwa
tumbuhnya minat anak-anak untuk gemar mengonsumsi ikan berawal dari peran
ibu rumah tangga. Pernyataan pada pilihan jawaban A dan B tidak sesuai dengan
kalimat pertama paragraf. Pernyataan pada pilihan jawaban C tidak sesuai dengan
kalimat kedua paragraf. Pernyataan pada pilihan jawabna E tidak sesuai dengan
kalimat keempat paragraf.
Contoh Soal
Jawaban : E
Paragraf tersebut membahas kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Mojokerto.
Kebakaran hutan tersebut terjadi di lahan hutan lindung, hutan produksi, taman hutan
raya (tahura), dan hutan rakyat. Kebakaran tersebut terjadi di 19 kawasan wilayah
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Selain menghanguskan 80,5 ha hutan di
4
Mojokerto, kebakaran terjadi di lahan tebu seluas 2,8, ha. Jadi, ide pokok paragraf
tersebut adalah kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mojokerto.
Jawaban : A
Paragraf tersebut membahas upaya atau usaha Pemerintah dalam memeratakan
pendidikan. Upaya-upaya tersebut yaitu menggenjot kualitas pendidikan dan pelatihan
melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dan menyalurkan lebih dari 17 juta Kartu
Indonesia Pintar (KIP). Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban A.
Contoh Soal
1. Perhatikan paragraf berikut!
1)Dengan kecanggihan teknologi, kita memang bisa menggenggam dunia.
2)Namun, akibat teknologi pula petaka demi petaka bisa datang kapan saja jika kita
serampangan menggunakannya. 3)Fakta menunjukkan kemajuan teknologi
komnikasi yang pesat telah menimbulkan banyak kerugian. 4)Media sosial yang
semestinya menjadi sumber informasi dan arena bersosialisasi tidak jarang justru
menjadi sumber perpecahan. 5)Kecanggihan teknologi benar-benar menjadi
tantangan serius bagi negeri ini.
Disadur dari : “Bencana Bukan untuk Bercanda” dalam Media Indonesia, 28 September 2017
Jawaban : E
Kalimat utama paragraf yang berisi gagasan atau ide pokok paragraf. Ide pokok
paragraf tersebut adalah tantangan kecanggihan teknologi. Ide poko tersebut
terdapat dalam kalimat yang berangka 5). Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan
jawaban E.
Kalimat penjelas yang tidak padu dalam paragraf tersebut ditunjukkan angka....
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
Jawaban: D
Paragraf tersebut membahas distribusi gas elpiji tiga kilogram yang salah sasaran.
Kalimat penjelas yang tidak padu terdapat pada kalimat ber-angka 4) atau pada
pilihan jawaban D. Kalimat yang berangka 4) tidak padu dengan kalimat lain
karena membahas keamanan tabung gas elpiji tiga kilogram dan bright gas.
6
Contoh soal
1. Perhatikan kalimat berikut!
Pemerintah tersu bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi
Gunung Agung (3.031 mdpl) di Bali.
Jawaban: B
Struktur kalimat tersebut sebagai berikut.
Pemerintah terus bersiap diri dalam menghadapi
Subjek predikat Objek
kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Agung (3.031 mdpl) di Bali.
Pelengkap Keterangan
Jawaban: D
Struktur kalimat tersebut sebagai berikut:
Akibat sering tercemar, air sungai di Bekasi tidak layak diolah menjadi air
minum.
Pelengkap Subjek Predikat Objek
7
Contoh soal
1. Perhatikan paragraf berikut!
Jika dicermati, obat PCC yang tergolong obat keras seharusnya sangat sulit didapat
masyarakat umum. Namun, fakta yang terjadi di lapangan, obat PCC dapat dengan
mudah diperoleh masayarakat. Harga obat PCC murah hanya seharga Rp20.000,00-
25.000.00,00 per 20 biji. Harga yang dipatok murah tersebut menjadikan obat PCC
dapat dibeli anak di bawah umur. Tindakan ini ditengarai sengaja dilakukan oleh
sindikat pengedar obat terlarang untuk menggaet pasar anak di bawah umur.
Makna kata rujukan ini yang bercetak miring pada paragraftersebut adalah...
A. Peredaran obat PCC
B. Mematok harga murah
C. Kemudahan membeli PCC
D. Sindikat pengedar obat terlarang
E. Harga Rp20.000,00-25.000,00
Jawaban: A
Kata rujukan yang bercetak miring pada paragraf tersebut adalah ini. Kata ini pada
paragraf tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya, yakni Harga yang dipatok murah
tersebut menjadikan obat PCC dapat dibeli anak di bawah umur. Jadi, kata rujukan ini
pada paragraf tersebut merujuk tindakan yang mematok harga murah.
Makna kata rujukan tersebut yang bercetak miring pada paragraftersebut adalah...
A. Badan Kesehatan Dunia
B. Kematian di Indonesia
C. Penyakit kadiovaskular
D. Penyebab kematian
E. Penyakit jantung koroner
8
Jawaban: B
Kata rujukan yang bercetak miring dalam paragraf adalah tersebut. kata rujukan
tersebut merujuk kalimat sebelumnya, yakni seluruh kematian di Indonesia. Jadi,
jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban B.
Contoh Soal
Paragraf berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Pengungkapan kasus paracetamol, caffeine, dan carisoprodol oleh Bareskrim Polri
baru-baru ini telah mengejutkan masyarakat. Korban yang terpapar berskala luas, tidak
terbatas hanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, dan Medan, Suamtera Utara, teteapi
menyebar ke bebrapa kota di Indonesia. Kasus paracetamol, caffeine, dan carisoprodol
(PCC) ini tidak terlepas dari lemahnya pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM). Badan POM harus dapat memonitor dan mengawasi pedagang besar farmasi dan
apotek bahkan sampai di toko obat di seluruh pelosok negeri. Jika peredaran obat tidak
segera dimonitor dan diawasi, korban yang merupakan generasi muda bangsa akan
bertambah banyak.
Disadur dari : Sampurno, “PCC dan Keselamatan Publik” dalam Kompas, 27 September 2017
Jawaban : D
Keberpihakan penulis pada paragraf tersebut tampak pada kalimat Jika peredaran
obat tidak segera dimonitor dan diawasi, korban yang merupakan generasi muda
bangsa akan bertambah banyak. Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan
jawaban D.
Contoh Soal
Teks berikut untuk soal nomor 1-3
Teks I
Warna-warni Indonesia dirayakan di Pasar Jibama, Wamena, Papua. Ikan-ikan sungai dan
danau, mulai lele hingga ikan yang berukuran sepaha orang dewasa dan wujudnya sulit
ditemui di kawasan lain Nusantara, dijajakan penduduk lokal. Mereka umumnya kaum
pria, menggelar begitu saja dagangannya di sudut-sudut pasar, di antara noken dan peranti
menyihir mereka. Sementara itu, para mama menyajikan pinang dan ubi, baik yang berupa
10
umbi maupun daun hingga daun bunga yang mereka sebut kembang kertas, Helichrysum
bracteatum yang mekarnya terbilang awet.
Disadur dari : “Warna-warni Indonesia Dirajut di Pasar” dalam Media Indonesia. 1 Oktober 2017
Teks II
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, melalui Distrik Wamena Kota dan Dinas
Perindustrian, Perdagangaan, dan Koperasi, terus menata dan melakukan pembersihan di
Kota Wamena serta pasar-pasar tradisional. Kegiatan penataan dan pembersihan tersebut
juga dilakukan di Pasar Jibama. Jajaran Distrik Wamena Kota dan Dinas Perindagkop
Kabupaten Jayawijaya melakukan pembersihan termasuk menata ulang para pedagang
karena lahan parkir pun digunakan untuk berjualan. Kepala Distrik Wamena Kota
mengatakan bahwa kegiatan pembersihan di Pasar Jibama merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh jajarannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperindah kondisi pasar
sehingga tidak terkesan kumuh.
Disadur dari : http://majahlani.com/suplemen-daerah/jayawijaya-membangun/216-hindari-kesan-kumuh, diunduh 3 Oktober 2017
Teks II
Kemunculan informasi atau berita hoax di media sosial cukup memprihatinkan dan
mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan. Masyarakat atau warganet diharapkan
dapat mencermati berita hoax sehingga informasi palsu itu tidak menyebar. Ada
langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran berita hoax. Pengguna
bisa mengakses situs turnbackhoax. Di dalamnya terdapat database informasi hoax.
Dalam laman situs tersebut, terdapat laporan yang dikategorikan berdasarkan berita
palsu yang terbaru, terpopuler, dan teraktif.
Simpulan dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. Simpulan harus sesuai
dengan isi paragraf.
Contoh Soal
1. Perhatikan paragraf berikut!
Saat ini dikhawatirkan muncul gerakan yang mengusung isu ideologi dengan
target menanamkan semangat antikebangsaan di kalangan generasi muda. Gerakan itu
memanfaatkan kelemahan pendidikan ideologi di kalangan generasi yang lahir pada
pasca-reformasi. Generasi muda dapat kehilangan dasar dan kecintaan pada ideologi
negara. Ada gerakan-gerakan yang memang bertujuan menghilangankan rasa
kebangsaan dalam diri generasi muda. Momentum Hari Kesaktian Pancasila harus
menjadi titik balik penyadaran pentingnya pendidikan ideologi di kalangan generasi
muda.
Jawaban: B
Paragraf tersebut membahas pentingnya pendidikan ideologi pada generasi muda
agar tidak menjadi sasaran gerakan-gerakan antikebangsaan. Simpulan paragraf
tersebut terdapat pada pilihan jawaban B. Simpulan pada pilihan jawaban B sesuai
dengan isi paragraf.
Contoh Soal
1. Perhatikan paragraf berikut!
Arus pengungsian besar-besaran oleh ratusan ribu warga untuk menghindari
bahaya letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, memang di
luar dugaan. Total pengungsi bahaya letusan Gunung Agung telah mencapai 144.489
jiwa, membengkak dua kali lipat dari perkiraan awal. Berbondong-bondongnya arus
pengungsi tersebut disebabkan beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut yaitu,
pemahaman pengungsi yang kurang tentang gunung berapi dan pengaruh gencarnya
berita hoax tentang letusan Gunung Agung di media sosial.
14
Jawaban: B
Paragraf tersebut menjelaskan arus pengungsi Gunung Agung yang membludak karena
kurangnya pengetahuan pengungsi dan tersebarnya berita hoax tentang Gunung Agung.
Jadi, tanggapan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut terdapat pada pilihan jawaban B.
Tanggapan pada pilihan jawaban A, C, D, dan E tidak sesuai dengan isi paragraf.
Tanggapan atau komentar yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah . . .
A. Sebaiknya peserta BPJS mencari informasi dengan bertanya secara langsung
kepada petugas di kantor cabang BPJS.
B. Sebaiknya peserta BPJS melaporkan oknum pembuat berita hoax tentang BPJS
kepada petugas.
C. Sebaiknya Pemerintah menerapkan sistem Virtual Account yang lebih canggih agar
tidak membingungkan peserta.
D. Sebaiknya BPJS menyediakan fasilitas yang canggih agar masyarakat dan peserta
BPJS lebih mudah bertanya.
E. Sebaiknya BPJS mempercanggih sistem informasinya agar semua peserta BPJS
mendapatkan virtual account.
Jawaban: A
Paragraf tersebut membahas maraknya berita hoax mengenai program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat. Tanggapan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut
terdapat pilihan jawaban A. Sebaiknya peserta BPJS mencari tahu informasi secara
langsung kepada petugas di kantor cabang BPJS agar tidak termakan berita hoax.
prosa fiksi, dan drama memiliki simbol-simbol tersendiri yang biasanya diungkapkan
dalam bahasa yang digunakan penulis. Penulis mengungkapkan perasaan, pikiran, dan
idenya dengan bahasa yang khas. Simbol-simbol yang digunakan penulis untuk
mengungkapkan ide dan perasaannya tersebut memiliki makna tersendiri. Simbol-
simbol itulah yang akan ditafsirkan atau dimaknai oleh pembaca. Simbol yang dipakai
adalah simbol yang memang telah dikenal untuk menggambarkan sesuatu baik oleh
penutur maupun lawan bicara. Untuk menentukan simbol dalam karya sastra, Anda
harus membaca dan mengartikan makna karya sastra tersebut.
Selain menggunakan simbol, penulis karya sastra menggunakan majas dalam
karyanya. Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam
mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang
terpendam di dalam jiwanya. Menurut Henry Guntur Tarigan, ahli bahasa, majas dapat
dibagi empat sebagai berikut.
1. Majas Perbandingan
a. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-
sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti
manusia atau benda hidup.
Contoh:
Baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk.
b. Metafora
Metafora adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh:
Raja siang telah kembali ke peraduannya.
c. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau
tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk
menyangatkan arti.
Contoh :
Kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
2. Majas Sindiran
a. Ironi
Ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya
dengan maksud untuk menyindir.
Contoh :
Pandai sekali kamu, Bahasa Indonesiamu mendapt nilai 4.
b. Sinisme
Sinisme adalh majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya seperti Ironi,
tetapi kasar.
Contoh :
Itukah yanng dinamakan bekerja?
c. Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar atau langsung menusuk perasaan.
Contoh :
Otakmu memeang otak udang!
2. Majas Penegasan
a. Pleonasme
Pleonasme adalh majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya
tidakperlu dikatakan lagi karena arti kata terseut sudah terkandung dalam kata yang
16
diterangkan.
Contoh:
Salju putih sudah mulai turun ke bawah.
b. Repetisi
Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata
atau beberapa kata berkali-kali yang buasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh :
Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung diasebagai pelindung, kita jungjung
dia sebagi pembebas kita.
3. Majas Pertentangan
a. Antitesis
Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh :
Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukiran nilai seorang wanita.
b. Paradoks
Paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah
bertentangan. Padahal, maksud sesungguhnya tidak bertentrangna karena obyeknya
berlainan.
Contoh :
Hatinya sunyi tinggal di Kota Jakarta yang ramai.
Kata bermakna kias sering digunakan dalam karya sastra. Karya sastra yang sering
menggunakan kata kias salah satunya adalah puisi. Kata kias digunakan untuk
mendapatkan unsur kepuitisan. Menurut Rachmat Djoko Prapodo, kritikus satra,
adanya kata menyebabkan sajak menjadi menbarik perhatian, menimbulkan kesegaran,
hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan. Menurut Harimurti
Kridalaksana, ahli bahasa, kata kiasan disebut figure of rhetoric atau rhetorical figure.
Kata kias adlah alat untuk memeperluas makna kata atau kelompok kata. Kata kias
digunakan untuk memperoleh efek tertentu dengan membandingkan atau
mengasosiasikan dua benda, orang, atau peristiwa. Menurut Abrams,ahli bahasa, kata
figuratif atau kata kias adalah penyimpangan penggunaan bahasa oleh penutur,
Penyimpangan tersebut yaitu pemahamana bahasa yang dipakai sehari-hari,
penyimpangan bahasa standar, atau penyimpangan makna suatu kata atau serangkaian
kata. Pemakaian kata figuratif tersebut bertujuan agar memperoleh beberapa arti
khusus atau efek khusus.
Contoh Soal
1. Perhatikan puisi berikut!
Walau kita saling bertemu
Di anatara orang-orang melawat ke kubur itu
Di sela-sela biru
Bencah-bencah kelabu dan ungu
Dikutip dari : Sapardi Djoko Darmono “Sonet Y”, dalam Duka-Mu Abadi, Jakarta, Garamedia Pustaka Utama, 2017
Jawaban : C
Puisi tersebut berisis pertemuan anatara dua orang di pemakaman. Di sela pertemuan
tersebut sering terdengar suara biru. Makna suara biru yang berhubunan dengan latar
tempat pemakaman adalah tangisan. Suara tangisan orang-orang yang berdukacita biasanya
terdengar di pemakaman.
Jawaban : A
Konflik yang terjadi dalam kutipan novel tersebut disebabkan oleh penolakan tokoh
Pangeran Diponegoro untuk menjadi seorang Adipati. Jadi, jawaban yang tepat terdapat
pada pilihan jawaban A.
Jawaban : B
Konflik dalam kutipan novel tersebut berakibat tokoh Pangeran Diponegoro diusir dari
istana oleh ayahandanya karena tidak bersedia menjadi seorang Adipati. Jadi, jawaban
yang tepat terdapat pada pilihan B.
Makna simbol kabut pada kalimat kabut yang sama terus menggantung di dalam mata
Markonah adalah...
A. Ketakutan
B. Kesedihan
C. Kecemasan
D. Kegelapan
E. Kesunyian
Jawaban : B
Kutipan cerpen tersebut menceritakan seorang istri yang baru saja kehilangan
suami. Suami tokoh Markonah meninggal hari Selasa Wage. Makna simbol kabut
dalam kabut yang sama terus menggantung di kedalaman mata Markonah adalah
kesedihan.
Contoh Soal
1. Perhatikan gurindam berikut!
Hati itu kerajaan di dala tubuh
Jikalau zalim segala anggota pun rubuh
Dikutip dari: http//www.rajaalihaji.com/id/works.php?a=SeovUnMvVw%3D=, Diunduh 27 September 2017
Dalam ziarahku ke makam ibu dan abangku, selain doa, kuhaturkan permintaan
maaf karena telah melakukan hal yang dilarang ibuku. Setelah mengutarakan
semua maaf dan alasan, kelegaan hati akhirnya kudapatkan. Seolah-olah restu
untuk menjadi anak laut, telah kudapat. Dan, ini makin memotivasiku untuk lebih
mengenal laut dengan kehidupan dan misteri didalamnya.
Dikutip dari: Erwin Arnada, Rumah di Sebuah Ombak, Jakarta, Gagas Media, 2011
Contoh Soal
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Sebenarnya pekerjaan memetik daun tembakau muda itu dilakukan Ki Pradopo setiap
tiga hari sekali. Namun, jumlah batang tembakau ge’njah sogoti miliknya mencapai
3.000 batang. Ia tak sanggup menyelesaikannya. Mak Entek, istrinya, menolak untuk
membantu. Ia pun tak cukup uang untuk mengupah orang.
“Tembakau yang kau tanam dan kelak kau isap asapnya itu akan semakin menggerogoti
tubuh rentamu perlahan-lahan, Pak!” alasan keberatan Mak Entek.
“Bukan urusanmu! Bahkan, aku sudah siap dengan seribu resikonya!” jawab Ki
Pradopo suatu ketika.
“Pasti ludes dirampok tikus-tikus ganas serakah itu! Tetapi, hama-hama keparat itu
mustahil menyentuh batang tembakauku!” kali ini Ki Pradopo membantah mentah-
mentah usulan Mak Entek agar mengganti ladang tembakaunya dengan palawija saja.
Mak Entek pun memilih hanya mengurusi ladang palawija mereka yang lainnya di
pinggir kali Cikawung.
20
Maka Ki Pradopo wajib mandiri memtik daun tembakau muda setiap pagi. Seribu
batang per hari. Dua bulan runut sejak munggel pertama tepat di hari keempat puluh.
Disadur dari: Setta S. S., “Ki Pradopo” dalam AngsoDuo.Net, diunduh 3 Oktober 2017
Jawaban: D
Kutipan cerpen tersebut menceritakan tokoh Ki Pradopo yang harus memetik daun
muda tembakau di ladangnya setiap hari. Konflik dalam kutipan cerpen tersebut
terjadi karena tokoh Mak Entek ingin agar ladang tembakaunya diganti dengan
palawija. Akan tetapi, tokoh Ki Pradopo masih ingin menanami ladangnya dengan
tembakau. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada
pilihan jawaban D.
Contoh Soal
A. Agama
B. Sosial
C. Hukum
D. Budaya
E. Ekonomi
Jawaban : D
Tokoh Mak Surip dalam kutipan cerpen tersebut digambarkan sebagai seorang yang
peduli terhadap temannya, tokoh Mak Wiji. Tokoh Mak Surip bersedia mencari
sumbangan unuk tokoh anak Mak Wiji. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan D.
Jawaban : B
Di dalam kutipan cerpen tersebut, unsur intrinsik yang menonjol adalah latar sosial.
Latar sosial dalam kutipan cerpen tersebut membentuk konflik yang terjadi dalam
kutipan cerpen yaitu antara tokoh Marni, Mak Wiji, Mak Surip, Bu RT, dan warga
Padukuhan Manggisan.
tokoh dalam cerita dengan saksama. Temukan perbuatan, dialog, atau pemikiran
tokoh yang menunjukan bukti watak tokoh tersebut.
2. Bukti latar (setting) dapat diketahui melalui pertanda waktu, tempat, atau suasana.
Temukan kata kunci yang mendukung penggambaran latar dalam cerita tersebut,
seperti posisi matahari atau bulan, di sekolah, atau saat suasana gembira.
3. Bukti nilai dapat diketahui melalui perbuatan tokoh dalam cerita, kebiasaan tokoh
dalam cerita, atau hubungan tokoh dengan tokoh lain dalam cerita. Bukti nilai dapat
ditemukan melalui penggambaran pengarang terhadap nilai-nilai kehidupan yang
ingin disampaikan kepada pembaca.
Contoh Soal
1. Perhatikan kutipan cerpen berikut!
1) Di dalam hati Senja berdoa agar mala mini turun hujan, tetapi doanya muspra
karena hingga pagi menyapa, taka da sebutir pun air jatuh dari langit.
2) Senja terjaga. Baru saja tubunya digoyang-goyang.
3) “Mengapa kamu tidur diluar, Nak?” seorang perempuan berumur lima puluh
tahunan berkata penuh kelembutan. Begitu keibuan.
4) “Hujan! Hujan! Hujan!”
5) “Sana masuk ke dalam. Mandi.”
2. Bukti latar tempat dalam kutipan novel tersebut terdapat pada kalimat yang
berangka. . .
24
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
Jawaban : A
Latar tempat dalam kutipan cerpen tersebut adalah warung. Latar tempat warung
terletak pada kalimat yang berangka 1).
3. Bukti nilai religi dalam kutipan novel tersebut terdapat pada kalimat yang
berangka. . .
A. 6)
B. 7)
C. 8)
D. 9)
E. 10)
Jawaban :B
Nilai religi dalam kutipan novel tersebut ditunjukkan oleh kalimat yang berangka
7). Nilai religi tersebut adalah penyebutan nama Tuhan oleh Samini.
Contoh Soal
1. Perhatikan puisi berikut!
Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
25
“Karena itu, kutunda minta tagihan barang minggu lalu,” tambah Minareli.
Dan Zen kemudian mengusap matanya. “Aku ingat ibuku . . . Beliau dulu pernah
begitu.”
Dikutip dari: Raudal Tanjung Banua, “Kami Antar Barang sampai Kampung Terujung” dalam Jawa Pos, 27 Agustus 2017
CONTOH SOAL
Perhatikan kedua kutipan cerpen berikut!
Kutipan Cerpen I
Tepercik pertanyaan besar di matamu karena setiap ada orang meninggal,
keluarganya biasa menghanturkan berbagai macam perabot pada seorang kiai atau
27
guru ‘ngaji sebagai sortana. Apalagi, perabotan pesanan yang sering embu’ lap itu
katanya untuk dijadikan sortana juga.
“Selain bernilai sedekah jariyah, juga agar yang meninggal mudah diingat,”
jawab embu’ setelah berhasil menyisihkan kegugupannya.
“ Berarti, walaupun kita sudah meninggal, dengan melihat sortana-nya
orang akan teringat pada kita?”
“Kalau soal sortana itu dipakai untuk kebaikan, tentu mendapat nilai pahala
bagi yang meninggal. Itu sebab, mengapa dinamai sortana, mengambil dari kata
kassora tana, atau kasur tanah.”
Dikutip dari: Muna Masyari, “Kasur Tanah” dalam Kompas, 17 September 2017
Kutipan Cerpen II
Tapi ia lalu melihat jam. Waktu sebentar lagi menunjukkan pukul 08.00
WIB. Ia teringat bahwa ia harus datang ke kantor tepat waktu atau atasannya akan
marah; lebih marah dari kemarin ia terlambat menyerahkan tugasnya.
Menolong orang kecopetan? Ah, tiba-tiba Ramdhan merasa itu adalah ide
yang sia-sia. Mungkin uang yang berada di dompet itu hanya 20 ribu, sungguh
tidak sepadan dengan uang yang akan melayang jika ia terlambat masuk kantor,
atau bahkan dipecat dari pekerjaannya.
Mungkin, orang itu benar-benar kelaparan atau mungkin dia punya anak
yang sedang sakit panas dengan suhu di atas rata-rata demam yang pernah terjadi di
dunia ini; atau mungkin ayahnya baru saja mengalami kecelakaan parah dan harus
segera dioperasi.
Dikutip dari: Taufiq Affandi, “Ramdhan” dalam Republika, 17 September 2017
Jawaban : C
Kedua kutipan cerpen tersebut diceritakan melalui sudut pandang orang ketiga.
Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban C. kutipan Cerpen I
bertema agama, sedangkan Kutipan Cerpen II bertema sosial. Kutipan Cerpen I
berlatar desa, sedangkan Kutipan Cerpen II berlatar kehidupan kota. Kutipan
Cerpen I mengangkat nilai agama, sedangkan Kutipan Cerpen II mengangkat nilai
moral atau sosial. Kutipan Cerpen I dan Kutipan Cerpen II memakai alur maju.
Contoh Soal
1. Perhatikan kutipan hikayat berikut!
Konon salah seorang raja India bernama Baridun memiliki seekor burung
bernama Fanjah yang telah menetaskan piyik. Burung Fanjah dan anaknya bisa
berbicara dengan fasih sehingga membuat kagum sang raja. Sang raja
memerintahkan supaya kedua ekor burung tersebut dipelihara di dekat istananya
dan memerintahnya supaya dia bisa menjaga mereka dengan baik. Secara kebetulan
istri raja melahirkan seorang putra. Kelahiran putra raja ini juga sangat
menyenangkan anak burung Fanjah sehingga anak burung Fanjah sangat
menyayanginya. Mereka sama-sama dalam usia kanak-kanak sehingga bisa main
bersama-sama. Setiap hari burung Fanjah pergi ke gunung dan pulang dengan
membawa buah-buahan segar yang tidak dikenal. Separo dia berikan kepada putra
sang raja dan separo sisanya dia berikan kepada anaknya. Dengan demikian,
perkembangan kedua makhluk kecil ini begitu cepat sehingga kelihatan lebih
matang. (Dikutip dari: baidaba, hikayat kalilah dan dimah, bandung, pustaka hidayah, 2004)
Isi dalam hikayat terebut yang sesuai dengan kehidupan saat ini adalah...
A. Seorang istri raja melahirkan seorang putra
B. Saling berbicara antara sesama makhluk tuhan.
C. Seekor burung dapat berbicara dengan manusia
D. Saling menyayangi sesama makhluk tuhan
E. Seekor burung yang mengharapkan kepedulian manusia
Jawaban : D
Hikayat tersebut mengisahkan seorang raja yang memiliki seekor burung Fanjah.
Raja menyayangi burung tersebut. Begitupula burung Fanjah dan anaknya
menyayangi anak raja. Burung tersebut mencari buah-buahan di gunung, lalu
diberikan separuh untuk anak raja, dan separuh untuk anaknya sendiri. Oleh karena
itu, isi hikayat yang sesuai dengan kehidupan saat ini terdapat pada pilihan D.
Maksud isi gurindam yang sesuai dengan kehidupan saat ini adalah....
A. Jika saudara mendapat susah, kita ikut berperkara
B. Janganlah berperkara dengan saudara agar tidak susah
C. Saudara yang mendapat musibah akan merasakan kesedihan
D. Saudara kita mendapat musibah karena merasakan kesedihan
E. Jika kita mengalami masalah hidup, saudara kita ikut membantu
Jawaban : E
Maksud gurindam tersebut yang sesuai dengan kehidupan kita saat ini terdapat
pada pilihan jawaban E. Pilihan jawaban A, B, C, dan D tidak sesuai dengan isi
gurindam.
Menentukan resensi
Resensi adalah berisi ulasan, pertimbangan, atau suatu karya (sastra,
nonsastra, dan drama) dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada
pembaca terhadap sebuah karya, patut mendapat sambutan atau tidak. simpulan
resesi buku biasanya berusaha meyakinkan pembaca agar membaca buku yang
diulas.
Resensi buku atau karya sastra bersi informasi informasi berikut.
1. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman)
2. Sinopsis, unsur ekstrinsik, intrinsik (untuk buku fiski), dan gambaran isi
buku (untuk nonfiksi)
3. Nilai buku (kelebihan dan kekurangan buku)
4. Keterbacaan atau kecocokan pembacanya
sastra dapat dibuat sinopsis, kecuali puisi. Keterbatasan ini karena puisi
merupakan karya sastra dengan bahasa singkat, terdiri atas larik-larik dan bait-
bait yang berirama dan bersajak, serta merupakan ekspresi perasaan dan
pikiran yang tidak mengandung cerita. Ada juga puisi yang mengandung
cerita, berisi kisah-kisah perjalanan, pengembaraan, dan petualangan. Puisi
jenis itu disebut balada, akan tetapi, karena kesingkatan dan penataannya
dalam pembarisan dan pembatasan, balada bukan disinopsiskan, melainkan
diparafrasakan.
Karya sastra yang dapat dibuat sinopsisnya adalah bentuk prosa dan
naskah drama karena keduanya mengandung untaian cerita konvensional
(umum) memiliki tema, penokohan, setting/latar, plot/alur, dan amanat.
Sinopsis seharusnya dimulai dengan identitas buku yang terdiri atas judul
buku, nama pengarang, tahun terbit, kota penerbitan, dan tahun terbit.
Contoh Soal
1. Perhatikan puisi berikut!
Sajak Seorang Tua Tentang Bandung Lautan Api
Itulah sebabnya
Kami tidak ikhlas menyerahkan Bandung kepada tentara Inggris
Dan akhirnya kami bumi hanguskan kota tercinta itu
Sehingga menjadi lautan api
Kini batinku kembali mengenang
Udara panas yang bergetar dan menggelombang
Bau asap, bau keringat
Suara ledakan dipantulkan mega yang jingga,
Dan kaki langit berwarna kesumba
...
Dikutip dari: W.S Rendra “Sajak Seorang Tua Tentang Bandung Lautan Api” dalam lenterahati.web.id/sajak- seorang-tua-
tentang-bandung-lautan-api, diunduh 5 Oktober 2017
Jawaban: D
Puisi tersebut menggunakan diksi atau pilihan kata lugas. Selain itu, puisi tersebut
menggunakan sedikit majas. Majas yang digunakan dalam puisi tersebut adalah
majas repetisi dan majas personifikasi. Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada
pilihan jawaban D.
Buku Dikejar Duit dari Facebook berisi langkah dan strategi menjual
produk di Facebook. Buku ini ditulis Zain Fikri dan Kusuma Hadi. Melalui buku
ini, pembaca dapat mendongkrak pemasukan dari berjualan di Facebook. Buku ini
disajikan dengan bahasa sederhana meskipun disisipi kosakata infornal. Ilustrasi di
dalam buku pun disajikan dengan menarik. Buku ini diperlukan oleh pembaca yang
berkecimpung dalam pemasaran di media sosial.
Dikutip dari: http://www.bukukita.com/Ekonomi-dan-Manajemen/Bisnis-Inverstasi/150634-Dikejar-Duit-Dari-
Facebook.html, diunduh 4 Oktober 2017
Jawaban : C
Kelebihan buku Buku Dikejar Duit dari Facebook berdasarkan kutipan resensi
tersebut yaitu disajikan dalam bahasa sederhana dan ilustrasi menarik. Jadi, kalimat
berisi kelebihan buku yang sesuai dnegan kutipan resendsi tersebut terdapat pada
pilihan jawaban C.
Jawaban: C
Kutipan cerpen tersebut menceritakan tokoh Fadal yang menjadi seorang
pemborong yang setelah sebelumnyamenjadi seorang penyair. Perlahan pekerjaan
pemborng mampu mengubah kehidupan tokoh Fadal menjadi orang kaya. Sinopsis
yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban A, B, C,
D, dan E tidak sesuai dengan kutipan cerpen.
J. Menulis Terbatas
A. Menentukan Kata/Istilah Tepat Sesuai Konteks
Bacaan atau ilustrasi biasanya disampaikan melalui kata-kata istilah dengan
makna lugas. Akan tetapi, bacaan atau ilustrasi dapat juga disampaikan dengan
kata-kata bermakna kias, misalnya dalam bentuk peribahasa.
Peribahasa terdiri atas ungkapan, idiom, atau frasa idiomatik, pepatah,
perumpamaan, pameo. Pepatah, perumpamaan, dan pemeo berupa kalimat
bermakna kias. Ketiganya biasa disebut dengan peribahasa.
Ungkapan atau idiom adalah gabungan kata dengan makna khusus dan tidak dapat
diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa dan situasi lain.
Contoh soal:
Kedatangan kami disambut dengan sambutan hangat. Kata sambutan hangat
merupakan unngkapan berarti ‘meriah’
Adapun peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat tetap susunannya,
biasanya mengiaskan makna tertentu.
contoh:
1. Bahasa menunjukkan bangsa, artinya budi bahasa (tutur kata dan
kelakuan) seseorang menunjukkan sifat dan asal-usul keturunan seseorang.
(peribahasa)
2. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, artinya pekerjaan berat atau
ringan sebaiknya dikerjakanbersama-sama. (pepatah)
3. Seperti anak ayam kehilangan induknya, artinya suatu kelompok yang
tercerai-berai karena ditinggalkan pemimpinnya. (perumpamaan)
4. Patah tumbuh hilang berganti, artinya hilang yang satu muncullah yang
lain atau pemimpin yang telah mundur telah ada orang yang
menggantikannya. (pameo)
34
Jawaban: E
Teks deskripsi tersebut menggambarkan keindahan Pantai Tanjung Taipa. Teks
tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelum dan
sesudahnya. Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks tersebut terdapat pada pilihan
jawaban E karena memiliki koherensi dengan kalimat sebelum dan sesuadahnya.
Dengan demikian, kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut menjadi padu. Pembaca
seolah-olah dapat melihat secara langsung keadaan Pantai Tanjung Taipa. Pilihan
jawaban A, B, C, dan D tidak berkaitan dan koheren dengan kalimat sebelum dan
sesudahnya. Jika menggunakan kalimat pada pilihan jawaban A, B, C, dan D isi teks
menjadi tidak padu.
Jawaban: C
Teks prosedur tersebut membahas cara membuat paspor. Langkah yang tepat untuk
melengkapi teks prosedur tersebut terdapat pada pilihan jawaban C. Kalimat pada
pilihan jawaban A, B, D, dan E tidak tepat untuk melengkapi paragraf petunjuk karena
tidak sesuai langkah-langkah membuat paspor.
Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang paragraf biografi tersebut adalah . . .
A. Lagu-lagu yang diciptakan Gesang adalah lagu keroncong.
B. Masyarakat menyambut baik terhadap lagu “Bengawan Solo “.
C. Lagu ini tercipta karena kekagumannya terhadap sungai tersebut.
D. Sungai Bengawan Solo mengalir di Kota Solo menuju Jawa Timur.
E. Masyarakat Solo mengagumi sosok gesang sebagai pribadi sederhana.
Jawaban: C
Teks biografi tersebut menceritakan tokoh Gesang sebagai pencipta lagu “Bengawan
Solo . kalimat yang tepat untuk melengkapi teks biografi tersebut terdapat pada pilihan
jawaban C. kalimat tersebut mempunyai keterkaitan dengan kalimat sebelumnya dan
sesudahnya. Kalimat pada pilihan jawaban A, B, D, dan E tidak berkaitan dan koheren
dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.
Contoh Soal
1. Perhatikan kutoapan cerpen berikut!
Begitu bus berhenti, puluhan pedagang asongan menyerbu masuk. Bahkan,
beberapa di antara mereka sudah membajing loncat […] Celakanya, mesin bus
tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja. Dan para pedagang asongan
itu menawarkan dagangan dengan suara melengking agar bisa mengatasi derum
36
Jawaban: D
Kutipan cerpen tersebut harus dilengkapi dengan kalimat yang berkaitan dengan
kalimat sebelum dan sesudahnya. Kalimat yang tepat untuk mengis kutipan cerpen
tersebut terdapat pada pilihan jawaban D. Kalimat pada pilihan jawaban A,B,C,
dan E tidak padu jika digunakan dalam teks cerpen tersebut.
Jawaban: C
Kata kunci pada kutipan novel tersebut adalah takut. Pilihan jawaban yang berkaitan
dengan takut terdapat pada pilihan jawaban C. kalimat pada pilihan jawaban A,B,D,
dan E tidak berkaitan dengan isi cerita.
berkaitan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya. Cara melengkapi teks drama
tersebut, Anda harus menemukan kata kunci yang bisa dijadikan jembatan untuk
menghubungkan maksud cerita.
Contoh Soal
Cermati kutipan drama berikut!
Bu Guru : Fika, sini sebentar. Ibu mau bicara denganmu.
Fika : Iya, ada apa, Bu?
Bu Guru : Akhir-akhir ini prestasimu menurun. Sebenarnya ada masalah apa?
Fika : Fika minta maaf, Bu. Ibu saya sakit, jadi saya merawatnya. Fika juga
bekerja sehingga waktu untuk belajar berkurang.
Bu Guru : Tapi kamu jangan lupa belajar.
Fika : Ya, Fika tahu Bu. Fika juga harus membantu mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
Bu Guru : [...]
Fika : Apa saja asal halal, Bu.
Jawaban : A
Dialog drama rumpang dilengkapi dialog yang sesuai ilustrasi. Cermati hubungan
makna yang logis kalimat sebelum dan sesudah dialog yang dirumpangkan.
Cermati tokoh atau pelaku dalam drama untuk melengkapi dialog rumpang
tersebut. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog rumpang tersebut terdapat
pada pilihan jawaban A. Kalimat pada jawaban B, C, D, dan E tidak sesuai dengan
isi drama.
Contoh Soal
1. Perhatikan pantun rumpang berikut!
Sungguh indah Pulau Bali,
38
[...]
Kalau pandangan tak lagi jeli,
Sudah saatnya berkaca mata
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah...
A. Indah pemandangan tiada tara.
B. Banyak wisatawan mancanegara.
C. Disebut orang pualu Dewata.
D. Biawak hidup di dalam rawa.
E. Bu tani datang membawa semangka.
Jawaban : C
Pantun memiliki rima a-b-a-b dan memiliki suku kata berjumlah 8-12 kata. Suku
kata akhir larik kedua harus sama dengan larik keempat. Oleh karena itu, larik yang
tepat untuk mengisi pantun rumpang adalah pilihan jawaban C. Larik pada pilihan
jawaban A, B, D, dan E tidak tepat karena suku kata akhir larik tidak sama dengan
suku kata akhir larik keempat.
larik bermajas perbandingan yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah
A. Seperti kain terjuntai di atas lantai
B. Bak permata dalam ganggamanku
C. Bagai bunga bermekaran di taman
D. Bagaikan burung yang terbang tinggi
E. Bagaikan gunung yang menjulang tinggi
JAWABAN :Dd
Puisi tersebut membahas keindahan alam Indonesia yaitu berbagia jenis Bungan
tumbuh di alam Indonesia dan berhawa sejuk. Larik bermajas perbandingan yang
tepat untuk melengkapi pusis tersebut terdapat pada pilihan jawaban D hatiku
bahagia ingin menari ibaratkan dengan burung terbang tinggi.
[. . . ]
Berharta bukan, berhak pun bukan
Inilah nasib negeri nanda
Memerah madu menguruskan badan
Karya : roestarn effendi
Dikutip dari : suyono suyatno, joko adi sasmito, dan erli yeti, antologi puisi
Indonesia modern anak-anak, Jakarta yayasan obor Indonesia, 2008.
kata berima yang tepat untuk melengkapi baik puisi tersebut adalah…
39
JAWABAN : E
Larik yang mengandung rima untuk melengkapi puisi tersebut teradapat pada
pilihan jawaban E rima dalam baris tersebut berupa aliterasi. Aliterasi atau
persamaan bunyi konsonan pada satu baris dalam larik puisi adalh menangis mata
melihat makhluk.
Contoh Soal
Perhatikan kutipan teks ulasan berikut!
“Athirah” adalah film drama yang mengisahkan keluarga Indonesia. Film ini
dilatarbelakangi oleh budaya bugis Makassar yang memikat tokoh utama dalam
film “athirah” adalah athirah, sosok wanita yang selalu berpikir positif. Film ini
akan memperlihatkan bahwa athirah selalu tegar dalam menghadapi berbgaia
permasalahan yang ada [. . .]
Disadur dari :https://posfilm.com/synopsis-film-sthirah-2016-pahit-manis-kisah-hdup-ibunda-jusuf-kalla/3 oktober 2016
JAWABAN : A
teks ulasan tersebut mengulas film “athirah”. Kata kunci dalam teks ulasan
rumpang tersebut adalah tegar. Kalimat pada pilihan jawaban yang berkaitan dengan
kata kunci teks ulasan tersebut adalah A . kalimat pilihan jawabn C berkaitan dengan
kalimat sebelumnya. Sementara itu kalimat pada pilihan jawaban B, C, D, dan E tidak
logis jika digunakan untuk melengkapi teks ulasan.
Sinonim adalah beberapa kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi memiliki
arti atau pengertian yang sama/mirip. Sinonim disebut juga persamaan
kata/padanan kata.
Contoh:Bohong = dusta
Haus = dahaga
Pakaian = baju
Bertemu = berjumpa
2. Konotasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konotasi adalah tautan pikiran yang
menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata;
makna yang ditambahkan pada makna denotasi. Jadi, makna konotasi adalah
makna/arti tambahan pada arti sebenarnya, bukan makna kias. Makna konotasi
bukan ungkapan karena ungkapan bermakna kias.
Contoh:
Makna Denotasi Makna Konotasi
Kelompok Gerombolan
Mati Meninggal
Bekas Mantan
Meriah Sambutan hangat
3. Ungkapan
Ungkapan atau idiom adalah gabungan kata yang memiliki makna khusus dan
tidak dapat diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa dan situasi lain.
Contoh:
Muka manisnya sering mengecoh orang-orang yang berusaha mendekatinya.
Kata ‘muka manis’ merupakan ungkapan yang berarti ‘menarik’.
Kalimat adalah deretan kata yang mengandung satu pengertian lengkap. Setiap
kata memiliki jabatan yang berbeda. Ada yang jabatannya subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan. Jabatan-jabatan kata dalam kalimat tersebut
membentuk pola kalimat. Berikut pola kalimat utama dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Baju berwarna merah
S P Pel.
Contoh Soal
1. Perhatikan paragraf berikut!
Mulolo adalah tarian pergaulan suku bangsa Tolaki. Tarian ini dibawakan secara
massal sambil bergandengan tangan membentuk lingkaran. Tarian ini untuk
mengungkapan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan yang telah dicapai. Tarian
ini juga sering menjadi ajang pertemuan muda-mudi untuk mencari jodoh.
Disadur dari: M. Purwati, Pesona Wisata Sulawesi Tenggara, Klaten, Intan Pariwara, 2010
Jawaban: B
Sinonim disebut juga persamaan kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
persamaan kata ajang adalah tempat. Kata dalam pilihan jawaban a, c, d, dan e
bukan persamaan kata ajang.
Jawaban: C
Ungkapan yang sesuai dengan isi cerita tersebut adalah mulut manis. Ungkapan
mulut manis menggambarkan keadaan tokoh gadis yang terjebak dan terbuai oleh
perkataan kekasihnya. Ungkapan membuka hati berarti menerima saran. Ungkapan
mulut berbisa berarti perkataan yang mencelakakan. Ungkapan kelembutan hati
berarti perasaan damai. Ungkapan kebahagiaan semu berarti kebahagiaan sesaat.
Jawaban: A
Peribahasa tak ada gading yang tak retak berarti tidak ada sesuatu yang sempurna.
Peribahasa baru mendapatkan gading bertuah berarti mendapatkan sesuatu yang
berharga. Peribahasa panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari berarti kebaikan
yang banyak dihapuskan oleh keburukan yang hanya dilakukan sekali. Peribahasa
air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga berarti keadaan seorang anak tidak
jauh dari orang tuanya. Peribahasa enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan
berarti mengerjakan pekerjaan yang melibatkan banyak orang harus berunding
terlebih dahulu. Jadi, peribahasa yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut
adalah pilihan jawaban A.
43
Kata berkonotasi negatif yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah….
A. Buruh
B. Pekerja
C. Pegawai
D. Karyawan
E. Tenaga kerja
Jawaban: A
Paragraf tersebut menggambarkan bahwa setiap buruh pabrik akan mendapat gaji
setiap bulan. Gaji yang diterimanya akan dikelola dengan baik sehingga semua
kebutuhan keluarga akan tercukupi. Kata pekerja, pegawai, karyawan, dan tenaga
kerja termasuk konotasi positif. Jadi, konotasi negatif terdapat pada pilihan jawaban
A.
Jawaban A
Kalimat pada soal berpola :
Para siswa membaca pengumuman ujian dengan tegang.
S P O K
S P O
G. Menyusun Paragraf Eksposisi, Deskripsi, Narasi, Ulasan, dan Prosedur
dan Beberapa Data
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan pokok pembahasan. Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar
daripada kalimat. Selain itu, paragraf merupakan bagian dari satuan bahasa yang
lebih besar yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk lebih dari satu
paragraf.
Materi yang berisi pengertian, ciri, dan struktur paragraf eksposisi,
deskripsi, narasi, ulasan, dan prosedur telah Anda pelajari pada level pemahamn
dan pengetahuan . Anda telah memahami pengetahuan tentang jenis-jenis
paragraf tersebut secara mendalam. Pada level penalaran berikut, Anada akan
belajar cara menyusun paragraf berdasarkan beberapa data yag disajikan .Perlu
diingat bahwa menyusun paragraf dulu, Anda harus memperhatikan kriteria
berikut.
1. Memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran
sejenis.
2. Antarkalimat saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu
kesatuan.
Koherensi perlu penataan urutan kalimat sistematis. Tanpa urutan baik,
koherensi tidak akan kita peroleh. Penanda koherensi, anatara lain pengualangan
kata /frasa kunci, kata ganti, konjungsi antarkalimat, dan situasi. Konjungsi
antarparagraf pada dasarnya sama dengan konjungsi antarkalimat.
Anda dapat menggunakan kiat berikut saat menyusun paragraf dari data.
1. Cermati data yang disajikan. Data dapat berupa angka,fakta, gambaran
objek ruang dan waktu, langkah-langkah, serta berbagai peristiwa.
2. Berdasarkan data yang disajikan, temukan jenis paragraf yang akan
disusun. Data berupa fakta dan angka termasuk jenis paragraf eksposisi.
Data berupa gambaran objek ruang dan waktu termasuk jenis paragaraf
deskripsi. Data berupa langkah-langkah termasuk paragraf prosedur. Data
berupa urutan peristiwa termasuk paragraf narasi.
3. Berdasarkan data dan penentuan jenis paragraf, susunlah menjadi paragraf
padu.
4. Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Guankan
data tersebut sebagai kalimat utama.
Susun data yang disajikan menjadi paragraf padu
Contoh Soal
1. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1) Satai Tambulins merupakan salah satu kekayaan kuliner di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
2) Cara memasaknya hampir sama dengan satai biasa, yaitu daging dipotong kecil-
kecil.
3) Setelah itu daging ditusukkan satu per satu pada tusuk satai, lalu dibakar di atas
bara api.
4) Daging tersebut dicampur dengan bumbu, minyak goreng, dan air jeruk nipis.
5) Makanan ini terbuat dari daging has dengan bumbu, seperti bawang merah, bawang
putih, cabai merah, cabai rawit, jahe, garam, dan sedikit gula pasir.
Disadur dari : M. Purwati, Pesona Wisata Sulawesi Tenggara, Klaten, Intan Pariwara,2010
45
Urutan kalimat tersebut agar menjadi paragraf eksposisi yang padu adalah . . . .
A. 1)-2)-4)-3)-5)
B. 1)-2)-5)-4)-3)
C. 1)-3)-5)-2)-4)
D. 1)-4)-3)-2)-5)
E. 1)-5)-2)-4)-3)
Jawaban : E
Untuk menyusun kalimat acak menjadi paragraf padu harus ditentukan kalimat utama.
Kalimat utama dalam kalimat-kalimat tersebut ditunjukkan oleh kalimat berangka 1).
Oleh karena itu, kalimat 2), 3), 4), dan 5) merupakan kalimat penjelas. Susunan kalimat
tersebut agar menjadi paragraf padu adalah 1)-5)-2)-4)-3).
Urutan kalimat tersebut agar menjadi paragraf eksposisi yang padu adalah . . . .
A. 1)-2)-4)-5)-3)
B. 1)-3)-2)-4)-5)
C. 1)-3)-4)-2)-5)
D. 1)-4)-2)-3)-5)
E. 1)-5)-3)-2)-4)
Jawaban : C
Kalimat utama dalam kalimat-kalimat tersebut ditunjukkan oleh kalimat yang
berangka 1). Oleh karena itu, kalimat yang berangka 2), 3), 4), dan 5) merupakan
kalimat penjelas. Susunan kalimat tersebut agar menjadi paragraf padu adalah 1)-3)-
4)-2)-5).
C. 1)-3)-2)-5)-4)-6)
D. 1)-4)-5)-3)-2)-6)
E. 1)-5)-2)-4)-3)-6)
Jawaban : C
Kalimat utama dalam kalimat-kalimat tersebut ditunjukkan oleh kalimat yang
berangka 1). Oleh karena itu, kalimat yang berangka 2), 3), 4), 5), dan 6) merupakan
kalimat penjelas. Susunan kalimat tersebut agar menjadi paragraf padu adalah 1)-3)-
2)-5)-4)-6).
1. Konjungsi Koordinatif
Contoh:
Dan, serta, tetapi, sedangkan, melainkan, atau
2. Konjungsi Korelatif
Contoh:
a. baik . . . maupun . . .
b. tidak . . .tetapi . . .
c. bukan . . . melainkan . . .
d. sedemikian . . . sehingga . . .
e. entah . . . entah . . .
f. jangankan . . . , . . . pun
3. Konjungsi subordinatif
a. Subordinatif penanda ‘waktu’
Contoh:
ketika sejak, sambil, selagi, sesudah, sebelum
b. Subordinatif penana ‘syarat’
Contoh:
jika, kalau, jikalau, asal, bila, manakala
c. Subordinatif penanda ‘tujuan’
Contoh:
agar, supaya, biar
d. Subordinatif penanda ‘pengandaian’
Contoh:
andaikata, seandainya, umpamanya
e. Subordinatif penanda ‘konsensif’
Contoh:
biarpun, walaupun, meskipun
f. Subordinatif penanda ‘pembandingan’
Contoh:
seperti, bagai, seolah-olah, seakan-akang
g. Subordinatif penanda ‘sebab’
Contoh:
oleh karena itu, oleh sebab itu, sebab, karena
h. Subordinatif penanda ‘hasil/akibat’
Contoh:
47
4. Konjungsi Antarkalimat
Contoh:
Oleh karena itu, walaupun demikian, akan tetapi, bahwasanya, sebaliknya, selain itu,
kecualil itu, lagi pula
Contoh Soal
1. Perhatikan kutipan berikut!
Saat berwisata ke Propinsi Banten cobalah rabeg. Rabeg adalah makanan
khas Banten seperti gulai kambing [. . .] rawon. [. . .], rabeg lebih kaya bahan
rempah-rempah. Makanan tersebut terbuat dari daging [. . .] jeroan kambing yang
dipotong
Disadur dari: Giyarto, Pesona Wisata Banten, Klaten, Intan Pariwara, 2010
Jawaban: A
Penggunaan kata penghubung harus sesuai dengan isi dan maksud dalam paragraf.
Kalimat kedua dapat dilegkapi kata penghubung atau. Kata penghubung atau
menerangkan pemilihan antara gulai kambing dan rawon. Kedua kata tersebut
dapat digunakan slah satu dalam kalimat. Kalimat ketiga dapat dilengkapi kata
penghubung namun yang memiliki makna ‘pertentangan’. Kalimat keempat dapat
dilengkapi kata penghubung dan yang memiliki makna ‘penggabungan’ antara
daging dan jeroan kambing.
Jawaban: B
Penggunaan kata penghubung harus sesuai dengan isi dan maksud dalam paragraf.
Kalimat keempat dapat dilengkapi kata penghubung bahwa yang memiliki makna
‘penjelas’. Kalimat kelima dapat dilengkapi kata penghubung oleh karena itu yang
memiliki makna ‘akibat’. Kalimat keenam dapat dilengkapi kata penghubung jika
yang memiliki makna ‘syarat’.
adalah Sebelum ada kebijakan impor gula dari pemerintah, petani tidak pernah
mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
c. Pengguanaan Unsur Kalimat Secara Berlebihan.
Ketidakefektifan kalimat juga dapat dilihat dari penggunaan unsur kalimat
secara berlebihan. Unsur-unsur berlebihan itu dapat berupa penggunaan kata
sama arti atau pemakaian kata tugas yang tidak perlu.
Contoh:
Para ibu-ibu sedang mengikuti penyuluhan hidup sehat dan bersih.
Kalimat tersebut tidak efektif karena pemakaian kata para dan ibu-ibu yang
keduanya menunjukan makna jamak. Kata ibu tidak perlu diulang. Suntingan
kalimat tersebut adalah Para ibu sedang mengikuti penyuluhan hidup sehat dan
bersih atau Ibu-ibu sedang mengikuti penyuluhan hidup sehat dan bersih.
Contoh soal
1. Perhatikan paragraf berikut!
1) Bergadang adalah keadaan seseorang berjaga tidak tidur sampai larut malam.
2) secara normal, kita harus tidur minimal delapan jam sehari. 3) seseorang yang suka
bergadang pasti waktu tidurnya kurang dari enam jam. 4) kita harus cukup tidur karena
dapat mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari aktivitas sehari-hari. 5) kita membiarkan
tubuh memperbaiki metabolisme dengan cara tidur.
Kalimat yang menggunakan kata tidak tepat ditunjukan oleh kalimat yang berangka….
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
Jawaban : D
Dalam kalimat yang berangka 4) pada paragraf tersebut terdapat penggunaan kata tidak
baku. Kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah kata aktivitas. Kata aktivitas
seharusnya diperbaiki menjadi aktivistas.
4. Kata Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari
bahasa laim, seperti bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosakata dari
basaha asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu
kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik
aspek pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itulah yang dinamakan
kata-kata serapan.
Masuknya kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia ditempuh dengan
berbagai cara sebagai berikut.
a. Cara adopsi, terjadi jika pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata
asing itu secara keseluruhan. Kata supermarket, plaza, mal, dan hotdog
merupakan contoh kata hasil penyerapan adopsi.
b. Cara adaptasi, terjadi jika pemakai bahasa hanya mengambil makna asing itu,
ejaan dan cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Kata-
kata reformasi, pluralisasi, akseptabilitas, dan maksimal merupakan contoh kata
serpan adaptasi.
c. Cara penerjemahaan, terjadi jika pemakai bahasa mengambil konsep uang
terkandung dalam bahasa asinf tersebut. Kemudian , kata tersebut dicari
50
6. Kata Ulang
Kata ualng merupakan kata yang dihasilkan dari proses reduplikasi atau
pengulangan. Proses pengulangan merupakan proses pembentukan kata dengan
mengulang kata dasarnya, baik secara utuh maupun sebagian, dengan variasi fonem
ataupun tidak. Bentuk dasar tersebut dapat berupa kata dasar, kata berimbuhan, atau
kata majemuk. Proses pembentukan kata melalui proses reduplikasi pada dasarnya
tidak mengubah jenis kata.
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat macam pengulangan. Macam-macam
pengulangan sebagai berikut.
a. Pengulangan Utuh (seluruhnya)
Pengulangan utuh merupakan proses pengulangan seluruh bentuk
dasar.Pengulangan utuh disebut pula dwilingga, contohnya rumah-rumah.
b. Pengulangan Sebagian
52
CONTOH SOAL
53
Jawaban: D
Agar menjadi padu, bagian-bagian rumpang tersebut harus diisi dengan kata
berimbuhan. Kata-kata berimbuhan diperbarui, bermanfaat, dan dikaitkan merupakan
kata yang tepat untuk mengisi bagian-bagian rumpang tersebut. Jadi, jawaban yang
tepat terdapat pada pilihan jawaban D. Kata berimbuhan pada pilihan jawaban A, B, C,
dan E tidak sesuai konteks kalimat dalam paragraf tersebut.
Kata ulang berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah...
A. Sehari-hari, kebata-bataan, main-mainan
B. Berhari-hari, terbata-bata, bermain-main
C. Berhari-hari, kebata-bataan, bermain-main
D. Sehari-harian, terbata-bata, bermain-main
E. Sehari-hari, terbata-bata, main-mainan
Jawaban: B
Bagian rumpang tersebut harus diisi dengan kata ulang yang sesuai agar menjadi paragraf
padu. Kata ulang untuk mengisi bagian rumpang tersebut adalah berhari-hari, terbat-bata,
dan bermain-main. Jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban B.
Jawaban: E
Paragraf tersebut harus diisi dengan frasa tepat agar menjadi paragraf padu. Frasa yang
tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah frasa sungguh indah, sangat
mengasyikkan, dan sangat bening. Sementara itu, frasa dalam pilihan jawaban A, B, C,
dan D tidak tepat jika digunakan untuk mengisi paragraf rumpang karena paragraf
menjadi tidak padu dan tidak logis.
55
Contoh Soal
Perhatikan judul karya ilmiah berikut!
1) Pengelolaan Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 7 Surakarta
2) Kesiapan Guru dalam Menghadapi Kurikulum Berbasis Kompetensi
3) Meningkatkan keterampilan Membaca Puisi Untuk Siswa SD melalui Teknik
Penandaan
4) Pengelolaan Anak yang Memiliki Bakat dan Kecerdasan Istimewa di SMA Negeri
1 Surakarta
5) Upaya Peningkatan Prestasi Sekolah dengan Pemberdayaan Guru Melalui
Pendekatan Partisipatif
Penulisan yang tidak tepat untuk judul karya ilmiah ditunjukkan oleh angka …
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
F.
Jawaban : C
Huruf pertama pada setiap kata dalam judul ditulis dengan huruf kapital. Namun, huruf
pertama kata depan atau kata hubung ditulis dengan huruf kecil. Penulisan judul tidak
tepat terdapat pada pilihan jawaban C. Perbaikan pilihan jawaban C agar tepat adalah
Meningkatkan Keterampilan Membaca Puisi untuk Siswa SD Melalui Teknik
Penandaan.
Sementara itu kata sapaan hormat, biasanya ditulis pada surat resmi. Sapaan
hormat yang dimaksud adalah yang terhormat. Dalam penulisan, sapaan hormat
tersebut disingkat menjadi yth. Dalam bahasa tulis, huruf awal singkatan sapaan
hormat ditulis dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Yth.
Digunakan untuk menyapa orang-orang yang dihormati. Biasanya digunakan
untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang yang punya jabatan penting.
Contoh :
a. Singkatan nama orang : Anang F., Gendis C.W.
b. Singkatan nama gelar bangsa (kehormatan) : R.M. Ontowiryo, R.A. Kartini
c. Singkatan gelar kesarjanaan : Idayu, S.H. (Idayu Sarjana Hukum), Pratiwi,
S.E. (Pratiwi Sarjana Ekonomi)
d. Singkatan nama pangkat : Kol. Bagus Haryana, Brigjen Heru Pranowo
Contoh Soal
1. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) Dr. Wening Udasmoro,S.S., M.Hum. telah dilantik menjadi Dekan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
(2) Manajer Umum dan Fasilitas FTUI, Jos Istiyanto, S.T., M.T., Ph.D.
mengadakan fogging di seluruh areal Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
57
(3) Dr. Adi Sutrisno, MHum, menerima kunjungan akademik Tim Penyelarasan
Kurikulum Departemen Sastra Inggris, Universitas Hasanudin, Unoversitas
Makkasar
(4) Kepala SMA Bopkri I Drs. Andar Rujito, M. H., memberi ceramah dalam
rangka perpisahan siswa kelas XII
(5) Dr. Nana Supriatna, M.M. menjadi narasumber pada Pelatihan Hukum Pasar
Modal di Hotel Sheraton, Yogyakarta.
Penulisan yang tidak tepat untuk gelar akademik ditunjjukan oleh angka…
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
Jawaban C
Penulisan gelar akademik harus mengikuti aturan dan standar yang berlaku dalam
bahasa Indonesia. Penulisan gelar akademik harus sesuai dengan EBI. Penulisan
gelar yang tidak tepat ditunjukkan oleh angka 3). Penulisan gelar tersebut
seharusnya Dr. Adi Sutrisno, M.Hum. menerima kunjungan akademik Tim
Penyelarasan Kurikulum Departemen Sastra Inggris, Universitas Hasanudin,
Universitas Makkasar .
Penulisan yang tidak tepat kata depan ditunjukkan oleh kalimat yang berangka…
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
Jawaban E
Penulisan kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Penulisan kata
depan yang tidak tepat ditunjukkan oleh kalimat yang berangka 5). Kalimat tersebut
menggunakan kata kemana. Seharusnya, kata kemana ditulis terpisah, yaitu ke
mana. Penulisan kata depan pada kalimat angka 1), 2), 3), dan 4) sudah benar.
2). Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungakapan yang
memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Fajar Santosa
Sekretaris : Arina Pratiwi
Bendahara : Wina Anggraini
3). Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Ayah : Bawa tas ini, Nak!
Ibnu : Iya, yah.
Ayah : Letakkan dengan benar, ya?
4). Tanda titik dua dipakai antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
baba dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu
karangan, serta (d) nama kota penerbit bbuku acuan dalam karangan
Contoh:
Intisari, XLIII: No. 9/2014
Surah Ar-Rum: 21
Kumpulan Cerita Pendek: Hujan Kepagian
Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga, Jakarta: Jakarta Pusat
c. Tanda Petik (“ “)
1) Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh:
Ibu berkata, “Paman akan datang nanti sore.”
2) Tanda petik digunakan untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Sajak “Hujan di Bulan Juni” terdapat pada halaman 8 buku itu.
3) Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Kakak suka memakai celana panjang yang dikenal dengan nama
“cutbrai”.
Contoh Soal
1. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1). Celana “cutbray” pada zaman dahulu disukai para pemuda.
2). Kami akan menonton film “Danur” yang disutradai Awi Suryadi.
3). Ibu bertanya, “Apakah buku PR-mu sudah dimasukkan di tas, Ima?”
4). “Bang Udin sering disebut sang pelopor”, ia sendiri tak tahu sebabnya.