Anda di halaman 1dari 24

GERAK DALAM SATU DIMENSI

Makalah ini disusun

untuk mememenuhi tugas-tugas

Mata Kuliah Mekanika

1. Alfrina novita Silaban 4122240001


2. Clara Sinta Saragih 4123240004
3. Martha Marchofinece padang 4121240007
4. Viktor Panjaitan 4121240010
5. Wahyuazharritonga 4122240007

Mata Kuliah : Mekanika

Pembimbing : Prof.Dr. Drs. Nurdin Bukit,M.Si

Erni wati Halawa,S,Si.M.Si

Fak/Jur/Prodi : FMipa/Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

Gerak Pada Satu Dimensi Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat Nya maka penulis dapa
t menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul“Gerak Dalam Satu Dimensi”

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas m
ata kuliah Mekanika Program Studi Fisika, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepa
da pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Drs. Nurdin Bukit ,M.Si, dan ibuk Erniwati Halawa,S,Si.M.Si selakudosen pe
mbimbing matakuliah Mekanika yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pel
aksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah
ini
2. Rekan-rekan semua di kelas Fisika 2012
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang t
elah memberikan bantuan, dan dapat menjadi kan semua bantuan ini sebagai ibadah,
AmiinYaaRobbal ‘Alamiin.

HormatKami

Penulis

Gerak Pada Satu Dimensi Page 2


Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………..ii

BABI. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
3. Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Gerak Dalam Satu Dimensi ............................................... 3


2.2. Gaya Konstan ....................................................................................... 4
2.3. Fungsi Gaya Terhadap Waktu [F(t)] .................................................... 5

2.4. Gaya Sebagai Fungsi Kecepatan [F(v)] ............................................... 10

2.5. Fungsi Gaya Terhadap Posisi [F(x)].................................................... 15

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 17

3.2. Saran ..................................................................................................... 18

Daftar Pustaka .............................................................................................. 19

Gerak Pada Satu Dimensi Page 3


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Belajar Fisika diawali dengan mengenal terlebih dahulu gerakan benda-benda.


Gambaran mengenai gerakan benda merupakan bagian yang sangat penting untuk
penggambaran alam semesta secara fisis. Dan juga karena, sejak masa Aristoteles
kajian ini telah menjadi inti pengembangan sains hingga era Galileo yang meramunya
dalam bentuk lebih modern. Penjelasan tentang Hukum benda-benda jatuh
dikembangkan jauh sebelum era Newton, meskipun pada akhirnya Newtonlah yang
berhasil merumuskannya dengan lebih lengkap.

Gerakan satu dimensi adalah gerakan suatu benda disepanjang garis lurus. Ban
yak contoh contoh sederhana yang bias kita ambil dalam kehidupan sehari hari untuk
menggambarkan gerak ini. Misalnya, gerakan mobil yang melaju pada jalan raya data
r dan lurus. Dalam gerak satu dimensi, kita hanya diharapkan untuk memberikan tand
a terhadap dua arah gerakan yang mungkin terjadi. Hal itu dibedakan dengan cara me
mberi tanda positif dan negatif.

Pembahasan tentang gerakan satu dimensi akan lebih mudah jika kita mulai de
ngan tinjauan benda benda yang posisinya dapat digambarkan dengan menentukan po
sisinya di satu titik. Benda seperti ini kita sebut dengan partikel. Kita terbiasa untuk m
embayang sebuah partikel sebagai benda yang sangat kecil, tapi sebenarnya tidak ada
batas ukuran tertentu yang ditetapkan dalam kata "partikel". Misalnya, terkadang lebi
h nyaman jika kita menganggap Bumi seperti partikel yang bergerak mengelilingi mat
ahari dengan lintasan yang berbentuk elips. Dalam kasus ini, fokus pengamatan kita h
anyalah gerakan pusat bumi, sehingga kita bias mengabaikan ukuran bumi.

Pada skala yang lebih besar seperti persoalan astronomi, tata surya, atau kesel
uruhan galaksi, terkadang perlu untuk memperlakukan kesuluruhan benda benda astro
nomis sebagai partikel dengan tujuan untuk mempermudah pembahasan. Namun, jika
kita hendak melakukan analisis rotasi dan struktur internal sebuah benda, maka kita ti

Gerak Pada Satu Dimensi Page 4


dak dapat lagi memperlakukan benda benda itu sebagai sebuah partikel tunggal.Tetapi
harus memperhatikan seluruh aspek materi yang menyusun benda-benda tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penyusun merumuskan
beberapa permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1) Pengertian gerak
2) Macam-Macam gerak

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Agar kita mengetahui pengertian dari gerak dalam Fisika
2) Agar kita mengetahui dan memahami tentang macam-macam gerak
3) UntukmemenuhitugasMekanika

Gerak Pada Satu Dimensi Page 5


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gerak
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan
terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
Gerakan satu dimensi adalah gerakan suatu benda disepanjang garis lurus. Banyak
contoh-contoh sederhana yang bisa kita ambil dalam kehidupan sehari-hari untuk
menggambarkan gerak ini. Misalnya, gerakan mobil yang melaju pada jalan raya datar dan
lurus. Dalam gerak satu dimensi, kita hanya diharapkan untuk memberikan tanda terhadap
dua arah gerakan yang mungkin terjadi. Hal itu dibedakan dengan cara memberi tanda positif
dan negatif.

2.1.1 Macam-Macam Gerak

2.1.2 Gerak berdasarkan sifatnya, dibagi menjadi :


A. Gerak semu
Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya
(ilusi). Contoh :
 Benda-benda yang adadiluar mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah
yang bergerak
 Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita
melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
B. Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang
ada di sekitarnya. Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta
rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok
terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :
 Gerak terhadap kereta KRL
 Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
 Gerakter hadap tanah / bumi

Gerak Pada Satu Dimensi Page 6


2.2 GAYA KONSTAN

Kami tertarik dalam mempelajari gerak partikel ketika gaya yang diterapkan bekerja
pada partikeladalah konstan dalam waktu. Karena F adalah konstan, sehingga akan menjadi
percepatan, dan kita dapat menulis
Hukum kedua Newton sebagai

Persamaan ini dapat diselesaikan dengan integrasi langsung asalkan kita tahu kondisi awal.
Persamaan (2.10) memberikan kita hasil yang akrab diperoleh dalam mekanika dasar, seperti
yang kita akan menunjukkan sekarang. Mari kita asumsikan bahwa pada t-0, kecepatan awal
v0, dan pada waktu t kecepatannya adalah v. Dengan demikian, dari Persamaan. (2.10),

Yang pada hasil integrasi

Mengganti v=dx/dt dalam Pers. (2.11) dan lagi dengan asumsi kondisi awal bahwa x=xo
pada t =0, kita dapatkan dengan integrasi langsung

dengan menghilangkan antara Pers.(2.11) dan (2.12), kita mendapatkan

Persamaan (2.11), (2.12), dan (2.13) adalah persamaan akrab yang menggambarkan translasi
dari sebuah partikel dalam satu dimensi. Salah satu contoh yang paling akrab gerak dengan
gaya konstan, dipercepat maka konstan adalah gerakan benda jatuh bebas. Dalam kasus ini,

Gerak Pada Satu Dimensi Page 7


diganti dengan g, percepatan karena gravitasi, memiliki nilai g = 9,8 m / s 2 = 32,2 ft / s 2.
Besarnya gaya gravitasi tindakan ke bawah adalah mg.
2.3 FUNGSI GAYA TERHADAP WAKTU
Dalam hal ini, gaya yang diberikan oleh F-F(t) menyiratkan bahwa itu fungsi eksplisit;
maka hukum kedua Newton dapat ditulis sebagai

Yang pada integrasi memberikan, dengan asumsi bahwa

Karena v = v(t) = dx(t) /dt, Persamaan, (2.15) mengambil bentuk

atau, mengintegrasikan lagi,

Karena ada dua integrasi, kita dapat menggunakan dua variabel t' dan t" dan menulis
Pers.(2.16) sebagai

Kami akan menggambarkan diskusi ini dengan menerapkannya pada interaksi gelombang
radio dengan electron di ionosfer, sehingga akan memantulkan gelombang radio dari
ionosfer. Ionosfer adalah wilayah yang mengelilingi. Bumi pada ketinggian sekitar 200km
(sekitar 125 mil) dari permukaan bumi. Ionosfer terdiri dari ion bermuatan positif dan
elektron bermuatan negatif membentuk gas netral. Ketika gelombang radio, yang merupakan
elektro-gelombang magnetik, melewati ionosfer, berinteraksi dengan partikel bermuatan dan
ac-celerates mereka. Kami tertarik pada gerak elektron dari massa dan muatan awalnya saat
istirahat ketika berinteraksi dengan gelombang elektromagnetik yang masuk dari medan
listrik intensitas E, diberikan oleh

Gerak Pada Satu Dimensi Page 8


Dari mana adalah frekuensi osilasi dalam radian per detik dari gelombang elektromagnetik
insiden dan tahap awal. Hasil interaksi dalam gaya F pada elektron diberikan oleh

Sedangkan percepatan elektron diberikan oleh

Biarkan menjadi akselerasi maksimum sehingga Pers.(2.20) menjadi

Karena a =dr/dr, persamaan gerak elektron dapat ditulis sebagai

Dengan asumsi awalnya elektron menjadi saat istirahat, yaitu,


integrasi Eq. (2.22) menghasilkan

Karena v=dx/dt, dan dengan asumsi bahwa integrasi Eq. (2.23) menghasilkan

Dua istilah yang pertama menunjukkan bahwa elektron melayang dengan kecepatan seragam
dan ini kecepatan adalah fungsi dari kondisi awals aja. Ditumpangkan pada drifting ini
gerakan electron adalah gerakan berosilasi diwakili oleh musim lalu. Frekuensi osilasi untuk
dari elektron independen dari kondisi awal dan sama dengan frekuensi kejadian gelombang
elektromagnetik. Berikut ini, kami ingin menyelidiki bagaimana osilasi koheren seperti

Gerak Pada Satu Dimensi Page 9


elektron bebas dapat memodifikasi karakteristik propagasi kejadian gelombang
elektromagnetik.

Membandingkan Eq. (2.19) untuk F dengan Eq. (2.24) untuk x, menjadi sangat jelas bahwa
bagian dari perpindahan x180ø keluar dari fase dengan gaya yang diterapkan yang dihasilkan
dari medan listrik insiden gelombang elektromagnetik. Biasanya, dalam sebuah dielektrik
pada frekuensi rendah, biaya mengungsi ke arah gaya yang diberikan, sehingga polarisasi
biaya dalam fase dengan gaya yang diterapkan. Dalam situasi seperti itu, koefisien dielektrik
yang dihasilkan dari material lebih besar dari 1. Dalam kasus ionosfer, dapat ditunjukkan
bahwa hasil polarisasi adalah 180ø keluar dari fase dengan medan listrik; maka koefisien
dielektrik ionosfer kurang dari 1. Hasil ini memiliki dua konsekuensi :

1. Tahap kecepatan v gelombang elektromagnetik di ionosfer lebih besar dari kecepatan


cahaya.
2. Indeks bias ionosfer untuk gelombang elektromagnetik yang masuk kurang dari indeks
bias ruang bebas dari mana gelombang dating (media insiden, yang merupakan
kekosongan dalam kasus ini).

Hal ini menyebabkan kemungkinan refleksi internal total, yaitu refleksi kejadian elektro-
gelombang magnetik dari ionosfer kembali ke bumi, seperti yang diilustrasikan pada Gambar,
2.1.

Gerak Pada Satu Dimensi Page 10


contoh 2.1

Sebuah blok m massa awalnya saat istirahat pada permukaan gesekan pada titik asal. pada

saat kekuatan menurun diberikan oleh dimana positif dan


kurang dari 1, diterapkan. Hitung x (t) dan v (t). Grafik x, v, dan F terhadap t larutan.
Dari hukum kedua Newton, setelah menata ulang dan mengintegrasikan, kita mendapatkan
kecepatan vi pada saat t untuk menjadi sekali lagi menata ulang dan mengintegrasikan, kita
mendapatkan perpindahan x 1 menjadi

Sekarang kita dapat menulis ekspresi untuk Fi, v i, dan xi, dengan mengingat bahwa
pada t 0, F = Fo. Perhitungan ini dibuat untuk N = 100 nilai meskipun hanya 15 nilai-nilai
yang ditampilkan dalam grafik. Nilai-nilai F, x, dan v di empat waktu yang berbeda diberikan
dibawah ini.

Dinamika partikel dalam SatuDimensi Chap. 2

Gerak Pada Satu Dimensi Page 11


a. Lihatlah variasi F, v, dan x terhadap t dan menjelaskan kesimpulan
Anda menarik dari variasi tersebut.
b. Apa yang meratakan dari nilai F dan v untukt tinggi berarti?
c. Perubahan apa di (b) akan diamati jika k adalah 0, 01, 1, 0, dan 5?
(Anda bisa menjelaskan untuk nilai yang berbeda dari?,.)

Gerak Pada Satu Dimensi Page 12


Latihan2.1: Sebuah partikel dengan massa m adalah saat istirahat pada asal sistem

koordinat. kekuatan

diterapkan untuk partikel. Tentukan percepatan, kecepatan, dan posisi partikel sebagai
fungsi waktu. Grafik nilai-nilai danjawaban (a), (b), dan (c) pada contoh.

2.4 Gaya Sebagai Fungsi Kecepatan

Ada banyak situasi dari kejadian sehari-hari yang umum di mana , selain gaya yang
konstan , pasukan yang hadir yang merupakan finction kecepatan . misalnya , ketika tubuh
berada dalam medan gravitasi , selain gaya gravitasi , terdapat kekuatan hambatan udara pada
tubuh jatuh atau naik , dan kekuatan menolak ini adalah beberapa fungsi rumit kecepatan .
datang benar benda meskipun cairan disebut pasukan kental atau resistensi kental . dalam
kasus ini , hukum kedua newton yang dapat ditulis dalam bentuk berikut .

𝑑𝑣
𝑚 𝑑𝑡 = 𝐹(𝑣) (2.25)

𝑑𝑣 𝑑𝑥 𝑑𝑣
𝐹(𝑣) = 𝑚 𝑑𝑥 𝑑𝑡 = 𝑚𝑣 (2.26)
𝑑𝑥

mengetahui bentuk gaya F ( v ) , salah satu dari dua persamaan ini dapat diselesaikan untuk
menganalisis gerak , yaitu , untuk menghitung x sebagai fiksi t . dimulai dengan persamaan
2.25 , kita dapat menulis:

𝑑𝑣
𝑑𝑡 = 𝑚
𝐹(𝑣)

yang pada hasil integeration:

Gerak Pada Satu Dimensi Page 13


𝑑𝑣
𝑡 = 𝑡(𝑣) = 𝑚 ∫ 𝐹(𝑣) (2.27)

memecahkan ini memberikan v sebagai fungsi dari t ; yaitu v = v ( t ) . dengan demikian ,


mengetahui v ( t ) , kita dapat memecahkan untuk x ,

𝑑𝑥
𝑣= = 𝑣(𝑡) (2.28)
𝑑𝑡

𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡)𝑑𝑡

yang pada f gives integrasi

𝑥 = 𝑥(𝑡) = ∫ 𝑣(𝑡)𝑑𝑡 (2.29)

sehingga masalah ini dipecahkan. Sama jika kita mulai dengan persamaan 2.26 , kita
mendapatkan

𝑣𝑑𝑣
𝑑𝑥 = 𝑚 𝐹(𝑣) (2.30)

yang dalam hasil integrasi

𝑣𝑑𝑣
𝑥 = 𝑥(𝑡) = 𝑚 ∫ 𝐹(𝑣) (2.31)

Persamaan 2.29 dan 2.31 , yang menggambarkan perpindahan x sebagai fungsi dari t ,

Gerak Pada Satu Dimensi Page 14


mungkin tampak sangat berbeda , tetapi ketika dievaluasi , mereka menghasilkan hubungan
yang sama seperti dapat ditunjukkan . kita akan membagi diskusi kami menjadi dua bagian .
pertama, kita akan membahas mereka casses di mana tidak ada kekuatan eksternal diterapkan
selain resistensi kental menentang gerakan tubuh . kemudian, kita akan menyelidiki situasi
yang lebih praktis di mana kedua jenis pasukan , gesekan serta diterapkan , hadir .

Dalam gerak satu dimensi, hanya jenis gaya tertentu yang tergantung pada kecepatan adalah
gaya pergeseran, gaya luncur atau pergeseran berputar diantara permukaan benda padat
adalah hamper konstan untuk pasangan gaya permukaan dengan pemberian suatu gaya
normal diantara permukaan tersebut, dan tergantung pada kecepatan hanya dalam
penunjukannya selalu berlawanan dengan kecepatan. Pergeseran gaya diantara gesekan
permukaan atau diantara benda padat dan bendacair atau medium gas bergantung pada
kecepatan dalam suatu cara gabungan dan geseran F(v) dapat biasanya diberi hanya dalam
bentuk daftar singkat dari data percobaan.

Dalam kasus tertentu pada kecepatan, pergeseran cahaya adalah proporsional untuk beberapa
kasus gaya gesekan :

F = (F)bvn

Jika n adalah bilangan berpangkat, tanda negative telah dipilih / diambil sehingga gaya
mempunyai tanda yang berlawanan pada kecepatan v. Pergeseran gaya selalu berlawanan
kecepatan, dan meskipun kerja negative, misalnya menyerap energi dari benda yang
bergerak, gaya kecepatan bergantung dalam arah yang sama sebagai kecepatan yang telah
digambarkan suatu sumber dari energi, seperti kebanyakan kasus yang tidak sering terjadi.

Kasus Khusus

Sebagai contoh kita melihat bagaimana perjalanan suatu perahu dengan kecepatan awal v0,
yang mempergunakan mesin pada t0 = 0 pada saat posisi x0 = 0. kita asumsikan perbesaran
gaya yang diberikan oleh persamaan (2.31) dengan n = 1 :

𝑑𝑣
𝑚 𝑑𝑡 = −𝑏𝑣 (2.32)

Gerak Pada Satu Dimensi Page 15


Kita selesaikan persamaan (2.32), diikuti langkah di atas persamaan (2.27 ) melalui
persamaan (2.33) :

𝛿𝑡
𝑣 𝑑𝑣 𝑏 𝑣 𝑏
∫𝑣 = − 𝑚 𝑡, ln 𝑣 = − 𝑚 𝑡 maka diperoleh 𝑣 = 𝑣0 𝑒 𝑚 (2.33)
0 𝑣 0

Kita lihat bahwa sebagai𝑡 → ∞, 𝑣 → 0 tetapi perahu tidak pernah datang tepat waktu, solusi
untuk x adalah :

(𝛿𝑡) (𝛿𝑡)
𝑡 𝑚𝑣0
𝑋 = ∫𝑡 𝑣0 𝑒 − 𝑚 𝑑𝑡 = (1 − 𝑒 − 𝑚 ) (2.34)
0 𝑏

Untuk t→ ~, x mendekati nilai limit

𝑚𝑣0
𝑋5 = (2.35)
𝑏

Meskipun kita dapatkan suatu jarak terbatas bahwa perjalanan perahu, walaupun menurut
hasil di atas, persamaan (2.33). Kecepatan tidak pernah menjadi nol tepat, pada saat v cukup
besar kecepatan menjadi begitu kecil sehingga otomatis perahu berhenti. Missal kita ambil
kecepatan yang rendah / kecil vs sehingga v < vs kita akan perhatikan berhentinya perahu
kemudian kita dapat mengambil harga t tertentu terbatas agar perahu berhenti oleh :

(𝛿𝑡)
𝑚 𝑣
𝑉5 = 𝑣0 𝑒 − 𝑚 , 𝑡5 = ln 𝑣0 (2.36)
𝑏 5

Untuk logaritma suatu fungsi rendah, berhentinya waktu ts tidak akan bergantung pada
ketetapan besarnya luas dari harga vs yang terbesar sehingga lebih kecil dari nilai v0.

Ini sering terjadi untuk menyelesaikan solusi pada deret Taylor dalam t. jika kita tambah sisi
kanan dari persamaan (2.33) dan (2.34) dalam kekuatan t, kita peroleh :

𝑏𝑣0
𝑣 = 𝑣0 − 𝑡+⋯ (2.37)
𝑚

1 𝑏𝑣0 2
𝑥 = 𝑣0 𝑡 − 2 𝑚
𝑡 + … (2.38)

Gerak Pada Satu Dimensi Page 16


Catatan untuk kedua batas pertama dalam deret agar v dan x menjadi formula suatu partikel
yang bekerja pada gaya konstan – bv0, dimana harga awal dari pergeseran gaya dalam
persamaan (2.32). ini diharapkan dan dihasilkan menjadi suatu ketelitian yang tepat pada
aljabar dimana memberikan solusi (2.34). perluasan deret menjadi sangat berguna untuk
memperoleh formula yang hampir mendekati valid untuk jarak waktu yang singkat.

Karakteristik dari gerak benda yang bekerja pada suatu pergeseran gaya diberikan persamaan
(2.31) tergantung pada eksponen n. Pada umumnya harga eksponen besar.

Deret Taylor

𝑥
𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑒 =1+𝑥+ + + +⋯
2 2.3 2.3.4
𝑥 𝑥 𝑥
ln(1 + 𝑥) = 𝑥 − + + +⋯
2 3 4
𝑛(𝑛 − 1) 2 𝑛(𝑛 − 1)(𝑛 − 2) 3
(1 + 𝑥)𝑥 = 1 + 𝑛𝑥 + 𝑥 + 𝑥 +⋯
2 2.3

2.5FUNGSI GAYA TERHADAP POSISI F = F(x)

Ini adalah salah satu kasus yang paling penting yang dipertimbangkan sejauh ini. Ada
banyak situasi di manage tergantung pada posisi objek. Contoh kekuatan-posisi tergantung
adalah gaya gravitasi, gaya Coulomb, dan elastis (ketegangan dan kompresi)
kekuatan. Diferensial persamaan yang menggambarkan gerak lurus suatu benda di bawah
pengaruh posisi-kekuatan dependen adalah

Yang juga dapat ditulis dengan cara sedemikian rupa sehingga v adalah fungsi dari posisi;

Gerak Pada Satu Dimensi Page 17


Karena energi kinetik dari partikel adalah , kita dapat menulis persamaan. (2.67)
sebagai

yang diintegrasi memberikan ,

Sisi kanan sama dengan kerja yang dilakukan ketika partikel ditampilkan dari posisi Xo ke x.
Hal ini mudah pada saat ini untuk memperkenalkan energi potensial atau fungsi energi
potensial, atau hanya potensial fungsi V(x) sedemikian rupa sehingga,

Kami mendefinisikanV(x) sebagai kerja yang dilakukan oleh gaya ketika partikel
dipindahkan dari x beberapa sewenang-wenang memilih titik standar Xs yaitu,

Yang sesuai dengan Persamaan.(2.70). Dengan demikian kerja yang dilakukan akan dari Xo
ke x

Gerak Pada Satu Dimensi Page 18


Dengan menggabungkan Pers.(2.69) dan( 2.72), kita mendapatkan

Persamaan ini menyatakan bahwa jika partikel bergerak terhadap aksi kekuatan
tergantung posisi, maka jumlah energi kinetik dan energi potensial tetap konstan di seluruh
gerakannya. Kekuatan semacam ini disebut kekuatan konservatif. Untuk kekuatan
nonkonservatif, K+¾g = konstan, dan fungsi energi potensial tidak ada untuk gaya tersebut.
Sebuah contoh dari kekuatan nonkonservatif adalah gaya gesekan. Ini mungkin menunjukkan
bahwa jikaV(x) diganti denganV(x) + konstan, pembahasan sebelumnya masih berlaku.
Dengan kata lain, jumlah dari energi kinetik dan potensial masih akan tetap konstan dan akan
sama dengan E. E adalah energi total, dan Eq. (2.74) menyatakan hukum kekekalan energi,
yang memegang hanya jika F-F(x). Penjelasan gerak sebuah partikel dapat diperoleh dengan
menyelesaikan persamaan energi, Persamaan.(2.74) yaitu,

Dimana terhadap hasil integrasi

dan memberikan t sebagai fungsi dari x .( Kita tidak akan membahas pentingnya tanda
negatif , yang Penawaran dengan waktu. Dalam mempertimbangkan solusi dari Persamaan .
Gerak Pada Satu Dimensi Page 19
(2.76) , adalah penting untuk dicatat bahwa hanya nilai-nilai dari x yang mungkin untuk yang
kuantitas E - V ( x ) adalah positif . Nilai negatif mengarah pada solusi imajiner dan
karenanya tidak dapat diterima . Selain itu, gerakan terbatas pada nilai-nilai dari x yang E - V
( x ) > 0 yaitu , akar persamaan ini memberikan wilayah atau daerah yang gerak terbatas .
Hal ini ditunjukkan pada Gambar . 2.4 . Fungsi disebut integral energi dari
persamaan gerak m ( dv/ dt ) - F ( x ) , dan integral tersebut disebut konstanta gerak . ( Ini
adalah integral pertama dari persamaan diferensial orde kedua)
Sebelum kita memberikan contoh spesifik memecahkan persamaan gerak untuk x(t)
kita akan menunjukkan bahwa banyak yang bisa dipelajari tentang gerak dengan hanya
merencanakan V ( x ) versus x . Gambar 2.5 menunjukkan plot fungsi energi potensial untuk
gerak satu dimensi . Seperti disebutkan sebelumnya, gerak partikel terbatas pada daerah-
daerah yang E - V ( x ) > 0 atau V ( x ) < E. Marilah kita Persamaan tetap . ( 2.75 ) dalam
pikiran dan membahas kasus-kasus yang berbeda .

Gerak Pada Satu Dimensi Page 20


Jika E = E0, seperti ditunjukkan pada Gambar. 2.5, maka Eo - V (x) = 0 dan, menurut
Eq. (2.75) = 0 yaitu, partikel tetap beristirahat dalam kesetimbangan pada x – x0. Mari kita
mempertimbangkan kasus di mana energi partikel sedikit lebih besar dari E0, mengatakan El.
Untuk x <x1 dan x> x1 ', v akan imajiner maka partikel tidak bisa ada di wilayah ini. Jadi
partikel dengan energi E1 dibatasi untuk bergerak dalam sumur potensial (atau lembah)
antara x1 dan x1’. 1 Sebuah partikel bergerak ke kanan dipantulkan kembali pada x1 dan
ketika hal ini tercermin kembali di x1. Poin X1 dan x1’ disebut titik balik dan diperoleh
dengan menyelesaikan E1 - V (x) = 0 Kecepatan partikel pada titik-titik tersebut adalah nol..
Antara x1 dan x1’, kecepatan partikel akan berubah sebagai V (x) perubahan. Kami secara
singkat menjelaskan gerak partikel sesuai dengan energi yang berbeda dan bergerak dalam V
potensial (x), seperti ditunjukkan pada Gambar. 2.5.

E : partikel adalah dalam kesetimbangan stabil.


E1: Bergerak partikel antara titik balik x1 dan x1
E2: Bergerak partikel antara titik balik x2 dan x? dengan mengubah kecepatan sementara
bergerak antara titik balik x1 dan x1 ', partikel memiliki kecepatan konstan dan karenanya
berada di kawasan keseimbangan netral. Partikel juga bisa ada di wilayah tersebut untuk x>
x2
E3: Ketika sebuah partikel dengan energi ini adalah di%, itu berada pada posisi
kesetimbangan stabil. Hal ini dapat juga bergerak di lembah di sebelah kiri dengan gerakan
mirip dengan sebuah partikel dengan energi E2. Setelah mulai bergerak ke kanan, itu terus

Gerak Pada Satu Dimensi Page 21


bergerak, pertama dengan meningkatkan kecepatan untuk kemudian dengan kecepatan
konstan sampai x2
E4: Sebuah partikel dengan energi ini bisa bergerak di mana saja. Ketika melewati bukit-
bukit, memperlambat turun, sementara lebih dari lembah, itu mempercepat, sebagaimana
mestinya.
Melanjutkanpembahasan kita tentangkekuatan-posisi tergantung,kita akan
memeriksaduakhusus kasus yang menarik di bagian depan
1. Gerak bawah gaya pemulih linear
2. Variasigdalam medan gravitasi

BAB III

PENUTUP

Gerak Pada Satu Dimensi Page 22


3.1 Kesimpulan

Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu
konstan. Dimana percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan
arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat.

Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus.
Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah
gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus. Besar percepatan konstan bisa berarti
kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Kata percepatan
digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan
ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami susun dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua. Adapun
harapan dari kami adalah adanya saran maupun kritik yang dapat membagun bagi penyusun
untuk pembuatan tugas yang selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini juga bisa dijadikan
bahan pustaka bagi kampus kita yang tercinta ini.

Gerak Pada Satu Dimensi Page 23


DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit
Erlangga.

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan).Jakarta :


Penerbit Erlangga.

Gerak Pada Satu Dimensi Page 24

Anda mungkin juga menyukai